Dosen Pengampu:
Dra. Zulminiati, M.Pd
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya,
sehingga penulis bisa menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sains
Anak Usia Dini. Makalah ini membahas mengenai “Ruang Lingkup Sains Anak
Usia Dini Terkait dengan fisika". Penulis berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan dapat memahami isi serta penjelasan dalam makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Zulminiati, M.Pd selaku
dosen pembimbing dan juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini dari awal hingga selesai.
Demikian makalah ini penulis buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang penulis angkat pada makalah ini, penulis
mohon maaf. Penulis juga menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembentukan sistem konseptual IPA (sains) tentu tidak dimulai ketika siswa
memasuki jenjang pendidikan di sekolah lanjutan, melainkan sejak ia duduk di
bangku pendidikan dasar, lebih khusus dalam pendidikan anak usia dini. Meskipun
secara eksplisit ilmu sains tidak dicantumkan dalam kurikulum pendidikan taman
kanak-kanak (TK), namun bukan tidak dibelajarkan pada anak. Bila dikaitkan
dengan implementasi Kurikulum 2013, di mana pembelajaran pada anak jenjang usia
sekolah dasar diterapkan secara tematik integrated melalui pendekatan saintifik,
maka pengenalan konsep sains tentu menjadi esensial. Tentu saja pembelajaran
dirancang agar sesuai dengan karakteristik usia siswa TK. Suyanto (2006)
mengemukakan bahwa “pengenalan sains untuk anak TK jika dilakukan dengan
benar akan mengembangkan secara bertahap kemampuan berpikir logis yang belum
dimiliki anak”. Kemampuan berpikir logis ini akan membawa nalar anak untuk
terbiasa melakukan kegiatan sains secara terstruktur dan sistematis. Lebih lanjut,
melalui pengenalan sains pada anak usia dini dapat dikembangkan keterampilan sains
anak. Keterampilan sains ini penting untuk dikembangkan sejak anak duduk di
bangku TK, dan ini akan menjadi bekal bagi mereka ketika memasuki jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Pelatihan dan pengembangan keterampilan sains pada anak usia dini dapat
dilakukan melalui berbagai kegiatan; salah satunya melalui fenomena. Terdapat
banyak fenomena alam, khususnya fenomena fisika yang dapat kita jadikan referensi
untuk membelajarkan sains pada anak usia dini dan mengembangkan keterampilan
sains mereka. Pengemasan yang menarik akan membuat konsep dan fenomena sains
memberikan pengalaman yang tidak saja berkesan bagi anak, tetapi juga menjadi
wahana perolehan pengetahuan secara tidak langsung. Tulisan ini mencoba
mengupas mengenai fenomena fisika dalam mengembangkan keterampilan sains
pada anak usia dini.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dapat difokuskan
sebagai berikut:
1. Apa itu konsep dasar fisika?
2. Bagaimana ruang lingkup materi pembelajaran?
3. Bagaimana strategi atau metode pembelajaran yang di gunakan?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui konsep dasar fisika
2. Mengetahui ruang lingkup materi pembelajaran, yaitu:
a. Macam-macam benda-benda sekitar
b. Magnet dan listrik
c. Cahaya dan suara
d. Tenggelam melayang dan mengapung
e. Macam-macam gerak benda
f. Wujud benda
3. Mengetahui strategi atau metode pembelajaran yang di gunakan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Permukaan kasar adalah permukaan benda yang tidak rata, banyak tonjolan dan
tidak licin.Contoh benda yang permukaannya kasar adalah permukaan ban
kendaraan, alas sepatu, alas sendal dan parutan.
2. Benda keras adalah benda yang memiliki sifat fisik yang sulit untuk ditekan atau
dibentuk dengan mudah. Mereka cenderung memiliki struktur yang padat dan
tahan terhadap deformasi. Contoh benda keras meliputi batu, besi, kayu keras,
dan kaca.
3
3. Benda lembut adalah benda yang mudah ditekan atau dibentuk dengan mudah.
Mereka biasanya memiliki struktur yang fleksibel atau mudah berubah bentuk.
Contoh benda lembut meliputi spons, kain, dan buah-buahan seperti tomat.
4. Benda lunak adalah benda yang memiliki sifat antara keras dan lembut. Mereka
bisa mengalami deformasi atau perubahan bentuk dengan relatif mudah, tetapi
tidak sefleksibel benda lembut. Contoh benda lunak adalah adonan roti atau karet.
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda lain yang terbuat dari bahan
mengandung besi. Meskipun anak mungkin beranggapan bahwa magnet merupakan
benda ajaib yang dapat menarik benda lain, namun kita dapat mengenalkannya
melalui fenomena yang ditunjukkannya. Anak dapat dilatihkan keterampilan
melakukan eksperimen, memprediksi benda yang dapat ditarik magnet dan benda
yang tidak dapat ditarik magnet, serta mengklasifikasikan dan mengomunikasikannya.
Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar
atau suatu energi yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-
harinya. Energi listrik ini digunakan dan dimanfaatkan untuk menggerakkan berbagai
alat elektronik yang berfungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia.
4
manusia. Frekuensi suara diukur dalam hertz (Hz) dan menentukan nada suara (pitch).
Amplitudo suatu gelombang bunyi berhubungan dengan tinggi nada atau titinada
bunyi tersebut. Suara dapat dipantulkan, didifraksikan, dan menimbulkan kebisingan
di berbagai lingkungan.
f) Wujud benda
1. Benda cair merupakan benda yang secara struktur kekakuan berada antara
benda padat dan gas. Biasanya air merupakan zat yang paling disenangi anak
karena sifatnya yang unik. Banyak fenomena fisika yang ditunjukkan oleh air,
seperti sifatnya yang dapat menembus benda tertentu tapi tidak dapat menembus
5
benda tertentu yang lain, sifat terapung dan tenggelam, selalu mengikuti bentuk
wadahnya, dan selalu berbentuk bola ketika diteteskan.
2. Benda padat merupakan benda yang secara struktur lebih kaku dibandingkan
wujud lainnya. Benda padat dapat dikenalkan pada anak melalui sifat-sifatnya
yang khas, seperti tidak mudah berubah bentuk, cenderung kaku (meskipun ada
benda padat yang sifatnya elastis), dan lebih kokoh. Ada banyak contoh benda
padat yang dapat ditemukan di sekitar anak, seperti balok atau kubus kayu, wadah
plastik atau kaca, bola, dan sebagainya. Beberapa benda padat tertentu dapat
berubah bentuk bila dipanaskan. Fenomena melelehnya lilin ketika dibakar
merupakan salah satu contohnya.
3. Gas yaitu benda yang tidak memiliki bentuk atau volume tetap. Partikel dalam
benda gas tersebar dan bergerak bebas. Contoh: udara, gas hidrogen, uap air.
6
- Anak dapat menggambarkan berbagai sumber perolehan energi yang
bervariasi.
-Anak dapat menyampaikan jenis energi yang digunakan dirumah
masing-masing.
Pelaksanaannya:
- Materi yang di perlukan :
7
Dua lembar kertas dengan ukuran yang sama, misal : ukuran A4
- Cara memainkan :
o Ambil dua kertas yang disiapkan
o Perlihatkan kepada anak-anak bahwa dua lembar kertas sama
ukurannya.
o Auruhlah salah satu seorang anak untuk meremas dan menggumpulkan
salah satu kertas tersebut.
o Jatuhkan kedua tersebut ke antai dan ketinggian yang sama
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sains merupakan suatu konsep yang perlu dibelajarkan pada anak sejak dini.
Pengenalan sains pada anak melalui metode dan pendekatan yang sesuai dapat
membantu anak untuk mempelajari sains secara lebih ringan namun bermakna.
Fenomena fisika merupakan salah satu fakta alamiah yang dapat digunakan untuk
membelajarkan sains pada anak. Lebih lanjut pembelajaran sains melalui fenomena
fisika dapat melatih dan mengembangkan keterampilan sains anak sehingga
berkontribusi pada daya nalar anak kelak di kemudian hari. Terdapat beberapa topik
sains yang dapat dikenalkan melalui pengamatan fenomena fisika yang terjadi di
sekitar anak, seperti mengenal benda padat, mengenal gerak benda, mengenal benda
cair, mengenal sifat terapung dan tenggelam, mengenal warna, mengenal benda elastis,
mengenal udara, mengenal bayang-bayang, mengenal neraca, mengenal api, mengenal
es, mengenal bunyi, serta mengenal benda magnet.
B. Saran
Pembelajaran sains pada program pendidikan anak usia dini, sampai saat ini
belum diimplementasikan secara utuh dan menyeluruh oleh para pengelola/tutor
PAUD sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu diperlukan kontribusi
pemikiran dan kebijakan pihak-pihak terkait yang berwenang dengan pengembangan
pembelajaran sains pada pendidikan anak usia dini.
9
DAFTAR PUSTAKA
Feynman, Richard P. (2011). "The Feynman Lectures on Physics Vol. 2". Addison-
Wesley.
Tipler, Paul A.; Mosca, Gene (2008). "Physics for Scientists and Engineers:
Electricity, Magnetism, Light, and Elementary Modern Physics". W. H.
Freeman and Company.
Halliday, David; Resnick, Robert; Walker, Jearl (2013). "Fundamentals of
Physics".
Purcell, Edward M. (1985). "Electricity and Magnetism". Cambridge University
Press.
Serway, Raymond A.; Jewett, John W. (2013). "Physics for Scientists and
Engineers with Modern Physics". Cengage Learning.
Hecht, Eugene (2016). "Optics". Pearson.
10