Anda di halaman 1dari 30

Politeknik Statistika STIS

06
Akurasi dan Kualitas
Data Spasial
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
1. Kesalahan Lokasi
2. Standar Akurasi Data Spasial
3. Kesalahan Topologis
4. Penyuntingan Topologis
5. Penyuntingan Non-topologis
6. Operasi Penyuntingan Lainnya
7. Praktikum QGIS: Menyunting Peta
Pendahuluan
3
Pendahuluan

• Salah satu syarat dasar yang diperlukan untuk aplikasi SIG adalah
ketersediaan data spasial yang akurat dan berkualitas.
• Untuk memenuhi keperluan ini sering kali diperlukan editing data
spasial
• Beberapa jenis kesalahan (error) yang bisa terjadi: 4
• Kesalahan digitasi
• Layer sudah kadaluarsa
• Perbaikan antara lain dapat dilakukan dengan menggunankan hasil
foto udara atau citra satelit terbaru, data lapangan dan sejenisnya
• Karena model data raster menggunakan grid dan sel-selnya fiks, data raster
tidak dapat dilakukan editing
• Editing data spasial pada model data vector:
• Kesalahan lokasi
 Poligon tertentu hilang, garis yang terdistorsi, dsb
 Editing dilakukan dengan memperbaiki atau melakukan digitasi ulang 5
• Kesalahan topologis
 Dangling line (garis yang menjuntai), poligon dengan garis terbuka,
dua poligon saling bertumpuk (overlapped), celah (gap) antara dua
poligon yang tepat berdampingan, dsb
 Editing dilakukan dengan mempertimbangkan semua persyaratan
topologis yang harus dipenuhi
1. Kesalahan lokasi
6
Kesalahan lokasi

• Kesalahan lokasi ~ ketidakakuratan hasil digitasi fitur


• Kesalahan lokasi pada umumnya terjadi karena variasi dari berbagai
sumber data yang digunakan dalam proses digitasi

Google Bing
7
Kesalahan lokasi karena penggunaan sumber data

• Digitasi dari sumber data sekunder seperti peta


kertas
 Identifikasi kesalahan dilakukan dengan

membandingkan hasil digitasi dengan peta


asli 8
 Tidak ada kesepakatan umum tentang

tingkat akurasi yang baik


 Misal ditentukan harus sekitar 0,01 inch

(0,0254 cm)
 Di darat sekitar 0,0254cm x 24.000

pada peta skala 1:24.000 ~


ketepatannya sekitar 6-7 meter
Pengaruh Skala Peta Sumber

• Akurasi hasil digitasi tidak mungkin lebih akurat dari peta asli
• Skala peta:
• Semakin kecil skalanya, semakin rendah akurasinya
• Semakin besar skalanya, semakin rinci fitur yang dapat disajikan
9
Penyebab kesalahan digitasi

a. Human error: fitur hilang, salah koneksi


antar titik, digitasi ganda, dsb
b. Error in scanning and tracing: kesalahan
algoritma untuk perpotongn garis, terlalu
dekat, terlalu jauh, garis terputus-putus 10
c. Kesalahan konversi koordinat: titik-titik
kontrol (GCP, ground control point) yang
digunakan dalam georeferensi tidak tepat
Kesalahan Lokasi Pada Sumber Data Primer

• Sumber data primer:


• GPS,
• gambar hasil inderaja,
• Dsb
11
• Akurasi data tergantung dari resolusi alat pengukurannya
• Resolusi citra satelit: kurang 1m s.d. 1km
• Resolusi GPS: beberapa mm s.d. 10m
2. Standar Akurasi Data Spasial
12
Standar Akurasi

● Untuk peta kertas US-National Map Accuracy Standards


○ Akurasi horizontal: tidak lebih dari 10% titik-titik yang diuji melebihi

■ 0,085 cm pada skala lebih besar dari 1:20.000

■ 0,051 cm pada skala 1: 20.000 atau yg lebih kecil

● Batasnya 12,2 m utk skala 1: 24.000 13


● Sekitar 51 m untuk skala 1:100.000

● Untuk peta digital/GPS/survey: menggunakan root mean square error


○ 5,09 m untuk skala 1:20.000
Contoh tampilan skala 1:20.000

14
3. Kesalahan Topologis
15
Kesalahan Topologis

● Karena tidak memenuhi kaidah hubungan topologis, baik yang


didasarkan pada model data atau aturan yang didefinisikan oleh
pengguna

16
Contoh Kesalahan Topologis Antar layer

● Jika ada 2 layer (peta tanah& peta


penggunaan lahan) didigitasi
secara terpisah.
● Jikadi overlay, kedua layer tersebut
tidak memiliki batas yang 17
bertepatan,
● Perbedaan antar polygon tersebut
akan menghasilkan poligon-polygon
kecil, yang tidak jelas atributnya
(berasal dr layer tanah atau
penggunaan lahan?)
4. Penyuntingan Topologis
18
Penyuntingan Topologi

● Penyuntingan topologi, memastikan error topologi dihilangkan.


● Untuk dapat melakukan penyuntingan topologi, software SIG harus
mampu mendeteksi dan manampilkan kesalahan topologi, dan
memiliki alat untuk menghilangkannya.
19
Cluster Tolerance

● Proses penyuntingan topologi menggunakan cluster tolerance,


untuk menempelkan antar vertices jika jatuh pada area toleransi
kluster.
● Kluster berguna dalam menangani kesalahan small overshoots
atau undershoots dan duplicate lines 20
Editing Menggunakan Rule Topology

Basic tapahannya:
1. Membuat topology
○ Membuat feature class kedalam

suatu feature dataset,


○ Menentukan topology rule(s),
21
○ Menentukan cluster tolerance.

2. Validasitopology
○ Mengidentifikasi error

berdasarkan topology rule.


3. Validasihasil
○ Memperbaiki error.
5. Penyuntingan Non-topologis
22
Operasi Dasar Editing

• Nontopological editing, merujuk ke operasi


editing dasar yaitu; memodifikasi fitur-
fitur sederhana danmembuat fitur baru.
• Operasi Dasar Editing
• Extend/Trim Lines  memotong. 23
• Delete/Move 
menghapus/memindahkan.
• Integrate membuat fitur saling
bertepatan garisnya jika berada
dalam toleransi jarak tertentu.
• Reshapingmerubah bentuk
• Split  memotong
Operasi Dasar Editing

• Mergemenggabungkan fitur.
• Buffer  membuat buffer dengan jarak
tertentu.
• Union  mengkombinasikan fitur dari
layer yang berbeda menjadi satu fitur. 24
• Intersect  membuat fitur baru yang
merupakan hasil perpotongan antar fitur
dari layer yang berbeda.
6. Operasi Penyuntingan
Lainnya
25
● Edgematching, line generalization, dan line smoothing adalah contoh
operasi penyuntingan lainnya.
● Proses ini tidak bisa diklasifikasikan ke topologi maupun non topologi.

26
Edgematching

● Edgematching mencocokkan garis sepanjang tepian layer, agar garis-


garis tersebut saling tersambung.
● Contoh, untuk membangun layer jalan yang dibuat dan diedit terpisah
dari beberapa layer. Sehingga, ruas-ruas jalan antar layer dapat saling 27
tersambung. Jika tidak disambungkan, tidak bisa dilakukan shortest-path
analysis
Linegeneralization

● Linegeneralization, proses
penyederhanaan garis dengan
mengghilangkan beberapa titik.
● Digunakan jika terlalu banyak titik hasil
digitasi. 28
● Suatu garis/polygon yang terlalu banyak
titiknya, akan memperbesar ukuranfile
dan memerlukan waktu saat
pemrosesan.
Smoothing

● Line smoothing, proses untuk merubah


bentuk garis/polygon menggunakan suatu
fungsi matematis

29
THANKS!
wida_w@bps.go.id 30
http://s.bps.go.id/sig2021

Anda mungkin juga menyukai