Program umum PGRI Kabupaten Kuningan Masa Bakti XXII Tahun 2020-2025 disusun dengan
sistematika : pendahuluan; landasan hukum; jati, sifat, semangat, visi, dan misi; program umum, program
keuangan dan asset; program kelengkapan organisasi DKGI, LKBH, BPLP, Badan Usaha, PGRI SLCC, LKPP,
Perempuan PGRI, dan SATGASUS PGRI Kabupaten Kuningan Masa Bakti XXII Tahun 2020-2025; dan
penutup.
I. Pendahuluan
PGRI sejak didrikannya sebagai organisasi perjuangan dan organisasi profesi, menjadi bagian tidak
terpisahkan dalam pembangunan bangsa untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik
Indonesia. Kata pertama yang terungkap dalam kongres pertama di Surakarta tanggal 25
November 1945 adalah pekik “Merdeka”, yang dipimpin oleh Ketua Umum Pertama Bapak Amin
Singgih berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dan sesuai dengan namanya Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI) , dengan jelas mempersatukan Guru, Pendidik, dan Tenaga
Kependidikan di seluruh Indonesia. The founding father PGRI memahami benar gerak zaman
bahwa PGRI didirikan sejalan dengan nafas perjuangan bangsa, sejalan dengan aspirasi guru,
pendidik, dan tenaga kependidikan dulu, kini, dan yang akan datang.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan dalam pasal 1 butir 6
dinyatakan bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya, serta berpartisifasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Butir 1 dinyatakan bahwa Guru adalah
pendidik yang profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada PAUD jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, pendidikan menengah. Dengan demikian legalitas PGRI sebagai organisasi profesi tidak
terbantahkan lagi sesuai dengan perundang-undangan yang ada.
Memasuki era revolusi industri 4.0 kita menyaksikan kemajuan teknoogi sebagai driver untuk
mengubah kehidupan manusia termasuk pendidikan kearah yang berlainan. Pendidikan
dihadapkan pada gejala yang sama sekali berbeda baik di dunia kerja, sistem perekonomian
maupun dalam pola interaksi kehidupan kita. Di abad ini timbul fenomena semakin
terintegrasinya dunia cyber dan dunia fisik yang melahirkan berbagai perubahan jenis kegiatan
ekonomi dan bisnis baru. Lahirnya jenis pekerjaan atau jabatan yang sama sekali baru itu
menuntut setiap orang agar mampu belajar sepanjang hayat. Perubahan itu berlangsung cepat
dan mengagumkan sehingga pendidikan kita harus cepat tanggap dalam menciptakan tatanan
baru dengan cara-cara yang lebih kreatif dan inovatif.
Digitalisasi pendidikan telah mengacak-ngacak metode dan model pembelajaran lama yang secara
konvensional telah kita kenal. Kegiatan belajar mengajar agar berubah total. Ruang kelas
mengalami evolusi kearah pola open classroom berupa pembelajaran digital yang mendorong
proses belajar yang lebih kreatif, partisipatif, beragam, dan menyeluruh. Guru lebih berperan
penting dalam kontektualisasi informasi serta bimbingan untuk perseta didik dalam praktek
diskusi daring. PGRI mengantisifasi perkembangan era digital dengan didirikan dan membangun
learning center yang dinamakan sebagai PGRI Smart Learnning and Character Center.
PGRI sebagai mitra strategis, kritis, dan konstruktif pemerintah dan pemerintah daerah daerah
terus berikhtiar membantu mewujudkan dan memajukan pendidikan nasional. Agenda
perjuangan PGRI bukan semata-mata untuk kepentingan anggotannyatetapi juga untuk
kepentingan peserta didik, masyarakat, dan Bangsa Indonesia. Hal ini sejalan dengan salah satu
Jati Diri PGRI sebagai organisasi perjuangan, sebagai mana dinyatakan dalam pembukaan
Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga.
PGRI sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan, dan organisasi ketenagakerjaan tempat
berhimpun para guru, tenaga kependidikan , dan pendidik lainnya di Indonesia berkhidmat
memajukan pendidikan melalui peningkatan profesionalitas, kesejahtraan, dan perlindungan,
sangat peduli dengan beragam permasalahan anggota dan upaya solusinya. PGRI aktif melakukan
berbagai upaya dan menawarkan solusi dan antisipasi terhadap berbagai persoalan guru, tenaga
kependidikan, dan pendidik lainnya termasuk dalam penyelesaian guru honorer, guru swasta,
bahkan guru di bawah kemenag. PGRI berusaha keras menjadi rumah aspirasi yang nyaman bagi
anggotannya.
Ditetapkan di : KUNINGAN
Pada Tanggal : 09 Juli 2020
Ketua, Sekretaris,