Anda di halaman 1dari 2

Analisis Ketimpangan Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi

Judul
Gorontalo
Penulis Herwin Mopangga
Tahun 2011
Nama Jurnal Jurnal Trikonomika
Volume 10, No. 1, Juni 2011, Hal. 40–51
Volume
ISSN 1411-514X
Riviewer Della Pransiska
Tanggal 19 Oktober 2022
Ketimpangan pembangunan seringkali menjadi permasalahan serius dan
apabila tidak mampu dieliminir secara hati-hati dapat menimbulkan krisis
yang lebih kompleks seperti masalah kependudukan, ekonomi, sosial, politik
dan lingkungan serta dalam konteks makro sangat merugikan proses dan hasil
pembangunan yang ingin dicapai suatu wilayah.
Pembangunan wilayah, secara spasial tidak selalu merata. Beberapa daerah
mengalami pertumbuhan cepat, sementara daerah lainnya mengalami
pertumbuhan yang lambat.
Latar Ketimpangan pada dasarnya disebabkan adanya perbedaan kandungan
Belakang sumber daya alam dan perbedaaan kondisi demografi yang terdapat pada
masing-masing wilayah. Akibat dari perbedaan ini kemampuan suatu daerah
dalam proses pembangunan juga menjadi berbeda, oleh karena itu tidaklah
mengherankan bilamana pada suatu daerah biasanya terdapat wilayah maju
(developed region) dan wilayah terbelakang (underdeveloped region).
Di wilayah Provinsi Gorontalo, kantong kemiskinan terbesar berada di
Kabupaten Gorontalo. Pengangguran juga cukup tinggi, pada data Sakernas
tahun 2004 tercatat pengangguran di Gorontalo sebanyak 45.360 jiwa
sementara pada data tercatat ada 57.412 jiwa.
Untuk menganalisis perubahan struktur ekonomi, ketimpangan pembangunan
akibat ketimpangan proporsional PDRB perkapita, indeks pembangunan
Tujuan manusia dan rasio infrastruktur, bentuk pengembangan hubungan dan
ketimpangan pertumbuhan ekonomi serta memberikan rekomendasi
kebijakan.
Metode Deskriptif dan kuantitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pertumbuhannya lebih rendah
dari non pertanian tetapi pertanian masih dominan dalam struktur ekonomi.
Sektor potensial dan pertumbuhan ekonomi terbesar terjadi pada wilayah
sektor sekunder dan tersier yang telah terjadi menunjukkan adanya
pergeseran struktur ekonomi di Provinsi Gorontalo selama kurun waktu 2001-
Hasil 2008. Kabupaten pohuwato dan Kota Gorontalo memiliki perekonomian yang
berdaya saing, termasuk pada Kuadran I pada tipologi matriks Klassen
(pertumbuhan tinggi dan pendapatan tinggi), sedangkan Boalemo, Kabupaten
Gorontalo dan Bone Bolangi berada pada Kuadran III (pertumbuhan rendah
dan pendapatan rendah). Secara silmultan dan parsial, perbedaan semua
variable independen signifikan sebagai sumber utama ketimpangan.
Tingkat ketimpangan yang tercipta di Provinsi Gorontalo disebabkan oleh
laju pertumbuhan ekonomi sehingga dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas cenderung mengarah pada pemerataan pembangunan dan
kesejahteraan masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan memastikan bahwa
Kesimpulan
kenaikan pendapatan per kapita diikuti oleh meningkatnya kualitas sumber
daya manusia dan kemudahan dalam mengakses infrastruktur. Daerah dengan
konsentrasi penduduk tinggi dan kantong-kantong kemiskinan menjadi
prioritas.
1. Terdapat tabel dan grafik yang memperjelas data yang diambil.
Keunggulan 2. Pada isi abstrak sudah mencakup isi dari keseluruhan jurnal.
3. Isi jurnal sudah sistematis sehingga mudah dipahami.
1. Pada bagian abstrak hanya tersedia bahasa inggris sehingga pembaca
sulit untuk memahaminya.
Kelemahan 2. Tidak terdapat footnote yang memperjelas referensi yang digunakan.
3. Terdapat singkatan yang tidak diperjelas sehingga menyulitkan
pembaca seperti GDRP, PDRB dll.

Anda mungkin juga menyukai