peningkatan
kadar co2
di atmosfer
Peningkatan kadar co2 di
atmosfer
Peningkatan kadar CO2 di
atmosfer dicatat sejak tahun
1958 oleh ilmuwan bernama
Charles David Keeling. Para
Ilmuwan kemudian mencatat
data akuulasi CO2 di atmosfer
bumi menggunakan kurva Keeling.
Dari data tersebut diketahu
kalau ada peningkatan kadar
CO2 sejak zaman Eosen. Ini
merupakan periode dalam skala
geologi yang terjadi sekitar 60-
40 juta tahun lalu.
Karbon dioksida pada atmosfer Bumi merupakan salah satu
senyawa kimia utama yang turut mendukung berlangsungnya
kehidupan dari makhluk hidup di Bumi. Pada atmosfer Bumi,
karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu zat utama,
meskipun jumlahnya sangat sedikit bila dibandingkan dengan
oksigen dan nitrogen. Peran utama dari karbon dioksida pada
atmosfer Bumi adalah sebagai pendukung pembentukan
karbohidrat pada tumbuhan melalui proses fotosintesis.
Karbon dioksida pada atmosfer Bumi cenderung mengalami
peningkatan konsentrasi setiap tahun.
Pada awal abad ke-18 Masehi, konsentrasi karbon dioksida di
atmosfer Bumi meingkat secara perlahan hingga mencapai
naktivitas manusia yang melepaskan karbondioksida ke
udara jauh lebih cepat dari kemampuan alam untuk
menguranginya. Pada tahun 1750, terdapat 281 molekul
karbondioksida pada satu juta molekul udara (281 ppm). Pada
Januari 2007, konsentrasi karbondioksida telah mencapai
383 ppm (peningkatan 36 persen). Jika prediksi saat ini
benar, pada tahun 2100, karbondioksida akan mencapai
konsentrasi 540 hingga 970 ppm. Estimasi yang lebih tinggi
malah memperkirakan bahwa konsentrasinya akan meningkat
tiga kali lipat bila dibandingkan masa sebelum revolusi
industri.
Cara mencegah
peningkatan kadar co2 di
atmosfer
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
kadar CO2 di udara adalah
1. Menggunakan energi terbarukan dan
mengurangi batu bara, minyak bumi, kayu, dan
bahan organik lainnya.
2. Mendukung dan turut serta pada kegiatan
reboisasi
3. Membangun pembangkit listrik tenaga surya
4. Menggunakan produk - produk ramah
lingkungan
5. Mengurangi deforestation