Qur’ani Learning”
Makalah Ini Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah
“Teori Dan Model Pembelajaran PAI”
Dosen Pengampu : Dr.H. Ujang Dedih, M.Pd.
Disusun Oleh:
Diki Wahyudi (2220040015)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
A. MODEL PEMBELAJARAN QUR’ANI
B. PENDEKATAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN QUR’ANI
C. MODEL SINTAK PEMBELAJARAN QUR’ANI
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Model pembelajaran Qur'ani merupakan salah satu metode yang efektif dalam
memahamkan materi Al-Qur'an kepada peserta didik. Metode ini menggabungkan
berbagai teknik dan pendekatan dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik
dapat memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an dengan lebih baik. Dalam
artikel ini, kami akan membahas contoh dan model sintak pembelajaran Qur'ani
learning yang dapat membantu Anda dalam mengoptimalkan proses pengajaran Al-
Qur'an (El-Sayed, 2018).
Metode pembelajaran Al-Qur'an yang efektif memerlukan pendekatan yang
beragam agar peserta didik dapat memahami isi Al-Qur'an dengan lebih baik. Metode
imersi atau pendekatan totalitas mengajarkan peserta didik untuk memahami Al-
Qur'an secara menyeluruh melalui interaksi dengan berbagai sumber pengetahuan.
Hal ini akan membantu peserta didik untuk menghubungkan keterkaitan antara
berbagai ayat dan surat dalam Al-Qur'an.
Metode bermain peran atau role playing dapat membantu peserta didik untuk
memahami nilai-nilai yang terkandung dalam cerita Al-Qur'an dengan lebih baik.
Dengan memerankan karakter dalam cerita Al-Qur'an, peserta didik dapat merasakan
dan memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerita tersebut.
Metode diskusi kelompok atau group discussion sangat penting dalam mengajarkan
Al-Qur'an. Dalam kelompok kecil, peserta didik dapat berdiskusi dan berbagi
pengetahuan tentang Al-Qur'an. Hal ini akan membantu peserta didik untuk
memperluas wawasan mereka dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam
tentang Al-Qur'an. Selain itu, pendekatan ini juga dapat membantu membangun
kerjasama tim, meningkatkan keterampilan berbicara, dan meningkatkan pemahaman
peserta didik tentang Al-Qur'an (Al-Abdali, 2019).
Dalam memilih metode dan pendekatan yang tepat dan efektif, guru harus
memperhatikan karakteristik dan kebutuhan setiap peserta didik. Setiap peserta didik
memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda, dan memiliki cara yang berbeda
dalam memahami informasi. Oleh karena itu, guru harus dapat menyesuaikan metode
pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik agar dapat mencapai hasil yang optimal
dalam proses pembelajaran Al-Qur'an.
Selain itu, metode pembelajaran Al-Qur'an yang efektif juga harus dapat menarik
minat peserta didik. Kreativitas guru dalam memilih metode pembelajaran yang
menarik dapat membantu meningkatkan minat peserta didik dalam mempelajari Al-
Qur'an. Misalnya, guru dapat menggunakan media pembelajaran yang beragam
seperti video, presentasi, atau game interaktif untuk membuat proses pembelajaran
lebih menarik dan menyenangkan (Al-Khaṭīb, 2017).
Selain memilih metode pembelajaran yang tepat, guru juga harus dapat
menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Lingkungan pembelajaran yang
kondusif dapat membantu peserta didik lebih mudah berkonsentrasi dan terlibat aktif
dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru juga harus memberikan dorongan dan
motivasi kepada peserta didik agar mereka termotivasi untuk terus belajar dan
mempelajari Al-Qur'an.
Pendidikan Al-Qur'an tidak hanya bertujuan untuk memahami teks, tetapi juga
untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam teks tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, guru harus memastikan bahwa peserta didik memahami
nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam rangka mencapai hasil yang optimal dalam proses pembelajaran Al-
Qur'an, kerjasama antara guru, peserta didik, dan orang tua juga sangat penting.
Orang tua dapat membantu memotivasi anak-anak mereka untuk belajar Al-Qur'an di
luar jam pelajaran, sementara guru dapat memberikan umpan balik dan saran kepada
orang tua tentang cara terbaik untuk membantu anak-anak mereka dalam mempelajari
Al-Qur'an di rumah (Saleh, 2021).
Secara keseluruhan, metode pembelajaran Al-Qur'an yang efektif memerlukan
pendekatan yang beragam dan disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik. Selain itu, kreativitas guru dalam memilih metode pembelajaran yang
menarik, lingkungan pembelajaran yang kondusif, dan kerjasama antara guru, peserta
didik, dan orang tua juga sangat penting dalam mencapai hasil yang optimal dalam
proses pembelajaran Al-Qur'an.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Model Pembelajaran Qur’ani
2. Bagaimana Pendekatan Model Pembelajaran Qur’ani
3. Apa Contoh dan Sintak Pembelajaran Qur’ani
C. Metode Penelitian
Dalam proses menghafal Al-Qur'an, ada beberapa langkah yang perlu diikuti.
Pertama, kita harus memiliki niat yang kuat dan ikhlas karena Allah SWT, karena niat
yang baik akan membantu konsistensi dan fokus dalam menghafal Al-Qur'an. Kedua,
kita harus memilih waktu yang tepat untuk menghafal, seperti saat subuh atau malam
hari ketika suasana lebih tenang dan damai. Ketiga, kita harus membaca dengan
konsentrasi ayat-ayat yang ingin dihafal, sambil mencoba memahami makna dan
pesan yang terkandung di dalamnya. Keempat, kita harus mengulang-ulang ayat yang
telah dihafal untuk memperkuat hafalan dan memastikan pemahaman yang baik
(Adisutrisno, 2017).
Tafsir Al-Qur'an adalah proses interpretasi dan pemahaman teks suci Al-Qur'an
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tafsir bertujuan untuk menjelaskan
dan memperdalam pemahaman umat Islam terhadap wahyu yang diterima oleh Nabi
Muhammad SAW, sehingga mereka dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Tafsir Al-Qur'an diperlukan karena bahasa Arab yang digunakan dalam Al-Qur'an
memiliki banyak makna, variasi gaya bahasa, serta konteks yang berbeda-beda. Oleh
karena itu, pemahaman yang benar dan mendalam tentang Al-Qur'an sangat penting
bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam
(Adisutrisno, 2017).
Tafsir ini didasarkan pada penjelasan dari Nabi Muhammad SAW, sahabat,
dan tabi'in. Metode ini mengutamakan hadits dan atsar (perkataan sahabat dan
tabi'in) sebagai sumber utama dalam menafsirkan ayat Al-Qur'an.
Tafsir ini merupakan metode yang lebih fleksibel, di mana para ulama
menggunakan pengetahuan dan pemikiran mereka sendiri untuk
menginterpretasikan ayat Al-Qur'an. Tafsir ini memungkinkan adanya variasi
pendapat dalam pemahaman ayat, selama tidak bertentangan dengan prinsip-
prinsip dasar ajaran Islam.
Pemahaman tafsir Al-Qur'an merupakan salah satu ilmu yang sangat penting
dalam Islam. Hal ini membantu umat Islam untuk memahami ajaran Islam secara
lebih mendalam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, umat Islam diharapkan untuk senantiasa belajar dan mempelajari tafsir Al-Qur'an
agar dapat menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.
c. Pembinaan karakter
Selain itu, pembiasaan akhlak Qur'ani juga memiliki dampak yang positif
terhadap masyarakat secara keseluruhan. Ketika individu menjalani kehidupan yang
sesuai dengan ajaran Al-Qur'an, hal ini akan menciptakan suasana yang harmonis dan
kondusif bagi pertumbuhan dan kemajuan masyarakat. Dalam upaya pembiasaan
akhlak Qur'ani, peran keluarga, pendidikan, dan masyarakat sangat penting. Keluarga
merupakan lingkungan pertama yang mempengaruhi pembentukan karakter
seseorang, sementara pendidikan dan masyarakat berperan dalam menguatkan dan
memperluas pembiasaan akhlak Qur'ani. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara
keluarga, pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan generasi yang memiliki
akhlak Qur'ani dan mampu menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.
a. Menyediakan sumber belajar yang lengkap dan relevan, seperti kitab Al-
Qur'an, buku-buku tafsir, dan sumber belajar lainnya.
b. Menjelaskan konsep dan makna dari ayat-ayat Al-Qur'an secara mendalam,
dan membimbing peserta didik untuk memahaminya
c. Mendorong peserta didik untuk berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai
ayat-ayat Al-Qur'an.
d. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih dan
mengaplikasikan nilai-nilai keagamaan yang terkandung dalam ayat-ayat Al-
Qur'an dalam kehidupan sehari-hari mereka.
e. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan memberikan dukungan yang
diperlukan bagi peserta didik yang kesulitan dalam memahami ayat-ayat Al-
Qur'an (Al-Abdali, 2019).
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran
Qur'ani adalah metode pembelajaran yang berfokus pada pemahaman dan aplikasi ajaran Al-
Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh penerapan Model Pembelajaran
Qur'ani adalah pembacaan dan pemahaman ayat-ayat Al-Qur'an, pembelajaran melalui
pengalaman, diskusi kelompok, dan tugas atau proyek terkait dengan aplikasi ajaran agama
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
El-Sayed, A. M. (2018). Keefektifan metode imersi Qur'ani dalam mengajarkan makna ayat-
ayat Al-Qur'an bagi penutur bahasa Arab non-asli. International Journal of Emerging
Technologies in Learning (iJET), 13(1), 70-81.
Hamzah. (2010). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif
dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Nur’aini, N. &. (2018). Model pembelajaran tadabbur ayat al-Qur’an dalam meningkatkan
pemahaman siswa. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 6(2), 244-257.
Saleh. (2021). Dampak penggunaan multimedia dalam mengajarkan Al-Qur'an pada siswa
sekolah dasar. International Journal of Emerging Technologies in Learning (iJET),
16(2), 69-83.
Sukardjo. (2015). Model pembelajaran al-qur’an di sekolah. Jurnal Pendidikan Agama Islam,
3(2), 210-223.
Yusuf. (2017). Pendidikan agama Islam dan pembelajaran Al-Qur’an. Jakarta: Rajawali
Press.