Topik 1: Keberagaman ABK PPG PRAJAB GEL. 2 Tahun 2022 Universitas Veteran Bangun Nusantara
Koneksi Antar Materi
Identifikasi Penyesuaian Dalam Pembelajaran Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
Jenis Peserta Didik
No. Penyesuaian Berkebutuhan Khusus 1. Disabilitas Netra Peserta didik dengan disabilitas netra mempunyai keterbatasan dari menggambarkan lingkungan sekitar. Maka dalam memberikan pembelajaran, diperlukan penggunaan bahasa yang jelas dan lengkap. Selain itu, disabilitas netra juga memerlukan alat bantu untuk menunjang keberhasilan pembelajaran seperti buku pelajaran yang menggunakan huruf brailee. Kemudian menggunakan Technological Aids for Reading Print yaitu perangkat lunak yang mengubah teks cetak elektronik menjadi kata – kata yang diucapkan. Dalam pembelajaran bahasa indonesia dapat menggunakan teknologi ini, salah satu contohnya adalah mungubah teks kalimat atau teks cerita menjadi kata – kata yang diucapkan. Serta penggunaan tongkat lipat sebagai alat bantu mobilitas. 2. Disabilitas Rungu/Tuli Peserta didik dengan disabilitas rungu mengalami hambatan tidak bisa mendengar dan kesulitan untuk memahami artikulasi, kualitas suara dan tekanan suara. Maka penyesuaian dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan alat bantu dengar. Lalu dapat menggunakan komunikasi total yaitu dengan bahasa verbal dan bahasa isyarat. Serta dapat menggunakan metode oral atau pembacaan gerak bibir. Dalam berkomunikasi dengan disabilitas rungu, guru perlu
Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus
mensejajarkan posisi wajah, menggunakan ekspresi wajah dan menggunakan kata dengan artikulasi yang jelas. 3. Disabilitas Grahita Disabilitas grahita adalah ketidakmampuan yang ditandai dengan keterbatasan signifikan dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif sehingga menyebabkan ketidak mampuan dalam berpikir abstrak, memiliki daya ingat yang lemah dan keterbatasan penyesuaian diri di lingkungan. Maka dari itu penyesuaian pembelajarannya adalah dengan penggunaaan media belajar yang konkret dan penyerdehanaan dalam pemberian intruksi serta perlunya penyampaian materi secara berulang – ulang. 4. Lambat Belajar Lamban belajar dapat disebut juga Slow learner yaitu kondisi dimana anak mengalami lamban belajar, lamban terampil, dan lamban mamahami suatu informasi yang diperoleh atau ditangkapnya. Penyesuainnya adalah penyampaian materi dengan bahasa yang sederhana dan memberikan waktu tambahan untuk belajar. 5. Kesulitan Belajar Spesifik Anak dengan kesulitan belajar spesifik adalah anak yang mengalami kesulitan dalam kemampuan membaca, menulis dan berhitung, atau pada mata pelajaran tertentu. Penyesuaian pembelajarannya adalah : - Untuk anak diseleksia : menggunakan media belajar yang menarik dan inovatif seperti video cerita bergambar, kartu abjad, kartu kata, kata kalimat - Untuk anak disgrafia : penyesuaiannya adalah dengan melakukan kegiatan menulis secara terus – menerus serta memberikan pelatihan motorik. Media yang dapat digunakan adalah papan tulis, pensil segitiga, kertas, buku bergaris, balok huruf, kartu huruf, kartu kata dan kartu kalimat. - Untuk anak diskalkulia : penyesuaiannya adalah dengan menggunakan warna – warna yang menarik
Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus
untuk media pembelajaran untuk anak diskalkulia. Misalnya menggunakan pensil warna berbeda untuk menuliskan tanda atau simbol matematika. 6. Disabilitas Fisik Anak dengan disabilitas fisik adalah mereka yang mengalami kesulitan yang berat atau tidak dapat melakukan gerak dasar seperti berjalan dan lain sebagainya. Sedangkan pada disabilitas motorik yaitu kelainan pada sistem serebal (cerebal palsy) dan kelainan pada sistem otot serta rangka (musculus skeletal system). Penyesuaiannya adalah meningkatkan pelatihan bina diri dan bina gerak untuk anak dengan disabilitas fisik yaitu latihan kemampuan aktivitas sehari – hari seperti berjalan, menaiki tangga dan kebutuhan ke kamar mandi. 7. Gangguan Psikososial Disabilitas psikososial adalah seseorang yang mengalami gangguan dalam proses berpikir, emosi, berprilaku yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakatnya menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh. Penyesuaian dalam pembelajarannya yaitu pada suasana pembelajaran yang baik, kondusif dan ramah serta adanya variasi teknik pembelajaran yang tidak kaku untuk mengontrol tingkah laku dan mempertahankan atensi dari anak tersebut pada pembelajaran. 8. Autis Anak dengan spektrum autis mengalami gangguan dalam interaksi sosial, komunikasi dan perilaku yang terbatas dan berulang – ulang. Maka penyesuaian dalam pembelajaran adalah penyampaian materi dengan bahasa sederhana dan jelas, menggunakan media alat peraga dan dengan metode belajar multi sensorik yaitu belajar dengan memfungsikan seluruh indera sensori dalam memperoleh kesan – kesan melalui perabaan, visual, perasaan, kinestetis, dan pendengaran.
Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus
9. ADHD ADHD merupakan gangguan mental yang menyebabkan anak sulit untuk memusatkan perhatian serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif. Penyesuaian dalam pembelajaran adalah membuat aturan dikelas yang jelas dan konsisten serta mengurangi distraksi di kelas seperti suara bising atau hiasan kelas yang berlebihan sehingga dapat membantu siswa ADHD untuk meemusatkan perhatian pada pembelajaran. Selain itu juga dapat menggunakan media belajar yang berkaitan dengan visual dengan kombinasi kinestetik 10. Cerdas Istimewa Berbakat Anak CIBI (Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa) Istimewa merupakan anak yang memiliki kemampuan dan intelegensi di atas rata – rata atau dapat dikatakan sebagai anak yang mempunyai daya kreativitas tinggi. Maka penyesuaian dalam pembelajaran adalah pada model pembelajaran yang kreatif yaitu model belajar Basic tool, Practice with process dan working with the real problem.
Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus