Debit
Debit Minimum m3/hari Tahap 1 (2024) 950 950 950 minimal
operasi
Berdasarkan tantangan desain tersebut, bila modul pada seluruh IPAL akan homogen maka
modul IPAL yang didesain dan dibangun harus memenuhi kriteria berikut:
1. Debit proses rerata: 5000 m3/hari
2. Debit proses puncak: 6000 m3/hari
3. Debit hidrolis jam puncak (inlet buffer): 9000 m3/hari (max 3 jam/hari)
4. Debit tahap awal (underload operation): 950 m3/hari
Temperatur udara
°C 30 Asumsi desain
ambien
Parameter Unit Nilai Catatan
Total Kjeldahl
mg/L 40-85 Nilai pada BED: 70
Nitrogen
Rasio Ammonia /
TKN - 0.75 Asumsi desain
Total Fosfor (TP) mg/L 6-10 Nilai pada BED: 8
Rasio Fosfat / TP - 0.75 Asumsi desain
TSS mg/L 140-350 Nilai yang diambil pada BED: 270
Rasio VSS/TSS
(influen SPALD-T) - 0.8 Asumsi desain
Rasio VSS/TSS
- 0.25 Asumsi desain
(influen co-treatment)
Alkalinitas mg/L as CaCO3 200 Asumsi desain
Konsentrasi sulfat
mg/L as SO42- - Dibutuhkan analisis jaringan lebih lanjut.
influen
3. Target Effluent
Selain baku mutu eksisting yang berlaku (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.68/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2016), IPAL IKN perlu
mencapai sasaran pengolahan yang lebih baik sesuai visi pengembangan IKN. Berdasarkan
visi tersebut, sasaran pengolahan yang diacu pada KPPK dapa dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3 Sasaran Pengolahan Air Limbah Domestik
Nilai Catatan
Permen
Parameter Unit Sasaran
LHK
Pengolahan
68/2016
pH 6–9 6–8
Sasaran penyisihan nitrogen akan
BOD ppm* 30 15 membutuhkan BOD di bawah 15
ppm
TSS ppm* 30 20 Degradasi organik tersuspensi
Batas toleransi organik non-
COD ppm* 100 50
biodegradable
Dengan pertimbangan
Ammonia (NH4+-N) ppm* 10 5 pengolahan nitrit, ammonia-N
perlu < 5 ppm
Upaya pencegahan zat
Nitrit
ppm* - 1 karsinogenik akibat nitrifikasi yang
(NO2--N)
tidak sempurna
Upaya pengendalian keseluruhan
Total Nitrogen (TN) ppm* - 10
nitrogen dan eutrofikasi
Minyak & Lemak ppm* 5 5 -
Parameter utama pengendali
Fosfat (PO4--P) ppm* - 1 eutrofikasi. Penyisihan minimum
75%
MPN/
Total Coliform 3000 1000 -
100 ml
SYSTEM DIAGRAM -IKN MODUL WWTP (5 MLD MBBR)
Anaerobic-Aerobic MBBR Secondary Sedimentation Tank
G
Pompa Cent 2x60 lps H=30m Pompa Cent 2x60 lps H=30m
Dewatering
Solar Dryer
______
Reuse or
Disposal
Septage Receiving Station Gravity Thickener
Legend
Wastewater Line
Sludge Line
Supernatant
Pompa 1 op 1 sb
4. Skema System
Proses pendahuluan MBBR (Moving Bed Biofilm Reactor) adalah sump pit dan grit chamber
adalah dua komponen yang berbeda dalam sistem pengolahan air limbah. Berikut adalah
kriteria umum untuk pengolahan pendahuluan MBBR sump pit dan grit chamber:
1. Sump Pit:
Sump pit adalah bangunan penerima air limbah dari pipa sewer yang dirancang sesuai dengan
kapasitas pipa sewer yaitu 20 000 m3/hari.
a. Kedalaman 6.m dimana sump pit harus cukup dalam untuk menampung lumpur dan
material lainnya yang terendap di dasar, dan memastikan bahwa debit yang masuk tidak
mengalir langsung ke MBBR.
b. Ukuran: Ukuran sump pit disesuaikan dengan debit air limbah dengan 4 modul yang akan
diolah.
c. Material: Sump pit harus terbuat dari beton K350 dimana bahan yang tahan korosi dan
tahan sampai 75 tahun lebih,.
d. Penyaringan: Sump pit harus dilengkapi dengan penyaringan kasar mekanik dengan celah
15 mm untuk mencegah benda-benda besar masuk ke MBBR. dilengkapi dengan rack
bermotor yang dapat menarik sampah keatas yang kemudian dikumpulkan
nmenggunakan conveyor belt.
2. Dari Sump pit kemudian air dialirkan ke Grit Chamber untuk mengurangi lemak dan
pasir/benda padat yang masih terbawa. Grit Chamber dilengkapi dengan penyaring halus
mekanik bermotor dengan celah 8 mm penjebak lemak (grease trap), penggusur benda padat
(Scraper).
a. Kedalaman: Grit chamber 4 m dimana cukup dalam untuk menampung pasir dan kerikil yang
terendap di dasar, dan memastikan bahwa debit yang masuk tidak mengalir langsung ke
MBBR. b. Ukuran: Ukuran grit chamber harus disesuaikan dengan debit air limbah yang akan
diolah. c. Aliran: Aliran air dalam grit chamber harus diatur sedemikian rupa sehingga pasir
dan kerikil dapat terendap di dasar. d. Material: Grit chamber harus terbuat dari bahan yang
tahan korosi dan tahan lama, seperti beton atau baja tahan karat.
Selain kriteria di atas, pengolahan pendahuluan MBBR sump pit dan grit chamber harus
memenuhi persyaratan kualitas air yang ditetapkan oleh Kep Men KLHK no 68 th 2016.
Sebaiknya juga dilakukan pemeliharaan dan pembersihan rutin untuk menjaga kinerja dan
efisiensi sistem pengolahan air limbah.
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dengan sistem MBBR (Moving Bed Biofilm Reactor)
adalah teknologi pengolahan air limbah yang efektif untuk mengurangi BOD (Bi
IPAL dengan sistem MBBR untuk mengurangi BOD, amonia, dan nitrat mempunyai proses
sebagai berikut:
1. Pra-Pengolahan Air limbah dari rumah tangga, industri, atau tempat lainnya yang
memerlukan pengolahan akan dialirkan ke dalam tangki pengendapan untuk
mengendapkan padatan yang terdapat di dalam air limbah. Selanjutnya, air limbah yang
sudah mengendap akan dialirkan ke dalam tangki aerasi MBBR.
2. Aerasi Pada tahap aerasi, air limbah yang sudah diendapkan akan dialirkan ke dalam
tangki aerasi yang berisi media bergerak dan bakteri yang membentuk biofilm. Bakteri
tersebut akan memakan zat-zat organik seperti BOD dan amonia dalam air limbah. Pada
tahap ini, sistem MBBR memberikan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk
memecah limbah organik dalam air.
3. Proses Penguraian Limbah Selama proses aerasi, bakteri akan memecah limbah organik
dalam air limbah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti karbon dioksida dan
air. Pada tahap ini, amonia dan nitrat yang terkandung dalam air limbah juga diubah
menjadi senyawa yang lebih aman seperti nitrogen gas.
4. Sedimentasi 2 Setelah proses penguraian limbah selesai, air limbah yang sudah bersih
akan dialirkan ke dalam tangki sedimentasi untuk memisahkan bakteri dari air limbah
yang sudah bersih. Bakteri yang terpisah akan kembali ke dalam tangki aerasi untuk
memproses air limbah yang baru.
5. Disinfeksi Air limbah yang sudah dibersihkan selanjutnya akan di-disinfeksi
menggunakan teknologi tertentu, seperti UV atau ozon, untuk memastikan bahwa air
limbah benar-benar aman untuk dibuang ke lingkungan.
Dengan cara kerja IPAL dengan sistem MBBR, limbah organik dalam air limbah dapat diurai
secara efektif dan amonia serta nitrat dapat diubah menjadi senyawa yang lebih aman. Hal ini
akan membantu mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas
air limbah yang dibuang ke lingkungan.
6. Memo Desain
6.1. Sump-pit/Bar Screen
20.00 m
2x1.50 m
51m2
7.00 m 2x14.0 m
4.50 m
2 Grit chamber
Debit Taha p1 7 000
Design flow unt 4 unit 28000 m3/d
Design standard
Avg. velocity 0.3 m/sec
Surface Loading Rate(max.) 1,800~3,600 m3/m2·d
HRT 30~60 sec
Actual design
No of tank 1
Width(W) 2.5 x2m
Length(L) 12.0 x 2m
Height(He) 3.0 m
Volume 90.0 m3
Surface area 30.0 m2
Ave. velocity 0.04 m/sec
SLR 233 m3/m2·d
HRT 5 menit
6.2. Pompa
1. Sump Pit
1.1 Motorized Sluice gate 4 unit
1.2 Motorized Screen Trash Rake 2 set
1.3 Conveyor Belt
1.4 Grating 51 m2
1.5 Motorrised Hoist 2 ton
+ Railing 1
1.6. Swing Gate 1 set
1.7. Pompa Sumpit 60 lps H=25
1.8. Drain Pump
6.3. Grit Chamber
Kriteria
Desain
3 Grit chamber pada
Basic
Design
Debit Taha p1 7 000
Design flow unt 4 unit 28000 m3/d
Design standard
Avg. velocity 0.3 m/sec
Surface Loading Rate(max.) 1,800~3,600 m3/m2·d
HRT 30~60 sec
Actual design
No of tank 1
Width(W) 2.5 x2m
Length(L) 12.0
Height(He) 3.0 m
Volume 90.0 m3
Surface area 300 m2
Ave. velocity 0.4 m/sec 0,2 – 0,4
1800 -
SLR 233 m3/m2·d
3600
30 – 60
HRT 5 menit detik
Hasil perhitungan unit grit chamber telah memenuhi kriteria yang
disyaratkan dokumen KPPK sub-bab I.3.2.2 pada halaman 20.
2. Grit Chamber
2. Grit Chamber
2.1. Motorized Sluice Gate 4 unit
2.2. Horizontal Scrapper 2 set
Actual design
No of tank 1
Diamater(D1) 14.00 m
Height(He) 4 m 2,5 - 4
Volume 686.00 m3
Surface area 172 m2
Weir length per train 44 m
SLR 31 m3/m2·d 30 – 70
HRT 2.5 hr 2 – 2,5
Loading rate weir 120 m3/m·d <250
BOD in 270 mg/L
SS in 270 mg/L
Berikut ini adalah pembagian volume tangki MBBR untuk proses denitrifikasi (NO 3),
penyisihan organic (BOD), dan nitrifikasi (NH4).
Aerasi 3 Aerasi 2
Aerasi 4 Aerasi 1
ANOXIC
Aerasi 5 Aerasi 8
Aerasi 6 Aerasi 7
Kriteria pada
4.2 tank Anoxic ➔denitrifikasi Line 1 Q= 2009 ㎥/d Basic Design
D2 (m) 8.0 m
Kedalaman 5.7 m
Volume Anoxic 287 m3
Organik SS 1 038 g/L
HRT 1.42 hours 0,5 – 2
Removal rasio 90%
NO3-N in 206 kg/d
NO3-N out 25 kg/d
NO3-N removal MBBR 181 kg/d
BOD-VSS 4 080 kg/d
Penyisihan dengan IFAS 82 kg/d
NO3-N Sisa 100 kg/d
Luas permukaan media lekat 500 m2/m3 500 – 1200
SALR(Surface Area Loading
2.0 g/m2.d
Rate)
kg NO3-
NO3-N media Removal 0.75
N/m3
Media volume 133 m3
Media/Tank Ratio 46% <60%
media
Berdasarkan table diatas, spesifikasi blower yang digunakan pada penyisihan materi organik
adalah:
Daya blower : 35 KW
Kapasitas blower : 20 679L/menit
Efisiensi blower : 60%
Efisiensi diffuser : 20%
4.6. Kebutuhan Daya untuk Nitrifikasi
Kebutuhan Oksigen= 3.43 g-O2/g-NO3
Efisiensi Oksigen transfer= 70%
TN= 60 mg/L
Safety factor + 2,0
N design= 120 kg/day
TN= 600 kg/day
Oxigen demand= TN design
O2 demand= 2 940 kg/day
Effisiensi aerasi= 2.72 kgO2/kWh
Energy requirement per day= 1 081 kWh
Effisiensi Motor= 70%
Blower capacity= 64 kW
Average air temp = 28 o C, Spesific Weight at 28 o C = 1,1725 kg/m3.
O2 Portion in air= 23%
2940 kg/day
Kebutuhan Udara Teoritis =
1,1725 kg/m3 x 0,232 g O2/g Air
= 10 808 m3/day
Efisiensi Difuser= 20%
Blower Flow Capacity = 37 528 L/menit
Berdasarkan table diatas, spesifikasi blower yang dibutuhkan Untuk Nitrifikasi adalah
Daya blower : 88 KW
Kapasitas blower : 35 026 L/menit
Efisiensi blower : 60%
Efisiensi diffuser : 20%
Maka, daya dan kapasitas blower yang dibutuhkan pada proses penyisihan material karbon
dan nitrogen adalah
Blower Capacity = 100 kW
Blower Flow Capacity = 58 207 L/menit
Actual design
No of tank 1
Diamater(D1) 13.0 m
Height(He) 4 m
Volume 592 m3
Surface area 148 m2
Weir length per train 40 m
SLR 20.4 m3/m2·d 20 – 32
HRT 4.7 hr 3–5
Loading rate of weir 50 m3/m·d <190
SOR 51 ㎏/㎡.d 40 - 125
Berdasarkan table diatas, dimensi bak pengendap sekunder adalah
Jumlah tangki : 2 buah
Diameter : 14 m
Kedalaman :5m
Waktu detensi : 2,5 jam
Weir Loading Rate : 265 m3/m/hari
6 UV contact
Q in f 3000 mm Q
UV out
f 500 mm
Kriteria Desain
Dewatering ➔ Pompa & Screw pada Basic
9 Press Design
9.1 Thickened sludge Conc. 20.0%
Thickened sludge Conc. 200 000 mg/L
Sludge capture rate 90% % 85 – 95
Mass 1 014 kg/d
Specific gravity 1 050 kg/m3
Flow 5 069.407 L/day
9.2 Dewater flow
Conc. 1 961 mg/L
Mass 113 kg/d
Flow 57 m3/d
9.3 sludge Pump capacity 5 069.4 L/day
Op= 6.0 jam
H= 20 m
P= 2.2 kW
9.4 Screw Press 5 069.4 L/day
Op= 3.0 jam
H= 20 m
P= 5.0 kW
Kandungan solid pada produk 15 – 20
20 %
akhir
10. Pompa Lumpur
Q= 5000 ㎥/d Q= 5010 ㎥/d Q= 4915 ㎥/d C/N= 2.3142857 COD 1691 8 310
Removal
Item mg/L kg/d Item mg/L kg/d Removal ratio Item mg/L kg/d TSS 1038 5 100
ratio
BOD 270 1 350 BOD 317 1 588 -17.6% BOD 194 953 40.0% TKN 84 412
COD 550 2 750 COD 646 3 234 -17.6% COD 395 1 941 40.0% NH4-N 60 294
SS 270 1 350 SS 317 1 588 -17.6% SS 129 635 60.0% C/N= 9.91
TKN 70 350 TKN 82 411.66 -17.4% TKN 84 412 0.0% BOD/SS 80%
Anaerobic-Aerobic Secondary Sedimentation Tank
NH4-N 50 250 NH4-N 59 294.04 -17.4% NH4-N 60 294.04 0.0%
Coliform 10^6 -
Q= 4915 ㎥/d
Recycle NO3 - 100%
Removal
HRT NH3= 4.71 hour Item mg/L kg/d
ratio
BOD 15 74 92.3%
SS 20 98 84.5%
TKN 84 205.83
G NH4-N 60 147.02
P blower= 154 kW
SRT 9 days Q air= 61 450 L/min
Total return flow Mixed sludge Item mg/L kg/d Item mg/L kg/d
Q= 10 ㎥/d Q= 125 ㎥/d Q in= 572 ㎥/d SS 200 000 1 014 SS 600 000 1 014
Item mg/L kg/d Item mg/L kg/d Item mg/L kg/d S/W 20% S/W 60%
Dewatering
SS 23 782 238 SS 10 000 1252 SS 10 000 5 716 Sludge cake 1.7 ㎥/d
Solar Dryer
______
Reuse or
Disposal
Gravity Thickener
Sludge Line Item mg/L kg/d Item mg/L kg/d Item mg/L kg/d
Sludge capture rate 10% Sludge capture rate 90% Sludge capture rate 90%