Anda di halaman 1dari 3

RUANG KOLABORASI

Tugas Analisis Kasus


Nama Anggota :
1. Asmawati 7000082110
2. Fiqi Aulia Rahman 7000010987
3. Devy Lisna Anjarwati 7000106784
Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Topik : Topik 2. Bentuk-bentuk Layanan Pendidikan untuk ABK

Lalita merupakan anak berusia 7 tahun dengan hambatan komunikasi. Lalita belum mampu
mengucap kata dan artikulasi masih belum jelas. Dari wawancara dengan orangtua Lalita,
Lalita dinyatakan speech delay dan suatu ketika Lalita memeriksakan pendengaran dan
dinyatakan tunarungu. Lalita mampu mendengar dengan suara keras. Setelah test IQ, Lalita
memiliki IQ 80. Lalita sering mengusili orang sekitar dan tidak malu dengan orang baru.
Orangtua ingin mendaftarkan anak agar mampu mendapatkan layanan yang tepat.

Dari kasus tersebut tentukan:


1. Apakah disabilitas yang kemungkinan dialami Lalita?
Jawaban :
Disabilitas yang kemungkinan dialami Lalita yaitu:
a) Disabilitas Intelektual
Slow learner Mengapa Lalita dapat didiagnosa disabilitas slow learner karena
disabilitas intelektual Lalita yang ditunjukkan dari hasil tes IQ 80 yaitu termasuk
dalam kategori rendah. Kondisi tersebut berdampak pada proses pemerolehan
informasi dan pengolahan informasi hal tersebut dibuktikan bahwa Lalita
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi seperti belum mampu mengucap
kata dan artikulasinya masih belum jelas.
b) Disabilitas Sensorik
Tuna Rungu kategori ringan Karena Lalita mampu mendengar dengan suara keras
tanpa menggunakan alat bantu pendengaran. Hal tersebut diklasifikasikan tingkat
disabilitas 27-40 Db yaitu mempunyai kesulitan mendengar bunyi – bunyi
yang jauh tanpa menggunakan alat bantu pendenganran, mampu mendengar
dengan suara yang keras, membutuhkan tempat duduk yang strategis
letaknya dan memerlukan terapi bicara.
c) Disabilitas Mental (Hiperaktif)
Hiperaktif adalah sebuah kondisi ketika anak terus aktif tidak melihat waktu,
situasi, dan suasana sekitar. Kondisi tersebut terjadi karena bagian otak
tertentu membutuhkan waktu lebih lama berkembang. Bagian otak ini
bertanggungjawab atas sekelompok keterampilan yang disebut fungsi
eksekutif, yakni mencakup pengendalian diri. Seperti halnya yang terjadi pada
kondisi Lalita, bahwa dia mengalami kesulitan dalam mengendalikan gerakan yaitu
sering mengusili orang sekitar dan tidak malu dengan orang baru.

2. Apakah layanan pendidikan yang tepat bagi Lalita?


Jawaban:
Sekolah segresi sendiri merupakan sistem layanan yang terpisah dari pendidikan
umum dan dilaksanakan secara khusus yang biasa dikenal dengan Sekolah Luar
Biasa. Pada study kasus yang dialami Lalita terdapat lebih dari satu disabilitas
sehingga layanan pendidikan yang diperlukan adalah sekolah segresi yang termasuk
dalam pendidikan kategori SLB-BC. Adanya SLB dengan disabilitas lebih dari satu
dikarenakan jumlah peserta didikdi sekolah tersebut sedikit dan fasilitias yang
dimiliki sekolah terbatas., Lalita juga harus mendaftar di sekolah yang menerapkan
pendekatan khusus untuk siswa dengan hambatan belajar dan komunikasi. Program
pendidikan khusus akan membantu Lalita untuk mengembangkan kemampuan dan
mengikuti program belajar yang tepat untuknya.

3. Mengapa layanan tersebut menurut kalian tepat bagi Lalita?


Jawaban :
Karena, Lalita memiliki lebih dari satu disabilitas yaitu : Slow learner, Tuna rungu
kategori ringan, dan Hiperaktif. Sehingga layanan pendidikan yang tepat bagi Lalita yaitu
mengikuti program pendidikan SLB-BC. Pada sekolah khusus seperti SLB-BC
memfasilitasi layanan pendidikan dengan disabilitas lebih dari satu. SLB-BC
termasuk pada sekolah segresi yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan
pengembangan diri dan meminimalkan adanya hambatan yang dialami Lalita,
kebutuhan belajarnya pun disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu
sehingga dapat memaksimalkan potensinya nanti.pelayanan pendidikan dengan
pendekatan khusus akan sangat sesuai untuk memenuhi kebutuhannya, yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan anak tunarungu dalam mengungkapkan bunyi-bunyi
bahasa dalam rangkaian kata-kata, agar dapat dimengerti atau diinterpretasikan oleh orang
yang mengajak/diajak bicara.

Anda mungkin juga menyukai