Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fajar Ramadhan R

NIM : 2000024014
TUGAS
Hukum Administrasi negara

1. Putusan Banding
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut diatas Putusan Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta No. 241/G/LH/2018/PTUNJKT tanggal 11 April 2019 yang menyatakan eksepsi
Tergugat II Intervensi/Terbanding berkaitan dengan kompetensi absolut Pengadilan TataUsaha Negara tidak
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo diterima dan Dalam Pokok Perkara menyatakan
gugatan Para Para Penggugat/Para Pembanding tidak diterima, menurut Majelis Hakim Tingkat Banding tidak
dapat dipertahankan lagi, oleh karena harus dibatalkan dan selanjutnya Mengadili Sendiri sebagaimana amar
Putusan dibawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena pada hakekatnya Para Penggugat/Para Pembanding dalam
pemeriksaan tingkat banding tetap sebagai pihak yang kalah, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 110
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara haruslah dihukum untuk
membayar biaya perkara di kedua tingkat pengadilan, yang untuk tingkat banding akan ditetapkan dalam
putusan ini;

Memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 5Tahun 1986 tentang Peradilan


Tata Usaha Negara sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 51Tahun 2009,
UndangUndang Nomor 30Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan dan peraturan perundang-
undangan lain yang terkait dengan sengkata ini.

2. Analisa delegasi kementrian ESDM yang dilimpahkan kepada BKPM


Menimbang, bahwa lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun
2015 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara
Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal, Pasal 1 menentukan :“Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mendelegasikan wewenang
pemberian perizinan di bidang pertambangan mineral dan batubara yang menjadi kewenangan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam rangka
pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu”.

Menimbang, bahwa lebih lanjut dalam Pasal 5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2015 menentukan :
1. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam pemberian izin dibidang pertambangan mineral dan
batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertindak untuk dan atas nama Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral
2. Dalam pemberian perizinan di bidang pertambangan dan batubara sebagaimana diimaksud pada ayat
(1) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal wajib menyampaikan tembusan kepada Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral
3. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal harus menyampaikan laporan pelaksanaan pendelegasian
wewenang pemberian perizinan dibidang pertambangan dan batubara setiap 3 (tiga) bulan kepada
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

3. Perbedaan atribusi,delegasi,dan mandat

D »EFINISI P EROLEHAN PENGALIHAN


WEWENANG WEWENANAG
ATRIBUSI Pemberian kewenangan a Melalui UUD 1945 Kewenangan atribusi tidak
kepada badan atau pejaba t atau dapat didelegasikan kecuali
pemerintahan oleh UUD b Undang-undang. ditentukan lain.
1945 atau Undang- Sifat wewenangnya
Undang Sehingga baru. Pasal 12 ayat (3) UU 30/2014
tanggung jawab berada P
pada penerima atribusi. 3 asal 12 ayat (1) UU

Pasal 1 angka 22 dan 0/2014


Pasal 12 ayat (2) UU
30/2014.
DELEGASI P elimpahan kewenangan a. Diberikan oleh badan Kewenangan delegasi tidak
epada badan atau t atau pejabat dapat didelegasikan lebih
k pejaba emerintahan pemerintah diatasnya. lanjut, kecuali ditentukan lain.
P yang lebih endah b. Ditetapkan dalam
dengan tanggung awab PP,PerPres,Perda Pasal 13 ayat (3) UU 30/2014
r dan tanggung gugat a c. Sifat wewennagnya
j eralih sepenuhnya telah ada sebelumnya.
< kepad enerima
delegasi. asal 1 angka Pasal 13 ayat (2) UU
b
23 UU 0/2014. 30/2014
P
MANDAT P
P elimpahan kewenangan a. Diberikan oleh badan Pengalihan kewenangan
epada badan atau t atau pejabat tidak diatur namun penerima
k pejaba emerintahan pemerintahan mandat tidak berwenang
P yang lebih endah diatasnya mengambil keputusan atau
r dengan tanggung awab b. Sifatnya pelaksanaan tindakan strategis yang
j dan tanggung gugat a tugas rutin berdampak pada perubahan
b eralih sepenuhnya setatus hukum
P kepad enerima Pasal 14ayat (1) UU organisasi,kepegawaian,dan
30.2014 alokasi anggaran.
Pasal 14ayat (7) UU 30,2014.

Anda mungkin juga menyukai