ADIWERNA
MASA HIDMAT 2018-2023
NAMA
NO URAIAN
PERANGKAT
1. Lembaga adalah perangkat departemen organisasi
Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan Nahdlatul Ulama berkaitan dengan suatu
bidang tertentu.
2. Ketua Lembaga ditunjuk langsung dan bertanggung
jawab kepada Pengurus Nahdlatul Ulama sesuai
1 LEMBAGA
dengan tingkatannya dan diangkat maksimal untuk
2 (dua) masa jabatan.
3. Pembentukan jumlah dan penghapusan lembaga
MWC NU Kec. Adiwerna ditetapkan oleh
permusyawaratan MWC NU Kec. Adiwerna sesuai
dengan kebutuhan penanganan program.
1. Badan otonom adalah perangkat organisasi
Nahdlatul Ulama yang berfungsi melaksanakan
kebijakan Nahdlatul Ulama yang berkaitan dengan
kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan
perseorangan.
2. Badan Otonom berkewajiban menyesuaikan dengan
aqidah, asas dan tujuan Nahdlatul Ulama.
3. Kepengurusan Badan Otonom diatur menurut
Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga
masing-masing sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama.
3 BADAN OTONOM 4. Keputusan Konferensi dan Musyawarah Kerja
Badan Otonom MWC NU harus dilaporkan kepada
Pengurus MWC NU Kec. Adiwerna selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan sejak kegiatan yang
dimaksud selesai dilaksanakan.
5. Dalam melaksanakan program, Badan Otonom
memiliki keleluasaan sepanjang tidak bertentangan
dengan kebijakan Nahdlatul Ulama.
6. Pengurus MWC NU Kec. Adiwerna berhak
mengadakan perubahan atas kebijakan Badan
Otonom jika ada hal-hal yang bertentangan dengan
garis kebijakan atau program MWC NU Kec.
Adiwerna.
JUKLAK ADMINISTRASI NAHDLATUL ‘ULAMA
KEC. ADIWERNA
Demi tertibnya administrasi dilingkungan Nahdlatul ‘Ulama, maka perlu kami
sampaikan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Administrasi yang diatur sebagai
berikut :
A. Surat Masuk
1. Surat Masuk dibuka dan diagendakan oleh sekretaris/Staff Sekretariat.
2. Surat diagendakan sesuai nomor urut masuk/tanggal masuk surat dan diberi
lampiran disposisi yang sudah diisi keterangan dan tanggal terima.
3. Setelah dilampiri lembar disposisi, surat disampaikan kepada yang
bersangkutan sesuai dengan maksud surat (jangan lupa untuk dicopy terlebih
dahulu untuk arsip).
4. Setelah dibaca oleh yang bersangkutan, supaya diberi catatan pada lembar
disposisi. Apabila surat tersebut perlu dibalas/ditanggapi, supaya dibuatkan
pokok-pokok balasan/tanggapan dan diserahkan kepada sekretaris/staf
sekretariat.
5. Surat yang harus dibalas/ditanggapi, segera dibauatkan balasanya oleh
sekretaris/ staf sekretariat sesuai dengan poko-pokok pikiran yang telah
dibuat oleh pembuat disposisi.
6. Surat segera di bendel file surat masuk, apabila sudah diproses.
7. Surat masuk harus diagendakan dalam file secara terpisah antara surat yang
datang dari unsure NU dan luar NU (lembaga/instansi lain baik pemerintah
maupun non pemerintah).
A. Surat Keluar
1. Surat-surat undangan dan surat umum lainya diagendakan dan diberi nomor
tersendiri.
2. Surat Keputusan, Rekomendasi dan Instruksi diberi diagendakan dan diberi
nomor urut tersendiri.
3. Surat tugas dan surat Edaran diagendakan dan diberi nomor tersendiri.
4. Surat yang dikeluarkan oleh PCNU/ MWC NU/PRNU untuk pihak luar ( diluar
organisasi NU) harus disertai tembusan yang dikirimkan kepada pengurus NU
setingkat lebih tinggi.
5. Surat dari PRNU yang ditujukan kepada MWC NU harus disertai dengan
tembusan ke PCNU (hal ini dimaksudkan untuk mengadakan pemantauan).
6. Surat dari PRNU yang ditujukan kepada PCNU harus disertai dengan
tembusan ke MWC NU.
7. PRNU yang akan mengundang PCNU harus atas sepengetahuan /
rekomendasi dari MWC NU.
8. Pengurus PR NU yang akan mengundang PCNU harus atas
sepengetahuan/rekomendasi dari MWC NU.
9. MWC NU yang akan mengundang PWNU harus atas sepengetahuan /
Rekomendasi dari PCNU.
10.Lembaga yang akan mengundang perangkatnya harus atas sepengetahuan /
rekomendasi dari Pengurus NU sesuai dengan tingkatanya.
11.Semua jenis persuratan ditandatangani oleh empat orang, yaitu unsur
Syuriah (Rois/Wakil Rois dan Katib/Wakil Katib) dan unsur tanfidziyah
(Ketua/Wakil Ketua dan Sekretaris/Wakil Sekretaris).
12.Apabila dipandang perlu syuriah dapat membuat surat untuk menegur
Tanfidziyah, maka surat tersebut cukup ditandatangani oleh Rois dan Katib
sesuai tingkatanya.
B. Kop Surat
Kop surat dilingkungan NU terdiri atas Logo NU, Kepala Surat dan Alamat
Lengkap.
Contoh Keterangan :
- Logo tercetak dengan background warna hijau
- Tulisan Pengurus Majelis Cabang (atau sesuai tingkatan) tercetak dengan
huruf Kapital warna hijau
- Tulisan NAHDLATUL ‘ULAMA tercetak dengan warna hijau.
- Tulisan kabupaten tegal (atau sesuai jenjang tingkatan) tercetak warna hijau
- Tulisan alamat tercetak dengan warna hitam.
- Garis bawah terdiri garis tipis dan tebal dan tercetak warna hitam.
- Tulisan kabupaten tegal
C. Penomoran Surat dan Kode Surat
1. Penomoran surat
Nomor surat terdiri atas 5 (lima) kolom, masing-masing berurutan memuat
kode wilayah/daerah, nomor urut surat keluar, kode indeks surat, bulan
pembuatan surat (ditulis dengan angka Romawi), dan tahun pembuatan surat
(ditulis lengkap empat angka).
Contoh : 014/MWC/A/11.25.15/I/’18
Keterangan : MWC Jenjang Tingkatan Organisasi
11 Nomor Kode PWNU
25 Nomor Kode PCNU Kabupaten Tegal
15 Nomor Kode MWC NU Kec.Adiwerna
014 Nomor urut keluar surat
A Kode Indeks, untuk jajaran yang lebih rendah
I Bulan Pembuatan Surat
‘18 Tahun Pembuatan Surat
Kode indeks Surat untu Lembaga dan Lajnah MWCNU Adiwerna diatur
dengan urutan sebagai berikut :
o C.1 untuk LDNU
o C.2 untuk LBMNU
o C.3 untuk LWPNU
o C.4 untuk LP. Ma’arif NU
o C.5 untuk LAKPESDAM
o C.6 untuk LTMNU
o C.7 untuk LPNU
o C.8 untuk LPPNU
o C.9 untuk LESBUMI
o C.10 untuk LAZISNU
o C.11 untuk LKNU
PERLU DIINGAT :
Pada Nomor, Lampiran dan Perihal Surat; penulisan tidak boleh disingkat tapi
ditulis utuh. Banyaknya lampiran cukup ditulis dengan angka dan jika mau
menyebutkan banyaknya lembar ditulis dalam tanda kurung.
Contoh :
Nomor : 014/MWC/A/11.25.15/I/’18
Lampiran : 1 (3)
Perihal : UNDANGAN
Pada lampiran tertulis 1 (3), artinya banyaknya lampiran 1 (satu) item atau satu
permasalahan dan banyaknya ada 3 (tiga) lembar.
Perihal tertulis dengan huruf kapital Tebal tanpa disertai garis bawah.
Pada penunjukan Surat Cukup ditulis yang terhormat tanpa ada kata Kepada;
Yang Terhormat,
Pada alamat yang dituju tercetak dengan garis bawah.
PCNU Kabupaten Tegal
Jika alamat tidak jelas atau surat yang bersifat massal
di-
ditulis :
Slawi
di -
Tempat
PENGANGKATAN
Nomor : 001/MWC/A/11.25.15/I/’17
Bismillahirrohmanirrohim,
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul ‘Ulama Kecamatan Adiwerna, setelah :
Menimbang : 1. Bahwa setelah diselenggarakan Konferensi Majelis wakil Cabang Nahdlatul ‘Ulama
Kecamatan Adiwerna pada tanggal 23 Juli 2017 di Gedung MTsNU serta pemilihan
Rois dan Ketua, maka perlu dengan segera melengkapi dan menyusun personilia
Pengurus majelis wakil Cabang Nahdlatul ‘Ulama Kecamatan Adiwerna Masa Hidmat
2017-2022.
a) Bahwa Bapak/Saudara yang tercantum pada surat pengangkatan ini dianggap mampu dan
memenuhi syarat sebagai Pengurus majelis wakil Cabang Nahdlatul ‘Ulama kecamatan
Adiwerna.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Nahdlatul ‘Ulama Bab IX Pasal 23 Point (c).
2. Peraturan Dasar Nahdlatul ’Ulama Bab XIV Pasal 43.
Memperhatikan : 1. Saran dan Usulan dari Tim Formatur.
2. Aspirasi yang berkembang dikalangan Nahdliyyin.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Nama : ..........................................................................................
Pekerjaan : ..........................................................................................
Alamat : ..........................................................................................
Sebagai : ..........................................................................................