1. Perubahan Konsentrasi
Pada kesetimbangan heterogen perubahan konsentrasi hanya berlaku untuk zat yang berwujud
larutan (aq) dan gas (g). Zat yang berwujud padat (s) dan cair (ℓ) tidak terpengaruh oleh perubahan
konsentrasi. Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut.
A(s) + B2(g) AB2(g)
Pada reaksi kesetimbangan tersebut, penambahan konsentrasi A tidak akan memengaruhi jumlah B
dan AB2 karena kesetimbangan tidak bergeser. Jika konsentrasi B2 ditambah, kesetimbangan akan bergeser
ke kanan atau arah produk. Sebaliknya, jika konsentrasi B2 dikurangi, kesetimbangan akan bergeser ke
kiri atau arah reaktan. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa jika konsentrasi
suatu zat ditambah, kesetimbangan akan bergeser dari arah zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi
suatu zat dikurangi, kesetimbangan akan bergeser ke arah zat tersebut.
Konsentrasi reaktan ditambah/konsentrasi produk dikurangi
Reaktan Produk
Gambar Pengaruh perubahan volume dan tekanan terhadap pergeseran kesetimbangan kimia
Ilustrator: Rahmat Isnaini
3. Perubahan Suhu
Pengaruh perubahan suhu terhadap kesetimbangan berkaitan dengan jenis reaksi kesetimbangan,
yaitu eksoterm dan endoterm. Oleh karena itu, untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kesetimbangan,
kesetimbangan tersebut harus selalu disertai harga ΔH-nya.
Pada suatu sistem kesetimbangan, apabila suhu diturunkan, sistem kesetimbangan akan melepaskan
kalor. Oleh karena itu, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksoterm.
Contoh:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) ΔH = –92,2 kJ
Reaksi ke kanan pada reaksi kesetimbangan tersebut merupakan reaksi eksoterm. Kebalikannya, reaksi
ke kiri merupakan reaksi endoterm. Persamaan reaksi kesetimbangannya menjadi:
2NH3(g) N2(g) + 3H2(g) ΔH = +92,2 kJ
Apabila suhu reaksi kesetimbangan dinaikkan, sistem akan menyerap kalor. Akibatnya, kesetimbangan
akan bergeser ke arah reaksi endoterm.
Gambar Jika reaksi ke kanan menyerap kalor (endoterm), reaksi ke kiri akan melepaskan kalor (eksoterm) dan sebaliknya
Ilustrator: Rahmat Isnaini
4. Katalis
Katalis sering ditambahkan dalam suatu reaksi untuk mempercepat laju reaksi. Pada reaksi
kesetimbangan, penambahan katalis tidak memengaruhi pergeseran kesetimbangan. Katalis hanya
berperan untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan. Setelah kesetimbangan tercapai, katalis tidak
berperan lagi.