Anda di halaman 1dari 2

Langkah-langkah metode inquiry menurut Kindsvatter dkk dalam buku Paul Suparno

adalah sebagai berikut:1

a. Orientasi Pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau
iklimpembelajaran yang kondusif. Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah:

1) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapaioleh
siswa.2

2) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswauntukmencapai


tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkahlangkah inkuiri sertatujuan setiap langkah, mulai dari
langkah merumuskan merumuskan masalahsampai dengan merumuskan kesimpulan.

3) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukandalamrangka


memberikan motivasi belajar siswa.

b. Identifikasi dan klarifikasi persoalan.

Menentukan persoalan yang ingin didalami atau dipecahkan dengan metode inquiry.
Persoalan dapat disiapkan atau diajukan oleh guru. persoalan yang ingin dipecahkan disiapkan
sebelum mulai pelajaran. Persoalan sendiri harus jelas sehingga dapat dipikirkan, didalami, dan
dipecahkan oleh siswa. Dari persoalan yang diajukan akan tampak jelas tujuan dari seluruh
proses pembelajaran atau penyelidikan. Bila persoalan ditentukan oleh guru perlu diperhatikan
bahwa persoalan itu real, dapat dikerjakan oleh siswa, dan sesuai dengan kemampuan siswa.
Persoalan yang terlalu tinggi akan membuat siswa tidak semangat, sedang persoalan yang
terlalu mudah yang sudah mereka ketahui tidak menarik minat siswa. Sangat baik bila
persoalan itu sesuai dengan tingkat hidup dan keadaan siswa.

c. Membuat hipotesis.

Langkah berikutnya adalah siswa diminta untuk mengajukan jawaban sementara


tentang suatu persoalan. Inilah yang disebut hipotesis. Hipotesis siswa perlu dikaji apakah jelas
atau tidak. Bila belum jelas, sebaiknya guru mencoba membantu memperjelas maksudnya lebih
dulu. Guru diharapkan tidak memperbaiki hipotesis siswa yang salah, tetapi cukup
memperjelas maksudnya saja. Hipotesis yang salah nantinya akan kelihatan setelah
pengambilan data dan analisis data yang diperoleh.

1
Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007), hal. 66 - 67
2
Nurdiyansyah, Eny fariyatul fahyuni inovasi model pembelajaran, hal. 149 - 150
d. Mengumpulkan data.

Langkah selanjutnya adalah siswa mencari dan mengumpulkan data sebanyak-


banyaknya untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Pengumpulan data
merupakan aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang
diajukan, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang
kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan
potensi berpikirnya.

e. Menganalisis data.

Yaitu proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau
informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis yang
terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping
itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya,
kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi dan opini, akan
tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

f. Ambil kesimpulan.

Dari data yang telah dikelompokkan dan dianalisis, kemudian diambil kesimpulan
dengan generalisasi. Setelah diambil kesimpulan, kemudian dicocokkan dengan hipotesis asal,
apakah hipotesis kita diterima atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai