Anda di halaman 1dari 22

BAB III

PERANCANGAN PRODUK
3.1 Panel Instrumen dan Indikator
Panel instrumen dan indikator merupakan suatu rangkaian kelistrikan yang memiliki
fungsi memudahkan pengemudi untuk mengetahui bagaimana kondisi atau keadaan
kendaraanya, seperti melihat kondisi bahan bakar, tekanan oli, suhu pendingin, putaran
mesin, kecepatan berkendara, dan beberapa fungsi sistem kelistrikan lainya. Panel
instrumen dan indikator biasanya ditaruh pada tempat yang dapat dilihat oleh pengemudi,
yaitu pada dashboard kendaraan.
3.2 Rangkaian Panel Instrumen

Gambar 3.1 Rangkaian panel instrumen 1NZ-FE (Manual Book 1NZ-FE)

3.3 Komponen-Komponen Panel Indikator 1NZ-FE

3.3.1 Tachometer
Merupakan instrumen yang digunakan untuk mengetahui berapa putaran mesin pada
saat bekerja, tachometer memiliki dua macam warna garis strip, yakni merah dan putih, yang
mana warna putih menandakan bahwa putaran mesin masih dalam batasan aman dan warna
merah berarti putaran mesin dalam batasan yang tidak aman. Cara kerja dari tachometer ini
sendiri adalah memanfaatkan sinyal pulsa dari pengapian yang telah diproses oleh ecu,
sehingga kabel dari tachometer ini sendiri langsung masuk kedalam terminal spd pada ECU.

Gambar 3.2 Rangkaian meter kombinasi (Manual Book 1NZ-FE)

Rangkaian tachometer pada mesin 1NZ-FE

Gambar 3.3 Rangkaian tachometer


Pada umumnya, kabel pada tachometer ada 3 yaitu merah, hitam dan hijau.
Adapun tambahan yaitu kabel warna putih yang digunakan sebagai lampu
iluminasi. Kabel hitam merupakan ground dari tachometer itu sendiri, kemudian
kabel warna merah mendapatkan arus positif dari baterai, sedangkan kabel hijau
mendapat signal pulsa dari negatif coil untuk mobil bensin konvensional,
sedangkan untuk mobil efi sendiri kabel hijau dihubungkan ke ECU/ECM pada
kode tacho atau speed.
Cara kerja dari tachometer ini sendiri adalah memanfaatkan signal pulsa dari
negatif coil maupun dari ECU dan dirubah menjadi jumlah rotasi per menit oleh
CPU dan dari pengolahan data tersebut dikirim ke tachometer. Kecepatan putaran
tachometer juga tergantung dari banyak/cepatnya jumlah pulsa yang diukur (New
3.3.2

Step 1).
Indikator cairan pendingin
Berfungsi untuk mengingatkan pengemudi bahwa suhu kerja dari cairan
pendingin sudah mencapai batas maksimal, atau suhu dari mesin sudah terlalu
panas atau overheating.
Tahanan Standar pada sensor :

Rangkaian lampu indikator cairan pendingin

Gambar 3.4 Rangkaian lampu indikator cairan pendingin (Manual Book 1NZ-FE)
Adapun cara kerja rangkaian ini sebagai berikut: Sender unit berisi bi-metal,
pada saat engine (air pendingin) masih dingin, maupun saat cairan pendingin
mulai panas. Pada bimetal akan terjadi perubahan nilai resistansi, nilai resistansi
inilah yang akan dibaca oleh ECM dan kemudian data dari ECM dikirim kepada
CPU pada combination meter pada dashboard untuk ditentukan lampu yang

manakah yang akan menyala. Biasanya lampu low akan menyala apabila suhu
cairan pendingin dibawah batas standar dan lampu high akan menyala saat
temperature cairan mulai melebihi batas normal.
3.3.3

Indikator tekanan oli


Pengatur atau lampu pada panel di sebuah instrumen menunjukkan tekanan oli
atau memberi petunjuk ketidakadaan tekanan oli. Pengukur itu menggunakan
aliran listrik atau mekanis yang dihubungkan ke sebuah unit pengirim pada
lubang minyak yang utama dan menunjukkan tinggi rendahnya tekanan atau
ukuran keras/lemahnya cara kerja.
Lampu peringatan dipasang pada lubang oli utama. Apabila tekanan oli berada
di bawah garis batas keamanan yang telah ditentukan sebelumnya, lampu akan
menyala sewaktu mesin dijalankan.

Gambar 3.5 Pengatur tekanan oli (New Step 1)

Gambar 3.6 Rangkaian lampu tekanan oli


(https://speedometerotomotif.wordpress.com/2014/01/05/sistem-kelistrikan-untukinstrumen/)

Cara kerja oil pressure gauge


Pada saat kunci kontak dihubungkan dan mesin belum hidup (pompa oli
belum bekerja/tidak ada tekanan oli) arus baterai fusible link sakelar ig
sekering receiver gauge (pengukur tekanan oli) sender gauge masa
body; karena kontak point pada sander gauge berhubungan dan arus mengalir ke
masa body, maka bimetal pada receiver dan sander gauge akan panas dan
melengkung, sehingga pada receiver jarum akan bergerak ke kanan dan pada
sander gauge titik kontak akan terlepas dan hubungan dengan masa akan terputus,
setelah dingin akan melekat, dan begitu seterusnya sehingga jarum pada receiver
hanya bergerak sedikit. Selanjutnya apabila mesin sudah hidup sehingga tekanan

oli akan mendorong diafragma dan kontak point akan tetap berhubungan dan
jarum akan bergerak ke kanan lebih jauh. Makin besar tekanan makin lama
kontak point terhubung semakin besar penunjukkan jarum pada reservoir.
3.3.4

Indikator baterai
Lampu indikator baterai merupakan indikator bahwa ada masalah atau tidak
pada sistem pengisian, saat kontak on lampu peringatan baterai akan menyala
beberapa saat, setelah itu akan mati. Apabila lampu indikator tetap menyala saat
kendaraan dihidupkan maka ada masalah dalam sistem pengisian.

Gambar 3.7 Rangkaian lampu baterai


(http://www.galerimotor.com/alternator1.htm)
Ke empat kabel ( soket ) dihubungkan dengan alternator di sepanjang rangkaian
kelistrikan.
B adalah kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki.
IG

adalah

indikator

kontak

yang

ada

dialternator.

S digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki.


L adalah kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG )
Untuk lebih jelasnya, perhatikan rangkaian berikut

Gambar 3.8 Rangkaian lampu pengisian (Manual Book 1NZ-FE)


Lampu indikator akan menyala apabila mendapatkan ground dari perintah cpu,
sedangkan cpu sendiri mengambil data yang diberikan oleh generator dengan ic
sebagai sumber informasinya.
3.3.5

Indikator check engine


Indikator check engine berfungsi untuk memberi tahu pengendara jika ada
masalah dalam sensor kendaraan, lampu indikator check engine akan berkedip
sesuai dengan kerusakan yang terjadi pada sensor.

Gambar 3.9 Rangkaian lampu check engine (Manual Book 1NZ-FE)


Prinsip kerja
Sensor mengirim data ke ECU - kemudian mikro kontroler menerima dalam
bentuk digital dan data diolah, dibandingkan dengan data base di memori(ROM) /
Referensi dilanjutkan dengan - Kalkulasi output oleh program - Output keluar ke
actuator melalui interface - Ex TCM; Bila data sinyal dari speed sensor lebih
besar dari data ROM, kecepatan / gigi dinaikkan - Microcomputer juga
mengevaluasi kerja input sensor dan actuator dalam beberapa kali - Bila out of
range dianggap sebagai kesalahan dan disimpan sebagai DTC pada RAM - lampu
DTC menyala dan kemudian dapat dideteksi oleh mekanik melalui OBD, DTC.
3.3.6

Indikator bahan bakar


Indikator bahan bakar berguna untuk mengetahui berapa banyak jumlah bahan
bakar yang tersisa didalam tangki bahan bakar

Gambar 3.10 Rangkaian meter bensin (Manual Book 1NZ-FE)


Cara kerja Fuel Level (pelampung bensin):
Fuel Level bekerja menggunakan prinsip variable resistor / potensio meter
(yang biasa digunakan untuk mengatur volume suara pada radio/tape) jika diputar
ke kiri maka suara akan pelan dan jika diputar ke kanan maka suara radio akan
semakin keras.
Pada

saat

diputar

ke

kiri

berarti

nilai

tahanan

pada variable

resistor membesar maka suara radio menjadi pelan, pada saat diputar ke kanan

nilai tahanan pada variable resistor mengecil sehingga suara dapat lebih keras,
begitu juga pada fuel level pada saat bensin habis atau permukaan bensin berada
dibawah nilai tahanannya besar sehingga jarum pada fuel meter menunjuk ke
huruf E / empty, begitu sebaliknya jika bensin di tangki penuh atau permukaan
bensin berada diatas maka nilai tahanan pada fuel level kecil sehingga jarum
pada fuel meter menunjuk ke huruf F / full.
Bekerjanya variable resistor pada gambar berdasarkan tinggi rendahnya
bahan bakar dalam tangki melalui perantaraan pelampung, lengan pelampung dan
lengan penghubung (moving contact arm). Pergeseran ke kiri dan ke kanan dari
lengan penghubung tersebut akan merubah besarnya tahanan pada variable
resistor.
Pada Toyota Yaris 1NZ-FE tampilan menggunakan LCD jadi arus dari
pelampung diterima oleh CPU dan kemudian diolah menjadi garis-garis bar pada
LCD.

3.4 Perancangan Produk

Gambar 3.10 Rancangan panel instrumen dan indikator


3.4.1 Prosedur pembuatan
a. Pembuatan rangka utama
Rangka sebagai penyangga komponen komponen engine EFI, pembuatan
rangka yang memakai pipa besi kanopi / hollow dan pipa besi dengan ukuran
tebal 2 mm. Setelah itu melakukan pemotongan bahan kemudian disatukan
dengan menggunakan las busur listrik sesuai dengan desain yang telah dibuat.
b. Pembuatan rangka pendukung
Pembuatan rangka pendukung terdiri dari papan petunjuk tentang definisi,
fungsi, bahan dan gambar masing masing komponen
3.5 Rancangan Awal
3.5.1 Konsep rancangan
a. Perancangan ini sesuai dengan tujuan dari perencanaa ini sebagai media
pembelajaran maka semua sistem kelengkapan yang ada pada trainer disesuaikan
dengan kondisi sebenarnya.
b. Trainer yang dirancang ini tanpa memodifikasi letak masing masing komponen
sehingga ketika mahasiswa menggunakan trainer ini, maka banyak informasi yang
didapatkannya mengenai materi sistem panel instrumen dan indikator pada mesin
EFI ini.
3.5.2 Spesifikasi trainer
Trainer yang akan dirancangan terdiri dari beberapa bagian. Bagian bagian
tersebut harus ada pada trainer supaya trainer dapat bekerja dengan baik. Bagian

yang dipasang dan digunakan pada trainer tersebut merupakan produk yang biasa

3.5.3

dipakai untuk rangkaian sistem panel instrumen dan indikator pada engine EFI.
Beberapa komponen tersebut ialah :
a. Panel dashboard
b. Soket
Perencanaan material dan komponen
a. Perencanaan material
Adapun untuk material yang dibutuhkan dalam perancangan trainer ini
termuat dalam tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1 Material yang Dibutuhkan dalam Perancangan Rangka Trainer

No

Nama

Jumlah

Komponen

Komponen

Material
yang
digunakan
- Besi siku
- Besi
-

Kanopi
Besi Plat

Keterangan
Sesuai dengan
desain rangka
trainer

dudukan
1

Engie stand

Papan
Komponen
Socket laki
laki
Socket
Perempuan

roda
Kayu

papan
Tiner
Pernis
Cat Biru
Dempul
Roda
Tebal 10 mm

30 Biji

30 Biji

Papan triplek

Banana Jack 4
mm

Socket

dan ukuran 175


cm x 125 cm
Sesuai dengan
desain rangka
trainer
Sesuai dengan
desain rangka
trainer
Sesuai dengan

Jumlah Baut dan


5

Mur ukuran 12

20 Biji

Besi

desain rangka

mm
Jumlah Baut dan

18 Biji

Besi

trainer
Sesuai dengan

Mur ukuran 10

desain rangka

mm

trainer
Cat warna biru

Cat Besi

1 Liter

Cair

Tinner

1 Liter

Cair

muda untuk
pewarnaan
trainer
Pencampur Cat

b. Perencanaan komponen
Komponen yang dibutuhkan dalam perancangan panel instrumen dan
indikator dapat dijabarkan pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Komponen yang dibutuhkan dalam perancangan panel
instrumen dan indikator
No
1
2
3
4

Nama Komponen
Speedometer
Kontrol Temperatur
Swit Oli
Fuse Box

Jumlah
1
1
1
1

c. Perencanaan produk
Perlu adanya pemeriksaan terlebih dahulu sebelum trainer sistem panel
instrumen dan indikator pada engine stand EFI Toyota Yaris 1NZ-FE digunakan.
Pemeriksaan meliputi semua komponen mulai dari fungsi takometer, lampu
tekanan pendingin, lampu tekanan oli, lampu indikator pendingin, lampu
indikator pengisian, fuel meter. Dipastikan dalam keadaan baik sehingga dapat
digunakan untuk merangkai sistem panel instrumen dan indikator pada trainer
mesin Toyota Yaris 1NZ-FE.

Anda mungkin juga menyukai