Anda di halaman 1dari 2

JENIS-JENIS MEKANISME PERTAHANAN DIRI

Riska Nur Indahyani


222373201078
Universitas Darul ’Ulum

1. Mekanisme Represi
Mekanisme pertahanan yang paling penting adalah represi. Dalam
represi, pikiran, ide, atau keinginan ditiadakan dari kesadaran (Pervin dan John,
1997). Represi adalah mekanisme pertahanan yang paling kuat, umum dan
meresap, menurut Freud. Represi terjadi untuk mendorong impuls-impuls id
yang tidak dapat diterima dan kenangankenangan traumatik keluar dari
kesadaran dan kembali ke ketidaksadaran. Represi adalah fondasi dari segala
mekanisme pertahahan.
Contoh: seorang pemuda melihat kematian temannya waktu kecelakaan
dan karena guncangan atau kesedihan luar biasa, pemuda tersebut merepresikan
ingatannya dan tampak seperti pemuda tersebut “lupa”.

2. Mekanisme pembentukan reaksi


Pembentukan reaksi adalah mekanisme pertahanan yang muncul ketika
individu mengekspresikan impuls yang tidak dapat diterima dengan
menunjukkan atau mengekspresikan yang sebaliknya (Halonen dan Santrock,
1996; Pervin dan John, 1997).
Contoh: perasaan benci terhadap seseorang diganti dengan cinta kepada
orang tersebut. Untuk membedakan cinta yang sesungguhnya dengan yang
palsu, Hall dan Lindzey menjelaskan bahwa yang palsu akan menunjukkan sifat
yang berlebihlebihan atau dilakukan secara demonstratif (Prihanto, 1993).
3. Mekanisme Penyangkalan
Penyangkalan (Denial) adalah Proses mekanisme di mana seseorang
menghindarkan kenyataan yang menimbulkan sakit dan rasa cemas, dengan
secara tidak sadar menyangkal adanya kenyataan, yang disangkal itu mungkin
berupa suatu pikiran, keinginan, atau suatu keadaan dan benda. Menyangkal
realitas yang menimbulkan rasa takut, sakit, malu, atau cemas.
Contoh : seorang ibu tidak mau menerima bahwa anaknya terbelakang
mental sehingga anak tersebut dititipkan pada saudaranya yang jauh.
4. Mekanisme proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme pertahanan yang muncul ketika kita
melimpahkan kelemahan, masalah, dan kesalahan kita pada orang lain (Halonen
dan Santrock, 1996). Mekanisme pertahanan ini dianggap mekanisme
pertahanan yang paling primitif. Dalam proyeksi, yang berada di dalam
(internal) dan tidak dapat diterima terproyeksi dan terlihat sebagai 21 eksternal.
Contohnya, ketika individu tidak dapat menerima sifat permusuhan
dalam diri, individu melihat orang-orang lain menunjukkan permusuhan tersebut
(Pervin dan John, 1997). Proyeksi terjadi dalam upaya melindungi ego dari rasa
bersalah atau rasa takut/khawatir (Prihanto, 1993).
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih, A. Y. (2017). Mekanisme penyangkalan. Jenis-jenis mekanisme pertahanan
diri,2
Urmeneta, C. (2008). Mekanisme. MEKANISME PERTAHANAN DIRI,18

Anda mungkin juga menyukai