Anda di halaman 1dari 4

43

BAB V

KONDISI YANG DIHARAPKAN

15. Umum
Dalam Memasuki tengah Tahun 2022, berbagai harapan
Positif masyarakat Terkait Pandemi Covid 19 agar dapat segera
berakhir, diperlukan kepatuhan terhadap protokol kesehatan makin
ditingkatkan agar wabah lebih mudah dikendalikan dan kesadaran
masyarakat untuk melakukan vaksin di meningkat sehingga wabah
akan bisa segera di hilangkan.

16. Kondisi Yang Diharapkan


A. Kondisi Sumber Daya Manusia
1) Secara Kuantitas
Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Kapolri
Nomor 22 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah bahwa Personil
Bhabinkamtibnas Polsek Maritengngae secara kuantitas
sudah terpenuhi sesuai dengan jumlah DS, tetapi belum
tercukupi untuk tingkat Perwira dan untuk tingkat
pendidikannya belum memenuhi kualifikasi. Hal tersebut
harus ditinjau kembali dan diharapkan dapat memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a) Personil Bhabinkamtibnas harus sudah lulus pendidikan
pengembangan spesialisasi fungsi Reskrim (sesuai
dengan aturan PP 58 tahun 2010);
b) Personil bhabinkamtibnas sudah berpengalaman dalam
mengadakan penyuluhan dalam meningkatkan
antusiasme masyarakat terhadap program-program
pemerintahan.
44

2) Secara Kualitas
a) Pengetahuan (knowledge):
(1) Personil bhabinkamtibnas harus memiliki
pengetahuan dan wawasan yang baik terkait kegiatan
penerapan protokol kesehatan.
(2) Penyidik memiliki pemahaman yang baik terkait
tahapan proses vaksin terhadap masyarakat.
(3) Penyidik memiliki pengetahuan yang luas terhadap
peraturan perundang-undangan yang mengatur
pelaksanaan proses percepatan vaksinasi guna
mewujudkan masyarakat bebas covid 19.
b) Keterampilan (Skill) :
Penyidik memiliki keterampilan dalam membuat
perencanaan serta mampu meningkatkan antusiasme
masyarakat dalam mengikuti program percepatan
vaksinasi.
c) Perilaku (Attitude):
(1) Personil bhabinkamtibnas memiliki motivasi yang
tinggi dalam melakukan penyuluhan dan pengawalan
vaksinasi.
(2) Personil bhabinkamtibnas mampu memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat, serta memperlakukan mereka sesuai
dengan protokol kesehatan dalam mengawal proses
vaksinasi .

B. Kondisi Anggaran
Alokasi anggaran bhabinkamtibnas Polsek Maritengngae
di masa mendatang perlu disesuaikan dengan kebutuhan riil di
lapangan sehingga memenuhi beberapa indeks pengeluaran dan
dapat mengoptimalkan kinerja personil bhabinkamtibnas.
45

Anggaran pelaksanaaan percepatan vaksinasi seharusnya


dapat ditingkatkan mengingat prosedur vaksinas harus melalui
ahli yang berada di instansi-instansi terkait dan bekerja sama
dengan pihak swasta dalam persiapan lokasi sehingga
memerlukan anggaran lebih dalam melakukan proses vaksinasi
tersebut, mengingat banyaknya jumlah masyarakat dan waktu
dalam penyelesaian proses vaksinasi tersebut.

C. Kondisi Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasana dalam mengoptimalkan peran
Personel Bhabinkamtibnas dalam mendukung percepatan
vaksinasi antara lain adalah alat utama dengan ciri-ciri mampu
mengikuti / menyerap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi mutakhir yang dilengkapi peralatan sweeper serta
dukungan sarana mobilitas cepat (quick repons) dalam
mendatangi dan melakukan persiapan penerapan protokol
kesehatan di area vaksinasi baik secara kuantitas dan kualitas
mencukupi kebutuhan personel, Alut, Alsus, Alkom berupa
telepon, Handy Talki (HT) dan IT (teknologi informasi) untuk
memudahkan komunikasi dengan satuan fungsi lain, dengan
anggota maupun dengan instansi terkait dan tokoh masyarakat
dalam pengawalan proses percepatan vaksinasi guna
mewujudkan masyarakat bebas covid 19 .

D. Metode yang digunakan


Pelaksanaan metode pengawasan penyidikan sudah
sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Perencanaan Peyuluhan dan sudah terbangun kerjasama dengan
Stakeholder eksternal (Kades/Lurah, babinsa, Kementerian /
Dinas terkait, dll) sehingga menjamin prinsip transparansi dan
akuntabilitas kinerja Personil Bhabinkamibnas, ditunjukkan
dengan :
46

1) Proses persiapan lokasi dan proses vaksinasi diawali dengan


suatu perencanaan yang matang, .
2) Hubungan Tata Cara Kerja (HTCK) antara Personil
bhabinkamtibnas dengan Stakeholder eksternal terkait harus
dilakukan secara optimal, melalui:
a) Koordinasi aktif Personil bhabinkamtibnas dengan
kades/lirah dalam hal penyuluhan ke masyarakat guna
menyamakan persepsi dalam menentukan implementasi
pelaksanaan vaksinasi, sehingga dapat meminimalisir
terjadinya bolak balik berkas peserta vaksin dan dapat
mengurangi pengeluaran biaya pengamanan vaksinasi.
b) Koordinasi aktif dengan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), Kementerian / Dinas dan Instansi terkait lainnya
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat tujuan mempercepat proses percepatan
vaksinasi sehingga memberikan kepercayaan kepada
masyarakat bahwa Polri mampu profesional.

Anda mungkin juga menyukai