Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN

PSIKOSOSIAL

PADA KELUARGA KHUSUSNYA PADA NY.S DENGAN ANSIETAS PADA


PENDERITA ASAM URAT

DIDESA KALIPANCUR DI RT:02 RW:04

KECAMATAN KALIPANCUR KOTA SEMARANG

Disusun dalam Rangka Praktik Lapangan Keperawatan Psikososial

Dosen Pembimbing : Ns. Dyah Restuning P.,M.Kep

Disusun Oleh :

FEBY INDHIKA PUTRI

2308024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

FAKULTAS KEPERAWATAN BISNIS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

2023
a. KASUS
Ansietas
b. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. PENGERTIAN
Kecemasan berasal dari bahasa Latin (anxius) dan Jerman (anst), kata yang
digunakan untuk menggambarkan pengaruh negatif dan gairah fisiologis. Kecemasan
adalah keadaan pikiran dimana seseorang penuh dengan ketakutan dan kekhawatiran,
perasaan takut dan khawatir tentang hal-hal yang tidak pasti(Muyasaroh, 2020).
Menurut American Psychological Association (APA) kecemasan adalah keadaan
emosional yang terjadi ketika individu mengalami stres dan ditandai dengan perasaan
tegang, pikiran yang mengkhawatirkan individu, dan respons fisik (detak jantung
cepat, tekanan darah meningkat, dll).
Kecemasan adalah fungsi ego untuk mengingatkan seseorang tentang
kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang
sesuai. Kecemasan berfungsi untuk mekanisme pelindung ego karena kecemasan
memberi sinyal kepada tubuh kita bahwa ada bahaya yang meningkat sampai ego
terkalahkan.
Ansietas adalah perasaan ketakutan yang tidak memiliki penyebab yang jelas d
an tidak didukung oleh situasi,kecemasan dapat dirasakan oleh setiap orang jika meng
alami tekanan dan perasaan yang mendalam menyebabkan masalah kejiwaan dan berk
embangan dalam jangka panjang (Pardede, Simanjuntak & Manulu, 2020). Kecemasa
n merupakan suatu respon psikologis maupun fisiologis individu terhadap suatu keada
an yang tidak menyenangkan, atau reaksi atas situasi yang dianggap mengancam (Hul
u & Pardede, 2016).Kecemasan merupakan suatu keadaan perasaan gelisah, ketidakte
ntuan, ada rasa takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak
diketahui masalahnya (Pardede & Simangunsong, 2020).
Ansietas merupakan keadaan emosi dan pengalaman subjektif individu. Kedua
nya adalah energi dan tidak dapat diamati secara langsung. Seorang perawat menilai p
asien ansietas berdsarkan perilaku tertentu. Penting untuk diingat bahwa ansietas adal
ah bagian dari kehidupan sehari-hari.Ansietas adalah dasar kondisi manusia dan mem
berikan peringatan berharga. Bahkan kapsitas untuk menjadi ansietas diperlukan untu
k bertahan hidup. Selain itu, seseorang dapat tumbuh dari ansietas jika seseorang berh
asil berhadapan, berkaitan dengan, dan belajar dari menciptakan pengalaman ansieata
s. (Stuart, 2016).
Ansietas adalah suatu perasaan takut akan terjadinya sesuatu yang disebabkan
oleh antisipasi bahaya dan merupak sinyal yang membantu individu untuk bersiap me
ngambil tindakan menghadapi ancaman. Pengaruh tuntutan, persaingan, serta bencana
yang terjadi dalam kehidupan dapat membawa dampak terhadap kesehatan fisik dan p
sikologis. Salah satu dampak psikologis yaitu ansietas atau kecemasan (Sutejo, 2018).

B. ETIOLOGI

Setiap individu menghadapi stress dengan cara berbeda-beda, seseorang dapat tu

mbuh dalam situasi yang dapa menimbulkan stress berat pada orang lain adapun fakt

or-faktornya yang mempengaruhi ansietas adalah :

a. Faktor predisposisi Berbagai teori yang dikembangkan untuk menjelaskan pen

yebab ansietas adalah:

1. Teori psikionalitik

Ansietas merupakan konflik emosional antara dua elemen yaitu ide, eg

o dan super ego. Ide melambangkan dorongan insting, ego digambarkan s

ebagai mediator antara ide dan super ego mencerminkan hati nurani seseo

rang dan dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang, ansietas berf

ungsi untuk memperingatkan ego tenang suatu budaya yang perlu segera

diatasi

2. Teori interpersonal

Ansietas terjadi dari ketakutan akan penolakan interpersonal berhubun

gan juga dengan trauma masa perkembangan seperti kehilangan, perpisa

han. Individu dengan harga diri rendah biasanya sangat mengalami ansie

tas berat

3. Teori perilaku
Ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang yang men

ggangu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan

4. Kajian biologis

Kajian biologis menunjukan bahwa otak mengandung reseptor khusus un

tuk benzodiazepin, obat-obatan yang meningkatan neuroregulator yang berp

eran penting dalam mekanisme biologis yang berhubungan dengan ansietas

(Stuart, Keliat & Pasaribu, 2016)

b. Faktor presipitasi Bersumber dari eksternal dan internal seperti :

1. Ancaman terhadap integritas fisik meliputi ketidakmampuan fisiologis ata

u menurunnya kemampuan melaksanakan fungsi kehidpan sehari-hari.

2. Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas harga diri da

n integritas fungsi sosial (Stuart, 2021).

C. GEJALA ANSIETAS
Menurut (Jatimi et al., 2021) Keluhan yang sering di temukan pada seseorang yan
g mengalami ansietas antara lain sebagai berikut :
1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, dan mudah tersi
nggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, dan mudah terkejut.
3. Takut sendirian,takut pada keramaian, dan banyak orang.
4. Gangguan pola tidur dan muncul mimpi menegangkan.
5. Keluhan somatic, misalnya terjadi rasa sakit pada otot dan tulang, pendengara
n berdengung (tiritus, berdebar-debar, sesak napas, gangguan pencernaan, gan
gguan perkemihan, dan sakit kepala).

D. MEKANISME KOPING ANSIETAS

Mekanisme Koping Ketika pasien mengalami ansietas, individu menggunakan ber


macam macam mekanisme koping untuk mencoba mengatasinya. Dalam bentuk ri
ngan ansietas bentuk ringan ansietas dapat di atasi dengan menangis, tertawa, tidu
r, olahraga atau merokok. Bila terjadi ansietas berat sampai panik akan terjadi keti
dakmampuan mengatasi ansietas secara konstruktif merupakan penyebab utama p
erilaku yang patologis, individu akan menggunakan energy yang lebih besar untuk
dapat mengatasi ancaman tersebut.

Mekanisme koping untuk mengatasi ansietas (Lau et al., 2019):

1. Reaksi yang berorientasi pada tugas (task oriented reaction) Merupakan pemec
ahan masalah secara sadar yang digunakan untuk menanggulangi ancaman stre
ssor yang ada secara realistis yaitu:
a. Perilaku menyerang (Agresif) Biasanya digunakan individu untuk mengata
si rintangan agar memenuhi kebutuhan.
b. Perilaku menarik diri Digunakan untuk menghilangkan sumber ancaman b
aik secara fisik maupun psikologis.
c. Perilaku kompromi Digunakan untuk merubah tujuan yang akan dilakukan
atau mengorbankan kebutuhan personal untuk mencapai tujuan.
2. Mekanisme pertahanan ego (Ego oriented reaction) Mekanisme ini membantu
mengatasi ansietas ringan dan sedang yang digunakan untuk melindungi diri d
an dilakukan secara sadar untuk mempertahankan keseimbangan. Mekanisme
pertahanan ego:
a. Disosiasi adalah pemisahan dari proses mental atau perilaku dari kesadara
n atau identitasnya.
b. Identifikasi (identification) adalah proses dimana seseorang untuk menjadi
yang ia kagumi berupaya dengan mengambil/meniru pikiranpikiran, perila
ku dan selera orang tersebut.
c. Intelektualisasi (intellectualization) adalah penggunaan logika dan alasan y
ang berlebihan untuk menghindari pengalaman yang mengganggu perasaa
nnya.
d. Introjeksin (introjection) adalah suatu jenis identifikasi yang dimana seseor
ang mengambil dan melebur nilai-nilai dan kualitas seseorang atau suatu k
elompok kedalam struktur egonya sendiri, berupa hati nurani, contohnya ra
sa benci atau kecewa terhadap kematian orang yang dicintai, dialihkan den
gan cara menyalahkan diri sendiri.
e. Kompensasi adalah proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra
diri dengan secara tegas menonjolkan keistimewaan/kelebihan yang dimili
kinya. Penyangkalan (Denial) adalah menyatakan ketidaksetujuan terhadap
realitas dengan mengingkari realitas tersebut. Mekanisme pertahanan ini a
dalah penting, sederhana, primitif.
f. Pemindahan (displacement) adalah pengalihan emosi yang semula ditujuka
n pada seseorang/benda kepada orang lain/benda lain yang biasanya netral
atau kurang mengancam dirinya.
g. Isolasi adalah pemisahan unsur emosional dari suatu pikiran yang mengga
ngu dapat bersifat sementara atau berjangka lama.
h. Proyeksi adalah pengalihan buah pikiran atau impuls pada diri sendiri kepa
da orang lain terutama keinginan, perasaan emosional dan motivasi yang ti
dak dapat ditoleransi.
i. Rasionalisasi adalah mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan da
pat diterima masyarakat untuk membenarkan perasaan perilaku dan motif
yang tidak dapat diterima.
j. Reaksi formasi adalah pengembangan sikap dan pola perilaku yang ia sada
ri yang bertentangan dengan apa yang sebenarnya ia rasakan atau ingin dil
akukan.
k. Regresi adalah kemunduran akibat stress terhadap perilaku dan merupakan
ciri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini.
l. Represi adalah pengenyampingkan secara tidak sadar tentangtentang pikira
n, ingatan yang menyakitkan atau bertentangan ,dari kesadaran seseorang
merupakan pertahanan ego yang primer yang cenderung diperkuat oleh me
kanisme lain.

E. TANDA GEJALA KECEMASAN

(Manurung, 2017) menunjukkan beberapa gejala kecemasan (ansietas) anatara lai


n:
a. Gejala fisik dan kecemasan yaitu: gelisah, anggota badan gemetar, sangat berk

eringat, kesusahan bernapas, detak jantung cepat, merasa lemah, menggigil, m

udah tersinggung, atau tersinggung.

b. Gejala perilaku kecemasan adalah: perilaku menghindar, bimbang, kemelekata

n dan ketergantungan.
c. Gejala kognitif dari kecemasan adalah: mencemaskan sesuatu, takut akan ses

uatu yang akan terjadi di masa depan, percaya bahwa sesuatu yang buruk aka

n segera terjadi, takut tidak dapat menyelesaikan masalah, bingung atau galau

sulit berkonsentrasi.

F. PENYEBAB KECEMASAN

Menurut (Stres et al., 2019) penyebab kecemasan terbagi menjadi dua :

1. Faktor predisposisi (pendukung)


a. Faktor Biologis : otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepin.
Reseptor ini membantu mengatur ansietas. Penghambat GABA juga berper
an utama dalam mekanisme biologis berhubungan dengan anxietas sebagai
mana halnya dengan endorfin. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan
fisik dan selanjunya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stre
sor.
b. Faktor Psikologis
- Pandangan psikoanalitik : Ansietas merupakan konflik emosional yang
terjadi antara dua elemen kepribadian id dan superego. Id mewakili dor
ongan insting dan impuls primitif, sedangkan superego mencerminkan
hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma budaya sese
orang. Ego atau aku berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yan
g bertentangan dan fungsi ansietas dapat meningkatkan ego bahwa ada
bahaya.
- Pandanagan interpersonal : Ansietas timbul dari perasaan takut terhada
p tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Ansietas berh
ubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilan
gan, yang menimbulkan kelemahan spesifik. Orang yang mengalami h
arga diri rendah terutama mudah mangalai perkembangan ansietas yan
g berat.
- Pandangan Perilaku : Ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala
sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tuju
an yang diinginkan. Pakar perilaku menganggap sebagai dorongan bela
jar bedasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari kepedihan. Ind
ividu yang terbiasa dengan kehidupan dini dihadapkan pada ketakutan
berlebihan lebih sering menunjukkan ansietas dalam kehidupan selanju
tnya.
- Sosial Budaya : Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam kelu
arga. Ada tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan antara ganggua
n ansietas dengan depresi. Faktor ekonomi dan latar belakang pendidik
an berpengaruh terhadap terjandinya ansietas.
2. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi dibedakan menjadi dua yaitu Ancaman terhadap integrita
s seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau me
nurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari dan Anca
man terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas, harga d
iri, dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang.
G. POHON MASALAH

Kerusakan interaksi sosial Effect

Gangguan suasana perasaan


Cor oroblem
cemas

Koping individu tak efektif Causa

Kurang Pengetahuan

H. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

1. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah proses untuk tahap awal dan dasar utama dari proes keperawata
n terdiri drai pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah klien. Data y
ang dikumpulkan melalui data biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Pengelompok
kan data pengkajian kesehatan jiwa, dapat berupa faktor presipitasi, penilaian terhada
p stressor, sumber koping, dan kemampuan yang dimiliki (Afnuhazi, 2015) :
a. Identitas klien
Nama, umur, alamat, jenis kelamin, tempat tanggal lahir,pekerjaan,suku/bangs
a, agama diagnosa medis, tanggal masuk rumah sakit, dan nomor rekam medi
s.
b. Faktor predisposisi
1. Apakah memiliki penyakit fisik
Klien ansietas mempunyai Riwayat penyakit fisik
2. Bagaimana Riwayat penyakit yang diderita
3. Pengobatan
4. Aniaya
5. Anggota keluarga yang mengalami Gangguan Jiwa
6. Pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan
c. Faktor presipitasi
Dalam jangka 6 bulan
1. Apakah klien memiliki penyakit fisik yang belum sembuh
2. Apakah klien putus obat(tidak minum obat)?berapa lama
3. Apakah klien mengkonsumsi NAPZA
4. Apakah klien mengalami peristiwa atau kejadian yang tidak
menyenangkan dalam 6 bulan terakhir
d. Pengkajian fisik
e. Pengkajian psikososial
1) Genogram
Biasanya menggambarkan garis keturunan keluarga pasien,apakah ada
keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami pasien
2) Konsep diri
a) Gambaran diri
Biasanya klien dengan ansietas (kecemasan) akan mengatakan tidak
ada keluhan apapun
b) Identitas diri
c) Peran
d) Ideal diri
e) Harga diri
f) Hubungan sosial
g) Spiritual
1) Falsafah hidup
2) Konsep kebutuhan dan praktek keagamaan

f. Status mental
a) Penampilan
b) Pembicaraan
c) Aktifitas motoric
d) Alam perasaan
e) Afek
f) Interaksi selama wawancara
g) Persepsi
h) Proses pikir
i) Isi pikir
j) Tingkat kesadaran
k) Memori
l) Tingkat konsentrasi dan berhitung
m) Kemampuan menilai
n) Daya tilik diri
g. Mekanisme koping
h. Masalah psikososial dan sosial
i. Kurang pengetahuan
j. Aspek medik
2. ANALISA DATA
Menurut Setiawan (2012),Analisa data merupakan metode yang dilakukan
perawat untuk mengkaitkan data klien serta menghubungkan data tersebut dengan
konsep teori dan prinsip yang relevan keperawatan untuk membuat kesimpulan dalam
menentukan masalah Kesehatan pasien dan keperawatan pasien,Dalam analisan data
perawat juga menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk memeriksa setiap
potong informasi dan menentukan relevansinya terhadap masalah Kesehatan klien dan
hubungannya dengan potongan informasi lain.Keterampilan berpikir kritis untuk
mempertimbangkan pertanyaan lain yang mungkin penting atau mengembangkan
gambaran visual mengenai apa yang klien katakana kepada perawat (Rosdahl,2014).

N SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM


O
1. Data Subjektif : Krisis Situasional Ansietas
 Klien mau
mengungkapkan
perasaan cemas yang
dideritanya
 Klien mengatakan
merasa khawatir
dengan kondisinya saat
ini
 Pasien mengatakan
semalam tidak bisa
tidur
Data Objektif :
 Pasien tampak gelisah
dan khawatir
 Pasien tampak tegang
mengetahui
penyakitnya
TD:136/87mmHg
N: 86x/mnt
S: 36°C
Asam urat : 7 mg/d
L

2. Data Subjektif : Ketidaktahuan Deficit


 Klien mengatakan pengetahuan dan tanda pengetahuan
dirinya belum gejala tentang penyakit (D.0111)
mengetahui tentang asam urat
penyakit asam urat
 Klien mengatakan
belum mengetahui
penyebab apa
penyakit yang
dialaminya
 Klien mengatakan
merasa bersalah ka
rena sering merepo
tkan suaminya dan
anaknya
Data Objektif :
 Klien berbicara pel
an dan lirih
 Kontak mata mata
klien kurang
 Klien tampak lesu
3. Data subjektif : Ketidakpercayaan Koping Tidak
 Klien mengatakan mer terhadap kemampuan diri Efektif (D.0096)
asa tidak mampu karna mengatasi masalah
umur yang menua
kekuatan otot semakin
lemah
 Klien mengatakan
merasa khwatir dan
sedih juga sudah
menua dan sakit-
sakitan
 Klien mengataakan
merasa binggung dan
tidak tau mau berbuat
apa dengan keadaan
sekarang
 Klien mengatakan
memikirkan
bagaimana ia merawat
suaminya selama ia
sakit
Data objektif :
 Klien tampak lemas
 Tangan dan kaki
tampak lesu dan kusam
 Tampak was was

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas ( D.0080) berhubungan dengan krisis situasional
2. Deficit pengetahuan (D.0111) berhubungan dengan perawatan keluarga bahwa
ketidaktahuan pengetahuan dan tanda gejala tentang penyakit asam urat itu seperti
apa dan belum mengetahui keseluruhan tentang penyakit yang dideritanya.
3. Koping Tidak Efektif (D.0096) berhubungan dengan ketidakpercayaan terhadap
kemampuan diri mengatasi masalah

J. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1 Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas (I. 09314)
berhubungan (L.09093)
dengan krisis Observasi :
Setelah dilakukan
situasional  Identifikasi saat tingkat
tindakan keperawatan
anxietas berubah (mis.
3x24 jam, diharapkan
Kondisi, waktu, stressor)
tingkat ansietas
 Identifikasi kemampuan
menurun dengan
mengambil keputusan
kriteria hasil :
 Monitor tanda anxietas
1. Verbalisasi
(verbal dan non verbal)
khawatir akibat
Terapeutik :
kondisi yang
 Ciptakan suasana
dihadapi menurun
terapeutik
2. Perilaku tegang  Temani pasien untuk
menurun mengurangi kecemasan

3. Perilaku gelisah  Pahami situasi yang

menurun membuat anxietas


 Dengarkan dengan penuh
4. Tekanan darah
perhatian
membaik
 Gunakan pedekatan yang
5. Pola tidur membaik tenang dan meyakinkan
 Motivasi mengidentifikasi
6. Perassan
situasi yang memicu
keberdayaan
kecemasan
membaik
 Diskusikan perencanaan
realistis tentang peristiwa
yang akan datang
Edukasi :
 Informasikan secara
factual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
 Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien, jika
perlu
 Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
 Latih kegiatan pengalihan,
untuk mengurangi
ketegangan
 Latih penggunaan
mekanisme pertahanan diri
yang tepat
 Latih teknik relaksas
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian obat
anti anxietas, jika perlu
2 Deficit Setelah dilakukan Tinda Edukasi Kesehatan (I.12383)
pengetahuan kan keperawatan selama Observasi
(D.0111) 3x24 jam mampu meng  Identifikasi kesiapan dan
berhubungan enal pengetahuan tentan kemampuan menerima
dengan g penyakit asam urat de informasi
perawatan ngan kriteria hasil :  Identifikasi factor yang
keluarga bahwa dapat meningkatkan dan
 Kemampuan menjel
ketidaktahuan menurunkan motivasi
askan pengetahuan t
pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan
entang suatu topic
tanda gejala sehat
meningkat
tentang penyakit Terapeutik
asam urat itu  Menggambarkan pe  Sediakan materi dan
seperti apa dan ngalaman meningka media penkes
belum mengetahui t
 Jadwalkan penkes sesuai
keseluruhan  Perilaku sesuai deng kesepakatan
tentang penyakit an pengetahuan men Edukasi
yang dideritanya.  Jelaskan factor resiko
ingkat yang dapat mempengaruhi
kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup
sehat dan bersih
 Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup sehat dan bersih

3 Koping Tidak Setelah dilakukan Tinda Promosi Koping (l.09312)


Efektif (D.0096) kan keperawatan selama
berhubungan 3x24 jam status koping Observasi :
dengan membaik dengan kriter  Identifikasi kegiatan
ketidakpercayaan ia hasil : jangka pendek dan
terhadap  Kemampuan panjang sesuai tujuan
kemampuan diri memenuhi peran  Identifikasi kemampuan
mengatasi masalah sesuai usia yang dimiliki
meningkat  Identifikasi pemahaman
 Perilaku koping proses penyakit
adaptif  Identifikasi dampak situasi
 Kemampuan terhadap peran dan
mengatasi hubungan
masalah  Identifikasi kebutuhan dan
keinginan terhadap
dukungan sosial
Terapeutik :
 Diskusikan perubahan
peran yang dialami
 Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
 Fasilitasi dalam
memperoleh informasi
yang dibutuhkan
 Motivasi untuk
menentukan harapan yang
realistis
 Motivasi terlibat dalam
kegiatan sosial
 Motivasi mengidentifikasi
sistem pendukung yang
tersedia
 Perkenalkan dengan orang
atau kelompok yang
berhasil mengalami
pengalaman sama
 Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan
yang tepat
 Kurangi rangsangan
lingkungan yang
mengancam
Edukasi :
 Anjurkan menjalin
hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan
sama
 Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika perlu
 Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
 Anjurkan keluarga terlibat
 Anjurkan membuat tujuan
yang lebih spesifik
 Latih penggunaan teknik
relaksasi
 Latih keterampilan sosial,
sesuai kebutuhan
 Latihan mengembangkan
penilaian obyektif
DAFTAR PUSTAKA

Jatimi, A., Amilia, Y., & Heru, M. J. . (2021). Gejala Ansietas Pada Staf Kesehatan Di Ruma
h Sakit Akibat Covid-19: A Literature Review. Indonesian Health Science Journal, 1(2),
51–59. https://doi.org/10.52298/ihsj.v1i2.16

Lau, D. K., Agustina, V., & Setiawan, H. (2019). Gambaran tingkat ansietas dan mekanisme
koping pada mahasiswa keperawatan dalam menghadapi ujian praktek laboratorium. Jur
nal Keperawatan Jiwa, 7(2), 215. https://doi.org/10.26714/jkj.7.2.2019.217-228

Manurung, N. (2017). Terapi Reminiscence : Solusi Pendekatan sebagai Upaya Tindakan Ke


perawatan dalam Menurunkan Kecemasan, Stress dan Depresi.

Muyasaroh, H. (2020). Kajian Jenis Kecemasan Masyarakat Cilacap dalam menghadapi Pa


ndemi Covid 19. LP2M UNUGHA Cilacap.

Stres, M., Ansietas, D. A. N., Di, W., Veronika, M., Florensa, A., Paula, V., Sitanggang, Y.,
Hasibuan, S. Y., Anggraini, M. T., & Situngkir, A. (2019). Bencongan Indah Tangerang.
2.

Stuart, G. W. (2021). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart, edisi Indones
ia 11. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=WamJEAAAQBAJ&oi=fnd&pg
=PP1&dq=%22biopsikososial%22+%22stress%22&ots=3gLMzDyFzG&sig=dykuxzOr
duVqMGQgnb7jTV_jXD0

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)1.
Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI).Jakarta : Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
JakartaP:ersatuan Perawat Indonesia

SISTEMATIKA LAPORAN KASUA PSIKOSOSIAL


FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL

TANGGAL DIKAJI :Selasa 24 Oktober 2023

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.S (L/P) Penyakit Medis : P/Asam Urat
Umur : 49 tahun Alamat : Desa Kalipancur
,RT/RW :015/006 Kec :Kalipancur Kota : Semarang

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengatakan memiliki penyakit Asam Urat selama 6 tahun yang lalu dan selama
klien pada saat penyakit asam uratnya kambuh klien langsung memeriksakan ke
dokter dan meminum obat asam urat yang telah diberikan resep oleh dokter.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Apakah memiliki penyakit fisik ?
Klien mengatakan tidak memiliki penyakit fisik
2. Bagaimana riwayat penyakit yang diderita ?
Klien mengatakan pernah ada riwayat penyakit asam urat selama 6 tahun dan me
mpunyai riwayat keturunan dari keluarga yaitu dari ibu
3. Pengobatan sebelumnya
Klien mengatakan bahwa klien berobat ke dokter apabila penyakit asam urat yang
deritanya kambuh
4. Apakah pernah memiliki pengalaman menjadi korban kekerasan ?
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan : Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik maupun
seksual, klien mengatakan tidak pernah memiliki pengalaman menjadi korban kek
erasan maupun tindakan kriminal.
5. Adakah anggota keluarga yang mengalami penyakit tersebut?
Klien mengatakan ada anggota keluarga yaitu ibu yang mengalami sakit asam
urat seperti klien.
6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan merasa tidak ada masalah terhadap masa lalunya.

IV. FAKTOR PRESIPITASI


Dalam jangka waktu 6 bulan
1. Apakah klien memiliki penyakit fisik yang belum sembuh ?
Klien mengatakan tidak memiliki seperti luka yang belum kering atau luka yang
parah.
2. Apakah klien putus obat (tidak minum obat?Berapa lama?
Klien mengatakan masih minum resep obat dari dokter apabila penyakit dmnya k
ambuh.
3. Apakah klien mengkonsumsi NAPZA ?
Klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi zat adiktif terlarang seperti (NAP
ZA).
4. Apakah klien mengalami peristiwa atau kejadian yang tidak menyenangkan dalam
6(enam) bulan terakhir ?
Klien mengatakan tidak mengalami kejadian yang tidak menyenangkan dalam 6(e
nam) bulan terakhir.
V. FISIK (Fokus ke Pola Fungsional yang Terganggu)
Tanda Vital
TD : 136/87mmHg
N : 86x/mnt
S : 36°C
P : 20x/menit
GDS : 92
Asam urat :7ml/dl
Ukur
TB : 165 cm
BB : 53kg
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (Tiga generasi)
2. Konsep Diri
Gambaran diri :
Klien mengatakan bahwa klien memiliki penyakit yang dideritanya tidak memper
masalahkan terhadap tubuhnya.
Identitas diri :
Klien mengatakan perannya sebagai istri dan ibu rumah tangga.
Peran :
Klien mengatakan perannya dirumah sebagai istri dan sebagai ibu rumah tangga.
Ideal diri :
Klien mengatakan ada keinginan untuk sembuh dari penyakitnya dan bisa beraktif
itas seperti dulu lagi.
Harga diri :
Klien mengatakan tidak malu dengan kondisinya sekarang tetapi kondisi klien
lesu dan tidak bergairah
Masalah keperawatan : -
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang sangat berarti bagi klien adalah suami dan anak
nya dan beserta cucunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien mengatakan suka melakukan kegiatan dilingkungan masyarakat seperti
mengikuti pengajian dan arisan.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan tidak ada hambatan dengan orang lain

Masalah Keperawatan : Klien tidak mengalami masalah hubungan sosial

4. Spiritual
Nilai dan keyakinan :
Klien percaya dengan adanya Tuhan dan dia mengakui agama yang dianut adalah
Agama Islam.
Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan melakukan ibadah sesuai keyakinan agamanya yaitu sholat, dan
klien sering mengikuti kegiatan pengajian
Masalah Keperawatan : Klien tidak mengalami masalah keperawatan spiritual
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Jelaskan : Klien tampak rapi dan bersih,berpakaian sopan,tidak tercium bau,Ny.S
tampak lemas
Masalah Keperawatan :-
2. Pembicaraan
Jelaskan : Klien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan dengan tepat
Masalah keperawatan : -
3. Aktivitas motoric
Jelaskan : Klien mampu berinteraksi saat diajak berbicara tidak ada gerakan yang
diulang-ulang
Masalah Keperawatan : -
4. Alam perasaan
Jelaskan :Klien menunjukkan ekpresi khawatir dan selalu cemas khawatir dengan
penyakitnya.
Masalah keperawatan : Ansietas
5. Afek
Jelaskan :Klien tampak sesuai dengan emosi dan sesuai dengan stimulus yang
diberikan
Masalah keperawatan : -
6. Interaksi selama wawancara
Jelaskan : Klien mampu menjawab pertanyaan selama wawancara,kooperatif, dan
ada kontak mata saat wawancara
Masalah keperawatan :-
7. Persepsi
Jelaskan : Terlihat 5 panca indra klien masing” masih terbilang normal dan tidak
mengalami halusinasi
Masalah Keperawatan : -
8. Proses piker
Jelaskan : Pembicaraan klien normal dan nyambung,mampu menjawab pertanyaan
jika dilakukan wawancara dan tidak ada gangguan proses pikir
Masalah keperawatan : Tidak ada gangguan proses pikir
9. Isi pikir
Waham
Jelaskan : klien mengatakan merasa cemas karena mempunyai Riwayat penyakit
Asam Urat
Masalah keperawatan : Klien mengalami Ansietas
10. Tingkat kesadaran
Disorientasi
Jelaskan : klien tampak tingkat kesadaran normal dan berkonsentrasi
Masalah keperawatan : -
11. Memori
Jelaskan : Klien mengatakan masih ingat dan terkadang sudah lupa kejadian yang
dideritanya
Masalah keperawatan : Koping tidak efektif
12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Jelaskan : Klien mampu berhitung dengan benar angka ,ketika diajarkan/tanpa ara
han ,klien berkonsentrasi
Masalah keperawatan : -
13. Kemampuan penilaian
Jelaskan :klien mengatakan memiliki gangguan ringan yaitu cemas karena agak su
sah melakukan kegiatan,merasa lemas
Masalah keperawatan : Ansietas
14. Daya Tilik diri
Jelaskan : Klien menyadari bahwa saat ini mengalami penyakit Asam Urat dan
klien kurang mengetahui penyakit yang dideritanya,klien hanya bisa berdoa
supaya lekas sembuh agar tidak terus menerus merepotkan suaminya dan klien
berperan sebagai istri , anak-anak dan keluarga yang
menyayanginya dan mendukung kesembuhannya
Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan
VIII. MEKANISME KOPING
Afektif :
-Klien mengatakan merasa tidak mampu beraktivitas seperti bekerja pada saat
sebelum mengalami penyakit asam urat dan sekarang kekuatan ototnya semakin
berkurang.
-Klien mengatakan apabila asam uratnya kambuh klien berobat ke dokter
-Klien mengatakan merasa khwatir dan sedih juga sudah tidak bisa bekerja karena
dan sakit-sakitan
-Klien mengatkan merasa binggung dan tidak tau mau berbuat apa dengan keadaan
sekarang
-Klien mengatakan memikirkan bagaimana ia merawat suaminya selama ia sakit
Masalah Keperawatan : Koping tidak efektif
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a) Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan tidak mengalami masalah dukungan dengan kelompok
b) Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan tidak mengalami masalah daalam lingkungan rumah maupun w
arga ramah akan tetapi klien lebih sering dirumah aja
c) Masalah dengan Pendidikan
Klien mengatakan lulusan SMA
d) Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan klien sebelum mengalami asam urat klien bekerja di PT walet d
an semenjak mengalami asam urat klien tidak bekerja lagi.
e) Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan tidak mengalami masalah dalam lingkungan perumahan karena
klien tinggal di pedesaan dan klien tinggal dengan suami beserta anaknya.
f) Masalah ekonomi
Klien mengatakan bahwa pendapatakan ekonominya suaminya yang bekerja
g) Masalah dengan pelayanan Kesehatan
Klien mengatakan pelayanan kesehatan baik dari puskesmas ataupun pergi ke dokt
er untuk berobat tidak terdapat masalah.

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


a) Penyakit fisik
Klien mengatakan belum mengetahui tentang penyakit Asam urat
b) Masalah psikososial
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang masalah psikososial penyakit yang di
alaminya.
c) Penyebab
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyebab penyakit asam urat yang di
alaminya.
d) System pendukung
Klien mengatakan system pendukungnya adalah suaminya dan anaknya.
e) Koping
Klien tampak mengalami masalah koping karena dirinya tidak mau kehilangan per
an tidak berguna dan merasa beban
f) Obat-obatan
Klien mengatakan mengkonsumsi obat-obatan sesuadi dengan resep dokter.

ANALISA DATA

DATA MASALAH
Data Subjektif : Ansietas (D.0080)
 Klien mengatakan merasa kha
watir dengan kondisinya saat i
ni
 Klien mengatakan dirinya mud
ah gelisah dan tidak berdaya
 Klien mengatakan semalam tid
ak bisa tidur
Data Objektif :
 Klien tampak gelisah
 Klien tampak tegang
TD : 136/87mmHg
N : 86x/mnt
S : 36°C
P : 20x/menit
GDS : 92
Asam urat :7

Data Subjektif : Deficit pengetahuan (D.0111)


 Klien mengatakan dirinya
belum mengetahui tentang
penyakit asam urat
 Klien mengatakan belum
mengetahui penyebab apa
penyakit yang dialaminya
 Klien mengatakan tidak tahu a
pa yang harus dilakukan untuk
penyakitnya
Data Objektif :
 Klien berbicara pelan dan lirih
 Kontak mata mata klien kuran
g
 Klien tampak lesu
Data subjektif : Koping Tidak Efektif (D.0096)
− Klien mengatakan merasa
tidak mampu karna umur yang
menua kekuatan otot semakin
lemah
− Klien mengatakan merasa
khwatir dan sedih juga sudah
menua dan sakit-sakitan
− Klien mengatkan merasa
binggung dan tidak tau mau
berbuat apa dengan keadaan
sekarang
− Klien mengatakan memikirkan
bagaimana ia merawat
suaminya selama ia sakit

Data objektif :
 Klien tampak lemas
 Tangan dan kaki tampak lesu
dan kusam
 Tampak was was

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : -
Terapi medik : Terapi kuesioner HARS
XII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
4. Ansietas ( D.0080) berhubungan dengan krisis situasional
5. Deficit pengetahuan (D.0111) berhubungan dengan perawatan keluarga bahwa
ketidaktahuan pengetahuan dan tanda gejala tentang penyakit asam urat itu
seperti apa dan belum mengetahui keseluruhan tentang penyakit yang dideritanya.
6. Koping Tidak Efektif (D.0096) berhubungan dengan ketidakpercayaan terhadap
kemampuan diri mengatasi masalah

XIII. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal/ No Dx K Rencana Tindakan Keperawatan Rasional


Jam ep Tujuan dan kriteri Tindakan Keperawatan
a hasil (SLKI) (SIKI)
Selasa,2 Ansietas Setelah dilakukan Terapi Relaksasi (I.0932
4-09-20 ( D.0080) Tindakan kepera 6)  Untuk mengeta
23 watan selama 3x Observasi : hui tingkat ny
Pukul 0 kunjungan rumah  Identifikasi penur eri, ketidakma
9.00 ansietas menurun unan tingkat nyer mpuan berkon
dengan kriteria ha i, ketidakmampua sentrasi, atau
sil : n berkonsentrasi, gejala lain yan
 Verbalisas atau gejala lain ya g menggangg
i kebingun ng mengganggu k u kemampuan
gan menur emampuan kognit kognitif
un if  Untuk mengeta
 Verbalisas  Identifikasi teknik hui teknik apa
i khawatir relaksasi yang per saja yang pern
menurun nah efektif diguna ah digunakan
 Perilaku kan oleh keluarga
menurun  Identifikasi kesedi untuk mereda
 Tekanan d aan, kemampuan, kan nyeri dan
arah meni dan penggunaan t rasa cemas
ngkat eknik sebelumnya  Untuk melihat
 Periksa keteganga apakah keluar
n otot, frekuensi n ga mampu me
adi, tekanan dara lakukan tekni
h, dan suhu sebel k relaksasi
um dan sesudah  Untuk mengata
melakukan latihan hui apakah ad
 Monitor respons t a atau tidakny
erhadap terapi rel a perubahan d
aksasi alam melakuk
Terapeutik : an teknik rela
 Ciptakan lingkun ksasi terhadap
gan tenang dan ta kecemasan da
npa gangguan den n nyeri yang d
gan pencahayaan irasakan klien
dan suhu ruang ny  Untuk mengeta
aman, jika memu hui perasaan k
ngkinkan lien terhadap
 Gunakan pakaian keberhasilan t
longgar erapi yang sud
 Gunakan nada sua ah dilakukan
ra lembut dengan  Agar klien mer
irama lambat dan asa nyaman k
berirama etika dilakuka
Edukasi: n terapi relaks
 Jelaskan tujuan, asi
manfaat, batasan,  Agar klien lebi
dan jenis relaksasi h leluasa dala
yang tersedia (mi m menggerak
s. Music, meditas kan anggota t
i, napas dalam, rel ubuhnya saat
aksasi otot progre melakukan tek
sif) nik relaksasi d
 Anjurkan menga an tidak sesak
mbil posisi nyama  Agar klien dap
n at mengikuti i
 Anjurkan rileks d nstruksi peraw
an merasakan sen at dengan ben
sasi relaksasi ar dan dapat te
 Anjurkan sering rjalinnya bina
mengulangi atau hubungan sali
melatih reknik ya ng percaya
ng dipilih  Agar klien dap
 Demonstrasikan d at mengetahui
an latih teknik rel tujuan, batasa,
aksasi dan jenis relak
sasi yang akan
dilakukan bers
ama perawat
 Posisi nyaman
dapat menduk
ung proses rel
aksasi yang di
lakukan
 Agar terapi rel
aksasi yang di
lakukan dapat
mencapai hasi
l yang maksi
mal
 Untuk memaks
imalkan hasil
terapi relaksas
i yang dipilih,
dan menguran
gi rasa cemas
dan nyeri
 Agar klien
dapat men
getahui ca
ranya dan
langsung
memprakti
kkan bersa
ma perawa
t
Rabu,2 Deficit Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan  Memberikan
5-09-20 pengetah Tindakan kepera (I.12383) pendidikan
23 uan watan selama 3x Observasi kesehatan
(D.0111) kunjungan rumah  Identifikasi kesiapan tentang asam
Pukul
09.00 mampu mengenal dan kemampuan urat yaitu
pengetahuan tenta menerima informasi pengertian,
ng penyakit asam  Identifikasi factor penyebab,
urat dengan kriter yang dapat tanda dan
ia hasil : meningkatkan dan gejala, cara
 Kemampuan menurunkan motivasi Penularan,
menjelaskan p perilaku hidup bersih cara
engetahuan te dan sehat Pencegahan
ntang suatu to Terapeutik dan cara
pic meningkat  Sediakan materi dan Perawatan
 Menggambark media penkes pertama asam
an pengalama  Jadwalkan penkes urat di rumah
n meningkat sesuai kesepakatan
 Perilaku sesua Edukasi  Membantu
i dengan peng  Jelaskan factor resiko keluarga
etahuan meni yang dapat mengidentifik
ngkat mempengaruhi asi gejala
kesehatan asam urat

 Ajarkan perilaku pada anggota

hidup sehat dan keluarga

bersih
 Ajarkan strategi yang  Mendiskusika

dapat digunakan n dengan

untuk meningkatkan keluarga

perilaku hidup sehat akibat asam

dan bersih urat jika tidak


segera diatasi

 Memberi
motivasi
keluarga
dalam
mengambil
keputusan
untuk
merawat
anggota
keluarga
dengan
masalah asam
urat

Kamis,2 Koping Setelah dilakukan Promosi Koping  Untuk


6-09-20 Tidak Tindakan kepera Definisi : meningkatkan mengetahui
23 Efektif watan selama 3x2 upaya kognitif dan kegiatan
(D.0096) 4 jam status kopin perilaku untuk menilai jangka pendek
Pukul 1
g membaik deng dan merespon stresor dan panjang
1.00
an kriteria hasil : dan/atau kemampuan sesuai tujuan
 Kemampu menggunakan sumber-
 Untuk
an sumber yang ada
mengetahui
memenuhi Tindakan
kemampuan
peran Observasi
yang dimiliki
sesuai usia
1. Identifikasi kegiatan klien
meningkat
jangka pendek dan
 Perilaku  Untuk
panjang sesui tujuan.
koping mengetahui
2. Identifikasi
adaptif seberapa tau
kemampuan yang
 Kemampu klien tentang
dimiliki
an penyakit yang
3. Identifikasi
mengatasi dialami.
pemahaman proses
masalah
penyakit  Jelaskan tujuan
4. Identifikasi dampak dan apa yang
situasi terhadap peran akan terjadi
dan hubungan terhadap peran
5. Identifikasi kebutuhan dan
dan keinginan
hubungannya
terhadap dukungan
sosial  Memberikan
Terapeutik penjelasan
1. Diskusikan tentang
perubahan peran yang kebutuhan dan
dialami keinginan
2.Gunakan pendekatan terhadap
yang tenang dan dukungan
meyakinkan sosial
3.Diskusikan mengkritik
diri sendiri
XIV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/tanggal/jam Dx.Kep Implementasi Respon TTD


Selasa,24-09-20 FEBY
23 1 1. Mengidentifikasi dan menguraikan DS:
Pukul 09.00 perasaannya menjelaskan situasi penyebab  Klien mengatakan tubuhnya me
kecemasan dan melakukan pengkajian sesuai rasakan khwatir terhadap kondi
dengan kuesioner kecemasan si yang dihadapi
DO:
 Klien tampak gelisah, tegang

1
2. Mengidentifikasi tingkat ansietas klien Memeri DS :
ksa tekanan darah dan ketegangan otot yang dia  Klien mengatakan bersedia unt
lami oleh klien uk dilakukan pengukuran tekan
an darah
 Klien mengatakan otot di kaki
nya merasa menegang
DO :
 TD : 136/87mmHg

3. Mengajarkan klien cara melakukan terapi DS:


hypnosis 5 jari  Klien memberikan persetujuan
untuk diajarkan terpai hypnosis
5 jari dengan dipandu

DO :
 Klien tampak setuju

DS:
4. Mengecek kembali apakah klien menggunakan  Klien mengatakan pakaiannya s
pakaian yang longgar atau ketat udah terasa nyaman, longgar da
n tidak terasa sempit
DO:
 Pakaian yang digunakan klien t
ampak longgar

1 DS:
 Klien mengatakan mengerti de
ngan manfaat dan tujuan dari te
5. Menjelaskan manfaat dan tujuan dari terapi hip rapi hipnosis 5 jari
nosis 5 jari DO:
 Klien tampak dapat menyebutk
an beberapa manfaat melakuka
n terapi hipnosis 5 jari

DS:
1  Klien mengatakan sudah meras
a nyaman dengan posisi duduk
di lantai
DO:
6. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman  Klien tampak sudah merasa nya
man dengan posisi duduk

DS:
1  Klien mengatakan setelah dilak
ukan terapi hipnosis 5 jari ada p
erasaan yang mengurang dari s
ebelum dilakukan terapi
 Klien mengatakan sudah berusa
ha merasakan sensasi rilek saat
7. Menganjurkan klien untuk rileks dan merasaka
melakukan teknik relaksasi
n teknik relaksasi yang dipilih
DO:
 Klien dapat menarik dan meng
hembuskan napasnya secara pe
rlahan sambil merasakan sensas
i

1
DS:
 Klien mengatakan bersedia unt
uk melakukan teknik hipnosis 5
jari
8. Membantu klien untuk mendemonstrasikan tek
DO:
nik hipnosis 5 jari
 Klien tampak dapat melakukan
beberapa terapi hipnosis 5 jari

DS :
 Klien mengatakan paham
dengan penkes yang diberikan
9. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
asam urat DO :
 Klien tampak kooperatif

2 DS:
 Klien mengatakan merasa
senang dengan adanya
kunjungan dari mahasiswa
10. Memonitor keadaan umum  DO: Klien tampak tegang

 TD : 136/87mmHg

 N : 86x/mnt
 S : 36°C

 P : 20x/menit

 GDS : 92

 Asam urat :7

2 DS:
 Klien mengatakan bersyukur m
asih dapat melanjutkan hidup
DO:
11. Membrikan informasi terkait dengan peny  Klien tampak paham dengan pe
ebab asam urat dengan menggunakan lembar b njelasan penkes
alik(Leaflet)

DS:
 Klien mengatakan bahwa
bertanya tentang penkes yang
2 dijelaskan tadi
DO:

 Klien mau menjawab


12. Memberikan kesempatan keluarga untuk pertanyaan yang diajukan oleh
bertanya tentang hal-hal yang belum jelas mahasiswa

DS :
 Klien mengatakan bahwa sudah
3 mulai memahami tentang
penyakitnya setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
DO:
 Klien tampak kooperatif

13. Menanyakan pemahaman proses penyakit kep


ada klien
DS :
 Klien mengatakan bersedia unt
uk dilakukan wawancara
 Klien mengatakan merasa ama
n dan tidak terganggu
3 DO :
 Klien tampak kooperatif
 Bina hubungan saling percaya
dengan klien dapat terjalin den
14. Menanyakan dampak situasi terhadap peran da gan baik
n hubungan

DS :
 Klien mengatakan tidak mau ja
di beban dari suaminya
 Klien mengatakan tidak mau m
3 erepotkan anggota keluarga yan
g lain karena mereka juga mem
iliki kesibukan masing-masing
DO :

 Klien tampak sedih karena pera


15. Mendiskusikan perubahan peran yang dialami
n sebagai istri tidak sesuai yang
oleh klien
diharapkan
Rabu,25-09-202 . FEBY
3 1 1. Menidentifikasi penurunan tingkat kecema DS:
Pukul 09.00 san setelah dilakukan terapi hipnosis 5 jari  Klien mengatakan tubuhnya ter
asa menjadi lebih segar dan oto
tnya menjadi lebih rileks
 Klien mengatakan pikirannya
menjadi lebih plong dan dirinya
menjadi lebih tenang
DO:
 Klien tampak lebih rileks setela
h dilakukan terapi hypnosis 5
jari
2. Memeriksa tekanan darah dan ketegangan
1 otot yang dialami oleh klien DS :
 Klien mengatakan bersedia unt
uk dilakukan pengukuran tekan
an darah
 Klien mengatakan otot di kaki
nya hari ini sudah lebih rilks
DO :
 TD: 136/87 mmHg
 RR: 99x/mnt
 Asam urat :6,8

DS:
1 3. Memonitor respons terhadap terapi hipnosi  Klien mengatakan setelah dilak
s 5 jari ukan terapi hipnosis 5 jari klie
n merasa lebih tenang, dan fikir
annya lebih plong
DO :
 Klien tampak lebih segar dan ri
leks

4. Menanyakan kembali tentang penyakit


DS:
2 yang diderita pengertian penyebab dan
 Klien mengatkan sudah
tanda gejala setelah melakukan pendidikan
memahami tentang penyakit
kesehatan
yang dideritanya
DO :
 Klien kooperatif

5. Mengajarkan klien latihan berpikir positif DS:


2  Klien senang setelah diajarkan
berpikir positif
DO :
 Klien tampak senang

6. Menanyakan pemahaman proses penyakit


3 DS :
kepada klien
 Klien mengatakan akan berusa
ha untuk mengurangi konsumsi
sayuran yang menyebabkan asa
m uratnya naik dengan cara
tidak mengkonsumi sayur
seperti daun singkong

DO :
 Klien tidak lagi menyalahkan d
iri sendiri setelah melakukan ev
aluasi kemarin

7. Membina hubungan saling percaya


3 DS:
 Klien mengatakan perasaan
yang dirasakan klien senang
diajari terapi
DO:
 Klien tampak saling percaya

3 8. Menenyakan kepada klien tentang DS:


perasaannya  Klien mengatakan bersyukur m
asih dapat melanjutkan hidup d
an melakukan hal-hal positif ya
ng masih bisa dilakukan
DO:
 Klien tampak mengucap syukur
terhadap hal yang masih dimili
kinya saat ini

Kamis,26-09- FEBY
2023 1 1. Memonitor respons terhadap terapi relaksa DS:
Pukul 11.00 si  Klien mengatakan rasa khawati
r sudah menurun terhadap kond
isi fisiknya yang sering letih, le
mah, lesu
DO:
 Klien tampak lebih rileks setela
h dilakukan terapi hipnosis 5 ja
ri
2. Membantu klien untuk mendemonstrasika
n teknik hipnosis 5 jari
1

3. Membantu keluarga mengidentifikasi


tanda dan gejala asam urat pada anggota DS :
2 keluarga  Klien mengatakan bersedia unt
uk dilakukan pengukuran tekan
an darah
 Klien mengatakan lebih rileks
dan lebih plong
DO :
 TD : 135/85mmHg

4. Mendiskusikan dengan keluarga tentang


2 penyakit dan cara penanganannya asam DS :
urat  Klien dan keluarga sudah
mengetahui tanda dan gejala
penyakit asam urat
DO :
 Klien tampak paham

5. Mengajarkan klien terapi murotal dan


3 perpikir positif DS :
 Klien mengatakan sudah mener
ima keadaannya,dan dapat men
gatasi masalah
 Klien mengatakan tentang dirin
ya yang menjadi beban itu hany
alah hal-hal negatif yang sudah
berkurang selama dirinya mela
kukan relaksasi murottal dan na
pas dalam serta mengevaluasi d
irinya
DO :

 Klien tidak lagi merasakan kek


hawtiran
 Klien tampak berdamai dengan
keadaannya
DS:
3 6. Membina hubungan saling percaya  Klien mengatakan perasaan
yang dirasakan klien senang
diajari terapi
DO:
 Klien tampak saling percaya
XV. EVALUASI

Hari/tanggal/jam Dx.Keperawatan Evaluasi TTD


Selasa,24-09-20 FEBY
23 1 S:
Pukul 09.00  Klien mengatakan tubuhnya terasa menjadi lebih segar dan ototnya menjadi
lebih rileks
 Klien mengatakan bersedia untuk dilakukan pengukuran tekanan darah
 Klien mengatakan pakaiannya sudah terasa nyaman, longgar dan tidak terasa
sempit

O:
 Klien tampak tersenyum dan menggerakkan beberapa anggota tubuhnya
karena merasa rileks
 TD : 136/87mmHg

 Pakaian yang digunakan klien tampak longgar

A:
 Ansietas belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sebagian diantaranya :
 Memeriksa tekanan darah dan ketegangan otot yang dialami oleh klien
 Mengecek kembali apakah klien menggunakan pakaian yang longgar atau ke
tat
 Membantu klien mengatur posisi yang nyaman

S:
2  Klien mengatakan belum paham dengan penkes yang diberikan
 Klien mengatakan merasa senang dengan adanya kunjungan dari mahasiswa
O:
 Klien tampak tegang
 TD : 136/87mmHg
 N : 86x/mnt
 S : 36°C
 P : 20x/menit
 GDS : 92
 Asam urat :7

A:
 Defisit pengetahuan belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sebagian diantaranya :
 Memberikan pendidikan kesehatan
 Memonitor verbalisasi positif untuk diri sendiri

S:
 Klien mengatakan bersedia untuk dilakukan wawancara
 Klien mengatakan merasa aman dan tidak terganggu
3

O:
 Klien tampak kooperatif
 Bina hubungan saling percaya dengan klien dapat terjalin dengan baik

A:
 Koping tidak efektif belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sebagian diantaranya:
 Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
 Menanyakan pemahaman proses penyakit kepada klien
 Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
 Melakukan diskusi bersama klien tentang mengkritik diri sendiri

Rabu,25-09-202 FEBY
3 1 S:
Pukul 09.00
 Klien mengatakan tubuhnya terasa menjadi lebih segar dan ototnya menjadi l
ebih rileks
 Klien mengatakan pikirannya menjadi lebih plong dan dirinya menjadi lebih
tenang
 Klien mengatakan bersedia untuk dilakukan pengukuran tekanan darah

O:
 Klien tampak lebih rileks setelah dilakukan terapi hypnosis 5 jari
 TD: 136/87 mmHg
 RR: 99x/mnt
A:
 Ansietas belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sebagian diantaranya :
 Memeriksa tekanan darah
 Memonitor respons terhadap terapi relaksasi
 Memonitor asam urat

2 S:
 Klien mengatkan sudah memahami tentang penyakit yang dideritanya
 Klien senang setelah diajarkan berpikir positif

O:
 Klien kooperatif
 Klien tampak senang
A:
 Defisit pengetahuan belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sebagian diantaranya :
 Membina hubungan saling percaya

S:
3  Klien mengatakan perasaan yang dirasakan klien senang diajari terapi
 Klien mengatakan bersyukur masih dapat melanjutkan hidup dan melakukan
hal-hal positif yang masih bisa dilakukan

O:

 Klien tampak saling percaya


A:
 Koping tidak efektif belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan sebagian diantaranya:
 Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
 Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
 Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial
 Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan

Kamis,26-09- FEBY
2023 1 S:
11.00  Klien mengatakan rasa khawatir sudah menurun terhadap kondisi fisiknya
yang sering letih, lemah, lesu
 Klien mengatakan lebih rileks dan lebih plong

O:
 Klien tampak lebih rileks setelah dilakukan terapi hipnosis 5 jari
 TD : 145/85mmHg
A:
 Ansietas teratasi
P:
Intervensi dihentikan
S:
2  Klien dan keluarga sudah mengetahui tanda dan gejala asam urat

O:
 Klien tampak paham dengan penkes yang diberikan
A:
 Defisit pengetahuan teratasi
P:
Intervensi dihentikan

S:
3
 Klien mengatakan sudah menerima keadaannya,dan dapat mengatasi masala
h
 Klien mengatakan tentang dirinya yang menjadi beban itu hanyalah hal-hal n
egatif yang sudah berkurang selama dirinya melakukan relaksasi murottal da
n napas dalam serta mengevaluasi dirinya
O:

 Klien tidak lagi merasakan kekhawtiran


 Klien tampak berdamai dengan keadaannya

A:
 Koping tidak efektif teratasi
P:
 Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai