Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
SINGARAJA
2023
i
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Lingkungan yang berjudul
“Menganalisis Materi Kelas 7 Semester 1 Tentang Klasifikasi Alam Dan Lingkungannya
Dengan Model Webbed”. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Ni Made Pujani,
M.Si. dan Bapak Kompyang Selamet, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen mata kuliah IPA Terpadu
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan bidang
studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Selain itu kami juga berharap agar pembaca mendapatkan
pengetahuan setelah membaca makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita bersama. Om Santi Santi Santi Om
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... i
2.1. Klasifikasi Alam dan Lingkungannya Dikaji Dalam Bidang Fisika .................... 5
2.2. Klasifikasi Alam dan Lingkungannya Dikaji Dalam Bidang Biologi .................. 6
2.3. Klasifikasi Alam dan Lingkungannya Dikaji Dalam Bidang Kimia ................... 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan ide-ide berbeda yang terkait dan model pembelajaran Webbed hubungan temanya
dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun
lintas mata pelajaran.
2
wujud, Peristiwa perubahan fisika karena perubahan bentuk, Peristiwa perubahan
fisika karena perubahan ukuran, Peristiwa perubahan fisika karena perubahan volume,
Peristiwa perubahan fisika karena pelarutan. Pada bidang biologi terdiri dari
Pengertian makhluk hidup, Ciri-ciri makhluk hidup, Klasifikasi makhluk hidup.
Bentuk penyajian materi secara terpadu dalam topik yang kami gunakan adalah
model pemaduan Webbed yang dapat dilihat pada jejaring Webbed yang dapat dilihat
pada jejaring tema berikut.
Kimia Fisika
3
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan keterkaitan tema di atas, maka dapat ditentukan
rumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana klasifikasi alam dan lingkungannya dikaji dalam bidang fisika?
2. Bagaimana klasifikasi alam dan lingkungannya dikaji dalam bidang biologi?
3. Bagaimana klasifikasi alam dan lingkungannya dikaji dalam bidang kimia?
1.4. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan dari makalah ini
yaitu sebagai berikut.
1. Memahami klasifikasi alam dan lingkungannya dikaji dalam bidang fisika
2. Memahami klasifikasi alam dan lingkungannya dikaji dalam bidang biologi
3. Memahami klasifikasi alam dan lingkungannya dikaji dalam bidang kimia
1.5. Manfaat
Adapun manfaat dari disusunnya makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Bagi Pembaca
Bagi pembaca diharapkan makalah yang telah di tulis mampu menambah dan
memperdalam wawasan tentang klasifikasi alam dan lingkungannya dikaji dalam
bidang fisika, biologi, dan kimia.
2. Bagi Penulis
Setelah menyusun makalah ini, penulis diharapkan mampu untuk meningkatkan
pemahaman dan penguasaan materi mengenai klasifikasi alam dan lingkungannya
dikaji dalam bidang fisika, biologi, dan kimia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Contoh dari perubahan fisika karena perubahan volume yaitu air raksa atau alkohol
dalam termometer memuai jika menyentuh permukaan yang panas sehingga dapat
digunakan sebagai pengukur suhu. Sifat raksa dan alkohol tidak berubah meskipun
mengalami pemuaian.
e. Peristiwa Perubahan Fisika karena Pelarutan
Perubahan fisika karena pelarutan dapat dilihat saat pembuatan air teh atau kopi.
Serbuk kopi yang dicampur dengan air panas akan larut. Wujud serbuk kopi akan
berubah, namun tetap dapat kembali menjadi serbuk kopi apabila dilakukan
pemisahan.
6
berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, dan
menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
1. Bernapas
Bernapas adalah proses makhluk hidup menghirup Oksigen (O2) dan
menghembuskan karbon dioksida (CO2) ketika bernapas. Oksigen diperlukan
untuk proses oksidasi makanan yang menghasilkan energi dan karbon
dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup. Bernapas adalah
cara makhluk hidup untuk mendapatkan energi dari pemecahan makanan.
Bernapas akan memasok oksigen ke dalam tubuh makhluk hidup. Oksigen
tersebut penting untuk metabolisme tubuh karena dapat menghasilkan energi
bagi tubuh. Manusia dan hewan darat bernapas dengan paru-paru, ikan
bernapas dengan insang, sedangkan tumbuhan bernapas dengan mulut daun
(stomata).
2. Memerlukan Makanan dan Minuman
Semua makhluk hidup membutuhkan makan sebagai sumber energi. Ada
2 macam cara untuk mendapatkan makanan bagi makhluk hidup, yaitu
autotrof dan heterotrof.Autotrof adalah kemampuan makhluk hidup untuk
dapat menghasilkan makanan sendiri. Contohnya, seperti tumbuhan yang
mendapatkan makanan dari fotosintesis. Sementara itu, heterotrof adalah
kemampuan makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanan sendiri,
jadi harus mendapatkan makanan dari organisme lain. Contohnya, manusia
yang harus makan nasi untuk dapat energi. Nasi itu berasal dari organisme
lain, yaitu tumbuh-tumbuhan.
3. Bergerak
Bergerak adalah kemampuan suatu organisme untuk berpindah tempat
atau posisi dan setiap makhluk hidup baik tumbuhan,hewan dan manusia juga
bergerak. Manusia dapat berjalan dan berlari, begitu pula dengan
hewan.Tumbuhan juga bergerak,contohnya yaitu pergerakan bagian batang
mengikuti cahaya matahari.
4. Tumbuh dan Berkembang
Pertumbuhan merupakan salah satu ciri pada makhluk hidup dapat
ditandai dengan penambahan tinggi, berat, dan volume.Contohnya :
pertambahan tinggi badan pada manusia yang dimulai dari bayi sampai
7
dewasa.Tentunya tinggi badan saat bayi akan bertambah seiring dengan
pertambahan usia bayi tersebut.
Perkembangan adalah fase makhluk hidup menjadi dewasa atau
pematangan fungsi organ pada makhluk hidup. Contohnya, pubertas yang
dialami manusia. Pubertas pada manusia menandakan bahwa telah terjadi
kematangan secara seksual. Contoh lainnya, yaitu tumbuhan yang awalnya
cuma ada daun dan batang, akhirnya bisa menghasilkan bunga, buah, dan biji
untuk berkembang biak.
Hewan juga mengalami hal yang sama. Kupu-kupu bertelur, telur tersebut
kemudian menetas menjadi ulat, lalu menjadi kepompong, kepompong
berubah bentuk menjadi kupu-kupu muda, dan akhirnya berkembang menjadi
kupu-kupu dewasa.
5. Berkembang Biak (Reproduksi)
Kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan disebut
berkembang biak (reproduksi). Berkembang biak bertujuan untuk
melestarikan keturunan agar tidak punah. Sebagai contoh kamu lahir dari ayah
dan ibu, ayah dan ibumu masing-masing juga mempunyai orang tua yang
kamu panggil kakek dan nenek, dan seterusnya.
6. Peka Terhadap Rangsang
Peka terhadap rangsang merupakan suatu kemampuan makhluk hidup
yang mengandalkan indera-indera yang ada pada tubuhnya untuk mendeteksi
rangsangan, lalu merespon rangsangan tersebut(iritabilitas). Misalnya, kulit
kita pasti peka terhadap sentuhan, dingin, panas, dan sebagainya. Tanaman
juga dapat bereaksi ketika mendapatkan rangsangan. Contohnya,
tanaman Mimosa Pudica atau putri malu. Daun-daunnya akan segera menutup
apabila kita menyentuhnya.
7. Melakukan Ekskresi
Berikutnya yaitu melakukan ekskresi. Ekskresi adalah pembuangan zat
sisa dari tubuh. Manusia dan hewan akan mengeluarkan zat sisa berupa
CO2 dari proses respirasi. Sementara itu, tumbuhan akan mengeluarkan zat
sisa berupa CO2 dari proses respirasi dan O2 dari proses fotosintesis.
8. Mampu Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan disebut dengan
beradaptasi. Makhluk hidup akan melakukan adaptasi terhadap lingkungannya
8
untuk bertahan hidup. Contohnya, anjing kutub yang hidup di tempat bersalju
akan memiliki rambut yang sangat tebal agar tetap hangat. Contoh lainnya,
tumbuhan saat kekurangan air akan menggugurkan daunnya agar air tidak
banyak menguap lewat daun.
2.2.3. Klasifikasi Makhluk Hidup
1. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Makhluk hidup sebagai objek kajian biologi sangat beraneka ragam.Agar
mudah mempelajarinya, para ahli melakukan klasifikasi untuk
menyederhanakannya. Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan
makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya. Cabang ilmu
biologi yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi
(Yunani, taxis = susunan, nomos = aturan). Klasifikasi makhluk hidup
dilakukan secara sistematis dan bertahap.
Organisme-organisme yang memiliki persaman tertentu dimasukkan ke
dalam satu kelompok. Dari anggota kelompok tersebut, dicari lagi persamaan
dan perbedaan ciri lainnya untuk membentuk kelompok yang lebih kecil. Hal
ini berdasarkan kajian evolusi bahwa organisme dalam satu kelompok
memiliki hubungan kekerabatan yang dekat. Makin banyak persaman ciri,
makin dekat pula kekerabatannya. Contohnya, ular memilikihubungan
kekerabatan yang lebih dekat dengan kadal daripada dengan ayam.Adapun
tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah:
a. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang
dimiliki.
b. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis lain.
c. Mengetahui hubungan kekerabtan makhluk hidup.
d. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum
memiliki nama.
e. Membandingkan dan mempelajari makhluk hidup, membandingkan
berarti mencari perbedaan dan persamaan ciri atau sifat makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup juga memiliki peran penting bagi kepentingan
manusia. Berikut manfaat klasifikasi makhluk hidup diantaranya yaitu:
a. Pengelompokan memudahkan kita mempelajari organisme yang beraneka
ragam.
9
b. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antar
makhluk hidup yang satu dengan yang lain.
2. Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Ada beberapa dasar yang harus kita perhatikan dalam mengelompokan
makhluk hidup. Berikut dasar-dasar dalam mengklasifikasi makhluk hidup.
a. Berdasarkan Pada Persamaan dan Perbedaan Ciri-Ciri Fisik
Semakin banyak persamaan, maka akan semakin dekat hubungan
kekerabatannya. Sedangkan semakin sedikit persamaannya, makin jauh
kekerabatannya.
b. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
Ciri morfologi dapat dilihat dari bentuk luar tubuh makhluk hidup. Seperti
bentuk paruh dan bentuk cakar pada hewan serta bentuk pohon dan bentuk
bunga pada tumbuhan.Untuk ciri anatomi bisa dilihat dari struktur tubuh
organisme, seperti ada atau tidaknya sel trakea atau kambium.
c. Berdasarkan Ciri Biokimia
Ciri klasifikasi makhluk hidup juga dilakukan berdasarkan ciri biokomia.
Bisa dilihat pada enzim, protein, DNA, dan lainnya.
d. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup,
dan cara hidupnya.
e. Kesamaan genetik, khususnya kesamaan struktur bahan genetiknya, yaitu
DNA.
3. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
a. Klasifikasi Dikotom dan Kunci determinasi
Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan
dalam kelompok-kelompok berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki.
Kelompok-kelompok tersebut dapat berukuran besar hingga kelompok
kecil dari segi jumlah anggota kelompoknya. Kelompok-kelompok
tersebut disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan. Makin ke bawah
persamaan yang dimiliki anggota di dalam tingkatan klasifikasi tersebut
makin banyak dan memiliki perbedaan makin sedikit. Urutan kelompok
ini disebut takson. Orang yang pertama melakukan pengelompokan ini
adalah Linnaeus (1707-1778) berdasarkan kategori yang digunakan pada
waktu itu.
10
Berikut merupakan tingkatan takson utama :
1) Kingdom, merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup.
Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni
dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker
tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain: Monera, Proista,
Fungi, Plantae, dan Animalia
2) Filum/divisio (keluarga besar), Nama filum digunakan pada dunia
hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau
division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua
persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas
sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain
phyta dan mycota.
3) Classis (kelas), Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari
filum atau divisio
4) Ordo (bangsa), Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia
tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
5) Family (keluarga), Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo.
Nama famili tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan
untuk hewan biasanya diberi nama idea.
6) Genus (marga), genus adalah takson yang lebih rendah dariada family.
Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf
capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring
atau dibedakan dari huruf lainnya.
7) Species (jenis). Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat
melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan
keturunan yang fertile (subur).
11
Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan
memerhatikan beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu
diperhatikan. Berikut contohnya.
1. Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan
bunga.
2. Habitusnya, apakah berupa pohon, perdu atau semak.
3. Bentuk dan ukuran daun.
4. Cara berkembang biak, apakah dengan seksual (generatif) atau
aseksual (vegetatif).
Kriteria Klasifikasi Hewan
Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam
mengklasifikasikan hewan, para ahli juga mengklasifikasi dengan
melihat kriteria berikut ini.
1. Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum
mempunyai saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat tinggi
mempunyai lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus.
2. Kerangka (skeleton), apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton)
atau di dalam tubuh (endoskeleton).
3. Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.
Kunci Determinasi
Kunci determinasi atau disebut juga kunci dikotom merupakan
salah satu cara pengelompokkan organisme pada takson atau
tingkatannya. Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang
dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, famili,
genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini
adalah identifikasi dari klasifikasi makhluk hidup dengan
menggunakan kunci dikotom.
12
Kunci dikotom berisi keterangan yang disusun berpasangan dan
menunjukkan ciri yang berlawanan. Kunci determinasi merupakan cara
atau langkah untuk mengenali organisme dan mengelompokkannya
pada takson makhluk hidup. Kunci determinasi adalah uraian
keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup yang disusun berurut mulai
dari ciri umum hingga ke ciri khusus untuk menemukan suatu jenis
makhluk hidup. Kunci determinasi yang paling sederhana ialah kunci
dikotom. Kunci dikotom berisi keterangan yang disusun berpasangan
dan menunjukkan ciri yang berlawanan.Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah seperti
berikut.
1. Kunci harus dikotomi.
2. Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik,
(contoh: tumbuhan berumah satu …, tumbuhan berumah dua …)
3. Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif, sehingga satu
bagian dapat diterima dan yang lain ditolak.
4. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang
bersifat relatif dalam kuplet, contohnya panjang daun 4-8 cm, daun
besar atau kecil.
5. Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati.
6. Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan
kata yang sama.
7. Setiap kuplet diberi nomor.
8. Buat kalimat pertanyaan yang pendek.
Contoh Klasifikasi Dikotom dan Kunci Determinasi pada
Tumbuhan
13
a. Tumbuhan yang berspora....................................................2a
b. Tumbuhan yang tidak berspora...........................................3a
a.Tumbuhan yang berbatang jelas...........................................Suplir
b.Tumbuhan yang tidak berbatang jelas.................................Lumut
a.Berbiji tertutup.....................................................................4a
b.Berbiji terbuka....................................................................Melinjo
a.Biji berkeping dua....................................................................5a
b.Biji berkeping ....................................................................Jagung
a.Berbunga kupu kupu...........................................................Kedelai
b. Berbunga terompet.............................................................Terung
Contoh Klasifikasi dikotomi dan kunci determinasi pada hewan
14
Nomor Kunci : 1b – 3b – 5b – 7b – 8a; nama makhluk hidup :
buaya
Nomor Kunci : 1b – 3b – 5b – 7b – 8b ; nama makhluk hidup :
burung
Tata Nama Nomenklatur
Tata nama binomial atau binomial nomenklatur merupakan
aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang
terdiri dari dua kata (binomial berarti ‘dua nama’) dari sistem taksonomi
(biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang
dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau
bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk
fungi, tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus),
namun kemudian segera diterapkan untuk bakteri pula. Penamaan
binomial (binomial nomenklatur) juga dapat memudahkan dalam
determinasi/menentukan dan memastikan jenis makhluk hidup. Cara
penulisan nama ilmiah makhluk hidup dapat memudahkan manusia
mengenali kelompok suatu makhluk hidup. Sehingga, seseorang dapat
lebih mudah dalam mempelajarinya.
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
1. Spesies terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus,
sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton
specificum).
2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf
pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil.
3. Nama spesies menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan,Nama
spesies harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa
miring, garis bawah, atau lainnya).
4. Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata
kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
5. Jika nama spesies hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan
nama spesies, melainkan nama subspesies (anak jenis), yaitu nama
takson di bawah spesies.
15
6. Nama spesies juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut,
misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial
Linnaeus.
7. Nama famili diambil dari nama genus organisme yang bersangkutan
ditambah akhiran -aceae (untuk tumbuhan) dan -idae (untuk hewan).
Contoh:
Solanum + -aceae = Solanaceae
Canis + -idae = Canidae
8. Pemberian nama divisi, kelas, dan ordo untuk tumbuhan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
16
Eubacteria ialah kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan
dari sumber karbon yang sederhana dan hidup di lingkungan
biasa
Archaebacteria ialah kelompok bakteri yang dapat hidup di
lingkungan ekstrim, misalnya pada sumber air panas, di dalam
laut dengan kadar garam tinggi, atau di tempat yang asam.
b) Kingdom Protista
Kingdom ini terdiri dari organisme yang memiliki selaput inti
dan bersel tunggal. Protista dapat ditemui di mana saja, baik di air
tawar, air laut, daerah lembab, atau pun hidup bersimbiosis dengan
organisme lain. Protista dikelompokkan menjadi tiga, yaitu protista
menyerupai hewan (Protozoa), protista menyerupai tumbuhan
(Ganggang), dan protista menyerupai jamur. Hampir semua protista
hidup di air karena mereka tidak memiliki pelindung yang dapat
menjaga tubuhnya dari kekeringan.
Sebenarnya, ciri-ciri dari kingdom Protista ini cukup beragam.
Ada beberapa makhluk hidup yang bersel satu, dan ada juga yang
bersel banyak. Ada yang sifatnya menyerupai hewan (tidak dapat
membuat makanannya sendiri), ada yang sifatnya menyerupai
tumbuhan (mampu membuat makanannya sendiri), dan ada juga
yang menyerupai jamur. Kelompok Protista yang menyerupai hewan
disebut protozoa. Sementara yang menyerupai tumbuhan disebut
dengan alga. Beberapa contoh kelompok Protista: Amoeba, Euglena,
Paramecium, Saprolegnia. Protista juga ada yang menyerupai
hewan. Kelompok Protista ini disebut protozoa. Kelompok protozoa
di antaranya adalah Paramecium, Entamoeba coli yang terdapat pada
usus besar dan dapat mengakibatkan penyakit diare, dan
Plasmodium malariae yang terdapat pada sel darah merah dan
mengakibatkan penyakit malaria
c) Kingdom Fungi
Kingdom ini umumnya bersel banyak, punya membran inti, dan
memiliki peran sebagai dekomposer pada lingkungan. Jamur
mendapatkan makanan dengan cara saprofit atau parasit. Kelompok
17
jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang
memperoleh makanan dengan cara menguraikan sisa makhluk hidup
lain. Tidak berklorofil, berspora, tidak mempunyai akar, batang, dan
daun. Jamur hidupnya di tempat yang lembab, bersifat saprofit
(organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah
mati atau yang sudah busuk) dan parasit (organisme yang hidup dan
mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya). Tubuh
jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling
bersambungan membentuk miselium. Pada umumnya, jamur
berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium.
Contoh jamur: jamur roti, ragi tape, jamur tiram putih, dan jamur
kayu. Jamur dibagi menjadi 6 divisi, yaitu Myxomycotina (jamur
lendir), Oomycotina, Zygomycotina, Ascomycotina,
Basidiomycotina, dan Deuteromycotina
d) Kingdom Plantae
Plantae atau tumbuhan ialah organisme yang mempunyai
membran inti (Eukariotik) yang dapat membuat makanannya sendiri
dan bersel banyak. Pada umumnya plantae hidup di darat.
Perkembangbiakannya bisa secara kawin dan tidak kawin.
Berdasarkan klasifikasi lima kingdom, kingdom Plantae (tumbuhan)
dibagi ke dalam beberapa filum, yakni Lumut (Bryophyta), Paku-
pakuan (Pteridophyta), serta tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
Bedasarkan ada tidaknya pembuluh,tumbuhan di klasifikasikan
seperti berikut.
Tumbuhan tidak berpembuluh (Thallophyta) yang meliputi
lumut (Bryophyta).
Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) yang meliputi paku-
pakuan (Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku
Tumbuhan lumut dan paku adalah tumbuhan yang memiliki
spora. Berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif.
Tumbuhan tersebut memiliki klorofil dan berfotosintesis.
Habitatnya menyukai tempat yang lembab.tumbuh-tumbuhan
18
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu tumbuhan tidak
berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan tidak
berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki berkas
pengangkut. Kelompok tumbuhan ini belum dapat dibedakan antara
akar, batang, dan daun, misalnya tumbuhan lumut. Kelompok
tumbuhan lumut (Bryophyta) cirinya belum mempunyai akar,
batang, dan daun sejati. Struktur yang menyerupai akar disebut
rhizoid, berspora, dan berklorofil.
Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang memiliki berkas
pengangkut dan sudah dapat dibedakan antara akar, batang, dan
daun. Tumbuhan berpembuluh disebut tumbuhan berkormus.
Tumbuhan berkormus terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok
kormofita berspora dan kormofita berbiji. Kormofita berbiji
mempunyai bunga dan biji. Kormofita berspora tidak mempunyai
bunga, misalnya tumbuhan paku (Pteridophyta). Tumbuhan paku
memiliki ciri mempunyai akar, batang, daun sejati, tidak berbunga,
dan tidak berbiji. Ciri lain dari tumbuhan paku adalah daun muda
yang menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang menghasilkan
spora disebut sporofil dan ada pula daun yang tidak menghasilkan
spora disebut tropofil.
Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Spermatophyt berasal dari bahasa Yunani yaitu “sperma” yang
berarti biji dan “phyton” yang berarti tumbuhan. Biji merupakan
hasil pembuahan antara benang sari dan putik di bunga serta menjadi
cikal bakal dari individu baru. Spermatophyta dibagi menjadi dua
subdivisi yaitu angiospermae (berbiji tertutup) dan gymnospermae
(berbiji terbuka). Spermatophyta hidup di darat dan beberapa hidup
di air (misalnya teratai). Spermatophyta memiliki batang, akar dan
daun sejati. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dikelompokkan
menjadi tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji
tertutup (Angiospermae).
Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut.
19
1) Berbiji telanjang karena bijinya tidak dibungkus oleh daun
buah.
2) Alat reproduksi berupa bangun seperti kerucut yang disebut
strobilus. Ada dua strobilus yaitu strobilus jantan dan betina.
3) Batang besar dan berkambium.
4) Berakar tunggang dan serabut.
5) Daun selalu hijau, sempit, tebal, dan kaku. Contoh tumbuhan
berbiji terbuka adalah: juniper, cemara, damar, pinus,
belinjo, pakis haji.
Tumbuhan Angiospermae ada dua, yaitu tumbuhan berkeping
satu (monokotil) yang dapat diamati berdasarkan ciri-ciri
sebagai berikut:
1) Memiliki satu keping daun lembaga, berakar serabut, batang
tidak berkambium, berkas pembuluh pengangkut tersebar,
tulang daun sejajar atau melengkung, dan kelopak bunga
pada umumnya kelipatan tiga.
2) Tumbuhan berkeping dua (dikotil) memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: memiliki dua keping daun lembaga, berakar
tunggang, batang berkambium, tulang daunnya menjari atau
menyirip, berkas pengangkut tersusun dalam satu lingkaran,
kelopak bunga kelipatan empat atau lima.
e) Kingdom Animalia
Animalia atau hewan adalah organisme yang memakan makhluk
hidup lain untuk kebutuhan makanannya. Sel-sel hewan tidak
memiliki dinding sel. Hewan ada yang tinggal di laut, di air tawar,
dan juga di darat.Namun, klasifikasi ini ternyata masih dianggap
memiliki kelemahan. Sistem klasifikasi 5 kingdom belum mampu
mengklasifikasikan kingdom monera secara tepat. Di dalam
kingdom monera masih terdapat banyak perbedaan yang signifikan,
seperti dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns,
membran lipid, dan lainnya.Walaupun dalam pengelompokan
makhluk hidup telah kita ketahui diklasifikasikan dengan sistem
kingdom, tapi sebenarnya klasifikasi makhluk hidup dapat dilakukan
dengan berbagai sistem. Dunia hewan dikelompokkan menjadi dua,
20
yaitu hewan tidak bertulang belakang (avertebrata) dan hewan
bertulang belakang (vertebrata).
1) Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata)
Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dikelompokkan
menjadi delapan kelompok, yaitu hewan berpori (Porifera),
hewan berongga (Coelenterata), cacing pipih (Platyheminthes),
cacing gilig (Nemathelminthes), cacing berbuku-buku
(Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan berkulit duri
(Echinodermata), dan hewan dengan kaki beruas-ruas
(Arthropoda).
Porifera
Porifera adalah hewan yang mempunyai pori-pori. Hewan
ini tubuhnya seperti spons. Habitatnya di perairan, warna
tubuhnya bermacam-macam: merah, kuning, dan hijau.
Contoh hewan porifera: Spongilla, Euspongia, Poterion,
Scypha.
Coelenterata
Coelentara adalah hewan berongga, mempunyai tentakel
untuk menangkap mangsa, pada permukaan tentakel
terdapat sel beracun yang menyengat. Tubuhnya ada yang
berbentuk polip yang menempel pada tempat hidupnya, dan
ada yang berbentuk medusa yang bergerak aktif melayang-
layang di air seperti payung. Ubur-ubur, bunga karang,
obelia, hydra, anemon adalah contoh hewan Coelenterata.
Cacing (vermes)
Cacing adalah hewan bertubuh lunak, tak bercangkang, dan
tubuhnya simetris bilateral. Berdasarkan bentuk tubuhnya,
ada tiga kelompok yaitu cacing pipih (Platyheminthes)
contohnya cacing hati, cacing pita; cacing gilig
(Nemathelminthes) tubuhnya bulat panjang dan tidak
bersegmen, contohnya: cacing perut, cacing kremi, cacing
tambang , cacing gelang, (Annelida) tubuhnya beruas-ruas
seperti cincin, contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet.
Mollusca
21
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, banyak
lendirnya,dan terbungkus oleh mantel. Ada yang memiliki
cangkang yang berfungsi untuk melindungi tubuh.
Habitatnya di darat dan air. Contoh hewan Mollusca adalah
cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram, remis.
Echinodermata
Echinodermata adalah hewan yang tubuhnya diselimuti duri,
ada lempengan zat kapur/zat kitin yang keras. Tubuhnya
simetri radial dengan lima lengan. Pada tubuhnya, terdapat
sistem ambulakral untuk alat gerak, bernapas, dan
menangkap mangsa. Ada 5 kelas yaitu Asteroidea
(contohnya bintang laut), Echinoidea (contoh landak laut,
bulu babi), Ophiuroidea (contohnya bintang ular), Crinoidea
(contohnya lilia laut), Holothuroidea (contohnya teripang
laut).
Arthropoda
Arthropoda adalah hewan berbuku-buku, tubuhnya
dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Tubuhnya
terbungkus zat kitin yang keras, memiliki alat indra yang
peka terhadap sentuhan dan bau-bauan, memiliki mata faset
yaitu mata majemuk terdiri atas beribu-ribu mata kecil
berbentuk segi enam. Arthropoda ada 4 kelas,yaitu Insecta
(serangga) contohnya belalang, lebah, kumbang; Crustacea
(udang-udangan) contohnya udang, kepiting, rajungan;
Arachnoidea (laba-laba) contohnya laba-laba, kalajengking,
kutu, caplak; Myriapoda (lipan) contohnya kelabang, kaki
seribu.
2) Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)
Hewan vertebrata ada lima kelompok yaitu pisces, amphibia,
reptilia, aves, dan mamalia.
Pisces
Pisces (ikan) merupakan seekor hewan yang hidup didalam
air, mereka dapat bernafas didalam air karena mempunyai
insang. Pisces dapat ditemukan di air tawar (danau maupun
22
sungai) atau air asin (laut maupun samudra). Pisces
merupakan hewan yang berdarah dingin (poikiloterm), yang
artinya suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan suhu air
ditempat dia hidup.
Amphibia
Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata,
dengan jumlah hanya 3.000 spesies. Seperti ikan dan reptilia,
amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak
dapat mengatur suhu badannya sendiri. Untuk itu, amfibi
memerlukan matahari untuk menghangatkan badan.
Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan
melakukan pernapasan menggunakan insang. Seiring
dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembang
dan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan.
Reptilia
Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang
sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Ciri umum
kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah
seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik.Kulit
ini menutupi seluruh permukaan tubuh dan pada beberapa
anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau
melakukan pergantian kulit baik secara total yaitu pada
anggota Sub-ordo Ophidia dan pengelupasan sebagian pada
anggota Sub-ordo Lacertilia.
Aves
Aves merupakan hewan vertebrata yang seluruh tubuhnya
ditutupi oleh bulu. Bulu tersebut berasal dari epidermis kulit
dan merupakan modifikasi dari sisik pada hewan reptil. Bulu
pada burung dapat beradaptasi pada lingkungannya
membentuk sayap sehingga sebagian aves memiliki
kemampuan untuk terbang.
Mamalia
Hewan Mamalia disebut juga dengan hewan menyusui,
karena Mamalia merupakan hewan yang memiliki kelenjar
23
susu sebagai sumber makanan bagi anaknya, tubuhnya
ditutupi oleh rambut, bertulang belakang atau hewan
vertebrata serta juga berdarah panas. Mamalia tersebut
mempunyai atau memiliki lebih dari > 5000 spesies yang
tersebar di seluruh penjuru dunia. Indonesia mempunyai
kurang lebih sekitar 165 spesies endemik hewan mamalia.
24
diketahui/dikehendaki oleh manusia, atau berdasarkan sifat lainnya.
Tokoh-tokoh ilmuan yang termasuk menggunakan konsep
pengelompokan makhluk hidup sistem Artifisial ini, di antaranya
adalah Aristoteles dan Carolus Linnaeus.
Adapun ciri yang digunakan dalam klasifikasi sistem artifisial
berupa struktur morfologi, anatomi, dan fisiologi (terutama alat
reproduksi dan habitatnya). Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan
artifisial pengelompokannya melalui dasar habitat (tempat hidup),
dan habitus atau berdasarkan bentuknya (berupa pohon, perdu,
semak, ternak dan memanjat).
b. Klasifikasi Sistem Filogenetik
Klasifikasi sistem filogenetik muncul setelah adanya teori
evolusi yang dikemukakan oleh para ahli biologi, dan sistem ini
pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859.
Menurut Darwin, terdapat hubungan antara klasifikasi dengan
evolusi makhluk hidup.Sistem filogenetik ini umumnya disusun
berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan yang ada antara takson yang
satu dengan yang lainnya. Selain mencerminkan persamaan dan
perbedaan sifat morfologi, anatomi, maupun fisiologinya, sistem
filogenetik juga menjelaskan mengapa makhluk hidup semuanya
memiliki kesamaan molekul dan biokimia, tapi berbeda-beda bentuk
susunan dan fungsinya pada setiap jenis makhluk hidup.Pada
dasarnya, klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan
persamaan fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar,
tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang
mengacu pada hubungan evolusioner sejak jenis nenek moyang,
hingga keturunan-keturunannya. Sistem klasifikasi filogenetik ini
pun menjadi dasar dalam perkembangan sejarah klasifikasi 5
kingdom.
25
2.3. Klasifikasi Alam dan Lingkungannya Dikaji Dalam Bidang Kimia
2.3.1. Klasifikasikan Materi
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah
ruang. cara untuk melakukan observasi terhadap berbagai keragaman mater,
langkah mudah yang dapat dilakukan untuk melakukan klasifikasi materi adalah
sebagai berikut.
Mengamati karakteristik benda tersebut.
Mencatat persamaan dan perbedaan sifat benda masing-masing.
Memasukkan benda-benda yang memiliki persamaan sifat ke dalam satu
kelompok.
Memberi nama yang sesuai pada setiap kelompok benda tersebut.
Salah satu klasifikasi paling mudah untuk mengklasifikasikan materi adalah
berdasarkan wujudnya. Berdasarkan wujudnya, materi dapat dikelompokkan
menjadi:
26
Padat Cair Gas
Jarak antarpartikel zat Jarak antarpartikel zat cair lebih Selisih jarak
padat sangat rapat. renggang. antarpartikel gas
sangat renggang.
Gambar Susunan molekul dari zat padat, zat cair, dan zat gas
Sumber: https://pskji.org/136679/sebutkan-sifat-atau-karakteristik-bentuk/
A. Unsur, Senyawa, dan Campuran
1. Unsur
Materi di alam dapat dibagi menjadi zat tunggal dan campuran. Zat
tunggal yang ada di alam dapat dibagi menjadi unsur dan senyawa. Unsur
merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih
sederhana dan akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur
tersebut. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi
27
zat yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Bagian terkecil dari unsur
adalah atom. Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur logam
dan non logam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, seng dan contoh unsur
non logam adalah karbon, nitrogen, dan oksigen. Simbol unsur dibuat untuk
memudahkan dalam penulisan nama unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya.
Simbol unsur yang digunakan saat ini secara internasional adalah menurut
Jons Jacob Berzelius.
Cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius:
Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama
latinnya.
Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
Bagi unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari
nama unsur tersebut.
Contoh: Karbon (nama latin: Carbon), dilambangkan dengan: (C) Kalsium
(nama latin Calsium), dilambangkan dengan (Ca). Unsur logam dan nonlogam
memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia. Berikut perbedaan sifat unsur
logam dan nonlogam.
28
proses pencampuran zat secara kimia, pembakaran atau penguraian
(dekomposisi) secara termal ataupun elektrik.
3. Campuran
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih dan
masih mempunyai sifat zat asalnya. Contoh beberapa campuran yang sering
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah susu cokelat, air sungai, udara,
batuan, garam beryodium, dan paduan logam.
a. Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zatzat
yang tercampur di dalamnya. Contoh campuran homogen adalah larutan
gula, larutan garam dan sirop. Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan
zat terlarut (solute). larutan terlihat homogen (serbasama) yang
menyebabkan zat terlarut dan pelarut dalam larutan tidak dapat dibedakan.
Larutan Asam, Basa, dan Garam
Asam
Asam banyak ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran.
Contohnya, jeruk, lemon, tomat, dan sayuran. cara
mengidentifikasi larutan asam Berikut ciri atau tanda dari larutan
asam.
a) Rasanya asam (tidak boleh dirasa kecuali dalam makanan)
b) Dapat menimbulkan korosif
c) Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
Basa
Basa merupakan larutan yang banyak kita jumpai dalam kehidupan
sehari- hari. Contoh benda yang mengandung basa ialah sabun
mandi, sabun cuci, sampo, pasta gigi, obat maag, dan pupuk.
Berikut sifat basa.
a) Terasa licin di kulit dan berasa agak pahit
b) Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
Beberapa contoh penerapan reaksi netralisasi dalam kehidupan
sehari-hari adalah untuk pengobatan bagi penderita sakit maag.
Garam
29
Garam dapur atau nama senyawa kimianya natrium klorida (NaCl).
Garam ini banyak digunakan dalam pengolahan makanan. reaksi
yang dapat membentuk garam adalah reaksi asam dan basa atau
reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi tersebut, dihasilkan garam
dan air.
Asam + Basa → Garam + Air
Indikator
larutan asam dan basa memiliki sifat-sifat yang khas. Salah satu cara
untuk membedakan asam atau basa adalah dengan menggunakan
indikator. Suatu indikator asam-basa adalah suatu senyawa yang
menunjukkan perubahan warna apabila bereaksi dengan asam atau
basa.
Indikator alami
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami.
Tumbuhan yang termasuk indikator alami akan menunjukkan
perubahan warna pada larutan asam ataupun basa. contoh
tumbuhan yang termasuk indikator alami adalah kunyit, bunga
mawar, kubis merah, kubis ungu, dan bunga kembang sepatu.
Indikator buatan
Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan
cair adalah kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu
lakmus biru dan lakmus merah. Kertas lakmus biru akan menjadi
merah dalam larutan asam. Kertas lakmus merah akan menjadi biru
dalam larutan basa.
b. Campuran Heterogen
Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu
dengan lain secara sempurna sehingga dapat dikenali zat penyusunnya.
Dengan demikian, pada campuran heterogen, seluruh bagiannya tidak
memiliki komposisi yang sama. Campuran pasir dan air di dalam gelas
merupakan salah satu contoh dari campuran heterogen.
Unsur senyawa Campuran
1. Zat tunggal 1. Zat tunggal 1. Campuran
2. Dapat diuraikan
30
2. Tidak dapat 3. Tersusun atas dua 2. Dapat
diuraikan jenis atom atau diuraikan
3. Terdiri atas satu lebih 3. Tersusun atas
jenis atom 4. Perbandingan dua jenis
massa zat atom/molekul
penyusunannya atau lebih
tetap 4. Perbandingan
massa zat
penyusunannya
tidak tetap
31
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
A. Klasifikasi alam dan lingkungannya dikaji Dalam Bidang Fisika
Perubahan fisika yaitu merupakan perubahan pada suatu materi yang tidak
menyebabkan pembentukan materi baru; artinya unsur-unsur penyusunnya akan
tetap sama dengan zat semula dan dapat dikembalikan ke wujud semula
(reversible) walaupun tidak melalui reaksi kimia. Klasfikasi dari perubahan fisika
yaitu terdiri dari beberapa bagian,diantaranya:
Peristiwa Perubahan Fisika karena Perubahan Wujud
Peristiwa Perubahan Fisika karena Perubahan Bentuk
Peristiwa Perubahan Fisika karena Perubahan Ukuran
Peristiwa Perubahan Fisika karena Perubahan Volume
Peristiwa Perubahan Fisika karena Pelarutan
B. Klasifikasi Alam dan Lingkungannya dikaji Dalam Bidang Biologi
Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya. Cabang ilmu biologi yang
mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi (Yunani, taxis =
susunan, nomos = aturan). Klasifikasi makhluk hidup dilakukan secara sistematis
dan bertahap.Organisme-organisme yang memiliki persaman tertentu dimasukkan
ke dalam satu kelompok. Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup
dikelompokkan dalam kelompok-kelompok berdasarkan persamaan ciri yang
dimiliki. Whittaker (1969),mengusulkan klasifikasi makhluk hidup menjadi lima
kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
C. Klasifikasi Alam dan Lingkungannya dikaji Dalma Bidang Kimia
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah
ruang. cara untuk melakukan observasi terhadap berbagai keragaman mater,
langkah mudah yang dapat dilakukan untuk melakukan klasifikasi materi adalah
dengan mengamati karakteristik benda tersebut,mencatat persamaan dan
perbedaan sifat benda masing-masing,memasukkan benda-benda yang memiliki
persamaan sifat ke dalam satu kelompok dan memberi nama yang sesuai pada
setiap kelompok benda tersebut.Bedasarkan wujudnya materi dapat dibagi menjadi
padat,cair dan gas. Materi di alam dapat dibagi menjadi zat tunggal dan campuran.
32
Zat tunggal yang ada di alam dapat dibagi menjadi unsur dan senyawa. Campuran
adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih dan masih mempunyai sifat
zat asalnya.
3.2. Saran
Dalam makalah ini, penyusun mengharapkan pembaca setelah membaca
makalah ini dapat lebih memahami tentang analisis materi IPA Terpadu Kelas VII
semester 1 dengan tema klasifikasi alam dan lingkungnya dalam kajian biologi, kimia,
dan fisika.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Oleh karena itu, kami berharap
agar rekan-rekan pembaca bisa memberi masukan berupa saran atau kritik untuk
makalah ini agar kita bisa menyempurnakan makalah ini. Sekian dari kami, akhir kata
kami ucapkan terima kasih.
33
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyarto, teguh dan Ismawati. Eny.2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan
Crayonpedia. 2010. Perubahan Fisika dan Kimia
Kimball, dkk. 2002.Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik dan Penilaian).
Bandung: Alfabeta.
Martoyo. dkk. 2003. Terampil Menguasai dan Menerapkan Konsep Kimia. Solo : PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Lumowa,Sonja,V,T.2012.Bahan Ajar Botani Tingkat Tinggi. Universitas mulawarman:
Samarinda
Muhammad Bintang Rizky.2021.Mengenal sistem maklhuk hidup,pengertian dan
tujuan.diakses pada tanggl 29 Maret 2023 diakses pada
link:https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=211199
34