Abstrac
Pulau Bali sebagai destinasi wisata Indonesia yang paling terkenal di mancanegara
membuat pemerintah daerahnya terus melakukan pembangunan. Pembangunan ini tentunya
merubah komposisi penduduk yang dilihat berdasarkan umur, status pekerjaan, lapangan usaha,
jenis kelamin dan jenis pekerjaan. Maka dari itu reviewer ingin mengetahui sejauh mana
perubahan komposisi tersebut dilihat dari kacamata factor yang telah disebutkan tadi.
BAB I PENDAHULUAN
peningkatan yang signifikan. Secara demografi jumlah penduduk Bali berdasarkan hasil Sensus
Penduduk 2010 yaitu sebanyak 3.890.757 jiwa. Jumlah ini mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan sensus sebelumnya yaitu sebanyak 3.378.092 jiwa, yang berarti bahwa
kurang lebih sekitar 512.665 jiwa meningkat dalam kurun waktu 10 tahun (BPS, 2010).
Kenaikan jumlah penduduk ini akan memberikan dampak secara nyata bagi masyarakat
khususnya bagi pembangunan ekonomi di Pulau Bali. Komposisi penduduk yang dapat berjalan
dengan seimbang maka akan semakin mudah untuk mengarahkan bagaimana seharusnya bentuk
kebijakan yang dapat diambil oleh Pemerintah. Bali merupakan kawasan pariwisata dengan
potensi yang besar dalam mengembangkan pembangunan daerahnya. Pertambahan jumlah
penduduk dalam segala usia serta jenis kelamin akan sangat mempengaruhi bagaimana arah
pertumbuhan baik dari segi ekonomi, SDM, sosial bahkan budaya, oleh karena itu dibutuhkan
perhatian khusus akan perubahan-perubahan yang terjadi dalam kependudukan.
Pemahaman mengenai hubungan antara perubahan komposisi penduduk dengan
pembangunan di Provinsi Bali dalam perspektif teoritis maupun empiris merupakan suatu hal
yang cukup penting untuk dipahami. Pemahaman tidak hanya berkutat pada bagaimana
perubahan komposisi yang dilihat berdasarkan umur, status pekerjaan, lapangan usaha, jenis
kelamin dan jenis pekerjaan dalam mendorong pembangunan daerah khususnya di Provinsi Bali,
melainkan juga pada dampak yang ditimbulkan atau implikasi yang terjadi serta solusi dalam
penyelesaian masalah yang muncul dengan harapan dapat ditentukan arah kebijakan
pembangunan yang tepat untuk diterapkan sesuai kodisi penduduk atau masyarakatnya. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka disusunlah critical review ini, dengan harapan penyusun mampu
mengkritisi dan mengambil lesson learned terhadap studi kasus yang dituangkan oleh penulis
dalam bentuk jurnal.
1.2 Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari penyusunan critical review ini adalah sebagai berikut :
3
a. Mengetahui salah satu studi kasus terkait hubungan yang terjadi akibat dari
adanya perubahan komposisi penduduk khususnya bagi pembangunan terhadap suatu
daerah.
b. Memahami detail masalah perubahan komposisi penduduk khususnya bagi
pembangunan terhadap suatu daerah dan mampu melakukan kajian secara kritis terhadap
jurnal terpilih.
c. Membandingkan antara penanganan terhadap perubahan komposisi penduduk
khususnya bagi pembangunan di Provinsi Bali dengan penanganan sejenis yang
berkembang di Indonesia.
1.3 Metodologi
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang mengaitkan hubungan perubahan
komposisi penduduk yang dilihat berdasarkan umur, status pekerjaan, lapangan usaha, jenis
kelamin dan jenis pekerjaan terhadap pembangunan daerah khususnya di Provinsi Bali.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Bali.
karena dalam beberapa kurun waktu golongan ini masih tetap menjadi bagian dari masyarakat
Bali.
2.1 Kelebihan
Jurnal ini menampilkan data yang saling berhubungan antara satu sama lain, yaitu data
yang masuk dalam factor-faktor perubahan komposisi penduduk dan pembangunan daerah di
Provinsi Bali. Semua tabel data disajikan secara sistematis sehingga pembaca jurnal ini dapat
memahami latar belakang perubahan yang terjadi pada komponen penduduk di Pulau Bali.
Diantaranya diawal disertakan data tabel jumlah penduduk berdasarkan lapangan usaha pada
tahun 2017 dan tabel data jumlah pekerja.
Kemudian dalam pembahasan disajikan pula beberapa variable penunjang perubahan
komponen dalam kependudukan, diantaranya variable umur dan jenis kelamin, variable pekerja
berdasarkan status pekerjaan, variable lapangan usaha.
Manfaat hasil temuan dari jurnal ini, antara lain :
a. Dari segi variabel umur dan jenis kelamin, mendorong pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemerintah daerah Provinsi Bali jika dilihat pada perubahan
komposisi penduduk, dimana sebelumnya jumlah balita mengalami peningkatan
kemudian bergeser pada peningkatan usia produktif yang berada pada kisaran umur 35
s.d. 39 tahun. Hal ini tentunya akan menunjukkan pentingnya perhatian pemerintah bagi
golongan usia tersebut, dengan cara memperluas lapangan serta kesempatan kerja.
Dengan harapan nantinya akan dapat mendukung kondisi perekonomian Provinsi Bali
untuk lebih maju.
b. Dari segi variabel lapangan usaha, mendorong pembangunan daerah Provinsi
Bali, melalui perubahan lapangan usaha yang sebelumnya berada pada sektor pertanian
dan kini bergeser ke sektor pariwisata. Tentunya hal ini akan membuat arah kebijakan
pembangunan yang difokuskan dalam bidang Pariwisata.
c. Dari segi variable jenis pekerjaan, mendorong pembangunan daerah Provinsi Bali.
Perubahan jenis pekerjaan yang sebelumnya berada pada jenis pekerja usaha pertanian,
kehutanan, peternakan dan perikanan, berganti ke jenis pekerja tenaga produksi, operator
6
alat-alat, angkutan dan pekerja kasar. Perubahan jenis pekerja ini tidak memberikan
dampak yang menonjol, karena pada intinya tenaga pekerja ini tergolong pekerja tidak
terampil. Jenis pekerja pada kelompok ini diasumsikan memiliki produktivitas paling
rendah.
Dari teknik penulisan, jurnal ini menampilkan teknik penulisan yang menggunakan
kerangka berfikir dan juga nantinya akan menyambung pada metrode penelitian yang digunakan.
Karena jurnal ini menggunakan metode analisis data sehingga data disajikan secara lengkap.
2.2 Kekurangan
Kekurangan dari jurnal ini terdapat pada bagian isi dari jurnal yang belum mengulas
terutama tentang faktor pekerjaan di setiap Kabupaten/Kota melainkan masih secara umum di
tingkat Provinsi Bali. Hal ini jika dihadapkan dengan kondisi demografi Pulau Bali dengan
persebaran penduduk dan potensi wilayah yang tidak merata serta berbeda antara satu
Kabupaten/Kota dengan yang lainnya sehingga tidak dapat dipukul rata dalam arah kebijakan
pembangunan. Dalam pengembangan sector pariwisata misalnya, tidak semua Kabupaten/Kota
di Provinsi Bali dapat dikembangkan, hanya daerah yang memiliki potensi wisata seperti
Badung, Gianyar, Klungkung dan sebagian kecil Tabanan saja yang dapat dikembangkan.
Sedangkan Kabupaten/Kota lainnya seperti Buleleng, Jembrana, Karangasem, Bangli dan
Denpasar potensi wisatanya kecil atau sedikit. Seharusnya penulis juga memberikan gambaran
pada tingkat Kabupaten/Kota meskipun yang dititikberatkan adalah pada tingkat Provinsi,
sehingga pembaca tetap memiliki gambaran yang konkrit dan tidak berpandangan bahwa dalam
satu Provinsi seluruh Kabupaten/Kota dapat diterapkan arah kebijakan pembangunan yang sama
melainkan sesuai dengan komposisi penduduk yang ada.
3.1 Kesimpulan
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dari penulisan jurnal telah tercapai, yaitu
mendeskripsikan hubungan antara perubahan komposisi penduduk dan pembangunan daerah di
Provinsi Bali. Penulisan judul telah sesuai dan mampu menggambarkan isi jurnal secara
7
keseluruhan. Ditinjau dari gaya bahasanya, jurnal ilmiah tersebut disampaikan dengan gaya
penulisan Bahasa Indonesia yang baku dan mudah dipahami.
3.2 Saran
Untuk memperjelas dan memperlugas hubungan antara perubahan komposisi penduduk
dan pembangunan daerah di Provinsi Bali, akan lebih baik jika data yang disajikan tidak hanya
data di tingkat Provinsi Bali saja melainkan disertakan data di setiap Kabupaten/Kota yang ada di
Bali.