Anda di halaman 1dari 11

Pengantar Hukum

Adat
DI SUSUN OLEH :
Yusrizal (22111004)
Putri Canessa (22111062)
a). Pengertian Hukum
Adat
Hukum Adat secara umum sendiri merupakan
sebuah hukum kebiasaan yang hal ini berarti
hukum tersebut di dalamnya memiliki aturan
yang dibuat atau dirumuskan berdasarkan
tingkah laku masyarakat yang tumbuh dan
juga berkembang sehingga menjadi sebuah
hukum tidak tertulis yang ditaati oleh
masyarakat setempat.
1. Menurut Prof. Mr. B. 2. Menurut Prof. Mr. 3. Menurut Dr. Sukanto,
Terhaar Bzn Cornelis van Vollen Hoven S.H
Hukum adat adalah Hukum adat adalah Hukum adat adalah
keseluruhan peraturan keseluruhan aturan kompleks adat-adat yang
yang menjelma dalam tingkah laku masyarakat pada umumnya tidak
keputusan-keputusan yang berlaku dan dikitabkan, tidak
dari kepala-kepala adat mempunyai sanksi dan dikodifikasikan dan
dan berlaku secara belum dikodifikasikan. bersifat paksaan,
spontan dalam mempunyai sanksi jadi
masyarakat. mempunyai akibat hukum.
Hukum adat dieksplorasi secara ilmiah
pertama kali dilakukan oleh William
Marsden (1783), orang Irlandia yang
melakukan penelitian di Bengkulu, semasa
dikuasai Inggris, kemudian diikuti oleh
Muntinghe, Raffles. Namun kajian secara
b). Sejarah sistimatis dilakukan oleh Snouck
Hourgronye, yang pertama kali
menggunakan istilah “adatrecht” (hukum
Hukum Adat adat), dan ia sebagai peletak teori Receptie,
ia memandang hukum adat identik dengan
hukum kebiasaan. Istilah Hukum Adat atau
adatrecht pertama kali digunakan pada
tahun 1906, ketika Snouck Hurgronye
menggunakan istilah ini untuk
menunjukkan bentuk-bentuk adat yang
mempunyai konsekwensi hukum.
1 Tidak tertulis dalam bentuk
perundangan dan tidak
c). Ciri- Ciri dikodifikasi. 4 Tidak teratur.

Hukum Adat
Keputusannya tidak
5
Tidak tersusun secara memakai konsideran
2 (pertimbangan).
sistematis.

Pasal-pasal aturannya tidak


6 sistematis dan tidak
Tidak dihimpun dalam mempunyai penjelasan.
3
bentuk kitab perundangan.
Dimensi Hukum Adat

01 02 03
DIMENSI ADAT TAPSILA DIMENSI ADAT KRAMA DIMENSI ADAT PATI /
(AKHLAKUL QARIMAH) GAMA
d). Kebiasaan Hukum
Adat

1. Hukum kebiasaan yang 2. Hukum Kebiasaan


bersifat tradisional
berlaku dalam
Adalah hukum yang
kehidupan masyarakat, dalam hubungan
Adalah hukum yang dipertahankan dan pergaulan antara yang satu dan yang lain,
berlaku di lingkungan masyarakat dalam lembaga-lembaga masyarakat dan
hukum adat tertentu. Contoh : hukum dalam lembaga-lembaga kenegaraan,
adat Batak, hukum adat Jawa, dll. kesemuanya yang tidak tertulis dalam bentuk

perundangan.
e). Sumber-sumber
Hukum Adat
1. Kebiasaan atau adat kebiasaan
2. Keputusan para petugas hukum
3. Hukum Islam
4. Piagam Raja-raja dan kitab Hukum Adat
5. Peraturan-peraturan Perkumpulan Adat
6. Buku-buku standart mengenai hukum
adat
f). Asas-asas Hukum Adat

Asas Hukum Perorangan Asas Hukum Adat Waris

Asas Hukum Kekeluargaan Asas Hukum Tanah

Asas Hukum Perkawinan Asas Hukum Hutang Piutang


g). Kedudukan Hukum Adat
Kedudukan hukum adat sebagai hukum yang tak tertulis
ini di sebutkan pula dalam UU. No. 19 tahun 1964 tentang
pokok-pokok kekuasaan kehakiman (LN. 1964 No. 107)
yang telah diganti dengan UU. No. 14 tahun 1970 juga
tentang pokok-pokok kekuasaan kehakiman (LN. tahun
1970 No. 74) yang dalam pasal 23 ayat 1 menegaskan
bahwa:” segala putusan pengadilan selain memuat alas
an-alasan dan dasar-dasar putusan itu, juga harus
memuat pula pasal-pasal tertentu dari peraturan-
peraturan yang bersangkutan atau sumber hukum tak
tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili”.
h). Hak-Hak Masyarakat Adat

a b c
Silahkan isi text ini dengan
penjelasan mengenai topik
Hak perseorangan sebagai Hak kolektif sebagai Masyarakat Hak atas Pembangunan. Hak-
yang ingin kamu bahas.
warga negara, sebagai warga hukum Adat. Sebagai suatu hak tersebut diatas merupakan

negara, masyarakat hukum komunitas antropologis, bagian dari hak-hak atas


Jangan lupa untuk mengajak
adat mempunyai hak asasi masyarakat hukum adat pembangunan, yang menurut
audiens untuk aktif dalam
yang sama dengan warga mempunyai hak kolektif, yang Deklarasi PBB tentang Hak Atas
sesi presentasi.
negara lainnya. diperlukannya baik untuk Pembangunan, 1986 dan

memelihara eksistensi dan Konvensi ILO Tahun 1989
identitas kulturalnya. tentang Kelompok Minoritas
dan Masyarakat Hukum Adat di
Negara Negara Merdeka.

Anda mungkin juga menyukai