Anda di halaman 1dari 1

TUGAS LAPORAN BACAAN

UBAH KEGAGALAN MENJADI JEMBATAN KEBERHASILAN

Nama: Anugerah S. Kadang

Puji dan syukur kepada Yesus Kristus karena atas pertolongan-Nya Tugas Laporan Bacan
ini dapat terselesaikan. Laporan Bacaan ini saya sampaikan kepada Dosen Pengajar mata kuliah
Teologi Perjanjian Lama, Dr. Susanto Dwiraharjo sebagai salah satu syarat kelulusan mata
kuliah tersebut. Adapun buku yang dijadikan sebagai Tugas Laporan Bacaan, adalah: Ubah
Kegagalan Menjadi Jembatan Keberhasilan yang ditulis oleh Dr. Susanto Dwiraharjo, penerbit
Sekolah Teologi Baptis Jakarta tahun 2012 sebanyak 215 halaman.
Kegagalan merupakan hal yang umum dan akan dialami bahkan terjadi dalam perjalanan
hidup semua manusia, tidak terkecuali dengan orang-orang percaya. Kegagalan bahkan masalah
tidak bisa lepas dari proses kehidupan orang percaya. Hal ini seringkali membuat orang-orang
yang mengalaminya merasa putus asa dan tidak sedikit orang percaya yang ketika masalah
dating dalam hidupnya merasa bahwa Tuhan tidak campur tangan dan meninggalkan mereka. Di
dalam buku ini kita melihat bahwa kisah-kisah kegagalan para tokoh Perjanjian Lama seperti
Abraham, Ishak dan Yakub yang adalah cikal bakal dari bangsa pilihan yaitu bangsa Israel juga
melakukan kesalahan dan kegagalan dalam hidup mereka sehingga kegagalan itu menjadi
masalah turun-temurun dalam generasi selanjutnya. Dijelaskan bahwa ketika para tokoh ini
mengalami kegagalan dalam mengatasi atau mencari jalan keluar mereka menggunakan solusi
yang instan sehingga menimbulkan masalah yang baru.
Pada kisah Yusuf di dalam buku ini dijelaskan bahwa ia mengalami banyak permasalahan
dan kegagalan yang dapat membuatnya mencari jalan keluar yang berbeda dari rencana Tuhan
untuk membentuk dan memproses Yusuf pada rencana mulia yang sudah disediakan baginya.
Yusuf fokus pada tujuan utama yang telah diberikan oleh Tuhan melalui mimpinya sehingga ia
tetap yakin bahwa di balik masalah yang dialami secara bertahap Yusuf tetap setia pada iman
dan kesaksian hidupnya sehingga kegagalan yang dialami menjadi jalan dan jembatan menuju
keberhasilan bukan hanya bagi hidupnya tapi juga bagi keluarga dan bangsanya.
Melihat kegagalan sebagai jembatan keberhasilan perlu proses pembentukan yang
panjang dan tidak mudah. Oleh karena itu sebagai orang percaya yang juga masih menjalani
proses ini kita harus tetap fokus pada janji Tuhan dibalik kegagalan-kegagalan yang bertambah
bahkan tingkat kesusahannya meningkat pasti ada keberhasilan-keberhasilan yang lebih besar
yang menanti.

Anda mungkin juga menyukai