Anda di halaman 1dari 4

ROAD MAP :

‘NEW CULTURE ORGANIZATION’ PADA ERA REFORMASI BIROKRASI DIGITAL 2022

Budaya kerja adalah sebuah pola pikir manusia / mindset yang telah lama terbentuk dan
disadari atau tidak mindset tersebut dapat menggerakkan perilaku manusia lain dan telah
menjadi suatu kebiasaan (karena telah berlangsung lama). Pola pikir tersebut pada akhirnya
membentuk suatu kebiasaan yang secara otomatis telah menjadi 'citra organisasi’ yang dimana
menjadi cerminan keseluruhan SDM yang ada pada organisasi tersebut.
Budaya kerja tak luput dari kode etik pegawai untuk mendukung pelaksanaan Reformasi
Birokrasi sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good governance dalam
melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan terutama menyangkut aspek - aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan
dan sumber daya manusia aparatur.
Dalam melaksanakan program tersebut, perlu dilakukan perubahan pola pikir (mind set)
dan penerapan budaya kerja (culture set) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 39 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pengembangan Budaya Kerja.
Mengingat akan pentingnya penerapan kode etik dalam melaksanakan budaya kerja
organisasi, demi terciptanya lingkungan internal pegawai yang tertib dan taat pada perundang-
undangan yang telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Pasal 3 yang berbunyi setiap PNS wajib : 1. Mengucapkan
sumpah / janji PNS ; 2. Mengucapkan sumpah / janji jabatan ; 3. setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah ; 4. Menaati segala ketentuan peraturan
perundang-undangan ; 5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab ; 6. Menjunjung tinggi
kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS ; 7. Mengutamakan kepentingan negara
daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan / atau golongan ; 8. Memegang rahasia jabatan
yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan; 9. Bekerja dengan jujur,
tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara ; 10. Melaporkan dengan segera
kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan
negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil ; 11. Masuk
kerja dan menaati ketentuan jam kerja ; 12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang
ditetapkan ; 13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-
baiknya ; 14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 15. Membimbing
bawahan dalam melaksanakan tugas ; 16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier dan 17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang.
Manajemen perubahan dalam reformasi birokrasi sangat sangat dibutuhkan, karena
pengelolaan sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan hasil kerja yang lebih baik
menuju keadaan yang diinginkan sesuai perkembangan zaman masa kini, mengedepankan
inovasi dan teknologi. Berfokus pada akar masalah dan evaluasi sesuai karakteristik sumber
daya yang ada dan tantangan yang dihadapi.
Budaya kerja organisasi memfokuskan pada 8 area perubahan yakni : manajemen
perubahan, penataan dan penguatan organisasi, penataan peraturan perundang-undangan,
penataan sumber daya manusia, penataan tata laksana, penguatan pengawasan, penguatan
akuntabilitas kinerja dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Nilai-nilai dan kepercayaan
yang telah disepakati, dipelajari, serta diterapkan secara berkesinambungan menjadi
karakteristik inti sebagai pedoman bagi anggota organisasi untuk berperilaku, sekaligus
meningkatkan kinerjanya. Peningkatan kinerja erat kaitannya dengan penataan dan
pembaharuan sumber daya manusia. Pada tahunini organisasi kita fokus utama pada
Penataan Sumber Daya Manusia / SDM Aparatur yang menjadi ‘Road Map’ 2022.

New Mindset yang wajib dimiliki oleh ASN masa kini


(sinergitas antara pimpinan dan seluruh lapisan pegawai)

NEW MINDSET
NO PERAN PIMPINAN
(POLA PIKIR BARU)

Pimpinan dapat memotivasi pegawai dengan cara


Semakin tertantang untuk
1 'dialog' yang dapat memacu semangat karyawan
mempelajari hal baru / skill baru
untuk terus bertumbuh / mempelajari hal baru
Pegawai yang berdedikasi tinggi selayaknya
mendapatkan apresasi dari pimpinan dan
Tahan terhadap tekanan
2 dijadikan contoh bagi yang lain agar
pekerjaan / tuntutan pekerjaan
kesuksesannya dapat dijadikan motivasi bagi
yang lain
Pimpinan harus tetap membagi proporsi
pekerjaan secara seimbang dengan tetap
Banyaknya pekerjaan adalah
3 memperhatikan tingkat pendidikan bawahan
sebagai proses untuk menjadi mahir
(semakin tinggi tingkat pendidikan bobot
pekerjaan semakin tinggi)
Mau menerima kritik yang positif
Pimpinan turut aktif melakukan evaluasi secara
4 dan saran dari orang lain (sebagai
rutin dan memberikan pengarahan
bentuk evaluasi)

Termotivasi oleh kesuksesan orang


Agar ekspekstasi pimpinan terhadap kemampuan
5 lain dan mau belajar dari orang lain
setiap pegawai dapat terpenuhi
(dari berbagai literatur buku / online)

Kini, SDM Aparatur telah memasuki era digitalisasi, dimana aplikasi - aplikasi tersebut
nantinya akan memudahkan ASN dalam bekerja sehari - hari. SDM Aparatur ‘Lintas Generasi’
sama - sama memiliki perananan penting dalam roda organisasi, saling melengkapi sesuai
tugas dan fungsi masing - masing. Dengan terus melakukan evaluasi dan pembaharuan serta di
imbangi dengan update skill / keahlian baru. SDM lintas generasi dapat berkolaborasi dalam
bekerja sehari - hari, menampilkan apa yang telah di kuasai dan digabungkan menjadi
suatu ide / inovasi yang dapat memajukan organisasi. Salah satu faktor penyebab ‘stagnan’
suatu organisasi adalah ‘menolak perubahan’, dimana organisasi tersebut tidak melakukan
evaluasi sehingga kendala atau masalah - masalah yang terdapat di internal oranisasi sulit
ditemukan, dengan begitu kinerja SDM aparatur juga akan menurun dan jauh tertinggal dengan
organisasi lain yang setingkat.
Dengan ini diharapkan, SDM Aparatur dapat merubah mindset lama yang sudah tidak
tepat digunakan pada saat ini, diperbarui dengan cara berikir yang lebih maju, mau
bertransformasi, dengan menjalani ‘masa transisi’ demi kemajuan organisasi. Pergerakan
pada masa transisi ini tidak dapat dilakukan secara individu namun harus dilakukan secara
bersama - sama untuk mengajak, membimbing dan saling bertukar ilmu dengan sesama rekan
yang lain, bersama - sama turut serta melakukan ‘update skill dan pengetahuan’ serta
didampingi oleh atasan langsung yang membidangi, setelah itu dilakukan evaluasi secara
berkala.
Dalam Permenpan - RB No.6 Tahun 2022 menyebutkan bahwa Dialog yang terjadi
antara pimpinan dan pegawai dalam bekerja sehari - hari sangat meingkatkan intensitas /
kemampuan pegawai dalam bekerja. Sinergitas antara pimpinan dan bawahan yang terjadi
secara terus - menerus dapat ‘memancing daya fikir’ setiap individu untuk terus berevolusi dan
berinovasi agar hasil kinerjanya dapat memenuhi ekspektasi pimpinan (sumber : virtual meeting
PAN-RB).Target Road Map 2022 :
A. Nilai – nilai Organisasi
 Membangun sumber daya manusia yang kompeten
 Memiliki sumber daya manusia yang handal dan dapat dipercaya
 Melakukan perbaikan tiada henti
B. Perubahan yang Ingin Dicapai
 Sasaran :
 Membangun kesadaran pegawai agar bertanggung jawab terhadap penyelesaian
pekerjaan masing-masing
 Membangun kesadaran akan pentingnya menjaga citra dan nama baik Instansi
 Membentuk karakteristik tangguh, tidak mudah menyerah dan haus akan pengetahuan
 Indikator Kinerja :
 Mengacu pada hasil akhir pekerjaan yang dicapai oleh masing-masing pegawai
 Permasalahan-permasalahan internal antar pegawai
 Menghindari perilaku pegawai yang kurang memiliki motivasi dalam bekerja
 Target Kinerja :
 Masing-masing pegawai memiliki nilai kinerja ‘A’ / 100 dan dapat memenuhi ekspektasi
pimpinan.
C. Perilaku Utama :
Selalu menjaga nama baik instansi, pimpinan, dan sesama rekan serta menjaga rahasia
jabatan dan negara. Melaksanakan tugas penuh tanggung jawab, amanah dengan hasil
terbaik dan dapat selesai tepat waktu
D. Manfaat :
Mendisiplinkan pegawai dan meningkatkan kualitas kinerja pegawai
E. Kondisi Sebelum :
 Pekerjaan sering terbengkalai sehingga diselesaikan oleh teman yang lain
 Pembagian tugas tidak seimbang
 Privasi antar pegawai kurang terjaga
F. Pergerakan / Movement :
Beberapa pegawai telah memahami dan mengetahui apa yang perlu ditingkatkan dalam
kinerja masing-masing dan bekerja sesuai standar pedoman yang berlaku.
G. Kesimpulan :
Dalam hal ini, pimpinan turut serta ‘mengajak’ para bawahan untuk bertransformasi masa
kini, mengarahkan pegawai untuk menjadi lebih disiplin dan berkompeten. Pegawai
diharapkan dapat bertanggung jawab dengan tugas dan kewajibannya dalam bekerja.
Pegawai diharap saling menghargai satu sama lain dan tidak mudah terprovokasi atas isu-
isu luar yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya yang justru dapat merusak
hubungan internal sesama pegawai. Membina hubungan baik dan menciptkan situasi
kantor yang aman, nyaman, kondusif, kompak dan bersama-sama mendukung visi-misi
demi kemajuan organisasi.
RENCANA AKSI ‘ROAD MAP’ REFORMASI BIROKRASI (GERAKAN PERUBAHAN)
MONEV. OLEH TIM YANG TELAH DIBENTUK OLEH MASING - MASING OPD
Sumber : Pergub. Nomor 38 Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai