Kelompok 4 :
2022/2023
1|P a ge
Daftar Isi
Kesimpulan .............................................................................................. 10
2|P a ge
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi dan dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut,
atau universitas. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat
menyelenggarakan program akademik, profesi, atau vokasi. Perguruan Tinggi ialah
tahap akhir opsional pada pendidikan formal. Biasanya disampaikan dalam
bentuk universitas, akademi, colleges, seminari, sekolah musik, dan institut teknologi.
Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidiknya
disebut dosen. Berdasarkan kepemilikannya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua,
yaitu : perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Di Indonesia, perguruan
tinggi dapat berbentuk akademi, institut, politeknik, sekolah tinggi, dan universitas.
Universitas Bung Hatta adalah salah satu universitas swasta terbesar di Sumatra
Barat yang menyandang nama besar Bapak Proklamator Indonesia, Mohammad
Hatta. Universitas Bung Hatta didirikan pada 20 April 1981 di bawah naungan
Yayasan Pendidikan Wawasan Nusantara. Pada 1996, berganti nama menjadi
Yayasan Pendidikan Bung Hatta dengan kampus utama terletak di Jalan Sumatra,
Kota Padang. Universitas Bung Hatta mempunyai tujuan untuk menghasilkan
mahasiswa dan alumni yang berkualitas dan professional untuk memenuhi tuntukan
global, dan berpikir kritis dan analitis, serta memiliki rasa percaya diri yang tinggi,
berlandaskan iman dan taqwa serta dengan menjunjung nilai-nilai ke BungHatta an
yang ditanam dalam kehidupan kampus. Karena mahasiswa merupakan harapan bagi
3|P a ge
masyarakat ,bangsa dan negara juga pun untuk masa depan yang lebih cerah.
Sehingga terciptalah mahasiswa yang ideal sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai
dengan visi dan misi Universitas Bung Hatta.
Menjadi seorang mahasiswa adalah previllage yang tidak bisa dirasakan oleh
semua orang, maka dari itu pentingnya mahasiswa dalam bersungguh-sungguh
menekuni ilmu yang di dapatkannya di dalam menjalani perannya sebagai mahasiswa
sehingga bisa memberikan dampakknya nanti kepada masyarakat, bangsa dan juga
negara. Sebagai mahasiswa kitab isa mencari banyak motivasi dari berbagai tokoh
yang menginspirasi terutama dalam hal edukasi, seperti salah satu tokoh dari dua
proklamator kita yaitu Mohammad Hatta yang dalam kehidupannya bisa
menginspirasi banyak orang terutama kalangan pelajar mahasiswa dengan sifat, sikap
serta pemikirannya yang memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat dan
Bangsa Indonesia..
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah yaitu antara lain
2) Apa saja hal-hal teladan yang dimiliki Bung Hatta sebagai Inspirator para
mahasiswa?
5) Apa saja karakter dan citra ideal mahasiswa Universitas Bung Hatta
4|P a ge
BAB II
PEMBAHASAN
Bung Hatta adalah orang yang gemar dalam menuntut ilmu. Dia
adalah pejuang ilmu. Untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi
dia harus memutar otak, mencari cara agar bisa berkuliah. Karena pada
saat itu usaha pamannya sedak tidak dalam kondisi baik dan juga uang
tabungannya yang awalnya Ia tabung untuk melanjutkan studinya ke
Belanda pun sudah Ia gunakan untuk kebutuhan yang lain. Tapi dia
bukanlah orang yang menyerah dengan keadaan, tidak putus asa dan
tidak putus akal dia mencari cara yaitu dengan menemui inspektur
Perguruan Menengah. Stokvis lalu mengontak Yayasan Van Deventer,
dan Yayasan tersebut mau memberikan beasiswa setelah ia tiba di
Belanda, tetapi untuk biaya perjalanannya harus ditanggung sendiri.
5|P a ge
mereka memandang berbagai peristiwa yang terjadi. Kesadaran akan
dimensi temporal ini, the consciousness of temporality agaknya
menjiwai berbagai pandangan beliau. Kesadaran akan dimensionalitas
waktu, mewarnai pandangan beliau tentang peristiwa-peris tiwa yang
terjadi sehingga pemikiran beliau, menurut terminologi Paulo Freire"),
selalu transcending a tempo ral dimension, they reach back to
yesterday, recognize today, and come upon tomorrow.
6|P a ge
B. Nilai-Nilai Kepribadian Bung Hatta Sebagai Suri Tauladan
Hatta bukan orang kaya. Gajinya sebagai wakil presiden selalu habis
digunakan untuk membeli buku. Dia juga tidak pernah mau main ambil uang
yang bukan haknya. Hatta pernah menyuruh asistennya mengembalikan dana
taktis wakil presiden sebesar Rp 25 ribu. Padahal jika tidak dikembalikan pun
tidak apa-apa. Dana taktis itu tidak perlu dipertanggungjawabkan. Tapi Hatta
orang jujur yang punya kehormatan.
Kisah ini disampaikan oleh sekretaris pribadi Bung Hatta, Iding Wangsa
Widjaja. Suatu ketika Bung Hatta berjalan-jalan di pertokoan di luar negeri. Dia
mengidam-idamkan sepatu Bally yang terpampang di etalase. Begitu
mengidamkannya, guntingan iklan sepatu Bally itu dia simpan di dompetnya. Dia
berharap suatu waktu bisa membelinya. Apa daya, sampai meninggal Bung Hatta
belum bisa membeli sepatu Bally itu. Dan, guntingan iklan masih tersimpan di
dompetnya. Andai saja Bung Hatta mau menggunakan kekuasaannya, tentu dia
akan mudah mendapatkan sepatu Bally yang diidam-idamkan itu.
7|P a ge
d). Menganggap ilmu adalah hal yang paling berharga
Selama ini kita mendengar dan melihat banyak pejabat di Indonesia pergi ke
Mekkah menunaikan ibadah haji menggunakan fasilitas negara. Contoh terbaru
adalah rombongan Menteri Agama Suryadharma Ali. Sambil menjalankan
tugasnya sebagai amirul haji Indonesia di Tanah Suci, Menag membawa
rombongan dalam jumlah besar. Anggotanya adalah para kerabat, sahabat, dan
koleganya di partai. Rombongan jumbo itu tentu tidak patut. Apalagi jika
rombongan itu semua ditanggung oleh negara. Jika dibandingkan dengan sikap
Mohammad Hatta.
Bung Hatta, biasa Mohammad Hatta dikenal, yang waktu itu menjadi wakil
presiden menunjukkan sikap kesederhanaannya. Dalam buku “Mengenang Bung
Hatta” yang ditulis oleh sekretaris Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja, buku itu
menceritakan sosok luar biasa seorang Hatta. Tahun 1952, Bung Hatta hendak
melakukan ibadah haji bersama istri dan dua saudarinya. Waktu itu Bung Karno
menawarkan agar menggunakan pesawat terbang yang biayanya ditanggung
negara. Tapi Bung Hatta menolaknya, karena ia ingin pergi haji sebagai rakyat
biasa, bukan sebagai wakil presiden. Dia menunaikan rukun Islam kelima dari
hasil honorarium penerbitan beberapa bukunya.
8|P a ge
f). Bangga hidup sebagai rakyat Indonesia
Bung Hatta yang dikenal sebagai Gandi dari Indonesia itu dikenal sangat ingin
menyelami kehidupan sebagai rakyat Indonesia. Ketika meninggal dunia pun
Hatta tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia hanya ingin
dimakamkan di taman makam biasa. “Saya ingin dikubur di kuburan rakyat
biasa. Saya adalah rakyat biasa,” kata Hatta dikutip dari buku “Bung Hatta
Menjawab” karangan Z Yasni. Hal ini juga mambuat kita sadar bahwa menjadi
seorang pemimpin itu penuh tanggung jawab yang besar dan juga semanagt yang
hebat.
Hal paling mendasar dan khas dari Hatta adalah, ia bisa menjadi seorang
rasional tanpa kebarat-baratan. Banyak orang yang mengenalnya berkali-kali
berkisah bagaimana tokoh bangsa yang taat menjalankan perintah agama ini
menjuhi dansa dan berbagai kehidupan pergaulan barat. Yang ia ambil dari barat
hanya visi dan sikap disiplinnya serta keterampilan mengelola organisasi.
Ketika datang pertama kali ke Belanda seorang Hatta datang untuk menjadi
seorang komunis. Pemikiran haluan Leftist (kiri) adalah sesuatu yang melahirkan
pesona, merangsang pemikiran. Komunisme merupakan sebuah panggilan jiwa
bagi pemuda di dunia ketiga, seolah olah ia menjadi satu astunya alat untuk
menggulingkan imprealisme.
10 | P a g e
pengetahuan sertateknologi, seni dan budaya.
3. Menghasilkan lulusan yang bermoral, disiplin, jujur dan intelektual serta
bijaksana dan mempunyai semangat kewirausahaan serta kepekaan sosial
yang tinggi.
4. Menghasilkan lulusan yang meneladani kepribadian dan meneruskan cita-
cita Bung Hatta.
Seperti sikap yang dimiliki oleh Bung Hatta maka yang diharapkan
mahasiswa dan lulusan Univesitas Bung Hatta memiliki sikap seperti Bung
Hatta, dan bermoral, dan juga bisa menaladani kepribadian Bung Hatta.
Mahasiswa sebagai makhluk intelektual yang bisa berpikir baik kedepannya
dan mempunyai kesadaran diri dalam bersikap tentulah akan bisa
memberikan perannya sebagai mahasiswa dalam mewujudkan visi dan misi
Universitas Bung Hatta, sehingga menampakkan nilai khusus dari masiswa
serta universitas Bungg Hatta dalam previllagenya
A. Karakter Mahasiswa dan Alumni Universitas Bung Hatta
12 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
13 | P a g e
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Perguruan_tinggi
https://www.kaskus.co.id/thread/51dfff917c12437f7700000b/6-sifat-bung-hatta-
yang-wajib-ditiru-mahasiswa/
https://www.kompasiana.com/rafiali/5c07538dc112fe51bf0aedc2/dasar-pemikiran-
bung-hatta
Zed Mestika, dkk, 2012 Cara Baik Bung Hatta, Padang:ISP Press Perpustakaan
Kampus 1 Universitas Bung Hatta
Imran Amrin, 1981, Mohammad Hatta Pejuang Proklamator Pemimpin Manusia
Biasa, Jakarta: Mutiara
14 | P a g e