Anda di halaman 1dari 5

MEMBUAT RESENSI BUKU

Angeline
10 MIPA (3)

I. COVER BUKU

II. IDENTITAS BUKU


A. Judul Buku : Si Putih
B. Penulis : Tere Liye
C. Genre Buku : Fiksi
D. Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
E. Kota Terbit : Jakarta
F. Tahun Terbit : 2021
G. ISBN : 9786020652252
H. Jumlah Halaman : 376 Halaman
I. Ukuran buku : 20 cm
J. Harga : Rp85.000

Novel Si Putih merupakan buku ke-10 dari serial BUMI yang ditulis oleh Tere Liye. Berbeda
dari buku-buku sebelumnya, pemeran utama dari buku ini bukanlah Raib melainkan kucing
peliharaan kesayangannya yaitu Si Putih. Buku Si Putih menceritakan bagaimana masa lalu
kucing kesayangan Raib yang tak kalah menarik, sebelum akhirnya kucing itu diletakkan di
depan pintu rumah sebagai hadiah ulang tahun Raib.

III. SINOPSIS
Cerita ini bermula di sebuah klan yang unik di konstelasi Ursa. Klan yang bernama
Polaris ini memiliki bentang alam yang menakjubkan, lembah, gunung, padang
rumput, danau, lautan yang sangat kaya dengan makhluk hidup. Warga Klan Polaris
mencari cara agar bisa hidup berdampingan dengan keunikan yang dimiliki oleh klan.
Seiring mereka mempelajari keunikan alamnya ini, ilmu pengetahuan mereka menjadi
meningkat pesat. Klan Polaris menjadi klan yang memiliki teknologi terbaik di dunia
paralel. Hanya saja, sehebat apapun mereka menjaga keseimbangan dalam klan,
makhluk super kecil atau virus dapat mengacaukan segalanya. Ilmuwan Klan Polaris
yakin bahwa setiap 200 tahun pasti akan terjadi pandemi yang mengerikan. Maka dari
itu Klan Polaris dibagi menjadi dua bagian yang dipisahkan dinding transparan
dengan tinggi menjulang ke langit dan tebal seratus meter, dimana hanya satu bagian
yang dihuni oleh warga sedangkan satu bagian lainnya untuk persiapan evakuasi bila
pandemi menyerang.

Hari itu benar saja terjadi, wabah mematikan menyebar dengan sangat cepat bahkan
Ilmuwan mengatakan bila dalam 48 jam tidak diambil tindakan yang benar, maka
peradaban Klan Polaris akan runtuh. Untuk mencegahnya, protokol darurat pun
diberlakukan. Warga yang masih sehat menaiki kapsul terbang ke arah lorong
evakuasi yang mengarah ke bagian lain dari dinding dan bagi yang terinfeksi akan
ditinggalkan. Di kota E-um, seorang anak bernama N-ou bersama ayah dan ibunya
berlekas pergi untuk evakuasi. Namun sayangnya keadaan kota sudah sangat kacau,
gedung-gedung runtuh, warga yang terinfeksi melakukan aksi memberontak. N-ou
dan keluarganya hampir saja tidak berhasil masuk ke lorong evakuasi karena tak
sengaja terkena bongkahan batu yang jatuh dan menabrak kotak sampah. Di saat sang
ayah dan ibu sudah lolos masuk ke bagian kedua dari Klan Polaris, N-ou sang anak
harus tertinggal di bagian lama akibat terdeteksi virus di tubuh anak berumur 12 tahun
itu.

N-ou dikembalikan ke kota asalnya, tubuhnya yang sudah terinfeksi oleh virus itu
mulai kesakitan. Di gedung terbengkalai yang sudah berantakan ia bertemu dengan
seekor kucing putih yang terjepit di bawah batu. Tanpa memperdulikan kondisi
tubuhnya, ia bergegas mencari cara untuk mengeluarkan si kucing. Setelah menolong
kucing putih itu, N-ou harus melewati masa kritis. Seperti ingin membalas budi,
kucing putih itu merawat N-ou. Si kucing menyelimuti N-ou, membawakannya
sebotol air minum, dan sebungkus makanan. Entah darimana ia menemukan
benda-benda itu. Keesokan harinya keadaan tubuh N-ou sudah membaik akibat
dirawat oleh kucing putih berekor panjang itu. Setelahnya N-ou menamakan si kucing
putih dengan nama si Putih dan mereka “berteman”.

Setelah ini N-ou dan Si putih berpetualang mengelilingi Klan Polaris untuk mencari
pintu lorong evakuasi yang masih terbuka dan N-ou bisa bertemu dengan keluarganya
lagi. Tapi sayangnya 5 tahun sudah berlalu, mereka sudah mengelilingi kota yang
dekat dengan dinding pemisah dan mereka tetap tidak menemukan adanya pintu,
bahkan celah sebesar sehelai rambut pun tidak terlihat.

N-ou memutuskan untuk tidak lagi mencari pintu itu dan ia berpikir untuk bertualang
ke daerah lain karena ia tahu kalau Klan Polaris itu sangat luas mungkin ada penyintas
lainnya yang selamat seperti N-ou. Di tengah petualangan mereka itu, mereka
bertemu dengan seorang pria tua yang tinggal di padang rumput. Pria tua itu bernama
Br-ham namun N-ou sering memanggilnya dengan sebutan Pak tua. Pak tua tidak
sengaja diselamatkan oleh N-ou yang sedang melintas, waktu itu rumah Pak tua
hampir saja ditabrak oleh kawanan banteng. Pak tua dari dulu memang suka tinggal di
tempat terpencil, ketika pandemi terjadi ia tidak berada di kota manapun jadi ia tidak
tertular. Pak tua mengidap banyak penyakit dan hanya kursi roda yang dilengkapi
berbagai obat yang merawatnya.

Dikarenakan tidak tega, N-ou tetap menerima pak tua di rombongannya. Dengan
bertemu Pak tua N-ou jadi punya teman manusia untuk diajak berbicara, meskipun
sebelumnya ia sudah memiliki si Putih sebagai teman untuk diajak berbicara. Pak tua
dulu suka membaca buku- buku tua jadi tak heran ia memiliki pengetahuan yang lebih
dibanding N-ou.

N-ou menjadi tahu kalau ia sebenarnya ia adalah anak yang spesial. Ia mewarisi kode
genetik asli penduduk Klan Polaris, dimana ia bisa memahami dan berkomunikasi
dengan hewan buktinya selama ini ia bisa berkomunikasi dengan si Putih. Lalu dari
sini juga kita diberi tahu kalau N-ou akan menjadi salah satu petarung hebat dunia
paralel namun N-ou masih belum menyadarinya dan ternyata si Putih adalah hewan
kuno dari dunia paralel yang lahir di peradaban panjang Klan Polaris yang selalu
dihantam dengan pandemi.

Petualangan N-ou, si Putih, dan Pak tua menyenangkan juga menyeramkan. Mereka
bahkan harus sampai bertarung dengan para pengendali hewan untuk menyelamatkan
teman N-ou. Ia harus menyelamatkan temannya yang ditawan oleh penguasa Raja
Gunung Timur yang merupakan pengendali hewan terkuat di Klan kala itu. N-ou, Si
Putih, dan Pak Tua harus bertempur melawan Raja Gunung Timur dan pasukannya.
Apakah mereka bisa menyelamatkan teman N-ou? Apakah akhirnya N-ou tetap
berusaha menembus dinding pemisah dan menemukan kedua orang tuanya? Apa yang
akan terjadi terhadap Si Putih selanjutnya? Segera temukan jawabannya dengan
membaca novel karya Tere Liye yang berjudul Si Putih ini.

IV. KELEBIHAN
1. Karakter yang disajikan sangat menarik dan detail.
2. Membuat pembacanya bisa berimajinasi dan berpikir kreatif dengan
penggambaran tokoh dan peristiwa yang disajikan dalam buku ini.
3. Banyak konflik atau peristiwa yang membuat penasaran pembacanya.
4. Menghadirkan karakter dan kisah baru dalam novel serial Bumi.
5. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti.
6. Pesan moral yang disampaikan sangat bermanfaat yaitu kalau dalam hidup
pasti ada pihak yang ingin menang sendiri dan berkuasa dengan melakukan
segala cara. Sementara ada juga pihak yang tertindas dan tersakiti. Namun
pada akhirnya kejahatan akan selalu kalah dalam melawan kebaikan dan
kebenaran.

V. KEKURANGAN
1. Akhir cerita yang menggantung.
2. Buku ini akan lebih mudah dimengerti bila dibaca dari seri buku pertamanya.
3. Buku ini akan lebih menarik bila yang membacanya sudah membaca
buku-buku sebelumnya.
4. Ada bagian dari cerita ini yang agak membosankan karena cukup mudah
ditebak alurnya.

VI. SOLUSI/SARAN
1. Membaca buku-buku sebelum seri ini.
2. Harus memiliki niat dan ketertarikan dalam membaca novel ini karena cukup
banyak isinya dan merupakan lanjutan dari buku di seri “Bumi” sebelumnya.
3. Harus membaca kisah selanjutnya bila ingin mengetahui akhir yang
sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai