Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Citra Ideal Mahasiswa dan Alumni Universitas Bung Hatta


Dosen Pengampu : Ir.Yempita Efendi M.Ag

Kelompok 4 :

1. Ranni Basri Tanjung ( 2210011111003


2. Novia Rufaidah (2210011111010)
3. Berkah Nugrah Ilahi (2210011111022)

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultaas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Bung Hatta

2022/2023

1|P a ge
Daftar Isi

Daftar Isi .................................................................................................. 2

Bab 1 Pendahuluan .................................................................................. 3

A.Latar Belakang ..................................................................................... 3


B.Fokus Masalah...................................................................................... 4
C.Rumusan masalah ................................................................................ 4

Bab 2 Pembahasan ................................................................................... 5

A. Kehidupan Bung Hatta Sebagai Mahasiswa.. .................................... 5


B. Nilai-Nilai Kepribadian Bung Hatta Sebagai Suri Tauladan ............ 7
B. Visi dan Misi serta TujuanUniversitas Bung Hatta .......................... 7
C. Karakter Mahasiswa dan Alumni Universitas Bung Hatta............... 8
E.

Bab 3 Penutup .......................................................................................... 10

Kesimpulan .............................................................................................. 10

Daftar Pustaka ......................................................................................... 11

2|P a ge
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi dan dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut,
atau universitas. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat
menyelenggarakan program akademik, profesi, atau vokasi. Perguruan Tinggi ialah
tahap akhir opsional pada pendidikan formal. Biasanya disampaikan dalam
bentuk universitas, akademi, colleges, seminari, sekolah musik, dan institut teknologi.
Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidiknya
disebut dosen. Berdasarkan kepemilikannya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua,
yaitu : perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Di Indonesia, perguruan
tinggi dapat berbentuk akademi, institut, politeknik, sekolah tinggi, dan universitas.

Perguruan tinggi swasta di Indonesia, dikelola oleh masyarakat sesuai dengan


perundang-undangan yang berlaku. Bimbingan dan pengawasan atas
penyelenggaraan perguruan tinggi swasta pada mulanya dilakukan oleh Lembaga
Perguruan Tinggi Swasta (disingkat LPTS) yang dibentuk oleh pemerintah. LPTS ini
merupakan cikal bakal dari Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (disingkat Kopertis).
Sejak 2012, Kopertis mengalami perubahan menjadi Lembaga Layanan Pendidikan
Tinggi (LLDIKTI). LLDIKTI adalah satuan kerja dari Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang merupakan transformasi
dari Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) yang awalnya
mengkoordinasikan perguruan tinggi swasta di wilayahnya kerja masing-masing yang
tersebar di Indonesia.

Universitas Bung Hatta adalah salah satu universitas swasta terbesar di Sumatra
Barat yang menyandang nama besar Bapak Proklamator Indonesia, Mohammad
Hatta. Universitas Bung Hatta didirikan pada 20 April 1981 di bawah naungan
Yayasan Pendidikan Wawasan Nusantara. Pada 1996, berganti nama menjadi
Yayasan Pendidikan Bung Hatta dengan kampus utama terletak di Jalan Sumatra,
Kota Padang. Universitas Bung Hatta mempunyai tujuan untuk menghasilkan
mahasiswa dan alumni yang berkualitas dan professional untuk memenuhi tuntukan
global, dan berpikir kritis dan analitis, serta memiliki rasa percaya diri yang tinggi,
berlandaskan iman dan taqwa serta dengan menjunjung nilai-nilai ke BungHatta an
yang ditanam dalam kehidupan kampus. Karena mahasiswa merupakan harapan bagi

3|P a ge
masyarakat ,bangsa dan negara juga pun untuk masa depan yang lebih cerah.
Sehingga terciptalah mahasiswa yang ideal sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai
dengan visi dan misi Universitas Bung Hatta.

Menjadi seorang mahasiswa adalah previllage yang tidak bisa dirasakan oleh
semua orang, maka dari itu pentingnya mahasiswa dalam bersungguh-sungguh
menekuni ilmu yang di dapatkannya di dalam menjalani perannya sebagai mahasiswa
sehingga bisa memberikan dampakknya nanti kepada masyarakat, bangsa dan juga
negara. Sebagai mahasiswa kitab isa mencari banyak motivasi dari berbagai tokoh
yang menginspirasi terutama dalam hal edukasi, seperti salah satu tokoh dari dua
proklamator kita yaitu Mohammad Hatta yang dalam kehidupannya bisa
menginspirasi banyak orang terutama kalangan pelajar mahasiswa dengan sifat, sikap
serta pemikirannya yang memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat dan
Bangsa Indonesia..

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah yaitu antara lain

1) Bagaimana sifat, sikap serta pemikiran Bung Hatta?

2) Apa saja hal-hal teladan yang dimiliki Bung Hatta sebagai Inspirator para
mahasiswa?

3) Bagaimana seharusnya peran mahasiswa dalam menjalankan Visi dan Misi


Universitas Bung Hatta

4) Bagaimana cara menanamkan nila-nilai ke Bung Hatta an dalam menciptakan citra


ideal bagi mahasiswa dan alumni Universitas Bung Hatta

5) Apa saja karakter dan citra ideal mahasiswa Universitas Bung Hatta

4|P a ge
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kehidupan Bung Hatta Sebagai Mahasiswa

Bung Hatta adalah orang yang gemar dalam menuntut ilmu. Dia
adalah pejuang ilmu. Untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi
dia harus memutar otak, mencari cara agar bisa berkuliah. Karena pada
saat itu usaha pamannya sedak tidak dalam kondisi baik dan juga uang
tabungannya yang awalnya Ia tabung untuk melanjutkan studinya ke
Belanda pun sudah Ia gunakan untuk kebutuhan yang lain. Tapi dia
bukanlah orang yang menyerah dengan keadaan, tidak putus asa dan
tidak putus akal dia mencari cara yaitu dengan menemui inspektur
Perguruan Menengah. Stokvis lalu mengontak Yayasan Van Deventer,
dan Yayasan tersebut mau memberikan beasiswa setelah ia tiba di
Belanda, tetapi untuk biaya perjalanannya harus ditanggung sendiri.

Bung Hatta dulunya adalah seorang aktivis. Saat menjadi


mahasiswa di negara Belanda Ia mengikuti organisasi Indische
Vereegining sebagai anggota. Organisasi ini merupakan organisasi
mahasiswa Indonesia di Belanda yang berdiri sejak 1908, dengan
tujuan untuk menumbuhkan persatuan diantara sesame mahasiswa
Indonesia di Belanda. Mereka belajar bahwa merekan nantinya akan
dapat hidup senang dengan bersekolah tinggi karena banyak warga
yang buta huruf dan hidup sengsara yang masih harus dibantu dari
penderitaan dan penjajahan.

Salah satu sifat yang sangat menonjol dalam perkuliahan beliau


dan juga dalam pembicaraan beliau adalah kecenderungan beliau
menggunakan pisau analisis sejarah. Peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada masa lampau tidak terjadi secara acak, akan tetapi merupakan
peristiwa-peristiwa yang menunjukkan kualitas yang teratur, dan di
dalam keseluruhannya menghasilkan peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada saat ini, dan akan menentukan apa yang akan terjadi di masa
datang. Disadari atau tidak, para mahasiswa menginternalisasikan
wawasan dan kesadaran kesejarahan ini yang amat menentukan cara

5|P a ge
mereka memandang berbagai peristiwa yang terjadi. Kesadaran akan
dimensi temporal ini, the consciousness of temporality agaknya
menjiwai berbagai pandangan beliau. Kesadaran akan dimensionalitas
waktu, mewarnai pandangan beliau tentang peristiwa-peris tiwa yang
terjadi sehingga pemikiran beliau, menurut terminologi Paulo Freire"),
selalu transcending a tempo ral dimension, they reach back to
yesterday, recognize today, and come upon tomorrow.

Sebagai mahasiswa dari negeri terjajah, aktivitas Bung Hatta di


Eropa nyaris tampil “sempurna”. Ia suka membaca buku dan
mengoleksinya. Belia merasa bahwa ia adalah mahasiswa yang
terbanyak koleksi bukunn y a d ib a nd i ng k a n d e ng a n m a ha s isw a -
m ah a si sw a In d on e si a d i kam p us n ya. Ia ti da k ha n ya p un y a
bu k u- b uk u ba ca a n w a ji b u nt u k st ud i e k on o m i y an g
di te k un i ny a hi n g ga m e n da p at ka n g el ar s ar ja n a, te ta p i j u g a
bu k u- b uk u p o lit i k , h uk um , s ej ar a h , da n fi ls af at. B e li a
m er up a ka n k ut u bu k u se ja k ke c il. S e pe rt i ya n g di ak u i o le h
re ka n -r ek a nn y a s e sam e ku li ah d i E ro pa , H at ta a da la h
m ah a si sw a I nd o ne s ia y a ng p i nt ar, d i sam pi n g ia r aj i n
m em b ac a. K e ti k a b er li bu r B e rs am a r ek a n- re k an m ah as i sw a
In d on e si a la i nn y a B el ia u m em a nf aa tk an w ak t un y a u nt u k
m em b ac a da n m e n g ul an g -u la n g p el a ja ra n - p el aj ar a nn y a , i a
pa li n g h a ny a m en ikm a ti al am , d a n b erm ai n sk y, t et a pi i a
ak a n m e n ol a k d a ns a , m i n um bi r at a u p u n b e rb in c an g
de n ga n so al p er em p u an.

Kelebihann Bung Hatta lainnya sebagai mahasiswaa adalah


penguasaannya yang baik terhadap beberapa Bahasa asing, beliau
menguasai empat Bahasa asing, yaitu Bahasa Belanda, Inggris, Perancis,
dan Jerman. Ia aktif berinteraksi dan mengikuti pertemuan-pertemuan
tokoh mahasiswa maupun nonmahasiswa baik dari negara Benua Asia
dan Afrika maupun eropa yang menentang kolonialisme dan imperialisme.

6|P a ge
B. Nilai-Nilai Kepribadian Bung Hatta Sebagai Suri Tauladan

1 Sifat dan sikap Bung Hatta


a). Tidak mengambil yang bukan hak nya

Hatta bukan orang kaya. Gajinya sebagai wakil presiden selalu habis
digunakan untuk membeli buku. Dia juga tidak pernah mau main ambil uang
yang bukan haknya. Hatta pernah menyuruh asistennya mengembalikan dana
taktis wakil presiden sebesar Rp 25 ribu. Padahal jika tidak dikembalikan pun
tidak apa-apa. Dana taktis itu tidak perlu dipertanggungjawabkan. Tapi Hatta
orang jujur yang punya kehormatan.

b). Takut banyak jabatan


Hatta, istri dan tiga anaknya tinggal di Jl Diponegoro 57, Jakarta. Hatta
mendapat uang pensiun sebesar Rp 3.000. Jumlah itu terbilang kecil. Hatta pun
terengah-engah membayar tagihan listrik rumahnya. Hatta juga menolak semua
jabatan komisaris baik dari perusahaan nasional maupun perusahaan asing. Dia
merasa tidak bisa bertanggung jawab pada rakyat jika mengambil jabatan itu.
Menurut Hatta, apa kata rakyat nanti kalau dia menerima jabatan sebagai
komisaris. Bung Hatta juga menolak jabatan di Bank Dunia. Seperti diketahui,
jabatan komisaris perusahaan ini biasanya merupakan jatah pejabat yang pensiun.
Tanpa perlu kerja, setiap bulannya para pejabat ini akan mendapatkan gaji buta.
Karena itulah Hatta menolak.

c). Tidak menyelewengkan kekuasaan

Kisah ini disampaikan oleh sekretaris pribadi Bung Hatta, Iding Wangsa
Widjaja. Suatu ketika Bung Hatta berjalan-jalan di pertokoan di luar negeri. Dia
mengidam-idamkan sepatu Bally yang terpampang di etalase. Begitu
mengidamkannya, guntingan iklan sepatu Bally itu dia simpan di dompetnya. Dia
berharap suatu waktu bisa membelinya. Apa daya, sampai meninggal Bung Hatta
belum bisa membeli sepatu Bally itu. Dan, guntingan iklan masih tersimpan di
dompetnya. Andai saja Bung Hatta mau menggunakan kekuasaannya, tentu dia
akan mudah mendapatkan sepatu Bally yang diidam-idamkan itu.

7|P a ge
d). Menganggap ilmu adalah hal yang paling berharga

Hatta hanya mengenal seorang wanita selama hidupnya. Dialah Rachmi


Rahim yang biasa dipanggil Yuke. Usia Hatta dan Yuke terpaut 24 tahun. Saat
menikah Yuke baru berusia 19 tahun. Maklum, Hatta pernah berjanji tidak akan
menikah selama Indonesia belum merdeka. Di sebuah Vila di Megamendung
Bogor tanggal 18 November 1945, keduanya menikah. Yang unik, Hatta
memberi Yuke mas kimpoi berupa buku karangannya yang berjudul Alam
pikiran Yunani. Keluarga Hatta sempat protes. Tapi itulah Hatta baginya buku
dan ilmu pengetahuan adalah hal yang paling berharga bahkan beredar guyonan
sebenarnya Yuke adalah istri ketiga Hatta. Istri pertama Hatta adalah buku, istri
keduanya buku, baru istri ketiganya Yuke. Hatta memang tidak pernah bisa
dipisahkan dari buku.

e). Rajin menabung

Selama ini kita mendengar dan melihat banyak pejabat di Indonesia pergi ke
Mekkah menunaikan ibadah haji menggunakan fasilitas negara. Contoh terbaru
adalah rombongan Menteri Agama Suryadharma Ali. Sambil menjalankan
tugasnya sebagai amirul haji Indonesia di Tanah Suci, Menag membawa
rombongan dalam jumlah besar. Anggotanya adalah para kerabat, sahabat, dan
koleganya di partai. Rombongan jumbo itu tentu tidak patut. Apalagi jika
rombongan itu semua ditanggung oleh negara. Jika dibandingkan dengan sikap
Mohammad Hatta.

Bung Hatta, biasa Mohammad Hatta dikenal, yang waktu itu menjadi wakil
presiden menunjukkan sikap kesederhanaannya. Dalam buku “Mengenang Bung
Hatta” yang ditulis oleh sekretaris Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja, buku itu
menceritakan sosok luar biasa seorang Hatta. Tahun 1952, Bung Hatta hendak
melakukan ibadah haji bersama istri dan dua saudarinya. Waktu itu Bung Karno
menawarkan agar menggunakan pesawat terbang yang biayanya ditanggung
negara. Tapi Bung Hatta menolaknya, karena ia ingin pergi haji sebagai rakyat
biasa, bukan sebagai wakil presiden. Dia menunaikan rukun Islam kelima dari
hasil honorarium penerbitan beberapa bukunya.

8|P a ge
f). Bangga hidup sebagai rakyat Indonesia
Bung Hatta yang dikenal sebagai Gandi dari Indonesia itu dikenal sangat ingin
menyelami kehidupan sebagai rakyat Indonesia. Ketika meninggal dunia pun
Hatta tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia hanya ingin
dimakamkan di taman makam biasa. “Saya ingin dikubur di kuburan rakyat
biasa. Saya adalah rakyat biasa,” kata Hatta dikutip dari buku “Bung Hatta
Menjawab” karangan Z Yasni. Hal ini juga mambuat kita sadar bahwa menjadi
seorang pemimpin itu penuh tanggung jawab yang besar dan juga semanagt yang
hebat.

B. Pemikiran Bung Hatta

Dalam catatan beberapa pengamat politik Hatta semenjak berada di negeri


Belanda, ia termasuk seorang penganut sosialis, dasar dasar pemikirannya
dibentuk di kalangan sosialis. Beliau banyak menulis di buletin milik kalangan
sosialis seperti De Socialist, De Vlam, dan Recht In Vrijheind. Tapi hal yang
paling mencolok dari Hatta adalah sikap politiknya tersebut tumbuh menjadi
seorang sosialis yang rasional. Artinya Hatta tidak terseret pada suatu pemelukan
paham yang anarkis atau sebagai sosialis yang melankolis dan romantik terhadap
gelora perjuangan. Prilaku rasional nya ini "secara tidak langsung" memberikan
sumbangan pada pembentukan awal republik ini.

Hal paling mendasar dan khas dari Hatta adalah, ia bisa menjadi seorang
rasional tanpa kebarat-baratan. Banyak orang yang mengenalnya berkali-kali
berkisah bagaimana tokoh bangsa yang taat menjalankan perintah agama ini
menjuhi dansa dan berbagai kehidupan pergaulan barat. Yang ia ambil dari barat
hanya visi dan sikap disiplinnya serta keterampilan mengelola organisasi.
Ketika datang pertama kali ke Belanda seorang Hatta datang untuk menjadi
seorang komunis. Pemikiran haluan Leftist (kiri) adalah sesuatu yang melahirkan
pesona, merangsang pemikiran. Komunisme merupakan sebuah panggilan jiwa
bagi pemuda di dunia ketiga, seolah olah ia menjadi satu astunya alat untuk
menggulingkan imprealisme.

Seorang Hatta kemudian cepat berjarak. Ia mengerti bahwa ada semacam


takhayul ilmiah dalam pesona komunisme. Lalu karakter Komunisme yang
memang tidak cocok dengan kepribadian Hatta yang tahan menyendiri.
Dikarenakan Komunisme cenderung merayakan pengerahan fisik ramai. Hatta
juga pernah mengkritik sekaligus menulis risalah tentang teori Marx pada tahun
1962 di banda. Bunyi kritiknya terhadap Marx: Marx tidak memperhatikan
munculnya banyak faktor irasionalitas dalam masyarakat. Buruh yang dibelanya
9|P a ge
dalam kasus jerman, malah mendukung fasisisme dan menindas kelas mereka
sendiri. Irasionalitas memang ada di mana-mana. Meski mengecam dan menolak
paham komunis/Marxisme, seorang Hatta ternyata lebih terpukau dengan
ekonomi politik dan aliran historis daripada ekonomi klasik. Hatta dengan tegas
membedakan teori ekonomi, politik ekonomi ,dan orde ekonomi. Gagasan
ekonominya lebih banyak mengacu kepada Gustav Schmoller, werner Sombart,
dan Karl Marx sendiri daripada ekonom macam Adam Smith. Ilmu ekonomi
dalam pandangannya bukanlah ilmu yang ahistoris seperti matematika, melainkan
ekonomi merupakan ilmu social yang hidup menurut perkembangan zaman.

Dasar pemikiran hatta seungguhnya adalah kepercayaan pada kemungkinan


kehidupan politik yang demokratis dalam situasi colonial. Sudah tidak terhitung
lagi betapa banyak karya dan kontribusi besar Bung Hatta untuk negeri ini, mulai
dari saat ia menjadi pejabat tinggi negara maupun saat telah pensuin dari lingkup
pemerintahan. Sebagai generasi muda sudah sepatutnya kita menjaga dan
menjalankan apa yang menjadi cita-cita dari Bung Hatta sendiri.

1. Visi Misi Universitas Bung Hatta


Adapun visi misi universitas Bung Hatta adalah :
Visi : “ Menjadi perguruan tinggi unggul dan bermartabat menuju universitas
berkelas dunia”
Misi : “Melaksanakan pendidikan dan penelitian yang berkualitas dalam iklim
yang demokratisdengan menjunjung tinggi kebebasan akademis dan
menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya untuk
meningkatkan kesejahteraan umat manusia.”
2. Tujuan Universitas Bung Hatta
Tujuan universitas bung hatta ada beberapa, tujuan disini adalah
tujuan untuk menghasilkan mahasiswa dan lulusan yang memiliki citra ideal
sesuai dengan sikap Bung Hatta. Adapun beberapa tujuan Universitas Bung
Hatta :
1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan profesional untuk memenuhi
tuntutan global, berpikir kritis dan analitis, serta memiliki rasa percaya
diri yang tinggi, berlandaskan iman dan taqwa.

2. Menghasilkan lulusan yang menguasai dan mengembangkan ilmu

10 | P a g e
pengetahuan sertateknologi, seni dan budaya.
3. Menghasilkan lulusan yang bermoral, disiplin, jujur dan intelektual serta
bijaksana dan mempunyai semangat kewirausahaan serta kepekaan sosial
yang tinggi.
4. Menghasilkan lulusan yang meneladani kepribadian dan meneruskan cita-
cita Bung Hatta.

Seperti sikap yang dimiliki oleh Bung Hatta maka yang diharapkan
mahasiswa dan lulusan Univesitas Bung Hatta memiliki sikap seperti Bung
Hatta, dan bermoral, dan juga bisa menaladani kepribadian Bung Hatta.
Mahasiswa sebagai makhluk intelektual yang bisa berpikir baik kedepannya
dan mempunyai kesadaran diri dalam bersikap tentulah akan bisa
memberikan perannya sebagai mahasiswa dalam mewujudkan visi dan misi
Universitas Bung Hatta, sehingga menampakkan nilai khusus dari masiswa
serta universitas Bungg Hatta dalam previllagenya
A. Karakter Mahasiswa dan Alumni Universitas Bung Hatta

Karakter yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa dan alumni


universitas Bung Hattaadalah :
- Giat dalam pembentukan karakter
Maksudnya pembentukan karakter (watak) ini berkaitan erat dan tidak bisa
terlepas dari soal pembinaan. Dan kedua hal itu dimungkinkan melalui
Pendidikan. Itulah sebabnya Bung Hatta dari awal telah menggariskan
bahwa organisasi pergerakan yang ingin dibinanya bersifat Pendidikan dan
Namanya pun Pendidikan Nasional Indonesia. Bung Hatta selalu
menumbuhkan karakter yang kuat, mempunyai sikap siap berkorban, dan
juga sikap tahan uji dalam, usaha mencapai cita-cita. Keberhasilan Bung
Hatta dalam membentuk karakter dapat dilihat dari kenyataan, bahwasannya
kader-kader yang didik oleh Bung Hatta tidak ada yang berkhianat dan
menyimpang.
- Seseorang yang Berani, Tegas dan Tenang
Bung hatta adalah seseorang yang berani, tegas, dan tenang dalam bersikap
dan seorang democrat tulen. Ini adalah salah satu tujuan Universitas Bung
Hatta adalah menciptakanlulusan yang berani atau percaya diri.
- Disiplin Pribadi dan Keteladanan
Universitas Bung Hatta juga mau menciptakan mahasiswa dan lulusan yang
memiliki pribadi yang disiplin dan teladan sama seperti sikap yang dimiliki
oleh Bung Hatta. Bung Hatta adalah seorang yang memiliki sikap disiplin
pribadi dan teladan, pada umumnya orang sudah mengetahui bahwa Bung
11 | P a g e
Hatta selalu tepat dalam soal waktu karena sikap keteladanan yang dimiliki
Bung Hatta.

Memiliki Jiwa Kepemimpinan


Pemimpin yang dimaksud disini adalah seorang yang sanggup rela
berkorban dan bersedia memberi pengorbanannya bagi bangsa dan negara,
dan pemimpin sejati adalah mereka yang sanggup memberi teladan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan yang terakhir kepemimpinan yang
dimaksud disini adalah harus sanggup mendidik kader penggantinya,
sehingga pada suatu saat kader ini dapat melanjutkan tugassebelumnya.
- Taat kepada Agama
Bukan hanya orang muslim yang harus taat tetapi non muslim juga harus
taat kepada aturan agamanya.

12 | P a g e
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Mahasiswa merupakan pemuda terpelajar yang wajib membangun,


mendirikan dan memajukan bangsanya. Kesejaheraan rakyat bergantung
pada mahasiswa, karena mahasiswalah yang mampu mendengar suara rakyat
dan bisa menjadi sarana keadilan. Mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa
yang mempunyai pondasi yang kuat dalam dirinya dan tentunya memiliki
tujuan yang jelas. Mahasiswa dan alumni Universitas Bung Hatta
mempunyai keistimewaan sebagai mahasiswa yang kuliah di Universitas
yang menyandang nama dari salah satu bapak Proklamator Indonesia yaitu
Bung Hatta. Dengan ini mahasiswa dan alumni mahasiswa Universitas Bung
Hatta bisa menjunjung nilai-nilai kebaikan dari Bung Hatta sebagai ciri khas
dan bisa bermanfaat untuk kebaikan mahasiswa di masa depan.

Di Universitas Bung Hatta tujuannya menciptakan mahasiswa dan


alumni yang berkualitas dan professional untuk memenuhi tuntukan global,
dan berpikir kritis dan analitis, serta memiliki rasa percaya diri yang tinggi,
berlandaskan iman dan taqwa. Karena mahasiswa merupakan harapan bagi
semuanya untuk masa depan yang lebih cerah. Sehingga terciptalah
mahasiswa yang ideal sesuai dengan yang diharapkan. Menjadi seorang
mahasiwa harus mengenali bahwa dirinya itu sedang menyandang status
sebagai seorang mahasiswa. Sehingga melakukan kegiatan yang dilakukan
adalah menggunakan waktu dengan semestinya dan menjadi manusia yang
produktif. Semestinya sebagai mahasiswa banyak menghabiskan waktu
untuk hal yang bermanfaat yang bisa menambahkan ilmu dan pengalaman
seperti ikut berorganisasi seperti yang dilakukan Bung Hatta aktif dalam
berorganisasi, belajar atau membaca buku di perpustakaan untuk menambah
wawasan.

13 | P a g e
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Perguruan_tinggi

https://www.kaskus.co.id/thread/51dfff917c12437f7700000b/6-sifat-bung-hatta-
yang-wajib-ditiru-mahasiswa/

https://www.kompasiana.com/rafiali/5c07538dc112fe51bf0aedc2/dasar-pemikiran-
bung-hatta

Zed Mestika, dkk, 2012 Cara Baik Bung Hatta, Padang:ISP Press Perpustakaan
Kampus 1 Universitas Bung Hatta
Imran Amrin, 1981, Mohammad Hatta Pejuang Proklamator Pemimpin Manusia
Biasa, Jakarta: Mutiara

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai