A. Latar Belakang
Pada hakekatnya manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk tujuan beribadah
kepada sang pencipta. Karna ibadah merupakan fitrah (naluri) manusia, maka
ibadah kepada Allah membebaskan manusia dari pemujaan yang salah dan sesat.
Sebagai seorang muslim kita harus melaksanakan kewajiban kita kepada Tuhan,
Nya. Shalat sebagai salah satu dari rukun Islam tentu merupakan kewajiban yang
Islam, artinya shalat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang diamalkan
dalam lima kali sehari semalam tidak dapat ditinggalkan oleh semua umat Islam
yang sudah baligh dan berakal, tidak boleh ditinggalkan karena hukumnya wajib,
walau dalam kondisi dan situasi apapun, seperti: kondisi sibuk bekerja, dalam
shalat, misalnya: saat menjadi musafir atau menempuh perjalanan jauh, shalat
muslim dalam kondisi sakit, shalatnya dapat dilakukan dengan cara duduk,
berbaring, dan isyarat. Bahkan untuk melakukan shalat jika tidak ada air atau
dikarenakan sedang sakit yang tidak diperbolehkan kena air, maka wudhu dapat
melalui para malaikat, tetapi Allah SWT langsung bertemu dengan Nabi
Muhammad SAW di Sidrotul Muntaha atau yang lebih dikenal dengan langit
ketujuh melalui peristiwa sakral yaitu: Isra‟ Mi‟raj. Nabi SAW melakukan
dalam hati. Melalui ibadah shalat perasaan takut, haibah dan harapan kepada
Allah akan meresap ke dalam hati. Inilah ruh ibadah yang sebenarnya yang bukan
Dengan melihat begitu penting dan utamanya shalat, maka shalat sudah
seharusnya diajarkan semenjak usia dini, walaupun pada dasarnya shalat bukanlah
kewajiban yang harus ditunaikan oleh seorang anak yang masih dini, namun
mengajarkannya, agar anak tumbuh dengan membawa bekal ilmu agama yang
paling utama yaitu tentang cara sholat yang baik dan benar.
penulis yang telah melakukan ibadah shalat di banyak masjid dan diwilayah yang
berbeda-beda mulai dari yang terdekat hingga yang jauh, penulis melihat masih
terdapat banyak sekali masyarakat muslim dari berbagai lapisan usia yang belum
melakukan ibadah sholat dengan cara yang baik dan benar. Hal tersebut menarik
edukasi tentang tata cara sholat sesuai dengan tuntunan Rasul SAW. Pada
permasalahan kali ini penulis memberikan sebuah solusi berupa motion grafik
tentang tata cara melakukan sholat berdasarkan sunnah/ tuntunan Rasul SAW.
menggabungkan bahasa film dengan desain grafis. Hal tersebut dilakukan dengan
kehadiran yang sangat kuat di televisi. Contohnya adalah dalam pembuatan iklan
sebagai animasi dengan komponen utama berupa teks. Dapat dikatakan pula
menarik. Jika dibandingkan dengan media cetak seperti buku yang berisi lebih
jauh lebih menarik karena dapat merangkum semuanya ke dalam gambar bergerak
yang menarik dan seru. Dengan begitu tentunya audiens akan lebih tertarik dan
Apalagi pada masa sekarang dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat
dengan media penyampaian motion grafik dan media sosial tentunya akan lebih
mudah untuk di akses oleh masyarakat muslim, yang mana tentunya hal itu akan
berdampak baik pada minat masyarakat muslim untuk belajar mengenai ibadah
sholat yang baik dan benar karena sudah diberikan akses yang jauh lebih mudah.
dengan begitu masyarakat muslim dapat meningkatkan pengetahuannya mengenai
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan tersebut, maka dapat
ditarik perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana
merancang sebuah motion grafik yang menarik, jelas, mudah dimengerti dan
C. Batasan Masalah
yang akan dijelaskan penulis dibatasi dalam hal “Perancangan motion grafik tata
cara sholat berdasarkan sunnah Rasul sebagai media edukasi masyarakat muslim
D. Tujuan
Berdasarkan permbahasan dan solusi diatas, adapun tujuan yang ingin dicapai
audiens.
2. Meningkatkan minat dan ketertarikan audiens untuk belajar tata cara sholat
E. Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat yang akan diperoleh apabila tujuan
akan bisa diakses dengan lebih mudah oleh banyak orang, hal itu akan