12.1. Pendahuluan
Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu
pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel
instrumen atau dashboard. Sistem peringatan memberi peringatan kepada pengemudi
akan kondisi tertentu yang sedang terjadi pada kendaraan. Instrumen dan sistem
peringatan terdiri dari meter bahan bakar, penunjuk temperatur mesin , putaran mesin
dan kecepatan kendaraan. Instrumen ini ada yang menggunakan jarum penunjuk
(model analog), grafik, huruf atau angka (model digital) dan lampu penunjuk.
Pengukur bahan bakar yang umum dipakai terdiri dari dua macam yaitu tipe
bimetal dan tipe cross coil. Perbedaan di antara kedua tipe tersebut selain
konstruksinya, pada tipe cross coil jarum penunjuk yang dihasilkan tidak akan kembali
ke angka nol meskipun kunci kontak posisi OFF. Sekarang ini tipe cross coil lebih
banyak digunakan selain tipe digital.
Keistimewaan tipe cross coil dibandingkan dengan tipe bimetal:
a. Ketelitian yang tinggi
b. Sudut jarum penunjuk cukup luas
c. Kelanjutan karakteristiknya baik sekali
d. Tidak memerlukan pengatur tegangan
12.2.5. Speedometer
Speedometer terdiri dari speedometer itu sendiri untuk menginformasikan
kepada pengemudi tentang kecepatan kendaraan, odometer untuk menunjukkan jarak
tempuh kendaraan dan tripmeter yang dapat disetel ke angka nol. Satuan yang
dipakai pada speedometer adalah km/jam (km/hour) atau mil/jam (mile/hour).
Umumnya negara-negara Asia termasuk Indonesia menggunakan km/jam (km/hour).
Sensor pengirim sinyal kecepatan kendaraan terpasang pada sistem transmisi
atau pada poros roda-roda penggerak. Tampilan speedometer seperti juga rpm meter
ada yang model analog dengan jarum penunjuk atau model digital berupa angka atau
grafik batang. Data yang diperoleh dari speedometer selama selang waktu tertentu
digunakan sebagai sinyal tripmeter untuk menghitung jarak tempuh kendaraan.
Selain trip meter tunggal ada juga trip meter ganda (twin tripmeter) yang dapat
mengukur jarak tempuh kendaraan pada dua satuan yang berbeda, km/jam atau
mil/jam.
Komponen instrumen dan sistem peringatan sebagian besar terdiri dari dua
komponen utama:
1. Pengirim sinyal (pengirim sinyal)
Pengirim sinyal berfungsi memberitahukan kepada penerima sinyal bahwa ada
perubahan kondisi pada tempat yang disensor. Sinyal yang diberikan biasanya dalam
bentuk sinyal elektrik namun ada juga sinyal mekanis. Sinyal elektrik biasanya
dihasilkan dari rangkaian NTC, PTC atau variable resistor dimana perubahan
hambatan pada rangkaian pengirim sinyal akan mempengaruhi arus yang mengalir.
Besar arus inilah yang dipakai sebagai masukan bagi penerima sinyal. Letak
komponen pengirim sinyal berbeda-beda tergantung fungsinya. Pengirim sinyal jumlah
bahan bakar dipasang di dalam tangki bahan bakar. Pengirim sinyal temperatru mesin
dipasang pada saluran keluar air pendingin dari mesin yang menuju radiator. Pengirim
sinyal kecepatan kendaraan dipasang pada poros keluar roda gigi transmisi atau pada
roda-roda penggerak lain. Pengirim tekanan minyak pelumas dipasang pada saluran
pelumas di dalam mesin.
Penerima sinyal bahan bakar terdiri dari empat kumparan yang dibagi menjadi
dua kumparan digulung mengelilingi poros yang sama. Antara kumparan yang satu
dan yang lainnya saling berlawanan arah dengan posisi tegak lurus.
Penerima sinyal kecepatan kendaraan tipe analog terdiri dari jarum penunjuk,
pegas coil, rotor magnet dan dudukan kabel speedometer. Gerakan kabel
speedometer diterima oleh rotor magnet yang akan mempengaruhi gerakan tutup
kecepatan (speed cup) yang akan menggerakkan jarum penujuk kecepatan
kendaraan melawan gaya tarik pegas coil. Pada saat kendaraan berhenti maka pegas
coil akan mengembalikan penunjukkan jarum ke posisi kecepatan nol.
Gambar 12.18. Pengaruh perubahan jumlah bahan bakar pada tangki bahan bakar
terhadap medan magnet pada crosscoil
kontak pada pengirim sinyal terbuka dan arus yang menuju ke massa terputus.
Karena terputus maka kawat pemanas kembali tidak bekerja dan menjadi dingin.
Selanjutnya titik kontak menutup kembali dan arus kembali mengalir. Hal ini terjadi
berulang-ulang sehingga jarum penunjuk pada penerima sinyal tekanan hanya
bergerak sedikit.
Gambar 12.20. Cara kerja pengukur tekanan oli saat tidak ada tekanan
Setelah mesin hidup dan pompa oli bekerja maka tekanan minyak pelumas
mendorong diafragma pada pengirim sinyal tekanan oli dan mendiring titik kontak
untuk terus menutup. Selanjutnya arus yang mengalir dari baterai akan segera
memanaskan kawat pemanas untuk menggerakan bimetal dan jarum penunjuk pada
penerima sinyal tekanan oli akan bergerak ke kanan. Semakin besar tekanan minyak
pelumas maka semakin lama titik kontak terhubung dan semakin besar penunjukan
jarum pada penerima sinyal tekanan oli.
Gambar 12.21. Cara kerja pengukur tekanan oli saat tekanan oli tinggi
Cara kerja
Arus mengalir dari terminal C1 menuju lampu LED photocoupler dan terminal
C3 sehingga lampu LED menyala. Sinar lampu LED akan diterima oleh phototransistor
dan diteruskan ke terminal C2 komputer. Sinyal yang masuk ke terminal C2
dipengaruhi oleh kecepatan putaran piringan bercelah yang mempengaruhi kerja
phototransistor. Saat menerima cahaya, phototransistor bekerja sehingga sinyal
diteruskan ke terminal C2. Dengan adanya piringan bercelah maka phototransistor
akan on dan off secara bergantian. Perubahan kerja phototransistor digunakan oleh
komputer untuk menghitung kecepatan kendaraan dan menampilkannya secara digital
pada pnael instrumen.
Tabel 12.2. Gangguan, penyebab dan cara mengatasi pada instrumen dan sistem
peringatan
2. Periksa jarum speedometer dari kemungkinan adanya getaran atau suara tidak
normal. Jarum speedometer bergetar disebabkan oleh kendornya kabel
speedometer.
Periksa pula kemungkinan kabel speedometer bergerak tidak lancar atau macet.
Gambar 12.31. Rangkaian listrik dari kunci kontak yang menuju meter kombinasi
Setelah semua pemeriksaan dijalankan dan memberi hasil yang baik maka
selanjutnya komponen meter kombinasi dipasang kembali dengan urutan kebalikan
dari pelepasan komponen. Terakhir kali dilakukan pemeriksaan kerja saklar apakah
lampu iluminasi menyala dan komponen bekerja benar.
12.7. Ringkasan
Instrumen dan sistem peringatan merupakan sistem yang memberi tanda pada
pengemudi akan kondisi tertentu pada kendaraan. Sistem peringatan terdiri dari meter
bahan bakar, penunjuk temperatur, putaran mesin dan kecepatan kendaraan.
Komponen utama sistem peringatan adalah alat ukur pengirimn sinyal dan penerima
sinyal. Sinyal yang dikirimkan bisa berupa sinyal elektrik maupun mekanis. Penerima
sinyal terdapat pada meter kombinasi berupa tampilan dalam bentuk digital, analog
atau nyala lampu peringatan. Instrumen dan siste peringatan memiliki fungsi yang
penting terhadap kelangsungan sistem kelistrikan pada kendaarn. Gangguan atau
perubahan kondisi sistem yang digambarkan pada meter kombinasi perlu mendapat
perhatian yang cukup dari pengemudi untuk menghindari kegagalam sistem yang fatal.