SKRIPSI
Disusun Oleh :
Pius Danardana Tunjung Seta
NIM: 121224031
SKRIPSI
Disusun oleh :
Pius Danardana Tunjung Seta
NIM: 121224031
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan
berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan
jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri
or not good at anything, that you think. But I’m gonna come and tell you that
-Nick Vujicic-
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Seta, Pius Danardana Tunjung. 2016. Pengembangan Media Film Pendek untuk
Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan Kehidupan Siswa Kelas X
Semester II SMA Pius Bakti Utama Purworejo. Skripsi. Yogyakarta:
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Seta, Pius Danardana Tunjung. 2016. The Development of Short Film Media in
Writing a Short Story Based on Tenth Students Life of SMA Pius Bakti
Utama Purworejo at the Second Semester. Skripsi. Yogyakarta: Indonesian
Language and Arts Education Study Program, Department of Language and
Arts Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata
Dharma University.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Novi, Aji Pamungkas dan masih banyak lagi yang peneliti tidak dapat
sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Semoga skripsi ini berguna bagi
pembaca dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang dunia
pendidikan.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
PRAKATA ..............................................................................................................x
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN ........................................................................................................133
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Produk oleh Ahli Media ........................51
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Produk oleh Ahli Materi dan Guru ........52
Tabel 4.4 Hasil Validasi Media oleh Guru Bahasa Indonesia ..............................81
Tabel 4.5 Komentar dan Revisi Guru Bahasa Indonesia Terhadap Media ...........82
Tabel 4.6 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 1 ............................85
Tabel 4.7 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 2 ............................86
Tabel 4.8 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 3 ............................87
Tabel 4.9 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 4 ............................89
Tabel 4.10 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 5 ..........................90
Tabel 4.11 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 6 ..........................91
Tabel 4.12 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 7 ..........................92
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.13 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 8 ..........................93
Tabel 4.14 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 9 ..........................94
Tabel 4.15 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10 ........................96
Tabel 4.16 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 11 ........................97
Tabel 4.18 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 1 ........................103
Tabel 4.19 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 2 ........................104
Tabel 4.20 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 3 ........................105
Tabel 4.21 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 4 ........................107
Tabel 4.22 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 5 ........................108
Tabel 4.23 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 6 ........................109
Tabel 4.24 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 7 ........................110
Tabel 4.25 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 8 ........................111
Tabel 4.26 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 9 ........................112
Tabel 4.27 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 10 ......................113
Tabel 4.28 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 11 ......................114
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.20 Diagram Hasil Validasi oleh Guru Bahasa Indonesia .....................82
Gambar 4.32 Diagram Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ...........99
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.44 Diagram Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Kelompok Besar ........116
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
dapat berupa lisan maupun bahasa tulis. Dengan bahasa, seseorang juga dapat
memikirkan sesuatu yang baru. Dalam kegiatan berbahasa, tidak lepas dari empat
globalisasi yang canggih ini, semua informasi disajikan secara instan dengan
media yang beragam, termasuk media yang berbasis terknologi. Melalui karya
tulis, seseorang dapat mengaktualisasikan diri dan ikut menjadi bagian dari
kemajuan zaman.
keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pelajar bahasa setelah
ketiga keterampilan berbahasa yang lain, keterampilan menulis lebih sulit dikuasai
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalimat yang tepat, serta menyusun kalimat-kalimat tersebut dalam suatu paragraf.
internal dan unsur eksternal kebahasaan itu sendiri yang akan menjadi sebuah
karangan. Maka, agar menjadi sebuah karangan yang runtut dan padu, harus
yang dapat menyalurkan ekspresi, imajinasi, dan pola berpikir kreatif dengan
memperhatikan unsur internal dan unsur eksternal bahasa. Salah satu bentuk
pendek merupakan salah satu karangan sastra berbentuk prosa yang memuat kisah
tulisan. Maka, dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan yang sangat erat antara
cerita pendek. Pembelajaran menulis cerita pendek di sekolah akan lebih baik
Suyanto, 2005: 21) yang menyatakan bahwa multimedia merupakan alat yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan video. Dengan kata lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
multimedia dapat menjadi sarana pendukung yang dinamis dan interaktif dalam
kreativitas siswa.
Indonesia SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo yang dilaksanakan pada
dihadapi baik oleh siswa kelas X maupun oleh guru dalam pembelajaran menulis
cerita pendek. Masalah yang dialami dalam pembelajaran menulis cerita pendek,
yaitu siswa masih kesulitan dalam menentukan ide cerita. Guru Bahasa Indonesia
kelas X SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo mengungkapkan bahwa siswa
banyak waktu pembelajaran, padahal penentuan ide cerita merupakan tahap awal
untuk memulai kegiatan menulis cerita pendek. Hal ini yang mengakibatkan
kurangnya minat dan motivasi siswa dalam menulis cerita pendek. Selain itu,
kurangnya guru dalam penggunaan dan pemanfaatan media juga menjadi faktor
utama siswa merasa jenuh dan bosan dengan pembelajaran sastra, khususnya
Bahasa Indonesia kelas X SMA Pius Bakti Utama Bayan mengungkapkan bahwa
lain, seperti media audio, visual, audio-visual, dan media berbasis IT lain yang
karena keterbatasan waktu dan biaya padahal sarana dan prasarana yang dimiliki
disimpulkan bahwa guru dan siswa membutuhkan media yang dapat membuat
membutuhkan media berbasis audio, visual, atau kombinasi antara media audio
memiliki unsur edukatif sebagai salah satu cara mengatasi berbagai permasalahan
yang dihadapi siswa maupun guru dan dapat mencerminkan pendidikan bangsa.
Media film pendek merupakan salah satu jenis film yang memiliki durasi yang
singkat, yaitu di bawah 50-60 menit. Peneliti mengembangkan media film pendek
ini karena media ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa dan
permasalahan-permasalahan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menulis cerita pendek siswa SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo
kelas X semester 2?
menulis cerita pendek siswa SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo
kelas X semester 2?
menulis cerita pendek siswa SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo
kelas X semester 2.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat pada hal-hal sebagai berikut.
bagi mahasiswa calon guru Bahasa dan Sastra Indonesia untuk lebih
kreatif, inovatif, dan variatif lagi dalam menyusun bahan dan media
Sastra Indonesia.
atau acuan bagi peneliti lain untuk penelitian yang sejenis sehingga
Adapun beberapa batasan ilmiah yang ada dalam skripsi ini sebagai berikut.
1.5.1 “Short Movie” merupakan film berdurasi singkat yaitu di bawah 50-60
menit dan didukung dengan cerita yang pendek pula (Mabruri, 2010).
1.5.2 Media Pembelajaran adalah suatu alat yang dapat dilihat, didengar,
dan diraba oleh panca indera manusia. Alat tersebut digunakan oleh
1.5.3 Cerita Pendek adalah sebuah karya sastra berbentuk prosa dan
novel.
Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I ini menguraikan latar belakang
Bab II berisi kajian teori. Bagian ini akan menguraikan tiga penelitian
terdahulu yang relevan, kajian teori yang relevan, dan kerangka berpikir.
dengan topik ini. Kajian teori berisi uraian tentang media pembelajaran, film
tentang jenis penelitian, data dan sumber data, proses pengumpulan data,
instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, dan uji coba produk.
tentang analisis data dari hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti terhadap
pembelajar. Hasil uji coba yang dilakukan berasal dari validasi dan nilai akhir
yang ada dalam media pembelajaran berupa film pendek. Terakhir adalah
memaparkan hasil data dari penilaian dosen ahli atau expert judgement yang
berasal dari Universitas Sanata Dharma dan SMA Pius Bakti Utama Bayan
Purworejo.
dan saran yang bermanfaat bagi pihak lain yang terkait dengan penelitian ini
1.7.1 Komponen media film pendek disusun secara lengkap, yaitu (1)
sampul dan wadah VCD, dan (2) CD berisi film pendek yang berjudul
1.7.3 Media film pendek ini mengandung pesan-pesan positif yang dapat
memotivasi siswa.
1.7.4 Pengembangan media film pendek ini tergolong media yang murah
1.7.5 Penyebaran atau publikasi media film pendek ini tergolong mudah
BAB II
LANDASAN TEORI
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang dalam skripsi yang
kebutuhan siswa dan guru terhadap media pembelajaran film pendek berbasis
kompetensi menulis naskah drama, (3) memperoleh hasil penilaian dan perbaikan
menulis naskah drama. Hasil penelitian yang didapatkan berupa produk yaitu
VCD yang berisi media pembelajaran film pendek dan kemudian disesuaikan
dengan kebutuhan peneliti yang meliputi sepuluh tahapan yaitu, (1) potensi
masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)
revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Pembelajaran Teks Cerita Biografi Berupa Film Pendek yang Bermuatan Nilai
Karakter untuk Peserta Didik Kelas VIII SMP”. Penelitian tersebut memiliki
tujuan penelitian yaitu, (1) menganalisis kebutuhan peserta didik dan guru
profil media pembelajaran yang digunakan peneliti kepada peserta didik dan guru,
(3) memperoleh hasil penilaian dan perbaikan baik dari guru maupun dari pihak
ahli terhadap media pembelajaran yang digunakan peneliti. Penelitian ini juga
memiliki hasil penelitian berupa produk yaitu VCD yang berisi media
pembelajaran.
Media Film Pendek dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas X
Bayu Seno Aji (2011) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa
dengan media film pendek dan kelompok yang diajarkan tanpa menggunakan
media film pendek pada siswa kelas X SMAN 1 Wadaslintang, Wonosobo dan
12
tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat
tersebut.
penelitian ini yaitu: pendekatan yang digunakan oleh Arifiyanto (2015) dan
Sa’adah (2015) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Negeri Semarang adalah sama yaitu media yang digunakan juga
sama yaitu film pendek, dan media tersebut diterapkan dalam pengajaran sastra
walaupun dalam teks yang berbeda. Selain persamaan, ketiga penelitian terdahulu
tersebut juga memiliki perbedaan yaitu, metode penelitian yang digunakan oleh
Bayu Seno Aji dari Universitas Negeri Malang adalah metode penelitian quasi
yang memiliki unsur edukatif untuk pembelajaran menulis cerita pendek Bahasa
13
2.2.1 Media
atau, ‘pengantar’ (Arsyad, 2009: 3). Jadi, dapat diartikan bahwa media
14
proses belajar siswa yaitu: dimulai dari taraf berpikir yang konkret
menuju abstrak atau dari yang sederhana menuju taraf berpikir yang
15
pada media yang cukup rumit dan canggih. Media pembelajaran dapat
sering disebut juga media dua dimensi yakni media yang mempunyai
ukuran panjang dan lebar seperti foto, grafik, poster, kartun, komik,
pembelajaran.
sebagai berikut: (1) media hasil teknologi cetak, yaitu cara untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
bagi siswa SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo kelas X semester
untuk menyusun teks cerita pendek yang sesuai dengan kehidupan diri
film pendek ini, siswa dapat menyusun teks cerita pendek dengan baik
17
biaya.
sebagai berikut.
18
berikut.
pengajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pada waktu mengajar dan tanpa biaya yang mahal disamping itu,
20
objek yang terlalu besar atau kecil, gerak yang terlalu cepat atau
langsung.
21
secara teratur tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar
(3) metode mengajar akan lebih bervariasi; dan (4) siswa akan lebih
objek yang terlalu besar dapat digantikan dengan realita, gambar, film,
dan model; (2) objek yang kecil dapat dibantu dengan menggunakan
proyektor dan gambar; (3) gerak yang terlalu cepat dapat dibantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pemutaran film, video, foto, maupun VCD; (5) objek yang terlalu
diagram, dan lain-lain; dan (6) konsep yang terlalu luas (misalnya
sebagai berikut:
2.2.2 Film
cahaya dan “graph” yang berarti tulisan, gambar, atau citra. Jadi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
tindakan, dan ekspresi direkam dengan sebuah alat yang sering kita
pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil
lainnya.
merupakan tampilan pada layar oleh kilatan atau flicker cahaya yang
proyektor. Kejadian itu dapat dilihat oleh mata manusia hanya saja
24
dari ide-ide romantis kita yang liar, potret atau gambaran dari
sebagai berikut.
film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Moana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
kurang dari 60 menit. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh para
50-60 menit dan didukung oleh cerita yang pendek (Mabruri, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ditampilkan melalui setiap shot akan memiliki makna yang cukup besar
independent.
1. Produser
27
film. Skenario ini dapat berasal dari cerita novel, naskah drama
pekerjaan ini.
4. Sutradara (Director)
tersebut.
man).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Orang yang mendesain ilustrasi musik untuk film yang dapat berasal
dari ciptaan sendiri atau karya orang lain yang ditata ulang dan
29
skenario adalah.
menjelaskan tokoh utama dalam film dan apa yang ingin diperbuat
atau diperjuangkan.
cerita.
karakter.
dsb.
telah dipersiapkan pada proses pra produksi. Pada proses ini, kerjasama
tim semakin diutamakan karena jika kehilangan salah satu saja dari sekian
crew yang telah terbentuk, maka tahap ini tidak akan berjalan dengan
maksimal. Setiap crew film wajib saling mengerti dan berusaha menahan
proses produksi ini yang perlu dipersiapkan dengan baik antara lain:
30
masing crew.
Suatu fungsi produksi (Shooting Video) juga dapat dilakukan oleh tim
Tahap pasca produksi adalah finishing sebuah film yang utuh dan
Dalam proses ini semua gambar yang didapat pada proses produksi
disatukan menjadi satu kesatuan dan diedit oleh seorang editor. Kegiatan
pemutaran dan distribusi juga termasuk dalam proses ini. Beberapa fungsi
Pada capture video, hasil video shooting yang masih dalam bentuk mentah
komputer melalui proses video capture. Dalam proses editing, hal pertama
skenario.
31
Expert Group), WMV (Windows Media Video), atau FLV (Flash Video).
khalayak umum.
2. Fungsi Sound
Fungsi image editing ini dapat juga dirangkap oleh editor video.
Bagian video yang berupa animasi atau visual efek merupkan klip
32
5. Fungsi Distribusi
file kemudian dapat diproses lanjut dalam usaha pembuatan VCD atau
tokoh terbatas, dan satu situasi saja. Cerpen juga tersusun atas unsur-
33
ciptaan sastra. Unsur-unsur dalam cerpen terdiri atas: alur atau plot,
alur dalam cerpen pada umumnya tunggal, terdiri dari satu urutan
pengarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3. Latar (Setting)
tokoh dalam cerita antara lain: (1) sudut pandang orang pertama
sampingan, (3) sudut pandang orang ketiga serba tahu, (4) sudut
5. Gaya Bahasa
35
6. Tema
Dalam cerpen hanya terdiri dari satu tema saja. Hal ini terkait
dengan ceritanya yang pendek dan ringkas. Selain itu, alur yang
Pengajaran sastra di sekolah saat ini kurang diminati dan kurang berhasil
diajarkan kepada siswa. Keterbatasan media menjadi kendala utama bagi guru
media yang tepat untuk pengajaran sastra. Alasan itulah yang membuat guru
berpikir bahwa media papan tulis dan metode ceramahlah yang paling tepat
media yang tepat untuk pengajaran menulis cerpen. Hal ini membuktikan
bahwa guru kurang memanfaatkan media yang ada untuk dijadikan media yang
kreatif dan inovatif. Padahal, jika media yang ada dimanfaatkan dengan baik
bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo bahwa pemanfaatan media pun
masih kurang dan masih terbatas. Guru cenderung memanfaatkan media yang
perkara yang mudah. Siswa harus sering berlatih menulis untuk menghasilkan
karya yang baik, tetapi pada kenyataannya pengajaran cerpen di sekolah belum
tulisan cerpen. Hal ini disebabkan karena kurangtepatnya metode dan media
yang digunakan dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, sudah menjadi
tugas guru untuk menemukan dan menerapkan metode dan media yang efektif
dalam pembelajaran.
yaitu dengan menggunakan media “film pendek”. Media film pendek tersebut
37
sebagai berikut.
menulis cerita pendek siswa SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo
kelas X semester 2?
cerita pendek siswa SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo kelas X
cerita pendek siswa SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo kelas X
cerita pendek siswa SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo kelas X
BAB III
METODE PENELITIAN
media film pendek sebagai media pembelajaran cerita pendek kelas X di SMA
Pius Bakti Utama Bayan Purworejo. Produk yang dihasilkan berupa media
pembelajaran film dan dikemas dalam bentuk VCD. Maka dari itu, penelitian ini
penelitian yang didesain oleh Borg & Gall. Prosedur penelitian pengembangan
yang dikemukakan oleh Borg & Gall memiliki 10 langkah, yaitu potensi dan
masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, uji coba pemakaian,
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
revisi produk, uji coba produk, revisi desain, revisi produk, dan produksi massal
rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau
evaluasi.
3.2.4 Uji coba lapangan (main field testing). Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3
sekolah dengan 6 sampai dengan 12 subjek uji coba (guru). Selama uji coba
3.2.5 Merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau
3.2.6 Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang lebih luas
pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
analisis hasilnya.
41
Penelitian ini berhenti sampai pada langkah ke-7 karena berkaitan dengan
melakukan semua langkah yang ada. Selain itu, pengembangan film pendek ini
masih perlu masukan dan saran dari berbagai pihak, sehingga media film pendek
penelitian pengembangan Borg & Gall. Hasil modifikasi ini menghasilkan enam
pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba
kelompok terbatas, (5) revisi desain, (6) uji coba lapangan, dan (7) revisi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
43
keterampilan menulis cerita pendek siswa kelas X SMA Pius Bakti Utama Bayan
Purworejo. Upaya pengembangan media tersebut terdiri dari enam tahap yang
mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X sekaligus wali kelas X SMA Pius Bakti
Utama Bayan Purworejo pada hari Senin, 15 Februari 2016. Wawancara ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang
semester II. Observasi dilakukan di kelas X-2 dengan cara memberikan beberapa
pertanyaan kepada siswa secara tertulis dan singkat. Observasi dilakukan dengan
tujuan mendapatkan bukti nyata mengenai fakta dan masalah yang timbul di SMA
Pius Bakti Utama Bayan Purworejo. Hasil wawancara dan observasi tersebut
yang berupa film pendek untuk pembelajaran menulis cerita pendek kelas X SMA
44
pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa sehingga penggunaan media “Film
divalidasi oleh validator ahli dan guru bahasa Indonesia kelas X SMA Pius Bakti
Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran dalam
oleh peneliti. Kritik dan saran tersebut untuk mengetahui kelebihan dan
pendek tersebut. Setelah produk divalidasi oleh validasi pakar (expert judgement),
peneliti merevisi desain produk sesuai kritik dan saran yang diperoleh dari expert
judgement. Kritik dan saran dari expert judgement tersebut digunakan sebagai
Langkah keempat adalah uji coba terbatas. Uji coba terbatas dilaksanakan
pada kelompok terbatas. Pada langkah ini dilaksanakan uji coba penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kelompok terbatas, kemudian produk direvisi sesuai dengan saran dan kritikan.
dikembangkan.
Langkah keenam adalah uji coba lapangan. Uji coba lapangan dilakukan di
kelas X SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo atau kelompok besar. Pengujian
keefektivan media film pendek serta membantu siswa dalam menemukan ide,
Penyempurnaan produk ini berdasarkan hasil angket siswa kelas X SMA Pius
Bakti Utama Bayan Purworejo atau kelompok besar pada uji coba lapangan.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Pius Bakti Utama Bayan
Purworejo. Siswa sebagai sumber data dapat memberikan data berupa subjek
analisis kebutuhan dan penggunaan media oleh siswa. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara dan penyebaran
46
judgement, dan uji coba produk yang melibatkan ahli media Universitas Sanata
Dharma, guru bahasa Indonesia SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo, dan
akan dinilai, dikritik, dan diberi saran. Kemudian produk akan direvisi sesuai
didasarkan pada teori-teori yang terdapat pada kajian pustaka (lih. Bab 2).
47
produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji coba dan setiap kegiatan
uji coba diadakan evaluasi, baik evaluasi hasil maupun evaluasi proses. Oleh
karena itu, kegiatan uji coba produk sangat penting untuk mengetahui seberapa
layak suatu produk yang dikembangkan. Uji coba dilakukan oleh siswa kelas X
dan sudah direvisi. Uji coba lapangan bertujuan untuk mengetahui efektivitas
produk. Pada tahap uji coba, produk akan kembali dinilai. Penilaian produk bukan
lagi oleh validator melainkan subjek uji coba, yaitu siswa kelas X SMA Pius Bakti
Utama Bayan Purworejo. Subjek uji coba menilai produk melalui angket. Angket
penilaian produk menjadi tolok ukur kelayakan sebuah produk. Angket bertujuan
menulis cerita pendek dengan menggunakan media film pendek. Angket disusun
penelitian ini sudah divalidasi oleh validator ahli film pendek. Bagian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
divalidasi adalah isi dan konstruk dari tiap instrumen penelitian yang akan
digunakan.
kuantitatif. Jenis data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara guru Bahasa
Indonesia kelas X SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo, hasil observasi di
kelas, saran dan komentar yang diberikan oleh para validator pada lembar
validasi. Jenis data kuantitatif diperoleh dari hasil pengolahan data dan penskoran
lembar angket.
umpan balik siswa, dan instrumen guru bahasa Indonesia. Kualitas pengumpulan
Sugiyono (2011:137) menjelaskan bahwa instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel,
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
49
2012:96). Wawancara merupakan cara yang umum dan ampuh untuk memahami
ditujukan langsung kepada guru bahasa Indonesia kelas X di SMA Pius Bakti
mengajar, materi, dan yang lebih penting adalah informasi yang berkaitan dengan
dengan kategori jawaban terbatas pada tiap responden (Sedarmayanti, 2011: 81).
50
3.7.2 Observasi
(2011: 220) menjelaskan bahwa obervasi partisipatif adalah pengamat ikut serta
adalah pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati
kegiatan.
ini. Observasi bertujuan untuk mengamati kondisi sekolah, ruang kelas, siswa, dan
Indonesia di SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo. Observasi yang sering
No.
Aspek Deskripsi
Pernyataan
Keaktifan mengamati media film pendek 1
Keaktifan
Konsentrasi mengamati media film pendek 2
Membangun emosi 3
Membangun imajinasi 4
Efektif
Membangun kreativitas 5
Ketertarikan terhadap media film pendek 6
Kondusif
Kekondusifan proses pembelajaran 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3.7.3 Angket
ditujukan kepada responden, yaitu siswa kelas X SMA Pius Bakti Utama Bayan
yang sudah tersedia di dalam angket. Hal ini sejalan dengan pernyataan
pernyataan sudah disusun secara berstruktur disamping ada pertanyaan pokok atau
pertanyaan utama, juga ada anak pertanyaan atau sub pertanyaan. Berikut ini kisi-
penilaian produk oleh validator agar tetap terfokus. Beberapa aspek yang
dijadikan pedoman yaitu, sampul dan wadah CD, teknis pembuatan media film
pendek, dan saran perbaikan dari validator terhadap media film pendek.
Aspek Indikator No
Pernyataan
I. Sampul dan wadah CD Kesesuaian judul 1, 2, 3, dan 4
Komposisi warna
Penataan gambar
Penggunaan huruf
II. Teknis pembuatan media film Kesesuaian tokoh 5 sampai 18
pendek. Kesesuaian penokohan
Kesesuaian latar
Kesesuaian properti
Komposisi gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
penilaian bahan dan materi oleh validator agar tetap terfokus. Beberapa aspek
yang dijadikan pedoman yaitu, materi dalam film pendek untuk kompetensi
menulis cerita pendek, dan saran perbaikan dari validator terhadap bahan dan
materi pembelajaran.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Produk oleh Ahli Materi dan Guru
kualitas media oleh siswa agar tetap terfokus. Beberapa aspek yang dijadikan
media film pendek, dan saran dan harapan dari siswa terhadap bahan dan materi
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Data yang diperoleh dalam penelitian dan pengembangan ini adalah data
kualitatf dan kuantitatif. Data kualitatif berupa informasi yang didapat dari
kegiatan wawancara dengan guru bahasa Indonesia dan angket (kuesioner) yang
ditujukan kepada siswa kelas X SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo.
yaitu setiap skor dianalisis dan pada setiap butir pertanyaan dijelaskan secara
deskriptf. Berikut ini adalah butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk validasi
54
Teknik analisis data ahli media dan guru menggunakan teknik analisis data
skala lima Sukardjo. Pilihan respon skala lima mempunyai variabilitas respon
lebih baik atau lebih lengkap dibandingkan skala tiga dan skala empat sehingga
2014: 106).
Penilaian produk media pembelajaran, yaitu sangat baik (5), baik (4),
kurang (3), tidak baik (2), dan sangat tidak baik (1) ditentukan oleh ahli media dan
guru. Pada setiap pernyataan yang ada di dalam angket penilaian, dosen ahli
media dan guru dapat memberikan nilai sesuai dengan kriteria angka yang sesuai
dengan skala. Kriteria angka menggunakan teori skala lima menurut Sukardjo.
Penentuan kriteria angka skala lima dipaparkan oleh Sukardjo (2008:101) sebagai
berikut.
55
Data kuantitatif berupa skor dari hasil angket yang diisi oleh siswa.
penilaian terhadap produk adalah sangat baik (5), baik (4), tidak baik (2), dan
sangat tidak baik (1). Skala tersebut disebut Skala Likert menggunakan metode
penilaian skala empat. Skala 3 kategori cukup dihilangkan supaya responden tidak
jumlah responden, yaitu mencari skor tertinggi, skor terendah, jumlah kelas, dan
jarak interval.
Skor tertinggi = 5
Skor terendah = 1
Jumlah kelas = 4
56
Bobot Kategori
5 Sangat Baik
4 Baik
2 Kurang Baik
1 Sangat Tidak Baik
dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif
ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria
BAB IV
siswa kelas X SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo, khususnya materi
menulis teks cerita pendek dengan cara melakukan wawancara kepada guru.
Analisis kebutuhan dilakukan peneliti pada tanggal 18 Juli 2016. Data analisis
wawancara dengan Bapak YTS dan Ibu PR selaku pengajar bahasa Indonesia
SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo. Berikut ini peneliti memaparkan hasil
analisis kebutuhan yang meliputi hasil wawancara dan hasil analisis kuesioner.
penggunaan media di SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo. Hasil wawancara
dengan Bapak YTS selaku pengejar Bahasa Indonesia kelas X di SMA Pius Bakti
pembelajaran yang sering digunakan oleh guru bahasa Indonesia di SMA Pius
Bakti Utama Bayan Purworejo dalam pembelajaran menulis cerita pendek, pada
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
yang lebih intensif antara guru dan siswa, sehingga siswa berani mengungkapkan
pendapat mereka. Metode ceramah yang digunakan oleh guru bertujuan untuk
pendek.
pendek, kesulitan yang sering dialami oleh guru adalah kesulitan mengkondisikan
kelas agar seluruh siswa terlibat dalam diskusi. Beberapa siswa belum ikut terlibat
dalam diskusi dan cenderung mengajak teman sebayanya berbicara hal lain di luar
materi pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan siswa SMA Pius Bakti Utama
Bayan Purworejo kelas X sering bosan dan jenuh ketika pembelajaran bahasa
pembelajaran untuk pembelajaran sastra agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa guru yang memiliki kesulitan dalam mencari
dan menyusun media yang cocok selain Powerpoint untuk mengatasi siswa yang
59
menulis cerita pendek adalah artikel, powerpoint, buku ilmu pengetahuan, buku
pembelajaran menulis teks cerita pendek, saya selalu meminta siswa untuk pergi
ke perpustakaan untuk mencari buku kumpulan cerita pendek sebagai contoh dan
gambaran bagi siswa sebelum mereka mulai untuk menyusun teks cerita pendek.
cerita pendek. Media buku kumpulan teks cerita pendek memang mudah
digunakan dan mudah pula dalam merangsang ide dan imajinasi siswa. Oleh
karena itu, media buku kumpulan teks cerita pendek sering digunakan. Selain itu,
guru juga dituntut untuk selalu menggunakan media pembelajaran pada setiap
Hal tersebut menunjukkan bahwa media buku kumpulan teks cerita pendek
sudah terlalu sering digunakan dalam setiap pembelajaran menulis cerita pendek
di kelas. Pada dasarnya, penggunaan media di SMA Pius Bakti Utama Bayan
media yang sudah ada menjadi media yang kreatif, variatif, dan inovatif.
60
media pembelajaran kepada guru SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo.
kecocokan media film pendek dan harapan. Media pembelajaran yang cocok
untuk pembelajaran menulis cerita pendek siswa SMA Pius Bakti Utama Bayan
audio, visual, tulis, dan media yang memiliki unsur riil atau nyata agar tidak
penasaran dan timbul keinginan belajar yang besar. Oleh karena itu, media
pembelajaran yang tepat bagi siswa SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo.
Pius Bakti Utama Bayan Purworejo lebih baik menggunakan media audio-visual
karena gaya belajar siswa SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo lebih
cenderung gaya belajar audio-visual. Oleh karena itu, media pembelajaran yang
baik untuk mereka adalah media yang bersifat audio, visual, dan cocok dengan
kemampuan mereka.
tinggi. Rasa penasaran dan keingintahuan mereka menjadi tolok ukur untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
menciptakan media pembelajaran yang mampu mengatasi rasa bosan dan jenuh
membantu mereka dari segi audio dan visual sekaligus. Produk ini dibuat
berdasarkan kriteria yang cocok untuk pembelajaran menulis cerita pendek bagi
siswa SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo. Film pendek ini dibuat dengan
rasa jenuh dan bosan siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya
pembelajaran sastra.
film. Skenario film tersebut merupakan adaptasi dari pengalaman penulis selama
didukung dengan impian penulis, yaitu menjadi sosok seorang guru yang memiliki
62
selesai, maka langkah berikutnya yaitu proses editing. Proses editing dilakukan
editing, diantaranya yaitu Adobe Premiere Pro CS4, Corel VideoStudio Pro X4,
dan Blender3D.
4.1.2.1 Storyboard
pengambilan kamera pada setiap adegan dan deskripsi pada setiap adegan yang
aplikasi, seperti Adobe Premiere Pro CS4, Corel VideoStudio Pro X4, dan
Blender 3D untuk menghasilkan media film pendek yang menarik. Media film
singkat, yaitu dibawah 50 menit dan didukung dengan cerita yang pendek pula.
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
1) Pra Produksi
(Syuting).
2) Produksi
memperhitungkan jarak, waktu, dan tempat. Perhitungan jarak, waktu, dan tempat
proses ini, peneliti juga berperan sebagai sutradara yang mempunyai tugas
gambar.
3) Pasca Produksi
proses editing. Proses editing diawali dengan pembuatan animasi opening film
atau animasi pembuka sebelum masuk adegan pertama dalam film. Pembuatan
64
Setelah itu, akan muncul gambar seperti di bawah ini. Pilih template yang
65
Setelah muncul gambar seperti dibawah ini, klik kanan dari teks yang akan
diedit, tekan tombol tab di keyboard, lalu tekan tombol backspace untuk
Setelah semua teks diganti, langkah selanjutnya tekan tombol tab kembali
untuk berhenti mengedit. Lalu, klik kiri dan drag indikator kotak warna hijau dan
66
yang diinginkan. Caranya, klik dimensions, lalu klik render preset. Pada proses
67
output yang diinginkan. Caranya, pilih menu output lalu pilih MPEG. Pada tahap
ini, peneliti meenganjurkan untuk memilih file format AVI Raw agar memperoleh
68
merupakan langkah terakhir untuk menjadikan template yang telah diedit menjadi
video singkat yang berdurasi sekitar 20 detik atau lebih. Caranya, klik menu
Animation dan tunggu beberapa jam. Proses ini akan membutuhkan waktu yang
mengedit adegan per adegan yang akan dijadikan sebuah film. Adegan-adegan
yang didapat dari hasil pengambilan gambar, diedit secara urut sesuai dengan
konsep skenario yang telah dibuat. Proses editing ini, peneliti mengkombinasikan
dua aplikasi sekaligus, yaitu Corel VideoStudio Pro X4 dan Adobe Premiere Pro
CS4 untuk menggabungkan beberapa adegan dan opening film menjadi satu
Stock shoot roll film merupakan proses awal untuk menyeleksi beberapa
stock shoot yang telah diambil selama proses pengambilan gambar dengan kurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Setelah proses stock shoot roll film selesai, proses selanjutnya adalah
proses penataan stock shoot. Proses ini dilakukan dengan bantuan program editing
video, setelah melakukan pemilihan video stock shoot. Program editing yang
dipakai peneliti untuk mengedit video adalah Corel VideoStudio Pro X4 dengan
media, dan memiliki resolusi gambar yang cukup tinggi. Proses penataan gambar
dilakukan dengan mengacu pada storyboard yang telah dibuat. Proses ini juga
tatanan visual.
70
Pilih menu Import Media Files dan pilih video stock shoot yang telah
diseleksi dan masukan video tersebut ke dalam worksheet Corel VideoStudio Pro
Lakukan cara di atas sesuai dengan video Stock Shoot yang ada. Langkah
71
dengan skenario yang telah dibuat. Cara memasukan video dari worksheet ke
timeline, cukup klik kiri video yang akan dimasukan dan drag ke timeline.
Proses di atas diterapkan juga ketika menambah teks, audio, dan ilustrasi
musik untuk menambah segi artistik film pendek. Proses akhir dari pasca produksi
editing opening film dan video stock shoot menjadi sebuah format media. Format
media merupakan hasil akhir dari proses rendering. Ada berbagai format media
yang dapat digunakan dalam pembuatan film, yaitu HDV, DVD, Blu-ray,
AVCHD, WMV, AVI, MPEG, dan FLV. Pada proses ini, peneliti memilih format
DVD Video (16:9, Dolby Digital 5.1) dengan mempertimbangkan waktu, hasil
video, dan kelayakan kriteria video. Berikut langkah rendering media film
pendek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Setelah proses di atas akan muncul gambar di bawah ini dan pilih format
file yang diinginkan. Pada tahap ini peneliti memilih format file DVD Video
(16:9, Dolby Digital 5.1) dan tunggu hingga proses rendering selesai.
73
Pada media pembelajaran ini terdapat beberapa komponen yang terdiri dari
(a) DVD Case, (b) DVD yang berisi media film pendek, dan (c) label DVD dan
1) DVD Case
berisi media film pendek. DVD Case tersebut berukuran 13,5 x 18,5 cm dengan
Media film pendek yang sudah jadi dimasukan ke dalam DVD melalui proses
burning disc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Label DVD dan Cover DVD Case merupakan komponen terakhir dalam
media film pendek. Label DVD dan Cover DVD Case berisi judul film, nama
produksi film, dan biodata pembuat film. Label DVD dan Cover DVD Case
tersebut didesain semenarik mungkin dengan kombinasi warna merah dan putih
75
karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerita pendek. Materi tersebut
sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar kurikulum KTSP SMA
kelas X. Berikut ini merupakan tabel standar kompetensi dan kompetensi dasar
76
komponen untuk desain produk awal media film pendek, sebagai berikut.
1) Penyusunan Silabus
Komponen yang terdapat dalam silabus adalah (a) identitas nama sekolah, mata
pelajaran, kelas, semester, (b) standar kompetensi dan kompetensi dasar, (c)
digunakan guru untuk mencapai kompetensi dasar (KD) dan indikator yang
pedoman dan pendukung guru dalam mengajar di dalam kelas sehingga proses
pembelajaran lebih terstruktur dan sesuai prosedur yang telah dirancang dalam
RPP. Komponen yang terdapat dalam RPP, meliputi (a) identitas nama
sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, dan alokasi waktu, (b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
(h) kegiatan pembelajaran. (i) sumber dan media pembelajaran, dan (j)
penilaian.
Evaluasi dari para ahli sangat penting, terutama untuk menilai kelayakan
Produk awal yang sudah jadi kemudian diberikan kepada expert judgement
untuk divalidasi. Expert Judgement terdiri dari satu ahli pembelajaran Bahasa
Indonesia, satu ahli media, dan satu guru Bahasa Indonesia. Validasi bertujuan
untuk mengetahui seberapa layak dan baik produk yang sudah dikembangkan.
(2008:101).
Bapak PH. Materi media pembelajaran film pendek adalah materi menulis cerita
pendek. Materi menulis cerita pendek sudah tercantum dalam silabus yang
mengacu pada kurikulum KTSP SMA. Maka dari itu, materi cerita pendek
menilai materi yang ada dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
pelaksanaan uji coba produk. Materi divalidasi pada tanggal 14 Juli 2015. Adapun
beberapa saran dan perbaikan dari validator berkaitan dengan RPP sebagai
berikut.
Revisi materi dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari ahli materi
beberapa kalimat yang kurang konsisten, dan melengkapi bagian lampiran materi
Kekeliruan Pembenaran
Mampu mengembangkan Mampu menyusun kerangka yang
kerangka yang telah dibuat telah dibuat menjadi berbentuk
menjadi sebuah cerpen............. cerpen.............
Mampu menulis kerangka cerita Mampu menulis kerangka cerita
pendek dengan memperhatikan pendek dengan memperhatikan
kronologi waktu dan peristiwa. tema, pelaku, peristiwa, dan latar.
Produk ini divalidasi oleh validator ahli media dan guru bahasa, yaitu Bapak
ADSK. Validasi dilakukan pada tanggal 24 Mei 2016. Aspek yang dinilai dari
media adalah (1) sampul dan wadah VCD, (2) teknis pembuatan media film
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
pendek berbasis edukasi, dan (3) saran perbaikan terhadap media film pendek
berbasis edukasi.
cerita pendek. Komentar dan saran dari ahli media pembelajaran bahasa
sehingga dialog atau monolog tokoh terdengar dengan jelas. Alhasil, ahli media
digunakan atau diujicobakan tanpa revisi. Berikut rekapitulasi hasil validasi oleh
ahli media.
kategori “baik” dan skor 5 kategori “sangat baik” dengan frekuensi pemilihan
sama besar, masing-masing 9 atau 50%. Dengan kata lain, ahli media memberikan
nilai seimbang antara kategori “sangat baik” dan “baik” sehingga dapat
disimpulkan bahwa media film pendek yang dikembangkan peneliti sangat cocok
Berikut ini diagram hasil analisis data validasi kualitas media oleh ahli media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
60%
50% 50%
50%
40%
30%
20%
10%
0% 0% 0% 0%
Sangat Baik Baik Kurang Tidak Baik Sangat Tidak
Baik
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari ahli media, tidak ditemukan komentar
atau saran. Maka dari itu, media pembelajaran dapat digunakan tanpa revisi.
Produk media pembelajaran film pendek dinilai oleh Bapak YTS. Beliau
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA Pius Bakti Utama
Bayan Purworejo dan memahami pembelajaran yang baik untuk siswa kelas X.
Oleh karena itu, baik validasi media maupun materi perlu dilakukan oleh guru
bahasa Indonesia kelas X. Penilaian dari guru bahasa Indonesia menjadi tolok
ukur kecocokan dan kesesuaian penggunaan media terhadap siswa kelas X SMA
Produk divalidasi oleh guru bahasa Indonesia pada tanggal 31 Mei 2016.
Aspek yang dinilai dari media adalah (1) sampul dan wadah VCD, (2) teknis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
pembuatan media film pendek, dan (3) saran perbaikan terhadap media film
pendek. Berdasarkan hasil validasi, kualitas media memperoleh skor 4,11 dengan
kategori “baik”. Media film pendek dinyatakan layak untuk digunakan atau
diujicobakan dengan revisi sesuai saran. Kualitas media pembelajaran yang telah
diperoleh dari guru Bahasa Indonesia, kemudian direkapitulasi ke dalam tabel dan
keseluruhan penilaian dari ahli media. Adapun deskripsi data validasi sebagai
berikut.
Kemudian, pemilihan skor 4 kategori “baik” sebesar 5 atau 28%, pemilihan skor 2
kategori “tidak baik” sebesar 1 atau 6%, dan pemilihan skor 1 kategori kurang
sebesar 2 atau 11%. Maka, dapat disimpulkan bahwa film pendek yang
dikembangkan oleh peneliti sangat cocok digunakan terhadap siswa kelas X SMA
Pius Bakti Utama Bayan Purworejo. Berikut ini diagram hasil validasi kualitas
82
60%
56%
50%
40%
30% 28%
20%
11%
10% 6%
0%
0%
Sangat Baik Baik Kurang Tidak Baik Sangat Tidak Baik
Guru juga memberikan komentar dan saran bahwa produk media ini bagus,
namun perlu ada perbaikan pada bagian volume suara tokoh dan musik
Tabel 4.5 Komentar dan Revisi Guru Bahasa Indonesia Terhadap Media
83
menggunakan media film pendek di kelas X SMA Pius Bakti Utama Bayan
Purworejo. Uji coba dibagi menjadi dua bagian, yaitu uji coba kelompok kecil dan
kelompok besar.
film pendek berjudul “Titi Kala Mangsa”. Berikut ini peneliti memaparkan hasil
uji coba produk yang dilakukan di kelas X SMA Pius Bakti Utama Bayan
Purworejo.
Uji coba dilakukan dengan jumlah 10 siswa kelas X-2 SMA Pius Bakti
Utama Bayan Purworejo pada Senin, 18 Juli 2016 pukul 09.00-10.30 WIB selama
2 jam pelajaran (4 x 45 menit). Uji coba pada kelompok kecil menjadi penentu
keberhasilan pada kelompok besar, karena uji coba kelompok kecil tersebut
menjadi contoh untuk siswa-siswa kelas X lain. Uji coba langsung dilaksanakan
Sarana yang diperlukan dalam uji coba lapangan adalah LCD proyektor,
screen, laptop, speaker, dan media pembelajaran film pendek yang sudah dikemas
dalam bentuk DVD. Ruangan yang digunakan untuk uji coba lapangan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
ruang kelas. Pembelajaran berjalan dengan lancar, para siswa kelas X-2 antusias
dalam penggunaan media film pendek sebagai media untuk pembelajaran menulis
mendeskripsikan nilai-nilai dan pesan tersirat yang terkandung dalam film pendek
tersebut dan mengungkapkan pendapat mereka tentang media tersebut cocok atau
tidak untuk pembelajaran menulis cerita pendek. Selanjutnya, siswa kelas X-2
SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo diminta untuk mengisi angket/kuesioner
Beberapa aspek yang dinilai, antara lain (1) kesiapan kalian sebelum
kegiatan memproduksi teks cerita pendek, (2) kondisi yang sesuai untuk
kondisi tersebut?, (4) jenis media yang sesuai untuk pembelajaran menulis cerita
pendek, (5) bagaimana kalau media yang digunakan adalah media berbentuk film
pendek?, (6) cerita yag diinginkan dalam film pendek untuk pembelajaran menulis
cerita pendek, (7) alur cerita seperti apa yang sesuai untuk film pendek, (8) tokoh
yang berperan dalam film pendek, (9) musik pengiring yang sesuai untuk film
pendek, (10) durasi maksimal media film pendek, (11) jenis film yang diinginkan
Berdasarkan tabel hasil uji coba oleh kelompok kecil, hasil angket
“baik” dengan rerata skor sebesar 3,26. Kategori tersebut merupakan hasil dari
angket siswa kelas X-2 SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo terhadap
produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Uji coba pertama dilakukan oleh 10 siswa kelas X-2 SMA Pius Bakti
Utama Bayan Purworejo. Hasil penilaian uji coba kelompok kecil dianalisis
teks cerita pendek. Berikut ini tabel penilaian siswa terhadap media
siswa masing-masing memilih kriteria sangat siap dan antusias sebesar 20%,
dan kategori kurang siap dan kurang antusias sebesar 20% sehingga dapat
berada pada taraf normal atau pada umumnya. Artinya, siswa siap sebelum
86
Sangat Siap dan Antusias Siap Kurang Siap dan Antusias Tidak Siap Sama Sekali
70%
60%
60%
50%
40%
30%
20% 20%
20%
10%
0% 0%
Sangat Siap dan Siap Kurang Siap dan Tidak Siap Sama Sekali
Antusias Antusias
DIAGRAM PENILAIAN INDIKATOR 1
memproduksi cerita pendek. Berikut ini tabel hasil penilaian siswa terhadap
santai sebesar 70% dan kriteria lebih cair sebesar 30%. Kecenderungan siswa
memilih kondisi yang lebih santai dalam menulis cerita pendek karena situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
yang santai dapat dengan mudah siswa mendapatkan ide dan imajinasi. Adapun
100%
80% 70%
60%
40% 30%
20%
0% 0% 0%
Biasa Saja Lebih Cair Lebih Aktif Santai
cerita pendek. Berikut ini tabel hasil penilaian siswa terhadap media
semangat dan aktif sebesar 50%, 4 siswa memilih kriteria guru yang kreatif dan
inovatif sebesar 40%, dan kriteria lebih santai dan bebas sebesar 10%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
semangat dan aktif dalam menulis cerita pendek. Artinya, siswa membutuhkan
100%
90%
80%
70%
60%
50%
50% Santai dan Bebas
40%
40% Sarana dan Prasarana
30% Guru yang Kreatif dan Inovatif
20% Semangat dan Aktif
10%
10%
0% 0%
Semangat dan Guru yang Sarana dan Santai dan
Aktif Kreatif dan Prasarana Bebas
Inovatif
Diagram Penilaian Indikator 3
pendek. Berikut ini tabel hasil penilaian siswa terhadap media pembelajaran
89
gambar bersuara sebesar 90%, dan satu siswa memilih kriteria gambar sebesar
sebagai media yang dapat memancing semangat dan sikap aktif mereka
sebagai berikut.
100% 90%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
10%
0% 0% 0%
Suara Gambar Gambar Bersuara Gambar Dua Dimensi
90
Indikator kelima, yaitu penggunaan media film pendek. Berikut ini tabel
cerita pendek.
pendek yang menarik sebesar 60%, 3 siswa memilih kriteria sesuaikan dengan
kebutuhan sebesar 30%, dan satu siswa memilih kriteria film pendek berisi
materi cerita pendek sebesar 10%. Kecenderungan siswa memilih film pendek
yang menarik. Menarik bagi siswa berarti menarik dari segi cerita, alur, dan
91
100%
90%
80%
70%
60%
60%
50% Film Pendek Bervariasi
40% Film Pendek Sesuai Kebutuhan
30%
30% Film Pendek Menarik
20% Film Pendek Berisi Materi
10%
10%
0% 0%
Film Pendek Film Pendek Film Pendek Film Pendek
Berisi Materi Menarik Sesuai Bervariasi
Kebutuhan
Diagram Penilaian Indikator 5
Indikator keenam, yaitu cerita dalam film pendek. Berikut ini tabel hasil
penilaian terhadap cerita dalam film pendek untuk pembelajaran menulis cerita
pendek.
seseorang sebesar 30%, dan 2 siswa memilih kriteria sekolah dan sekitarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
sebesar 10%. Berkaitan dengan data penilaian indikator 5, film pendek yang
menarik bagi siswa adalah film pendek yang memiliki unsur cerita motivasi.
100%
90%
80%
70%
60%
50%
50% Pengalaman Pribadi Seseorang
40% Cerita Motivasi
30%
30% Tentang Keluarga
20%
20% Tentang Sekolah dan Sekitarnya
10%
0% 0%
Tentang Tentang Cerita Pengalaman
Sekolah dan Keluarga Motivasi Pribadi
Sekitarnya Seseorang
Diagram Penilaian Indikator 6
Indikator ketujuh, yaitu alur cerita dalam film pendek. Berikut ini tabel
penilaian terhadap alur cerita dalam film pendek untuk pembelajaran menulis
cerita pendek.
93
alur maju sebesar 60% dan 4 siswa memilih kriteria alur campuran sebesar
40%. Kecenderungan siswa memilih alur maju sebagai alur cerita dalam film
100%
90%
80%
70%
60%
60%
Alur Erat
50%
40% Alur Campuran
40%
Alur Mundur
30% Alur Maju
20%
10%
0% 0% 0%
Alur Maju Alur Mundur Alur Campuran Alur Erat
Diagram Penilaian Indikator 7
Indikator kedelapan, yaitu tokoh cerita dalam film pendek. Berikut ini tabel
penilaian terhadap tokoh cerita dalam film pendek untuk pembelajaran menulis
cerita pendek.
94
anak sekolah sebesar 90% dan satu siswa memilih kriteria anggota keluarga
sebesar 40%. Kecenderungan siswa memilih anak sekolah sebagai tokoh cerita
dalam film pendek karena sangat dekat dengan kehidupan siswa. Adapun
100% 90%
90%
80%
70%
60%
50% Tokoh Masyarakat
40% Guru
30% Anggota Keluarga
20% Anak Sekolah
10%
10%
0% 0% 0%
Anak Anggota Guru Tokoh
Sekolah Keluarga Masyarakat
Diagram Penilaian Indikator 8
Indikator kesembilan, yaitu musik pengiring dalam film pendek. Berikut ini
95
musik instrumental sebesar 50%, 4 siswa memilih kriteria lagu pop sebesar
40%, dan satu siswa memilih kriteria lagu yang sesuai dengan adegan sebesar
100%
90%
80%
70%
60%
50% 50%
40% 40%
Lagu yang Sesuai Adegan
30%
Musik Instrumental
20%
10% Lagu Pop
10%
Lagu Anak-anak
0% 0%
Indikator kesepuluh, yaitu durasi film pendek. Berikut ini tabel hasil
pendek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
20 menit sebesar 50%, 3 siswa memilih kriteria 50-60 menit sebesar 30%,
dan dua siswa memilih kriteria 10 menit dan 15 menit dengan persentase
siswa memilih durasi waktu 20 menit sebagai durasi film pendek. Adapun
100%
90%
80%
70%
60%
50% 50-60 Menit
50%
20 Menit
40% 15 Menit
30%
30% 10 Menit
20%
10% 10%
10%
0%
10 Menit 15 Menit 20 Menit 50-60 Menit
Diagram Penilaian Indikator 10
97
Indikator kesebelas, yaitu jenis film pendek. Berikut ini tabel hasil
pendek.
drama sebesar 50%, 4 siswa memilih kriteria komedi sebesar 40%, dan satu
bahwa kecenderungan siswa lebih suka jenis film drama sebagai jenis film
100%
90%
80%
70%
60%
50% Tragedi Komedi
50%
40% Non-Dialog
40%
30% Komedi
20% Drama
10%
10%
0% 0%
Drama Komedi Non-Dialog Tragedi Komedi
Diagram Penilaian Indikator 11
98
Sepuluh siswa kelas X-2 SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo telah
Media pembelajaran film pendek mendapat rata-rata skor 3,26 dengan kriteria
“baik”. Berikut ini adalah diagram rekapitulasi penilaian uji coba kelompok
kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
4,9
4,3 4,3
3,8 3,8
3,5
2,7
2,2 2,3 2,2
1,9
Validasi kedua dilakukan oleh kelompok besar dengan jumlah 32 siswa kelas
X-1 SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo pada Senin, 18 Juli 2016 pukul
11.00-12.30 WIB selama 2 jam pelajaran (4 x 45 menit). Hasil yang baik pada
kelompok besar.
kelas ketika menggunakan media pembelajaran film pendek berjudul “Titi Kala
Mangsa”. Sarana yang digunakan, yaitu LCD proyektor, screen, laptop, speaker,
dan media pembelajaran film pendek yang sudah dikemas dalam bentuk DVD.
Siswa diminta untuk mencermati film pendek yang ditampilkan secara individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
mereka tentang media tersebut cocok atau tidak untuk pembelajaran menulis
cerita pendek.
Selanjutnya, para siswa kelas X-1 SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo
diminta untuk mengisi angket umpan balik untuk mengetahui penilaian siswa
terhadap media pembelajaran film pendek yang berjudul “Titi Kala Mangsa”.
Beberapa aspek yang dinilai antara lain (1) kesiapan kalian sebelum kegiatan
memproduksi teks cerita pendek, (2) kondisi yang sesuai untuk pembelajaran
(4) jenis media yang sesuai untuk pembelajaran menulis cerita pendek, (5)
bagaimana kalau media yang digunakan adalah media berbentuk film pendek?, (6)
cerita yag diinginkan dalam film pendek untuk pembelajaran menulis cerita
pendek, (7) alur cerita seperti apa yang sesuai untuk film pendek, (8) tokoh yang
berperan dalam film pendek, (9) musik pengiring yang sesuai untuk film pendek,
(10) durasi maksimal media film pendek, (11) jenis film yang diinginkan untuk
film pendek.
Berdasarkan hasil angket penilaian yang diisi oleh siswa, pertanyaan pertama
tentang kesiapan siswa sebelum kegiatan memproduksi teks cerita pendek, 50%
siswa menjawab siap sebelum memproduksi teks cerita pendek, 31% siswa
menjawab kurang siap dan kurang antusias sebelum memproduksi teks cerita
pendek, 9% siswa ada yang menjawab tidak siap sama sekali dan ada yang
menjawab sangat siap dan antusias sebelum memproduksi teks cerita pendek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Pertanyaan kedua tentang kondisi yang sesuai untuk pembelajaran menulis cerita
pendek, 66% siswa menjawab kondisi yang santai agar mudah mendapatkan
inspirasi dan imajinasi, 22% siswa menjawab kondisi yang lebih cair agar terjadi
komunikasi yang baik antara guru dan siswa, 9% siswa menjawab kondisi yang
biasa saja agar tidak bosan dan tetap terfokus, dan 3% siswa menjawab kondisi
siswa menjawab sikap semangat dan aktif dalam mewujudkan kondisi yang
diinginkan, 38% siswa menjawab dalam mewujudkan kondisi tersebut, guru harus
lebih kreatif dan inovatif, 13% siswa menjawab sarana dan prasarana harus
suasana kelas yang bebas dan santai untuk mewujudkan kondisi yang diinginkan.
Pertanyaan keempat tentang jenis media yang sesuai untuk pembelajaran menulis
cerita pendek, 84% siswa menjawab media yang sesuai adalah media audio-visual
(gambar bersuara), 13% siswa menjawab media yang sesuai adalah media gambar
dua dimensi (grafis), dan 3% siswa menjawab media yang sesuai untuk
media film pendek, 66% siswa menjawab film pendek harus menarik agar tidak
kondisi dan kebutuhan siswa, dan 6% siswa menjawab film pendek harus berisi
materi tentang menulis cerita pendek. Pertanyaan keenam tentang cerita yang
diinginkan siswa dalam film pendek, 72% siswa menjawab cerita yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
memotivasi, 16% siswa menjawab cerita tentang sekolah dan sekitarnya, dan 13%
Pertanyaan ketujuh tentang alur cerita yang diinginkan siswa untuk film
pendek, 63% siswa menjawab alur cerita campuran, 31% siswa menjawab alur
cerita maju dan 6% siswa menjawab alur cerita mundur (flashback). Pertanyaan
kedelapan tentang tokoh cerita yang diinginkan siswa, 75% siswa menjawab
tokoh cerita anak sekolah, 16% siswa menjawab tokoh cerita dalam film pendek
adalah tokoh masyarakat, 6% siswa menjawab tokoh cerita dalam film pendek
adalah seorang guru, dan 3% siswa menjawab tokoh cerita dalam film pendek
sesuai untuk film pendek, 59% siswa menjawab musik ilustrasi yang sesuai adalah
musik instrumental, 19% siswa ada yang menjawab musik ilustrasi yang sesuai
adalah musik pop dan ada pula yang menjawab musik yang disesuaikan dengan
adegan dalam film pendek, dan 3% siswa menjawab musik yang sesuai adalah
lagu anak-anak.
menjawab durasi film pendek maksimal adalah 20 menit, 31% siswa menjawab
durasi film pendek maksimal adalah 15 menit, dan siswa yang menjawab durasi
maksimal dalam film pendek 10 menit dan 50—60 menit masing-masing 13%.
Pertanyaan kesebelas tentang jenis film yang diinginkan siswa untuk film pendek,
50% siswa menjawab jenis film komedi, 28% siswa menjawab jenis film tragedi-
komedi, 19% siswa menjawab jenis film drama, dan 3% saja siswa menjawab
103
Uji coba kelompok besar dilakukan pada siswa kelas X-1 dengan jumlah
siswa 32 siswa. Hasil penilaian uji coba kelompok besar dianalisis melalui tiap
butir indikator pertanyaan. Adapun pemaparan analisis data berdasarkan pada tiap
cerita pendek. Berikut ini tabel penilaian siswa terhadap media pembelajaran film
cerita pendek.
siswa memilih kriteria kurang siap dan antusias sebesar 31%, dan 6 siswa masing-
masing memilih kriteria sangat siap dan antusias sebesar 9% dan kategori tidak
siap sama sekali sebesar 9%. Adapun diagram batang analisis indikator 1 sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
60%
50%
50%
40%
31%
30%
20%
9% 9%
10%
0%
Sangat Siap dan Antusias Siap Kurang Siap dan Tidak Siap Sama Sekali
Antusias
Diagram Penilaian Indikator 1
Sangat Siap dan Antusias Siap Kurang Siap dan Antusias Tidak Siap Sama Sekali
cerita pendek. Berikut ini tabel hasil penilaian siswa terhadap media pembelajaran
santai sebesar 66%, 7 siswa memilih kriteria lebih cair sebesar 22%, 3 siswa
memilih kriteria biasa saja sebesar 9%, dan satu siswa memilih kriteria lebih aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
sebesar 3%. Kecenderungan siswa memilih kondisi yang lebih santai dalam
berikut.
100%
90%
80%
70% 66%
60%
50%
40%
30%
22%
20%
9%
10% 3%
0%
Biasa Saja Lebih Cair Lebih Aktif Santai
pendek. Berikut ini tabel hasil penilaian siswa terhadap media pembelajaran film
106
semangat dan aktif sebesar 41%, 12 siswa memilih kriteria guru yang kreatif dan
inovatif sebesar 38%, 4 siswa memilih kriteria sarana prasarana sebesar 13%, dan
3 siswa memilih kriteria lebih santai dan bebas sebesar 9%. Kecenderungan siswa
memilih untuk mewujudkan kondisi yang lebih semangat dan aktif dalam menulis
100%
90%
80%
70%
60%
50% Santai dan Bebas
41% 38%
40% Sarana dan Prasarana
30% Guru yang Kreatif dan Inovatif
20% Semangat dan Aktif
13%
9%
10%
0%
Semangat dan Guru yang Sarana dan Santai dan
Aktif Kreatif dan Prasarana Bebas
Inovatif
Diagram Penilaian Indikator 3
pendek. Berikut ini tabel hasil penilaian siswa terhadap media pembelajaran film
cerita pendek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
gambar bersuara sebesar 84%, 4 siswa memilih kriteria gambar dua dimensi
sebesar 13%, dan satu siswa memilih kriteria gambar sebesar 3%. Kecenderungan
100%
90% 84%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20% 13%
10% 3%
0% 0%
Suara Gambar Gambar Bersuara Gambar Dua Dimensi
108
pendek.
pendek yang menarik sebesar 66%, 9 siswa memilih kriteria sesuaikan dengan
kebutuhan sebesar 28%, dan dua siswa memilih kriteria film pendek berisi materi
cerita pendek sebesar 6%. Kecenderungan siswa memilih film pendek yang
100%
90%
80%
70% 66%
60%
50% Film Pendek Bervariasi
40%
30%
28% Film Pendek Sesuai Kebutuhan
109
Indikator keenam, yaitu cerita dalam film pendek. Berikut ini tabel hasil
terhadap cerita dalam film pendek untuk pembelajaran menulis cerita pendek.
cerita motivasi sebesar 72%, 5 siswa memilih kriteria sekolah dan sekitarnya
sebesar 30%, dan 4 siswa memilih kriteria pengalaman pribadi seseorang sebesar
100%
90%
80%
72%
70%
60%
50% Pengalaman Pribadi Seseorang
40%
Cerita Motivasi
30%
16% Tentang Keluarga
20% 13%
10% Tentang Sekolah dan Sekitarnya
0% 0%
Tentang Tentang Cerita Motivasi Pengalaman
Sekolah dan Keluarga Pribadi
Sekitarnya Seseorang
Diagram Penilaian Indikator 6
110
Indikator ketujuh, yaitu alur cerita dalam film pendek. Berikut ini tabel hasil
terhadap alur cerita dalam film pendek untuk pembelajaran menulis cerita pendek.
campuran sebesar 63%, 10 siswa memilih kriteria alur maju sebesar 31%, dan 2
siswa memilih kriteria alur mundur sebesar 6%. Kecenderungan siswa memilih
alur campuran sebagai alur cerita dalam film pendek. Adapun diagram batang
100%
90%
80%
70% 63%
60%
Alur Erat
50%
Alur Campuran
40%
31% Alur Mundur
30%
Alur Maju
20%
10% 6%
0% 0%
Alur Maju Alur Mundur Alur Campuran Alur Erat
Diagram Penilaian Indikator 7
111
Indikator kedelapan, yaitu tokoh cerita dalam film pendek. Berikut ini tabel
penilaian terhadap tokoh cerita dalam film pendek untuk pembelajaran menulis
cerita pendek.
sekolah sebesar 75%, 5 siswa memilih kriteria tokoh masyarakat sebesar 16%, dua
siswa memilih kriteria guru sebesar 6%, dan satu siswa memilih kriteria anggota
keluarga sebesar 3%. Kecenderungan siswa memilih anak sekolah sebagai tokoh
cerita dalam film pendek. Adapun diagram batang analisis indikator 8 sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
100%
90%
80% 75%
70%
60%
50% Tokoh Masyarakat
40% Guru
30%
Anggota Keluarga
20% 16%
10% 3% 6% Anak Sekolah
0%
Anak Sekolah Anggota Guru Tokoh
Keluarga Masyarakat
Diagram Penilaian Indikator 8
Indikator kesembilan, yaitu musik pengiring dalam film pendek. Berikut ini
tabel hasil penilaian siswa terhadap media pembelajaran film pendek berdasarkan
musik instrumental sebesar 59%, 12 siswa memilih kriteria lagu pop sebesar 19%
dan lagu yang sesuai dengan adegan sebesar 19%, dan satu siswa memilih kriteria
113
sebagai musik pengiring dalam film pendek. Adapun diagram batang analisis
100%
90%
80%
70%
60% 59%
50%
40%
30% 19% 19% Lagu yang Sesuai Adegan
20%
Musik Instrumental
10% 3%
0% Lagu Pop
Lagu Anak-anak
Indikator kesepuluh, yaitu durasi film pendek. Berikut ini tabel hasil penilaian
menit sebesar 44%, 10 siswa memilih kriteria 15 menit sebesar 31%, dan delapan
siswa memilih kriteria 10 menit dan 50-60 menit dengan persentase masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
masing sebesar 13%. Kecenderungan siswa memilih 20 menit sebagai durasi film
100%
90%
80%
70%
60%
50-60 Menit
50% 44%
20 Menit
40%
31% 15 Menit
30%
10 Menit
20% 13% 13%
10%
0%
10 Menit 15 Menit 20 Menit 50-60 Menit
Diagram Penilaian Indikator 10
Indikator kesebelas, yaitu jenis film pendek. Berikut ini tabel hasil penilaian
115
siswa memilih kriteria drama sebesar 19%, dan satu siswa memilih kriteria non-
dialog sebesar 3%. Kecenderungan siswa memilih komedi sebagai jenis film
100%
90%
80%
70%
60%
50% Tragedi Komedi
50%
Non-Dialog
40%
Komedi
28%
30%
Drama
19%
20%
10% 3%
0%
Drama Komedi Non-Dialog Tragedi Komedi
Diagram Penilaian Indikator 11
Tiga puluh dua siswa kelas X-1 SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo
telah memberikan penilaian pada tiap indikator berdasarkan angket penilaian yang
Rekapitulasi penilaian uji coba kelompok besar bertujuan untuk mengetahui rata-
116
skor 2,96 dengan kriteria “kurang baik”. Kriteria “kurang baik” tersebut dapat
memproduksi teks cerita pendek, indikator 6 tentang cerita dalam film pendek,
indikator 9 tentang musik pengiring dalam film pendek, dan indikator 10 tentang
durasi film pendek. Berikut ini adalah diagram rekapitulasi penilaian uji coba
kelompok besar.
4,15
3,87
3,5 3,28
3,18 3,06 2,87
2,34 2,28
2,06 1,96
117
Hasil validasi lapangan oleh kelompok kecil dan kelompok besar dianalisis
dan dihitung menjadi hasil validasi secara keseluruhan. Hasil validasi secara
pembelajaran film pendek termasuk dalam kriteria “baik”. Hal tersebut dapat
dilihat dari rata-rata skor yang diperoleh sebesar 3,11. Berikut ini diagram hasil
118
hasil uji coba lapangan. Uji coba lapangan kelompok besar menjadi acuan revisi
produk. Maka dari itu, revisi produk didasarkan pada presentase 25% ≤ dari hasil
uji coba lapangan kelompok besar. Adapun pemaparan revisi produk sebagai
berikut.
komentar siswa terhadap produk meliputi durasi media yang terlalu panjang,
musik ilustrasi yang tergolong lembut dan mendayu-dayu, dan volume dialog
antartokoh yang kurang terdengar dengan jelas. Berdasarkan komentar dari siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
adegan (cutting video stock), mengubah musik ilustrasi yang dinilai terlalu lembut
dengan musik yang tergolong ceria, dan memperbesar frekuensi volume dialog
penilaian, saran, dan komentar dari expert judgement. Expert judgement tersebut,
antara lain ahli materi pembelajaran bahasa Indonesia, ahli media pembelajaran,
dan guru bahasa Indonesia kelas X SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo.
II SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo” layak digunakan dalam proses
Disk).
pembelajaran bahasa Indonesia yang inovatif dan kreatif. Media pembelajaran ini
terdiri dari opening video dengan detail frame yang padat sehingga menimbulkan
kesan animatif. Selain itu, film dilengkapi dengan audio yang mendukung sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
ilustrasi dan pengisi suara atau narasi tokoh. Video stock shoot yang melalui tahap
seleksi dirangkai menjadi satu kesatuan sesuai dengan skenario. Bagian terakhir
film terdapat ucapan terimakasih dari seluruh crew film dengan konsistensi
karakter font yang digunakan. Dalam media pembelajaran ini terdiri dari beberapa
komponen yaitu, tampilan awal atau opening, story, dan ending. Komponen-
komponen ini sedikit berbeda dengan storyboard yang dibuat. Storyboard dibuat
tersebut.
Productions”.
121
Bagian story film berisi video-video stock shoot yang telah diseleksi, teks
nama pemeran, dan nama crew produksi film yang dijadikan satu menjadi sebuah
rangkaian film.
Bagian ending film berisi ucapan terimakasih dari segenap perancang film
yang didesain dengan background hitam dan teks bergerak perlahan ke atas
122
4.2 Pembahasan
pada siswa karena keterampilan menulis cerita pendek dapat menyalurkan emosi
dan ekspresi yang dialami siswa ke dalam bentuk tulisan. Pernyataan tersebut
unsur internal dan unsur eksternal kebahasaan itu sendiri yang akan menjadi
sebuah karangan. Maka, agar menjadi sebuah karangan yang runtut dan padu,
harus terjalin baik antara unsur bahasa maupun unsur isi karangan. Pengembangan
produk film pendek merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk
membantu siswa dalam menemukan ide dan merangsang emosi siswa, terutama
Film pendek merupakan salah satu karya film cerita fiksi yang berdurasi
kurang dari 60 menit. Film ini banyak dihasilkan oleh siswa SMA atau mahasiswa
perguruan tinggi. Film pendek juga termasuk ke dalam bahan ajar berbasis audio-
ekspresi, dan rasa antusias si penonton atau dalam hal ini siswa itu sendiri. Hal ini
sejalan dengan pandangan Peacock (2001:5) yang mengatakan bahwa film adalah
gambaran hidup (movie) atau sering juga disebut dengan sinema yang merupakan
yang dimodifikasi dari prosedur penelitian pengembangan Borg & Gall. Peneliti
123
potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain,
membuat desain produk film pendek. Dalam pembuatan desain produk tersebut,
peneliti menggunakan beberapa alat, seperti dua kamera DSLR, lampu lighting,
Premiere Pro CS4, Corel VideoStudio Pro X4, Blender 3D, dan Adobe Photoshop
CC.
Setelah film pendek selesai dibuat, peneliti mengajukan validasi kepada ahli
media pembelajaran dan guru bahasa Indonesia kelas X SMA Pius Bakti Utama
Bayan Purworejo. Produk film pendek memperoleh skor rata-rata 4,50 dengan
kategori “sangat baik” dari ahli media pembelajaran dan skor rata-rata 4,11
dengan kategori “baik” dari guru bahasa Indonesia kelas X SMA Pius Bakti
bahwa media layak digunakan/diujicobakan dan sangat cocok untuk siswa dengan
Setelah produk divalidasi dan direvisi, peneliti melakukan uji coba kepada
siswa kelas X SMA Pius Bakti Utama Bayan Purworejo. Ketika uji coba
dilakukan, siswa cukup siap dan antusias sehingga uji coba dapat berjalan dengan
seorang guru. Berdasarkan hasil uji coba, film pendek tersebut berhasil membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Hal ini sejalan dengan teori Peacock dalam bukunya yang berjudul The Art of
Moviemaking: Script to Screen (2001: 1-3) yang mengatakan bahwa film atau
movie merupakan tampilan pada layar oleh kilatan atau flicker cahaya yang
muncul sebanyak 24 kali (24 gambar) tiap detiknya dari lampu proyektor.
Kejadian itu dapat dilihat oleh mata manusia hanya saja karena kemampuan mata
yang muncul adalah pergerakan gambar yang halus. Fenomena ini disebut
exaggeration dari ide-ide romantis kita yang liar, potret atau gambaran dari
kenyataan hidup, hingga terjerumus pada gelapnya mimpi buruk yang mampu
Film pendek dibuat agar siswa dapat belajar dan berlatih menulis cerita
pendek dengan baik dan benar. Selain membantu siswa belajar dan berlatih
menulis cerita pendek, film pendek tersebut juga mendorong semangat dan
siswa yang merasakan manfaat film pendek tersebut, tetapi guru juga merasakan
manfaat dari media film pendek tersebut, yaitu dapat melatih guru untuk
merancang media yang inovatif, kreatif, dan variatif sebagai media pendukung
pembelajaran sastra.
125
cerita pendek perlu memperhatikan alur yang digunakan, situasi dalam cerita,
tokoh dan karakteristiknya, sudut pandang penulis, gaya bahasa yang digunakan,
dan tema cerita pendek (Nurgiyantoro, 2009: 114). Berdasarkan teori tersebut,
struktur media film pendek yang dikembangkan juga tidak jauh berbeda dengan
struktur penulisan cerita pendek. Hal ini digunakan untuk memancing kognitif
siswa mengenai menulis cerita pendek yang baik dan benar. Berbagai hal tersebut
membuktikan bahwa media film pendek yang dikembangkan oleh peneliti sangat
cocok dan layak digunakan untuk pembelajaran menulis cerita pendek siswa kelas
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berikut.
1. Pengembangan media film pendek bagi siswa kelas X SMA Pius Bakti Utama
and Development (R&D) dari Borg and Gall yang dipaparkan oleh Sugiyono.
Langkah-langkah penelitian R&D mengacu pada teori Borg and Gall tetapi
dari itu, langkah penelitian yang seharusnya ada sepuluh langkah diadaptasi
pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji
coba kelompok terbatas, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi
memiliki tujuan khusus, yaitu meningkatkan minat belajar siswa dan mengatasi
software editing, seperti Adobe Premiere Pro CS4, Corel VideoStudio Pro X4,
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Final Cut Pro, dan Blender 3D. Pengembangan media film pendek
Penilaian kualitas media berasal dari para expert judgement yang sudah
hasilnya akurat.
2. Ahli media memberikan skor 4,50 dengan kriteria sangat baik untuk media
pembelajaran film pendek. Guru bahasa Indonesia kelas X SMA Pius Bakti
Utama Bayan Purworejo memberikan skor 4,11 dengan kriteria sangat baik
untuk media pembelajaran film pendek. Dalam uji coba lapangan, para siswa
dengan baik, namun berbeda dengan beberapa siswa yang termasuk dalam
kurang baik. Hal tersebut terjadi karena para siswa kurang siap, ilustrasi musik,
dan durasi yang terlalu panjang sehingga beberapa siswa tertidur ketika uji
128
bahwa media film pendek berhasil dan layak digunakan dalam membantu
5.2 Implikasi
pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa kelas X di SMA Pius Bakti Utama
Bayan Purworejo. Hal ini karena pengembangan produk media film pendek
Namun, media film pendek ini juga dapat digunakan di lembaga atau sekolah
lain. Maka dari itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan
1. Film pendek hanya digunakan sebagai media untuk mengatasi kebosanan dan
129
Penelitian dan pengembangan media film pendek tidak selalu berjalan dengan
guru dan kepala sekolah saja dengan alasan keterbatasan waktu dan situasi
yang ada di lapangan yang kurang mendukung untuk melakukan potret lebih
mendalam.
3. Media film pendek ini dibuat secara terbatas sehingga hanya diketahui oleh
5.4 Saran
pendek sehingga jika ada penelitian dan pengembangan media seperti film pendek
dan atau media yang berbasis teknologi lainnya, dapat menghasilkan produk yang
lebih baik. Berikut beberapa saran untuk penelitian selanjutnya yang dapat
130
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ablan, Dan. 2002. Digital Cinematography & Directing. New York: Pearson
Education. US.
Aji, Bayu Seno. 2011. “Keefektifan Media Film Pendek dalam Pembelajaran
Menulis Cerita Pendek Pada Siswa Kelas X SMAN 1 Wadaslintang Kec.
Wadaslintang, Kab. Wonosobo”. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Javandalasta, Panca. 2011. 5 Hari Mahir Bikin Film. Jakarta: Java Pustaka Group.
Krissandi, Apri Damai Sagita. 2016. Handout Training SAV Puskat. PowerPoint
dan Microsoft Word (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Peacock, Richard Beck. 2001. The Art of Moviemaking: Script to Screen. New
York: Longman Inc. US.
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar
Baru Agresindo.
LAMPIRAN
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
2. Selama proses pembelajaran, kesulitan apa saja yang sering Anda temukan
di dalam kelas?
4. Apa sajakah media pembelajaran yang selama ini Anda gunakan untuk
mengajar menulis cerita pendek untuk kelas X SMA Pius Bakti Utama
Bayan Purworejo?
pembelajaran tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
136
137
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
146
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
156
157
158
159
Scene
No. Gambar Deskripsi
Film
Di perjalanan
pulang, Pak Aji
berhenti sejenak
dan melihat
Scene 5
5. kampus dia waktu
masih kuliah.
Terlihat suasana
kampus yang
ramai dipenuhi
6. Scene 5 para cendekiawan.
160
Scene
No. Gambar Deskripsi
Film
Terlihat ekspresi
Pak Aji yang
sedang
9. Scene 8 membayangkan
pengalamannya
dulu ketika masih
kuliah.
FLASHBACK 1
Terlihat Aji yang
sedang terburu-
buru masuk
perkuliahan
karena dia sudah
terlambat.
Scene 9
10.
161
Scene
No. Gambar Deskripsi
Film
Aji menyesal
karena terlambat
dan tidak
12. Scene 11 mengikuti
perkuliahan.
REALITA 2
Di kampus, Pak
Aji bertemu
dengan teman satu
angkatan ketika
kuliah dulu yang
sekarang sudah
menjadi seorang
dosen, yaitu Bu
Scene 12 Winda.
13.
162
Scene
No. Gambar Deskripsi
Film
Pak Aji ingat suka
dan duka saat dulu
dia kuliah dengan
ekspresi senyum
gembira ketika
melihat kelas
dimana dia dulu
15. Scene 14 mengikuti
perkuliahan.
163
Scene
No. Gambar Deskripsi
Film
REALITA 3
Sudah cukup
mengenang masa
lalunya ketika dia
kuliah, Pak Aji
segera bergegas
meninggalkan
18. Scene 17
\ kampus tersebut
dengan berjuta-
juta kenangan
yang tidak akan
mati dalam
hatinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
I. STANDAR KOMPETENSI
16.1 Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku,
peristiwa, latar).
III. INDIKATOR
Pengetahuan
Sikap
Keterampilan
165
IV. TUJUAN
Pengetahuan
4.1 Selama proses pembelajaran, siswa dapat memahami isi film pendek
4.2 Selama proses pembelajaran, siswa dapat mengemukakan isi film pendek
Sikap
4.4 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap
4.5 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap
Keterampilan
4.6 Selama proses pembelajaran, siswa dapat menulis kerangka cerita pendek
166
V. MATERI POKOK
Model : Audio-Visual
Metode : Inkuiri
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan - Guru mengucapkan salam dan menunjuk 15 menit
salah satu siswa untuk memimpin doa
serta melakukan absensi
Apersepsi:
- Guru bertanya tentang materi yang telah
dipelajari sebelumnya
Motivasi:
- Guru mengajak siswa bertanya jawab
tentang kesenian
Orientasi:
- Guru menyampaikan materi dan tujuan
pembelajaran/kompetensi yang akan
dicapai siswa
Kegiatan Eksplorasi: 60 menit
Inti - Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cerita pendek.
- Guru menayangkan film pendek
- Siswa secara individu memahami isi film
pendek.
- Siswa mengemukakan isi film pendek
secara singkat, padat, dan jelas.
- Siswa secara individu menentukan topik
yang akan diangkat sebagai cerpen
melalui tayangan film pendek.
Elaborasi:
- Siswa secara individu menulis kerangka
cerita pendek dengan memerhatikan
kronologi waktu dan peristiwa.
- Siswa mengembangkan kerangka yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Sumber:
Syamsuddin A.R, dkk. 2009. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia untuk
Nasional.
IX. PENILAIAN
Ranah Jenis
Indikator Teknik Instrumen
Penilaian Penilaian
Pengetahuan 3.1 Memahami isi film Tes Tertulis Soal
pendek.
168
3.6 Mengembangkan
kerangka yang telah
dibuat dalam bentuk
cerpen (pelaku,
peristiwa, latar). dengan
memerhatikan pilihan
kata, tanda baca, dan
ejaan
Yogyakarta, 18 Juni 2016
Peneliti
............................................... ............................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
LAMPIRAN 1
Materi Pembelajaran
Cerita Pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen adalah karangan
Unsur-unsur dalam cerpen terdiri atas: alur atau plot, penokohan, latar
(setting), sudut pandang (point of view), gaya bahasa, tema, dan amanat.
2000: 31).
2) Tokoh
naratif, atau drama , yang oleh pembaca ditafsirkan memilki kualitas moral
3) Penokohan
170
4) Latar (Setting)
membentuk cerita dalam sebuah cerita fiksi. Sudut pandang yang biasa
lain: (1) sudut pandang orang pertama pelaku utama, (2) sudut pandang
orang pertama sebagai pelaku sampingan, (3) sudut pandang orang ketiga
6) Gaya Bahasa
cerita yang dibuatnya. Selain itu, gaya bahasa juga diartikan sebagai cara
171
7) Tema
Dalam cerpen hanya terdiri dari satu tema saja. Hal ini terkait dengan
ceritanya yang pendek dan ringkas. Selain itu, alur yang bersifat tunggal
hanya memungkinkan hadirnya satu tema utama saja tanpa adanya tema-
tema tambahan.
LAMPIRAN II
Penilaian
a. Penilaian Pengetahuan
1. Cermati dan pahamilah isi film pendek sesuai film pendek yang ditayangkan!
3. Melalui tayangan film pendek, coba tentukan topik, pelaku, latar, dan peristiwa
172
b. Penilaian Sikap
Lembar Pengamatan
Berilah tanda (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada siswa!
Penilaian
Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
(A) (B) (C) (D)
Menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru
Memperagakan media
pembelajaran sesuai
intruksi
Mengerjakan soal dengan
rapi
Mengerjakan soal sampai
selesai
Mengikuti pelajaran di
kelas dengan baik
173
c. Penilaian Keterampilan
Lembar Pengamatan
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada siswa!
Kriteria Penilaian :
Baik Sekali (A) Baik (B) Cukup (C) Perlu Bimbingan (D)
5 4 2 1
Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa hanya mampu
memenuhi ≥ 4 memenuhi 3 memenuhi 2 memenuhi 1 aspek
aspek penilaian aspek penilaian aspek penilaian penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bahasa Indonesia
.......................................................... ..............................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
179
180
BIOGRAFI PENULIS
(2011/2012).
seni HMPS PBSI periode 2014/2015 dan kegiatan lain yang diadakan prodi
maupun fakultas. Selain itu, Ia juga pernah menjadi sutradara pementasan teater
program studi dan di komunitas Orang Muda Katholik (OMK) paroki klepu dan