PSIKOSOSIAL
Disusun Oleh :
2308024
2023
a. KASUS
Ansietas
b. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. PENGERTIAN
Kecemasan berasal dari bahasa Latin (anxius) dan Jerman (anst), kata yang
digunakan untuk menggambarkan pengaruh negatif dan gairah fisiologis. Kecemasan
adalah keadaan pikiran dimana seseorang penuh dengan ketakutan dan kekhawatiran,
perasaan takut dan khawatir tentang hal-hal yang tidak pasti(Muyasaroh, 2020).
Menurut American Psychological Association (APA) kecemasan adalah keadaan
emosional yang terjadi ketika individu mengalami stres dan ditandai dengan perasaan
tegang, pikiran yang mengkhawatirkan individu, dan respons fisik (detak jantung
cepat, tekanan darah meningkat, dll).
Kecemasan adalah fungsi ego untuk mengingatkan seseorang tentang
kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang
sesuai. Kecemasan berfungsi untuk mekanisme pelindung ego karena kecemasan
memberi sinyal kepada tubuh kita bahwa ada bahaya yang meningkat sampai ego
terkalahkan.
Ansietas adalah perasaan ketakutan yang tidak memiliki penyebab yang jelas d
an tidak didukung oleh situasi,kecemasan dapat dirasakan oleh setiap orang jika meng
alami tekanan dan perasaan yang mendalam menyebabkan masalah kejiwaan dan berk
embangan dalam jangka panjang (Pardede, Simanjuntak & Manulu, 2020). Kecemasa
n merupakan suatu respon psikologis maupun fisiologis individu terhadap suatu keada
an yang tidak menyenangkan, atau reaksi atas situasi yang dianggap mengancam (Hul
u & Pardede, 2016).Kecemasan merupakan suatu keadaan perasaan gelisah, ketidakte
ntuan, ada rasa takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak
diketahui masalahnya (Pardede & Simangunsong, 2020).
Ansietas merupakan keadaan emosi dan pengalaman subjektif individu. Kedua
nya adalah energi dan tidak dapat diamati secara langsung. Seorang perawat menilai p
asien ansietas berdsarkan perilaku tertentu. Penting untuk diingat bahwa ansietas adal
ah bagian dari kehidupan sehari-hari.Ansietas adalah dasar kondisi manusia dan mem
berikan peringatan berharga. Bahkan kapsitas untuk menjadi ansietas diperlukan untu
k bertahan hidup. Selain itu, seseorang dapat tumbuh dari ansietas jika seseorang berh
asil berhadapan, berkaitan dengan, dan belajar dari menciptakan pengalaman ansieata
s. (Stuart, 2016).
Ansietas adalah suatu perasaan takut akan terjadinya sesuatu yang disebabkan
oleh antisipasi bahaya dan merupak sinyal yang membantu individu untuk bersiap me
ngambil tindakan menghadapi ancaman. Pengaruh tuntutan, persaingan, serta bencana
yang terjadi dalam kehidupan dapat membawa dampak terhadap kesehatan fisik dan p
sikologis. Salah satu dampak psikologis yaitu ansietas atau kecemasan (Sutejo, 2018).
B. ETIOLOGI
mbuh dalam situasi yang dapa menimbulkan stress berat pada orang lain adapun fakt
1. Teori psikionalitik
ebagai mediator antara ide dan super ego mencerminkan hati nurani seseo
ungsi untuk memperingatkan ego tenang suatu budaya yang perlu segera
diatasi
2. Teori interpersonal
han. Individu dengan harga diri rendah biasanya sangat mengalami ansie
tas berat
3. Teori perilaku
Ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang yang men
4. Kajian biologis
C. GEJALA ANSIETAS
Menurut (Jatimi et al., 2021) Keluhan yang sering di temukan pada seseorang yan
g mengalami ansietas antara lain sebagai berikut :
1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, dan mudah tersi
nggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, dan mudah terkejut.
3. Takut sendirian,takut pada keramaian, dan banyak orang.
4. Gangguan pola tidur dan muncul mimpi menegangkan.
5. Keluhan somatic, misalnya terjadi rasa sakit pada otot dan tulang, pendengara
n berdengung (tiritus, berdebar-debar, sesak napas, gangguan pencernaan, gan
gguan perkemihan, dan sakit kepala).
1. Reaksi yang berorientasi pada tugas (task oriented reaction) Merupakan pemec
ahan masalah secara sadar yang digunakan untuk menanggulangi ancaman stre
ssor yang ada secara realistis yaitu:
a. Perilaku menyerang (Agresif) Biasanya digunakan individu untuk mengata
si rintangan agar memenuhi kebutuhan.
b. Perilaku menarik diri Digunakan untuk menghilangkan sumber ancaman b
aik secara fisik maupun psikologis.
c. Perilaku kompromi Digunakan untuk merubah tujuan yang akan dilakukan
atau mengorbankan kebutuhan personal untuk mencapai tujuan.
2. Mekanisme pertahanan ego (Ego oriented reaction) Mekanisme ini membantu
mengatasi ansietas ringan dan sedang yang digunakan untuk melindungi diri d
an dilakukan secara sadar untuk mempertahankan keseimbangan. Mekanisme
pertahanan ego:
a. Disosiasi adalah pemisahan dari proses mental atau perilaku dari kesadara
n atau identitasnya.
b. Identifikasi (identification) adalah proses dimana seseorang untuk menjadi
yang ia kagumi berupaya dengan mengambil/meniru pikiranpikiran, perila
ku dan selera orang tersebut.
c. Intelektualisasi (intellectualization) adalah penggunaan logika dan alasan y
ang berlebihan untuk menghindari pengalaman yang mengganggu perasaa
nnya.
d. Introjeksin (introjection) adalah suatu jenis identifikasi yang dimana seseor
ang mengambil dan melebur nilai-nilai dan kualitas seseorang atau suatu k
elompok kedalam struktur egonya sendiri, berupa hati nurani, contohnya ra
sa benci atau kecewa terhadap kematian orang yang dicintai, dialihkan den
gan cara menyalahkan diri sendiri.
e. Kompensasi adalah proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra
diri dengan secara tegas menonjolkan keistimewaan/kelebihan yang dimili
kinya. Penyangkalan (Denial) adalah menyatakan ketidaksetujuan terhadap
realitas dengan mengingkari realitas tersebut. Mekanisme pertahanan ini a
dalah penting, sederhana, primitif.
f. Pemindahan (displacement) adalah pengalihan emosi yang semula ditujuka
n pada seseorang/benda kepada orang lain/benda lain yang biasanya netral
atau kurang mengancam dirinya.
g. Isolasi adalah pemisahan unsur emosional dari suatu pikiran yang mengga
ngu dapat bersifat sementara atau berjangka lama.
h. Proyeksi adalah pengalihan buah pikiran atau impuls pada diri sendiri kepa
da orang lain terutama keinginan, perasaan emosional dan motivasi yang ti
dak dapat ditoleransi.
i. Rasionalisasi adalah mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan da
pat diterima masyarakat untuk membenarkan perasaan perilaku dan motif
yang tidak dapat diterima.
j. Reaksi formasi adalah pengembangan sikap dan pola perilaku yang ia sada
ri yang bertentangan dengan apa yang sebenarnya ia rasakan atau ingin dil
akukan.
k. Regresi adalah kemunduran akibat stress terhadap perilaku dan merupakan
ciri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini.
l. Represi adalah pengenyampingkan secara tidak sadar tentangtentang pikira
n, ingatan yang menyakitkan atau bertentangan ,dari kesadaran seseorang
merupakan pertahanan ego yang primer yang cenderung diperkuat oleh me
kanisme lain.
n dan ketergantungan.
c. Gejala kognitif dari kecemasan adalah: mencemaskan sesuatu, takut akan ses
uatu yang akan terjadi di masa depan, percaya bahwa sesuatu yang buruk aka
n segera terjadi, takut tidak dapat menyelesaikan masalah, bingung atau galau
sulit berkonsentrasi.
F. PENYEBAB KECEMASAN
Kurang Pengetahuan
1. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah proses untuk tahap awal dan dasar utama dari proes keperawata
n terdiri drai pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah klien. Data y
ang dikumpulkan melalui data biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Pengelompok
kan data pengkajian kesehatan jiwa, dapat berupa faktor presipitasi, penilaian terhada
p stressor, sumber koping, dan kemampuan yang dimiliki (Afnuhazi, 2015) :
a. Identitas klien
Nama, umur, alamat, jenis kelamin, tempat tanggal lahir,pekerjaan,suku/bangs
a, agama diagnosa medis, tanggal masuk rumah sakit, dan nomor rekam medi
s.
b. Faktor predisposisi
1. Apakah memiliki penyakit fisik
Klien ansietas mempunyai Riwayat penyakit fisik
2. Bagaimana Riwayat penyakit yang diderita
3. Pengobatan
4. Aniaya
5. Anggota keluarga yang mengalami Gangguan Jiwa
6. Pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan
c. Faktor presipitasi
Dalam jangka 6 bulan
1. Apakah klien memiliki penyakit fisik yang belum sembuh
2. Apakah klien putus obat(tidak minum obat)?berapa lama
3. Apakah klien mengkonsumsi NAPZA
4. Apakah klien mengalami peristiwa atau kejadian yang tidak
menyenangkan dalam 6 bulan terakhir
d. Pengkajian fisik
e. Pengkajian psikososial
1) Genogram
Biasanya menggambarkan garis keturunan keluarga pasien,apakah ada
keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami pasien
2) Konsep diri
a) Gambaran diri
Biasanya klien dengan ansietas (kecemasan) akan mengatakan tidak
ada keluhan apapun
b) Identitas diri
c) Peran
d) Ideal diri
e) Harga diri
f) Hubungan sosial
g) Spiritual
1) Falsafah hidup
2) Konsep kebutuhan dan praktek keagamaan
f. Status mental
a) Penampilan
b) Pembicaraan
c) Aktifitas motoric
d) Alam perasaan
e) Afek
f) Interaksi selama wawancara
g) Persepsi
h) Proses pikir
i) Isi pikir
j) Tingkat kesadaran
k) Memori
l) Tingkat konsentrasi dan berhitung
m) Kemampuan menilai
n) Daya tilik diri
g. Mekanisme koping
h. Masalah psikososial dan sosial
i. Kurang pengetahuan
j. Aspek medik
2. ANALISA DATA
Menurut Setiawan (2012),Analisa data merupakan metode yang dilakukan
perawat untuk mengkaitkan data klien serta menghubungkan data tersebut dengan
konsep teori dan prinsip yang relevan keperawatan untuk membuat kesimpulan dalam
menentukan masalah Kesehatan pasien dan keperawatan pasien,Dalam analisan data
perawat juga menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk memeriksa setiap
potong informasi dan menentukan relevansinya terhadap masalah Kesehatan klien dan
hubungannya dengan potongan informasi lain.Keterampilan berpikir kritis untuk
mempertimbangkan pertanyaan lain yang mungkin penting atau mengembangkan
gambaran visual mengenai apa yang klien katakana kepada perawat (Rosdahl,2014).
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas ( D.0080) berhubungan dengan krisis situasional
2. Deficit pengetahuan (D.0111) berhubungan dengan perawatan keluarga bahwa
ketidaktahuan pengetahuan dan tanda gejala tentang penyakit asam urat itu seperti
apa dan belum mengetahui keseluruhan tentang penyakit yang dideritanya.
3. Koping Tidak Efektif (D.0096) berhubungan dengan ketidakpercayaan terhadap
kemampuan diri mengatasi masalah
Jatimi, A., Amilia, Y., & Heru, M. J. . (2021). Gejala Ansietas Pada Staf Kesehatan Di Ruma
h Sakit Akibat Covid-19: A Literature Review. Indonesian Health Science Journal, 1(2),
51–59. https://doi.org/10.52298/ihsj.v1i2.16
Lau, D. K., Agustina, V., & Setiawan, H. (2019). Gambaran tingkat ansietas dan mekanisme
koping pada mahasiswa keperawatan dalam menghadapi ujian praktek laboratorium. Jur
nal Keperawatan Jiwa, 7(2), 215. https://doi.org/10.26714/jkj.7.2.2019.217-228
Stres, M., Ansietas, D. A. N., Di, W., Veronika, M., Florensa, A., Paula, V., Sitanggang, Y.,
Hasibuan, S. Y., Anggraini, M. T., & Situngkir, A. (2019). Bencongan Indah Tangerang.
2.
Stuart, G. W. (2021). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart, edisi Indones
ia 11. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=WamJEAAAQBAJ&oi=fnd&pg
=PP1&dq=%22biopsikososial%22+%22stress%22&ots=3gLMzDyFzG&sig=dykuxzOr
duVqMGQgnb7jTV_jXD0
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)1.
Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI).Jakarta : Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
JakartaP:ersatuan Perawat Indonesia
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.S (L/P) Penyakit Medis : P/Asam Urat
Umur : 49 tahun Alamat : Desa Kalipancur
,RT/RW :015/006 Kec :Kalipancur Kota : Semarang
4. Spiritual
Nilai dan keyakinan :
Klien percaya dengan adanya Tuhan dan dia mengakui agama yang dianut adalah
Agama Islam.
Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan melakukan ibadah sesuai keyakinan agamanya yaitu sholat, dan
klien sering mengikuti kegiatan pengajian
Masalah Keperawatan : Klien tidak mengalami masalah keperawatan spiritual
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Jelaskan : Klien tampak rapi dan bersih,berpakaian sopan,tidak tercium bau,Ny.S
tampak lemas
Masalah Keperawatan :-
2. Pembicaraan
Jelaskan : Klien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan dengan tepat
Masalah keperawatan : -
3. Aktivitas motoric
Jelaskan : Klien mampu berinteraksi saat diajak berbicara tidak ada gerakan yang
diulang-ulang
Masalah Keperawatan : -
4. Alam perasaan
Jelaskan :Klien menunjukkan ekpresi khawatir dan selalu cemas khawatir dengan
penyakitnya.
Masalah keperawatan : Ansietas
5. Afek
Jelaskan :Klien tampak sesuai dengan emosi dan sesuai dengan stimulus yang
diberikan
Masalah keperawatan : -
6. Interaksi selama wawancara
Jelaskan : Klien mampu menjawab pertanyaan selama wawancara,kooperatif, dan
ada kontak mata saat wawancara
Masalah keperawatan :-
7. Persepsi
Jelaskan : Terlihat 5 panca indra klien masing” masih terbilang normal dan tidak
mengalami halusinasi
Masalah Keperawatan : -
8. Proses piker
Jelaskan : Pembicaraan klien normal dan nyambung,mampu menjawab pertanyaan
jika dilakukan wawancara dan tidak ada gangguan proses pikir
Masalah keperawatan : Tidak ada gangguan proses pikir
9. Isi pikir
Waham
Jelaskan : klien mengatakan merasa cemas karena mempunyai Riwayat penyakit
Asam Urat
Masalah keperawatan : Klien mengalami Ansietas
10. Tingkat kesadaran
Disorientasi
Jelaskan : klien tampak tingkat kesadaran normal dan berkonsentrasi
Masalah keperawatan : -
11. Memori
Jelaskan : Klien mengatakan masih ingat dan terkadang sudah lupa kejadian yang
dideritanya
Masalah keperawatan : Koping tidak efektif
12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Jelaskan : Klien mampu berhitung dengan benar angka ,ketika diajarkan/tanpa ara
han ,klien berkonsentrasi
Masalah keperawatan : -
13. Kemampuan penilaian
Jelaskan :klien mengatakan memiliki gangguan ringan yaitu cemas karena agak su
sah melakukan kegiatan,merasa lemas
Masalah keperawatan : Ansietas
14. Daya Tilik diri
Jelaskan : Klien menyadari bahwa saat ini mengalami penyakit Asam Urat dan
klien kurang mengetahui penyakit yang dideritanya,klien hanya bisa berdoa
supaya lekas sembuh agar tidak terus menerus merepotkan suaminya dan klien
berperan sebagai istri , anak-anak dan keluarga yang
menyayanginya dan mendukung kesembuhannya
Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan
VIII. MEKANISME KOPING
Afektif :
-Klien mengatakan merasa tidak mampu beraktivitas seperti bekerja pada saat
sebelum mengalami penyakit asam urat dan sekarang kekuatan ototnya semakin
berkurang.
-Klien mengatakan apabila asam uratnya kambuh klien berobat ke dokter
-Klien mengatakan merasa khwatir dan sedih juga sudah tidak bisa bekerja karena
dan sakit-sakitan
-Klien mengatkan merasa binggung dan tidak tau mau berbuat apa dengan keadaan
sekarang
-Klien mengatakan memikirkan bagaimana ia merawat suaminya selama ia sakit
Masalah Keperawatan : Koping tidak efektif
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a) Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan tidak mengalami masalah dukungan dengan kelompok
b) Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan tidak mengalami masalah daalam lingkungan rumah maupun w
arga ramah akan tetapi klien lebih sering dirumah aja
c) Masalah dengan Pendidikan
Klien mengatakan lulusan SMA
d) Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan klien sebelum mengalami asam urat klien bekerja di PT walet d
an semenjak mengalami asam urat klien tidak bekerja lagi.
e) Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan tidak mengalami masalah dalam lingkungan perumahan karena
klien tinggal di pedesaan dan klien tinggal dengan suami beserta anaknya.
f) Masalah ekonomi
Klien mengatakan bahwa pendapatakan ekonominya suaminya yang bekerja
g) Masalah dengan pelayanan Kesehatan
Klien mengatakan pelayanan kesehatan baik dari puskesmas ataupun pergi ke dokt
er untuk berobat tidak terdapat masalah.
ANALISA DATA
DATA MASALAH
Data Subjektif : Ansietas (D.0080)
Klien mengatakan merasa kha
watir dengan kondisinya saat i
ni
Klien mengatakan dirinya mud
ah gelisah dan tidak berdaya
Klien mengatakan semalam tid
ak bisa tidur
Data Objektif :
Klien tampak gelisah
Klien tampak tegang
TD : 136/87mmHg
N : 86x/mnt
S : 36°C
P : 20x/menit
GDS : 92
Asam urat :7
Data objektif :
Klien tampak lemas
Tangan dan kaki tampak lesu
dan kusam
Tampak was was
bersih
Ajarkan strategi yang Mendiskusika
Memberi
motivasi
keluarga
dalam
mengambil
keputusan
untuk
merawat
anggota
keluarga
dengan
masalah asam
urat
1
2. Mengidentifikasi tingkat ansietas klien Memeri DS :
ksa tekanan darah dan ketegangan otot yang dia Klien mengatakan bersedia unt
lami oleh klien uk dilakukan pengukuran tekan
an darah
Klien mengatakan otot di kaki
nya merasa menegang
DO :
TD : 136/87mmHg
DO :
Klien tampak setuju
DS:
4. Mengecek kembali apakah klien menggunakan Klien mengatakan pakaiannya s
pakaian yang longgar atau ketat udah terasa nyaman, longgar da
n tidak terasa sempit
DO:
Pakaian yang digunakan klien t
ampak longgar
1 DS:
Klien mengatakan mengerti de
ngan manfaat dan tujuan dari te
5. Menjelaskan manfaat dan tujuan dari terapi hip rapi hipnosis 5 jari
nosis 5 jari DO:
Klien tampak dapat menyebutk
an beberapa manfaat melakuka
n terapi hipnosis 5 jari
DS:
1 Klien mengatakan sudah meras
a nyaman dengan posisi duduk
di lantai
DO:
6. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman Klien tampak sudah merasa nya
man dengan posisi duduk
DS:
1 Klien mengatakan setelah dilak
ukan terapi hipnosis 5 jari ada p
erasaan yang mengurang dari s
ebelum dilakukan terapi
Klien mengatakan sudah berusa
ha merasakan sensasi rilek saat
7. Menganjurkan klien untuk rileks dan merasaka
melakukan teknik relaksasi
n teknik relaksasi yang dipilih
DO:
Klien dapat menarik dan meng
hembuskan napasnya secara pe
rlahan sambil merasakan sensas
i
1
DS:
Klien mengatakan bersedia unt
uk melakukan teknik hipnosis 5
jari
8. Membantu klien untuk mendemonstrasikan tek
DO:
nik hipnosis 5 jari
Klien tampak dapat melakukan
beberapa terapi hipnosis 5 jari
DS :
Klien mengatakan paham
dengan penkes yang diberikan
9. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
asam urat DO :
Klien tampak kooperatif
2 DS:
Klien mengatakan merasa
senang dengan adanya
kunjungan dari mahasiswa
10. Memonitor keadaan umum DO: Klien tampak tegang
TD : 136/87mmHg
N : 86x/mnt
S : 36°C
P : 20x/menit
GDS : 92
Asam urat :7
2 DS:
Klien mengatakan bersyukur m
asih dapat melanjutkan hidup
DO:
11. Membrikan informasi terkait dengan peny Klien tampak paham dengan pe
ebab asam urat dengan menggunakan lembar b njelasan penkes
alik(Leaflet)
DS:
Klien mengatakan bahwa
bertanya tentang penkes yang
2 dijelaskan tadi
DO:
DS :
Klien mengatakan bahwa sudah
3 mulai memahami tentang
penyakitnya setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
DO:
Klien tampak kooperatif
DS :
Klien mengatakan tidak mau ja
di beban dari suaminya
Klien mengatakan tidak mau m
3 erepotkan anggota keluarga yan
g lain karena mereka juga mem
iliki kesibukan masing-masing
DO :
DS:
1 3. Memonitor respons terhadap terapi hipnosi Klien mengatakan setelah dilak
s 5 jari ukan terapi hipnosis 5 jari klie
n merasa lebih tenang, dan fikir
annya lebih plong
DO :
Klien tampak lebih segar dan ri
leks
DO :
Klien tidak lagi menyalahkan d
iri sendiri setelah melakukan ev
aluasi kemarin
Kamis,26-09- FEBY
2023 1 1. Memonitor respons terhadap terapi relaksa DS:
Pukul 11.00 si Klien mengatakan rasa khawati
r sudah menurun terhadap kond
isi fisiknya yang sering letih, le
mah, lesu
DO:
Klien tampak lebih rileks setela
h dilakukan terapi hipnosis 5 ja
ri
2. Membantu klien untuk mendemonstrasika
n teknik hipnosis 5 jari
1
O:
Klien tampak tersenyum dan menggerakkan beberapa anggota tubuhnya
karena merasa rileks
TD : 136/87mmHg
A:
Ansietas belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sebagian diantaranya :
Memeriksa tekanan darah dan ketegangan otot yang dialami oleh klien
Mengecek kembali apakah klien menggunakan pakaian yang longgar atau ke
tat
Membantu klien mengatur posisi yang nyaman
S:
2 Klien mengatakan belum paham dengan penkes yang diberikan
Klien mengatakan merasa senang dengan adanya kunjungan dari mahasiswa
O:
Klien tampak tegang
TD : 136/87mmHg
N : 86x/mnt
S : 36°C
P : 20x/menit
GDS : 92
Asam urat :7
A:
Defisit pengetahuan belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sebagian diantaranya :
Memberikan pendidikan kesehatan
Memonitor verbalisasi positif untuk diri sendiri
S:
Klien mengatakan bersedia untuk dilakukan wawancara
Klien mengatakan merasa aman dan tidak terganggu
3
O:
Klien tampak kooperatif
Bina hubungan saling percaya dengan klien dapat terjalin dengan baik
A:
Koping tidak efektif belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sebagian diantaranya:
Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Menanyakan pemahaman proses penyakit kepada klien
Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Melakukan diskusi bersama klien tentang mengkritik diri sendiri
Rabu,25-09-202 FEBY
3 1 S:
Pukul 09.00
Klien mengatakan tubuhnya terasa menjadi lebih segar dan ototnya menjadi l
ebih rileks
Klien mengatakan pikirannya menjadi lebih plong dan dirinya menjadi lebih
tenang
Klien mengatakan bersedia untuk dilakukan pengukuran tekanan darah
O:
Klien tampak lebih rileks setelah dilakukan terapi hypnosis 5 jari
TD: 136/87 mmHg
RR: 99x/mnt
A:
Ansietas belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sebagian diantaranya :
Memeriksa tekanan darah
Memonitor respons terhadap terapi relaksasi
Memonitor asam urat
2 S:
Klien mengatkan sudah memahami tentang penyakit yang dideritanya
Klien senang setelah diajarkan berpikir positif
O:
Klien kooperatif
Klien tampak senang
A:
Defisit pengetahuan belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sebagian diantaranya :
Membina hubungan saling percaya
S:
3 Klien mengatakan perasaan yang dirasakan klien senang diajari terapi
Klien mengatakan bersyukur masih dapat melanjutkan hidup dan melakukan
hal-hal positif yang masih bisa dilakukan
O:
P:
Intervensi dilanjutkan sebagian diantaranya:
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial
Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Kamis,26-09- FEBY
2023 1 S:
11.00 Klien mengatakan rasa khawatir sudah menurun terhadap kondisi fisiknya
yang sering letih, lemah, lesu
Klien mengatakan lebih rileks dan lebih plong
O:
Klien tampak lebih rileks setelah dilakukan terapi hipnosis 5 jari
TD : 145/85mmHg
A:
Ansietas teratasi
P:
Intervensi dihentikan
S:
2 Klien dan keluarga sudah mengetahui tanda dan gejala asam urat
O:
Klien tampak paham dengan penkes yang diberikan
A:
Defisit pengetahuan teratasi
P:
Intervensi dihentikan
S:
3
Klien mengatakan sudah menerima keadaannya,dan dapat mengatasi masala
h
Klien mengatakan tentang dirinya yang menjadi beban itu hanyalah hal-hal n
egatif yang sudah berkurang selama dirinya melakukan relaksasi murottal da
n napas dalam serta mengevaluasi dirinya
O:
A:
Koping tidak efektif teratasi
P:
Intervensi dihentikan