Anda di halaman 1dari 7

Pahlawan nasional Republik Indonesia, (alm) Frans Kaisiepo, lahir di Wardo, Biak, Papua pada

10 Oktober 1921. Beberapa jasa kenegaraan Gubernur Papua ke-4 ini termasuk pengusulan nama Irian,
berarti daerah panas dalam bahasa daerah Biak, untuk menyebut wilayah paling timur Republik
Indonesia, serta partisipasinya dalam Konferensi Malino 1946 yang membahas pembentukan Republik
Indonesia Serikat.

Sejak muda, Kaisiepo telah dikenal sebagai aktivis gerakan kemerdekaan Republik Indonesia di
wilayah Irian (sekarang kembali bernama Papua). Ketika pemerintah Belanda menangkap Silas Papare,
pendiri Partai Kemerdekaan Irian Indonesia (PKII), bersama beberapa aktivis pro-Republik setelah
mengibarkan bendera Merah-Putih pada 17 Agustus 1947, Kaisiepo dan Johan Ariks memutuskan untuk
meneruskan perjuangan rekan mereka menyatukan wilayah Irian ke pangkuan Indonesia.

Terkenal dengan sikap anti-Belanda yang kuat, Kaisiepo bahkan meminta anaknya, Markus
Kaisiepo, untuk mengganti papan nama sekolah yang saat itu bertuliskan Papua Bestuurschool menjadi
Irian Bestuurschool. Bagi mantan anggota Hakim Tertinggi DPA ini, nama Irian mencerminkan sikap
hidup dan semangat persatuan untuk menolak kehadiran Belanda yang berusaha berkuasa kembali pasca-
Proklamasi Kemerdekaan RI. Sejarah juga mencatat tiga hari menjelang Proklamasi, tepatnya 14 Agustus
1945, Kaisiepo dan beberapa rekan seperjuangannya memperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya
di Kampung Harapan Jayapura. Beberapa hari sesudah Proklamasi, atau pada 31 Agustus 1945, Kaisiepo
dan rekan-rekannya melaksanakan upacara dengan pengibaran bendera Merah Putih dan nyanyian lagu
kebangsaan.

Pada 10 Juli 1946, pahlawan Trikora ini mendirikan Partai Indonesia Merdeka yang diketuai
Lukas Rumkofen. Pada bulan yang sama, Kaisiepo juga berangkat ke Sulawesi utara sebagai salah satu
anggota Delegasi RI dalam Konferensi Malino 1946 dan tercatat sebagai satu-satunya putra Irian yang
hadir dalam salah satu perundingan paling penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia tersebut. Dalam
Konferensi yang sama juga nama Irian diusulkan Frans Kaisiepo untuk mengganti nama Papua sekaligus
menyatakan penolakan atas skenario usulan pembentukan Negara Indonesia Timur.

Selang dua tahun setelah Konferensi, gerakan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda
pecah di Biak, Irian dengan Kaisiepo tercatat sebagai salah satu penggerak insiden tersebut. Setahun
berikutnya, atau pada 1949, putra Irian sejati ini menolak penunjukan dirinya sebagai wakil Belanda
untuk wilayah Nugini dalam Konferensi Meja Bundar di Nederland, Belanda berdasar alasan tidak mau
didikte oleh Belanda. Atas penolakan ini, Kaisiepo bahkan rela disekap sebagai tahanan politik mulai
1954 - 1961.
Pasca masa penahanan, Kaisiepo mendirikan Partai Politik Irian pada 1971 yang bertujuan utama
menggabungkan wilayah Nugini sebagai bagian NKRI. Pada masa-masa inilah salah satu peristiwa paling
penting dalam sejarah RI pecah dengan dimulainya TRIKORA (Tiga Komando Rakyat) oleh Presiden
Soekarno pada 19 Desember 1961 di Yogyakarta. Kaisiepo juga sering melindungi para sukarelawan
yang diam-diam melakukan infiltrasi ke wilayah Irian barat tersebut.

Capaian utama TRIKORA adalah Perjanjian New York pada 15 Agustus 1963 yang memaksa
Belanda menyerahkan kekuasaan politis atas Irian Barat ke tangan Indonesia. Melalui pengawasan PBB,
pemerintah RI berhak atas pengembangan wilayah Irian mulai 1963 - 1969 sebelum rakyat Papua
memutuskan untuk terus bergabung atau lepas dari tangan Indonesia.

Pada 1964 bisa disebut sebagai tahun paling kritis bagi Irian. Gubernur pertama Irian, Elieser Jon
Bonay, mulai menjabat pada 1963. Pada awal 1964, Bonay membuat usulan ke PBB yang menyatakan
separasi dan kemerdekaan bagi Irian Barat sekaligus menyatakan mundur dari jabatan gubernur dan
digantikan Frans Kaisiepo. Sayangnya, pengunduran diri tanpa penggantian posisi ini justru memicu
kekecewaan Bonay dan membuatnya memilih keluar dari kampung halaman untuk bergabung, dan
selanjutnya menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh, dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM) di
Belanda.

Kaisiepo sendiri terus berjuang menyatukaan Irian dengan RI sesuai impiannya sejak awal dan
pada 1969 impian ini terbayar dengan masuknya Irian sebagai propinsi paling muda di Indonesia saat itu.
Pada 1972, Kaisiepo dilantik sebagai salah satu anggota MPR RI sebelum akhirnya menjabat anggota
Hakim Tertinggi Dewan Pertimbangan Agung sejak 1973 hingga 1979.

Pada 10 April 1979, salah satu putra terbaik Irian, Frans Kaisiepo, meninggal dunia dan
dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih di Biak. Di samping anugrah Trikora, nama
Kaisiepo juga diabadikan menjadi bandar udara di Biak. PBerdasar Keputusan Presiden nomor
077/TK/1993, nama Frans Kaisiepo selanjutnya dikenang sebagai satu dari deretan Pahlawan Nasional
Indonesia disertai penganugrahan Bintang Maha Putera Adi Pradana Kelas Dua.

Putri Frans Kaisiepo, Suzanah Kaisiepo, berharap sikap dan jiwa kepahlawanan ayahnya bisa
diteladani oleh para generasi muda Papua dalam mengisi pembangunan mengingat kuatnya keyakinan
sang ayah pada semboyan 'Bersatu kita teguh; bercerai kita runtuh'.

Sumber : https://www.merdeka.com/frans-kaisiepo/profil/
Riset dan analisis: Mochamad Nasrul Chotib - Desti Ayu Ruhiyati

PENDIDIKAN
 Sekolah Rakyat pada 1928–1931
 LVVS Korido pada 1931–1934
 Sekolah Guru Normalis di Manokwari pada 1934–1936
 Bestuur Course pada March – August 1945
 Bestuur School / Pamong Praja pada 1952–1954
KARIR
 Pahlawan Nasional
 Pendiri, Partai Indonesia Merdeka, 1946
 Anggota Delegasi RI, Konferensi Malino, Sulawesi Utara, 1946
 Anggota, Kepemimpinan Hakim Tertinggi, Dewan Pertimbangan Agung RI, 1972
 Gubernur Papua, 1964-1973

Frans Kaisiepo (10 October 1921 – 10 April 1979) 

Tempat/Tgl. Lahir : Wardo, Biak, 10 Oktober 1921

Istri :  Anthomina Arwam (3 anak) dan Maria Magdalena Moorwahyuni (1 anak)

Latar Belakang : Seorang politikus dan nasionalis Indonesia. Gubernur Irian Barat pada 1964 hingga 1973. 
Aktivis gerakan kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Papua.

Peritiwa Penting dalam Karir : Ia menjadi orang pertama yang mengibarkan Bendera Merah Putih dan
menyanyikan lagu Indonesia Raya di Papua.

Kelebihan : Memiliki semangat yang tinggi dan sangat berteguh dalam pendiriannya untuk menyatukan
Papua dengan Indonesia. integritas perjuangannya mengangkat derajat kesejahteraan orang asli Papua ke
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terus digelorakan hingga akhir hayat.

Pencapaian: Mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional dan Pada 19 Desember 2016, Frans Kaisiepo
diabadikan dalam uang kertas rupiah pecahan Rp 10.000.

Karya : Pencetus nama Irian ---- memastikan Papua agar ikut ke dalam Republik Indonesia.

Pertanyaan Panduan :

Hal apa yang membuat Frans Kaisepo bisa dikenal banyak orang ?

Aksi apa saja yang ia lakukan sehingga namanya bisa dikenang sebagai pahlawan ?

Bagaimana kisah hidupnya ?


Penyanyi berparas cantik yang satu ini banyak dibicarakan oleh pecinta musik tanah air
akhir-akhir ini. Selain karena suaranya yang merdu juga wajahnya yang berparas cantik juga
kemampuannya dalam memainkan berbagai alat musik. Dua buah lagunya yang berjudul Keep Being
You dan Tetap dalam Jiwa mengantarkan namanya sebagai penyanyi pendatang baru terbaik di
dunia musik Indonesia.

Untuk profilnya, nama lengkapnya adalah Isyana Sarasvati, dilahirkan pada tanggal 2 mei
1993 di Kota Bandung. Ayah Isyana Sarasvati bernama Sapta Dwikarna yang bekerja sebagai
seorang terapis dan juga seorang dosen dan ibunya bernama Luana Marpanda seorang guru musik.

Isyana memiliki saudara bernama Rara Sekar Larasati yang juga hobi bermain musik dan
memiliki band bernama Banda Neira. Musik bagi keluarga isyana sudah tidak asing lagi. Bahkan
ketika masih dalam kandungan, Isyana Sarasvati sudah terbiasa dengan musik sebab ibunya rajin
mendengarkan musik-musik klasik.

Menciptakan Lagu Di Usia 7 Tahun

Kemudian ketika Isyana berumur tiga tahun, ia mengikuti orang tuanya tinggal di Eropa yaitu
di Belgia sebab ayahnya menempuh gelar doktor disana dan ibunya juga mendapat beasiswa
pendidikan di tempat yang sama. Isyana tinggal di Belgia selama lima tahun, kemudian ketika
berumur 7 tahun bakat di bidang musiknya sudah mulai terlihat.

Ia sudah bisa menciptakan dan menulis lagu sendiri untuk ia nyanyikan sendiri, selain itu
ibunya sebagai guru musik rajin membimbing Isyana untuk mengasah bakat musiknya. Ketika di
Sekolah dasar pun ia sangat mengidolakan banyak penyanyi-penyanyi seperti Glen Fredly, Rossa dan
juga Marcel.

Sejak kecil, Isyana Sarasvati gadis cantik yang memiliki zodiak taurus ini sudah pandai
memainkan beberapa alat musik seperti piano, saxofone, dan flute dan memiliki suara yang merdu.
Tak heran waktunya banyak ia habiskan dengan bermain alat musik tersebut selama delapan jam
dan melatih bakat bermusiknya.

Saat ia kembali ke Indonesia, Isyana Sarasvati bahwa ia sulit berbahasa Indonesia karena
sejak kecil ia banyak menghabiskan waktunya di Eropa, menurutnya bahasa Belanda ketika itu lebih
gampang dibanding Bahasa Indonesia ketika ia kecil, Isyana Sarasvati beragama Islam, namun
waktu kecil, ia sangat takut ketika ditunjuk oleh gurunya untuk membaca Alquran.

Dan sejak kecil cita-cita Isyana adalah menjadi seorang komposer musik dan juga konduktor
orkestra. Kemudian ketika berusia 10 tahun, ia sudah mampu menyanyikan lagu ciptaanya sendiri
dihadapan teman-teman sekolahnya ketika memperingati hari Ibu di sekolahnya.

Langganan Juara Perlombaan Musik


Masuk SMP, bakat Isyana Sarasvati semakin terasah. Ia bahkan mampu keluar sebagai juara
pertama elektone se Indonesia, kemudian di umurnya yang masih sangat mudah ia bahkan tampil di
ajang musik java jazz. Selain bakat bermusik, isyana juga memperlihatkan bakat kepemimpinan, hal
ini diperlihatkan ketika ia dapat menjadi ketua OSIS saat SMP dan juga SMA disamping aktifitas
bermusiknya yang padat.

Mendapatkan Beasiswa Nanyang Academy Of Fine Arts (NAFA) Singapura

Saat masuk SMA, ia sudah terbiasa mengikuti perlombaan musik. Seperti ikut dalam
kejuaraan musik se-Asia Pasifik, Isyana berhasil menjadi juara dan masuk tiga besar tingkat dunia di
Jepang. Ia juga menjadi langganan juara 1 pada kompetisi piano se Jawa Barat sebanyak 4 kali.
Namun saat SMA, terkena penyakit Anoreksia yang membuat berat badannya hanya 39 kilogram
saja.

Bakat bermusiknya yang cemerlang membuatnya mendapatkan beasiswa oleh pemerintah


Singapura untuk melanjutkan pendidikannya di Nanyang Academy Of Fine Arts (NAFA) dibidang
music performance saat usinya 16 tahun. Sehingga ia hanya menempuh SMA sampai kelas dua
saja.

Di Nanyang Academy Of Fine Arts, ia belajar komposisi musik dan pipe organ selain itu ia
juga belajar membaca notasi musik. Saat kuliah di Singapura, ia juga sempat menjadi guru musik
untuk mengisi waktu luangnya dan menambah uang sakunya selama di Singapura selain itu ia juga
sempat menjadi penyanyi opera disana. Bahkan ketika berumur 18 tahun, ia tampil memukau di
depan publik Singapura dalam perhelatan bergensi Asia Pasific Festival pada tahun 2011.

Kemudian pada tahun 2013, ia berhasil memperoleh predikat cum laude dengan gelar
diploma. Karena prestasinya yang cemerlang di Singapura, ia kemudian mendapatkan beasiswa
untuk melanjutkan pendidikannya di Inggris tepatnya di Royal College of Music, Britania Raya dan
berhasil lulus dengan predikat cum laude dari kampusnya tersebut.

Keampuan dalam bermusik inilah yang kemudian membuat Sony Music Asia Pasific
memberinya kontrak rekaman dengan persiapan perilisan album di dalam dan juga luar negeri.
Isyana Sarasvati bahkan ke Swedia untuk membuat album solonya. Disana ia kemudian
menciptakan 14 lagu dan salah satunya singlenya yang terkenal yaitu Keep being You.

Menjadi Penyanyi Terkenal

Namanya mulai dikenal sebagai penyanyi di tanah air ketika lagunya yang berjudul Keep
Being You sukses mendobrak belantika musik Indonesia di tahun 2014. Kekuatan vokal serta lirik
lagu yang pas membuat Isyana Sarasvati menjadi perbicangan di dunia musik Indonesia sebagai
penyanyi pendatang baru terbaik.

Setahun kemudian, Isyana kemudian meluncurkan single lagunya yang kedua yang berjudul
Tetap Dalam Jiwa pada tahun 2015 yang kemudian menjadi salah satu lagu hits di tanah air dan
sangat populer di Youtube.
Suaranya yang merdu dan juga parasnya yang cantik sehingga ia banyak digemari oleh
pecinta musik di tanah air. Kepopulerannya membuat Isyana Sarasvati kemudian banyak didekati
banyak label musik untuk mengontrak dirinya namun ia tetap dibawah naungan Sony Music Asia
Pasific.

Ia bahkan sempat bermain dalam film berjudul Ranah 3 Warna yang rilis pada tahun 2015. Ia juga
menjadi ambassador untuk Tokopedia.com milik William Tanuwijaya dan juga Ambassador
Smartphone Oppo. Ia dikenal sebagai penggemar berat dari penyanyi Justin Bieber. Itulah sedikit
informasi mengenai biografi dan profil lengkap Isyana Sarasvati yang menjadi salah satu penyanyi
pendatang baru terbaik yang ramai dibicarakan pada tahun 2015 ini.

Pencapaian : Mendapatkan 12 Anugerah Musik Indonesia, Billboard Indonesia,[22] Cornetto Pop


Awards, Dahsyatnya Awards, Hai Reader's Poll Music Awards, Inbox Awards, Indonesian Box Office
Movie Awards (IBOMA),[23] Indonesian Choice Awards, Insert Awards, Piala Maya, Rolling Stone
Editor's Choice Awards, SCTV Music Awards, dan Showbiz Indonesia Awards.
Mendapatkan penghargaan sebagai "Best Asian Artist Indonesia 2016, Best Composer of the Year 2017"
dari MAMA (Mnet Asian Music Awards) dan dinobatkan dalam "30 Under 30 Asia 2020" oleh Forbes
dan 2 Anugerah Planet Muzik.
Peristiwa Penting dalam Karir :

Prestasinya termasuk menjadi komposer terbaik pada usia 15 tahun, salah satunya  menciptakan
komposisi lagu yang bertajuk "Wings of Your Shadow", lagu tersebut terpilih sebagai komposisi terbaik
dan masuk kedalam Top 12 electonis dari 3.500 peserta anak-anak di dunia pada International Junior
Original Concert. Sebagai hasilnya, ia terpilih untuk konser pada IJOC 2008 di Bunkamura Hall,
Tokyo, Jepang.

Setelah 6 tahun bernaung dibawah label Sony Music Indonesia, pada 20 Oktober 2020 lewat akun
media sosial pribadinya Isyana resmi mengumumkan bahwa dia mendirikan label musik sendiri yang
bernama REDROSE RECORDS. Alasan ia memberikan nama REDROSE adalah apa yang dirintisnya
dapat mekar dan berkembang indah seperti bunga mawar.

Kelebihan : Mau keluar dari zona nyaman, dengan menciptakan lagu-lagu dari berbagai genre meskipun
bermula dari seorang penyanyi opera dan mendirikan label music sendiri.

Kekurangan : Terkadang ketika sedang berbicara suka terbelit-belit.

Pertanyaan Panduan :

Hal apa yang membuat Nama Isyana dikenal banyak orang ?

Bagaimana awalnya Isyana bisa menyukai music ?

Mengapa genre music awal yang diselami Isyana adalah music opera ?
Bagaimana awal karir music Isyana dimulai ?

Apa hal yang membuat nama Isyana naik daun dalam karirnya ?

Prestasi apa yang Isyana raih semasa karir nya ?

Bagaimana karir Isyana pada akhirnya sampai saat ini ?

Anda mungkin juga menyukai