Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

THE MEASUREMENT
APPROACH TO DECISION
USEFULNESS

DOSEN PENGAMPU : ANDI IRFAN, S.E.,M.Sc

OLEH :
KELOMPOK 4
1. FITRI NOVIA RAMDHANI ( 12070320677 )
2. RIKA URNIYANTI (12070320693 )

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023
CHAPTER 6 THE MEASUREMENT APPROACH TO DECISION
USEFULNESS

6.1 APAKAH PASAR SAHAM EFISIEN SEPENUHNYA?


6.1.1 Prospect Theory
Teori prospek memberikan alternatif berdasar perilaku pada teori keputusan rasional.
Berdasarkan teori ini, investor yang mempertimbangkan investasi berisiko akan secara
terpisah mengevaluasi keuntungan dan kerugian prospektif. Teori ini berlawanan dengan teon
keputusan dimana investor mengevaluasi keputusan yang dibuat dalam konteks menilai
akibatnya terhadap total kekayaan yang mereka miliki. Ini merupakan implikasi dari konsep
psikologis narrow framing, dimana individu menganalisis masalah di dalam lingkup yang
sanagat tertutup sebagai cara penghematan dari usaha mental atas pembuatan keputusan.
Teori prospek mengasumsikan loss aversion, perilaku dimana individu tidak
menyukai kerugian walaupun sangat kecil. Hal ini menyebabkan efek disposisi, dimana
investor menunjukkan perilaku pengambil risiko dengan respek pada rugi, investor menahan
saham saat rugi (loser) dan menjual saham saat laba (winner), dan mungkin membeli lebih
pada saham yang Rugi.
Teori prospek juga mengasumsikan bahwa ketika individu mengkalkulasikan
perkiraan nilai dari suatu prospek, individu under overweight probabilitas mereka.
Underweighting probabilitas merupakan bagian dari over confidence, sedangkan
overweighting probabilitas merupakan bagian dari representativeness. Tendensi ini dapat
mengakibatkan pada asumsi terlalu rendah” atas probabilitas state yang akan terjadi, dan
terlalu tinggi” atas probabilitas state yang mungkin tidak akan terjadi.

6.1.2 Excess Stock Market Volatility


Pertanyaan mengenai apakah pasar efisien didorong dari bukti bahwa adanya
volatilitas harga saham ekses pada level pasar. CAPM beranggapan bahwa beta dan tingkat
bunga bebas risiko konstan, hanya perubahan dalam return pada portofolio pasar (E(RMT))
yg menyebabkan perubahan dalam return saham-j. Determinan fundamental E(RMT) adalah
dividen harapan agregat di antara semua perusahaan dalam pasar. Semakin tinggi dividen
harapan agregat, semakin banyak investor akan investasi dalam pasar yang menyebabkan
permintaan saham dan menyebabkan indeks pasar naik, dan sebaliknya. Akibatnya, jika pasar
efisien, perubahan dalam E(RMT) seharusnya tidak menyebabkan perubahan dalam dividen
harapan agregat.

6.1.3 Stock Market Bubbles


Stock market bubbles adalah harga saham meningkat jauh dari nilai rasional yang
Menggambarkan kasus ekstrim dari volatilitas Bubbles berdasarkan Shiller didorong dari
kombinasi bias self-attribution dan momentum, trading umpan balik positif, dan perilaku
herd” yang didorong dari prediksi optimis media dari ahli pasar. Shiller membuktikan bahwa
perilaku bubble dapat terjadi suatu waktu, dan sulit diprediksi kapan berakhirnya.
Secepatnya, hal ini akan meletus karena peningkatan kepercayaan, seperti gangguan resesi
dan peningkatan inflasi Namun demikian, perkembangan bubble tidak serta merta
mengkontradiksi efisiensi pasar, tergantung apakah informasi tersedia atau tidak pada saat itu
untuk mempredikasi risiko ini.

6.1.4 Diskusi Efisiensi Pasar Saham Vs Behavioural Finance


Secara kolektif, teori behavioural finace dan bukti yang telah didiskusikan
sebelumnya meningkatkan pertanyaan mengenai seberapa jauh efisiensi pasar sekuritas dan
perilaku rasional investor. Fama mengevaluasi bukti ini dan menyimpulkan bahwa hal ini
tidak menjelaskan gambaran besamya. Walaupun terdapat bukti inkonsisten dengan efisiensi,
tidak terdapat teorialternatif yang memprediksi dan mengintegrasikan bukti anomali.
Misalnya, teori untuk memprediksi kapan pasar akan overreact atau underreact.
Shleifer (BSV) menggambarkan konsep perilaku konservatif untuk menjelaskan
underreaction. Investor konservatif mengentengkan/underweight relasi bukti baru terhadap
informasi sebelumnya. Sehingga harga saham underreacts, relatif terhadap reaksi pasar
efisien, naik atau turun sampai evaluasi benar-benar terjadi berdasarkan laporan penghasilan
di masa depan.
Sedangkan untuk overreaction, BSV menggambarkan dalam representativeness. Pada
ssaa Investor mengobservasi penghasilan perusahaan yang terus meningkat sepanjang waktu,
investor Akan menganggap ini sebagai perusahaan berkembang, mengesampingkan fakta
bahwa kenyataan.

6.2 ANOMALI PASAR SEKURITAS EFISIEN


Mengikuti diumumkannya infrmasi tersebut. Pasar juga mungkin tidak mengekstrak
keseluruhan Konten informasi dari pernyataan keuangan. Kasus ini tidak konsisten dengan
efisiensi pasar Sekuritas sehingga disebut anomali pasar sekuritas efisien. Terdapat dua
macam anomali sebagai Berikut.
1. Post-Announcement Drift
Perusahaan berkembang sangatlah jarang. Sehingga direlasikan dengan pasar efisien,
harga saham overreacts terhadap laporan penghasilan. Terdapat bukti bahwa pasar mungkin
tidak merespon informasi akuntansi tepat seperti yang diprediksikan oleh teori efisiensi.
Contohnya, harga saham mungkin tidak akan bereaksi penuh terhadap pernyataan keuangan
saat itu juga, sehingga abnormal return berlanjut beberapa waktu Penjelasan atas PAD ini
salah satunya adalah limited attention, dimana investor tidak memaksimalkan waktu dan
usahanya untuk mengerti sepenuhnya korelasi dari quarterly seasonal changes. Terdapat
penjelasan lain dari Narayanamoorthy (2006) menggambarkan akuntasi konservatism untuk
mengargumentasikan bahwa korelasi positif antara quarter seasonal changes saat ini dan
selanjutnya akan lebih rendah untuk BN daripada GN. Narayanamoorthy menunjukkan
bahwa strategi menggunakan PAD dan hanya menginvestasikan pada perusahaan GN akan
memberikan abnormal return lebih besar dari 18%
2. Market Response to Accruals
Sloan memisahkan pelaporan laba bersih dalam arus kas dari aktivitas operasional dan
komponen akrual, baik pengurangan ataupun penjumlahan keduanya. Dapat digambarkan
dengan formula berikut ini.
Net income – Cash flow from operations Net accruals
Sloan mengatakan bahwa akrual menjadi subjek kesalahan estimasi dan mungkin
manajer akan bias daripada dengan Cash flow, dan berargumen bahwa reliabilitas yang lebih
rendah ini seharusnya mengurangi asosiasi antara aktual saat ini dan laba bersih periode
selanjutnya, Akrual kurang reliable jika dibandingkan dengan cash flow, komponen earnings
pada cash flow lebih persisten daripada komponen akrual. Hal ini juga dibuktikan dari studi
Sloan bahwa Laba bersih yang dilaporkan di tahun depan jauh lebih berasosiasi dengan
komponen operating cash flow dari pendapatan tahun ini. Sehingga, kita akan memperkirakan
bahwa pasar efisien akan merespon lebih kuat pada GN atau BN dari komponen cash flow
dibandingkan dengan GN atau BN dari komponen akrual.
6.3 Keterbatasan Arbitrase
Terdapat alasan dari anomali yang persisten, yaitu limit to arbitrage. Hal itu adalah
biaya yang terjadi oleh investor yang membatasi kemampuan mereka untuk secara penuh
mengeksploitasi anomali dan demikian arbitrase itu hilang. Terdapat dua batas: biaya
transaksi dan risiko.
Perlu dicatat bahwa persisten dari anomali karena limit arbitrase adalah konsisten
dengan rata-rata rasionalitas investor. Terlepas dari apakah persisten itu dikarenakan perilaku
bias atau limit arbitrase, pasar sekuritas tidak sepenuhnya efisien. Bagaimanapun, pertanyaan
yang sebenarnya adalah apakah kekurangan efisiensi ini disebabkan oleh perilaku bias
investor?
Alasan lain untuk tidak melakukan investasi arbitrase adalah risiko yang muncul
akibat mengurangi diversifikasi Perlu dicatat bahwa portofolio terdiri dari beberapa saham
yang mispricing, seperti saham yang didesain untuk mengksploitasi PAD dan anomali akrual.
Sebagai hasil dari pengurangan diversifikasi, varian dari return perusahaan tertentu
mempunyai peran yang sangat besar. Strategi investasi arbitrase menyebabkan risiko
idiosinkratik. Risiko idiosinkratik ini menjadi limit arbitrase dari investor rasional yang
menghindari risiko,
Secara singkat, biaya transaksi dan risiko idiosinkratik menjadi sebagian penjelasan
mengapa anomali seperti PAD dan akrual masih ada.

SUMMARY RE SECURITIES MARKET INEFFICIENCIES


Konsekuensi yang paling tampak adalah pelaku (trader) cukup noise, tetapi
ekspektasinya nol. Karena itu, bahkan dalam konteks ekspektasi, harga saham tergantung
pada nilai yang mendasar dari saham tersebut. Pada waktu yang lain, bagaimanapun juga,
investor rasional termasuk analysts akan menemukan mispricing dan mengambil keuntungan
dari hal tersebut, yang memicu harga pada nilai fundamental. Laporan keuangan yang
diperbaiki semakin membantu memprediksi nilai fundamental perusahaan dan mempercepat
proses arbitrasi. Kemudian, dengan mengurangi biaya analisis rasional pelaporan yang lebih
baik akan mengurangi bias dari perilaku investor. Akibatnya, inefisiensi pasar sekuritas
mendukung perpektif pengukuran.

6.6. CONCLUSIONS ABOUT SECURITIES MARKET EFFICIENCY AND


INVESTOR RATIONALITY
Secara bersama-sama, teori dan bahan bukti menimbulkan pertanyaan yang lebih
besar mengenai luas efisiensi pasar efisien. Terdapat bahan bukti yang membingungkan
perilaku investor dan mengakibatkan mispricing yang besar kemungkinan terjadi pada
perusahaan dimana evaluasi keuangan sulit dilakukan, misalnya untuk perusahaan dengan
sejumlah besar aset tidak berwujud, perusahaan yang sedang berkembang, dan pada
perusahaan dimana asimetri informasi antara insider dan outsider cukup tinggi. Pada intinya
adalah bahwa model pasar efisien masih bermanfaat sebagai pedoman laporan keuangan,
tetapi teori dan bahan bukti tidak efisien terakumulasi pada saat mendukung perspektif
pengukuran, meskipun harus melalui pengorbanan reliabilitas untuk peningkatan relevansi.

6.7. OTHER REASON SUPPORTING A MEASUREMENT PERSPECTIVE


Sejumlah pertimbangan diberikan untuk menyarankan bahwa kegunaan keputusan
atas pelaporan keuangan akan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan perhatian terhadap
pengukuran. Pertimbangan-pertimbangan tersebut dijelaskan pada poin-poin berikutnya.

6.8. THE LOW VALUE RELEVANCE OF FINANCIAL STATEMENT


INFORMATION
Dalam chapter 5 telah dibuktikkan bahwa adanya respon terhadap harga sekuritas
terhadap kandungan informasi mengenai laba bersih. Penelitian ERC menunjukkan bahwa
pasar cukup bergairah dalam menggunakan kemampuannya untuk mengekstrak implikasi
nilai laporan keuangan yang disiapkan dengan dasar historical cost.
Lev (1989) telah menunjukkan bahwa respon pasar terhadap good news atau bad
news terhadap laba ialah cukup kecil. Kenyataannya, hanya 25% dari variabilitas abnormal
return dalam narrow-window di seputar tanggal pengumuman laba dapat diatribusikan
terhadap laba itu sendiri. Kebanyakan dari variabilitas atas return saham terlihat sebagai
akibat dari faktor-faktor di luar laba.
Lev (1989) menghubungkan rendahnya saham dengan rendahnya kualitas laba.
Collins et al. (1994) memberikan bukti bahwa kualitas laba dapat ditingkatkan dengan
memasukkan perpektif pengukuran dalam laporan keuangan, dengan dasar bahwa
penambahan ketepatan waktu atas laba yang dinilai dengan nilai wajar tidak melebihi dari
penurunan dalam reliabilitas. Menurut Lev, masih banyak ruang bagi para akuntan untuk
meningkatkan kegunaan informasi laba.

6.8.1. Ohlson’s Clean Surplus Theory


Teori surplus bersih dari Ohlson memberikan kerangka yang konsisten dengan
perspektif pengukuran, dengan menunjukkan bagaimana nilai pasar dari suatu perusahaan,
dapat ditunjukkan dari segi komponen laporan neraca dan laporan laba-rugi. Teori ini
mengasumsikan kondisi ideal, termasuk deviden yang tidak relevan. Namun demikian, teori
ini sudah memberikan banyak keberhasilan dalam menjelaskan dan memprediksi nilai aktual
perusahaan, Garis besar atas teori ini didasarkan kepada versi sederhana yang dikemukakan
oleh Feltham dan Ohlson (1995) atau dapat disingkat F&O.
F&O mulai dengan menunjukkan determinan fundamental nilai perusahaan yaitu arus
deviden perusahaan tersebut. Goodwill yang bernlai 0 mewakili kasus khusus dari model
F&O yang disebut akuntansi tidak bias dimana laba abnormal tidak ada. Model F&O dapat
digunakan untuk mengestismasi nilai saham perusahaan.

6.9. AUDITORS LEGAL LIABILITY


Mungkin sumber tekanan utama dalam perspektif pengukuran muncul sebagai reaksi
terhadap kegagalan yang begitu luar biasa dari perusahaan-perusahaan besar, khususnya
institusi keuangan Dengan menggunakan akuntansi biaya historis, dapat saja terjadi bahwa
perusahaan yang ada saat ini bisa menghilang di waktu kemudian. Sementara itu para akuntan
dan para auditor dapat mengklaim bahwa informasi tentang kegagalan yang akan datang
secara harfiah implisit didalam catatan atau sumber-sumber lain, atau tidak merupakan
tanggung jawab mereka, terdapat logika dasar tertentu terhadap masalah yang dimunculkan
oleh mereka-mereka yang mempertanyakan mengapa laporan keuangan primer tidak secara
lebih jelas meramalkan kemalangan yang terjadi. Lebih lanjut, tekanan-tekanan tanggung
jawab hukum ini cenderung terus meningkat.

6.10. CONCLUSION
Dengan asumsi keandalan yang wajar, akuntansi nilai sekarang dapat meningkatkan
Keputusan kegunaan relatif terhadap perspektif informasi Peningkatan penggunaan akuntansi
nilai sekarang dalam pelaporan keuangan Alasan:
1. Pasar tidak sepenuhnya efisien
2. kekuatan penjelas rendah dari laba bersih untuk pengembalian saham
3. Teori Surplus bersih Ohlson
4. kewajiban auditor:
Keputusan kegunaan bagi investor dapat lebih ditingkatkan dengan akuntansi
konservatif

Anda mungkin juga menyukai