Anda di halaman 1dari 16

Pemerintah Aceh bertekad


memberikan akses seluas-lu-
asnya kepada masyarakat untuk
mendapatkan layanan kesehatan
yang berkualitas, demi pening-
katan kualitas hidup dan pening-
katan kesejahteraan rakyat”.
Nova Iriansyah
Wakil Gubernur Aceh
RSUDZA Lam Haba
2 Edisi 01 /Tahun III / 2018

Gubernur Aceh Pelindung


Wakil Gubernur Pelindung
Sekretaris Daerah Aceh Pelindung
Direktur RSUDZA Pengarah
Wakil Direktur Admisnistrasi Penanggung Jawab
dan Umum
Wakil Direktur Pengembangan SDM Penanggung Jawab
Kepala Bagian Bina Program Pemimpin Umum
dan Pemasaran
Rahmady, SKM Pemimpin Redaksi
Suparman Lisda SKM, M.Kes Dewan Redaksi
Cut Eka Putri Ubit, SKM Dewan Redaksi
Drs. Marwan Dewan Redaksi
(Biro Humas Setda Aceh)
Zulfia Ratna Sekretariat Redaksi
Titi Yumiati, AMd,KL Sekretariat Redaksi
Hasnawati, SKM Sekretariat Redaksi
Tarmizi, S.Sos, M.Si Sekretaris Redaksi
Junaidi, ST Informasi/Technology
Anton Kuswarjanto Photografer
Rahmah,SE Notulensi/Staf Layanan Umum
Edi Saputra Notulensi/Staf Layanan Umum

Salam Redaksi
Mawardi Notulensi/Staf Layanan Umum
Said Muhammad, S.Si,Apt Notulensi/Staf Layanan Umum

Isi di luar tanggung jawab Percetakan


Alamat Redaksi: Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
Jln. Tgk. Daud Beureueh, No. 108 Banda Aceh (23126)
Email: rsudzalamhaba@gmail.com

Akreditasi
Jendela Redaksi dan Program Aceh
ASSALAMUALAIKUM Wr Wb. Salam sejahtera! Melalui
sebuah team work yang saling mengisi, akhirnya kami
Seujahtera
A
berhasil menghadirkan kembali tabloid ini ke khasanah
baca Anda. LHAMDULILLAH akreditasi bukan hanya se­ Terlepas dari semua cita
Walau tampak tertatih karena terhitung edisi per- dengan izin Allah, buah prestasi atau prestise cita luhur tersebut, rumah
dana tahun 2018, kami mencoba menyajikan ragam akhirnya tabloid ini sim­bolistik. Namun lebih dari sa­kit memang wajib melaku­
informasi seputar kiprah RSUDZA kepada pembaca setia. kembali menying­ itu adalah keinginan riil untuk kan akreditasi dalam upayan­
Kami hadir dengan format yang telah kami anut selama gahi khasanah baca Anda. memberikan pelayanan kes­ ya meningkatkan mutu pe­
dua tahun terakhir. Inilah edisi perdana tabloid ehatan yang terbaik kepada layanan secara berkala setiap
Kali ini, melalui sebuah Rapat Proyeksi terpadu kru dengan titel RSUDZA Lamha­ seluruh rakyatnya. 3 (tiga) tahun sekali. Hal ini
RSUDZA Lamhaba, kami sepakat untuk menjadikan isu ba yang penerbitannya tanpa Hal itu tercermin dari tercantum dalam undang-un­
terasa te­lah meniti bentang ta­ upaya membuka akses pela­ dang nomor 44 tahun 2009
akreditasi sebagai thema utama. Tahun ini, RSUDZA akan
hun ke tiga. yanan kesehatan seluas-luas­ tentang Rumah Sakit, pasal 40
menghadapi Akreditasi Internasional melalui lembaga Seperti biasa, kami had­ nya kepada seluruh masya­ ayat 1, yang menyatakan bah­
independen internasional (JCI), serta mempertahankan ir dengan rangkaian tulisan rakat Aceh. Dalam kaitan wa, dalam upaya peningkatan
akreditasi paripurna bintang lima yang diberikan lemba- tentang informasi serta kebi­ itu, Pemerintah Aceh saat ini mutu pelayanan rumah sakit
ga independen nasional. jakan strategis para pemangku (Irwandi-Nova) telah mema­ wajib dilakukan akreditasi se­
Kami menurunkan sebuah Laporan Utama men- kepentingan di Rumah Sakit sukkan program pembangu­ cara berkala menimal 3 (tiga)
yangkut persiapan menyongsong akreditasi JCI. Pembaca Umum Daerah dr Zainoel nan kesehatan masyarakat tahun sekali. Akreditasi wajib
bisa melihat keseriusan seluruh jajaran manajemen di Abi­din (RSUDZA), sekaligus Aceh, sebagai bagian utuh bagi semua rumah sakit baik
RSUDZA--mulai direktur hingga office boy (OB)--mengiku- sebagai penampung geliat din­ da­ri Rencana Pembangunan rumah sakit publik/pemerin­
ti kegiatan Pitstop, hingga lomba cerdas tangkas. amisasi masyarakat selaku pe­ Jangka menengah (RPJM) tah maupun rumah sakit pri­
Pembaca bisa mengetahui secara detail tentang makai jasa rumah sakit milik Aceh 2017-2022. “Program vat/swasta/BUMN.
Pitstop itu sendiri, yang tiba tiba menjadi trending topic Pemerintah Aceh ini. pem­bangunan kesehatan mas­ Data dari KARS (Komisi
di jajaran karyawan RSUDZA Banda Aceh. Kali ini kami mengang­ yarakat termasuk salah satu Akreditasi Rumah Sakit) pada
Anda bisa mengetahui tentang perasaan sumringah kat thema tentang sebuah cita yang diprioritaskan dalam li­ tahun 2015 tercatat baru 284
para peraih kampiun Pitstop dan Cerdas Tangkas. Semua cita besar manajemen RSUD­ ma tahun ke depan. Hal itu di­ rumah sakit yang terakreditasi
itu bukan sekadar lomba, tapi bagaimana menjiwai tugas ZA meraih akreditasi level in­ aplikasikan melalui program secara nasional dari 2.415 ru­
dan kompetensi seluruh jajaran di RSUDZA, secara maksi- ternasional dari Joint Aceh Seujahtera. mah sakit yang terdaftar di In­
mal dan profesional tentunya. Comission Internatio­ Sebagai bukti dari komit­ donesia. Jumlah rumah sakit
Kami juga menurunkan sebuah laporan tentang bak- nal (JCI). Setelah sebelum­ men dalam pemberian akses yang belum terakreditasi yaitu
ti sosial kru medis RSUDZA yang bergabung dengan tim nya sukses meraih akreditasi layanan kesehatan berkualitas 2.131 rumah sakit sehingga
dakwah, menuju garis perbatasan. Kegiatan yang bukan Paripurna bintang lima dari itu, tahun 2018, Pemerintah secara proporsi baru 11,75%
hanya berupa pengobatan gratis, tapi lebih dari itu ada- Komite Akreditasi Rumah Sa­ Aceh mengalokasikan dana rumah sakit yang terakreditasi
lah untuk menghadapi gempuran kristenisasi serta peduli kit (KARS) secara nasional. hingga angka Rp890 miliar di Indonesia.
Akreditasi rumah sakit untuk Pelayanan Kesehatan Khusus bagi RSUDZA,
kepada para saudara seiman yang baru, atau muallaf.
adalah pengakuan terhadap bagi seluruh rakyat Aceh, sep­ akreditasi tertinggi secara nasi­
Pada rubrik opini pembaca akan mengetahui secara rumah sakit yang diberikan erti diakui Wagub Aceh, Nova onal telah dicapai. Kini sebuah
mendalam tentang Dispepsia yang sering menyerang kita oleh lembaga independen pe­ Iriansyah, ketika membuka obsesi besar telah dibentang,
semua, terutama kaum urban yang dikepung oleh tugas nyelenggara akreditasi yang Raker Kesda Aceh, pekan lalu. meraih akreditasi JCI. Da­
harian berkepanjangan. ditetapkan oleh menteri kese­ Lebih dari itu, bagi ma­ lam kaitan itulah, kompetensi
Selain ada beberapa tips kesehatan seperti penting- hatan, setelah dinilai bahwa najemen RSUDZA sendiri, semua jajaran-mulai Direktur
nya peregangan di tempat kerja. Sebagai upaya relaksasi rumah sakit itu memenuhi akreditasi tersebut adalah jalan hingga cleaning service-di­
setelah terkepung dengan rutinitas berkepanjangan. stan­dar pelayanan rumah lain untuk merealisasikan ser­ asah secara maksimal. Baik
Kami juga menurunkan sebuah catatan ringan tentang sa­
kit, yang berlaku untuk ta melegitimasikan misi uta­ le­
wat kegiatan pitstop hing­
nyaman tanpa rokok. meningkatkan mutu pela­ ya­ ma dari keberadaan RSUD­ ga cerdas tangkas. Yang jelas
Akhirnya kami tutup edisi kali ini lewat bincang nan rumah sakit secara ber­ ZA, yaitu senantiasa berusaha akses layanan kesehatan yang
ringan nan inspiratif bersama Masli Yuzar, seorang tenaga kesinambungan (Permenkes memberikan pelayanan ter­ berkualitas adalah ekspektasi
perawat yang telah mendedikasikan dirinya sejak dari No.12 tahun 2012 tentang baik yang bermutu dan aman. kita semua. Akreditasi Paripur­
status tenaga bakti hingga eksis dalam profesi. Selamat Akreditasi Rumah Sakit). Dengan kata lain, pasien safety na dan JCI hanyalah sebuah
membaca! Bagi Pemerintah Aceh, and good quality. pengakuan legal untuk itu.
RSUDZA Lam Haba
Laporan Utama Edisi 01 /Tahun III / 2018 3

Kerja Berat
dasar pada seluruh staf se­­hingga
semua paham terhadap pe­
layanan dasar. “Salah satu dari ke­
giatan yang dilakukan itu seperti
cara cuci tangan, penggunaan alat

untuk Satu Jawaban


pemadam api ringan (APAR) dan
penanganan pertama yang harus
dilakukan oleh setiap karyawan
di lingkungan RSUDZA dalam
memberikan pelayanan pertama
kepada pasien,” katanya.


Ia mengatakan setelah di­
Saat ini kita sedang di sar yang sedang dikerjakan dan Menurut dia untuk menuju lakukan Pitstop yang diikuti oleh
dipersiapkan dalam tahun 2018 akreditasi internasional tersebut seluruh staf dan termasuk mana­
hadapkan dengan tiga tersebut bukan menjadi pekerjaan maka perlu satu jawaban yang jemen rumah sakit, pihak­nya juga
agenda besar yakni sulit bagi manajemen dan seluruh sama dari depan dan belakang, menyelenggarakan Cerdas Tang­
reakreditasi paripurna staf di lingukungan RSUDZA, dari bawah sampai level atas yang kas yang merupakan perlombaan
dari Komisi Akreditasi sebab kegiatan dan standar yang merupakan satu kesatuan yang yang diikuti perwakilan bidang
dilakukan telah menjadi nadi akan mengantar RSUDZA se­ yang ada di lingkungan RSUDZA
Rumah Sakit (KARS), dalam aktivitas setiap pelayanan bagai rumah sakit bertaraf inter­ terhadap berbagai standar pe­
akreditasi syariah dan yang diberikan kepada pasien nasional. layanan yang disyaratkan untuk
akreditasi internasi- yang dirujuk dari rumah sakit Satu jawaban yang dimaksud standar internasional tersebut.
onal Joint Commission yang ada di seluruh kabupaten/ tersebut adalah terkait pelayanan Kegiatan tersebut juga ba­
kota di Aceh. standar yang diberikan oleh Ru­ gian dari melihat sejauh mana ke­
International (JCI).” Menurut dia, akreditasi par­ mah sakit milik pemerintah Aceh mampuan dan juga penghargaan
ipurna yang dikeluarkan KARS yang telah memiliki akreditasi kepada unit atau bidang yang
tersebut berlaku setiap tiga tahun paripurna dari kars menuju akred­ mampu mengimplementasikan
dr Fachrul Jamal, Sp.An, KIC dan setiap tahun Rumah Sakit itasi Join Commission Internasi­ seluruh standar operasional yang
Direktur RSUDZA Umum Daerah Zainoel Abidin onal. “Kami memiliki komitmen telah dipersyarakatkan dalam
dilakukan penilaian terhadap yang sama untuk menjadikan Ru­ akreditasi yang dipahami dengan

A
berbagai standar pelayanan yang mah Sakit Umum Daerah Zainoel benar oleh para staf di lingkungan
telah dipersyaratkan terhadap Abidin dapat meraih akresitasi JCI rumah sakit.
KTIVITAS pelayanan ikan pelayanan kepada pasien, ada akreditasi paripurna yang telah sehingga pelayanan yg diberikan Menurut dia salah satu kun­
pasien berjalan nor­ pekerjaan besar yang saat ini dip­ disandang oleh rumah sakit mi­ akan lebih baik lagi,” kata dokter ci sukses dalam meraih akre­ditasi
mal di sana. Ada yang ikul manajemen khususnya ber­ lik Pemerintah Aceh tersebut. spesialis anastesi ini. internasional tersebut ada­ lah
dirawat melalui Insta­ sama seluruh staf di rumah sakit “Alhamdulillah penilaian yang Akreditasi yang telah diraih seluruh perangkat dan karyawan di
lasi Gawat Darurat (IGD) ada milik Pemerintah Aceh dalam dilakukan setiap tahun, RSUD­ yakni berstandar nasional dan lingkungan rumah sakit memaha­
juga yang mendapat pelayanan memberikan pelayanan maksimal ZA mendapat nilai yang sangat penghargaan yang telah disan­ mi dengan benar terhadap akredi­
kesehatan di poli Rumah Sakit kepada se­luruh masyarakat. “Saat baik dan untuk tahun ketiga ini dang oleh RSUDZA, tak membuat tasi itu sendiri sehingga pelayanan
Umum Daerah dr. Zainoel Abi­din ini kita sedang dihadapkan dengan akan dilakukan reakreditasi kem­ manajemen dan seluruh staf di yang diberikan benar-benar ber­
(RSUDZA) Banda Aceh Provinsi tiga agenda besar yakni reakredita­ bali. Kita yakin seluruh standar rumah sakit tersebut berpuas diri jalan sempurna. “Pelayanan yang
Aceh. si paripurna dari Komisi Akredita­ pelayanan yang dipersyaratkan dan berpangku tangan. ada saat ini sudah berjalan dengan
Pemandangan lalu lalang si Rumah Sakit (KARS), akreditasi dalam memberikan pelayanan Pihaknya terus melakukan baik sesuai dengan standar oper­
pasien, keluarga pasien, dokter, syariah dan akreditasi internasion­ kepada pasien berjalan dengan berbagai inovasi dan meningkat­ asional akreditasi paripurna dan
perawat, petugas kebersihan dan al Joint Commission International maksimal,” kata dokter spesialis kan sumber daya manusia (SDM) manajemen juga terus melakukan
karyawan tidak pernah sepi di (JCI),” kata Direktur RSUDZA, dr anastesi tersebut. di lingkungan rumah sa­kit seper­ pembenahan baik sumber daya
rumah sakit yang beralamat di Fachrul Jamal, Sp.An, KIC kepada Berbagai daya dan upaya ti mengikuti materi dan praktek manusia, infrastruktur dan sarana
kawasan Jalan Tgk. M. Daud Beu­ Kru Tabloid RSUDZA Lam Haba terus dikerahkan oleh manaje­ langsung terhadap standar pe­ penunjang medis sehingga dapat
reueh No. 108 Banda Aceh itu. di ruang kerjanya. men khususnya guna mening­ layanan yang dipersyaratkan da­ meraih akrwditasi internasional,”
Di tengah rutinitas member­ Memang ketiga agenda be­ katkan status Rumah Sakit milik lam penilaian JCI kepada seluruh katanya.
provinsi ujung paling barat Indo­ karyawan di lingkungan RSUD­ Tak hanya di peningkata­kan

Tiga Agenda Besar 2018 nesia itu dengan menyiap­kan an­


ggaran yang memadai un­tuk ket­
ersediaan sarana dan prasarana
ZA. “Setelah mereka mengikuti
berbagai standar pelayanan yang
melibatkan semua bidang dan
sumber daya manusia yang bekerja
dan melekat di rumah sakit terse­
but, sebagai rumah sakit pendi­
MANAJEMEN Rumah Sakit kan oleh Komisi Akreditasi Rumah penunjang medis dan didukung karwayan di RSUDZA, mereka dikan, pihaknya juga terus melaku­
Umum Daerah dr. Zainoel Sakit (Kars) atas layanan yang oleh sumber daya manusia han­ akan mengikuti ujian guna men­ kan training kepada dokter yang
Abidin (RSUDZA) Banda Aceh diberikan oleh rumah sakit terse- dal dalam menjalankan berbagai gukur sejuah mana kemampuan belajar di rumah sakit tersebut.
da­lam tahun 2018 tengah but kepada masyarakat di Tanah pelayanan yang diberikan kepa­ dan pemahaman yang telah dimi­ Keinginan menjadi rumah
mengemban tiga tugas besar Rencong. “Kita telah menyiapkan da masyarakat dengan bertekad liki oleh seluruh SDM RSUDZA sakit bertaraf internasional perta­
guna mendongkrak marwah seluruh persyaratan yang diminta menuju akreditasi Joint Commis­ terhadap pelayanan yang telah ma di pulau Sumatera khususnya
rumah sakit milik Pemerintah dalam mengikuti penilaian pada sion International (JCI). “Pening­ disyaratkan dalam JCI,” katanya. bukanlah sebuah perkara yang
Aceh tersebut. tiga agenda besar yang akan ber- katan status sebuah rumah sakit Kegiatan yang dilakukan jauh api dari panggang, sebab apa
Tak tanggung-tanggung jalan pada tahun ini. Pelayanan juga akan berdampak positif terh­ tersebut merupakan salah sa­ tu yang telah berjalan dan dilakukan
manajemen dan tim serta staf yang kita lakukan juga berdasar- adap sistem pelayanan kesehatan wujud dan komitmen dari ma­ oleh RSUDZA selama ini menjadi
sedang menyiapkan tiga pe- kan pada stadar operasional yang yang diberikan kepada pasien,” najemen RSUDZA dalam mem­ modal untuk peningkatan status
nilaian sekaligus terhadap pe- menjadi penilaian pada akreditasi katanya. bumikan pelayanan ke­se­hatan tersebut.(mif)
layanan kesehatan yang diber- yang dilakukan,” katanya.
ikan oleh RSUDZA sebagai Menurut dia pelayanan yang
rumah sakit rujukan utama di diberikan di RSUDZA tersebut
Provinsi Aceh tersebut. “Saat berjalan secara berkesinambun-
ini kita sedang dihadapkan gan bukan dilakukan pada saat
dengan tiga agenda besar yak- penilaian dan penerapan sistem
ni reakreditasi paripurna dari pelayanan yang terus mendapat
Komisi Akreditasi Rumah Sakit pembenahan dari berbagai sektor
(KARS), akreditasi syariah dan tersebut merupakan wujud dan
akreditasi Joint Commission komitmen dari manajemen. “Kami
International (JCI),” kata Direk- bertekad untuk terus memperbai-
tur RSUDZA, dr Fachrul Jamal, ki sistem layanan kesehatan seh-
Sp.An, KIC di ruang kerjanya. ingga pada akhirnya masyarakat
Ia mengatakan tiga tugas akan mendapat pelayanan terbaik
besar tersebut terus disiapkan seriring dengan peningkatan sta-
oleh tim sehingga pada saat pe- tus rumah sakit,” katanya.
nilaian berbagai prestasi yang Fachrul Jamal meyaki-
telah disandang atas pelayanan ni ketiga akreditasi yang di-
yang telah diberikan oleh ru- siapkan secara bersamaan
mah sakit rujukan utama. pada tahun 2018 tersebut akan
Rumah sakit milik Pemer- dapat di raih oleh Rumah Sakit
intah Aceh tersebut telah meraih Umum Daerah Zainoel Abidin
akreditasi paripurna yang diberi- Banda Aceh Provinsi Aceh.(mif)
RSUDZA Lam Haba
4 Edisi 01 /Tahun III / 2018
Laporan Utama

Menuju Akreditasi JCI


Pitstop, Mulai Direktur Hingga
Cleaning Service
“ Nantinya, tidak ada stake
holder baik secara kelem-
itu. Dengan segala persiapan
itu itu, diharapkan pada No­
vember mendatang RSUDZA
pun. Tentunya sesuai dengan
kapasitas atau tupoksi mas­
ing-masing.
free test. Ada materi kuliahn­
ya, ada workshop ada latihan
ada post test. Bagi yang tidak
bagaan dan personal di akan mam­ pu mempertah­ Nantinya, tidak ada lulus di remedial atau men­
ankan Akreditasi Paripurna. sta­­ke holder baik secara ke­ jalani perbaikan, kemudian
RSUDZA yang tidak paham Kemudian, jajaran ma­ lem­­ bagaan dan personal di memperoleh sertifikat, teta­
dengan akreditasi. Jadi, na­je­ men dan segenap civi­ RSUDZA yang tidak pa­ pi kita harus bisa tes mereka
semua orang harus mema- tas rumah sakit kini juga ham dengan akreditasi. Jadi, dan mampu melakukan baru
hami apa yang boleh dan sedang mempersiapkan diri semua orang harus memaha­ dinyatakan lulus. Itu dari sisi
tidak boleh di rumah sakit, untuk mem­ peroleh akred­ mi apa yang boleh dan tidak pit stop,” terangnya.
itasi inter­ nasional dari JCI. boleh di rumah sakit, baik Kegiatan pit stop, dii­
baik dalam kondisi normal Tahapan me­ nuju akreditasi da­lam kondisi normal hing­ kuti segenap civitas RSUD­
hingga kondisi darurat JCI itu tentu jauh lebih be­ ga kondisi darurat sekalipun. ZA, terbagi dalam beberapa
sekalipun. rat dibanding dengan upaya Azharuddin mencon­ cluster, ada cluster manaje­
meraih akreditasi paripurna. tohkan yang ringan saja, men ada cluster Dokter Pen­
Pada September 2018 nan­ tinya tidak ada satu­ anggung Jawab Pelayanan
Dr. dr. Azharuddin SpOT- men­ datang, RSUDZA akan pun--baik cleaning service, (DPJP), semua sesuai dengan
(K) Spine FICS 2015 silam RSUDZA telah kedatangan Tim Mock Sur­ satpam mau­pun direktur dan kapasitas. Tentu saja tidak
Ketua Tim Akreditasi RSUDZA, meraih akreditasi tertinggi vey, dari Amerika Serikat wadir-- yang tidak tahu ba­ semua diberikan materi yang
dengan pre­ dikat Paripurna (AS) dan tim dari beberapa gaimana caranya memakai sama. Misalnya untuk clean­
Rumah Sakit Versi 2012 atau ne­gara lainnya untuk melihat Alat Pemadam Api Ringan ing servis, tentu tidak diber­
setara dengan rumah sakit kesiapan rumah sakit milik (APAR). ikan materi bagaimana men­
bintang lima. Pemerintah Aceh. Ini meru­ Bukan hanya itu, mu­ gelola kepemimpinan yang
Pada November 2018 pakan salah satu tahapan lai dari level cleaning ser­ baik. Masing-masing, sesuai

R
mendatang, akan dilakukan dan persiapan untuk meraih vice, sampai direktur juga dengan bidang yang dige­
UMAH sa­ kit milik Pe­ reakreditasi setelah RSUDZA akreditasi JCI. “Ini semacam harus paham bagaimana lutinya. “Namun, ada taha­
merintah Aceh, Rumah Sakit lulus tiga tahun lalu. Sesuai pra, untuk melihat lebih detil cara memberikan bantu­ pan yang semua orang harus
Umum Daerah dr. Zai­ noel dengan regulasi yang men­ mana yang lebih mendesak an hi­dup dasar, semisal ada tahu, seperti cara padam­
Abidin (RSUDZA) Ban­ da gatur bahwa akreditasi han­ dan urgen persiapannya. It­ orang terjatuh, kemudian kan api saat kebakaran, cara
Aceh, saat ini sedang meng­ ya berlaku tiga tahun. “Kita ulah namanya mock survey,” pingsan. Kalau ada korban memberikan bantuan hidup
hadapi dua hajatan besar. jatuh tempo pada 2018 untuk ujar dokter spesialis tulang jatuh tidak sadarkan diri, dasar, bagaimana cara men­
Pertama mempertahan­ akreditasi KARS. Ini sama belakang ini. maka sudah tahu bagaimana cuci tangan yang benar, dan
kan predikat paripurna dari se­
perti orang memperoleh Ada beberapa langkah memposisikan, apa yang ha­ bagaimana cara membersih­
Komite Akreditasi Rumah SIM, kalau masa berlaku be­ dilakukan sebagai persia­ rus dilakukan dan siapa yang kan tumpahan darah.”
Sakit (KARS) Indonesia, rakhir, maka akan diuji kem­ pan menuju akreditasi JCI, harus dihubungi. Diakui oleh Ketua Tim
dan kedua meraih akredita­ bali,” kata dr. Azharuddin ke­ dian­taranya adalah kegiatan Disebutkan, selama pit­ Akreditasi RSUDZA itu, pit­
si internasio­ nal dari Joint pada Kru Tabloid RSUDZA pit­­stop akreditasi, sebagai stop ada 3.700 orang dila­ stop ini memang melelah­
Com­mission In­ternational Lam Haba baru-baru ini di sa­rana sosialisasi agenda tih selama dua bulan. “Kita kan, tapi ini suatu keharusan
(JCI), sebuah lem­baga akred­ ruang ker­janya. akre­ditasi RSUDZA. hanya lupa memberitahu untuk dijalankan. Namun
itasi internasional. Menurut dr Azharud­ Pitstop akreditasi itu MURI saja hingga tak ter­ ketika dijalankan dengan be­
Ketua Tim Akredita­ din, jajaran manajemen ada­ lah upaya sosialisasi catat dalam buku rekor. Ri­ nar dan tak merasa terbeba­
si yang juga Wakil Direktur dan seluruh unsur suppor­ hing­­ga pemahaman tentang buan orang itu kita latih se­ ni, maka tidak ada capeknya.
(Wadir) Bidang Pelayanan ting RSU­DZA sudah mem­ akreditasi terhadap semua mua hal, mulai dari DM, “Karenanya, jalankan den­
RSUDZA, Dr. dr. Azharud­ persiap­kan diri sebaik mun­ ele­ men di RSUDZA, mulai PPDS, semua pokoknya di gan happy dan tidak justru
din SpOT-(K) Spine FICS gkin, dalam kaitan kembali dari level Direktur hingga ja­ RS kita latih. Itulah pit stop dianggap sebagai suatu be­
me­ng­­atakan, pada tahun meraih akreditasi paripurna jaran cleaning service sekali­ yang juga dibarengi dengan ban.”(slm)

Patient Safety dan Good Quality dang dibangun.


Jadi harus ada pemaha­
man yang sama, pastinya ia
sebagai upaya perbaikan atau
bersifat konstruktif.
Lebih lanjut dokter Az­
juga mengakui masih ada kelu­ ha­ruddin menyampaikan, RS­
MISI utama dari keberadaan juga dalam rangka persiapan itasi maka ada semacam pen­ han-keluhan, mungkin da­ ri UDZA sangat serius menuju
RSUDZA adalah senantiasa be­ akreditasi, mereka dilatih se­ gakuan secara legal. “Misalnya masyarakat dan program akred­ akreditasi JCI, maka itulah di­
rusaha memberikan pelayanan demikian rupa sehingga punya kita katakan wah aku bagus itasi adalah upaya rumah sakit bu­tuhkan peran serta dan du­
yang bermutu dan aman. Den­ reflek. Seperti saat ditanyakan sekali, itu testimoni naman­ bagaimana berikan pelayanan kungan dari seluruh elemen
gan kata lain, ‘jampi-jampi’nya bagaimana cara mencuci tan­ ya dan ini paling lemah. Akan yang baik, komplain kalau bisa ma­ syarakat Aceh, khususnya
adalah pasien safety and good gan yang benar, maka langsung tetapi yang namanya akreditasi nol, atau seminimal mungkin. dukungan eksekutif Pemerin­
quality. Tepatnya, bermutu dan ia bisa menjawab dan mem­ itu, orang lain yang menilai. Ia mengakui, kadang-ka­ tah Aceh dan legislatif di DPRA.
aman. pratekkannya. “Kapan dokter “Kalau kita bilang bagus, ti­ dang memang susah untuk “JCI itu betul - betul lebih kepa­
Jika hanya aman-aman atau petugas harus cuci tangan, dak boleh dong kita sendiri yang me­raih zero complain, karena da implementasi, jadi betul-bet­
saja, tentu tidak pas juga, mas­ tentunya sudah sangat paham. bilang, biar orang lain yang bil­ RSUDZA setiap harinya me­ ul fakta dan nyata apa yang me­
yarakat tidak akan puas dengan Semuanya adalah, kita ingin ang dan nilai,” kata dr Azharud­ layani sebanyak 1.400 sampai mang seharusnya itu yang harus
itu, kata Ketua Tim Akredi­ membuat akreditasi ini happy. din yang yang juga Ketua Per­ 1.600 pasien. Belum lagi kelu­ dilakukan,” katanya.
tasi yang juga Wakil Direk­ Akreditasi ini adalah suatu ke­ himpunan Rumah Sakit Seluruh arga pasien yang datang men­ Target manajemen un­
tur (Wadir) Bidang Pelayanan niscayaan, bukan justru sesuatu Indonesia (Persi) Aceh ini. gantar dan menemani selama tuk meraih JCI adalah pada
RSUDZA, Dr. dr. Azharuddin yang mempersulit dan menam­ Tentunya, harus ada buk­ di rumah sakit. Pastinya, akan tahun 2019. Ini semua butuh
SpOT-(K) Spine FICS, pekan bah persoalan atau masalah. ti-bukti, malah bagusnya seti­ ada keluhan. Manajemen tentu dukungan banyak pihak, dari
lalu. Tidak sama sekali!” ucapnya. ap tiga tahun dinilai kembali akan sangat berterima kasih, segi financial juga harus ada
Selain pitstop, juga ada Lebih lanjut ia menam­ apakah tetap masih bagus. Ini ketika ada masukan dan kriti­ dukungan senada,” demikian
ke­gia­
tan cerdas tangkas. Ini bahkan, dengan adanya akred­ namanya semangat yang se­ kan yang disampaikan adalah Azharuddin.(slm)
RSUDZA Lam Haba
Laporan Utama Edisi 01 /Tahun III / 2018 5

Cerdas Tangkas Untuk Memahami


Standar Pelayanan
unit di rumah sakit tersebut,
merupakan bagian dari uji
langsung serta UNTUK mem­
bangun semangat kerja ser­
ta kebersamaan. Namun lebih
dari itu juga, untuk memprak­
tikkan langsung standar-stan­
dar pelayanan yang menjadi pe­
nilaian untuk meraih akreditasi
internasional dari Joint Com­
mission International (JCI).
“Persiapan dan pening­
katan sumber daya manu­
sia dalam memahami secara
menyeluruh terhadap stan­
“Persiapan dan pen- dar penilaian yang dilaku­
ingkatan sumber kan bukan semata-mata untuk
meraih sertifikat, tapi un­
daya manusia dalam tuk meningkatkan sistem pe­
memahami secara layanan kesehatan di RSUDZA
menyeluruh terhadap khususnya dan Aceh um­
standar penilaian yang umnya,” kata Wakil Direktur
dilakukan bukan sema- Pengembangan SDM RSUD­
ta-mata untuk meraih ZA, Provinsi Aceh, dr Isra Fir­
mansyah Sp.A di kepada Kru
sertifikat, tapi untuk Tabloid RSUDZA Lam Haba
meningkatkan sistem di ruang kerjanya. dilakukan secara menyeluruh baik salah satunya juga sangat agai sarana pendukung terus
pelayanan kesehatan Standar akreditasi inter­ setelah berlangsungnya Pit­ didukung oleh Sumber Daya dilakukan guna memberikan
di RSUDZA khususnya nasional JCI, merupakan stan­ stop atau uji kemampuan se­ Manusia yang handal dalam pelayanan terbaik kepada mas­
dar yang dibuat agar pelayanan tiap karyawan dan pekerja di menangani pasien serta men­ yarakat Aceh,” ujar Isra.
dan Aceh umumnya.” lingkungan RSUDZA dalam goperasikan seluruh peralatan Wadir itu menambah­
kesehatan rumah sakit ber­
fokus kepada pasien. Selain itu memahami standar penilaian canggih yang ada di rumah kan, dalam penilaian akredi­
dr Isra Firmansyah Sp.A yang disyaratkan untuk meraih sakit, sehingga upaya member­ tasi JCI ada dua penambahan
Wakil Direktur Pengembangan diterapkan sesuai dengan bu­
SDM RSUDZA daya setempat untuk mening­ akreditasi internasional. “Se­ ikan pelayanan terbaik dapat yakni pendidikan profesion­
katkan mutu pelayanan secara tiap karyawan akan diberi­ terwujud,” jelas Isra Firman­ al kedokteran (medical Profes­
berkesinambungan. “Stan­ kan pemahaman dan melaku­ syah. sional education) dan program
dar akreditasi internasion­ kan praktek langsung terhadap Dokter spesialis anak penelitian subyek manusia (hu­

M
al yang sedang kita siapkan standar pelayanan. Setelah itu tersebut menjelaskan apa man subjects research pro­
ANAJEMEN Ru­ saat ini sangat menitik berat­ dilakukan ujian untuk setiap yang disyarakat untuk meraih gram) yang merupakan standar
mah Sakit Umum kan pada tingkat kualitas pe­ personal dan mereka yang ti­ akreditasi internasional terse­ untuk rumah sakit pendidikan.
Daerah dr. Zaino­ layanan kesehatan dan kesela­ dak lulus, harus dilakukan uji­ but tidak menjadi sebuah “Syarat tambahan ini juga ti­
el Abidin (RSUD­ matan pasien. Sehingga para an ulang guna mendapat nilai kendala besar. Sebab saat ini dak memberatkan, sebab ma­
ZA) Banda Aceh baru saja karyawan di semua unit harus kompetensi yang telah dis­ RSUDZA telah menyandang najemen dan seluruh tim ter­
melaksanakan Cerdas Tangkas memahami dengan baik terh­ yaratkan,” terangnya. rumah sakit terakreditasi par­ us mempersiapkan berbagai
dalam memperebutkan piala adap standar pelayanan yang Pitstop yang digelar terse­ ipurna dari Komisi Akreditasi standar penilaian dan termasuk
orang nomor satu di lingkun­ telah ditetapkan untuk meraih but merupakan bagian dan Rumah Sakit (KARS). adanya bimbingan dari rumah
gan rumah sakit tersebut. akreditasi JCI,” katanya. wujud komitmen untuk mem­ Dalam memberikan pe­ sakit yang telah meraih akredi­
Kegiatan cerdas tang­ Ia menjelaskan Cerdas bumikan kepada seluruh mahaman secara menyeluruh tasi internasional dari JCI,” ka­
kas yang dilakukan dan ikut Tangkas yang dilakukan terse­ pekerja di lingkungan rumah terhadap standar pelayanan tanya.
melibatkan semua bidang dan but merupakan ujian yang sakit termasuk level manaje­ yang dipersyarakatkan, mana­ Berdasarkan persia­
men dalam memahami secara jemen tidak pernah mau kom­ pan dan pelayanan yang tel­

Elemen Penilaian Standar JCI


lengkap terhadap standar pe­ promi, mereka yang tidak lu­ ah diberikan dengan akreditasi
nilaian akreditasi internasion­ lus maka harus mengikuti paripurna yang disandang oleh
al tersebut. ujian kembali. Sehingga nan­ RSUDZA, pihaknya meyakini
TERDIRI atas 2 Bagian yang Medication Management Ia menyebutkan pitstop tinya dinyatakan memenuhi akreditasi internasional dapat
terdiri dari 12 bab yang men- and Use (MMU) terdiri dari yang digelar dalam rangka me­ kompetensi terhadap syarat dicapai oleh rumah sakit mi­
cakup lebih dari 300 standar 21 standar dan Patient and nilai seberapa besar pemaha­ pelayanan yang ada. “Mere­ lik Pemerintah Aceh tersebut.
dan 1000 elemen penilaian. Family Education (PFE) terdi- man dan kemampuan staf dan ka yang lewat diberikan pin “Kita yakin dengan usaha dan
Bagian pertama adalah ri dari 7 standar. berbagai unit di rumah sakit dan yang tidak lewat harus komitmen dari manajemen
Standar yang berfokus pada Pada bagian kedua dalam memahami standar pe­ ulang lagi dan kita konsisten dan semua komponen un­
pasien yang meliputi 8 bab merupakan standard mana- nilaian JCI tersebut diikuti untuk memberikan pemaha­ tuk menjadikan RSUDZA ter­
antara lain International Pa- jemen organisasi kesehatan. oleh 2.400 peserta yang ada di man menyeluruh untuk semua akredasi internasional dari JCI
tient Safety Goals (IPSG) ter- Standard ini mencakup men- lingkup RSUDZA. petugas dan karyawan di dapat terwujud di masa men­
diri dari 6 standar, Access to genai Quality Improvement Pelaksanaan Pitstop RSUDZA terhadap pelayanan datang,” tambahnya.
Care and Continuity of Care and Patient Safety (QPS), tersebut dilakukan secara ru­ terbaik kepada pasien,” sebut­ Ia menambahkan akred­
(ACC) terdiri dari 6 standar Prevention and Control of tin, sehingga berbagai pe­ nya. itasi internasional yang akan
23, Patient and Family Rights Infections (PCI), Governance, mahaman yang telah dimili­ “Dari hasil penialain yang disandang nantinya juga akan
(PFR) terdiri dari 30 standar, Leadership and Direction ki telah diimplementasikan dilakukan dalam tua tahun ter­ menjadi sebuah bagian dari tu­
Assessment of Patients (AOP) (GLD), Facility Management oleh setiap petugas dan peker­ akhir, nilai yang kita peroleh juan wisata di mana para tamu
terdiri dari 44 Standar JCI Ru- and Safety (FMS), Staff Qual- ja baik saat berada di tem­ sangat memuaskan dan stan­ asing atau warga asing dapat
mah Sakit, Care of Patients ifications and Educations pat kerja maupun saat bera­ darnya sudah mampu menu­ berobat di RSUDZA sebab
(COP) terdiri dari 22 standar, (SQE) dan Management of da di lingkungan masyarakat ju penilaian JCI, kendati de­ semua layanan yang diberikan
Anesthesia and Surgical Care Communication and Infor- dalam memberikan penanga­ mikian persiapan baik sumber sesuai dengan standar interna­
(ASC) terdiri dari 14 standar, mation (MCI).(mif) nan pertama. “Pelayanan yang daya manusia dan juga berb­ sional.(mif)
RSUDZA Lam Haba
6 Edisi 01 /Tahun III / 2018 Laporan Utama

Pitstop Modal
dar SNARs, sehingga tidak banyak mempresentasikan secara umum.
elemen yang perlu ditekankan Dari situlah dirancang
kembali kepada para civitas RS. bagaimana caranya agar 3.700 ci­
Namun dengan beberapa vitas RSUDZA mengetahui secara
pertimbangan, untuk standar ru­ baik tentang tugas dan fungsinya.

Untuk Tiga Akreditasi


mah sakit islami atau syariah itu Metode penilaian antara
akan dilaksanakan kemudian, kare­ akreditasi JCI dan SNARS sudah
na ada elemen-elemen khusus un­ berbeda. Kalau pada era sebelum­
tuk syariahnya. nya, untuk meraih nilai maksi­

K
Dokter Diaz menjelaskan, Pit­ mum, dapat disiasati dengan cara
EGIATAN utama dari akreditasi ini adalah pelayanan stop bukanlah sebuah pelatihan ker­ menyembunyikan staf yang masih
persiapan untuk meraih yang terstandar. Kita coba bagaima­ ja atau workshop untuk memberikan kurang berkualitas, dan menonjol­
akreditasi versi Stan­ na meningkatkan pelayanan supaya pemahaman ulang kepada civitas ru­ kan sosok champion pada saat pe­
dar Nasional Akredi­ memenuhi ketiga standar itu,” kata mah sakit. Namun kegiatan itu ada­ nilaian. Akan tetapi, saat ini sur­
tasi Rumah Sakit (SNARS) dan dokter Diaz. lah, sebuah pelatihan singkat yang veyor JCI ingin menilai bagaimana
Joint Commission Internation­ Dirincikan, Pitstop adalah se­ bersifat quick-fix, bertujuan untuk rumah sakit berjalan seperti apa
al (JCI), Rumah Sakit Umum buah konsep acara untuk meng-up­ menyeragamkan persepsi dari semua adanya. Mereka akan menanyakan
Daerah dr. Zainoel Abidin grade pengetahuan seluruh civi­ elemen civitas rumah sakit. semua civitas rumah sakit, secara
(RSUDZA) Banda Aceh, telah tas rumah sakit, dari pengetahuan Pada waktu itu, kata Dok­ acak, atau tidak mengacu pada so­
melaksanakan edukasi dan so­ standar KARS 2012 menjadi stan­ ter Diaz, pihaknya selaku panitia sok yang ditentukan oleh rumah
sialisasi materi-materi akreditasi dar SNARs edisi 1 dan JCI edisi 6. akreditasi ingin merencanakan se­ sakit.
kepada segenap civitas di rumah Sementara itu tujuan uta­ buah acara yang betul-betul dari Bahkan, saat datang melaku­
sakit. Kegiatan ini lazim disebut ma diadakan Pitstop adalah untuk buttom up. Semua elemen civitas kan penilaian, juga tanpa mengab­
Pitstop. meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit punya pengetahuan arinya terlebih dahulu. Tim akredi­
Tindak lanjut dari tahapan di rumah sakit. Tepatnya, pelayanan yang tasi itu datang dan bertanya seperti
edukasi dan sosialisasi itu, pada yang profesional dan menguta­ bersifat komprehensif, yakni pengunjung biasa. Dengan begitu,


September 2017, bersama dengan makan keselamatan pasien. bagaimana semua profesi menge­ semua harus harus siap, karena ti­
Inti dari ketiga dr. Nanda Earlia, Sp.KK, pihak sek­ Khusus untuk penilaian ru­ tahui standar apa saja yang dituntut dak akan pernah tahu, jika tim sur­
retariat akreditasi merumuskan se­ mah sakit Syariah, beberapa stan­ dari profesi mereka masing-mas­ veyor tersebut akan datang dan ber­
jenis akreditasi ini buah acara yang dinilai efektif dan darnya sudah sejalan dengan stan­ ing, bukan oleh setiap Pokja yang tanya kemana.(slm)
adalah pelayanan efisien untuk sosialisasi rangkaian
yang terstandar. standar akreditasi JCI kepada se­
Kita coba bagaima- genap civitas rumah sakit. Dari situ­
lah dirumuskan sebuah konsep aca­
na meningkatkan ra yang bernama Pitstop Akreditasi.
pelayanan supaya “Pada waktu itu, kami (panitia) sek­
memenuhi ketiga retariat akreditasi bersama Dokter
standar itu.” Nanda juga merumuskan apa saja
tujuan yang ingin dicapai pada ke­
giatan Pitstop,” ujar dokter Diaz.
Awalnya, pada September
dr. Diaz Novera BMedSc 2017, panitia merencanakan, di ta­
(Hons) hun 2018 ingin langsung satu kali
Ketua Panitia Acara proses untuk dua akreditasi, yakni,
Pitstop Akreditasi akreditasi KARS dan JCI. Namun
RSUDZA di tengah jalan pihak pimpinan
RSUDZA menilai jajaran mana­
jemen secara keseluruhan belum
siap. Selain itu, di tengah jalan, juga
ada tambahan akreditasi rumah
sakit islami.
Artinya, akan ada tiga pe­
nilaian sekaligus yang akan diha­
dapi rumah sakit milik Pemerin­
tah Aceh ini. “Inti dari ketiga jenis

Matangkan Persiapan
yang lulus adalah 2.700 peser­
ta, sisanya 1000 peserta lagi
dalam tahap remedial. “Pen­
gulangan dilaksanakan April,
jadi kita harapkan bagi peserta
yang mengulang, harus punya
PANITIA akreditasi RSUDZA 2017 hingga bulan Februari pok besar; Profesional Pemberi seorang cleaning servis akan ber­ komitmen yang kuat sehingga
melakukan persiapan matang 2018,” ujar dr Diaz. Asuhan (PPA), Non Profesion­ beda dari admin lainnya. bisa lulus,” pesannya.
menghadapi akre­­­ditasi. Hal ini Setelah sekian banyak al Pemberi Asuhan (Non-PPA) Artinya, semua sesuai de­ Diakui, nilai tidak meng­
dibuktikan de­­ngan terseleng­ meeting, kata dokter murah dan Peserta Didik. ngan job desk masing masing. gambarkan apa-apa, hanya
garanya 10 ke­giatan technical senyum ini, akhirnya sampai SNARS dan JCI akan me­ “Dari 45 materi diselenggara­ baru data awal. Namun tetap
meeting dari bu­lan September ke technical meeting yang ter­ nilai RSUDZA sebagai rumah kan oleh 15 pokja itu, setiap pit­ saja, kepada peserta yang be­
sampai November 2017. “Al­ akhir. Panitia membagi 3700 sakit pendidikan. Karenanya stop berlangsung selama 38 hari. lum lulus, masih bisa mengejar
hamdulillah, acara dapat ber­ peserta menjadi 20 cluster. otomatis peserta didik akan Semua proses itu kini sudah sukses yang tertunda.
jalan mulai bulan Desember Terdiri dari tiga kelom­ diwawancarai. Maka dari itu, selesai dilaksanakan. Namun Selain itu, ilmu yang di­
peserta didik juga kami ikut kembali lagi, hasilnya tentu tidak dapat para peserta selama pit­
sertakan dalam Pitstop. semua sesuai dengan standar stop, diharapkan dapat diaplikasi
Panitia telah merancang 45 yang kita harapkan,” terangnya. dalam tugas keseharian. Kare­
materi dari 15 kelompok kerja Setelah dilakukan rekapitu­ na ilmu yang didapat selama
(Pokja) yang sudah difilter un­ lasi, ternyata yang mampu lulus Pitstop adalah ilmu yang betul
tuk masing-masing cluster. Se­ sesuai dengan standar nilai JCI betul esensial yang dibutuhkan
hingga ketika misalnya seorang hanya 1.300 peserta dari 3.700 oleh para peserta. “Para peserta
perawat dari IGD, ikut pitstop, orang peserta yang ikut. Dengan juga sudah betul-betul diman­
maka materi yang akan didapat hasil seperti itu, memang ma­ jakan, buku soal Pitstop yang
tentu berbeda dengan seorang sih banyak pekerjaan yang ha­ setebal itu sudah kita bacakan
perawat dari ruang rawat inap. rus dilakukan, agar kompetensi dan kita sortir mana yang perlu
Begitu juga bagi seorang semua civitas di RSUDZA nan­ diketahui saja. Mereka tinggal
dokter spesialis, materi yang tinya sesuai dengan standar yang datang, duduk dengar, ikut pra­
didapat pasti akan berbeda den­ diharapkan JCI. tikum dan lalu diuji. Kita harap­
gan seorang dokter umum biasa. Kalau mengacu dengan kan semuanya sesuai,” demikian
Begitu juga materi yang didapat akreditasi SNARS, mereka dokter Diaz.(slm)
RSUDZA Lam Haba
Laporan Utama Edisi 01 /Tahun III / 2018 7
Peraih Nilai Pitstop Tertinggi
Belajar dari Buku Panduan
T
ANPA kecuali! Seluruh pegawai ru­­ “Sebenarnya ada buku panduan kasa, dan peralatan lainnya. Dengan
mah sakit, mulai dari perawat, dok­ demikian, bisa meniadakan kemung­
ter, hingga tenaga administrasi dan akreditasi yang dibuat. Ada kinan tertinggal peralatan di dalam
satpam sekalipun, diwajibkan me­ visi-misi rumah sakit. Mas- perut pasien,” katanya.
ngikuti sosialisasi pitstop sebagai ing-masing Pokja ada buku Apalagi, kata Yusmalinda, keja­
persiapan akreditasi JCI. Semua dian salah operasi masih sering terja­
ha­­rus terlibat dan diwajibkan oleh pintarlah. Tentu saya ba- di, bahkan di negera maju sekalipun
manajemen rumah sakit untuk ikut ca-baca buku itu dulu, baru seperti Amerika Serikat. Dengan
so­sialisasi Pitsto. “Kalau tidak ikut kemudian diberikan soal.” mengikuti prosedur pengecekan be­
ha­rus remedial. Jika tak berpastisipa­ rulang-ulang, maka angka kesalahan
si, maka bisa saja dicabut izin kerja,” --Yusmalinda, mendekati nol.
kata dr Yusmalinda, Sp.An kepada Penggunaan peralatan monitor
kru buletin RSUDZA Lam Haba, da­ pun harus disesuaikan dengan kebu­
lam sebuah wawancara, pekan lalu. tuhan pasien. Seorang pasien yang
Menurut Yusmalinda, perta­ menderita penyakit jantung, harus
ma-tama dibuat pretest, kemudian rasi, terkait dengan penanganan be­ dipasang peralatan haemodinamik
diuji pengetahuan peserta tentang dah, bagaimana melakukan ceks yang lebih lengkap dan pengawasan
akreditasi. Setelah pretest, diberikan keselamatan pasien bedah,” tandas yang lebih ketat. Sedangkan pasien
kuliah terkait materi akreditasi ses­ alumnus Fakultas Kedokteran Uni­ Keselamatan anestesi bedah itu muda yang lebih sehat, mungkin
uai pokja masing-masing. Kemudian versitas Syiah Kuala ini. merupakan bagian dari standar JCI, cukup pengukur tensi dan nadi saja.
praktik kembali dan diakhiri dengan Materi yang diuji semua hal, ti­ yak­ni pelayanan anestasi atau sedasi. “Rumah sakit harus memfasilitasi
post test. dak hanya terkait dengan soal bedah Sedasi didefinisikan sebagai pe­ itu. Harus dibedakan masing-masing
Yusmalinda adalah salah satu atau anestesi. Saat ditanya apa kiat ng­gunaan agen-agen farmako­lo­gik kelompok umur dan masing-masing
peserta yang mendapatkan nilai sehingga dirinya meraih nilai tert­ untuk menghasilkan depresi tingkat kondisi medis,” tandasnya.
ter­tinggi dalam ujian pitstop yang inggi, Yusmalinda hanya tersenyum. kesadaran secara cukup, sehing­ ga Jika misalnya terkait penan­
diselenggarakan RSUDZA. Soal uji­ “Sebenarnya ada buku panduan menimbulkan rasa mengantuk dan ganan pasien tumor otak, maka
an dibuat oleh masing-masing Pok­ akre­ditasi yang dibuat. Ada visi-misi menghilangkan kecemasan tanpa ha­rus diukur kadar CO2, harus di­
ja, lalu diberikan materi, kemudian rumah sakit. Masing-masing Pokja kehilangan komunikasi verbal. pasang alat pengukur tensi realtime,
praktik yang disebut dengan pitstop ada buku pintarlah. Tentu saya ba­ Selain itu, fasilitas yang ada buka setiap lima menit. Pembedaan
mayor dan pitstop minor. Pitstop ca-baca buku itu dulu, baru kemudi­ juga dapat memenuhi kebutuhan penggunaan alat pada masing-mas­
mayor itu, kata Yusmalinda, seperti an diberikan soal,” tandasnya. pasien, termasuk untuk kelompok ing kelompok umur dan kondisi pa­
penanganan code blu, pasien henti Uji ini memang tidak berlang­ umur tertentu. Misalnya saja un­ sien sesuai dengan standar medis,
jantung, kemudian terkait cara-cara sung setiap saat. Soalnya, kalau tuk anak-anak dan orangtua, orang sebagaimana juga dalam standar JCI
pemadaman kebakaran. mereka selalu dilibatkan, maka bisa dengan kehamilan, dan mereka yang yang hendak diraih RSUDZA.
Sedangkan pitstop minor, an­ mengganggu pelayanan rumah sakit. menderita penyakit jantung. Diakuinya, seolah-olah bagian
tara lain berkaitan dengan cuci tan­ “Oleh karena itulah, jadwalnya dib­ Rumah sakit harus menyedia­ anestasi tidak begitu penting. Padahal,
gan, cara membersihkan cairan di uat pada hari libur, sehingga pela­ kan fasilitas yang sesuai, begitulah bidang ini cukup vital dalam penanga­
lantai, sampai ke penanganan obat. yanan tidak terganggu,” tandasnya persyaratan yang sesuai dengan stan­ nan pasien, khususnya yang memerlu­
“Kalau saya sendiri dari kamar ope­ kembali. dar JCI. “Misalnya peralatan harus kan tindakan bedah. “Biasanya kalau
disediakan sesuai kebutuhan, pipa pasien ke praktik kan mencari dokter
un­tuk orang dewasa tentu berbeda bedah, tidak ada yang mencari dok­
ukuran dengan anak. kemudian un­ ter anestesi. Tapi kita ini tim yang
tuk ibu hamil, obat apa yang paling membantu, tanpa anestesi operasi tak
aman, harus disediakan, termasuk bisa dikerjakan,” katanya.
cara pembiusan harus diperhatikan,” Pihaknya memfasilitasi agar se­
tandasnya. mua prosedur bisa dilaksanakan, se­
Seorang ibu yang hendak dibe­ hingga pasien tidak nyeri dan me­rasa
dah dengan usia kehamilan tiga bu­ nyaman saat operasi berlang­sung. Di­
lan misalnya, harus dipilih teknik katakan, semua ilmu pembedahan itu
operasi yang paling aman. Tidak maju karena anes­te­sinya maju. “Kata
memberikan efek kurang baik bagi orang, kalau suami-istri masih bisa ce­
janin yang dikandung. rai, tapi kalau anestesi dan bedah tidak
Harus diceks list keselamatan bisa cerai. Tidak bisa dibedah tanpa
sebelum dilakukan prosedur pembe­ anestesi,” tandasnya sambil tertawa.
dahan, baik itu masalah izin, infor­ Sejak tahun 2010, dr Yusmalin­
masi kepada pasien, sampai dengan da mengabdi di RSUDZA. Se­telah
sign in, sign out, dan time out. “Ini menyelesaikan program pen­didikan
cheklist keselamatan bedah. Sign in dokter di Unsyiah, Yusmalinda me­
itu sebelum dilakukan pembiusan, lanjutkan ke Universitas Diponegoro,
ditanyakan sekali lagi kepada pasien: Semarang. Saat ini Yusmalinda mer­
Apakah operasinya sudah benar, su­ upakan satu di antara 12 spesialis
dah diberi tanda, terkait riwayat aler­ anestesi yang mengabdi di rumah
gi, dan sebagainya,” tandasnya. sakit milik pemerintah Aceh ini.
Hal ini karena setelah pasien Dari sisi kebutuhan, keberadaan
dibius, dokter dan tim medis tidak dokter spesialis anestesi sendiri masih
mungkin bertanya apa pun lagi. Oleh banyak dibutuhkan di Aceh. Hingga
karena itulah pentingnya ceks sebe­ saat ini beberapa rumah sakit di Aceh
lum pasien disayat. belum memiliki spesialis anestesi. Di
Tim pun memeriksa sekali la­ Sabang misalnya, hingga kini tidak
gi apakah sudah benar pasiennya, ada dokter spesialis anestesi.
diagnosanya apa, prosedur yang Menyikapi fenomena itu, Yus­
dilakukan, dan apakah lokasinya su­ malinda berharap pemerintah mem­
dah diberi tanda. “Secara verbal kita perhatikan ketersediaan dokter spe­
tanya ulang kepada semua anggota sialis yang sangat vital peranannya
dalam tim. Dengan demikian, tidak dalam penanganan seorang pasien,
memungkinkan lagi terjadi kesalah­ khususnya berkaitan dengan pembe­
an, seperti salah pasien, salah posisi. dahan. “Ketersediaan dokter spesialis
Sebelum menutup luka operasi, di­ anestesi itu bagian dari penilaian da­
ulang kembali pemeriksaan. Semua lam akreditasi rumah sakit,” tandas­
harus dicatat, mulai dari jumlah nya.(sk)
RSUDZA Lam Haba
8 Edisi 01 /Tahun III / 2018
Laporan Khusus

Dari Raker Kesda se-Aceh


Layanan Kesehatan Berkualitas
Melalui Aceh Seujahtera
“ Pemerintah Aceh bertekad
memberikan akses seluas-lu-
turunkan secara bertahap.
Wagub Nova mer­
incikan, alokasi dana lebih
asnya kepada masyarakat dari Rp890 miliar pada tahun
untuk mendapatkan layanan 2018 itu akan dipergunakan
kesehatan yang berkualitas, untuk membiayai pembangu­
demi peningkatan kualitas nan dan pengembangan em­
hidup dan peningkatan kes- pat unit rumah sakit regional,
ejahteraan rakyat.” pembangunan pusat rehabili­
tasi psikososial, program JKA
Plus, dan peningkatan fasili­
tas alat-alat kesehatan. “Kita
Nova Iriansyah
berharap dengan terlaksanan­
Wakil Gubernur Aceh
ya program-program ini, pe­
layanan publik di bidang kes­
ehatan akan lebih baik dan

U
kualitasnya lebih merata di
seluruh Aceh,” ujar Nova.
NTUK membu­
Nova juga menyam­
ka ak­­ses pelayanan
paikan, masalah kesehatan
ke­­­­­se­hatan selu­
masyarakat di Aceh masih
as­luasnya kepa­
tergolong besar. Hal itu dapat
da se­­luruh masyarakat Aceh,
dilihat dari Angka Kematian
Peme­rintah Aceh saat ini (Ir­
Ibu (AKI) yang masih tinggi,
wandi-Nova) telah memasuk­
yaitu 143 per 100.000 kelahi­
kan program pembangunan
ran hidup dan Angka Kema­
kesehatan masyarakat Aceh, Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh,
tian Bayi (AKB) sebanyak 10
sebagai bagian utuh dari Ren­ Selasa (17/4).
per 1000 kelahiran hidup.
cana Pembangunan Jang­
ka menengah (RPJM) Aceh Sementara untuk angka
2017-2022. “Program pemba­ stunting (kerdil) yang melan­
ngunan kesehatan masyarakat da anak-anak Aceh mencapai
termasuk salah satu yang di­ 35,3 persen. Di samping itu,
prioritaskan dalam lima ta­ kata Nova, penanganan kasus
hun ke depan. Hal itu di­ Tuberculosis (TBC) juga be­
aplikasikan melalui program lum maksimal.
Aceh Seujahtera dan Jaminan Sedangan untuk cak­
Kesehatan Aceh (JKA) Plus,” upan imunisasi dasar, pen­
kata Wakil Gubernur Aceh, capaian masih 60 persen dan
Nova Iriansyah, ketika mem­ untuk Universal Child Im­
buka Rapat Kerja Kese­hatan munization (UCI) baru seki­
Daerah (Raker Kesda) se- tar 65 persen dari target 90
Aceh di Hermes Palace Hotel, persen di seluruh gampong
Banda Aceh, Selasa (17/4). di Aceh. “Untuk sementara
Lebih jauh disebutkan ini, fokus akan kita berikan
Wagub, Pemerintah Aceh kepada upaya pencegahan
bertekad memberikan ak­ stunting, eliminasi TBC, pen­
ses seluas-luasnya kepada ingkatan cakupan imunisa­
masya­rakat untuk mendapat­ si, penurunan AKI dan AKB,
kan layanan kesehatan yang serta beberapa kasus penting
berkualitas, demi peningkatan lainnya,” terang Nova lagi.
kualitas hidup dan peningka­ Rencana Aksi Daerah
tan kesejahteraan rakyat. Raker Kesda itu dilak­
Sebagai bukti dari sanakan untuk merumuskan
komitmen dalam pembe­ Rencana Aksi Daerah terkait
rian akses layanan kese­ penanganan kesehatan yang
hatan berkualitas itu, ta­ lebih komprehensif di Aceh.
hun 2018, Pemerintah Aceh “Dengan rumusan yang di­
mengalokasikan dana hing­ hasilkan nanti, diharapkan
ga angka Rp890 miliar un­ masalah-masalah kesehatan
tuk Pelayanan Kesehatan bagi di Aceh dapat diatasi, sehing­
seluruh rakyat Aceh. ga kualitas kesehatan mas­
Wakil Gubernur Aceh yarakat kita akan meningkat,”
Nova Iriansyah mengajak kata Nova.
para peserta Raker Kesda un­ Turut hadir dalam ke­
tuk berkontribusi dalam per­ sempatan tersebut, Direktur
temuan tersebut, sehingga Rumah Sakit Umum Daerah
harapan layanan kesehatan dr. Zainoel Abidin (RSUD­
yang prima itu dapat terwu­ ZA) Banda Aceh, dr. Fachrul
jud. Bukan hanya itu, tapi Jamal Sp.An,KIC, Kepala Di­
juga prevalensi berbagai pen­ nas Kesehatan Aceh, dr. Han­
yakit berbahaya yang ma­ if dan Direktur RSJ Aceh, dr.
sih tinggi di Aceh, dapat di­ Amren Rahim M.Kes.(**)
Laporan Khusus RSUDZA Lam Haba
Edisi 01 /Tahun III / 2018 9

Darwati: Deteksi Dini Cegah


Kematian Akibat Kanker
ga menjabat Ketua Dekranasda “Faktanya, setiap 2 menit
dan TP PKK Aceh ini menyambut ada 1 wanita yang meninggal
baik dan mengapresiasi Klinik Pro­ karena kanker serviks di dunia,
dia Banda Aceh yang telah melak­ setiap 5 menit ada 5 wanita yang
sanakan seminar mengenai kanker meninggal dunia akibat kanker
serviks dan ovarium ini. serviks di Asia Pasifik, dan di In­
“Mudah-mudahan melalui donesia sendiri, setiap satu jam
seminar ini, para peserta bisa ada satu wanita yang meninggal
mendapatkan wawasan dan peng­ akibat kanker serviks. Adapun an­
etahuan yang mencerahkan, men­ gka kejadian untuk kanker ovar­
genai upaya deteksi dini, pence­ ium di Indonesia berkisar 4,27
gahan dan penanganan kanker kasus per 100.000 perempuan,”
serviks dan ovarium, sehingga an­ imbuh Darwati.
gka penderita maupun angka ke­ Untuk mendapatkan pema­
matian akibat kedua jenis kanker haman yang mencukupi, Darwa­
ini bisa menurun,” terangnya. ti mengimbau para peserta agar
Darwati mengungkapkan, menggali informasi dari para nara­
kan­ker merupakan salah satu pen­ sumber dan membagikan pengeta­
yakit paling berbahaya di Indone­ huan yang didapat selama mengi­
sia, dan memiliki kecenderungan kuti seminar ini kepada keluarga,
meningkat setiap tahun. Data Riset kerabat, sahabat dan masyarakat di
Kesehatan 2013 menempatkan lingkungan masing-masing.
kanker sebagai penyebab kematian “Mudah-mudahan hal ini
nomor 7 di Indonesia. bisa terus dilakukan, sehingga
“Meskipun bukan pada uru­ tingkat kesadaran kaum perem­
tan pertama, tetapi tetap saja ha­ puan Aceh tentang pentingnya
rus diwaspadai, terlebih lagi bila deteksi dini dan pola hidup se­

K
melihat pola hidup masyarakat hat untuk mencegah kanker bisa
ETUA Yayasan Kaner Hal tersebut disampaikan ganan bisa cepat dilakukan. Say­ kita selama ini yang cenderung meningkat,” harap wanita yang
Indonesia (YKI) Aceh Ketua YKI Aceh Darwati A Ga­ angnya, kesadaran kaum perem­ kurang mempedulikan masalah akrab disapa Kak Dar itu.
Darwati A Gani, men­ ni, saat membuka seminar na­ puan untuk melakukan deteksi kesehatan. Yang membuat miris, Dalam kesempatan tersebut,
gungkapkan, deteksi dini sional kesehatan wanita dengan dini ini masih rendah, padahal ada jenis-jenis tertentu yang hanya Darwati yang juga istri Gubernur
dan cegah dini adalah salah satu yang mengangkat tema ‘Women‘s kanker serviks ini bisa dicegah diderita oleh kaum wanita, yaitu Aceh Irwandi Yusuf ini menyam­
upaya untuk menekan tingginya Health, Keep Strong Stay Healthy’ dengan melakukan deteksi dini,” kanker serviks dan kanker ovari­ paikan apresiasi kepada Klinik
angka kematian akibat kan­ker ser­ di Kyriad Muraya Hotel, Banda ujar Darwati. um,” ungkap Darwati. Prodia yang menggelar pemerik­
viks dan ovarium. Ini disebabkan Aceh, Sabtu (7/4). Beberapa pem­ Selain itu, sambung Darwati, Kanker serviks atau yang saan Papsmear gratis hingga akhir
karena lambatnya pasien mengeta­ bicara yang dihadirkan dalam penting juga bagi kaum perem­ dikenal sebagai kanker leher ra­ April ini.
hui adanya kanker di tubuhnya. seminar ini, diantaranya Dr dr puan untuk memiliki pengeta­ him, menduduki urutan perta­ “Fasilitas pemeriksaan paps­
Keterlambatan ini berakibat Hasanuddin, SpOG-K.Onk dan huan mengenai kanker ovarium. ma kanker yang mematikan bagi mear gratis ini harus disampaikan
pada sulitnya penanganan yang Dr dr Reno Keumalazia Kamarlis Dengan pengetahuan yang dimi­ wanita, sedang kanker ovarium kepada khalayak luas, agar mas­
dilakukan karena stadium kanker Sp PA. liki, maka akan meningkatkan menduduki urutan ketiga. Ber­ yarakat tahu. Hanya dengan mem­
yang sudah parah. Ini terjadi kare­ “Satu-satunya jalan untuk kesadaran kaum perempuan un­ dasarkan prevalensi Riset Kese­ bawa kartu BPJS, fotokopi KK
na kanker serviks mau­­pun kank­ mengetahui adanya kanker di tuk menjaga kesehatan reproduk­ hatan Dasar 2013, wanita yang dan KTP masyarakat sudah bisa
er ovarium tidak memiliki gejala tubuh kita, adalah dengan me­ si bisa meningkat, dan kanker ini meninggal akibat kanker serviks mendapatkan pemeriksaan gratis.
khas, bahkan seringkali tidak lakukan deteksi dini, sehingga pun bisa dihindari. mencapai 0,8 persen dengan ang­ Sekali lagi terima kasih kepada
menunjukkan gejala sama sekali. langkah pencegahan dan penan­ Karenanya, wanita yang ju­ ka kejadian 98.692 orang. Prodia,” pungkas Darwati. (*)

Model Persalinan Syariah,


mencegah penyakit,” kata Darwati. takan, Bidan adalah sosok utama
Sementara Ketua Pengurus dan pertama yang menutup au­
Daerah (PD) IBI Aceh, Hj. Syah­ rat manusia. Di mana, ia adalah

dari Aceh untuk Dunia


bandi Amd.Keb, S.Kep menga­ orang yang menyelimuti bayi usai
takan, di antara permodelan syari­ ia dilahirkan oleh ibunya.
ah adalah interaksi yang dibangun Ketua panitia seminar, Is­
antara bidan, bayi dan ibu. naniah, mengatakan ada 1.120
Lewat interaksi dari pros­ bidan dari seluruh Aceh yang
KETUA Tim Penggerak PKK ah mengatur dan mengajarkan sakit dan memperoleh penanga­ es kehamilan hingga melahirkan, mengikuti seminar tersebut. Mod­
Aceh, Darwati A. Gani, meng­ bagaimana mendidik anak sejak nan di rumah sakit. bidan selalu mendampingi dan el Persalinan syariah, kata Isnani­
harapkan agar para bidan di Aceh dalam kandungan hingga remaja. Karena itu, Darwati me­ memberi nasihat-nasihat bagi pa­ ah merupakan pilot project yang
harus terus belajar menggali lebih Dalam tahapan itu, bidan punya minta agar bidan bisa membantu siennya. diperkenalkan dunia kebidanan di
detail proses persalinan yang ses­ peran. Di mana, ia menjadi penen­ memotivasi masyarakat di mana Pada proses kelahiran itu juga Aceh kepada dunia kebidanan di
uai dengan syariah sehingga bisa gah pada proses persalinan. mereka bertugas agar mengikuti diselipkan doa, yang disebutkan se­ seluruh dunia.
diterapkan saat membantu para Aturan Islam misalnya, me­ pola hidup sehat sehingga terhin­ bagai pembangkit semangat para “Seminar Model persalinan
ibu bersalin dan melahirkan. ngatur ibu membacakan ayat dar dari sakit. “Sampaikan kepada pasien. “Doa adalah pembangkit syariah tersebut merupakan mod­
Sebagai daerah yang me­ Alquran bagi bayi di kandungan ibu untuk aktif ke Posyandu dan semangat pasien,” kata Syahbandi. el yang diperkenalkan Aceh kepa­
nerapkan syariat Islam, hal ini dan bidan membacakan doa saat aktif imunisasi. Imunisasi bisa Selain itu, Syahbandi menga­ da dunia,” kata Isnaniah. (*)
sa­ngat penting, Darwati sangat menuntun ibu bersalin. “Hal itu
men­dukung penuh penerapan per­ adalah tanggung jawab yang telah
salinan bermodel syariah di provin­ diatur dalam Islam,” kata Darwati.
si paling ujung barat Pulau Suma­ Bidan yang masuk dalam
tera itu. “Syariat Islam juga harus bagian pemberi layanan kesehatan
diterapkan dalam bidang kesehatan merupakan salah satu pihak yang
termasuk persalinan,” kata Darwati, sangat berperan menyukseskan
istri Gubernur Aceh, saat membuka program utama Pemerintah Aceh,
seminar Model Persalinan Syariah, yaitu Jaminan Kesehatan Aceh
di Gedung AAC Dayan Dawood (JKA) Plus.
Darussalam, pada 31 Maret 2018. Pemerintah Aceh sendiri
Seminar yang digagas oleh telah menganggarkan lebih dari
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pro­ Rp 500 miliar dalam APBA tahun
vinsi Aceh, itu mengangkat tema 2018 sebagai dana pelayanan kese­
‘Pelayanan Islami Wujud Profe­ hatan bagi masyarakat.
sionalisme Bidan Melalui Model Namun demikian, Darwati
Persalinan Syariah; From Aceh to berharap ke depan dana tersebut
The World’ bisa berkurang, dalam artian, ti­
Islam, jelas Darwati, tel­ dak banyak masyarakat Aceh yang
RSUDZA Lam Haba
10 Edisi 01 /Tahun III / 2018
Aktualita

Dokter RSUDZA Dakwah Medis


ke Perbatasan
P
ARA dokter dan re­ dan shahadat saja tidak bisa batasan. Mulai syirik, tentang Dakwah Perbatasan di sana se­ Jadi, kata dr Ridwan, pada
lawan dari berbagai membacanya, karena mereka gangguan jin, berobat dengan benarnya tiap desa ada dai per­ hari puncaknya, Sabtu (7/4)
lembaga Islam ter­ tahu muslim dari orang tuanya. cara yang salah ke dukun yang batasan yang mejadi program bersama dengan pihak Dinas
lihat sangat khusyu’ Sehingga harus lebih banyak cukup banyak. Sehingga begitu Dinas Syariat Islam, Provinsi Syariat Islam dan juga menga­
berdoa di pelataran yang diajarkan di sana. mengetahui ad acara pengo­ Aceh. Tapi kebanyakan tidak jak para muspika kabupaten,
depan Rumah Sakit Umum Kedua, mengadakan batan, warga datang berbon­ jalan, karena mungkin walau­ pimpinan masyarakat bersama
Daeral Zainal Abidin (RSUD­ lomba anak-anak sholeh. Jadi dong-bondong. pun di gaji, tapi tak ada tero­ Bupati. Pihaknya mengajak
ZA). anak-anak itu dibuat perlom­ “Bahkan pasien yang bosan-terobosan yang bagus. bagaimana musyawarah untuk
Ya....itulah bagian awal baan azan dan lomba lainnya. datang lebih 100 orang lebih Dainya banyak bermasalah dan melakukan dakwah kehidupan
dari ceremony sederhana sebe­ Lomba azan salah satunya yang yang berobat untuk rugyah tidak menjalankan fungsinya syariat Islam yang lebih baik
lum mereka berangkat dalam difokuskan, supaya bisa meng­ untuk atasi masalahnya secara dengan baik. di perbatasan. Acara itu juga
acara bakti sosial bernama Sa­ hidupkan masjid-masjid. tauhid. Dibacakan ayat-ayat Walaupun kadang ma­ dihadiri bupati dan Kepala Di­
fari Dakwah Perbatasan ke-6. Ada beberapa masjid, Alquran kepada para pasien,” salahnya di gajinya yang tel­ nas Syariat Islam provinsi dan
Tim gabungan yang terdiri atas hampir tiap desa ada masjid, ujarnya. at turun. Kayak guru-guru di Aceh Singkil. “Ini pertemuan
dokter, dai dan relawan ini ber­ tapi kondisinya tidak hidup. Jadi tim rukyah itu sam­ daerah terpencil, bermacam yang cukup bersejarah di Desa
doa, semoga perjalanan mer­ Jadi orang tidak semangat un­ pai kewalahan betul karena persoalannya. Gurunya rajin, Biskang, Kecamatan Danau
eka diberkati supaya selamat tuk pergi shalat jamaah, karena ramainya warga yang datang. gajinya tidak rajin datang. Atau Paris, Aceh Singkil. Siangnya
dan sukses acara. Kegiatan ini azan pun tidak ada. “Makanya Bahkan diantara mereka ada ada gajinya rajin datang, gu­ di sana juga diajak masyarakat
berlangsung di tiga kabupaten/ kita buat lomba itu dan antu­ yang non-muslim. Biasanya runya tidak datang akibat tak makan bersama. Memasak gu­
kota, yaitu Subulussalam, Aceh siasmenya memang luar bia­ ada yang non-muslim tetap ada yang awasi. “Jadi kita men­ lai kuah beulangong makan
Singkil dan Aceh Tenggara. sa. Kemudian ibu-ibunya kita berobat dan mendengar ayat support para dai itu, bagaima­ sama-sama. Karena semua
Ketua Panitia Safari Dak­ buat ada pengajian-pengajian,” Alquran jadi bagus. Pas pun­ na meramaikan masjid. Ten­ peralatan kita bawa dari sini.
wah Perbatasan ke-6, dr Mu­ ujarnya yang menceritakan tim caknya, Sabtu (7/4) sangat ra­ tunya banyak masyarakat yang Di sana tinggal kita cari dag­
hammad Ridwan MAppSc, SpJP pertama di Aceh Singkil. mai, karena selain sunatan ada ikut serta, shalatnya jadi 5 wak­ ing saja,” ujar dr Muhammad
(K)-FIHA mengatakan, kegiatan Kemudian tim keduanya kegiatan lainnya. tu dan ceramah tiap waktu,” Ridwan, spesialis jantung dan
ini mulai dari 2-8 April 2018 berangkatnya lagi dan shalat Mereka membuat Safari ujarnya. pembuluh darah.(mha)
yang melibatkan 16 mobil dan Jumat di Aceh Singkil. Bah­
70 lebih dokter, dai dan relawan kan para dai diatur mengisi
dari lembaga Islam. Tiap mobil khutbah di sekitar 6 masjid.
ada dokter, dai dan relawan. Dibagi timnya sambil menso­
Mereka berangkat tiga sialisasikan acara utamanya di
tahap, ada yang, Senin, Sela­ Aceh Singkil, Sabtu (7/4).
sa dan Rabu (2-4/4). “Mas­ Sebelumhya, kata dr Rid­
ing-masing sudah dibagi tugas wan, Jumat (6/4) sore para dok­
semuanya ke Subulussalam, ter, dai dan relawan datang me­
Aceh Singkil dan Aceh Tengga­ ngunjungi rumah orang-orang
ra,” ujar dr Ridwan. yang memang tak mampu
Menurut dr Ridwan, ban­ berobat, Sabtu (7/4) besoknya.
yak kegiatannya selama di sana, Karena yang mampu datang
mulai dari membuat daurah berobat sehingga tidak dikun­
islamiah semacam pondok pe­ jungi. Harapannya supaya bisa
santren kilat sekitar tiga hingga hadir pada acara puncak, Sabtu
4 hari untuk para remaja. Be­ (7/4) pagi. Karena ada dibuat
lakangan terungkap jika, kelu­ sunatan massal untuk di Aceh
arga-keluarga muslim di daerah Singkil dan Aceh Tenggara.
perbatasan itu kurang mendapat Kemudian juga dilaku­
bimbingan keagamaan. kan pengobatan massal di
Bahkan diantara anak- Aceh Singkil. Disamping itu
anak remaja ada yang belum ada masalah tauhid juga yang
bisa baca Alquran. Alfatihah punya problem di wilayah per­
RSUDZA Lam Haba
Aktualita Edisi 01 /Tahun III / 2018 11

Menjaga Akidah Saudara


di Perbatasan Aceh
sehingga menang. Itu kasus yang tan ini, kata Tgk Hasanuddin
terjadi di perbatasan,” ujarnya Yusuf Adan, pertama meningkat­
Tgk Hasanuddin Yusuf Adan kan sumber daya manusia (SDM)
yang juga Dosen Fakultas Syari­ umat Islam di tiga kabupaten
ah dan Hukum UIN Ar Raniry, tersebut. Kedua, menjaga jangan
Banda Aceh. sampai ada lagi orang Islam yang
Makanya acara ini dampak masuk Kristen. Ketiga orang
kepada generasi muda cukup Kristen melalui kegiatan dakwah
bagus. Sudah enam kali pelak­ bisa dimasukkan dalam Islam.
sanaan kegiatan ini, anak-anak Keempat, diharapakan
cukup patuh, taat, berakhlak dan orang-orang di sana ada kema­
untuk ukuran di gampong di juan dalam bidang ekonomi,
sana sudah cukup bagus mereka. ilmu pendidikan dan berma­
Program ini minimal seta­ cam-macamlah. Kelima, jangan
hun dua kali, maksimal tidak ada membaur lagi dengan orang
batas, tergantung kondisi. Ren­ Kristen, Sumatera Utara, tapi
cana sekitar bulan September membaur dengan saudaranya
atau Oktober dilaksanakan lagi. dari Aceh dalam bingkai Syari­
Dirangkaian antara dakwah dan at islam. “Itu gambaran umum
pengobatan. yang belum kita spesifikkan un­
Jadi ada pengobatan gratis, tuk jangka pendek atau jangka
sunat masal, periksa kesehatan, panjang. Karena di sana mision­
para dokter spesialis di RSUDZA aris Sumatera Utara sering sekali

K
bersama dokter lain ikut mem­ masuk. Kemudian umat Islam di
OLABORASI antara Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan dahkan keberlanjutan program bantu saudaranya yang sangat sana tidak menyatu dengan Is­
para dokter Rumah MCL MA ikut serta dalam kegia­ ke depan. Karena dampak untuk senang dengan kegiatan ini. Ini lamnya. Kita juga berharap pihak
Sakit Umum Daer­ tan yang berlangsung 2-8 April masyarakat cukup menguntung perpaduan antara dokter dengan RSUDZA dalam hal ini direktur
ah dr Zainoel Abidin 2018 ini. Islam dan merugikan Kristen. dai. Para dai menangani masalah dan pimpinan rumah sakit agar
(RSUDZA) bersama da’i dan re­ Menurutnya, Safari Dakwah Karena di tiga kabupaten/ agama, dokter menangani mas­ teruslah mensupport acara ini.
lawan berhasil menuntaskan ke­ Perbatasan meliputi kegiatan ru­ kota itu bertemu antara mus­ alah kesehatan. Ini bertujuan untuk menjayakan
giatan Safari Dakwah Perbatasan mah quran, belajar baca Alquran, lim dan kristen. Karena dengan Sambutan warga cukup ba­ syariat Islam di Aceh,” ujarnya.
di Aceh Tenggara, Kota Subulus­ pembinaan generasi muda melalui adanya acara Safari Dakwah gus di sana. Malah masyarakat Karena selama di sana, kata
salam dan Aceh Singkil. training dan pelatihan. Kemudian Perbatasan ini, maka mereka mengharapkan agar dokter dan Tgk Hasanuddin Yusuf Adan,
Meski harus menempuh pembinaan dan pemantapan ilmu juga meningkatkan kegiatan itu, dai datang sebulan sekali ke sana. diajarkan cara shalat, cara wud­
perjalanan yang lumayan jauh, agama kepada orang dewasa atau satu minggu sekali yang datang Tapi ini kan tidak bisa dilakukan hu, cara puasa, pokoknya penga­
tapi mereka tetap bersemangat masyarakat umum. dari Medan. Pendeta Kristen mengingat waktu dan kesibukan jianlah. Jadi semuanya berbicara
mengemban tugas mulia di per­ Program Safari Dakwah datang untuk dibelakali mereka lain di Banda Aceh. Ada rencana isi kitab saja selama di sana. Ka­
batasan. Karena ada hal mende­ Perbatasan ini dilakukan den­ merambah ke bidang politik dan membeli tanah dan membuat lau untuk anak muda dan rema­
sak untuk menyelamatkan akidah gan membawa nama Yayasan menguasainya gampong. “Mis­ kantor di perbatasan. ja dibuat dalam bentuk training.
saudaranya akibat pe­ngaruh luar Forum Dakwah Perbatasan. alnya penduduk gampong may­ “Nanti ditempatkan orang di Malam difokuskan di masjid dan
dan tekanan hidup di tengah Yayasan yang dibentuk ini mel­ oritas muslim, tapi Keuchik dari sana untuk mengontrol dan men­ siang pelatihan di kantor Camat.
minimnya suasana Islami. ibatkan para dokter RSUDZA, mereka yang minoritas. Karena ghubungi ke Banda Aceh sehingga “Setelah dievaluasi Alhamdulil­
Ketua Pengurus Wilayah dai dan beberapa lembaga Islam. mampu diadu orang kita dengan lebih mudah koordinasinya,” ujar lah perkembangan bagus anak-
(PW) Dewan Dakwah Islamiyah Keberadaan yayasan yang baru disuruh maju hingga 3 orang. Tgk Hasanuddin Yusuf Adan. anak ini, apa yang kita ajarkan
Indonesia (DDII) Provinsi Aceh, dibentuk ini supaya lebih memu­ Mereka hanya satu yang maju Gambaran sepintas kegia­ masih teringat,” ujarnya.(mha)

Peduli Mualaf
orang yang kurang mampu. ranya yang ada di perbatasan.
Misalnya rumah zakat juga Karena di sana memang jauh
banyak membantu dari bingk­ dari pusat kota, jauh dari fasil­
isan-bingkisan, makanan dan itas-fasilitas memang layak un­

dan Menghadang
sebagiannya. Program ini cu­ tuk dibantu.
kup bagus dengan adanya pen­ Secara ekonomi memang
gobatan bekam dan ilmu ag­ mereka berat dan secara ilmu
ama. Jadi ada pengobatan fisik pun para ulama sedikit di sana.

Kristenisasi
dan pengobatan batin. Batin­ “Kepedulian itu menunjukkan
nya ada rukyah syar’ iyah ada bahwa kita bersaudara dan
juga bekam seperti selama ini. Aceh memang istimewa secara
Sebenarnya, kata dr Rid­ agama yang mestinya sampai
wan, hanya berharap koor­ ke perbatasan, bukan hanya di

M ASALAH di perbatasan me­ gan dengan kristenisasi dan nan masjid yang dananya dari dinasi kepedulian yang lebih Banda Aceh saja. Syariat Islam
mang rumit dan butuh perhatian bagaimana pembinaan mualaf. hasil titipan para muzaki di baik dari segala elemen Islam, kan berlaku seluruh Aceh,”
lebih dari pemerintah. Menurut Sehingga di Subulussalam ada Banda Aceh. Sebagian untuk organisasi muslim yang ada di demikian dr Muhammad Rid­
dr Muhammad Ridwan, di Ku­ dua persoalan yang lebih diton­ rehab masjid, MCK dan juga Aceh terhadap saudara-sauda­ wan.(mha)
tacane punya problem lain lagi, jolkan soal pembinaan mualaf peralatan-peralatan masjid
di sana juga masalah dengan dan menghambat kristenisasi. sampai sekarang masih dalam
mualaf yang banyak karena ti­ Banyak para mualaf, tapi pem­ perbaikan. Para dokter yang
dak ada yang bina. Kristenisasi binaannya yang kurang bagus. dibawa terdiri dari pengobatan
yang marak menjadi suatu per­ Ada yang lima tahun umum, jantung dan saraf.
soalan yang perlu banyak pihak mua­ laf, tapi baca Alquran “Karena memang tidak ramai
memikirkannya. tak bisa dan shalat tidak jelas yang dokter ahlinya. Dokter
Tim gabungan dakwah dikerjakan. Jadi ini akibat jantung, syaraf dan sama pen­
perbatasan itu disambut baik ilmu­nya tidak ada, dan ini sia­ gobatan umumnya,” ujar dr
oleh Bupati Aceh Tenggara. pa yang bertanggung jawab. Ridwan.
Se­­telah selesai melaksanakan Pa­dahal kalau ada yang pindah Kegiatan dakwah ini,
berbagai kegiatan di Aceh Teng­ ke agama lain di sponsor dan menurut dr Ridwan, Ini lebih
gara, tim kembali melanjutkan macam-macam. Tapi masuk ke efektif dari pad acara lainnya.
perjalanan untuk bergabung ke Islam, mereka tidak mendapat­ Karena ia melihat kegiatan ini
Subulussalam. kan pendidikan yang layak menyentuh di banyak aspek.
Di Subulussalam juga ada tentang agamanya. Termasuk ada juga bantu­
problem-problem berhubun­ Kegiatan lain pembangu­ an-bantuan ekonomi ke orang-
RSUDZA Lam Haba
12 Edisi 01 /Tahun III / 2018
Aktivita Medika

Dukungan Penuh Pimpinan RSUDZA


S
ALAH seorang pemimpin dengan pengurus masjid sehing­ ZA, yaitu dr Nurchalis, beliau sampai lagei beu drop daruet, kan dan di plot anggaran untuk
rom­bongan dakwah poer­ ga sangat memudahkan melak­ ahli jantung. Makanya tidak ada kata orang Aceh,” ujarnya sambil melaksanakanan program tiap
batasan itu, Tgk Hasanu­ sanakan program ini. Bukan kendala apapun, dan anggaran memberi tamsilan. tahun.
ddin Yusuf Adan, menga­ hanya sekedar mendukung, tapi pun ada orang bantu, Alhamdu­ Dikatakan Tgk Hasanu­ Karena sangat disayangkan
kui jika kegiatan Safari Dakwah direktur rumah sakit juga mem­ lillah,” terangnya. ddin Yusuf, makanya belum orang yang mualaf ini, ada yang
Perbatasan ini mendapat dukun­ berikan hal yang dibutuhkan. Menurut Tgk Hasanud­ dirancang target maksimal dan masuk dan keluar lagi dari Islam.
gan penuh dari Direktur RSUD­ Ke depan rencana insya din Yusuf Adan, dengan adanya minimal di tiga daerah itu sam­ Kalau tidak menyakinkan mere­
ZA, dr. Fachrul Jamal Sp.An KIC. Allah pada bulan September dakwah dan pengobatan, maka pai kapan berakhir. Ke depan ka terus menerus, bisa jadi para
Buktinya, kegiatan itu me­ atau Oktober 2018 akan berlan­ orang yang perlu periksa keseha­ akan duduk lagi untuk menarg­ mualaf ini keluar masuk Islam
li­­
batkan banyak dokter di da­ jut program Safari Dakwah Per­ tan akan datang dan sambil men­ etkan berapa tahun untuk ketiga karena tidak ada pembinaan.
lamnya. Apalagi, selama ini para batasan. Hasil rapat sebelumnya dengar dakwah. Ini keuntungan daerah tersebut dan bagaimana “Mereka pikir masuk Islam ada
dokter juga banyak yang aktif direcanakan program ini berlan­ ganda yang bisa diperoleh. tindak lanjut untuk kabupaten kesejahteraan, ada zakat, tapi
bersama pengurus di Masjid jut pada Oktober. Program ini, fokus untuk lain. Tapi program yang sudah setelah mereka masuk apapun
Rau­ dhatul Jannah di komplek “Pimpinan RSUDZA san­ ketiga kabupaten saja. Jadi, nanti dilakukan ini cukup bagus dan tak mendapatkan karena tidak
RSUDZA. Hal sehingga ini kare­ gat mendukung acara ini, laot pihaknya ingin melihat ada hasil mendapatkan respon dari mas­ ada yang peduli sehingga kelu­
na menyatu antara pengurus darat geudukung (laut darat di sana terlebih dahulu. Karena yarakat. ar lagi dari Islam. Kita doakan
mas­jid dengan pimpinan RSUD­ mendukung). Yang jadi Ketua kalau tidak nampak hasil di tiga Apalagi, semua dokter semoga program ini bisa ber­
ZA. Yayasan Forum Dakwah Per­ daerah itu belum berani dikem­ yang berasal dari RSUDZA ber­ jalan dengan sukses dan bagus
Karena pimpinan menyatu batasan pun dokter dari RSUD­ bangkan di daerah lain. “Jangan sama pengurus masjid dan tena­ dampaknya bagi perkembangan
ga administrasi ikut bergabung. umat Islam,” ungkapnya.
“Program ini lebih terkendali Padahal, kata Tgk Hasa­
dan terarah. Dokter-dokter ini nuddin Yusuf Adan, dukungan
sangat suka bergabung dengan pemerintah hanya menyediakan
organisasi Islam untuk turun ke dana dalam APBA. Sedangkan
lapangan,” ujarnya. yang bekerja sudah ada umat
Ia melihat ini kolaborasi Islam dari berbagai ormas, dai
antara dakwah bil lisan dengan dan dokter juga sudah siap. Pe­
dakwah bil haq yang melibatkan merintah hanya komando saja,
dai dan dokter. Kalau ditempat nanti kalau berhasil pemerintah
lain sudah mulai dipraktekkan juga yang punya nama. “Kalau
dakwah seperti ini, misalnya dari ada dukungan dari pemerintah
Malaysia pergi ke Kamboja dan bisa dilakukan dalam satu tahun
ke Thailand yang sudah menjadi lebih dari dua kali,” ujarnya.
program rutin. “Mereka negeri Tgk Hasanuddin meng­
makmur sehingga beda dengan harapkan wilayah Aceh kuat ag­
kita, karena kita menyangkut ama Islam dan berjalan syariat
dengan dana,” ujarnya. Islam. Sehingga tidak ada lagi
Tgk Hasanuddin Yusuf orang Kristen di perbatasan
Adan melihat program dakwah dan bisa masuk Islam semuan­
ini prospek bagus. Semestinya ya. Diberi pemahaman melalui
program dakwah ini dimotori orang Islam yang lebih paham
oleh pemerintah, diberdaya­ soal itu.(mha)

Dyah Erti: Olahraga Penting lama, yang penting tubuh ti­


dak mager atau malas gerak.
Untuk menjaga kebugaran,

karena Penyakit tak Mengenal Usia


kita harus aktif bergerak dan
berkeringat,” pungkas Dyah
Erti Idawati.
Untuk diketahui, dalam
rangka mengampanyekan po­­la

O
hidup sehat, Dyah Erti bersa­
LAHRAGA sangat dan kesehatan tubuh kita akan untuk memasyarakatkan “Ibu (istri-red) Keuchik ma pengurus Persatuan Wani­
penting dilakukan terjaga. Tidak hanya untuk olah­­­­­­­raga dan mengolahraga­ memiliki tanggungjawab un­­­ ta Olahraga Seluruh Indonesia
se­
cara rutin. Tidak lansia, tapi juga para pemudi kan masyarakat. Mereka juga tuk menggerakkan masya­ (Perwosi) Aceh, aktif menggelar
hanya bagi orang lanjut usia karena penyakit tidak men­ diminta untuk mengampa­ rakat dan lansia untuk secara senam bersama komunitas sen­
(lansia), tetapi juga untuk genal usia,” ujar Dyah Erti. nyekan gerakan hidup sehat di teratur menggelar senam 3 am lansia di gampong-gampong
kaum muda, karena penyakit Lulusan program Dok­ tempatnya. kali seminggu. Tidak harus setiap Minggu pagi.(*)
akan menyerang siapa saja toral Melbourne University
tanpa mengenal usia. itu menambahkan, pola ma­
Demikian disampaikan kan masyarakat Aceh dan
Wakil Ketua Dewan Keraji­ ku­rangnya olahraga, menjadi
nan Nasional Daerah (De­ kombinasi yang sangat mem­
kra­nasda) Aceh, Dyah Erti bahayakan kesehatan. Untuk
Idawati, dalam sambutannya itu, Dyah Erti mengimbau
usai menggelar senam lan­ ma­syarakat membentuk ko­
sia dan senam jantung se­ munitas-komunitas olahraga.
hat dengan para lansia dan “Dengan membentuk
pemudi, di halaman kantor ko­­­­munitas, berarti kita tel­
Oditur Militer, Gampong ah menjaga silaturahmi, dan
Su­­
ka Ramai, Banda Aceh, yang terpenting, dengan ber­
Minggu (8/4/2018) pagi. komunitas maka kita akan
“Olahraga sangat pent­ lebih bersemangat untuk se­
ing untuk menjaga keseha­ cara bersama-sama membia­
tan kita. Untuk melawan rasa sakan pola hidup sehat den­
malas, maka sangat penting gan berolahraga,” kata Dyah
kita membentuk komuni­ Erti yang juga istri Wakil Gu­
tas-komunitas seperti ko­mu­ bernur Aceh ini.
nitas senam lansia ini. Se­ Dyah mengingatkan, is­
ma­kin sering bergerak dan tri Keuchik di masing-masing
berkeringat, maka kebugaran gampong memiliki kewajiban
Opini RSUDZA Lam Haba
Edisi 01 /Tahun III / 2018 13
Mengenal Lebih Jauh
Tentang Dispepsia
dr Azzaki Abubakar, SpPD.KGEH
SMF / Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Divisi Gastro Entero Hepatology
FK Universitas Syiah Kuala / RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

2004, didapatkan 44,7 % kasus


kelainan minimal pada gastri­
tis dan duodenitis; 6,5% kasus
dengan ulkus gaster; dan normal
pada 8,2% kasus.

IV. Patofisiologi
Patofisiologi ulkus pepti­
kum yang disebabkan oleh Hp
dan obat-obatan anti-inflamasi
non-steroid (OAINS) telah ban­
yak diketahui. Dispepsia fung­
sional disebabkan oleh beberapa
faktor utama, antara lain gang­
guan motilitas gastroduodenal,
infeksi Hp, asam lambung, hip­
I. Pendahuluan Berbagai studi meta-anali­ ersensitivitas viseral, dan faktor
Dispepsia merupakan kelu­ sis menunjukkan adanya hubun­ psikologis. Faktor-faktor lainnya Gambar 2. Algoritma Tata Laksana Dispepsia Fungsional
han yang umum ditemui dalam gan antara infeksi Hp dengan yang dapat berperan adalah ge­
praktik sehari- hari, dan telah penyakit gastroduodenal yang netik, gaya hidup, lingkungan,
dikenal sejak lama dengan defi­ ditandai keluhan/gejala dispep­ diet dan riwayat infeksi gastroin­ han seperti di atas harus dilaku­ VI.2.1. Dispepsia organik.
nisi yang terus berkembang, mu­ sia. testinal sebelumnya. kan investigasi terlebih dahulu Apabila ditemukan lesi
lai dari semua gejala yang berasal Prevalensi infeksi Hp di dengan endoskopi. mu­­kosa (mucosal damage) se­
dari saluran cerna bagian atas, Asia cukup tinggi, sehingga V. Diagnosis Dispepsia suai hasil endoskopi, terapi di­
sampai dieksklusinya gejala re­ perlu diperhatikan dalam pen­ Dispepsia yang telah diin­ VI. Tata laksana lakukan berdasarkan kelainan
fluks hingga definisi terkini yang dekatan diagnosis dan penata­ vestigasi terdiri dari dispepsia Tata laksana dispepsia dim­ yang ditemukan. Kelainan yang
mengacu kepada kriteria Roma laksanaan dispepsia. Eradikasi or­ganik dan fungsional. Dis­ ulai dengan usaha untuk identi­ termasuk ke dalam kelompok
III. Hp telah terbukti efektif dalam pepsia organik terdiri dari ulkus fikasi patofisiologi dan faktor dis­­
pepsia organik. Antara lain;
Dispepsia dalam tatalak­ menghilangkan gejala dispepsia gaster, ulkus duodenum, gastritis penyebab sebanyak mungkin. gastritis, gastritis hemoragik, du­
sana harus dibedakan antara organik, tetapi untuk dispepsia erosif, gastritis, duodenitis dan Terapi dispepsia sudah dapat odenitis, ulkus gaster, ulkus du­
yang belum diinvestigasi (unin­ fungsional masih diperlukan pe­ proses keganasan. dimulai berdasarkan sindroma odenum, atau proses keganasan.
vestigated dyspepsia) dan yang nelitian lebih lanjut. Dispepsia fungsional men­ klinis yang dominan (belum di­ Pada ulkus peptikum (ulkus gas­
telah diinvestigasi (investigated gacu kepada kriteria Roma III. investigasi) dan dilanjutkan ses­ ter dan/ atau ulkus duodenum),
dispepsia). Jika telah diinvesti­ II. Definisi Kon­ sensus Asia-Pasifik (2012) uai hasil investigasi. obat yang diberikan antara lain
gasi, istilah dispepsia harus dii­ Dispepsia merupakan rasa me­ mutuskan, untuk mengikuti kombinasi PPI, misal rabepra­
kuti oleh penyebabnya, misalnya tidak nyaman yang berasal dari kon­ sep dari kriteria diagnosis VI.1. Dispepsia belum diinves- zole 2x20 mg/ lanzoprazole 2x30
karena ulkus lambung. Bila tidak daerah abdomen bagian atas. Roma III dengan penambahan tigasi mg dengan mukoprotektor, mis­
ditemukan adanya kelainan or­ Rasa tidak nyaman tersebut gejala berupa kembung pada ab­ Strategi tata laksana optimal alnya rebamipide 3x100 mg.
ganik yang mendasari keluhan dapat berupa salah satu atau be­ domen bagian atas yang umum pada fase ini adalah member­
dispepsia, maka disebut dispep­ berapa gejala berikut yaitu: nyeri ditemui sebagai gejala dispepsia ikan terapi empirik selama 1 - 4 VI.2.2. Dispepsia fungsional
sia fungsional. Selain dari lam­ ulu hati (epigastrium), rasa ter­ fungsional. minggu sebelum hasil investigasi Apabila setelah investiga­si
bung, beberapa faktor penyebab bakar di epigastrium, rasa penuh Dispepsia menurut kriteria awal, yaitu pemeriksaan adanya dilakukan tidak ditemukan ke­
yang bisa memunculkan keluhan setelah makan, cepat kenyang, Roma III adalah suatu penyakit Hp.8,10 Untuk daerah dan etnis rusakan mukosa, terapi dapat di­
dispepsia diantaranya dari organ rasa kembung pada saluran dengan satu atau lebih gejala tertentu serta pasien dengan fak­ berikan sesuai dengan gangguan
jantung, hati, kantong empe­ cerna atas, mual, muntah, dan yang berhubungan dengan gang­ tor risiko tinggi, pemeriksaan Hp fungsional yang ada.
du, pankreas, usus besar/halus, sendawa. guan di gastroduodenal: harus dilakukan lebih awal. Penggunaan prokinetik se­
OAINS dan lain-lain. Untuk dispepsia fungsion­ - Nyeri epigastrium Obat yang dipergunakan perti metoklopramid, domper­
Infeksi Helicobacter pylori al, keluhan tersebut di atas harus - Rasa terbakar di epigastrium dapat berupa antasida, antisekresi idon, cisaprid, itoprid dan lain
(Hp) saat ini dipandang sebagai berlangsung setidaknya selama - Rasa penuh atau tidak nya­ asam lambung (PPI misalnya sebagainya dapat memberikan
salah satu faktor penting dalam tiga bulan terakhir dengan aw­ man setelah makan ome­prazole, rabeprazole dan lan­ per­­baikan gejala pada beberapa
menangani dispepsia, baik or­ itan gejala enam bulan sebelum - Rasa cepat kenyang soprazole dan/atau H2-Receptor pasien dengan dispepsia fung­
ganik maupun fungsional. Se­ diagnosis ditegakkan. Gejala yang dirasakan ha­ Antagonist (H2RA), prokinetik, sional. Hal ini terkait dengan
hingga pembahasan mengenai rus berlangsung setidaknya se­ dan sitoprotektor (misalnya re­ per­­­lambatan pengosongan lam­
dispepsia perlu dihubungkan III. Epidemiologi lama 3 bulan terakhir dengan bami­pide), dimana pilihan diten­ bung sebagai salah satu pato­
dengan penanganan infeksi Hp. Mayoritas pasien Asia de­ awi­tan gejala 6 bulan sebelum tukan berdasarkan dominasi ke­ fisiologi dispepsia fungsional.
ngan dispepsia yang diagnosis ditegakkan. lu­
han dan riwayat pengobatan Ke­­­waspadaan harus diterapkan
belum diinvestigasi Kriteria Roma III memba­ pa­sien sebelumnya. pada penggunaan cisaprid oleh
dan tanpa tanda ba­ gi dispepsia fungsional menjadi Berikut ini adalah alur diag­­­ ka­rena potensi komplikasi kar­
haya, merupakan 2 subgrup, yakni epigastricpain nosis dan penatalaksanaan dis­­ ­ diovaskular.7
dis­pepsia fungsio­nal. syndrome dan postprandialdis­ pepsia, mulai dari dispepsia yang
Berdasarkan ha­sil tress syndrome. Akan tetapi, buk­ belum diinvestigasi hingga dis­ VII. Kesimpulan
penelitian di nega­ ti terkini menunjukkan bahwa pepsia yang sudah diinvestigasi di Penyebab utama dispepsia
ra-negara Asia (Cina, terdapat tumpang tindih diagno­ berbagai tingkat layanan keseha­ : Ulcus pepticum, GERD dengan
Hong Kong, Indone­ sis dalam 2/3 pasien dispepsia. tan (gambar 1). atau tanpa esofagitis, keganasan,
sia, Ko­­rea, Malaysia, Evaluasi tanda bahaya ha­ dan dispepsia fungsional atau
Si­nga­pura, Taiwan, rus selalu menjadi bagian dari VI.2. Dispepsia yang telah diin- non ulcus. Anamnesis dan pe­
Thailand, dan Viet­ evaluasi pasien-pasien yang da­ vestigasi meriksaan fisik yang baik, dapat
nam), didapatkan 43- tang dengan keluhan dispepsia. Pasien-pasien dispepsia de­ mengindentifikasi pasien den­
79,5% pasien de­ngan Tanda bahaya (alarm symptom) ngan tanda Bahaya tidak di­beri­ gan OAINS -induced dispepsia
dispepsia adalah dis­ pada dispepsia, yaitu: penurunan kan terapi empirik, melainkan dan GERD dan mereka dengan
pepsia fungsional. berat badan (unintended), disfa­ harus dilakukan investigasi ter­ tanda bahaya / alarm. Pasien de­
Dari hasil en­ gia progresif, muntah rekuren lebih dahulu dengan endoskopi ngan usia di atas 45 atau pasien
doskopi yang dila­ atau persisten, perdarahan salu­ dengan atau tanpa pemeriksaan yang lebih muda dengan tanda
kukan pada 550 ran cerna, anemia, demam, mas­ histopatologi. Sebelum ditangani bahaya / alarm, dengan new on­
pa­­sien dispepsia da­ sa daerah abdomen bagian atas, sebagai dispepsia fungsional. Pa­ set dispepsia.
lam beberapa senter riwayat keluarga kanker lam­ da dispepsia fungsional penat­ Perlu diperhatikan akan
pendidikan di Indo­ bung, dan dispepsia awitan baru alaksanaannya dapat mengikuti ada­­nya keganasan saluran cerna
Gambar 1. Algoritma tatalaksana Dispepsia di Berbagai Tingkat nesia pada Januari pada pasien di atas 45 tahun. algoritme tata laksana dispepsia atas, maka endoskopi dini dapat
Layanan Kesehatan fungsional berikut ini (gambar 2) diprioritaskan.
2003 sampai April Pasien-pasien dengan kelu­
RSUDZA Lam Haba
14 Edisi 01 /Tahun III / 2018
Tips Kesehatan

Peregangan
di Tempat Kerja
B 1
ERDIRI atau duduk dalam jangka waktu
yang lama membuat tubuh Anda akan kaku.
Meski terlihat tidak banyak menguras tena­
ga, hal itu bisa membuat tubuh stres dan
kelelahan. Akibatnya semangat bekerja merosot. Beri­ Peregangan bahu.
Tempatkan satu
kut adalah hal-hal yang dapat dilakukan beberapa kali
tangan di bawah siku
sepanjang guna meregangkan tubuh dan membantu Anda. Angkat siku dan
agar otot Anda tidak terasa sakit dan kencang. rentangkan di dada
Anda. Jangan memu-
tar tubuh Anda saat

2
meregang.

Peregangan bagian belakang


lengan atas dan bahu. Angkat
6
satu tangan dan tekuk di be-
lakang kepala Anda. Letakkan
tangan Anda yang lain pada
siku yang tertekuk untuk mem-
bantu meregangkan lengan
dan bahu bagian atas Anda.

3
Peregangan bagian
dagu wajah lurus Peregangan otot tangan. Bukatutuplah telapak tangan Anda. kemu-
menghadap kedepan, dian lakukan gerakan tekuk telapak tangan Anda (posisi terbuka) ke
turunkan dagu ke ada arah atas dan bawah.

7
Anda.

4
Peregangan otot leher.
Wajah memadang lurus ke
depan lalu mulailah me-
nengok ke salah satu sisi
dengan posisi bahu lurus.
Kemudian tahan. Peregangan otot paha bagian depan. Berdiri tegak, letakkan satu
tangan di atas kursi atau meja untuk stabilitas. Ambil salah satu
pergelangan kaki, bawa ke arah bokong Anda.Ingatlah untuk mem-
pertahankan posisi tegak lurus, jaga punggung lurus dan lutut sal-
ing sejajar.

5 Peregangan otot samping


leher. Wajah lurus ke depan.
Miringkan kepala Anda
8
sehingga telinga ke bahu.
Jangan bahu Anda yang
ditempelkan ke telinga.

Peregangan otot paha depan.


berdiri tegak. Angkat lutut ke
arah dada dengan tangan dil-
etakan di lutut. Tarik perlahan
ke arah dada. Jaga punggung
lurus, usahakan tubuh tidak
mencondongkan ke depan
RSUDZA Lam Haba
Tips Kesehatan Edisi 01 /Tahun III / 2018 15
BAHAGIANYA HIDUP
TANPA ROKOK
Merokok merupakan penyebab pertama terjadinya
kematian yang dapat dicegah. Saat ini 50% kematian
akibat rokok berada di negara berkembang. Sepuluh
persen dari seluruh perokok dunia terdapat di kawasan
Asia Tenggara, dan menyebabkan 20% angka kematian
global akibat tembakau.

P
ERSENTASE perokok MEROKOK MEMBAWA
di negara Asia Tenggara DAMPAK BURUK
paling tinggi di Indone­ Merokok berbahaya bagi
sia (46,16%). Indonesia kesehatan Anda, keluarga, dan
merupakan negara ketiga dengan orang lain di sekitar Anda. Pada
jumlah perokok terbesar di dunia rokok terdapat racun yang ditemu­
setelah Cina dan India. Berdasar­ kan pada racun tikus, gas penyebab
kan Riset Kesehatan Dasar (Risk­ mati lemas, asap knalpot, cat, cairan
esdas) tahun 2013 didapatkan 85% pembersih, kapur barus, korek api,
rumah tangga di Indonesia terpa­ timbal, dan bahan-bahan beracun
par asap rokok, dengan estimasi 8 lainnya. Kandungan racun pada
orangmeninggal karena merokok rokok tersebut dapat menyebabkan
aktif dan 1 perokok pasif meninggal berbagai masalah kesehatan, antara
karena terpapar asap rokok orang lain:
lain.
Usia mulai merokok di In­ ROKOK TIMBULKAN KECAN-
donesia paling banyak didapatkan DUAN
pada kalangan remaja. Sebagian Zat nikotin dalam rokok
besar pelajar mengaku mencoba bekerja di otak dengan memberi­
berhenti merokok dalam 12 bulan kan rasa nyaman, sehingga menim­
terakhir (81,8%), mengakui ingin bulkan ketergantungan. Seorang
berhenti merokok saat ini (88,2%), perokok yang tidak merokok dapat
dan mengaku bisa berhenti mer­ mengalami gejala putus nikotin
okok saat mereka ingin berhenti (rasa tidak nyaman, sulit berkon­
(91,8%). sentrasi, mudah marah) sehingga
Namun jumlah proporsi timbul dorongan untuk merokok
remaja yang pernah menerima kembali untuk menghilangkan
bantuan dari program/professional perasaan tidak nyaman tersebut.
untuk berhenti merokok masih Oleh karena itu, diperlukan strategi
sedikit, yaitu sebesar 24%. untuk berhenti merokok.

atau minum air putih jika mulut terasa


CARA BERHENTI MEROKOK asam karena tidak merokok.
Keberhasilan berhenti merokok sangat • Sebisa mungkin menjauhi lingkungan
tergantung banyak hal. Sesorang tak hanya perokok.
mengandalkan motivasi diri namun ada • Kuatkan tekad Anda untuk menolak
komponen lain yang turut berperan. sebut tawaran merokok.
saja dukungan kelaurga dan dan terapi • Berhenti merokok dimulai dari diri
medis Tips sederhana yang dapat Anda Anda sendiri, dan dapat dibantu terapi
lakukan: medis oleh dokter.
• Mulailah berkomitmen mengurangi • Jika Anda mengalami kesulitan untuk
jumlah rokok per hari. berhenti merokok, Anda dapat dating ke
• Tentukan target berupa tanggal dan sebuah klinik.
jumlah pengurangan rokok.
• Menyibukkan diri dengan berbagai (ekaubit.sumber: Dr. dr. Cleopas, SpPD,
aktivitas (bekerja, belajar, dan lain- KP, FCCP,)
lain), mengembangkan hobi (olah raga,
musik, dll), berkumpul dengan keluarga
atau teman, atau beristirahat.
• Anda dapat makan permen atau buah,

KLINIK HENTI ROKOK RSUDZA


KLINIK ini bertujuan untuk mem­ okok demi hidup yang lebih sehat,
bantu pasien dalam mengatasi ket­ Anda dapat mengunjungi Klinik
ergantungan merokok. Klinik Henti Berhenti Merokok RSUDZA di Unit
Rokok RSUDZA merupakan layanan Rawat Jalan Poliklinik Paru lantai 2
terintegrasi yang terdiri dari dokter setiap hari Senin-Jumat pukul 08.00
spesialis yang akan membantu anda – 16.00 WIB. Tim kami akan mem­
untuk berhenti merokok. bantu Anda, demi hidup yang lebih
Jika Anda, keluarga, atau ker­ sehat untuk Anda dan keluarga
abat Anda sudah menyadari bahaya
merokok dan ingin berhenti mer­
RSUDZA Lam Haba
16 Edisi 01 /Tahun III / 2018 Bintang Kita

Pelayanan Bermutu
dan Prinsip Patient Safety
“ Sejak tahun 2006 hingga saat ini, saya sudah
merasakan menjadi perawat emergency,
perawat kamar operasi, perawat ruang inten-
ia menjaditenaga bakti di sebuah
Rumah Sakit, di jantung ibukota
Serambi Mekkah.
Alumnus Unsyiah ini juga
berlakunya UU Nomor 38 Ta­
hun 2014 yang mengatur tentang
ke­perawatan, Dewan Pengurus
Pusat (DPP) PPNI membuat
mengembangkan organisasi pro­
fesi untuk membuat profesi per­
awat dekat dengan anggotanya
dan juga dekat dengan pemerin­
sive, dan sekarang di ruang intensive pasca mengaku, pasca tsunami Aceh Pe­doman Pengembangan Ke­ tah,” pinta pria santun ini.
bedah jantung,” 2014 dirinya sempat bergabung profesian Berkelanjutan (PKB) Tahun 2016 lalu, Mas­ li
di lembaga NGO internasion­ ta­hun 2016. Di PKB ini, berhasil lulus menjadi salah
--Masli Yuzar, S.Kep, Ners-- al. “Saat itu mata kuliah saya di PPNI me­
ngatur satu trai­ ner nasional,
Perawat ICU Bedah Jantung RSUDZA Akper sudah habis alias tinggal bagaimana ses­ Emergency Nur­sing.
tugas akhir, jadi sambil menung­ eorang men­ Ia mengatakan siap
gu teman-teman selesai mata jadi perawat kapan saja melu­

B
ku­liah, saya melanglang buana yang ber­ angkan waktu un­
AGI Masli Yuzar (36), sebagai aparatur sipil negara. bersama NGO ACF asal Prancis kualitas se­ tuk berbagi ilmu
cerita meraih sukses Agustus 2000 silam, itulah dan relawan Mer-C Indonesia,” suai tuntut­ dan pengetahuan
dari bawah bukanlah awal kisah Masli berprofesi se­ bebernya. an zaman yang pernah
hal yang aneh. Eksis­ bagai perawat, tepatnya menjadi Masli Yuzar menyelesaikan yang se­ ia dapatkan.
tensinya sebagai perawat teladan tenaga bakti di Puskesmas Peu­ pendidikan Akademi Kepera­ makin “Karena prinsip
juga tidak lahir begitu saja, me­ sangan Selatan, Bireuen. watan (Akper) Teungku Fakinah mo dern. hidup saya ada­
lainkan ibarat merangkak dari Disana, ia berbakti sela­ Banda Aceh pertengahantahun “Karena lah berman­
bawah menempuh cadas yang ma dua tahun. “Karena intensi­ 2005.Setahun kemudian atau te­ itu, per­ faat buat orang
terjal. Buktinya, pria kelahiran tas konflik saat itu makin tinggi patnya April 2006 ia lulus CPNS tahankan lain,” tukasnya.
Bireuen, 25 Februari 1982 ini akhirnya tahun 2002 saya melan­ di lingkup Pemerintah Provinsi kompe­ (rid)
pernah menerima gaji Rp 15 jutkan pendidikan diploma Aceh, yang selanjutnya ditem­ tensi, il­
ribu per bulan. “Ini masih segar keperawatan di Akper Tgk Fak­ patkan di Rumah Sakit berplat munya juga
dalam ingatan saya, dulu gaji inah Banda Aceh,” ungkap ayah merah milik Pemerintah Aceh. terus diupdate
pertama saya tiga bulan pertama tiga anak ini. Karena alasan studi “Nota dinas saya terima pada dan mari ikut
adalah Rp 15 ribu perbulan, dan pula, status Masli Yuzar sebagai bulan Juli 2006 dan saya ditem­ b e r p e r an
bulan ke empat berbakti baru perawat honorer ia tanggalkan. patkan di IGD RSUZA. Nah, dis­ dalam
saya diberi honor daerah seban­ Masli Yuzar adalah sosok analah saya merasakan bagaima­
yak Rp 150 ribu per bulan,” ujar perawat yang menapaki karir na menjadi perawat yang bisa
Masli, yang membuka obrolan dengan kerja keras. Tak jarang dikatakan paripurna,” ujar Masli,
dengan senyum ramah. keuletan dan ketabahan diuji sumringah.
Topik bincang-bincang Kru dengan banyaknya tantangan. Dalam organisasi profesi,
LamHaba RSUDZA dengan Mas­ “Pernah, gaji saya waktu itu 250 suami dari Novra Julia ini juga
li Yuzar, pada Rabu malam (18/3), ribu plus jaga malam 15 ribu per memiliki pengalaman yang luar
mengalir lancar dan santai. Di malam dan itu diamprah setiap 3 biasa. Hal ini Ia geluti sejak ma­
luar sana, bulan nampak indah bulan sekali,” terangnya. hasiswa hingga sekarang, maka
menyerupai potongan buah se­ “Kalau boleh jujur itulah tidak heran jika Masli Yuzar di­
mangka. Sesekali jebolan SPK kali pertama saya merasakan nobatkan sebagai Ketua Komis­
Pemda Lhokseumawe ini juga lapar hidup di Koetaraja, bahkan ariat Persatuan Perawat Nasion­
memancing canda renyah, persis uang di dompet saya tak cukup al Indonesia (PPNI) RSUDZA
ketika ia mengisahkan pengala­ untuk beli sebungkus santrimie,” Banda Aceh.
man dan jenjang kariernya yang sambung ayah tiga anak ini, ser­ Masli Yuzar S.Kep, Ners,
berawal dari tenaga bakti, men­ aya mengenang masa-masa getir juga dipercayakan sebagai Ben­
jadi staf honorer hingga tercatat pertengahan tahun 2005 ketika dahara II DPD Persatuan Per­
awat Nasional Indonesia (PPNI)
Kota Banda Aceh, Wakil Ketua
BIODATA SINGKAT Divisi Diklat Himpunan Perawat
Nama Lengkap : Masli Yuzar, S.Kep, Ners Gawat Darurat dan Bencana
Tempat/Tgl Lahir : Matangglumpangdua, Bireuen/ 25 Februari 1982 Indonesia (HIPGABI) Aceh,
Alamat : Jln Kakap VI No. 24 Perumahan RSUDZA Banda Aceh dan Ketua Divisi Hukum Him­
punan Perawat Critical Care
Pendidikan Formal Indonesia (HIPERCCI) Aceh.
n SPK Pemda Lhokseumawe, tahun 1997-2000 “Saya aktif di DPD PPNI
n D-III Keperawatan Tgk Fakinah Banda Aceh, tahun 2002-2005
Kota Banda Aceh dan juga
n Sarjana Keperawatan Unsyiah, tahun 2009-2011
n Pendidikan Profesi Ners di Universitas Abulyatama Aceh, selesai 2016 mengorganisir sekitar 50
n Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Unsyiah Banda Aceh perawat RSUZA menjadi
pengurus komisariat PPNI
Jenjang Karier Rumah Sakit Umum Zaino­
n Perawat di Puskesmas Peusangan Selatan, Bireuen, tahun 2000-2002 el Abidin,” terang Masli
n Perawat IGD RSU Meuraxa Banda Aceh, tahun 2005
n Staf Keperawatan di IGD RSUDZA Banda Aceh, tahun 2006-2011
Seberat atau seringan
n Staf OK Emergency RSUDZA Banda Aceh, tahun 2008-2009 apapun tugas dan peker­
n Staf bagian ICU Dewasa RSUDZA Banda Aceh, tahun 2011-2013 jaannya, Masli Yuzar se­lalu
n Staf bagian ICU Bedah Jantung RSUDZA Banda Aceh, tahun 2013- sekarang berusaha responsif dan
n Trainer Nasional Gawat Darurat, tahun 2016 - sekarang concern. Ia berharap
mampu menginspi­
Pengalaman Organisasi rasi kawan-kawan,
n Ketua Divisi Hukum Himpunan Perawat Critical Care Indonesia (HIPERCCI) Aceh
n Bendahara II DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Ban- me­nyalakan hara­
da Aceh pan, menggerakkan
n Ketua Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) RSUDZA sekali­gus mengajak
Banda Aceh para perawat agar sela­
n Wakil Divisi Diklat Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indone- lu mem­beri pelayanan
sia (HIPGABI) Aceh ber­mutu dan berkual­
Training/Pelatihan yang pernah diikuti itas dengan senantiasa
n Basic Life Support menjaga prinsip-prin­
n Neonatal Infacy Life Support sip patient safety. “Juga
n Major Medical Incidenter & Disaster Management mengedepankan aspek
n Advance Trauma Care for Nurse legal demi meminimal­
n Advance Cardiac Life Support isir resiko hukum,” tan­
n Cardiac Surgery for Intensive Nurse dasnya.
n Training of Trainer Emergency Nursing Dikatakan, setelah

Anda mungkin juga menyukai