i
LEMBAR PENGASAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
Dokumen Kurikulum SMK NEGERI 4 BANJAR Kota Banjar Provinsi Jawa Barat untuk Program
Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan telah mendapatkan pertimbangan dari Komite Sekolah,
telah diverifikasi dan divalidasi pengawas SMK dan disahkan oleh Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah XIII Jawa Barat, dinyatakan berlaku mulai Tahun Pelajaran 2023/2024.
Ditetapkan di : Banjar
Tanggal : Juli 2023
Mengetahui,
ii
DAFTAR ISI
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, SMK Negeri 4 Banjar Kota Banjar telah menyusun Dokumen 1 Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang sekaligus juga penerapan kurikulum 2013 (Revisi 2018).
Penyusunan dokumen kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan salah satu
upaya mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah, sesuai
dengan karakteristik daerah dan lingkungan serta berorientasi pada kebutuhan peserta
didik.
Kurikulum SMK Negeri 4 Banjar Kota Banjar disusun dengan mengacu pada
delapan standar nasional pendidikan (SNP) ditetapkan oleh BSNP dan peraturan-peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) yang berkenaan dengan
implementasi kurikulum 2013 (Revisi 2018). Dokumen KTSP yang kami susun ini mulai
dilaksanakan pada tahun pelajaran 2023/2024.
Namun demikian, kami menyadari bahwa dokumen kurikulum ini masih belum
sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan
perubahan dan penyempurnaan kurikulum 2013 (Revisi 2018) yang merupakan sumber
acuan lainnya dalam penyusunan dokumen ini.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh warga sekolah dan
staff sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu untuk
menyusun dokumen ini. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap
segala upaya yang kita lakukan demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
a. Kondisi nyata
Jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari
usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun
ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun
2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.
Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat
ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
Di samping itu, arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif
dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern
seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of
Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Economic Cooperation
(APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga
Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
6
terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains
serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-
anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang
dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi
uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum
Indonesia.
Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi
ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain,
sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka, kurikulum harus
mampu membentuk manusia Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan
individu dan masyarakat untuk memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa
Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia.
Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus
pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa
generasi muda, misalnya pada kasus-kasus perkelahian massal. Walaupun belum ada
kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut berhulu dari kurikulum, namun beberapa ahli
pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya
adalah implementasi kurikulum yang terlalu menekankan aspek kognitif dan
keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang kurang
menantang peserta didik.
b. Kondisi Ideal
Kurikulum merupakan salah satu sumber daya pendidikan yang bisa
memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya
kualitas potensi peserta didik. Kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada
kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi manusia berkualitas (yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah) dan manusia terdidik (yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri) serta
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi
B. Dasar/Landasan Hukum
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, keutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinjya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga negar
yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengkung pencapaian tujuan tersebut
pengmebangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentungan peserta didik seta tuntutan lingkungan pada masa kini dan
yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan
dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,
Tahap kegiatan pengembangan KTSP secara garis besar meliputi: (1) penyusunan draf
berdasarkan analisis konteks; (2) reviu, revisi, dan finalisasi; serta (3) pengesahan oleh
pejabat yang berwenang. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur
dan diselenggarakan oleh tim pengembang kurikulum satuan pendidikan.
Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai
dengan kewenangannya berkewajiban melakukan koordinasi dan supervisi.
b. Pelaksanaan
c. Daya Dukung
a) Tim pengembang kurikulum satuan pendidikan terdiri atas: tenaga pendidik, konselor
dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan pengembangan
KTSP, tim pengembang kurikulum satuan pendidikan dapat mengikutsertakan komite
sekolah/madrasah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait.
b) Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai
dengan kewenangannya melakukan koordinasi dan supervisi.
Visi SMK Negeri 4 Banjar adalah “ Menjadi SMK Unggul Yang Menghasilkan
Lulusan Berkarakter dan Berdaya Saing Global ”. Diharapkan dengan visi tersebut
dapat memberikan dorongan, harapan dan inspirasi untuk maju bagi semua warga
sekolah.
a. Tujuan Umum
▪ Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha
Esa;
▪ Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab;
▪ Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia;
▪ Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan
hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.
a. Meningkatnya lulusan yang kompeten, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa ;
b. Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, yang memenuhi standar
kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan ;
c. Terjalinnya kerja sama profesional antara pendidik dengan tenaga kependidikan yang
terkoordinasi dengan baik ;
d. Tersusunnya manual mutu sebagai pedoman kerja ;
e. Meningkatnya komitmen, kemitraan dunia kerja dalam pembelajaran, penyaluran, dan
penyerapan lulusan ;
f. Menguatnya penerapan nilai-nilai karakter peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan ;
g. Terwujudnya sekolah sehat yang menerapkan budaya kerja ;
3) Tujuan Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ )
• Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga
kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam Kompetensi Keahlian yang
dipilihnya;
Secara konseptual
terminology/istilAh dan klasifikasi,kategori, pinsip,
generalisasi, teori, model, dan struktur yang
digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan
spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu
Secara procedural
pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau
kehiatan yang terkait dengan pengetahuan teknis,
spesifik, alogaritma, metode, dan kriteria untuk
menentukan prosedur yang sesuai berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, Negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
Secara metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri
sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari
pengetahuan teknis, detail, spesifik, komplek
kontekstual dan kondisional berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, Negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik dan vokasional untuk SMK.
Mata pelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan
didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar untuk SMK
adalah 48 jam pelajaran per minggu. Beban belajar dapat dinyatakan dalam satuan kredit
semester (sks) yang diatur lebih lanjut dalam aturan tersendiri. Kurikulum SMK dirancang
dengan struktur umum, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C.
1. Seni Budaya -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan -
3. Bahasa Sunda -
Jumlah A dan B 1.674
1. Seni Budaya - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2. - -
Kesehatan
3. Bahasa Sunda 2 2
Jumlah A dan B 18 18
C. Muatan Peminatan Kejuruan
a. Mata pelajaran (Mapel) dikelompokkan dalam bentuk kelompok Mata Pelajaran Muatan
Nasional, Muatan Kewilayahan, dan Muatan Peminatan Kejuruan.
b. Kelompok Muatan Nasional (A) yang semula disebut kelompok Mata Pelajaran Wajib A,
jumlah dan jenis mata pelajaran tetap sama, tetapi ada perubahan jumlah dan distribusi jam
pelajaran, dan khusus untuk Mapel Bahasa Inggris ditambahkan Bahasa Asing Lainnya serta
penambahan jumlah jam pelajaran. Penjelasannya sebagai berikut.
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
X XI XII
PER MINGGU
Kelompok A (Wajib) XII
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - - 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan - - XII 2
3. Bahasa Indonesia - - 3
4. Matematika - - 4
5. Sejarah Indonesia - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya - - 4
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya - - -
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan - - -
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu - - 16
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/ - - 33
MAK)
Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
30
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU - - 48
Bimbingan Konseling - - 1
Ekstrakurikuler wajib : kepramukaan dilaksanakan di luar pembelajaran
Keterangan:
Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada
dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan
lingkungan sosial budaya. Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan
oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan
peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah
perkembangan daerah serta potensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah
tersebut adalah seperti kebutuhan untuk:
1) Muatan lokal diajarkan pada setiap jenjang kelas mulai dari tingkat pra satuan
pendidikan hingga satuan pendidikan menengah. Khusus pada jenjang pra satuan
pendidikan, muatan lokal tidak berbentuk sebagai mata pelajaran.
Daya dukung pelaksanaan muatan lokal meliputi segala hal yang dianggap perlu dan
penting untuk mendukung keterlaksanaan muatan lokal di satuan pendidikan. Beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan adalah kebijakan mengenai muatan lokal, guru, sarana dan
prasarana, dan manajemen sekolah.
1) Kebijakan Muatan Lokal
Pelaksanaan muatan lokal harus didukung kebijakan, baik pada level pusat, provinsi,
kabupaten/kota, dan satuan pendidikan. Kebijakan diperlukan dalam hal:
• Kerja sama dengan lembaga lain, baik pemerintah maupun swasta;
• Pemenuhan kebutuhan sumber daya (ahli, peralatan, dana, sarana dan lain-lain);
dan
• Penentuan jenis muatan lokal pada level kabupaten/kota /provinsi
sebagai muatan lokal wajib pada daerah tertentu. Yang dimaksud daerah tertentu
adalah daerah yang memiliki kondisi khusus seperti: rawan konflik, rawan sosial,
rawan bencana, dan lain-lain.
2) Guru
Guru yang ditugaskan sebagai pengampu muatan lokal adalah yang memiliki:
• Kemampuan atau keahlian dan/atau lulusan pada bidang yang relevan;
• Pengalaman melakukan bidang yang diampu; dan
• Minat tinggi terhadap bidang yang diampu.
• Guru muatan lokal dapat berasal dari luar satuan pendidikan, seperti: satuan
pendidikan terdekat, tokoh masyarakat, pelaku sosial-budaya, dan lain-lain
3) Sarana dan Prasarana Sekolah
Kebutuhan sarana dan prasarana muatan lokal harus dipenuhi oleh satuan
pendidikan. Jika satuan pendidikan belum mampu m e m e n u h i kebutuhan
s a r a n a d a n p r a s a r a n a , m a k a pemenuhannya dapat dibantu melalui kerja sama
dengan pihak tertentu atau bantuan dari pihak lain.
4) Manajemen Sekolah
Untuk memfasilitasi implementasi muatan lokal, kepala sekolah:
• Menugaskan guru, menjadwalkan, dan menyediakan sumber daya secara khusus
untuk muatan local;
• Menjaga konsistensi pembelajaran sesuai dengan prinsipprinsip pembelajaran
umum dan muatan lokal khususnya; dan
• Mencantumkan kegiatan pameran atau sejenisnya dalam kalender akademik
Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
37
satuan pendidikan.
Muatan Lokal yang dikembangkan di SMKN 4 Banjar Bahasa Sunda.
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di
luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang terbagi menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib dan
pilihan.
• Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan
dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;
• Latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan
budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan
lainnya;
• Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis alquran, retreat; atau
1. Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang lebih
bersifat individualistis untuk menggali dan mengembangkan potensi pribadi untuk
menimba karier dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai
dengan kompetensi keahliannya, terkoordinasi dibawah koordinator BP kompetensi
keahliannya masing-masing.
2. Kegiatan ekstrakurikuler, yang bersifat pengembangan kemampuan prestatif dan
pengembangan kemampuan individual untuk berorganisasi diantaranya :
a. Ekstrakurikuler Wajib : Pramuka
Penilaian
Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian
dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan
pencapaian kompetensi peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada Pendidikan
Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada Pendidikan
Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta
didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus
untuk mencapainya.
Penilaian dalam Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan menggunakan
penilaian yang bersifat otentik mencakup penilaian sikap dan ketrampilan.
Penilaian sikap dengan menggunakan penilaian berdasarkan pengamatan,
penilaian diri, dan penilaian teman sebaya. Penilaian keterampilan dilakukan
dengan menggunakan penilaian unjuk kerja
b. Ekstrakurikuler Pilihan
▪ Sepak bola / Futsal
▪ Volley Ball
▪ Palang Merah Remaja ( PMR )
▪ PASKIBRA
▪ Keagamaan seperti Kelompok Remaja Mesjid
▪ Kesenian.
▪ Lingkungan Hidup
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di SMK Negeri 4 Banjar menggunakan bentuk sistem paket, yaitu Beban
belajar yang diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan
pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal
dan genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri
atas pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
2. Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri. Beban belajar
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan pendidikan yang menggunakan
Sistem Paket yaitu 0%-60% untuk SMK dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
3. Beban Belajar Kegiatan Praktik Kerja SMK
4. Beban belajar kegiatan praktik kerja di SMK diatur: (i) 2 (dua) jam praktik di sekolah setara
dengan 1 (satu) jam tatap muka, dan (ii) 4 (empat) jam praktik di dunia usaha dan industri
setara dengan 2 (dua) jam tatap muka.
5. Beban Belajar Tambahan
Komposisi beban belajar untuk peserta didik SMK/MAK terdiri atas kelompok A
(wajib), B (wajib), C1 (kelompok mata pelajaran bidang keahlian), C2 (kelompok
mata pelajaran dasar program keahlian), dan salah satu dari C3 (kelompok mata
pelajaran paket keahlian).
Peserta didik wajib menyelesaikan mata pelajaran yang tertuang dalam Struktur
Kurikulum. Satuan pendidikan dapat mengatur penyajian mata pelajaran secara
tuntas dengan prinsip ”on and off”, yaitu suatu mata pelajaran bisa diberikan hanya pada
semester tertentu dengan mempertimbangkan ketuntasan kompetensi pada setiap
semester.
4) Bentuk Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
5) Prosedur Penilaian
1. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
a. mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;
b. mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan;
c. menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
d. mendeskripsikan perilaku peserta didik.
2. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
d. memanfaatkan hasil penilaian; dan
e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
3. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
KELAS
MATA PELAJARAN XII
1 2
A. MUATAN NASIONAL
Mengacu pada peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor
3 tahun 2017 tentang penilaian hasil belajar oleh pemerintah dan penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan, pasal 8 peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan apabila
a. Menyelesaiakn seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
c. Mengikuti ujian sekolah
d. Lulus ujian sekolah
Kompetensi Inti (terlampir)
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga.
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok
sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-
1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-
2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-
Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
50
4.
Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong
royong, dan integritas atau 7 Karakter untuk mapel IPS dari 18 Karakter prioritas.
Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus
menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah
dilaksanakan sampai sekarang.
G. Penjurusan
H. Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Mengintegrasikan literasi dan menginsert literasi dalam RPP baik sebelum, sedang dan
sesudah pembelajaran.
Inilah yang sesungguhnya ingin kita tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi.
Tetapi pembentukan 4C. Beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai
sarana meraih kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan
sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4 C adalah jenis
softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat ketimbang sekadar
pengusaan hardskill.
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis,
reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang
mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.
Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam
menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan
kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan
mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.
KALENDER PENDIDIKAN
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan
memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.
Untuk tahun ajaran 2022/ 2023 kalender pendidikan SMK Negeri 4 Banjar dibuat setelah
ketentuan tersebut diatas ditetapkan oleh pemerintah/pemerintah daerah sebagai berikut:
SEMESTER 1
JULI AGUSTUS
2023 2023
Minggu Senin Selasa Rabu Kam Jum Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kami Jum Sabt
is at s at u
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
16 17 18 19 20 21 22 13 14 15 16 17 18 19
23 24 25 26 27 28 29 20 21 22 23 24 25 26
30 31 27 28 29 30 31
SEPTEMBER OKTOBER
2023 2023
Minggu Senin Selas Rabu Kam Jumat Sabt Minggu Seni Selas Rabu Kami Juma Sabt
a is u n a s t u
1 2 1 2 3 4 5 6 7
3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14
10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 18 19 20 21
17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28
24 25 26 27 28 29 30 29 30 31
NOVEMBER DESEMBER
2023 2023
Minggu Senin Selas Rabu Kami Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
a s
1 2 3 4 1 2
5 6 7 8 9 10 11 3 4 5 6 7 8 9
12 13 14 15 16 17 18 10 11 12 13 14 15 16
19 20 21 22 23 24 25 17 18 19 20 21 22 23
26 27 28 29 30 24 25 26 27 28 29 30
31
KETERANGAN:
Tanggal Kegiatan
17 Juli 2023 Hari pertama masuk sekolah
17 - 20 Juli 2023 Pengenalan Lingkungan Sekolah
19 Juli 2023 Libur Tahun Baru Islam 1445 H
21 - 22 Juli 2023 Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan
14 Agustus 2023 Pertemuan Pramuka Pendidikan Khusus
17 Agustus 2023 Libur hari Proklamasi Kemerdekaan RI
28 - 31 Agustus 2023 Pelaksanaan Asessmen Nasional SMA/SMK/SMALB dan yang Sederajat
2 - 3 September 2023 Pelaksanaan Asessmen Nasional Paket C
18 - 21 September 2023 Pelaksanaan Asessmen Nasional SMP/SMPLB dan yang Sederajat
23 - 24 September 2023 Pelaksanaan Asessmen Nasional Paket B / PKPPS Wustha dan yang sederajat
25 - 30 September 2023 Prakiraan penilaian tengah semester 1
27 September 2023 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW.
2 - 6 oktober 2023 *) Prakiraan jeda tengah semester 1
23 - 26 Oktober 2023 Pelaksanaan Asesmen Nasional SD/SDLB dan yang sederajat Tahap I
28 - 29 Oktober 2023 Pelaksanaan Asesmen Nasional Paket A/PKPPS Ula dan yang sederajat Tahap I
Tanggal Kegiatan
1 Januari 2024 Libur Tahun Baru Masehi
8 Januari 2024 Hari pertama masuk sekolah
10 Februari 2024 Prakiraan libur tahun baru Imlek 2575
10 Februari 2024 Prakiraan libur Isro Mi'raj
4 - 9 Maret 2024 Prakiraan penilaian tengah semester 2
11 Maret 2024 Prakiraan libur hari raya Nyepi
11 - 13 Maret 2024 Prakiraan libur awal Ramadan 1445 H
14 Maret - 2 April 2024 Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti/ Smatren
18 - 29 Maret 2024 Prakiraan Penilaian Sumatif Akhir Jenjang SMA/SMK/SMALB
21 Maret - 30 April 2024 Prakiraan waktu pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian SMK
11 - 12 April 2024 Prakiraan hari raya Idul Fitri 1445 H
3 - 15 April 2024 Prakiraan libur hari raya Idul Fitri 1445 H
1 Mei 2024 Libur hari Buruh
9 Mei 2024 Prakiraan libur wafat Isa Almasih
23 Mei 2024 Prakiraan libur hari raya Waisyak
1 Juni 2024 Libur hari lahir Pancasila
10 - 22 Juni 2024 Prakiraan sumatif akhir tahun/sumatif akhir fase
17 Juni 2024 Prakiraan hari raya Idul Adha
Tanggal Kegiatan
28 Juni 2024 Tanggal penetapan rapor semester 2 *)
28/29 Juni 2024 Pembagian rapor semester 2
1 Juli - 13 Juli 2024 Libur akhir tahun pelajaran
7 Juli 2024 Tahun Baru Islam
Mei - Juli 2024 Masa PPDB TP 2024/2025
*) Untuk tanggal penetapan rapor siswa akhir jenjang adalah pada tanggal dilaksanakan rapat penentuan
kelulusan.
PENGEMBANGAN SILABUS
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar.
b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional,
dan spritual peserta didik.
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
sistem penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan
masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus
yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
a. peserta didik
a. potensi peserta didik;
b. relevansi dengan karakteristik daerah,
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik;
d. kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. struktur keilmuan;
f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik
yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.