Anda di halaman 1dari 3

Direct cost atau biaya langsung adalah ongkos yang dapat dibebankan secara langsung

kepada objek biaya. Biasanya direct cost diberikan kepada karyawan atau unit produksi di bawah
kendali manajer departemen. Yang termasuk dalam biaya langsung adalah ongkos bahan dan
tenaga kerja langsung. Beberapa contoh biaya langsung adalah upah buruh, ongkos peralatan,
dan material. Fungsi utama dari biaya langsung adalah untuk membantu manajemen menyusun
anggaran, mencatat keuangan, dan akuntansi perusahaan.
1. Biaya Upah Buruh
Biaya ini adalah cost upah pekerja yang diperhitungkan terhadap satuan item dan biasanya
telah ditetapkan standarnya.
Selain kapasitas dan durasi kerja, untuk menentukan besaran biaya upah buruh, pelaku bisnis
juga harus memperhatikan peraturan tentang upah sesuai undang-undang yang berlaku.
2. Biaya Peralatan
Biaya peralatan adalah cost yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi.
Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan untuk menentukan biaya ini, di antaranya yaitu
seperti ongkos buruh pengoperasi, cost keluar masuk gudang atau bayaran sewa jika
peralatan adalah barang sewaan.
3. Biaya Material
Cost yang termasuk pada jenis ini adalah biaya pembelian bahan dan material berdasarkan
analisis harga satuan.
Beberapa pertimbangan ketika menentukan biaya material adalah harga terbaik yang bisa
didapatkan serta bagaimana cara pembayaran kepada supplier.

Jika suatu perusahaan merancang sebuah bangunan baru dan perlu menyewa seorang
manajer proyek untuk mengawasi konstruksi tersebut, maka gaji manajer proyek yang
bersangkutan bisa dikategorikan sebagai biaya langsung. Contoh lain biaya yang termasuk dalam
biaya langsung di antaranya biaya kerikil, pasir, semen, dan upah pekerja yang terjadi pada
proses produksi beton. Konsep biaya langsung ini lebih luas dibandingkan biaya pengertian
bahan baku langsung atau tenaga kerja langsung.
Dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk jasa konsultasi, Biaya langsung adalah
biaya langsung personel (tenaga ahli) untuk jasa konsultan, jasa lainnya, dan untuk tenaga
pendukung. Besarnya biaya langsung dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku dan wajar
serta didasarkan pada dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu melalui daftar gaji
yang telah diperiksa (audited payroll) disertai bukti pembayaran pajak terhadap gaji yang
diterima.
Dengan adanya biaya langsung, perusahaan bisa memperkirakan production cost atau biaya
produksi sebuah barang dan proyek.
Cara menghitung adalah dengan cara menghitung volume pekerjaan dan biaya proyek
berdasarkan harga satuan pekerjaan.
1. Biaya Material, yaitu semua biaya untuk pembelian bahan dan material yang dihitung
dengan analisis harga satuan. Dalam perhitungan biaya material ini harus diperhatikan
beberapa hal seperti bahan sisa, harga terbaik, harga loco atau franco, serta cara
pembayaran kepada supplier.
2. Biaya Upah Buruh, yaitu biaya untuk membayar upah atas pekerja yang diperhitungkan
terhadap satuan item mata pembayaran tertentu dan biasanya sudah memiliki standar
harga satuannya. Untuk perhitungan biaya upah buruh ini harus pula diperhatikan
beberapa hal seperti perbedaan antara upah harian atau borongan, kapasitas kerja, asal
dari mana buruh didatangkan, serta juga mempertimbangkan undang-undang perburuhan
yang berlaku.
3. Biaya Peralatan atau Equipments, yaitu biaya terhadap peralatan untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi. Dalam perhitungan biaya ini pula perlu diperhatikan beberapa hal
seperti ongkos keluar masuk gudang, ongkos buruh pengopersi, dan biaya operasi jika
peralatan merupakan barang sewaan serta investasi, depresiasi, reparasi, pemeliharaan,
dan ongkos mobilisasi jika peralatan merupakan barang tidak disewa.

Anda mungkin juga menyukai