Anda di halaman 1dari 3

Kisi kisi UP 116,117 dan 118( Yenne)

Materi 116
Identifikasi masalah dalam PTK
proses identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mendeteksi permasalahan sosial
yang diamati. Dari situ, peneliti mengambil langkah untuk mengetahui lebih lanjut, bisa
dengan melakukan observasi, membaca literatur, atau melakukan survey awal. Peneliti
melakukan identifikasi masalah dengan menjelaskan apa masalah yang ditemukan dan
bagaimana masalah tersebut diukur dan dihubungkan dengan prosedur penelitian.
proses identifikasi masalah penelitian selalu melibatkan pendefinisian konsep
(misalnya di sini adalah kecerdasan) dan upaya agar konsep bisa diukur. Untuk melakukan
identifikasi masalah, kita definisikan di sini bahwa masalahnya adalah tingkat kecerdasan
anak-anak yang kita amati bervariasi atau berbeda-beda.

Setelah masalah penelitian sudah diidentifikasi, yaitu sudah didefinisikan dan dibuat
agar bisa diukur, artinya peneliti sudah siap untuk menyusun pertanyaan penelitian dan
mengumpulkan data sebagai rangkaian dari penerapan metode ilmiah.

Metode ilmiah dapat diaplikasikan apabila problem sudah diidentifikasi. Langkah-


langkah metode ilmiah setelah identifikasi masalah adalah membuat pertanyaan penelitian
atau rumusan masalah. Secara berurutan, proses selanjutnya meliputi membaca literatur yang
relevan, memformulasikan hipotesis atau kerangka teori, membuat desain penelitian,
melakukan penelitian (mengumpulkan data dan mengolah data), membuat kesimpulan atau
temuan penelitian dan terakhir menulis laporan penelitian.

Materi 117

Hipotesis Tindakan

Hipotesis diartikan sebagai dugaan sementara pada penelitian yang akan dilakukan.
Termasuk dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, hipotesis dibutuhkan sebagai acuan
peneliti, yang disebut dengan hipotesis teindakan.

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan yang
terdapat pada metode-metode penelitian lain, melainkan hipotesis tindakan. Idealnya
hipotesis penelitian tindakan mendekati keketatan penelitian formal. Namun situasi lapangan
yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu.

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan


perbaikan yang diinginkan. Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dianggap tepat,
peneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan
agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prosedur tindakan yang
dianggap tepat.

Beberapa acuan penyusunan hipotesis tindakan dalam PTK, antara lain:

1. Menjawab rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian


2. Merupakan jawaban sementara dari kajian teori yang disusun oleh peneliti
3. Merupakan jawaban sementara dari kerangka berpikir

Materi 118
Refleksi PTK
Refleksi dalam PTK adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan/atau
tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil dituntaskan dengan tindakan
perbaikan yang telah dilakukan. Hasil refleksi itu digunakan untuk menetapkan langkah lebih
lanjut, upaya mencapai tujuan PTKDengan kata lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap
keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara, dan untuk menentukan
tindak lanjut dalam rangka pencapaian berbagai tujuan.
Secara teknis, rekleksi dilakukan dengan melakukan analisis dan sintesis, disamping
induksi. Suatu proses analitik terjadi apabila objek kajian diuraikan menjadi bagian-bagian,
serta dicermati unsure-unsurnya. Sedangkan suatu proses sintetik terjadi apabila berbagai
unsure obyek kajian yang telah diurai tersebut dapat ditemukan kesamaan esensinya secara
konseptual sehingga dapat ditampilkan sebagai suatu kesatuan.

Dalam PTK, pengembangan kemampuan berpikir reflektif atau kemampuan


mencermati kembali secara lebih rinci segala sesuatu yang telah dilakukan beserta hasil-
hasilnya-baik yang positif, maupun yang negatif-juga disebut reconnaissance.
Kegiatan  reconnaissance dalam PTK, diperlukan untuk menemukan titik-titik rawan,
sehingga dapat dilanjutkan dengan mengidentifikasi serta menetapkan sasaran-sasaran
perbaikan baru, atau sekedar untuk menjelaskan kegagalan implementasi sesuatu tindakan
perbaikan.
Soal soal yang sesuai dengan kisi – kisi
1. Di SDN sumbersari hasil belajar muatan IPS siswa kelas V diananlisis dengan kriteria
ketuntasan belajar minimal individu 75, Pencapaian ketuntasan secara klasikal
minimal 80 siswa sekelas. Setelah di analisis guru tersebut menemukanu dalam
penelitian ini bahwa penyebabnya adalah aktifitas pembelajaran rendakh dan siswa
pasif belajar sehingga perlu pemberian metode pembelajaranyang sesuai. Ketika dia
melakukan PTK maka judul yang sesuai dengan permasalahan diatas adalah...
a. Pengaruh variabel guru terhadap proses dan hasil belajar muatan IPS pada siswa
kelas 5 SDN sumbersari
b. Efektivitas penilaian proses dan hasil belajar pada pembelajaran muata IPS
c. Peningkatan hasil dan proses belajar pada pembeljaran muatan IPS melalui
pembelajran kooperatif jiksau kelas 5 SDN sumbersari.
d. Peningkatan pada hasil belajar pada pembelajaran muatan IPS melalui
penggunaan diorama siswa kelas 5SDN Sumberasri
e. Pengaruh pembelajaran kooperatif jiksau terhadap hasil dan proses belajar siswa
kelas 5 SDN sumberasri
2. Seorang Guru SD sebaiknya dalam melaksanakan penelitian di kelasnya untuk
menhasilkan suatu produk yang menunjang kualitas pembelajaran muatan IPS, seperti
bahan ajar, media pembelajaran, LKPD atau lainnya. Yang dilakukan guru dalam
penelitian ini dikenal dengan...
a. Penelitian eksperimen
b. Penelitian Lesson Study
c. Penelitian Koresional
d. Penelitian Pengembangan
e. Penelitian Tindakan Kelas
3. Bu Tiur mengajar kelas 5 SD cinta damai. Ketiak pelajaran berlangsung seluruh
siswanya pasif suasana kelasnya tenang, anak – anak tidak gaduh tapi tidak ada siswa
yang mau bertanya ataupun menyampaikan pendapat. Akhirnya bu Tiur berinisiatif
untuk menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk
bertanya atau berpendapat. Model tutor sebaya dipilih untuk mengatasi kondisi
tersebut sekaligus melkukan Penelitian Tindakan Kelas. Rumusan masalah yang
cocok untuk PTK bu Tiur adalah...
a. Apakah siswa kelas 5 mampu mengajukan pertanyaan?
b. Apakah siswa kelas 5 berani mengemukakan pendapat?
c. Berapa siklus penelitian agar siswa berani mengemukakan pendapat?
d. Bagaimana langkah PTK agar siswa berani bertanya?
e. Bagaimana tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan bertanya siswa?

Anda mungkin juga menyukai