Anda di halaman 1dari 4

INGUIRY BASED LEARNING

DOSEN PENGAMPU :

PUTRI AYU MUTMAINAH, M.Pd

DISUSUN

KELOMPOK 5 :

 MUHAMMAD SHOLIHIN
 MUHAMAD ALFIAN
 MUHAMMAD ZAUHARI

UNIVERSITAS NGGUSUWARU (UNSWA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

TAHUN 2023
A. PENGERTIAN INGUIRY BASED LEARNING

Kata inquiry mempunyai definisi sebagai sebuah kegiatan pencarian kebenaran, informasi, atau
pengetahuan, di mana prosesnya yaitu dengan bertanya atas rasa keingintahuan. Pada dasarnya, setiap
individu melalui proses inquiry dalam kehidupannya sejak lahir. Dalam pendidikan, proses
pembelajaran inquiry dapat membangun pemahaman siswa tentang materi yang mereka pelajari melalui
proses pertanyaan dan penyelidikan.
Berdasarkan sudut pandang guru, pengajaran berbasis inquiry berfokus pada cara untuk
menggerakkan siswa dalam menemukan jawaban atas rasa keingintahuan mereka melalui pemikiran dan
pemahaman yang kritis. Sementara dari sudut pandang siswa, IBL berfokus pada menyelidiki pertanyaan
atau masalah secara terbuka. Mereka harus menggunakan penalaran berbasis bukti dan pemecahan
masalah untuk mencapai suatu kesimpulan yang dapat mereka pertahankan.

B. SINTAK DAN LANGKAH – LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN INGUIRY


BASED LEARNING

 Sintak Model Pembelajaran Inquiry Learning


1. Tahap orientasi.
Tahap ini merupakan tahap dimana siswa pertama kali untuk diperkenalkan terhadap
masyarakat.

2. Merumuskan Masalah
Perumusan permasalahan ini melingkupi tantangan apa yang harus dicari jawabannya terkait
permasalahan yang diangkat.

3. Merumuskan Hipotesis
Guru meminta jawaban sementara atau dugaan sementara (hipotesis) dari siswa terkait
permasalahan yang dibahas bersama.

4. Tahap pengumpulan Data


Setelah Siswa memiliki dugaan sementara terhadap penyebab permasalahan maka langkah
selanjutnya siswa diminta untuk mencari data pendukung sebagai proses pembuktian
hipotesis tersebut.

5. Menguji Hipotesis
Dari data yang terkumpul, selanjutnya digunakan untuk melakukan pengujian terhadap
hipotesis tadi sehingga akan dapat dibuktikan apakah hipotesis tersebut benar atau salah.

6. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh setelah seluruh langkah pembuktian telah dilaksanakan. Kesimpulan
yang telah didapat bisa selanjutnya dikomunikasikan kepada siswa yang lainnya melalui
presentasi.

 Langkah – langkah Model Pembelajaran Inquiry Learning


1. Orientasi
Pada tahap ini adalah tahapan yang sangat penting dimana pada tahap ini guru dituntut untuk
menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan untuk belajar. Pada tahap ini guru dapat
memberitahukan siswa mengenai:
a. Materi apa yang akan dipelajari;
b. Apa tujuan yang akan dicapai; serta
c. Mempersiapkan siswa untuk mulai menggunakan model pembelajaran inkuiri.

2. Merumuskan masalah.
Pada tahap ini siswa diarahkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan. Masalah
dapat disajikan dengan cara yang menarik seperti demonstrasi unik ataupun dalam bentuk
teka-teki sehingga siswa tertantang untuk mencari tahu apa yang terjadi dan merumuskannya
dalam suatu pertanyaan ataupun pernyataan yang kelak harus dijawab nya sendiri.
3. Merumuskan hipotesis
Pada tahapan ini siswa dilatih untuk membuat suatu hipotesis atau jawaban sementara dari
masalah yang telah disaksikannya. Hipotesis belum tentu benar sehingga doronglah anak-
anak untuk tidak takut dalam mengemukakan hipotesisnya. Guru juga dapat membantu siswa
membuat hipotesis dengan memberikan beberapa pertanyaan yang jawabannya mengarah
pada hipotesis siswa.

4. Mengumpulkan data
Pada tahap ini siswa melakukan aktivitas mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk
menguji hipotesis yang telah dibuatnya. Dalam pembelajaran inquiry tahapan ini merupakan
suatu proses yang sangat penting untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa
karena pada tahap ini siswa dilatih untuk menggunakan seluruh potensi berfikir yang
dimilikinya.

5. Menguji hipotesis
Langkah ini merupakan langkah yang latih kemampuan rasional siswa, dimana hipotesis yang
telah dibuat kemudian diuji dengan cara dibandingkan dengan data yang ada lalu kemudian
ditunjukkan. Pada tahap ini juga dilatih sikap jujur dan percaya diri pada siswa sehingga
siswa dapat menguji hipotesis nya berdasarkan data dan fakta.

6. Merumuskan kesimpulan
Pada langkah ini siswa dituntut untuk mendeskripsikan temuan yang telah diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis, sehingga dapat mencapai kesimpulan yang akurat.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN INGUIRY BASED


LEARNING

 Kelebihan Model Inquiry Based Learning


1. Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri peserta didik,
sehingga peserta didik dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang
baru.
3. Mendorong peserta didik berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap
obyektif, jujur, dan terbuka.
4. Mendorong peserta didik untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri.
5. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
6. Situasi proses belajar menjadi merangsang.
7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
8. Memberi kebebasan peserta didik untuk belajar sendiri.
9. Peserta didik dapat menghindari dari cara-cara belajar tradisional.
10. Dapat memberikan waktu pada peserta didik secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

 Kekurangan Model Inquiry Based Learning


1. Diharuskan adanya kesiapan mental pada peserta didik.
2. Perlu adanya proses penyesuaian/adaptasi dari metode tradisional ke pendekatan ini.
3. Dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering
guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
D. KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN INGUIRY BASED LEARNING

1. Siswa membuat pertanyaan mereka sendiri. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran, tidak
hanya menerima pembelajaran yang telah guru rancang. Peserta didik memperoleh bukti
pendukung untuk menjawab pertanyaan mereka sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator dan
motivator siswa dalam belajar, sementara seluruh aktivitas siswa berarah untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri.
2. Siswa menjelaskan bukti jawaban yang telah mereka kumpulkan, menghubungkan penjelasan
dengan pengetahuan yang mereka dapatkan dari proses investigasi, serta membuat argumen
dan pembenaran. Kegiatan ini dapat mengembangkan kemampuan berpikir sistematis, logis,
dan kritis siswa.

Anda mungkin juga menyukai