Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ILMU KIMIA PANGAN

ANALISA BAHAN TAMBAHAN PANGAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : NUR RAHMAH


NIM : P00313022008

KELAS : I (Satu)A
KELOMPOK : VII

PROG.STUDI : D-IVGIZI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
2023
I. JUDUL : ANALISA BAHAN TAMBAHAN PANGAN

II. TUJUAN
a. Untuk mengetahui jenis-jenis Bahan Tambahan Pangan
b. Untuk mengetahui cara melakukan analisa BTP pada beberapa produk

III. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1. Gelas kimia 100 ml
2. Cawan Petri
3. Tabung Reaksi
4. Batang pengaduk
5. Spatula
6. Mortal
7. Pipet Tetes
b. Bahan
1. Sampel
2. Aquadest
3. Kertas Saring
4. Larutan Standar Methyl Yellow
5. Larutan MY-1,
6. Larutan MY-2
7. Sumbu kertas

IV. PROSEDUR KERJA


1. Preparasi Sampel
a. Makanan atau minuman yang akan di test terlebih dahulu dipreparasi sebanyak
100g (jenis makanan padat) atau 50 ml (jenis makanan cair).
b. pada jenis makanan cair dapat langsung dilakukan test, tetapi jenis makanan
padat harus dihancurkan atau dihaluskan menggunakan mortal atau dirajang
menggunakan pisau sampai halus.
c. hasil pengerusan atau perajangan makanan selanjutnya dilarutkan dengan
larutan MY-1 sampai didapatkan sarinya.

2. Prosedur Kerja
a. cawan petri 5 cm diisi dengan larutan MY-2 sekitar 1/3 dari petri tersebut.
Sebelum dituang larutan MY-2 harus dikocok agar homogen dan stabil.
b. Kertas saring berpola. Pada lubang yang ada ditengah diberikan sumbu dari
kertas saring yang telah tersedia.
c. setelah itu, pada sebelah kiri sumbu ditetesi sampel dan sebelah kanannya
ditetesi larutan standar Methyl Yellow yang telah tersedia.
d. kemudian kertas tersebut ditaruh diatas petri yang telah diisi cairan MY-2,
selanjutnya dibiarkan agar cairan merambat lewat sumbu sampai membasahi
tetesan warna yang ada di kanan dan kirinya.
e. jika warna yang dihasilakn antara campuran sampel dan standar sama maka
makanan tersebut telah diberikan pewarna Methyl Yellow, jika terpisah maka
tidak ada penambahan pewarna Methyl Yellow.
f. Larutan MY-2 setelah dipakai bias tidak dibuang dengan catatan tidak
terkontaminasi.

V. HASIL PENGAMATAN

No Uraian Pengamatan Hasil Keterangan/


. gambar

1. Sampel Es Krim Sampel berwarna hijau Belum


diketahui
2. Sampel Es Krim + Sampel berwarna hijau Belum
MY-1 diketahui

3. Es Krim + Aquadest Di atas kertas saring di Negatif


+ pewarna Methyl beri larutan sampel es
Yellow krim dan larutan
standar Methyl Yellow.
Pada sempel tersebut
tidak mengandung
pewarna Methyl
Yellow.

VI. PEMBAHASAN
Methyl yellow atau kuning metanil merupakan zat warna sintetis berbentuk
serbuk, padat, berwarna kuning kecoklatan, bersifat larut dalam air dan alkohol, agak
larut dalam benzen dan eter, serta sedikit larut dalam aseton. Methyl yellow merupakan
senyawa kimia azo aromatik amin yang dapat menimbulkan tumor dalam berbagai
jaringan hati, kandung kemih, salura pencernaan atau jaringan kulit. Methyl yellow
dibuat dari asam metanilat dan difenilamin. Kedua bahan ini bersifat toksik. Methyl
yellow biasa digunakan untuk mewarnai wol, nilon, kulit, kertas, cat, alumunium,
detergen, kayu, bulu, dan kosmetik. Metanil yellow merupakan pewarna tekstil yang
sering disalahgunakan sebagai pewarna makanan. Saat ini banyak methyl yellow
disalahgunakan untuk pangan, beberapa diantaranya, kerupuk, mie, gorengan, pangan
jajanan berwarna kuning, dan banyak juga sebagai pewarna pada tahu. Penyalahgunaan
methyl yellow sebagai zat pewarna dalam makanan disebabkan oleh ketidaktahuan
masyarakat mengenai zat pewarna untuk makanan, atau disebabkan karena tidak adanya
penjelasan dalam label yang melarang penggunaan senyawa tersebut untuk bahan
pangan, dan juga harga zat pewarna untuk industri relatif jauh lebih murah dibandingkan
dengan harga zat pewarna untuk makanan. Zat warna untuk tekstil tersebut juga memiliki
warna yang lebih cerah dan praktis digunakan serta tersedia dalam kemasan kecil di
pasaran sehingga memungkinkan masyarakat tingkat bawah dapat membelinya. Zat
warna methyl yellow memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat menghasilkan warna yang
lebih kuat, lebih seragam, dan lebih stabil. Warna yang dihasilkan dari pewarna ini akan
tetap cerah meskipun sudah mengalami proses pengolahan dan pemanasan. Selain itu,
penggunaanya sangat efisien karena pemakaian dalam jumlah sedikit sudah memberikan
warna yang cukup intensif Akan tetapi, jika pewarna tersebut terkontaminasi logam berat,
maka akan sangat berbahaya. Proses pembuatan zat pewarna sintetis biasanya melalui
pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau
logam berat lain yang bersifat racun. Pada pembuatan zat pewarna organik sebelum
mencapai produk akhir, harus melalui suatu senyawa antara yang kadangkadang
berbahaya dan sering kali tertinggal dalam hasil akhir, atau terbentuk senyawa-senyawa
baru yang berbahaya.

VII. KESIMPULAN
Methyl yellow adalah pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industry tekstil
dan cat berbentuk serbuk atau padat yang berwarna kuning kecoklatan. Penyalahgunaan
pewarna methyl yellow antara lain pada mi, kerupuk dan jajanan lain yang berwarna
kuning mencolok. Methanil yellow merupakan zat pewarna sintetis yang dilarang untuk
produk makanan karena dalam bahan tersebut mengandung residu logam berat yang
sangat membahayakan bagi kesehatan. Dampak yang terjadi akibat penggunaan zat
pewarna methyl yellow dapat berupa iritasi pada saluran pernapasan, iritasi pada kulit,
iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada kandung kemih.
DAFTAR PUSTAKA

Monica Aurelia, clara. 2020. IDENTIFIKASI METANIL YELLOW DENGAN TES KIT
PADA BEBERAPA MAKANAN TIDAK BERMEREK.
http://repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/3348/1/Clara%20Monica
%20Aurelia%20Simanjuntak.pdf. Diakses pada tanggal 9 Mei 2023

Susilo, Anthony. Definisi Methyl Yellow.


http://eprints.undip.ac.id/44469/3/Anthony_Susilo_22010110120121_Bab2KTI.pdf.
Diakses pada tanggal 9 Mei 2023

Anda mungkin juga menyukai