Anda di halaman 1dari 6

DPRD

A. Pendahuluan
Pasca reformasi setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah menggantikan UndangUndang Nomor 5 tahun 1974, menimbulkan
pergeseran pengertian dan makna DPRD (legislatif daerah). Berikutnya Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 dan
selanjutnya direvisi melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pasal 1, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. Menurut Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2014 pasal 363 menyebutkan bahwa DPRD kabupaten/kota terdiri atas
anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.
Selanjutnya pada pasal 364 menyebutkan bahwa DPRD kabupaten/ kota merupakan lembaga
perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah kabupaten/kota.
B. Kedudukan DPRD dalam tata pemerintahan
Kedudukan hukum DPRD pada era reformasi telah mengalami proses reposisi yang
cukup radikal. Di era orde baru, kedudukan DPRD adalah salah satu unsur dari pemerintahan
daerah atau eksekutif (pasal 11 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974). Ini berarti DPRD
memang diposisikan sebagai mitra Kepala Daerah dalam perumusan sekaligus implementasi
kebijakan di daerah, daripada sebagaifungsi kontrol dan penyeimbang kekuatan eksekutif
yang sangat besar. Dalam kedudukannya yang demikian, sangatlah wajar jika DPRD sama
sekali tidak mencerminkan representasi dari rakyat di daerahnya. Oleh karena itu, dalam
pasal 14 Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 1999 kedudukan DPRD dikembalikan
kepada fungsi aslinya yaitu sebagai badan legislatif. Seiring dengan fungsi barunya ini,
DPRD juga diberikan hak untuk meminta pertanggung jawaban Kepala Daerah, sesuatu yang
sangat tidak mungkin terjadi dalam era orde baru.
Beberapa hal penting yang membedakan kebijakan desentralisasi di bawah rezim UU
Nomor 22 Tahun 1999 dan UU Nomor 32 Tahun2004 dan UU Nomor 23Tahun2014 adalah
mengenai kedudukan DPRD, pemilihan kepala daerah, peran gubernur sebagai wakil
pemerintahan pusat di daerah, dan sebagainya. Dalam rezim UU Nomor 32 Tahun 2004,
DPRD tidak lagi menjadi lembaga legislatif daerah yang memiliki kekuasaan yang sangat
besar, termasuk memilih dan memakzulkan kepala daerah tetapi sebagai unsur
penyelenggaraan pemerintahan daerah, sebagaimana kepala daerah.Kepala Daerah dan
anggota DPRD dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 dipilih secara langsung oleh rakyat.
Perbedaan Definisi dan Kedudukan DPRD Menurut Berbagai Undang-Undang
tentang Pemerintahan Daerah
Perbedaan UU Nomor 22 Tahun 1999 UU Nomor 32 Tahun 2004 UU Nomor 23 Tahun 2014
Definis Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah selanjutnya disebut Daerah selanjutnya disebut Daerah selanjutnya disebut
DPRD, adalah Badan DPRD adalah lembaga DPRD adalah lembaga
berkedudukan sebagai perwakilan rakyat daerah perwakilan rakyat daerah
Legislatif Daerah (pasal 1) sebagian unsur penyelenggara yang berkedudukan sebagai
Pemerintah Daerah (pasal 1) unsur penyelenggara
Pemerintah Daerah (pasal 1)
Keduduka 1. DPRD sebagai lembaga DPRD sebagai lembaga 1. DPRD Kabupaten/ Kota
n perwakilan rakyat di perwakilan rakyat di Daerah dan merupakan lembaga
Daerah merupakan wahana berkedudukan sebagai unsur perwakilan rakyat di Daerah
untuk melaksanakan penyelenggara Pemerintah Kabupaten/ Kota yang
demokrasi berdasarkan Daerah (pasal 40) berkedudukan sebagai unsur
Pancasila penyelenggara Pemerintahan
2. DPRD sebagai Badan Daerah Kabupaten/Kota
Legislatif Daerah 2. Anggota DPRD
berkedudukan sejajar dan Kabupaten/ Kota adalah
menjadi mitra dari Pemda pejabat daerah
(pasal 16) Kabupaten/Kota (pasal 148)

Selain perbedaan dalam kedudukan DPRD, antara UU nomor22tahun1999 dengan


UUNomor32Tahun2004dan UU Nomor 23 Tahun 2014 juga berbeda dalam hal fungsi, tugas
dan kewewenangan dan hak-hak DPR. Di dalam UU nomor 22 tahun 1999 tidak disebutkan
secara tegas fungsi DPRD, sedangkan di
dalamUUNomor23Tahun2004,DPRDmemilikiketigafungsiyaitu fungsi legislasi, anggaran,
dan pengawasan. demikian juga di dalam UU Nomor 23 Tahun 2014, DPRD memiliki ketiga
fungsi tersebut tetapi untuk fungsi legislasi diganti istilahnya menjadi fungsi pembentukan
peraturan daerah. Perbedaan lainnya adalah dalam haltugas dan kewenangan serta hak-hak
DPRD, sesuai dengan perubahan kedudukan DPRD dari Badan Legislatif Daerah (menurut
UU nomor 22 tahun 1999) menjadi unsur penyelenggara pemerintahan daerah (menurut UU
Nomor32Tahun2004dan UUNomor 23Tahun2014),makadalam kewenangan dan hak-hak
DPRD banyak mengalami perubahan
yangsignifikan.BeberapakewenangandanhakDPRDmenurutUU Nomor 22 Tahun 2009 yang
menunjukkan legislative heavy banyak direduksi secara signifikan oleh UU Nomor 32 Tahun
2004 dan UU Nomor 23 Tahun 2014. Beberapa hal di antaranya yaitu kewenangan memilih
kepala Daerah/wakil kepala daerah dan hak meminta pertanggungjawaban Kepala Daerah.
Pemilihan kepala daerah/ wakil kepala daerah menurut UU Nomor 32 Tahun2004 dan UU
Nomor 23Tahun2014 dipilih langsung oleh rakyat,bukan lagi oleh DPRD.
C. Fungsi, Wewenang dan Tugas, Keanggotaan, Hak, Kewajiban, Fraksi dan Alat
Kelengkapan DPRD Kabupaten/Kota Menurut UU Nomor 17 Tahun 2014
1. Fungsi DPRD Kabupaten/Kota
DPRD Kabupaten/Kota mempunyai fungsi:
a. Fungsi Legislasi atau fungsi pembentukan peraturan daerah diwujudkan dalam membentuk
Peraturan Daerah bersama Bupati/Walikota.
b. Fungsi Anggaran diwujudkan dalam membahas dan menetapkanAPBD
bersamaBupati/Walikota.
c. Fungsi Pengawasan diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan
daerah dan pelaksanaanAPBD.
2. Wewenang dan tugasDPRD
DPRD kabupaten/kota mempunyai wewenang dan tugas:
a. membentuk peraturan daerah kabupaten/kota bersama bupati/walikota
b. membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah mengenai anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota yang diajukan oleh bupati/walikota.
c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota
d. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian bupati/walikota dan/atau wakil
bupati/wakil walikota kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur untuk mendapatkan
pengesahan pengangkatan dan/atau pemberhentian
e. memilih wakil bupati/wakil walikota dalam hal terjadi kekosonganjabatan
wakilbupati/wakil walikota
f. memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota
terhadap rencana perjanjian internasional di daerah
g. memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota
h. meminta laporan keterangan pertanggungjawaban bupati/walikota dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah kabupaten/kota
i. memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama dengan daerah lain atau dengan pihak
ketiga yang membebani masyarakat dan daerah
j. mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan
k. melaksanakan wewenang dan tugas lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan
3. Keanggotaan
Ketentuan keanggotaan anggota DPRD Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
a. Anggota DPRD kabupaten/kota berjumlah paling sedikit 20 (dua puluh) orang dan paling
banyak 50 (lima puluh) orang.
b. Keanggotaan DPRD kabupaten/kota diresmikan dengan keputusan gubernur.
c. Anggota DPRD kabupaten/kota berdomisili di ibu kota kabupaten/kota yangbersangkutan.
d. Masa jabatan anggota DPRD kabupaten/kota adalah 5 (lima) tahun dan berakhir pada saat
anggota DPRD kabupaten/kota yang baru mengucapkan sumpah/janji.
4. Hak DPRD Kabupaten/Kota
DPRD Kabupaten/Kota mempunyai hak:
a. DPRD kabupaten/kota berhak: a. interpelasi; b. angket; dan c. menyatakan pendapat.
b. Hak interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah hakDPRD
kabupaten/kota untukmeminta keterangan kepada bupati/walikota mengenai kebijakan
pemerintah kabupaten/kota yang penting dan strategis serta berdampak
luaspadakehidupanbermasyarakatdanbernegara.
c. Hakangket sebagaimana dimaksudpadaayat (1)huruf b adalah hak DPRD kabupaten/kota
untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah kabupaten/ kota yang penting
dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah, dan negara yang
diduga bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Hak menyatakan pendapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah hak DPRD
kabupaten/kota untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan bupati/ walikota atau
mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daerah disertai dengan rekomendasi
penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket.
Anggota DPRD kabupaten/kota berhak: a. mengajukan rancangan peraturan daerah
kabupaten/kota b. mengajukan pertanyaan c. menyampaikan usul dan pendapat; d. memilih
dan dipilih e. membela diri f. imunitas g. mengikuti orientasi dan pendalaman tugas h.
protokoler dan i. keuangan dan administrative.
5. Kewajiban
Anggota DPRD kabupaten/kota berkewajiban:
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila;
b. melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati
peraturan perundang-undangan
c. mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
d. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan
e. memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat
f. menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
g. menaati tata tertib dan kode etik
h. menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga lain dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota
i. menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala
j. menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat
k. memberikan pertanggung jawaban secara moral dan politis kepada konstituen didaerah
pemilihannya.
D. Fungsi dan Kompetensi DPRD
Berdasarkan materi pelatihan budget oversight LGSP-USAID (2007) fungsi dan
kompetensi DPRD dalam menjalankan tugasnya adalah sebagai berikut seperti terlihat dalam
gambar 2.1. Fungsi DPRD adalah representasi, pengawasan, legislasi dan debating.
Sedangkan DPRD adalah peran dasar, hubungan konstituen, berkoalisi, perencanaan
strategis, manajemen media, legal drafting, budgeting/financial oversight,lobi dan negosiasi,
resolusi konflik,dan pengukuran kinerja. Lebih lanjut rangkuman fungsi DPRD berdasarkan
materi pelatihan budget over sight LGSP-USAID (2007) sebagai berikut :
1. Menjalankan fungsi legislasi, mencakup:
a. Menyusun program legislasi daerah/program peraturan daerah
b. Mengajukanrancanganperaturandaerahmelaluihakinisiatif
c. Melakukan pembahasan Raperda yang diajukan oleh pemerintah daerah
d. Memberikan persetujuan atas Raperda
Bahan Program Legislasi meliputi
a. Program Legislasi Daerah yang mengacu pada RPJMD dan RKPD
b. Kebutuhan dasar rakyat di daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraanrakyat
c. melakukan RIA (Regulatory Impact Analysis) à untuk menentukan kebutuhanregulasi
d. Bahan rujukan UU No. 10 Tahun 2004 tentang PembentukanPeraturanPerundang-
undangan
2. Menjalankan fungsi penganggaran,mencakup:
a. Menyusun Anggaran Belanja dan Kegiatan DPRD berdasarkan Rencana Kerja DPRD
b. Membahas RancanganAPBD yang diajukan oleh kepala daerah (eksekutif)
c. Melakukan penilaian tehadap pos-pos anggaran yang telah disusun oleh eksekutif →
cermati keseimbangan antara anggaran belanja rutin dan anggaran pembangunan.
d. Menyetujui atau menolak RAPBD yang diajukan oleh eksekutif
e. RAPBD yang diajukan eksekutif
f. APBD dan PAK, 2 (dua) tahun berjalan
g. LKPJ Bupati/Walikota
h. Kebutuhan konstituen berdasar pengamatan anggota DPRD sebagai hasil reses
i. Hasil evaluasi kinerja pemerintah daerah yang sudah dikritisi oleh masing-masing komisi
3. Melaksanakan Fungsi Pengawasan
a. Pengawasan umum pelaksanaan pemerintahan
b. Pengawasan atas pelaksanaan pelayanan publik
c. Pengawasanpelaksanaanperaturanperundang-undangan
d. Pengawasan pelaksanaanAPBD
DAFTAR PUSTAKA

https://www.unmermadiun.ac.id/repository_jurnal_penelitian/Mintarti%20Indartini/PERAN
%20DAN%20FUNGSI%20DPRD.pdf

Anda mungkin juga menyukai