Anda di halaman 1dari 66

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

i
LEMBAR PENGASAHAN

LEMBAR PENGESAHAN

Dokumen Kurikulum SMK NEGERI 4 BANJAR Kota Banjar Provinsi Jawa Barat untuk Program
Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan telah mendapatkan pertimbangan dari Komite Sekolah,
telah diverifikasi dan divalidasi pengawas SMK dan disahkan oleh Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah XIII Jawa Barat, dinyatakan berlaku mulai Tahun Pelajaran 2023/2024.

Ditetapkan di : Banjar
Tanggal : Juli 2023

Ketua Komite Sekolah, Kepala SMK Negeri 4 Banjar,

HIDAYATULLOH Dr. OO KOSIDIN, S.Pd., M.M.


Pembina Tk. I/IVb
NIP. 19690512 200501 1 008

Mengetahui,

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pengawas Pembina


Provinsi Jawa Barat Wilayah XIII, SMK Negeri 4 Banjar,

DEDI SURYADIN, S.Pd., M.Pd. AGUS HERYANTO, S.Pd., M.Pd.


NIP. 19710808 200604 1 013 Pembina Tk. I/IVb
NIP. 19650307 199002 1 001 NIP. 19660818 199703 1 005

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGASAHAN ...........................................................................................................................................ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................. iv
BAB I........................................................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................................................................... 20
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN............................................................................................................................. 20
BAB III.................................................................................................................................................................... 26
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ............................................................................................................... 26
BAB IV ................................................................................................................................................................... 54
KALENDER PENDIDIKAN ....................................................................................................................................... 54
SEMESTER 1 .......................................................................................................................................................... 56
SEMESTER 2 .......................................................................................................................................................... 58
BAB V .................................................................................................................................................................... 60
PENGEMBANGAN SILABUS................................................................................................................................... 60

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, SMK Negeri 4 Banjar Kota Banjar telah menyusun Dokumen 1 Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang sekaligus juga penerapan kurikulum 2013 (Revisi 2018).
Penyusunan dokumen kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan salah satu
upaya mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah, sesuai
dengan karakteristik daerah dan lingkungan serta berorientasi pada kebutuhan peserta
didik.

Kurikulum SMK Negeri 4 Banjar Kota Banjar disusun dengan mengacu pada
delapan standar nasional pendidikan (SNP) ditetapkan oleh BSNP dan peraturan-peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) yang berkenaan dengan
implementasi kurikulum 2013 (Revisi 2018). Dokumen KTSP yang kami susun ini mulai
dilaksanakan pada tahun pelajaran 2023/2024.

Namun demikian, kami menyadari bahwa dokumen kurikulum ini masih belum
sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan
perubahan dan penyempurnaan kurikulum 2013 (Revisi 2018) yang merupakan sumber
acuan lainnya dalam penyusunan dokumen ini.

Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh warga sekolah dan
staff sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu untuk
menyusun dokumen ini. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap
segala upaya yang kita lakukan demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Kota Banjar, Juli 2023

iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Rasional

Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah


Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk
mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3)
memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu dengan


diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang merupakan produk undang-undang pendidikan pertama pada awal abad
ke-21. Undang-undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional
dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang
menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,
undang-undang tentang sistem pendidikan nasional telah mengalami beberapa kali
perubahan.
Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem
pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan
semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga
mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna manusia
yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan
nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan
bangsa dan karakter.
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat
mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang jaman.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
5
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang
diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.

Dalam rangka pengembangan Kurikulum 2013, SMK Negeri 4 Banjar tetap


mengacu pada Standar Nasional Pendidikan dan Permendikbud Nomor 81a Tahun
2013 untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional
Pendidikan terdiri 8 standar nasional yaitu standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar tenaga pendidik dan kependidikan,standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari
ke delapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan merupakana acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.

a. Kondisi nyata
Jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari
usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun
ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun
2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.
Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat
ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
Di samping itu, arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif
dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern
seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of
Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Economic Cooperation
(APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga
Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
6
terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains
serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-
anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang
dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi
uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum
Indonesia.
Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi
ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain,
sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka, kurikulum harus
mampu membentuk manusia Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan
individu dan masyarakat untuk memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa
Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia.
Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus
pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa
generasi muda, misalnya pada kasus-kasus perkelahian massal. Walaupun belum ada
kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut berhulu dari kurikulum, namun beberapa ahli
pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya
adalah implementasi kurikulum yang terlalu menekankan aspek kognitif dan
keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang kurang
menantang peserta didik.
b. Kondisi Ideal
Kurikulum merupakan salah satu sumber daya pendidikan yang bisa
memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya
kualitas potensi peserta didik. Kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada
kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi manusia berkualitas (yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah) dan manusia terdidik (yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri) serta
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
7
pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan


tematik-integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta
didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar,
dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih
kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan
yang lebih baik.

c. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
(UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk
mengembangkan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat,
pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional). Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka
pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa
masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang.

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas


peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 SMK Negeri
4 Banjar dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Adapun landasan filosofis yang
digunakan antara lain:

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
8
a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa, kehidupan masa kini dan
membangun landasan kehidupan masa depan;
Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 SMK Negeri 4 Banjar
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

b) Pendidikan adalah proses pewarisan dan pengembang budaya;


Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari
warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik.
Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam
akademik, Kurikulum 2013 SMK Negeri 4 Banjar memposisikan keunggulan
budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat
sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
9
c) Pendidikan memberikan dasar bagi untuk peserta didik berpartisipasi
dalam membangun kehidupan masa kini;
Peserta didik yang mengikuti pendidikan di SMK Negeri 4 Banjar
khususnya di Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan akan
menggunakan apa yang diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah
menyelesaikan pendidikan selama 3 tahun dan berpartisipasi penuh sebagai
warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang dikembangkan
dari warisan budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk memberi
kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan
terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan
demikian sikap, keterampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan
harus dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari
sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan dalam Standar
Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar
bagi peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan
mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara yang produktif
serta bertanggungjawab di masa mendatang.

d) Pendidikan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik;


Pemahaman tentang berbagai potensi peserta didik mutlak harus dimiliki
oleh setiap pendidik. Hal itu sejalan dengan tujuh prinsip penyusunan kurikulum
SMK Negeri 4 Banjar yaitu (1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, (2) Beragam dan terpadu,
(3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, (4)
Relevan dengan kebutuhan kehidupan, (5) Menyeluruh dan berkesinambungan,
(6) Belajar sepanjang hayat, dan (7) Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah.Agar kita dapat mengenali potensi peserta didik, cara yang
paling mudah dan sederhana adalah dengan mengajukan pertanyaan, ”Apa yang
paling senang kamu lakukan dan orang lain menilai hasilnya sangat bagus dan luar
biasa?”. Sebagian peserta didik mungkin menjawab suka mengerjakan
Matematika. Itu artinya dia memiliki kecerdasan logika. Sebagian siswa mungkin
merasa senang apabila menulis atau belajar bahasa asing.

Artinya, dia memiliki kecerdasan linguistik. Sebagian lagi mungkin senang


bermain musik, dan sebagainya. Pengembangan potensi siswa melalui kegiatan

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
10
intrakurikuler dapat terwujud melalui proses belajar yang melibatkan peserta didik
secara aktif (active learning). Dengan demikian, siswa terus mengasah kecerdasan
logika saat merumuskan ide-ide atau pendapat, kecerdasan bahasa saat
menyampaikan secara lisan ide atau pendapat tersebut, kecerdasan keuletan saat
harus beradu argumen dengan teman, kecerdasan intrapersonal saat harus bersikap
toleran kepada yang lain, dan seterusnya.

Selain dalam kegiatan intrakurikuler, pengembangan potensi siswa dapat


dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini sejalan dengan Panduan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh BSNP. Dalam panduan
tersebut pengembangan potensi siswa disebut Kegiatan Pengembangan Diri
(ekstrakurikuker). Lebih lanjut dijelaskan bahwa kegiatan pengembangan diri
dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan
karier peserta didik serta kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok
ilmiah remaja.

e) Pendidikan adalah proses pengembangan jatidiri peserta didik;


Dalam UU RI nomor 20 tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat 1 Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi jatidiri
peserta didik untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat,bangsa dan negara.

Semakin jelas betapa pentingnya proses pendidikan dalam mengembangkan


jati diri anak didik baik untuk keperluan dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan
bernegara, bahkan dalam Bab II pasal 3 dinyatakan tentang fungsi dan tujuan
pendidikan nasional, yaitu : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
jatidiri peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Pendidikan
memiliki peran strategis untuk mengawal penggalian jati diri bangsa untuk
diberikan pada anak didik, sehingga jati diri peserta didik berkembang dan

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
11
diharapkan mampu memberikan solusi bagi perbaikan kehidupan bangsa yang
bermartabat dan berdaulat, sehingga kesejahteraan dan keadilan bisa terwujudkan,
karena memang pendidikan diarahkan untuk membangun kesadaran diri dan
mampu menguatkan nilai-nilai kemanusiaan.

Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini


dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi
bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk
kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa, masa lalu masa
sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan
kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa dimasa lampau memberikan dasar
bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang
digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan
individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan kehidupan
bangsa dan warganegara dimasa mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan
tersebut kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam lingkungan.

Oleh karena itu, kurikulum perlu direorientasi dan direorganisasi terhadap


beban belajar dan kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan ini.
Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran
berkaitan dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban
belajar ini bahkan secara kasat mata terwujud pada beratnya beban buku yang
harus dibawa ke sekolah. Beban belajar ini salah satunya berhulu dari banyaknya
mata pelajaran yang ada ditingkat sekolah dasar. Maka, kurikulum pada tingkat
sekolah menengah kejuruan perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga)
kemampuan dasar, yakni baca, tulis, dan hitung, dan pembentukan karakter.
Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang, manipulasi,
termasuk masih adanya kecurangan di dalam Ujian Nasional menunjukkan
mendesaknya upaya menumbuhkan budaya jujur dan anti korupsi melalui kegiatan
pembelajaran di SMK Negeri 4 Banjar

Maka, kurikulum harus mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai


kejujuran pada peserta didik. Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia
telah secara nyata mempengaruhi secara negatif lingkungan alam. Pencemaran,
semakin berkurangnya sumber air bersih adanya potensi rawan pangan pada
berbagai belahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang harus

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
12
dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum
seharusnya juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi
muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk
merumuskan pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu-isu lingkungan dan
ketahanan pangan.

B. Dasar/Landasan Hukum

Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap


kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya.
Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi
kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu
suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk
memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya. Secara yuridis,
kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis
bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan. Landasan yuridis kurikulum
yaitu:

a. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945;


b. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
c. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2017 tentang Guru;
d. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan;
e. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standard Kualifikasi dan
Kompetensi Guru;
f. Permendikbud No. 34 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;
g. Permendikbud No. 60 tahun 2014 tentang Kurikulum SMK;
h. Permendikbud No. 61 tahun 2014 tentang KTSP;
i. Permendikbud No. 62 tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler;
j. Permendikbud No. 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan;
k. Permendikbud No. 64 tahun 2014 tentang Peminatan;
l. Permendikbud No. 79 tahun 2014 tentang Muatan Loal;
m. Permendikbud No. 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran;
n. Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling;
o. Permendikbud No. 48 tahun 2015 tentang SKS;
p. Permendikbud No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
13
Pendidikan Dasar dan Menengah;
q. Perdirjen dikdasmen no. 464/D.D5/KR/2018 tentang KI dan KD SMK
r. Peraturan Dirjen Dikdasmen No. 06/D.D5/KK/2018ttg. Spektrum Keahlian
SMK
s. Peraturan Dirjen Dikdasmen No. 07/D.D5/KK/2018 tt. Struktur Kurikulum
SMK
t. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 tahun 2019 tentang
penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
u. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan No. 27/d.d2/kr/2020 tentang Kompetensi inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada sekolah Menengah Kejuruan
Untuk kondisi Khusus.
v. Hasil Rapat Sekolah tanggal 21 Juli 2023 tentang Workshop penguatan
implementasi kurikulum merdeka tahun pelajaran 2023/2024.

C. Tujuan Pengembangan KTSP

Pengembangan KTSP bertujuan untuk menjadi acuan bagi satuan


pendidikan SMK Negeri 4 Banjar dalam melaksanakan pembelajaran serta
implementasi kurikulum yang telah disusun. Di samping itu dapat juga digunakan
sebagai acuan pengambilan keputusan satuan pendidikan sesuai dengan beberapa
petunjuk yang telah disusun dalam rangka mencapai tujuan nasional yaitu
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan peradaban dunia.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
14
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

1. Prinsip Pengembangan Dan Pelaksanaan KTSP


Prinsip pengembangan kurikulum dilaksanakan dengan:

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, keutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinjya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga negar
yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengkung pencapaian tujuan tersebut
pengmebangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentungan peserta didik seta tuntutan lingkungan pada masa kini dan
yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan
dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
15
dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidkan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, informal dengan
memperhatikan kondisi dan tunttan lingkungan yang selalu bekembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Mekanisme Pengembangan Kurikulum
a. Pengembangan

Pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan satuan pendidikan.


Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja satuan pendidikan dan/atau kelompok satuan
pendidikan yang diselenggarakan sebelum tahun ajaran baru.

Tahap kegiatan pengembangan KTSP secara garis besar meliputi: (1) penyusunan draf
berdasarkan analisis konteks; (2) reviu, revisi, dan finalisasi; serta (3) pengesahan oleh
pejabat yang berwenang. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur
dan diselenggarakan oleh tim pengembang kurikulum satuan pendidikan.

Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai
dengan kewenangannya berkewajiban melakukan koordinasi dan supervisi.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama seluruh unsur satuan


pendidikan yakni kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

c. Daya Dukung

Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan KTSP meliputi:

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
16
a. Kebijakan Satuan Pendidikan

Pengembangan dan pelaksanaan KTSP merupakan kewenangan dan tanggung


jawab penuh dari satuan pendidikan. Oleh karena itu untuk dapat mengembangkan
dan melaksanakan KTSP diperlukan kebijakan satuan pendidikan yang ditetapkan
dalam rapat satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah baik
langsung maupun tidak langsung.

b. Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pengembangan dan pelaksanaan KTSP merupakan proses perwujudan


kurikulum yang sesungguhnya. Oleh karena itu tenaga pendidik merupakan unsur
yang mutlak diperlukan dalam kuantitas dan kualitas yang memadai. Selain itu
tenaga kependidikan pada masing-masing satuan pendidikan sangat diperlukan
untuk mendukung pelaksanaan KTSP.

c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan

Pengembangan dan pelaksanaan KTSP memerlukan dukungan berupa


ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan. Yang termasuk sarana satuan
pendidikan adalah segala kebutuhan fisik, sosial, dan kultural yang diperlukan
untuk mewujudkan proses pendidikan pada satuan pendidikan. Selain itu unsur
prasarana seperti lahan, gedung/bangunan, prasarana olahraga dan prasarana
kesenian, serta prasarana lainnya sangat diperlukan sebagai unsur penunjang yang
memberikan kemudahan pelaksanaan KTSP.

3. Pihak yang Terlibat

Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP antara lain:

a) Tim pengembang kurikulum satuan pendidikan terdiri atas: tenaga pendidik, konselor
dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan pengembangan
KTSP, tim pengembang kurikulum satuan pendidikan dapat mengikutsertakan komite
sekolah/madrasah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait.

b) Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai
dengan kewenangannya melakukan koordinasi dan supervisi.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
17
4. Acuan Konseptual
a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik
secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa,
dan akhlak mulia
b. Toleransi dan Kerukunan Beragama
Kurikulum dkembangkan untuk memelihara dan meningkatkan tolerani dan kerukunan
interumat dan antarumat beragama
c. Persatuan Nasioanl dan Nilai-Nilai Kebangasaan
Kurikulum diarahkan untu membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mampu
menunbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
d. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta didik.
Pendidikan merupakan proses holistic/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan
harkat dan martabat manuisa yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
keteramplan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, serta tingkat
perkembangan kecerdasan, intelektual, emosional, spiritual, dan kinestik peserta didik.
e. Kesetaraan Warga Negara Memperolah Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan yang
holistic dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga Negara memperolh
pendidikan bermutu.
f. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keptusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir
krestif dan kewirausahaan, berkomuniksi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan
kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga
Negara.
g. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya kepribadian
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebsb
itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidupuntuk

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
18
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.
Terlebih bagi peserta didik pada stuan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
h. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan dimana Ipeks sngat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian tehadap perkembangan Ipteks
sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambngan sejalan dengan
perkembangan Ipteks.
i. Keragaman Potensi dan Kakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman pootensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteistik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan hpengembangan daerah lingkungan
j. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah slaah satu media pengikat dan
pengembang keutuahan bangsa yang dapat mendorong partisispasi masyarakat dengan tetap
mengdepankan wawsan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan
antara kepentingan daerah dan nasional
k. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemanadirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sngat penting ketika dunia digerakan olelh pasar bebas.
Pergaukan antar bangsa yang semakin dekat memerlkan indvidu yang mandiri
danmamapu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
bangsa lain.
l. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik social budaya
masyarkat setempat dan menunjang kelestarian keberagaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat dikembangkan telebih dahulu sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain
m. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan SMK
Negeri 4 Banjar.
Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
19
BAB II

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan


Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan
pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

B. Visi Satuan Pendidikan


Visi adalah suatu gambaran mental tentang apa yang akan hadir di masa depan. Visi
bisa dikatakan sebagai impian atau cita-cita sebuah organisasi/lembaga. Dengan memiliki
visi berarti organisasi/lembaga tersebut memiliki suatu keyakinan bahwa hal itu dapat terjadi.
1) Visi SMK Negeri 4 Banjar

Visi SMK Negeri 4 Banjar adalah “ Menjadi SMK Unggul Yang Menghasilkan
Lulusan Berkarakter dan Berdaya Saing Global ”. Diharapkan dengan visi tersebut
dapat memberikan dorongan, harapan dan inspirasi untuk maju bagi semua warga
sekolah.

2) Visi Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan

”Mewujudkan Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan yang unggul


di Kota Banjar dalam menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia dan sesuai
dengan kebutuhan industri Tahun 2023. “

C. Misi Satuan Pendidikan


Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan sebagai penjabaran
visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu utnuk menjadi rujukan bagi
penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang dengan berdasarkan
masukan dari seluruh warga satuan pendidikan
1) Misi SMK Negeri 4 Banjar
a. Mewujudkan Sumber Daya Manusia UNGGUL melaui pengembangan Imtaq dan
Iptek;
b. Mengembangkan budaya sekolah melalui pemberdayaan seluruh wzrga sekolah;
c. Menerapkan sistem manajemen sekolah yang transparan dan akuntabel sesuai
dengan regulasi yang berlaku;

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
20
d. Menjalin kemitraan yang berkualitas dan berkelanjutan dengan dunia kerja;
e. Inovasi dan relevansi kurikulum dengan tuntutan pasar kerja;
f. Memenuhi sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar industri;
g. Optimalisasi pelayanan kepada masyarakat;
2) Misi Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan (TKJ)
• MenerapkamProgram 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) di lingkungan
sekolah.
• Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi peserta didik di bidang keahlian
teknologi informasi dan jaringan.
• Meningkatkan kualitas pendidik melalui sertifikasi dan On Job Training (di
Industri,lembaga diklat)
• Mengembangkan sikap dan keterampilan peserta didik dalam pengoperasian bidang
teknik komputer dan jaringan.
• Menjalin Kerja sama dengan industri IT berskala global dalam meningkatkan
kualitas pendidikan.

D. Tujuan Satuan Pendidikan


1) Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
Secara umum Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah “meningkatkan
kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya”

Sedangkan Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan Menurut UU No 20 tahun 2003 terbagi


menjadi tujuan umum dan tujuan khusus yaitu ;

a. Tujuan Umum
▪ Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha
Esa;
▪ Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab;
▪ Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia;
▪ Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan
hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
21
b. Tujuan Khusus
▪ Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai
dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya;
▪ Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya;
▪ Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu
mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi;
▪ Membekali peserta didik dengan kompetensi- kompetensi yang sesuai dengan paket
keahlian yang dipilih.
2) Tujuan SMK Negeri 4 Banjar
Guna menunjang visi dan misi yang sudah dirumuskan, SMK Negeri 4 Banjar
memiliki tujuan :

a. Meningkatnya lulusan yang kompeten, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa ;
b. Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, yang memenuhi standar
kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan ;
c. Terjalinnya kerja sama profesional antara pendidik dengan tenaga kependidikan yang
terkoordinasi dengan baik ;
d. Tersusunnya manual mutu sebagai pedoman kerja ;
e. Meningkatnya komitmen, kemitraan dunia kerja dalam pembelajaran, penyaluran, dan
penyerapan lulusan ;
f. Menguatnya penerapan nilai-nilai karakter peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan ;
g. Terwujudnya sekolah sehat yang menerapkan budaya kerja ;
3) Tujuan Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ )
• Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga
kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam Kompetensi Keahlian yang
dipilihnya;

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
22
• Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional
dalam bidang keahlian yang diminatinya;
• .Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu
mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi;
• .Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
Kompetensi Keahlian yang dipilih.
4) Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu
kepada tujuan umum pendidikan berikut:
• Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
• Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
• Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
23
E. Standar Kompetensi Lulusan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SMK PERMENDIKBUD NOMOR 20/2016
(PENGGANTI PERMENDIKBUD NO. 54/2013)

NO. DIMENSI SKL


Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap :
1. Beriman dan bertakwa kepada tuhan YME
2. Berkarakter, jujur, dan peduli
3. Bertanggung jawab
4. Pembelajar sejati depanjang hayat dan
1 SIKAP
5. sehat jasmani danrohanisesuai dengan perkembangan
anak dilingkungan keluarga,sekolah, ma syarakatdan
lingkungan alamsekitar, bangsa, negara,kawasan
regional, dan internasional

Memiliki pengetahuan faktua, konseptual,procedural, dan


meta kognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks
berkenaan dengan
1. Ilmu pengetahuan
2. Teknologi
3. Seni
4. Budaya
5. 5. Humanioran
6.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam
konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,masyrakat,
dan lingkungan alam sekita, bangsa, Negara serta
kawasan regional.
2 PENGETAHUAN
Secara factual:
Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan
kompleks berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, Negara, kawasan regional, dan
internasional

Secara konseptual
terminology/istilAh dan klasifikasi,kategori, pinsip,
generalisasi, teori, model, dan struktur yang
digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan
spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
24
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, Negara, kaasan regional, dan internasional

Secara procedural
pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau
kehiatan yang terkait dengan pengetahuan teknis,
spesifik, alogaritma, metode, dan kriteria untuk
menentukan prosedur yang sesuai berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, Negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.

Secara metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri
sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari
pengetahuan teknis, detail, spesifik, komplek
kontekstual dan kondisional berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, Negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.

Memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan


sebagai berikut : memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak
1. Kreatif
2. Produktif
3. Kritis
4. Mandiri
3 KETERAMPILAN
5. Kolaboratif
6. Komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan
dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber
lain secra madiri

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
25
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kurikulum SMK K-13 Rev 2018

Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan SMK, maka dikembangkan Struktur


Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri atas Kelompok Mata pelajaran Muatan Nasional
dan Muatan Peminatan Kejuruan. Mata pelajaran muatan nasional mencakup 6 (sembilan) mata
pelajaran dengan beban belajar 18 jam per minggu untuk mata pelajaran muatan peminatan
kejuruan mencakup 3 mata pelajaran dengan beban 33 jam per minggu sehingga total
menjadi 51 jam per minggu. Isi kurikulum (KI dan KD) dan kemasan substansi untuk
Mata pelajaran wajib bagi SMK adalah sama. Struktur ini menerapkan prinsip
bahwa peserta didik merupakan subjek dalam belajar yang memiliki hak untuk memilih
mata pelajaran sesuai dengan minatnya.

Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik dan vokasional untuk SMK.
Mata pelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan
didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar untuk SMK
adalah 48 jam pelajaran per minggu. Beban belajar dapat dinyatakan dalam satuan kredit
semester (sks) yang diatur lebih lanjut dalam aturan tersendiri. Kurikulum SMK dirancang
dengan struktur umum, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
26
STRUKTUR KURIKULUM SMK (Revisi 2018)
Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU


A. Muatan Nasional

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318


2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 202
3. Bahasa Indonesia 310
4. Matematika 404
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 332
B. Muatan Kewilayahan

1. Seni Budaya -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan -
3. Bahasa Sunda -
Jumlah A dan B 1.674

C. Muatan Peminatan Kejuruan

C3. Kompetensi Keahlian

1. Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) 216


2. Administrasi Infrastruktur Jaringan (AIJ) 477
3. Administrasi Sistem jaringan 448
4. Teknologi Layanan Jaringan 448
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 484
Jumlah C3 1.073
Total 4.669
BP/BK 101

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
27
KELAS
MATA PELAJARAN XII
1 2
A. Muatan Nasional

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3


2. Pendidikan Pancasila dan 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 3 3
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 4 4
B. Muatan Kewilayahan

1. Seni Budaya - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2. - -
Kesehatan
3. Bahasa Sunda 2 2
Jumlah A dan B 18 18
C. Muatan Peminatan Kejuruan

C3. Kompetensi keahlian


1 Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) - -
2 Administrasi Infrastruktur Jaringan (AIJ) 9 9
3 Administrasi Sistem jaringan 8 8
4 Teknologi Layanan Jaringan 8 8
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 8 8
Jumlah C 33 33
Total 51 51
BP/BK 1 1

Struktur Kerangka Dasar Kurikulum

Undang-Undang Sisdiknas menempatkan satuan pendidikan SMK/MAK berada pada


jenjang pendidikan menengah bersama-sama satuan pendidikan SMA/MA. Bedanya yang satu
merupakan jenis pendidikan kejuruan (vokasional) dan lainnya merupakan jenis pendidikan umum
(akademik), masing-masing memiliki tujuan utama yang berbeda dalam ikatan sistem pendidikan
Nasional yang standar.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
28
Struktur Kurikulum SMK yang merupakan satuan program pendidikan utuh untuk masing-
masing kompetensi keahlian, hendaknya dirancang dan dikembangkan sebagai kesatuan tatanan
program pendidikan yang tersendiri (unik) dan utuh (holistik). Bukan merupakan penggalan-
penggalan dari berbagai program pendidikan dan pelatihan yang disatukan menjadi satu satuan
program pendidikan. Atas dasar pertimbangan itu, maka Struktur Kurikulum SMK diusulkan untuk
ditata-ulang dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Mata pelajaran (Mapel) dikelompokkan dalam bentuk kelompok Mata Pelajaran Muatan
Nasional, Muatan Kewilayahan, dan Muatan Peminatan Kejuruan.

b. Kelompok Muatan Nasional (A) yang semula disebut kelompok Mata Pelajaran Wajib A,
jumlah dan jenis mata pelajaran tetap sama, tetapi ada perubahan jumlah dan distribusi jam
pelajaran, dan khusus untuk Mapel Bahasa Inggris ditambahkan Bahasa Asing Lainnya serta
penambahan jumlah jam pelajaran. Penjelasannya sebagai berikut.

1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti


3 jam/ minggu.
2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
2 jam/ minggu
3) Bahasa Indonesia
4 jp/ minggu x 2 semester (1 dan 2), dan 3 jp/ minggu x 4 semester (3, 4,
5 dan 6).
4) Matematika
4 jp/ mg x 6 semester.
5) Sejarah Indonesia
3 jp/ minggu x 2 semester (1 dan 2).
6) Bahasa Inggris
“Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya”, dengan penambahan
waktu sebagai berikut:
3 jp/ minggu x 4 semester (1, 2, 3 dan 4) ditambah 4 jp/ mg x 2 semester
(5 dan 6).
7) Seni Budaya
3 jp/minggu x 2 semester (1 dan 2).
8) Muatan Peminatan Kejuruan menjadi Mapel “Produk Kreatif dan
Kewirausahaan (PKK)”.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
29
7 jp/minggu x 2 semester (3 dan 4) 8 jp/minggu x 2 semester (5 dan 6).
Khusus untuk program pendidikan 4 tahun ditambah jam pelajaran sesuai
Kompetensi Keahlian pada semester 7 dan 8.
9) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
2 jp/minggu x 4 semester (1, 2, 3, dan 4).
Meskipun jam pembelajaran terstruktur menjadi 2 jp/minggu dan hanya
di semester 1, 2, 3, dan 4, tapi pengembangan aktivitas pembiasaan hidup
sehat dan olahraga dapat dilakukan di luar jam pembelajaran terstruktur,
khususnya pada aktivitas Ekstrakurikuler

B. Program Muatan KTSP


a. Kompetensi Mata Pelajaran
Muatan Nasional
Muatan kurikulum 2013 terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat nasional, muatan
kurikulum pada tingkat daerah, dan muatan kekhasan satuan pendidikan.

Muatan Kurikulum SMK (Revisi 2018)

ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
X XI XII
PER MINGGU
Kelompok A (Wajib) XII
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - - 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan - - XII 2
3. Bahasa Indonesia - - 3
4. Matematika - - 4
5. Sejarah Indonesia - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya - - 4
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya - - -
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan - - -
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu - - 16
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/ - - 33
MAK)
Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
30
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU - - 48
Bimbingan Konseling - - 1
Ekstrakurikuler wajib : kepramukaan dilaksanakan di luar pembelajaran

Keterangan:

Pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri


(terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolio sebagai instrumen
utama penilaian.

b. Program Muatan Lokal (Bahasa Sunda)

Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap


potensi di daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap,
pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik agar:
• Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya;
• Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya
yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan
• Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturanaturan yang berlaku di
daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya
setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Prinsip Pengembangan muatan lokal

Pengembangan muatan lokal perlu memperhatikan beberapa prinsip pengembangan


sebagai berikut :
• Utuh
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan pendidikan berbasis
kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.
• Kontekstual
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan budaya, potensi, dan
masalah daerah.
• Terpadu
Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan pendidikan, termasuk
terpadu dengan dunia usaha dan industri.
• Apresiatif

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
31
Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk pertunjukkan, lomba-
lomba, pemberian penghargaan) di level satuan pendidikan dan daerah.
• Fleksibel
Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan waktunya
bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan pendidikan.
• Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan muatan lokal tidak hanya berorientasi pada hasil belajar, tetapi juga
mengupayakan peserta didik untuk belajar secara terus- menerus.
• Manfaat
Pendidikan muatan lokal berorientasi pada upaya melestarikan dan mengembangkan
budaya lokal dalam menghadapi tantangan global.

Tahapan Pengembangan muatan lokal

1) Analisis konteks lingkungan alam, sosial, dan/atau budaya;


2) Identifikasi muatan lokal;
3) Perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal;
4) Penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap kompetensi dasar;
5) Pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan pembelajaran yang relevan;
6) Penetapan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau menjadi mata
pelajaran yang berdiri sendiri;
7) Penyusunan silabus; dan
8) Penyusunan buku teks pelajaran.

Ruang lingkup muatan lokal adalah sebagai berikut:


a. Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah.

Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada
dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan
lingkungan sosial budaya. Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan
oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan
peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah
perkembangan daerah serta potensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah
tersebut adalah seperti kebutuhan untuk:

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
32
• Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;
• Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai
dengan keadaan perekonomian daerah;
• Meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris untuk keperluan peserta didik dan untuk
mendukung pengembangan potensi daerah, seperti potensi pariwisata; dan
• Meningkatkan kemampuan berwirausaha.

b. Lingkup isi/jenis muatan lokal.

Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa


• seni budaya,
• prakarya,
• pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan,
• bahasa, dan/atau
• teknologi.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
33
Strategi Pengembangan Muatan Lokal

1 Dari bawah ke atas (bottom up)


Penyelenggaraan pendidikan muatan lokal dapat dibangun secara bertahap tumbuh di
dan dari satuan-satuan pendidikan. Hal ini berarti bahwa satuan pendidikan diberi
kewenangan untuk menentukan jenis muatan lokal sesuai dengan hasil analisis konteks.
Penentuan jenis muatan lokal kemudian diikuti dengan penyusunan kurikulum yang sesuai
dengan identifikasi kebutuhan dan/atau ketersediaan sumber daya pendukung. Jenis muatan
lokal yang sudah diselenggarakan satuan pendidikan kemudian dianalisis untuk mencari dan
menentukan bahan kajian umum/ besarannya.

2 Dari atas ke bawah (top down)


Pada tahap ini pemerintah daerah) sudah memiliki bahan kajian muatan lokal yang
diidentifikasi dari jenis muatan lokal yang diselenggarakan satuan pendidikan di daerahnya.
Tim pengembang muatan lokal dapat menganalisis core and content dari jenis muatan
lokal secara keseluruhan. Setelah core and content umum ditemukan, maka tim pengembang
kurikulum daerah dapat merumuskan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk
membuat kebijakan tentang jenis muatan lokal yang akan diselenggarakan di daerahnya.

Rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam pengembangan muatan lokal:

1) Satuan pendidikan yang mampu mengembangkan standar kompetensi dan


kompetensi dasar beserta silabusnya dapat melaksanakan mata pelajaran muatan
lokal. Apabila satuan pendidikan belum mampu mengembangkan standar kompetensi
dan kompetensi dasar beserta silabusnya, maka satuan pendidikan dapat
melaksanakan muatan lokal berdasarkan kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh
satuan pendidikan, atau dapat meminta bantuan kepada satuan pendidikan terdekat yang
masih dalam satu daerahnya. Beberapa satuan pendidikan dalam satu daerah yang
belum mampu mengembangkannya dapat meminta bantuan tim pengembang
kurikulum daerah atau meminta bantuan dari Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) di propinsinya.
2) Bahan kajian disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta di didik yang
mencakup perkembangan pengetahuan dan cara berpikir, emosional, dan sosial
peserta didik. Pembelajaran diatur agar tidak memberatkan peserta didik dan tidak
mengganggu penguasaan kurikulum nasional. Oleh karena itu, pelaksanaan muatan
lokal dihindarkan dari penugasan pekerjaan rumah (PR).

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
34
3) Program pengajaran dikembangkan dengan melihat kedekatannya dengan peserta didik
yang meliputi kedekatan secara fisik dan secara psikis. Dekat secara fisik berarti
bahwa terdapat dalam lingkungan tempat tinggal dan sekolah peserta didik, sedangkan
dekat secara psikis berarti bahwa bahan kajian tersebut mudah dipahami oleh
kemampuan berpikir dan mencerna informasi sesuai dengan usia peserta didik.
Untuk itu, bahan pengajaran perlu disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu: (1)
bertitik tolak dari hal-hal konkret ke abstrak; (2) dikembangkan dari yang
diketahui ke yang belum diketahui; (3) dari pengalaman lama ke pengalaman baru; (4)
dari yang mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit. Selain itu, bahan
kajian/pelajaran diharapkan bermakna bagi peserta didik yaitu bermanfaat karena
dapat membantu peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
4) Bahan kajian/pelajaran diharapkan dapat memberikan keluwesan bagi guru dalam
memilih metode mengajar dan sumber belajar seperti buku dan nara sumber. Dalam
kaitan dengan sumber belajar, guru diharapkan dapat mengembangkan sumber belajar
yang sesuai dengan memanfaatkan potensi di lingkungan satuan pendidikan, misalnya
dengan memanfaatkan tanah/kebun satuan pendidikan, meminta bantuan dari instansi
terkait atau dunia usaha/industri (lapangan kerja) atau tokoh-tokoh masyarakat. Selain
itu, guru diharapkan dapat memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan peserta
didik aktif dalam proses belajar mengajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial.
5) Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti mengacu
kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas dan memberi makna kepada peserta didik.
Namun demikian bahan kajian muatan lokal tertentu tidak harus secara terus-menerus
diajarkan mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI, atau dari kelas VII sampai dengan
kelas IX, atau dari kelas X sampai dengan kelas XII. Bahan kajian muatan lokal juga
dapat disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester, dua semester, atau
satu tahun ajaran.
6) Alokasi waktu untuk bahan kajian/pelajaran muatan lokal perlu memperhatikan jumlah
hari/minggu dan minggu efektif untuk mata pelajaran muatan lokal pada setiap semester.

Langkah Pelaksanaan Muatan Lokal

Berikut adalah rambu-rambu pelaksanaan pendidikan muatan lokal di satuan pendidikan:

1) Muatan lokal diajarkan pada setiap jenjang kelas mulai dari tingkat pra satuan
pendidikan hingga satuan pendidikan menengah. Khusus pada jenjang pra satuan
pendidikan, muatan lokal tidak berbentuk sebagai mata pelajaran.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
35
2) Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan kajian
yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain dan/atau pengembangan diri.
3) Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa mata pelajaran khusus
muatan lokal.
4) Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau bahkan selama tiga
tahun.
5) Proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif,
psikomotor, dan action).
6) Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio.
7) Satuan pendidikan dapat menentukan satu atau lebih jenis bahan kajian mata pelajaran
muatan lokal.
8) Penyelenggaraan muatan lokal disesuaikan dengan potensi dan karakteristik satuan
pendidikan.
9) Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal dapat
bekerja sama atau menggunakan tenaga dengan pihak lain.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
36
Daya Dukung Pelaksanaan Muatan Lokal

Daya dukung pelaksanaan muatan lokal meliputi segala hal yang dianggap perlu dan
penting untuk mendukung keterlaksanaan muatan lokal di satuan pendidikan. Beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan adalah kebijakan mengenai muatan lokal, guru, sarana dan
prasarana, dan manajemen sekolah.
1) Kebijakan Muatan Lokal
Pelaksanaan muatan lokal harus didukung kebijakan, baik pada level pusat, provinsi,
kabupaten/kota, dan satuan pendidikan. Kebijakan diperlukan dalam hal:
• Kerja sama dengan lembaga lain, baik pemerintah maupun swasta;
• Pemenuhan kebutuhan sumber daya (ahli, peralatan, dana, sarana dan lain-lain);
dan
• Penentuan jenis muatan lokal pada level kabupaten/kota /provinsi
sebagai muatan lokal wajib pada daerah tertentu. Yang dimaksud daerah tertentu
adalah daerah yang memiliki kondisi khusus seperti: rawan konflik, rawan sosial,
rawan bencana, dan lain-lain.
2) Guru
Guru yang ditugaskan sebagai pengampu muatan lokal adalah yang memiliki:
• Kemampuan atau keahlian dan/atau lulusan pada bidang yang relevan;
• Pengalaman melakukan bidang yang diampu; dan
• Minat tinggi terhadap bidang yang diampu.
• Guru muatan lokal dapat berasal dari luar satuan pendidikan, seperti: satuan
pendidikan terdekat, tokoh masyarakat, pelaku sosial-budaya, dan lain-lain
3) Sarana dan Prasarana Sekolah
Kebutuhan sarana dan prasarana muatan lokal harus dipenuhi oleh satuan
pendidikan. Jika satuan pendidikan belum mampu m e m e n u h i kebutuhan
s a r a n a d a n p r a s a r a n a , m a k a pemenuhannya dapat dibantu melalui kerja sama
dengan pihak tertentu atau bantuan dari pihak lain.
4) Manajemen Sekolah
Untuk memfasilitasi implementasi muatan lokal, kepala sekolah:
• Menugaskan guru, menjadwalkan, dan menyediakan sumber daya secara khusus
untuk muatan local;
• Menjaga konsistensi pembelajaran sesuai dengan prinsipprinsip pembelajaran
umum dan muatan lokal khususnya; dan
• Mencantumkan kegiatan pameran atau sejenisnya dalam kalender akademik
Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
37
satuan pendidikan.
Muatan Lokal yang dikembangkan di SMKN 4 Banjar Bahasa Sunda.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
38
C. Layanan Bimbingan dan Konseling

1) Fungsi Layanan bimbingan konseling di satuan pendidikan


• Pemahaman diri dan lingkungan;
• Fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan;
• Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;
• Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir;
• Pencegahan timbulnya masalah;
• Perbaikan dan penyembuhan;
• Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri
konseli;
• Pengembangan potensi optimal;
• Advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif; dan
• Membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan
aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan,bakat, minat,
kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseling.
2) Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling
Bimbingan Konseling bertujuan membantu Konseli mencapai perkembangan optimal dan
kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir yang dilaksankan
dengan asas:
• Kerahasiaan sebagaimana diatur dalam kode etik Bimbingan dan Konseling;
• Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan;
• Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi;
• Keaktifan dalam penyelesaian masalah;
• Kemandirian dalam pengambilan keputusan;
• Kekinian dalam penyelesaian masalah yang berpengaruh pada kehidupan Konseli;
• Kedinamisan dalam memandang Konseling dan menggunakan teknik layanan sejalan
dengan perkembangan ilmu Bimbingan dan Konseling;
• Keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan dalam membantu
Konseli;
• Keharmonisan layanan dengan visi dan misi satuan pendidikan, serta nilai dan norma
kehidupan yang berlaku di masyarakat;
• Keahlian dalam pelayanan yang didasarkan pada kaidah-kaidah akademik dan
profesional di bidang Bimbingan dan Konseling;

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
39
• Tut Wuri Handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik untuk
• mencapai tingkat perkembangan yang optimal.
3) Prinsip Pelayanan Bimbingan dan Konseling
• Diperuntukkan bagi semua dan tidak diskriminatif;
• Merupakan proses individuasi;
• Menekankan pada nilai yang positif;
• Merupakan tanggung jawab bersama antara kepala satuan pendidikan,
• Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling, dan pendidik lainnya dalam satuan
pendidikan;
• Mendorong Konseli untuk mengambil dan merealisasikan keputusan secara
bertanggungjawab;
• Berlangsung dalam berbagai latar kehidupan;
• Merupakan bagian integral dari proses pendidikan;
• Dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia;
• Bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan;
• Dilaksanakan sesuai standar dan prosedur profesional Bimbingan dan Konseling;
dan
• Disusun berdasarkan kebutuhan Konseli.
4) Komponen layanan Bimbingan dan Konseling
Bimbingan konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup:
• Layanan dasar;
• Layanan peminatan dan perencanaan individual;
• Layanan responsif; dan
• Layanan dukungan sistem.
5) Bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup:
• Bidang layanan pribadi;
• Bidang layanan belajar;
• Bidang layanan sosial; dan
• Bidang layanan karir.

Komponen dan bidang layanan Bimbingan dan Konseling dituangkan ke dalam


program tahunan dan semester dengan mempertimbangkan komposisi dan proporsi
serta alokasi waktu layanan baik di dalam maupun di luar kelas.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
40
Layanan Bimbingan dan Konseling yang diselenggarakan di dalam kelas dengan
beban belajar 2 (dua) jam perminggu.Layanan Bimbingan dan Konseling yang
diselenggarakan di luar kelas, setiap kegiatan layanan disetarakan dengan beban belajar
2 (dua) jam perminggu.

6) Strategi layanan Bimbingan dan Konseling dibedakan atas:


• Jumlah individu yang dilayani;
• Permasalahan; dan
• Cara komunikasi layanan.

Strategi layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan jumlah individu


dilaksanakan melalui layanan individual, layanan kelompok, layanan klasikal, atau kelas
besar.

Strategi layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan permasalahan


dilaksanakan melalui pembimbingan, konseling, atau advokasi. Strategi layanan
Bimbingan dan Konseling berdasarkan cara komunikasi layanan dilaksanakan melalui
tatap muka atau media.

7) Mekanisme layanan Bimbingan dan Konseling meliputi:


• Mekanisme pengelolaan merupakan langkah-langkah dalam pengelolaan program
Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan yang meliputi langkah: analisis
kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut
pengembangan program.
• Mekanisme penyelesaian masalah merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh
Konselor dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling kepada Konseli atau peserta
didik yang meliputi langkah: identifikasi, pengumpulan data, analisis, diagnosis,
prognosis, perlakuan, evaluasi, dan tindak lanjut pelayanan.

D. Kegiatan Pengembangan Diri / Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di
luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang terbagi menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib dan
pilihan.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
41
1. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler:
• Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah
Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra),
dan lainnya;

• Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan
dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;

• Latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan
budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan
lainnya;

• Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis alquran, retreat; atau

• Bentuk kegiatan lainnya.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
42
2. Pengembangan diri dan Ekstrakurikuler pada SMK N 4 Banjar meliputi kegiatan :

1. Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang lebih
bersifat individualistis untuk menggali dan mengembangkan potensi pribadi untuk
menimba karier dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai
dengan kompetensi keahliannya, terkoordinasi dibawah koordinator BP kompetensi
keahliannya masing-masing.
2. Kegiatan ekstrakurikuler, yang bersifat pengembangan kemampuan prestatif dan
pengembangan kemampuan individual untuk berorganisasi diantaranya :
a. Ekstrakurikuler Wajib : Pramuka

Pendidikan Kepramukaan merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler wajib yang harus


diikuti oleh seluruh peserta didik berisi perpaduan proses pengembangan nilai sikap
dan keterampilan yang dilaksanakan dalam 3 (tiga) Model .

▪ Model Blok, merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan yang


dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum.
▪ Model Aktualisasi, kegiatan wajib dalam bentuk penerapan sikap dan
keterampilan yang
▪ dipelajari didalam kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan Kepramukaan
secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal.
▪ Model Reguler, merupakan kegiatan
▪ sukarela berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di Gugus depan.
Pola Kegiatan
Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan diwujudkan dalam bentuk
upacara dan keterampilan Kepramukaan dengan menggunakan berbagai metode
dan teknik dalam bentuk belajar interaktif dan progresif disesuaikan dengan
kemampuan fisik dan mental peserta didik.
Penanggung jawab
Pengelolaan Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib
pada satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan tanggung jawab kepala
sekolah dengan pelaksana pembina pramuka, yaitu guru kelas/ guru mata pelajaran
yang telah memperoleh sertifikat paling rendah kursus mahir dasar atau
Pembina Pramuka yang bukan guru kelas/guru mata pelajaran.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
43
Guru kelas/guru mata pelajaran yang melaksanakan tugas tambahan sebagai
Pembina Pramuka dihitung sebagai bagian dari pemenuhan beban kerja guru
dengan beban kerja paling banyak 2 jam pelajaran per
minggu.
Pelaksanaan
Penjadwalan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun pelajaran
oleh pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala
sekolah/madrasah. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat
pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.

Penilaian
Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian
dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan
pencapaian kompetensi peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada Pendidikan
Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada Pendidikan
Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta
didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus
untuk mencapainya.
Penilaian dalam Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan menggunakan
penilaian yang bersifat otentik mencakup penilaian sikap dan ketrampilan.
Penilaian sikap dengan menggunakan penilaian berdasarkan pengamatan,
penilaian diri, dan penilaian teman sebaya. Penilaian keterampilan dilakukan
dengan menggunakan penilaian unjuk kerja
b. Ekstrakurikuler Pilihan
▪ Sepak bola / Futsal
▪ Volley Ball
▪ Palang Merah Remaja ( PMR )
▪ PASKIBRA
▪ Keagamaan seperti Kelompok Remaja Mesjid
▪ Kesenian.
▪ Lingkungan Hidup

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
44
E. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

1) Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan dinyatakan dalam jam pembelajaran


per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X, XI dan XII adalah 48 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
2) Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
3) Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling banyak
20 minggu.
4) Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak
16 minggu.
5) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40
minggu.
6) Setiap satuan pendidikan boleh menambah jam belajar per minggu berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap
Pengaturan Beban Belajar

1. Beban belajar di SMK Negeri 4 Banjar menggunakan bentuk sistem paket, yaitu Beban
belajar yang diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan
pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal
dan genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri
atas pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
2. Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri. Beban belajar
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan pendidikan yang menggunakan
Sistem Paket yaitu 0%-60% untuk SMK dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
3. Beban Belajar Kegiatan Praktik Kerja SMK
4. Beban belajar kegiatan praktik kerja di SMK diatur: (i) 2 (dua) jam praktik di sekolah setara
dengan 1 (satu) jam tatap muka, dan (ii) 4 (empat) jam praktik di dunia usaha dan industri
setara dengan 2 (dua) jam tatap muka.
5. Beban Belajar Tambahan

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
45
6. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik. Konsekuensi penambahan beban belajar pada satuan pendidikan
menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang bersangkutan.

Perbandingan Beban Belajar Sistem Paket dengan Sistem Kredit Semester

Sistem Paket SKS

1.88 jam pembelajaran 1 sks

3.76 jam pembelajaran 2 sks

5.64 jam pembelajaran 3 sks

7.52 jam pembelajaran 4 sks

Contoh Konversi Beban Belajar di SMK

Komposisi beban belajar untuk peserta didik SMK/MAK terdiri atas kelompok A
(wajib), B (wajib), C1 (kelompok mata pelajaran bidang keahlian), C2 (kelompok
mata pelajaran dasar program keahlian), dan salah satu dari C3 (kelompok mata
pelajaran paket keahlian).

Peserta didik wajib menyelesaikan mata pelajaran yang tertuang dalam Struktur
Kurikulum. Satuan pendidikan dapat mengatur penyajian mata pelajaran secara
tuntas dengan prinsip ”on and off”, yaitu suatu mata pelajaran bisa diberikan hanya pada
semester tertentu dengan mempertimbangkan ketuntasan kompetensi pada setiap
semester.

Beban kerja Guru


Beban kerja guru sesuai dengan Permendikbud Nomor 23/2017 mencakup kegiatan pokok:
a. merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;
b. melaksa7akan pembelajaran atau pembimbingan;
c. menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;
d. membimbing dan melatih peserta didik; dan
e. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok
sesuai dengan beban kerja Guru.
Beban kerja Guru paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan
paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
46
A. Ketuntasan Belajar
a. Mekanisme Penilaian
1) Aspek Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek:
a. sikap;
b. pengetahuan; dan
c. keterampilan.
Penilaian pengetahuan dan keterampilan sebagaimana dilakukan oleh pendidik,
satuan pendidikan, dan/atau Pemerintah.
2) Tujuan Penilaian
a. Tujuan Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk memantau dan mengevaluasi
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajara tertentu.
3) Prinsip penilaian hasil belajar:
a. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur;
b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai;
c. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
d. terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran;
e. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
f. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik;

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
47
g. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku;
h. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; dan
i. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segimekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.

4) Bentuk Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
5) Prosedur Penilaian
1. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
a. mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;
b. mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan;
c. menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
d. mendeskripsikan perilaku peserta didik.
2. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
d. memanfaatkan hasil penilaian; dan
e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
3. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
48
Tabel 2. KKM Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan

KELAS
MATA PELAJARAN XII
1 2
A. MUATAN NASIONAL

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 76 76


2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 76 76
3 Bahasa Indonesia 76 76
4 Matematika 76 76
5 Sejarah Indonesia 76 76
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 76 76
B. MUATAN KEWILAYAHAN
1 Seni Budaya
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan
3 Bahasa Sunda
C. MUATAN PEMINATAN KEJURUAN
C1. Dasar Bidang Keahlian *)
1 Simulasi dan Komunikasi Digital - -
2 Fisika - -
3 Kimia - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Sistem Komputer - -
2 Komputer dan Jaringan Dasar - -
3 Pemrograman Dasar - -
4 Dasar Desain Grafis
C3. Kompetensi Keahlian
1 Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) - -
2 Administrasi Insfrastruktur Jaringan 79 79
3 Administrasi Sistem Jaringan 79 79
4 Teknologi Layanan Jaringan 79 79
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 79 79
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
d. memanfaatkan hasil penilaian; dan
b. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk semua mata pelajaran pada setiap tingkat
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan tertuang dalam tabel berikut :

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
49
F. Kelulusan

Mengacu pada peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor
3 tahun 2017 tentang penilaian hasil belajar oleh pemerintah dan penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan, pasal 8 peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan apabila
a. Menyelesaiakn seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
c. Mengikuti ujian sekolah
d. Lulus ujian sekolah
Kompetensi Inti (terlampir)

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI- 1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;


2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi Dasar (terlampir)

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok
sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:

1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-
1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-
2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-
Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
50
4.

Pendidikan Penguatan Karakter


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat tenaga pendidik harus
memunculkan dan menginsert empat macam point yaitu PPK, Literasi, 4C, dan HOTS
maka perlu kreatifitas tenaga pendidik untuk meraciknya menjadi RPP yang utuh.

Perbaikan atau revisinya antara lain:

Mengintergrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam pembelajaran.

Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong
royong, dan integritas atau 7 Karakter untuk mapel IPS dari 18 Karakter prioritas.
Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus
menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah
dilaksanakan sampai sekarang.

Pengintegrasian antara lain dilakukan dengan:

• pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah


(masyarakat/komunitas);
• pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler;
• pelibatan secara serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat;
Perdalaman dan perluasan dapat berupa:

• Penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada


pengembangan karakter siswa,
• Penambahan dan penajaman kegiatan belajar siswa, dan pengaturan ulang waktu
belajar siswa di sekolah atau luar sekolah;
• Penyelerasan dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru, Manajemen Berbasis
Sekolah, dan fungsi Komite Sekolah dengan kebutuhan Gerakan PPK.
• Jabar Masagi merupakan program yang bertujuan untuk menguatkan Pendidikan
karakter bagi peserta didik. Hal ini diwujudkan dengan mengembalikan Pendidikan
budi pekerti yang berdampak pada perilaku sosial, yang mana nilai-nilai kearifan
lokal jabar menjadi dasarnya. Dengan jabar masagi, peserta didik diharapkan
menjadi manusia berbudaya. Manusia berbudaya ini memiliki kemampuan untuk
bisa belajar merasakan (surti/rasa), belajar memahami (harti/karsa), belajar
melakukan (bukti), belajar hidup Bersama (bakti/dumadi nyata).
Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
51
Maka tidak mungkin lagi menggunakan model/metode/strategi/pendekatan yang
berpusat kepada guru, namun kita perlu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran
(Active Learning). Khusus untuk PPK merupakan program yang rencananya akan
disesuaikan dengan 5 hari belajar atau 8 jam sehari sedangkan untuk 2 hari merupakan
pendidikan keluarga.

G. Penjurusan

Penjurusan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan


minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan,
dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan.
Penjurusan Kejuruan adalah program kurikuler yang disediakan untuk
mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan vokasional peserta didik
dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran kejuruan
Penjurusan pada SMK/MAK dilaksanakan mengacu pada Spektrum Kejuruan
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah :
a. Dasar Bidang Keahlian (C1);
Dasar Bidang Keahlian merupakan pengelompokan sejumlah Program Kejuruan yang
memiliki karateristik kejuruan serumpun.
b. Dasar Program Keahlian (C2);
Dasar Program Keahlian merupakan bagian dari Bidang Kejuruan dalam bentuk satu
atau lebih Paket Kejuruan serumpun.
c. Kompetensi Keahlian (C3).
Kompetensi Keahlian merupakan kemasan kejuruan spesifik dalam lingkup Program
Kejuruan

Pemilihan Peminatan dilakukan saat peserta didik mendaftar pada SMK/MAK.

H. Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Mengintegrasikan literasi dan menginsert literasi dalam RPP baik sebelum, sedang dan
sesudah pembelajaran.

Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan


mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
52
antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan
sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui
pelibatan publik. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup
keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual,
digital, dan auditori. Literasi dapat dijabarkan menjadi Literasi Dasar (Basic Literacy), Literasi
Perpustakaan (Library Literacy), Literasi Media (Media Literacy), Literasi Teknologi
(Technology Literacy), Literasi Visual (Visual Literacy).

Intinya Literasi adalah melek.

Keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Creative, Critical thinking,


Communicative, dan Collaborative);

Inilah yang sesungguhnya ingin kita tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi.
Tetapi pembentukan 4C. Beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai
sarana meraih kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan
sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4 C adalah jenis
softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat ketimbang sekadar
pengusaan hardskill.

Mengintegrasikan HOTS (Higher Order Thinking Skill) atau kemampuan berpikir


tingkat tinggi Level 3/C4 s/d C6)

Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis,
reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang
mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.
Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam
menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan
kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan
mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
53
BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan
memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1. Minggu efektif Minimum 34 minggu dan Digunakan untuk kegiatan
belajar maksimum 38 minggu pembelajaran efektif pada
setiap satuan pendidikan
2. Jeda tengah Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap
semester semester
3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan
pelajaran kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun
pelajaran
5. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang
keagamaan memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
6. Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan
umum/nasional Peraturan Pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing
8. Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
sekolah/madrasah yang diprogramkan secara
khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

Penetapan kalender pendidikan harus mempertimbangkan :


1. Permulaan tahun pelajaran adalah adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya;
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri
Agama dalam hal ini terkait denagn hari raya keagamaan,kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan/atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus;

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
54
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan
pendidikan.;
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan
berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi dengan memperhatikan
ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

Untuk tahun ajaran 2022/ 2023 kalender pendidikan SMK Negeri 4 Banjar dibuat setelah
ketentuan tersebut diatas ditetapkan oleh pemerintah/pemerintah daerah sebagai berikut:

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
55
Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

SEMESTER 1
JULI AGUSTUS
2023 2023
Minggu Senin Selasa Rabu Kam Jum Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kami Jum Sabt
is at s at u
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
16 17 18 19 20 21 22 13 14 15 16 17 18 19
23 24 25 26 27 28 29 20 21 22 23 24 25 26
30 31 27 28 29 30 31

SEPTEMBER OKTOBER
2023 2023
Minggu Senin Selas Rabu Kam Jumat Sabt Minggu Seni Selas Rabu Kami Juma Sabt
a is u n a s t u
1 2 1 2 3 4 5 6 7
3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14
10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 18 19 20 21
17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28
24 25 26 27 28 29 30 29 30 31

NOVEMBER DESEMBER
2023 2023
Minggu Senin Selas Rabu Kami Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
a s
1 2 3 4 1 2
5 6 7 8 9 10 11 3 4 5 6 7 8 9
12 13 14 15 16 17 18 10 11 12 13 14 15 16
19 20 21 22 23 24 25 17 18 19 20 21 22 23
26 27 28 29 30 24 25 26 27 28 29 30
31
KETERANGAN:
Tanggal Kegiatan
17 Juli 2023 Hari pertama masuk sekolah
17 - 20 Juli 2023 Pengenalan Lingkungan Sekolah
19 Juli 2023 Libur Tahun Baru Islam 1445 H
21 - 22 Juli 2023 Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan
14 Agustus 2023 Pertemuan Pramuka Pendidikan Khusus
17 Agustus 2023 Libur hari Proklamasi Kemerdekaan RI
28 - 31 Agustus 2023 Pelaksanaan Asessmen Nasional SMA/SMK/SMALB dan yang Sederajat
2 - 3 September 2023 Pelaksanaan Asessmen Nasional Paket C
18 - 21 September 2023 Pelaksanaan Asessmen Nasional SMP/SMPLB dan yang Sederajat
23 - 24 September 2023 Pelaksanaan Asessmen Nasional Paket B / PKPPS Wustha dan yang sederajat
25 - 30 September 2023 Prakiraan penilaian tengah semester 1
27 September 2023 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW.
2 - 6 oktober 2023 *) Prakiraan jeda tengah semester 1
23 - 26 Oktober 2023 Pelaksanaan Asesmen Nasional SD/SDLB dan yang sederajat Tahap I
28 - 29 Oktober 2023 Pelaksanaan Asesmen Nasional Paket A/PKPPS Ula dan yang sederajat Tahap I

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
56
30 Oktober - 2 November 2023 Pelaksanaan Asesmen Nasional SD/SDLB dan yang sederajat Tahap II
4 - 5 November 2023 Pelaksanaan Asesmen Nasional Paket A/PKPPS ULA dan yang sederajat Tahap II
25 November 2023 Porseni Guru Pendidikan Khusus
3 Desember 2023 Hari Disabilitas Internasional
4 - 16 Desember 2023 Prakiraan penilaian sumatif akhir semester
22 Desember 2023 Tanggal penetapan rapor semester 1
22/23 Desember 2023 Pembagian rapor semester 1
25 Desember 2023 Libur hari Natal
26 Desember 2023 Cuti bersama Hari Natal
27 Des 2023 - 7 Jan 2024 Libur semester 1
*) Jeda tengah semester dapat diisi dengan kegiatan: perlombaan antarkelas,
pentas seni dan kreativitas siswa, pameran karya siswa, studi lapangan, dll.
sesuai dengan program sekolah.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
57
Kalender Pendidikan SMK Provinsi Jawa Barat

Tahun Pelajaran 2023/2024


SEMESTER 2
JANUARI 2024 FEBRUARI 2024
Minggu Senin Selas Rabu Kami Juma Sabtu Minggu Senin Selas Rabu Kami Juma Sabt
a s t a s t u
1 2 3 4 5 6 1 2 3
7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10
14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17
21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24
28 29 30 31 25 26 27 28 29
MARET 2024 APRIL 2024
Minggu Senin Selas Rabu Kami Jumat Sabtu Minggu Senin Selas Rabu Kami Juma Sabt
a s a s t u
1 2 1 2 3 4 5 6
3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13
10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20
17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27
24 25 26 27 28 29 30 28 29 30
31
MEI 2024 JUNI 2024
Minggu Senin Selas Rabu Kami Juma Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kami Juma Sabt
a s t s t u
1 2 3 4 1
5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8
12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15
19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22
26 27 28 29 30 31 23 24 25 26 27 28 29
30
PRAKIRAAN JADWAL PENILAIAN AKHIR JENJANG TAHUN
JULI 2024 PELAJARAN 2023/2024
Penilaian Sumatif
Satuan Asesmen
Mingg Senin Selas Rabu Kami Juma Sabtu Pendidikan
Akhir Jenjang
Nasional (AN)
u a s t
1 2 3 4 5 6 Minggu ke- 3-4 Maret 28-31 Agustus
SMK 2023
2024
7 8 9 10 11 12 13 Minggu ke- 3-4 Maret 28-31 Agustus
SMA/SMALB
2024 2023
14 15 16 17 18 19 20 Minggu ke- 1 Mei 2024 18-21
SMP/SMPLB September 2023
21 22 23 24 25 26 27 SD/SDLB Minggu ke- 1 Mei 2024 Oktober 2023
28 29 30 31

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
58
KETERANGAN:

Tanggal Kegiatan
1 Januari 2024 Libur Tahun Baru Masehi
8 Januari 2024 Hari pertama masuk sekolah
10 Februari 2024 Prakiraan libur tahun baru Imlek 2575
10 Februari 2024 Prakiraan libur Isro Mi'raj
4 - 9 Maret 2024 Prakiraan penilaian tengah semester 2
11 Maret 2024 Prakiraan libur hari raya Nyepi
11 - 13 Maret 2024 Prakiraan libur awal Ramadan 1445 H
14 Maret - 2 April 2024 Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti/ Smatren
18 - 29 Maret 2024 Prakiraan Penilaian Sumatif Akhir Jenjang SMA/SMK/SMALB
21 Maret - 30 April 2024 Prakiraan waktu pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian SMK
11 - 12 April 2024 Prakiraan hari raya Idul Fitri 1445 H
3 - 15 April 2024 Prakiraan libur hari raya Idul Fitri 1445 H
1 Mei 2024 Libur hari Buruh
9 Mei 2024 Prakiraan libur wafat Isa Almasih
23 Mei 2024 Prakiraan libur hari raya Waisyak
1 Juni 2024 Libur hari lahir Pancasila
10 - 22 Juni 2024 Prakiraan sumatif akhir tahun/sumatif akhir fase
17 Juni 2024 Prakiraan hari raya Idul Adha

Tanggal Kegiatan
28 Juni 2024 Tanggal penetapan rapor semester 2 *)
28/29 Juni 2024 Pembagian rapor semester 2
1 Juli - 13 Juli 2024 Libur akhir tahun pelajaran
7 Juli 2024 Tahun Baru Islam
Mei - Juli 2024 Masa PPDB TP 2024/2025
*) Untuk tanggal penetapan rapor siswa akhir jenjang adalah pada tanggal dilaksanakan rapat penentuan
kelulusan.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
59
BAB V

PENGEMBANGAN SILABUS

A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar.

B. Prinsip Pengembangan Silabus


1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional,
dan spritual peserta didik.

c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.

d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
sistem penilaian.

e. Memadai
Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.

f. Aktual dan Kontekstual

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
60
Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan
masyarakat.

h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).

C. Unit Waktu Silabus


1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan
untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan
pendidikan.
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester,
per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan
alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK
menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.
D. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas
Pendidikan.

1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.

2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus
yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
61
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus
secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun
secara bersama oleh guru yang terkait.

4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya


bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk
bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah
dalam lingkup MGMP/PKG setempat.

5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan


membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya
masing-masing.

E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus


1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan


materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran;
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:

a. peserta didik
a. potensi peserta didik;
b. relevansi dengan karakteristik daerah,
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik;
d. kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. struktur keilmuan;
f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
62
h. alokasi waktu.
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik,
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud
melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada
peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai
peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran


adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para


pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara
profesional.

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh


peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep


materi pembelajaran.

d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua


unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu
kegiatan peserta didik dan materi.

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata


pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai
dasar untuk menyusun alat penilaian.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
63
Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir
mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak
(bukan sebaliknya).

Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya


pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.

5. Penentuan Jenis Penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,


dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa


dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.


Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan siswa.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik
yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh


dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
64
proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan
observasi lapangan.

6. Menentukan Alokasi Waktu


Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai
kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

7. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan


kompetensi dasar serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.

Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi


Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
65

Anda mungkin juga menyukai