Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FISIKA

Pemanasan Global

Disusun oleh :

Anggi Intan Aprilia (03)


Arinda Dwi Setya Nabila (05)
Ariska Desy Rahma Dini (06)
Aulia Lailatul Hikmah (07)
Dessy Saputri (13)
Diva Violina Ramadhani (14)
Tanti Oktavia Maharani (34)

XI MIPA 1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas berupa makalah yang
berjudul “Makalah Fisika – Materi : Pemanasan global”.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak M. Sholeh, S.Pd, M.M. selaku guru mata
pelajaran fisika yang telah memberi bimbingan mengenai format makalah ini.

Kami sadar bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna.
Karenanya, kami meminta kritik dan saran untuk revisi kedepannya dan sebelumnya mohon maaf
apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Jember, Mei 2023

Penyusun
Daftar Isi
Halaman Judul (Sampul) .................................................. 1
Kata Pengantar .................................................. 2
Daftar Isi .................................................. 3
Bab 1 (Pendahuluan) 4
1.1 Latar Belakang .................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................. 4
1.4 Manfaat Penulisan .................................................. 4
1.5 Metode Penulisan .................................................. 5
1.6 Sistematika Penulisan .................................................. 5
Bab 2 (Pembahasan) 6
2.1 Pengertian .................................................. 6
2.2 Penyebab .................................................. 6
2.3 Dampak .................................................. 8
2.4 Solusi .................................................. 10
Bab 3 (Penutup) 11
3.1 Kesimpulan .................................................. 11
3.2 Saran .................................................. 11
Daftar Pustaka .................................................. 12
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemanasan global adalah meningkatnya temperatur akibat peningkatan jumlah emisi gas efek
rumah kaca di bumi secara keseluruhan, meliputi peningkatan atmosfer, temperatur laut, maupun
daratan yang berdampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap masa depan dan
eksistensi bumi termasuk manusia dan seluruh makhluk hidup didalamnya.

Sadar atau tidak, kini kita telah mengalami dampak yang terjadi dari pemanasan global,
misalnya tenggelamnya pulau – pulau kecil maupun iklim yang tidak menentu. Fenomena ini
tidak boleh dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu penulis memilih pemanasan global sebagai
topik dalam makalah ini selain berdasarkan tugas yang diberikan, juga ingin mendalami tentang
makna, penyebab, dampak, dan solusi dari pemanasan global yang terjadi di bumi kita ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apa pengertian dari pemanasan global ?


b. Bagaimana pemanasan global dapat terjadi ?
c. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global ?
d. Bagaimana cara mengatasi dampak yang ditimbulkan pemanasan global ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:

a. Memberikan informasi mengenai pengertian dan konsep dari pemanasan global


b. Memberikan informasi mengenai penyebab timbulnya pemanasan global
c. Memberikan informasi mengenai dampak yang ditimbulkan pemanasan global
d. Memberikan informasi mengenai solusi dari pemanasan global

1.4 Manfaat Penulisan

Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat untuk pengetahuan, referensi pembaca serta
mengingatkan kembali mengenai fenomena pemanasan global di bumi, dari makna, penyebab,
dampak, maupun solusinya.

1.5 Metode Penulisan

Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan observasi adalah penelitian arsip
(archive research) yang dilakukan dengan cara membaca karya – karya ilmiah di internet yang
berhubungan dengan topik, tercantum pada daftar pustaka.
1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui secara ringkas inti dalam penulisan makalah ini, maka digunakan sistematika
penulisan yang bertujuan mempermudah pembaca menelusuri dan memahami isi makalah dalam
bentuk poin sebagai berikut.

Kata Pengantar : Penegasan makalah sebagai laporan hasil tugas penulis dan judul.
Daftar Isi : Tabel untuk mempermudah menemukan suatu bagian dalam makalah.

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang : Alasan memilih topik pemanasan global sebagai objek makalah.
1.2 Rumusan Masalah : Masalah yang akan dibahas di makalah berupa pertanyaan.
1.3 Tujuan Penulisan : Tujuan yang ingin disampaikan penulis melalui makalah.
1.4 Manfaat Penulisan : Manfaat yang akan dicapai setelah membaca makalah
1.5 Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah.
1.6 Sistematika Penulisan : Garis besar untuk memahami bagian-bagian dari makalah.

BAB 2 : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian : Menjelaskan konsep pemanasan global


2.2 Penyebab : Menjelaskan proses terjadinya pemanasan global
2.3 Dampak : Menjelaskan dampak dari pemanasan global
2.4 Solusi : Menjelaskan solusi untuk mengatasi pemanasan global

BAB 3 : PENUTUP

3.1 Kesimpulan : Intisari dari pembahasan yang dituangkan dalam bentuk teks.
3.2 Saran : Rekomendasi dari penulis kepada pembaca.

Daftar Pustaka : Catatan sumber yang digunakan dalam penyusunan makalah.


Lampiran : Berisi foto – foto yang mendukung penyusunan makalah.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian

Pemanasan global adalah suatu bentuk fenomena terjadinya ketidakseimbangan ekosistem di


bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi dari
tahun ke tahun akibat emisi gas rumah kaca, seperti karbondioksida (CO 2 ), metana (CH 4 ), dinitro
oksida (N 2 O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), dan sulfur heksafluorida (SF 6 )
di atmosfer, yang umumnya dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi
dan batu bara) serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan yang dilakukan oleh manusia.

Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca, ia semakin menjadi insulator yang
menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi, yang kemudian peristiwa
ini disebut sebagai efek rumah kaca. Peristiwa tersebut sebenarnya menjaga bumi agar tetap
dalam kondisi hangat dan tidak membeku, namun jika intensitasnya berlebih sifatnya sangat
merusak karena semua panas terperangkap di dalam bumi dan suhu umum bumi secara universal
meningkat yang menyebabkan banyak hal seperti mencairnya es di bagian kutub, tidak
menentunya cuaca, hewan – hewan yang kehilangan habitatnya, dan timbulnya berbagai macam
penyakit, misalnya kanker kulit.

2.2 Penyebab

 Efek Rumah Kaca


Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi
tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi
ini mengenai permukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan bumi. Permukaan bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan
kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.

Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya


jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Oleh karena itu suhu di
permukaan bumi akan meningkat, dan terjadilah efek rumah kaca. Peningkatan kadar gas
rumah kaca menyebabkan meningkatnya intensitas efek rumah kaca, sehingga
menyebabkan pemanasan global.

Banyak orang termasuk para ahli yang menuding bahwa penyebab kenaikan temperatrur
bumi adalah aktivitas-aktivitas manusia yang memicu dan mendorong timbulnya gas efek
rumah kaca. Berbagai aktivitas manusia yang memicu peningkatan gas efek rumah kaca
antara lain kegiatan industri, pembabatan hutan secara terus-menerus, kendaraan
bermotor, kegiatan peternakan dan rumah tangga. Pemicu atau penyumbang gas efek
rumah tangga yang dominan adalah kegiatan industri (dan pabrik-pabrik), kendaraan
bermotor, dan perambahan hutan yang berlangsung secara terus-menerus.
 Lubang Ozon
Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan ditemui di lapisan stratosfer yaitu lapisan awan
yang terletak antara 15 - 35 km dari permukaan bumi. Istilah 'lapisan ozon' mulai
mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan inggris, BAC menemukan
adanya 'lubang' di lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga
matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi
molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan
molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon .Dengan terjadinya reaksi ini akan
mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung
khlor dan brom perusakan lapisan ozon semakin parah.

Penyebab terbentuknya lubang ozon ada tiga. Sinar matahari, halogen dan temperatur
rendah. Di saat temperatur turun melebihi ambang batas, awan terbentuk di stratosfer.
Halogen, khususnya polutan, seperti klorin dan brom, berubah menjadi senyawa kimia
yang bereaksi dengan cepat di ozon. Berdasar hasil penelitian ilmuwan lainnya, lapisan
ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B ini semakin menipis.

Gas CFC atau freon disebut juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya penipisan
lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat modern seperti lemari es, bahan dorong
dalam penyembur, pembuatan buih dan bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang
elektronik. Sehingga kegiatan manusia merupakan faktor utama dalam pembentukan
lubang ozon. Seperti halnya karbondioksida, CFC juga merupakan gas rumah kaca dan
berpotensi terhadap pemanasan global jauh lebih tinggi dibanding karbondioksida
sehingga dampak akumulasi CFC di atmosfer mempercepat laju pemanasan global. CFC
akan tetap berada di atmosfer dalam waktu berabad -abad. Artinya, kontribusi CFC
terhadap penipisan lapisan ozon dan Perubahan Iklim akan berlangsung dalam waktu
sangat lama.

 Efek balik
Contohnya pada penguapan air. Pada awalnya pemanasan akan lebih meningkatkan
banyaknya uap air di atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, maka
pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga
tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Keadaan ini menyebabkan efek
rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 itu
sendiri. Peristiwa efek balik ini dapat meningkatkan kandungan air absolut di udara,
namun kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara
menjadi menghangat. Karena usia CO 2 yang panjang di atmosfer maka efek balik ini
secara perlahan dapat dibalikkan.

Selain penguapan, awan diduga menjadi efek balik. Radiasi infra merah akan dipantulkan
kembali ke bumi oleh awan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sementara
awan tersebut akan memantulkan pula sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa,
sehingga meningkatkan efek pendinginan.

Efek balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya oleh es.
Lapisan es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat
ketika temperatur global meningkat. Bersamaan dengan mencairnya es tersebut, daratan
atau air dibawahnya akan terbuka. Daratan maupun air memiliki kemampuan
memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan
menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Kejadian ini akan menambah faktor penyebab
pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, sehingga menjadi suatu
siklus yang berkelanjutan.

Faktor lain yang memiliki kontribusi terhadap pemanasan global adalah efek balik positif
akibat terlepasnya CO 2 dan CH 4 dari melunaknya tanah beku (permafrost). Selain itu, es
yang mencair juga akan melepas CH4 yang juga dapat menimbulkan umpan balik positif.

2.3 Dampak

 Bidang Kesehatan

a. Lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas.
b. Meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang hangat akan
memperbanyak polutan
c. Meningkatnya penyakit – penyakit tropis, seperti demam kuning dan encephalitis
d. Meningkatnya penularan penyakit seperti DBD dan malaria
e. Timbulnya kanker kulit, katarak, penurunan kekebalan tubuh, dan melemahnya sistem
kekebalan tubuh.

 Bidang Ekologi dan Zoologi

a. Hewan – hewan melakukan migrasi untuk mendapatkan habitat baru


b. Habitat hewan berubah akibat perubahan faktor-faktor suhu, kelembaban dan
produktivitas primer
c. perubahan terhadap resistensi kehidupan larva dan masa pertumbuhan organisme
tertentu
d. laju produktivitas primer ikan berubah
e. punahnya hewan yang tidak dapat beradaptasi
f. munculnya kemampuan baru pada hewan yang telah berevolusi setelah adaptasi selama
pemanasan global

 Bidang Iklimatologi dan Geografi

a. gunung – gunung es akan mencair


b. daratan akan mengecil karena air laut yang terus meningkat
c. daerah – daerah yang sebelumya mengalami salju ringan mungkin tidak akan mengalaminya
lagi
d. di daerah subtropis pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta salju akan lebih
cepat mencair
e. bertambahnya frekuensi dan intensitas banjir
f. temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat
g. daerah tropis akan menjadi lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan
h. mencairnya es di kutub utara maupun selatan.
i. meningkatnya intensitas cuaca yang ekstrim
j. perubahan tekanan udara, suhu, kecepatan dan arah angin menyebabkan terjadinya
perubahan arus laut.
k. siklus air berubah

 Bidang Pertanian dan Perikanan

a. menurunnya produktivitas pertanian, khususnya pada wilayah pantai akibat naiknya temperatur
bumi
b. terjadinya iklim ekstrim yang meningkat, sehingga sektor pertanan akan kehilangan produksi
akibat bencana kekeringan dan banjir yang silih berganti
c. kerawanan pangan akan meningkat di wilayah yang rawan bencana kering dan banjir
d. tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan hama
e. masa tanam lebih lama di beberapa area
f. Hasil tangkapan berkurang karena perubahan jalur migrasi ikan

2.4 Solusi

1. Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon dan penghijauan di lahan-lahan


kritis. Dalam hal ini tumbuhan memerlukan karbondioksida dan menghasilkan oksigen yang
berarti akumulasi gas-gas karbon di atmosfer dapat dikurangi.
2. Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif guna mengurangi penggunaan
energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Emisi gas karbon yang terakumulasi ke
atmosfer banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Untuk mengatasinya bisa dengan
menggunakan energi matahari, air, angin, dan bioenergi. Di daerah tropis, misalnya dengan
mobil tenaga surya, listrik tenaga surya. Selain itu ada bioenergi, antara lain biji tanaman jarak
(Jathropa. sp) yang menghasilkan minyak.
3. Daur ulang dan efisiensi energi. Penggunaan minyak tanah untuk menyalakan kompor di
rumah, menghasilkan asap dan jelaga yang mengandung karbon. Karena itu sebaiknya diganti
dengan gas. Biogas menjadi hal yang baik dan perlu dikembangkan, misalnya dari sampah
organik. Sampah yang akan dibuang sebaliknya dipilah agar dapat didaur ulang.
4. Penegakan Hukum. Hutan di Indonesia sekarang sudah berkurang karena illegal logging
maupun pembakaran hutan untuk dijadikan lahan. Untuk melestarikannya maka diperlukan dasar
hukum yang mengatur sektor perhutanan.
5. Mengubah kebiasaan individu, seperti mengurangi penggunaan listrik yang berlebihan atau
pemborosan seperti memakai lampu hemat listrik, memakai air secukupnya, mematikan lampu
atau AC saat tidak dipakai, dan mengurangi produk yang menggunakan gas emisi rumah kaca
seperti AC, kulkas dan parfum
6. Gaya hidup ramah lingkungan, misalnya berbelanja dengan membawa kantung atau tas sendiri,
mencatat dengan handphone, mengeringkan rambut dengan handuk, mengeringkan cucian dengan
sinar matahari, dan berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum saat berpergian.
7. Menjadi vegetarian. Memproduksi daging sarat CO 2  dan metana dan membutuhkan banyak air.
Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang  18%
pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%). Selain
itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku panduan “Kick The Habit”,
2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk setiap orang per tahunnya
menyumbang 6.700 kg CO 2 , sementara diet vegan per orangnya hanya menyumbang190 kg CO 2
8. Pendidikan lingkungan hidup. Agar lebih mencintai alam, diperlukan penyuluhan kepada
masyarakat dari usia dini tentang wawasan lingkungan, misalnya agar memilah sampah, tidak
membakar sampah, dan menanam pohon.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pemanasan global adalah fenomena meningkatnya suhu di bumi secara universal, baik di
atmosfer, laut, maupun daratan karena terperangkapnya energi panas yang dipancarkan matahari
di dalam bumi; disebabkan oleh gas – gas rumah kaca; dimana gas tersebut bisa saja ditimbulkan
oleh manusia maupun alam. Dampaknya sangat banyak, meliputi bidang kesehatan, ekosistem,
cuaca, dan geografi. Fenomena ini dapat kita atasi dengan gaya hidup ramah lingkungan dan
wawasan lingkungan sejak dini.

3.2 Saran

Untuk mencegah pemanasan global perlu kerjasama seluruh manusia di bumi untuk lebih
menjaga dan mencintai lingkungannya, misalnya tidak melakukan pemborosan ataupun produk
yang dapat menambah gas emisi rumah kaca, selain itu bisa juga dengan mengubah gaya hidup
yang ramah lingkungan seperti membawa kantung belanja sendiri dan menjadi vegetarian.
Daftar Pustaka
Sinaga, Deddy. “Makalah Pemanasan Global” 2013. (Online),
(https://bhianrangga.files.wordpress.com/2013/12/makalah-pemanasan-global.pdf )
Utina, Ramli. “Pemanasan Global : Dampak dan Upaya Meminimalisasinya” ( Online),
(http://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/324/PEMANASAN-GLOBAL-Dampak-dan-Upaya-
Meminimalisasinya.pdf )
Fadliah. “Pemanasan Global, Faktor Penyebab, Dampak, dan Solusi” ( Online),
(http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JPI/article/download/576/527 )
Raha, Septian. “Makalah Pemanasan Global” (Online),
(https://www.academia.edu/5160586/MAKALAH_PEMANASAN_GLOBAL )
Muhi, Ali Hanapiah. “Praktek Lingkungan Hidup” 2011. (Online),
(http://alimuhi.staff.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2011/12/PEMANASAN-GLOBAL.pdf )
Warjono, Tarsoen. “Pemanasan Global” 2009. (Online),
(https://staff.blog.ui.ac.id/tarsoen.waryono/files/2009/12/15-pemanasan-global.pdf )
Padmaningrum, Regina Tutik “Pemanasan Global” (Online),
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/regina-tutik-padmaningrum-dra-msi/
c9pemanasan-globalregina-tutikuny.pdf )

Anda mungkin juga menyukai