I Yogyakarta
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT
Nomor : /SK.3.2/ /2015
TENTANG
MEMUTUSKAN
………………………………
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang
perlu penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan
penyesuaian sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada tanggal : 2015
Direktur Utama,
Tembusan :
KATA PENGANTAR
Upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit tidak dapat dipisahkan dari Pelayanan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit. IPSRS merupakan organisasi dalam
Rumah Sakit yang bersifat teknis dan koordinatif yang pelaksanaannya meliputi perbaikan
sarana dan peralatan yang ada di Rumah Sakit. Tujuannya adalah meningkatkan mutu
pelayanan dan efisiensi RS. IPSRS sebagai salah satu bagian dari Rumah sakit harus
memiliki organisasi yang memadai sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk itu disusunlah Pedoman Pengorganisasian IPSRS RSU Mitra Sehat yang digunakan
sebagai acuan dalam mengorganisir kegiatan-kegiatan di IPSRS RSU Mitra Sehat.
Kami menyadari bahwa Pedoman Pengorganisasian IPSRS RSU Mitra Sehat ini
masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, segala saran dan masukan yang bersifat
membangun IPSRS RSU Mitra Sehat kami terima dengan senang hati.
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit merupakan institusi yang memberi pelayanan
jasa kesehatan dan senantiasa berusaha memberikan pelayanan
yang baik dan profesional. Dalam perkembangan rumah sakit, dapat
dilihat dan dirasakan seiring dengan penambahan jenis dan jumlah
fasilitas sarana dan prasarana yang digunakan, ini sangat
menunjang dalam memberikan pelayanan yang efektif, efisien dan
profesional.
RSU Mitra Sehat merupakan perkembangan dari BP-RB Mitra
Sehat, sebagai perkembangan dari BP-RB menjadi rumah sakit
umum tentu RSU Mitra Sehat memiliki banyak sekali tantangan,
salah satu diantaranya adalah pemenuhan sumber daya yang
kompeten di tiap unit kerja. Bagian Sumber daya manusia atau
Personalia sebagai unit kerja yang bertugas dalam pengelolaan SDM
di RSU Mitra Sehat berkepentingan secara langsung dalam proses
rekrutmen dan peningkatan kualitas ketenagaan.
RSU Mitra Sehat terletak di Jl Wates km 9 Ngaran, Balecatur,
Gamping, Sleman, Yogyakarta. RSU Mitra Sehat merupakan
pengembangan dari Balai Pengobatan & Rumah Bersalin (BP-RB)
Mitra Sehat Yang didirikan sejak tanggal 1 Oktober 2002. Saat ini
RSU Mitra Sehat menempati lahan seluas 3000 m² dengan
bangunan seluas 1300 m² . Lokasinya yang terletak di pinggir jalan
lintas propinsi dan sangat strategis, membuatnya sangat mudah
dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi.
RSU Mitra Sehat berkeinginan untuk menjadi pilihan utama
masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas, Sebagai rumah sakit yang ingin selalu tumbuh dan
berkembang, serta dengan semakin beragamnya jenis pelayanan,
maka dibutuhkan suatu pengelolaan yang strategis dalam seluruh
bidang pelayanan. Di antaranya adalah pelayanan Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah sakit . Unit ini melakukan tugasnya
untuk melakukan proses perbaikan dan pemeliharaan Sarana dan
Prasarana umum dan medik demi keberlangsungan pelayanan jasa
kesehatan di dalam Rumah sakit.
B. RUANG LINGKUP
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
134/Menkes/SK/IV/1978 April 1978 tentang susunan dan tatacara
kerja rumah sakit umum telah ditetapkan tugas dan fungsi IPSRS
sebagai berikut:
1. Penyediaan
a. Penyediaan air bersih yang memnuhi standar atau kriteria
untuk dapat dijadikan air minum.
b. Penyediaan air panas untuk kegiatan mandi dan sterilisasi.
c. Penyediaan gas teknik dan gas medis.
d. Penyediaan tenaga listrik.
e. Penyediaan udara segar.
f. Penyediaan komunikasi.
g. Penyediaan jasa teknis.
2. Pengelolaan
a. Pengelolaan instalasi air bersih.
b. Pengelolaan gas medis.
c. Pengelolaan sistem alarm.
d. Pengelolaan peralatan pembasmi hama, instrumen dan bahan
lain.
3. Pemeliharaan dan perbaikan
a. Bangunan, yaitu gedung perawatan, kantor, poliklinik,
instalasi lain-lain.
b. Instalasi air bersih, air panas.
c. Instalasi listrik.
d. Instalasi gas teknik, gas medis.
e. Peralatan komunikasi.
f. Peralatan elektronika dan elektromedik.
g. Peralatan radiasi dan laboratorium.
4. Pelatihan
a. Operator peralatan listrik dan elektromedik.
b. Paramedis guna menjaga keselamatan kerja peralatan bagi
petugas/operator, penderita dan pekerja lainnya.
c. Pemeliharaan berkala bagi operator dalam menjaga peralatan
laik pakai.
d. Teknisi selaku pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana
dan peralatan.
e. Pengukuran dan kalibrasi peralatan.
Kegiatan IPSRS
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana kerja dan kegiatan UPSRS tehunan, bulanan,
mingguan dan harian.
b. Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk operasional dari
pemakaian sarana dan peralatan.
c. Menyusun peraturan kelaikan operasional sarana, prasarana dan
peralatan yang menunjang pelayanan kesehatan.
2. Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian uji fungsi dan uji coba sarana, prasarana
dan peralatan baik yang baru maupun yang selesai diperbaiki.
b. Melakukan pemeliharaan.
c. Melakukan kegiatan teknis dalam kegiatan medis, yaitu:
h. Mempersiapkan pelayanan teknis dalam tim medis.
i. Melakukan pelayanan medis teknisi dalam tim medis.
j. Melakukan tindakan dalam keadaan darurat terhadap
peralatan medis dan penunjangnya.
d. Melakukan penilaian terhadap sarana, prasarana dan peralatan,
yaitu:
k. Dalam rangka pengadaan.
l. Dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan.
m. Dalam rangka pengukuran dalam kalibrasi.
n. Dalam rangka pendayagunaan dan penghapusan.
e. Menyusun laporan, yaitu:
o. Menyusun data keadaan atau inventarisasi.
p. Menyusun laporan kegiatan.
f. Melakukan pengelolaan teknis, yaitu:
q. Melaksanakan pengelolaan teknis pengelolaan lingkungan.
r. Mengelola kegiatan teknis dalam jam kerja 24 jam.
s. Bertugas dalam tim penerimaan barang dan pengujian teknis.
g. Melakukan rapat.
t. Rapat internal IPSRS.
u. Rapat koordinasi dengan Ka. Inst. Dan Ka. Intalasi unit terkait
3. Pengawasan
Melaksanakan pengawasan dalam kegiatan pembangunan,
pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana
maupun peralatan yang dilaksanakan oleh pihak ke-III.
4. Pelatihan
Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun
petugas teknik sehingga program pelayanan pemeliharaan dan
perbaikan berjalan lancar. Dalam waktu tertentu mendatangkan
tenaga ahli untuk menjabarkan perkembangan dan sistem peralatan
yang lama dan akan datang.
C. BATASAN OPERASIONAL
Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan sesuai dengan SPO yaitu setelah
petugas mendapatkan permintaan perbaikan petugas menuju
kelapangan untuk melakukan pengecekan kerusakan/alat yang akan
di pelihara, petugas mengecek untuk selanjutnya mendata
kebutuhan sparepart jika diperlukan. Dalam hal ini petugas
melakukan order dahulu jika ketersediaan sparepart kosong,. Jika
alat sekiranya dapat diperbaiki petugas akan segera melakukan
perbaikan di tempat, jika tidak petugas akan meminta ijin bagian
terkait untuk mengirimkan alat yang rusak melalui petugas
pengadaan, proses ini akan memerlukan waktu yang lama jika
BAB II
STANDART KETENAGAAN
B. Perhitungan ketenagaan
Kualifikasi sumber daya manusia di IPSRS terdiri dari Kepala
Instalasi, petugas pelaksana pemeliharaan alat, gedung dan taman/
parkir.
BAB III
STANDART FASILITAS
A. Tempat kerja
1. Ruang Kerja IPSRS.
2. Ruang perlengkapan
3. Ruang Bengkel (workshop).
B. Alat kerja
1. Peralatan administrasi:
a. Komputer.
b. Printer.
c. Filling kabinet.
d. Lemari arsip.
e. Rak data.
f. Meja kursi kerja.
g. Papan tulis.
2. Peralatan kerja teknik.
a. Peralatan kerja workshop.
b. Peralatan kerja teknisi alkes.
c. Peralatan kerja teknisi umum.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Persetujuan Kaur
UPSRS
Direktur
B. PELAYANAN IPRS
1. PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
Pengelolaan peralatan medik yang dimaksud adalah suatu
kegiatan yang terpola dan menyeluruh untuk bagaimana
mengelola aset alat medik yang dimiliki oleh rumah sakit.
Peralatan medik yang ada berjumlah ratusan item dimana
diperlukan suatu pengelolaan secara baik. Unit yang ditunjuk
sebagai pengelola peralatan medik adalah IPSRS dimana unit ini
ditunjuk secara resmi. Bentuk pengelolaan yang dilakukan
seperti : inventarisasi aset alat medik, pembuatan standar
operasional, pemeliharaan, kalibrasi, perbaikan dan equipment
dispossition.
2. PENGELOLAAN GEDUNG
a. Komponen Arsitektur Gedung
1) Sarana Jalan Keluar
Sarana jalan keluar ( egress ) harus dilengkapi dengan tanda
EXIT dan tidak boleh terhalang serta memenuhi persyaratan
sesuai dengan SNI.
2) Dinding Kaca / Tempered Glass
Perkembangan arsitektur bangunan gedung banyak
menggunakan kaca di bagian luarnya sehingga bangunan
terlihat lebih bersih dan indah. Pemeliharaan yang dilakukan
antara lain :
- Dinding kaca memerlukan pemeliharaan setidaknya 1
( satu ) tahun sekali
- Pada bangunan yang tinggi siapkan gondola secara aman
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
- Periksa semua karet atau sealent perekat kaca yang
bersangkutan, bila terdapat kerusakan sealent atau karet
perekat kaca perbaiki dengan sealent baru dengan tipe
yang sesuai
- Bersihkan kaca dengan bahan deterjen dan bersihkan
dengan sikat karet
- Jangan menggunakan bahan pembersih yang mengandung
tinner atau benzene karena akan merusak elasititas karet
atau sealent.
3)Dindi ngKeramik / Mozaik.
Biasanya dipasang pada dinding kamar mandi, wc, tempat
cuci, atau tempat wudhu.
Pemeliharaannya :
- Bersihkan setiap hari sebanyak minimal 2 ( dua ) kali
- Gunakan bahan pembersih yang tidak merusak semen
pengikat keramik
- Disarankan yang tidak mengandung air keras atau asam
kuat
- Sikat permukaan keramik dengan sikat plastik halus dan
bilas dengan air bersih.
- Gunakan disinfectant untuk membunuh bakteri yang ada
dilantai atau dinding yang bersangkutan minimal 2 ( dua )
bulan sekali
- Keringkan permukaan dengan kain pel kering.
4) Plafon Tripleks
Pemeliharaannya :
- Plafon tripleks akan rusak terutama pada bagian luar
gedung setelah lebih dari 10 ( sepuluh ) tahun
penggunaan
- Bersihkan kotoran yang melekat sekurang – kurangnya 3
( tiga ) bulan sekali dari kotoran yang melekat
- Gunakan sikat atau kuas sebagai alat pembersih
- Bila plafon rusak permukaannya karena kebocoran, segera
ganti dengan yang baru
- Bekas noda akibat bocoran ditutup dengan cat kayu baru
kemudian dicat dengan cat emulsi yang serupa
- Untuk perbaikan, cat lama harus dikerok sebelum
melakukan pengecatan ulang.
5) Plafon Gipsum
Pemeliharaannya :
Perhatikan plafon gipsum yang berada pada sisi luar
bangunan gedung, bila terkena air akibat atap yang bocor,
segera ganti dengan yang baru atau diperbaiki.
Cara memperbaikinya :
- Kupas / korek bagian yang telah rusak karena air
- Tutup dengan bahan serbuk gipsum ( gypsum powder
) yang telah diaduk dengan air
- Ratakan dengan menggnakan kape atau plastik keras
hingga rata dengan permukaan di sekitarnya
- Tunggu hingga kering, kemudian ampelas dengan ampelas
No. 2
- Tutup dengan plamur tembok dan cat kembali sesuai dengan
warna yang dikehendaki.
6) Kunci, Grendel, dan Engsel
Pemeliharaannya :
- Periksa keadaan kunci, grendel dan engsel pada pintu yang
tingkat penggunaannya tinggi, seperti pintu keluar, pintu
ruangan dan lain sebagainya
- Lumasi bagian yang bergerak dengan pelumas, sekaligus
menghilangkan karat yang terbentuk karena kotoran dan
cuaca / debu
- Lakukan pelumasan sekurangnya 2 ( dua ) bulan sekali
- Gunakan pelumas yang sesuai yaitu pelumas pasta atau
pelumas cair lainnya.
7) Kusen Kayu
Pemeliharaannya :
a. Bersihkan kusen kayu dari debu yang menempel setiap hari
b. Bila kusen dipolitur usahakan secara periodik dilakukan
polituran kembali setiap 6 ( enam ) bulan sebagai
pemeliharaan permukaan
c. Bila kusen dicat dengan cat kayu maka usahakan
pembersihan dengan deterjen atau cairan sabun dan
gunakan spon untuk membersihkannya
8) Kusen Plastik dan Kusen Besi
Pemeliharaannya :
- Bersihkan kusen dari debu atau kotoran yang menempel
setiap hari
- Lakukan secara periodik, bersihkan terutama di bagian
bawah yang dekat dengan lantai
- Gunakan deterjen dengan bantuan spon serta bilas dengan
air bersih
- Untuk kusen besi sebaiknya dilakukan pengecatan secara
periodik sekurangnya setahun sekali, dengan cara :
o Kerok bagian bawah terutama bagian yang kena
kotoran dan air
o Ampelas hingga bersih
o Berikan meni besi yang sesuai dan berkualitas
o Cat kembali dengan cat besi dengan warna yang
sesuai
b. Tata Suara
a. Standar Operational Prosedur
Setiap hari operator melakukan pemeriksaan atas unjuk
kerja Amplifier, Speaker Selector, microphone dan dll. dari
panel pengendali di ruang operator
Apabila menemukan gangguan pada sistem tata suara,
maka harus segera melaporkannya ke petugas
Maintenance dan segera melakukan pengecekan ke lokasi
untuk mengetahui penyebab terjadinya gangguan
tersebut dan melaporkannya juga ke petugas lain yang
terkait seperti Satuan Pengaman.
c. Sistem Jaringan Komputer / Internet
1) Standar Operational Prosedur
3. PERABOT
Pada semua jenis perabot setiap hari dilakukan dusting / dilap
dengan kain lap agar bebas dari debu. 1 ( satu ) bulan sekali dipoles
dengan :
Perabot berbahan dasar kulit imitasi, finil, kaca yang dilapisi film
dan pesawat telephone digunakan chemicals pembersih Amway
silicone glaze
Areal Aula Lt – 4 :
Lobbying ( menyapu ) dan mopping ( pengepelan ) rutin
dilakukan 1 ( satu ) kali sehari. Bila aula digunakan untuk acara
maka setelah acara selesai akan dilakukan pembersihan total
agar aula senantiasa bersih.
1. Prosedur Pengajuan
2. Prosedur Pelaksanaan
3. Prosedur Penyelesaian
PENGAJUAN PERBAIKAN
( ........................................... )
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENUTUP
Dengan dibuatnya pedoman pelayanan IPSRS, diharapkan setiap personel
dapat memahami dan melaksanakan sesuai panduan sehingga hasil akhir
dari setiap pekerjaan dapat dipertanggungjawabkan.