Anda di halaman 1dari 24

DESAIN NOTE

Modul Instalasi Pengolahan Air Limbah KIPP


1. Debit Air Limbah
Debit pengolahan disusun berdasarkan rencana pengembangan kota yang dilakukan oleh
pihak terkait. Debit yang dicantumkan pada KPPK dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1 Debit Air Limbah IPAL 1, 2, 3


IPALD
Parameter Satuan Tahap Catatan
1 2 3

Debit Air Limbah

Tahap 1 (2024) 3.600 9.000 3.800


Debit rerata Debit
m3/hari
(ADWF) Desain
Tahap 2 (2030) 16.350 16.200 3.800

Kapasitas Tahap 1 (2024) 4.752 11.750 5.011 Debit


Maksimum m3/hari Harian
Desain IPALD Tahap 2 (2030) 21.254 21.168 5.011 Puncak

Debit
Debit Minimum m3/hari Tahap 1 (2024) 950 950 950 minimal
operasi

Tahap 1 (2024) 7.258 17.971 7.603


Debit Puncak Debit Jam
m3/hari
Harian Puncak
Tahap 2 (2030) 32.746 32.400 7.603

Berdasarkan tantangan desain tersebut, bila modul pada seluruh IPAL akan homogen maka
modul IPAL yang didesain dan dibangun harus memenuhi kriteria berikut:
1. Debit proses rerata: 5000 m3/hari
2. Debit proses puncak: 6000 m3/hari
3. Debit hidrolis jam puncak (inlet buffer): 9000 m3/hari (max 3 jam/hari)
4. Debit tahap awal (underload operation): 950 m3/hari

2. Karakteristik Air Limbah Domestik ( influent )


Berdasarkan KPPK, karakteristik air limbah adalah sebagai berikut.
Tabel 2 Karateristik Air Limbah

Parameter Unit Nilai Catatan

BOD mg BOD/L 140-350 Nilai yang diambil pada BED: 270

COD mg/L 250-700 Nilai yang diambil pada BED: 550

pH 7.0 Asumsi desain

Temperatur udara
°C 30 Asumsi desain
ambien
Parameter Unit Nilai Catatan

Total Kjeldahl
mg/L 40-85 Nilai pada BED: 70
Nitrogen
Rasio Ammonia /
TKN - 0.75 Asumsi desain
Total Fosfor (TP) mg/L 6-10 Nilai pada BED: 8
Rasio Fosfat / TP - 0.75 Asumsi desain
TSS mg/L 140-350 Nilai yang diambil pada BED: 270
Rasio VSS/TSS
(influen SPALD-T) - 0.8 Asumsi desain

Rasio VSS/TSS
- 0.25 Asumsi desain
(influen co-treatment)
Alkalinitas mg/L as CaCO3 200 Asumsi desain
Konsentrasi sulfat
mg/L as SO42- - Dibutuhkan analisis jaringan lebih lanjut.
influen

Keterangan : dokumen KPPK

3. Target Effluent
Selain baku mutu eksisting yang berlaku (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.68/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2016), IPAL IKN perlu
mencapai sasaran pengolahan yang lebih baik sesuai visi pengembangan IKN. Berdasarkan
visi tersebut, sasaran pengolahan yang diacu pada KPPK dapa dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3 Sasaran Pengolahan Air Limbah Domestik

Nilai Catatan
Permen
Parameter Unit Sasaran
LHK
Pengolahan
68/2016
pH 6–9 6–8
Sasaran penyisihan nitrogen akan
BOD ppm* 30 15 membutuhkan BOD di bawah 15
ppm
TSS ppm* 30 20 Degradasi organik tersuspensi
Batas toleransi organik non-
COD ppm* 100 50
biodegradable
Dengan pertimbangan
Ammonia (NH4+-N) ppm* 10 5 pengolahan nitrit, ammonia-N
perlu < 5 ppm
Upaya pencegahan zat
Nitrit
ppm* - 1 karsinogenik akibat nitrifikasi yang
(NO2--N)
tidak sempurna
Upaya pengendalian keseluruhan
Total Nitrogen (TN) ppm* - 10
nitrogen dan eutrofikasi
Minyak & Lemak ppm* 5 5 -
Parameter utama pengendali
Fosfat (PO4--P) ppm* - 1 eutrofikasi. Penyisihan minimum
75%
MPN/
Total Coliform 3000 1000 -
100 ml
SYSTEM DIAGRAM -IKN MODUL WWTP (5 MLD MBBR)
Anaerobic-Aerobic MBBR Secondary Sedimentation Tank

Grit Removal Chamber Filter


Screening
Influent Primary Sedimentation Tank Effluent
UV Disinfection
Filter

G
Pompa Cent 2x60 lps H=30m Pompa Cent 2x60 lps H=30m

Pompa sub 2x30 lps H=30 m

Dewatering

Solar Dryer
______

Pompa lumpur 2x1 lps H=10m

Reuse or
Disposal
Septage Receiving Station Gravity Thickener

Legend

Wastewater Line

Sludge Line

Supernatant

Pompa 1 op 1 sb
4. Skema System
Proses pendahuluan MBBR (Moving Bed Biofilm Reactor) adalah sump pit dan grit chamber
adalah dua komponen yang berbeda dalam sistem pengolahan air limbah. Berikut adalah
kriteria umum untuk pengolahan pendahuluan MBBR sump pit dan grit chamber:

1. Sump Pit:
Sump pit adalah bangunan penerima air limbah dari pipa sewer yang dirancang sesuai dengan
kapasitas pipa sewer yaitu 20 000 m3/hari.
a. Kedalaman 6.m dimana sump pit harus cukup dalam untuk menampung lumpur dan
material lainnya yang terendap di dasar, dan memastikan bahwa debit yang masuk tidak
mengalir langsung ke MBBR.
b. Ukuran: Ukuran sump pit disesuaikan dengan debit air limbah dengan 4 modul yang akan
diolah.
c. Material: Sump pit harus terbuat dari beton K350 dimana bahan yang tahan korosi dan
tahan sampai 75 tahun lebih,.
d. Penyaringan: Sump pit harus dilengkapi dengan penyaringan kasar mekanik dengan celah
15 mm untuk mencegah benda-benda besar masuk ke MBBR. dilengkapi dengan rack
bermotor yang dapat menarik sampah keatas yang kemudian dikumpulkan
nmenggunakan conveyor belt.
2. Dari Sump pit kemudian air dialirkan ke Grit Chamber untuk mengurangi lemak dan
pasir/benda padat yang masih terbawa. Grit Chamber dilengkapi dengan penyaring halus
mekanik bermotor dengan celah 8 mm penjebak lemak (grease trap), penggusur benda padat
(Scraper).
a. Kedalaman: Grit chamber 4 m dimana cukup dalam untuk menampung pasir dan kerikil yang
terendap di dasar, dan memastikan bahwa debit yang masuk tidak mengalir langsung ke
MBBR. b. Ukuran: Ukuran grit chamber harus disesuaikan dengan debit air limbah yang akan
diolah. c. Aliran: Aliran air dalam grit chamber harus diatur sedemikian rupa sehingga pasir
dan kerikil dapat terendap di dasar. d. Material: Grit chamber harus terbuat dari bahan yang
tahan korosi dan tahan lama, seperti beton atau baja tahan karat.

Selain kriteria di atas, pengolahan pendahuluan MBBR sump pit dan grit chamber harus
memenuhi persyaratan kualitas air yang ditetapkan oleh Kep Men KLHK no 68 th 2016.
Sebaiknya juga dilakukan pemeliharaan dan pembersihan rutin untuk menjaga kinerja dan
efisiensi sistem pengolahan air limbah.

IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dengan sistem MBBR (Moving Bed Biofilm Reactor)
adalah teknologi pengolahan air limbah yang efektif untuk mengurangi BOD (Bi

ological Oxygen Demand), amonia, dan nitrat dalam air limbah.

IPAL dengan sistem MBBR untuk mengurangi BOD, amonia, dan nitrat mempunyai proses
sebagai berikut:

1. Pra-Pengolahan Air limbah dari rumah tangga, industri, atau tempat lainnya yang
memerlukan pengolahan akan dialirkan ke dalam tangki pengendapan untuk
mengendapkan padatan yang terdapat di dalam air limbah. Selanjutnya, air limbah yang
sudah mengendap akan dialirkan ke dalam tangki aerasi MBBR.
2. Aerasi Pada tahap aerasi, air limbah yang sudah diendapkan akan dialirkan ke dalam
tangki aerasi yang berisi media bergerak dan bakteri yang membentuk biofilm. Bakteri
tersebut akan memakan zat-zat organik seperti BOD dan amonia dalam air limbah. Pada
tahap ini, sistem MBBR memberikan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk
memecah limbah organik dalam air.
3. Proses Penguraian Limbah Selama proses aerasi, bakteri akan memecah limbah organik
dalam air limbah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti karbon dioksida dan
air. Pada tahap ini, amonia dan nitrat yang terkandung dalam air limbah juga diubah
menjadi senyawa yang lebih aman seperti nitrogen gas.
4. Sedimentasi 2 Setelah proses penguraian limbah selesai, air limbah yang sudah bersih
akan dialirkan ke dalam tangki sedimentasi untuk memisahkan bakteri dari air limbah
yang sudah bersih. Bakteri yang terpisah akan kembali ke dalam tangki aerasi untuk
memproses air limbah yang baru.
5. Disinfeksi Air limbah yang sudah dibersihkan selanjutnya akan di-disinfeksi
menggunakan teknologi tertentu, seperti UV atau ozon, untuk memastikan bahwa air
limbah benar-benar aman untuk dibuang ke lingkungan.

Dengan cara kerja IPAL dengan sistem MBBR, limbah organik dalam air limbah dapat diurai
secara efektif dan amonia serta nitrat dapat diubah menjadi senyawa yang lebih aman. Hal ini
akan membantu mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas
air limbah yang dibuang ke lingkungan.

5. Kriteria Desain Umum


Komponen Reaktor Uraian Kriteria perencanaan dalam dokumen
KPPK
Kapasitas IPAL 1 modul = 5000 m3/hari
1 Sump Pit HRT = 5 menit
Kecepatan horizontal = 0,24 – 0,4 m/detik
Kecepatan pengendapan
• D partikel 0,2 mm = 3,2 – 4,2 ft/menit
• D partikel 0,15 mm = 2 – 3 ft/menit

2. Grit Chamber Untuk 4 modul


HRT = 5 menit
Kecepatan horizontal = 0,24 – 0,4 m/detik
Kecepatan pengendapan
• D partikel 0,2 mm = 3,2 – 4,2 ft/menit
• D partikel 0,15 mm = 2 – 3 ft/menit
Surface loading rate = 1814 - 1987 m3/m2·hari
3. Tangki Pengendap Awal SLR = 34 – 70 m3/m2·hari
HRT = 1 – 2,5 jam
Weir loading rate = 124 – 496 m3/m·d
Kedalaman = 3 – 6 meter
Kemiringan dasar = 1 – 2%
4. Reaktor Biologis MBBR HRT anoxic = 0,5 – 2 jam
HRT aerobik = 4 jam
Luas permukaan media = 500 – 1200 m2/m3
Biomassa per luas permukaan = 5 – 25 g TS/m2
BOD SALR = 7,5 – 25 g/m2.hari
COD SALR = 15 – 50 g/m2.hari
Komponen Reaktor Uraian Kriteria perencanaan dalam dokumen
KPPK
NH4-N SALR = 0,45 – 1 g/m2.hari
5. Tangki Pengendap Sekunder SLR = 12 – 32 m3/m2·d
(Secondary Clarifier) HRT 3 – 5 jam
Solid Loading Rate = 15 – 150 kg/m2.hari
Weir loading rate = <190 m3/m.d
6. Gravity Thickener Overvflow rate = 12 – 32 m3/m2·hari
Solid loading = 15 – 1500 kg/m2.hari
Kedalaman bak = 3,5 – 5,0 m
HLR = 2,0 – 1,0 m3/m2·hari
Konsentrasi thickened sludge = 4 – 6 %
7. Sludge Solar Dryer Durasi pengeringan = 10 – 15 hari
Kandungan air lumpur kering = 20 – 40%

6. Memo Desain
6.1. Sump-pit/Bar Screen
20.00 m

2x1.50 m
51m2

7.00 m 2x14.0 m

4.50 m

1 Sump Pit Kriteria


KPPK
Debit 1 Modul 7 000 m3/hari
Debit 4 Modul 28 000 m3/hari
Design standard
Avg. velocity 0.3 m/sec
Surface Loading Rate(max.) 1,800~3,600 m3/m2·d
HRT 30~60 sec

Check design Gutter


No of gutter 2
Width(W) 1.5 x2m
Length(L) 14.0 x 2m
Height(He) 4.5 m
Volume 94.5 m3
Surface area 21.0 m2
Ave. velocity 0.05 m/sec
SLR 167 m3/m2·d
HRT 5 menit

Check design Pit


No of pit 1
Width(W) 4-9
Length(L) 6.0
Height(He) 4.5 m
Volume 229.5 m3
Surface area 51.0 m2
Ave. velocity 0.00 m/sec
HRT 12 menit
Total HRT 17 menit

2 Grit chamber
Debit Taha p1 7 000
Design flow unt 4 unit 28000 m3/d
Design standard
Avg. velocity 0.3 m/sec
Surface Loading Rate(max.) 1,800~3,600 m3/m2·d
HRT 30~60 sec

Actual design
No of tank 1
Width(W) 2.5 x2m
Length(L) 12.0 x 2m
Height(He) 3.0 m
Volume 90.0 m3
Surface area 30.0 m2
Ave. velocity 0.04 m/sec
SLR 233 m3/m2·d
HRT 5 menit
6.2. Pompa

3 Influent Pumping Station


Pumping station
Design flow (PF-2) 7 000 m3/d
Actual design
No of sump 1
Width(W) 7.0 m
Length(L) 20.0 m
Height(He) 3.4 m
Volume 510 m3
HRT 104.9 min
Pump Capacity+VSD 60.0 L/s
Peak 84.0 L/s
Low 24.0 L/s
Head= 20.0 m
Eff pompa= 60%
Power= 20.0 kW

1. Sump Pit
1.1 Motorized Sluice gate 4 unit
1.2 Motorized Screen Trash Rake 2 set
1.3 Conveyor Belt
1.4 Grating 51 m2
1.5 Motorrised Hoist 2 ton
+ Railing 1
1.6. Swing Gate 1 set
1.7. Pompa Sumpit 60 lps H=25
1.8. Drain Pump
6.3. Grit Chamber
Kriteria
Desain
3 Grit chamber pada
Basic
Design
Debit Taha p1 7 000
Design flow unt 4 unit 28000 m3/d
Design standard
Avg. velocity 0.3 m/sec
Surface Loading Rate(max.) 1,800~3,600 m3/m2·d
HRT 30~60 sec
Actual design
No of tank 1
Width(W) 2.5 x2m
Length(L) 12.0
Height(He) 3.0 m
Volume 90.0 m3
Surface area 300 m2
Ave. velocity 0.4 m/sec 0,2 – 0,4
1800 -
SLR 233 m3/m2·d
3600
30 – 60
HRT 5 menit detik
Hasil perhitungan unit grit chamber telah memenuhi kriteria yang
disyaratkan dokumen KPPK sub-bab I.3.2.2 pada halaman 20.

2. Grit Chamber
2. Grit Chamber
2.1. Motorized Sluice Gate 4 unit
2.2. Horizontal Scrapper 2 set

2.3. Conveyor Belt 12 m L=2 m

2.4. Motorized Fine Screen Trash Rake 2 set

2.5. Conveyor Belt 12 m L=0,70 m

2.6. Submersible Aerator


6.4. Bak Pengendap Primer
Kriteria pada Basic
4 Primary Sedimentation Tank(PST)
Design
Design flow (AF) 5 299 m3/d +Reject water
Design standard
Surface Loading Rate(SLR) 30~50 m3/m2·d
HRT 2~4 hr
Loading rate of weir(max.) 250 m3/m·d

Actual design
No of tank 1
Diamater(D1) 14.00 m
Height(He) 4 m 2,5 - 4
Volume 686.00 m3
Surface area 172 m2
Weir length per train 44 m
SLR 31 m3/m2·d 30 – 70
HRT 2.5 hr 2 – 2,5
Loading rate weir 120 m3/m·d <250
BOD in 270 mg/L
SS in 270 mg/L

BOD Reduction 40% mg/L


SS Reduction 30% mg/L

BOD out mg/L


SS out 162 mg/L
189
Hasil perhitungan bak pengendap primer telah memenuhi kriteria yang disyaratkan
dokumen KPPK sub-bab I.3.2.3 halaman 20

6.5. Proses Biologis MBBR


Berdasarkan table diatas, dimensi unit pengolahan biologis MBBR adalah:
Diameter Dalam :8m
Diameter Luar : 16 m
Kedalaman : 5.65 m
Volume tangki : 4262 m3
Debit Recycle Sludge : 223 m3/hari
Debit Recycle Sludge (NO₃) : 2000 m3/hari

Berikut ini adalah pembagian volume tangki MBBR untuk proses denitrifikasi (NO 3),
penyisihan organic (BOD), dan nitrifikasi (NH4).

Aerasi 3 Aerasi 2

Aerasi 4 Aerasi 1

ANOXIC
Aerasi 5 Aerasi 8

Aerasi 6 Aerasi 7

Kriteria pada
4.2 tank Anoxic ➔denitrifikasi Line 1 Q= 2009 ㎥/d Basic Design

D2 (m) 8.0 m
Kedalaman 5.7 m
Volume Anoxic 287 m3
Organik SS 1 038 g/L
HRT 1.42 hours 0,5 – 2
Removal rasio 90%
NO3-N in 206 kg/d
NO3-N out 25 kg/d
NO3-N removal MBBR 181 kg/d
BOD-VSS 4 080 kg/d
Penyisihan dengan IFAS 82 kg/d
NO3-N Sisa 100 kg/d
Luas permukaan media lekat 500 m2/m3 500 – 1200
SALR(Surface Area Loading
2.0 g/m2.d
Rate)
kg NO3-
NO3-N media Removal 0.75
N/m3
Media volume 133 m3
Media/Tank Ratio 46% <60%
media

Berdasarkan table diatas, dimensi tangki anoxic adalah


Diameter dalam :8m
Diameter luar : 16 m
Kedalaman : 5,7 m
Volume media MBBR : 133 m3
Waktu detensi : 3.42 jam
Design of MBBR (organic Kriteria pada
4.3 Line 1 Q= 2009 ㎥/d Basic Design
removal)
D1 (m) 8.0
m
D2 (m) 16.0
m
Kedalaman 5.7
m
Aerasi 1 2 3 215m3
HRT 2.6
jam 1 – 4 jam
BOD in 476kg/hari
BOD out 74
kg/hari
BOD removal MBBR 403kg/hari
Luas permukaan media lekat 500m2/m3
SALR(Surface Area Loading Rate) 7.5
g/m2.hari 7,5 – 25 g/m2.hari
BOD media Removal 3.75
kg BOD/m3
Media volume 107m3
<60%
Media/Tank Ratio 50%
media

Berdasarkan table diatas, dimensi tangki aerasi penyisihan Organik adalah:


Diameter dalam :8m
Diameter luar : 16 m
Kedalaman : 5,7 m
Volume tangki : 215 m3 (3/8 Volume tangki aerasi)
Volume media MBBR : 107 m3
Design of MBBR (NH4-N Kriteria pada
4.4 Line 1 Q= 2009 ㎥/d Basic Design
removal)
D1 (m) 8.0 m
D2 (m) 16.0 m
Depth 5.7 m
Aerasi 4 5 6 7 8 645 m3
HRT 3.9 hours 1–4
NH4-N in 185.5 kg/d
NH4-N out 24.6 kg/d
NH4-N removal MBBR==>NO3-N 161 kg/d
Luas permukaan media lekat 500 m2/m3
SALR(Surface Area Loading 0,45 - 1
1.00 g/m2.d
Rate)
NH4-N media Removal 0.5 kg NH4-
Media volume 322 N/m3
m3
Media/Tank Ratio <60%
50%
media
Hasil perhitungan bangunan pengolahan biologis IPALD telah
memenuhi kriteria yang disyaratkan dokumen KPPK sub-bab
I.3.3.1 pada halaman 21 hingga 23

Berdasarkan table diatas, dimensi tangki aerasi penyisihan ammonia adalah:


Diameter dalam :8m
Diameter luar : 16 m
Kedalaman : 5,7 m
Volume tangki : 1433 m3 (1/3 Volume tangki anaerobic-anoxic)
Volume media MBBR : 645 m3
Waktu detensi : 3,9 jam

Total Kebutuhan Media per line 562 m3 = 600 m3


Total Kebutuhan Media 2 line 2x 600 m3
4.5. Kebutuhan Aerasi penyisihan BOD untuk 2 Line Kriteria KPPK
 BOD= 805 kg/day
Safety factor + 2,0
 BOD design= 1 611 kg/day
Oxigen demand= BOD design
Q2 demand= 1 620 kg/day
Effisiensi aerasi= 2.72 kgO2/kWh
Energy requirement per day= 596 kWh
Effisiensi Motor= 70%
Blower capacity= 35 kW
Average air temp = 28 o C, Spesific Weight at 28 o C = 1,1725 kg/m3.
O2 Portion in air= 23%
1620 kg/day
Kebutuhan Udara Teoritis =
1,1725 kg/m3 x 0,232 g O2/g Air
= 5 955 m3/day
Efisiensi Difuser= 20%
Blower Capacity = 20 679 L/menit

Berdasarkan table diatas, spesifikasi blower yang digunakan pada penyisihan materi organik
adalah:
Daya blower : 35 KW
Kapasitas blower : 20 679L/menit
Efisiensi blower : 60%
Efisiensi diffuser : 20%
4.6. Kebutuhan Daya untuk Nitrifikasi
Kebutuhan Oksigen= 3.43 g-O2/g-NO3
Efisiensi Oksigen transfer= 70%
 TN= 60 mg/L
Safety factor + 2,0
 N design= 120 kg/day
 TN= 600 kg/day
Oxigen demand= TN design
O2 demand= 2 940 kg/day
Effisiensi aerasi= 2.72 kgO2/kWh
Energy requirement per day= 1 081 kWh
Effisiensi Motor= 70%
Blower capacity= 64 kW
Average air temp = 28 o C, Spesific Weight at 28 o C = 1,1725 kg/m3.
O2 Portion in air= 23%
2940 kg/day
Kebutuhan Udara Teoritis =
1,1725 kg/m3 x 0,232 g O2/g Air
= 10 808 m3/day
Efisiensi Difuser= 20%
Blower Flow Capacity = 37 528 L/menit

Berdasarkan table diatas, spesifikasi blower yang dibutuhkan Untuk Nitrifikasi adalah
Daya blower : 88 KW
Kapasitas blower : 35 026 L/menit
Efisiensi blower : 60%
Efisiensi diffuser : 20%

Maka, daya dan kapasitas blower yang dibutuhkan pada proses penyisihan material karbon
dan nitrogen adalah
Blower Capacity = 100 kW
Blower Flow Capacity = 58 207 L/menit

Rancangan Kapasitas Blower 3x35 kW


Kapasitas Blower 3x20 000 L/menit
5. Bak Pengendap Sedimentasi 2 untuk 1 line

Sedimentasi 2 Kriteria Desain pada


Basic Design
Inlet Flow 2 009 m3/d
RAS 50 1 005 m3/d
Design flow 3 014 m3/d
Design standard
Surface Loading Rate(SLR) 20~30 m3/m2·d
HRT 3~5 hr
Loading rate of weir(max.) 190 m3/m·d
Sludge Loading Rate(SOR) 40~125 ㎏/㎡.d

Actual design
No of tank 1
Diamater(D1) 13.0 m
Height(He) 4 m
Volume 592 m3
Surface area 148 m2
Weir length per train 40 m
SLR 20.4 m3/m2·d 20 – 32
HRT 4.7 hr 3–5
Loading rate of weir 50 m3/m·d <190
SOR 51 ㎏/㎡.d 40 - 125
Berdasarkan table diatas, dimensi bak pengendap sekunder adalah
Jumlah tangki : 2 buah
Diameter : 14 m
Kedalaman :5m
Waktu detensi : 2,5 jam
Weir Loading Rate : 265 m3/m/hari
6 UV contact

Q in f 3000 mm Q
UV out

f 500 mm

Design flow 1 modul 4 915 m3/d


Design standard 900.0 GPM
HRT(min.) 12 detik
Actual design

7 Efluen Pump dan Filter

7.1 efluen Pump capacity 4 914.7 m3/d Kriteria


KPPK
Op= 24.0 hr
204.8 m3/hr
56.88 lps
eff= 60%
H= 30 m
P= 28.4 m

7.2 Sand Filter 4.0 unit


Diamater 2 000 mm
H= 1 800 mm
Media
Pasir Kwarsa >90%
ES 0.2 mm
UC 1.5
Ketebalan media 600 mm
8 Pengetal Lumpur/ Gravity thickened sludge

Kriteria pada Basic


8 Gravity thickened sludge
Design
8.1 Design inflow untuk 4 Modul 3 805 m3/d
Thickened sludge Conc. 3.0% 4

Thickened sludge Conc. mg/L


30000
Sludge capture rate 90% 85
Mass 1 127 kg/d
Sludge Outflow 38 m3/d
Specific gravity 1 042.00 kg/m3
Solid loading rate considered 70 kg/m2/d 40 – 80
Thickened area 54.4 m2
Diameter of thickner 8.32 m >
8.2 Tank design 4 modul
No. of thickner 1
Diameter of thickner 9.0 m >
SWD 3.0 m 3–4
Voume 190.8 m3
Surface area 63.6 m2
Design HRT 1.2 hr 6 – 18
Solid loading rate 17.7 kg/m2/d 40 – 80

Berdsarkan table diatas, dimensi gravity thickener adalah


Jumlah tangki :1 buah
Diameter : 4,5 m
Side Water Depth (H) : 3 m
Waktu detensi : 3,7 jam
9 Dewatering ➔ Pompa & Screw Press

Kriteria Desain
Dewatering ➔ Pompa & Screw pada Basic
9 Press Design
9.1 Thickened sludge Conc. 20.0%
Thickened sludge Conc. 200 000 mg/L
Sludge capture rate 90% % 85 – 95
Mass 1 014 kg/d
Specific gravity 1 050 kg/m3
Flow 5 069.407 L/day
9.2 Dewater flow
Conc. 1 961 mg/L
Mass 113 kg/d
Flow 57 m3/d
9.3 sludge Pump capacity 5 069.4 L/day
Op= 6.0 jam
H= 20 m
P= 2.2 kW
9.4 Screw Press 5 069.4 L/day
Op= 3.0 jam
H= 20 m
P= 5.0 kW
Kandungan solid pada produk 15 – 20
20 %
akhir
10. Pompa Lumpur

sludge Pump capacity 5 069.4 L/day Kriteria


Op= 6.0 jam KPPK
H= 20 m
P= 2.2 kW

11. Sludge Solar Dryer

Kriteria pada Basic


10 Sludge Dryer Modul 1,2,3,4 Design
10.1 Cake
Conc. 600 000 mg/L
Sludge capture rate 90% %
Mass 1 014 kg/d
Specific gravity 600 kg/m3
Flow 1.690 m3/d
10.2 Evaporate 4 modul 5 068 L/day
Evaporation rate 10 L/m2/d
Evaporation Area 253 m2
Lebar 10 m
Panjang 25 m
Durasi pengeringan 4-8 hari <14
Kedalaman pengisian 25 cm <25
% solid pada produk akhir 70 – 80 % 70 – 80
Berdasarkan table diatas, dimensi solar dryer untuk modul 1 dan 2 adalah:
Jumlah dryer : 1 buah
Panjang : 25 m
Lebar : 10 m
B. Mass Balance
Q= 4915 ㎥/d

Item mg/L kg/d

BOD-VSS 830 4 080

Q= 5000 ㎥/d Q= 5010 ㎥/d Q= 4915 ㎥/d C/N= 2.3142857 COD 1691 8 310
Removal
Item mg/L kg/d Item mg/L kg/d Removal ratio Item mg/L kg/d TSS 1038 5 100
ratio
BOD 270 1 350 BOD 317 1 588 -17.6% BOD 194 953 40.0% TKN 84 412
COD 550 2 750 COD 646 3 234 -17.6% COD 395 1 941 40.0% NH4-N 60 294
SS 270 1 350 SS 317 1 588 -17.6% SS 129 635 60.0% C/N= 9.91

TKN 70 350 TKN 82 411.66 -17.4% TKN 84 412 0.0% BOD/SS 80%
Anaerobic-Aerobic Secondary Sedimentation Tank
NH4-N 50 250 NH4-N 59 294.04 -17.4% NH4-N 60 294.04 0.0%

PO4 8 40 HRT= 5 min HRT sed 1= 3.29 hour

Coliform 10^6 -

Q= 4915 ㎥/d
Recycle NO3 - 100%
Removal
HRT NH3= 4.71 hour Item mg/L kg/d
ratio
BOD 15 74 92.3%

COD 50 246 87.3%

SS 20 98 84.5%

Q= 2457 ㎥/d TKN 10 49 88.1%

Item mg/L kg/d NH4-N 5 25 91.6%

BOD-VSS 830 2 039.84


Screening Grit Removal Chamber Primary Sedimentation Tank
Influent COD 1691 4 155.22 Filter Disinfection
TSS 2201 5 407.88

TKN 84 205.83
G NH4-N 60 147.02

C/N= 10 SLR= 16.29 m3/m2.hr Effluent

HRT anoxic= 3.42 hour

HRT organic= 2.57 hour

HRT NH3= 3.85 hour HRT NH3= 4.71 hour

Anaerobic-Aerobic Secondary Sedimentation Tank

Recycle NO3 - 100%

P blower= 154 kW
SRT 9 days Q air= 61 450 L/min

Screenings & Grit Quantity


Q= 0.7 ㎥/d Primary sludge
Removal
Item m3/d ratios
Q= 95.3 ㎥/d Q = 476.3 ㎥/d

coarse 0.1 0.022 m3/1000m3 Item mg/L kg/d Qr= 10%

fine 0.4 0.075 m3/1000m3 SS 10 000 953 Q= 15 day

Grit 0.2 0.037 m3/1000m3 Item mg/L kg/d


Sludge cake Dried Sludge
SS 10 000 4 763

Q= 5 069 L/day Q= 2 ㎥/d

Total return flow Mixed sludge Item mg/L kg/d Item mg/L kg/d

Q= 10 ㎥/d Q= 125 ㎥/d Q in= 572 ㎥/d SS 200 000 1 014 SS 600 000 1 014

Item mg/L kg/d Item mg/L kg/d Item mg/L kg/d S/W 20% S/W 60%
Dewatering
SS 23 782 238 SS 10 000 1252 SS 10 000 5 716 Sludge cake 1.7 ㎥/d
Solar Dryer
______

Reuse or
Disposal
Gravity Thickener

Legend Thickening effluent Thickened sludge Dewatering effluent Evaporated Water


Wastewater Line Q= 88 ㎥/d Q= 38 ㎥/d Q= -5032 ㎥/d Q= -5032 ㎥/d

Sludge Line Item mg/L kg/d Item mg/L kg/d Item mg/L kg/d

Supernatant SS 1 429 125 SS 30 000 1 127 SS - 22 113

Sludge capture rate 10% Sludge capture rate 90% Sludge capture rate 90%

Gambar 1 Neraca Massa Beban Rencana


C. Mass Balance

Gambar 2 Simulasi Neraca Massa Beban Rata-Rata


Gambar 3 Simulasi Neraca Massa Beban Minimum Tahap Awal
Gambar 4 Simulasi Neraca Massa Beban Maksimum

Anda mungkin juga menyukai