Jujurlah Pada-Ku! Yeremia 7:27-34 “...Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah hapus dari mulut mereka. ” (Yeremia 7:28b)
Film Ocean’s 8 mengisahkan pencurian sebuah kalung seharga 150 juta
dollar yang dilakukan oleh delapan orang perempuan. Dengan kecerdikan dan keberanian, mereka menyusun strategi untuk bermain peran dan menipu khalayak dalam sebuah pesta, sehingga kalung mahal itu bisa jatuh ke tangan mereka. Sementara kalung palsulah yang bertahan di galeri pemerintahan. Dengan kasat mata, siapa pun tak akan mudah membedakan mana kalung yang palsu dan mana yang asli. Seperti kalung palsu di galeri tersebut, demikian juga orang-orang Yehuda yang hidup di zaman nabi Yeremia. Jika dilihat dari luar pun, rasanya tidak ada masalah dengan keadaan mereka. Orang Yehuda pada saat itu melakukan ritual keagamaan seperti biasanya. Mereka memberi kurban persembahan dengan saleh dan taat di bait Suci. Sayangnya, Allah justru mengetahui kebusukan hati mereka. Allah bisa membedakan penyembahan yang asli dan palsu, hati yang tulus dan yang tidak. Manusia bisa berbohong pada sesama, tetapi Allah mengetahui isi hati mereka. Sahabat, memang indah jika perkataan dan perbuatan kita tak diisi dengan kebohongan. Tapi, tak mudah bagi kita untuk terus menjaga keselarasan antara hati, perkataan dan perbuatan. Renungan kali ini mengajak kita untuk memeriksa ketulusan hati kita sendiri di hadapan Allah. Apakah kita sungguh jujur di hadapan Tuhan dengan semua motivasi kita dalam hidup, bekerja dan melayani saat ini. Sudahkah kita mengabdi dengan tulus kepada Allah? Sebab, Allah mau kita jujur pada-Nya dan juga sesama.