PENDAHULUAN
Gout atau artritis pirai adalah penyakit yang sering ditemukan dan
sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat
urat darah di atas normal. Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme
urat melebihi nilai normal. Pada laki-laki batas tertinggi kadar asam urat
positif antara kadar asam urat dengan kejadian artritis gout, semakin
2002).
bekerja dengan baik pada beberapa pasien artritis gout atau adanya
TINJAUAN PUSTAKA
ditimbulkan anatara lain, serangan inflamasi sendi yang akut atau kronik
berulang yang disebut artritis gout, akumulasi deposit kristal pada sendi,
tulang jaringan lunak atau rawan sensi yang disebut tofus, gangguan
fungsi ginjal yang disebut nefropati gout, dan batu asam urat di saluran
(Harvey, 2009).
2.2 Epidemiologi
yang dijelaskan oleh Hipocrates bahwa gout jarang pada pria sebelum
Pada tahun 1935 seorang dokter kebangsaan Belanda bernama Van der
Horst telah melaporkan 15 pasien gout dengan kecacatan (anggota gerak
serangan rasa nyeri sendi yang hebat dan pembengkakan yang timbul
dengan benar, penyakit akut yang dapat sembuh dengan sendirinya ini
menyebabkan rasa sakit berulang yang lebih sering dan lebih lama.
2.4 Etiologi
Faktor pencetus yang penting pada gout adalah endapan kristal urat
dengan insiden tahunan sekitar 5% pada kadar asam urat > 9 mg/dL.
asam urat yang paling sering dan mungkin disebabkan oleh banyak hal.
mendapatkan lebih dari 1% populasi dengan kadar asam urat < 7 mg/100
2.5 Patofisiologi
kadar asam urat serum, meninggi ataupun menurun. Pada kadar asam
(Tehupeiory, 2014).
oleh faktor fisik seperti suhu dan aliran darah. Kecendrungan gout
menyerang sendi distal (misal jempol kaki dan pergelangan kaki), yang
lebih dingin dari bagian tubuh yang lain, mencerminkan kondisi fisik
Kristal monosodium urat tidak bersifat inert secara biologis. Kristal ini
kinin dan dengan cara ini memicu vasodilatasi, nyeri dan pembengkakan
2.6 Penatalaksanaan
secara dini agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain,
keluhan nyeri sendi dan peradangan. Terapi gout akut meliputi pemberian
obat yang mengurangi rekrutmen dan aktivasi sel radang ke sendi yang
asam urat ke kisaran normal, sehingga kristal menjadi lebih mudah larut
(Tehupeiory, 2014).
yang dapat mempengaruhi kadar asam urat dan hal-hal lain yang terkait,
asam urat dilakukan dengan pemberian diet rendah purin dan pemakaian
dengan pengaturan diet dan gaya hidup merupakan salah satu komponen
alkohol dan fruktosa (banyak terdapat pada minuman ringan), daging dan
karbohidrat (40%), tinggi protein (30%) dan lemak tidak jenuh (30%)
(Tehupeiory, 2014).
secara signifikan asam urat darah, tetapi hal ini membantu dalam
(Harvey, 2009).
proses inflamasi sehingga terjadi rsolusi yang cepat dan bebas dari rasa
sakit. Oleh karena itu semakin cepat serangan dikenali dan semakin cepat
Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) merupakan obat yang paling
sering digunakan pada artritis gout akut, obat ini bekerja melalui
(Harvey, 2009).
tanda inflamasi hilang. Obat anti inflamasi non steroid mempunyai banyak
efek samping dan harus dihindari pada penyakit ulkus peptikum, gagal
inflamasi obat ini juga mempunyai efek analgetik. Jenis OAINS yang
banyak dipakai pada artritis gout akut adalah indometasin, dosis obat ini
(McPhee, 2006).
(Lacy, 2008).
2009)
2. Colchicine
dan TNF -, harus diberikan dalam 24 – 48 jam sejak awitan serangan
agar efektif. Colchicine ditoleransi buruk jika diberikan pada dosis tinggi,
pemberian dosis standar untuk artritis gout akut secara oral 3 – 4 kali 0,5
efek samping mual, muntah, nyeri abdomen dan diare, tidak boleh
digunakan pada wanita hamil, hati-hati pada pasien dengan penyakit hati,
3. Kostikosteroid
RINGKASAN
kristal urate.
Tehupeiory, E.S., 2014, Artritis Pirai (Artritis Gout), dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Jilid II, Edisi VI. InternaPublishing, Jakarta Pusat : 334- 338.
Goodman, et al. 2003. Dasar Farmakologi Terapi : Volume 2. EGC : Jakarta. 735-88
Bab 1. Pendahuluan 1
Bab. 3 Ringkasan 13
Daftar Pustaka 14