Leo Sutrisno
Baik!. Pertanyaan ini memang sering menghantui para mahasiswa yang sedang
menggarap skripsi dan juga para peneliti muda. Mereka khawatir jika
penelitiannya tidak menghasilkan apa yang dicari akan dianggap penelitian yang
gagal. Dan, tentu banyak lagi dampak lanjutannya, bukan?!
Sebelum membahas pertanyaan ini, mari berputar sejenak ke topik yang lain dulu.
Dalam minggu-minggu terakhir ini, para siswa kelas akhir di setiap sekolah
dihantui oleh sebuah pertanyaan, “Apakah saya lulus ujian atau tidak?”. Semua
siswa menyimpan jawaban, ‘mudah-mudahan lulus’.
Karena itu, bagi mereka yang berhasil tidak usah melakukan cara bersyukur yang
berlebihan. Selain, tidak baik bagi yang lain, terutama yang gagal, juga
keberhasilan atau kegagalan itu merupakan bagian dari suatau proses. Siapa saja
dan kapan saja dapat mengalaminya. Hanya waktu yang membedakan.
Setiap proses memang memiliki dua kemungkinan hasil. Demikian juga kegiatan
penelitian, ada dua kemungkinan, ‘berhasil’ atau ‘gagal’. Itu berarti tidak semua
penelitian harus berhasil. Bahkan, sejarah temuan para ahli menunjukkan bahwa
sebelum mencapai keberhasilan, kegagalan demi kegagalan perlu dilewatinya.
Dalam proses penelitian ada banyak sumber penyebab kegagalan. Hampir di setiap
langkah penelitian dapat dibuat daftar panjang tentang hal-hal yang dapat
menyebabkan kegagalan. Namun, secara sederhana hal-hal itu dapat
dikelompokkan ke dalam tiga pertanyaan yang mendasar berikut ini. Yaitu:
“Apakah pengamatannya tepat pada sasaran?”; “Apakah prosedur yang
digunakan benar?”; dan ‘Apakah analisisnya menggunakan penalaran yang
sahih?”
Jika salah satu jawaban dari ketiga pertanyaan ini berupa ’tidak’ maka penelitian
yang dilakukan ’keliru’. Itu berarti bahwa hasil penelitian tersebut ‘salah’. Dengan
perkataan lain, penelitian yang dilakukan tidak keliru jika semua jawaban dari tiga
pertanyaan itu adalah ‘ya’.
Kita mulai dari yang paling awal, ‘bagaimana cara membentangkan latar belakang
dari penelitiannya’. Betangan yang berbeda akan mengarah pada masalah yang
berbeda.
Pendek kata, dalam sebuah penelitian terkandung seribu satu pertanyaan kritis.
Pertanyaan-pertanyaan ini mengandung dua kemungkinan jawaban, ya atau tidak.
Karena itu, tuntutan penelitian harus berhasil juga tidak pada tempat yang tepat.
Yang perlu diingat oleh semua para peneliti adalah ketelitian dan kecermatan.
Setiap langkah dari suatu kegiatan penelitian perlu dilalui dengan ketelitian dan
kecermatan yang tinggi. Dengan ketelitian dan kecermatan yang tinggi, diharapkan
penelitiannya menghasilkan sesuatu yang betul. Betul berarti merupakan
penjelasan yang terbaik saat itu. Jika yang dilakukan sudah betul diharapkan
dihasilkan sesuatu yang benar. Semoga!