Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam Undang – Undang no.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara (ASN), pegawai ASN memiliki peranan penting dalam
penyelanggaraan pemerintahan yang berungsi sebagai : 1. Pelaksana
kebijakan publik, 2. Pelayan publik, 3. Perekat dan pemersatu bangsa.
Oleh karena itu penting agar PNS memimiliki profesionalisme dan
kompetensi yang memadai untuk bisa menjalankan tugas tersebut dengan
baik dan penuh tanggung jawab. Sesuai dengan pasal 65 dalam UU ASN,
calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi persyaratan yaitu
lulus pendidikan dan pelatihan serta sehat jasmani dan rohani. Calon PNS
yang telah memenuhi persyaratan diangkat menjadi PNS oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan. Pelaksanaan pelatihan dasar calon PNS adalah selama 113
hari kerja atau 1.141 JP dengan rincian 33 hari kerja (288 JP) untuk
pembelajaran klasikal dan 80 hari kerja (853 JP) untuk pembelajaran non
klasikal( aktualisasi pada agenda pembelajaran habituasi) di tempat kerja.
Maka dari itu calon PNS di haruskan membuat rancangan aktualisasi,
kemudian melakukan aktualisasi saat masa habituasi sebagai salah satu
syarat untuk dapat diangkat sebagai PNS.

Selain itu dengan diadakannya pelatihan dasar ini juga mendukung


sistem pembelajaran pada CPNS yang dimana setiap peserta pelatihan
dituntut untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
(ANEKA). Melalui proses pembelajaran rancangan aktualisasi ini, seluruh
atau beberapa nilai dasar dan kedudukan dan peran ASN akan melandasi
pelaksanaan setiap kegiatan peserta latsar. Setiap peserta harus
menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai
dasar dan kedudukan dan peran ASN tersebut pada pelaksanaan setiap

1
kegiatan yang telah dirancang oleh peserta latsar di tempat tugas dengan
bersumber dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), penugasan dari atasan,
kegiatan inisiatif sendiri yang mendapatkan persetujuan atasan atau
gabungan dari ketiga sumber tersebut.

Pada rancangan aktualisasi ini penulis akan mengidentifikasi isu – isu


yang ada di Puskesmas Klecorejo Kec.Mejayan. isu – isu yang terdapat di
fasilitas kesehatan kami yaitu 1.) Belum optimalnya peran UKP di masa
pandemi covid-19 dalam meningkatkan angka kontak Puskesmas
Klecorejo, 2.) Belum optimalnya kesadaran terhadap perilaku cuci tangan
di masa pandemi covid-19 oleh pasien saat berkunjung ke Puskesmas
Klecorejo, 3.) Belum optimalnya kegiatan home visite di masa pandemi
covid-19 oleh Puskesmas Klecorejo, 4.) Lambatnya munculnya kemauan
pasien untuk kembali berobat di masa pandemi covid-19 di Puskesmas
Klecorejo, 5.) Kurangnya kesadaran pasien bahwa Puskesmas Klecorejo
merupakan kawasan tanpa rokok

. Setelah mendapatkan isu penulis akan melakukan validasi isu


dengan teknik AKPL dan USG untuk dapat menetapkan isu yang akan
digunakan sebagai rancangan aktualisasi. Setelah menetapkan isu
penulis akan membuat gagasan pemecahan isu dengan membuat inovasi
yang akan diterapkan di OPD. Kemudian penulis akan membuat kegiatan-
kegiatan beserta tahapanannya yang di sesuaikan dengan nilai – nilai
dasar ASN dan visi misi OPD.

Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah sebuah sistem jaminan sosial yang


ditetapkan di Indonesia dalam Undang-Undang nomor 40 tahun 2004. Jaminan
sosial ini adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh
negara Republik Indonesia guna menjamin warganegaranya untuk memenuhi
kebutuhan hidup dasar yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM
tahun 1948 dan konvensi ILO No.102 tahun 1952. Berdasarkan Undang-undang
Nomor 24 Tahun 2011 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan
lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
sosial di Indonesia.. BPJS akan menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial
yang ada di Indonesia yaitu lembaga asuransi jaminan kesehatan PT Askes
Indonesia menjadi BPJS Kesehatan dan lembaga jaminan sosial
ketenagakerjaan PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Transformasi PT
Askes dan PT Jamsostek menjadi BPJS dilakukan secara bertahap. Pada awal
2014, PT Askes akan menjadi BPJS Kesehatan, selanjutnya pada 2015 giliran PT
Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Lembaga ini bertanggung jawab
terhadap Presiden. BPJS berkantor pusat di Jakarta, dan bisa memiliki kantor
perwakilan di tingkat provinsi serta kantor cabang di tingkat kabupaten kota.

2
Termaktub dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat pasal 52 disebutkan Puskesmas harus
menyelenggarakan UKM & UKP tingkat pertama untuk pencapaian program
Indonesia sehat dan untuk menilai kinerja puskesmas dalam penyelenggaraan
jaminan kesehatan nasional. Selanjutnya dalam pasal 54 ayat 1 disebutkan UkP
tingkat pertama dilaksanakan oleh dokter, dokter gigi, dan dokter layanan primer
serta tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Berdasarkan Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 7
tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Kapitasi Berbasis Kinerja
Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Bab II nomor 5 disana dijelaskan teknis
pembayaran kapitasi berdasarkan 3 indikator yakni angka kontak 40%, rasio rujukan
rawat jalan kasus non spesialistik 50% dan rasio peserta prolanis terkendali 10%.
Dimana selama ini Puskesmas Klecorejo belum pernah mencapai 100%. Ditambah
dengan situasi pandemi covid-19 yang tentu menjadi hambatan khusus, oleh karena
itu dibutuhkan inovasi dan semangat baru agar permasalahan ini bisa teratasi
Maka dari itu, berdasarkan permasalahan diatas penulis kemudian
mengangkat permasalahan yang ada di lingkungan kerja penulis dengan
judul “Optimalisasi peran UKP di masa pandemi covid-19 dalam
meningkatkan angka kontak Puskesmas Klecorejo”

1.2 Tujuan Dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Tujuan dari upaya optimalisasi peran UKP di masa pandemi covid-
19 dalam meningkatkan angka kontak Puskesmas Klecorejo adalah
sebagai berikut :
a. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
b. Menemukan formula yang efektif untuk meningkatkan angka kontak
puskesmas klecorejo ditengah sistuasi pandemi covid-19
c. Terwujudnya KBK (kapitasi berbasis kompetensi) 100%
d. Meningkatkan pendapatan Puskesmas Klecorejo
e. Meningkatan kesejahteraan pegawai

1.2.2 Manfaat Aktualisasi


Manfaat yang akan diperoleh dalam perancangan
Aktualisasi dan Habituasi ini, yaitu:

1. Internal

3
a. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
dalam melaksanakan tugas dan jabatannya.
b. Meningkatkan profesionalisme terhadap kinerja
2. Eksternal
a. Tercapainya visi misi Puskesmas Klecorejo yang selaras
dengan ketentuan perundang-undangan.
b. Diharapkan masyarakat dapat merasakan berbagai inovasi
pelayanan kesehatan oleh puskesmas klecorejo dimasa
pandemi covid-19.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup aktualisasi ini akan dilakukan di Puskesmas
Klecorejo Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun mulai tanggal 26
Mei 2021 sampai dengan 30 Juni 2021.

Anda mungkin juga menyukai