BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjabaran penetapan isu di atas, rumusan masalah dalam
rancangan aktualisasi ini adalah
1. Bagaimana upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
penerapan protokol kesehatan sebagai upaya pengendalian untuk
memutus rantai penularan Covid-19 di desa Fuata?
2. Bagaimana cara mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang
terkandung dalam akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan anti korupsi (ANEKA) dalam upaya peningkatan kesadaran
masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari aktualisasi yaitu :
1. Mampu mengidentifikasi nilai-nilai dasar ANEKA, peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI serta mengimplementasikannya.
2. Membentuk pegawai negeri sipil (PNS) professional yang karakternya
dibentuk oleh nilai-nilai dasar ANEKA
3. Mampu melakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap penerapan protokol kesehatan sebagai upaya pengendalian
untuk memutuskan rantai penularan Covid-19 dengan gerakan KACO
(Kampung anti corona) di desa fuata.
D. MANFAAT
Kegiatan ini akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat untuk peserta latsar
a. Dapat menerapkan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) pada saat
menjalankan tugas di puskesmas Fuata
b. Dapat merubah pola piker sehingga menjadi individu yang lebih
professional, berkomitmen, beretika dan berintegritas.
4
BAB II
LANTADAN TEORI
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan
d. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang di sengaja maupun tidak disengaja.
Tanggung jawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
ini akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
10
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan
bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa
dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesame manusia dan sesame
bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesame manusia;
mengembangkan sikap senggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih difahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya dilakukan.dalam kaitannya dengan
pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideology pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
11
4. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu
antara lain :
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
b. Efesien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa
12
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara,
suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam
jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi :
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan
dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai
keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya
target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang
untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi
lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak
yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan
kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalan aturan bekerja sesuai dengan undang-
undang yang mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa
yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas
terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh tuhan kepada kita;
13
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepo tisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil negara yang unggul selaras denan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain :
a. Kepastian Hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efesien
14
i. Keterbukaan;
j. Non Diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik menurut lembaga administrasi negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD
dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah :
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses
bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait
dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsive
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
15
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat
karus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandate kanstitusi.
f. Efektif dan Efesien
Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara
mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan
dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang
terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus
dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban disini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik.
i. Berkeadilan
16
3. Whole Of Government
Whole Of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sector dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihan dan dibedakan berdasarkan perbedaan
kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut :
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi :
Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
Dialog atau pertukaran informasi;
Joint planning, yaitu perencaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi :
Joint working, atau kolaborasi sementara;
Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerja sama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta kerjasama;
Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integrative.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi :
Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
17
E. GAMBARAN ORGANISASI
1. Letak Geografis
1. Desa Waigay
2. Desa Fuata
3. Desa Waitamua
4. Desa Wainib
5. Desa Sekom
2. Kependudukan
Jumlah penduduk dalam wilayah kerja puskesmas fuata tahun 2020
adalah 5.979 jiwa yang terdiri dari 1.327 KK.
21
L P
Tabel I : menggambarkan jumlah desa aiu 5 desa, jumlah kepala keluarga yaitu
1.030 jiwa, jumlah jiwa per jenis kelamin yaitu laki-laki 2.470 jiwa perempuan
2.553 jiwa dan jumlah penduduk yaitu 5.023 jiwa selanjutnya bila dilihat dari
penyebaran penduduk di tiap desa maka desa waigay merupakan yang terbanyak
penduduknya dengan jumlah penduduk sebanyak 1.540 jiwa dan desa dengan
penduduk paling rendah adalah desa waitamua dengan jumlah penduduk 615
jiwa.
1 Dokter Umum 1 - - 1 - -
2 S1 Kesmas 6 2 1 3 - -
3 S1 Keperawatan 3 3 - - - -
Ners
4 S1 Keperawatan 1 - - - 1 -
5 D3 Keperawatan 9 3 1 - 4 1
6 D3 Kebidanan 11 2 1 - 4 4
7 D3 Farmasi 1 - - - 1 -
8 S1 Farmasi 1 - 1 - - -
9 SPK - - - - - -
10 Analis 2 - 1 - 1 -
11 D3 Gizi 2 - 1 - 1 -
12 Kesling 1 - - 1 - -
13 Jumlah 38 10 6 5 12 5
23
1 Puskesmas 36 Aktif
Jumlah 38 Aktif
7 Pusling Laut 0 -
9 Mesin Ketik 0 -
10 Laptop 1 Baik
25
7. Fasilitas Kesehatan
Sumber daya fisik yang dimiliki oleh UPTD Peskesmas Fuata Meliputi
:
1. Puskesmas induk
Terdapat 3 buah bangunan terpisah di puskesmas induk, yaitu :
1. Bangunan Utama Puskesmas
2. Bangunan Laboratorium
3. Bangunan Ruang Persalinan Dan Ruang Pertemua
8. Iklim
Iklim di Sulabesi Selatan yaitu beriklim tropis, iklim tersebut tidak
berpengaruh pada kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah kecamatan
sulabesi selatan.
Misi
Mendorong kemandirian dan peran aktif masyarakat untuk hidup
sehat dalam setiap program dan kegiatan kesehatan
Menjalin kerja sama yang baik dengan lintas sector untuk
mendukung peningkatan derajad kesehatan masyarakat
Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara
gratis dan merata
Meningkatkan sumber daya manusia kesehatan yang merata
disemua fasilitas kesehatan berdasarkan disiplin profesi
27
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
Gambar 1.3 : Mengikuti Apel Pagi di halaman Puskesmas Fuata Pukul: 08:00
WIT
Gambar 2.1 : membuat jadwal rapat dengan Kepala Puskesmas bersama tim
mutu, tim UKP, Tim PPI untuk melakukan rapat membahas SOP, pukul 13:00
WIT
37
Gambar 2.2 : melakukan konsultasi dengan tim mutu, tim UKP, Tim PPI untuk
melakukan rapat membahas SOP, Pukul 13:00 WIT
Gambar 2.4 : meminta persetujuan kepala puskesmas mengenai rancangan SOP alur
pelayanan yang baru
Gambar 2.5 menyusun SOP alur pelayanan masa pandemic yang baru
39
Gambar 2.6 kepala puskesmas mengesahkan SOP alur pelayanan yang baru dan
melakukan sosialisasi kepada staff PKMpada hari selasa tanggal 20 april 2021
40
MISI “untuk mendorong kemandirian dan peran aktif masyarakat untuk hidup
sehat dalam setiap program dan kegiatan kesehatan,menjalin kerjasama
dengan lintas sektor untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan
masyarakat serta memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan secara gratis dan merata”
kegiatan ini juga memperkuat tata nilai organisasi peserta yaitu fokus pada
tugas dan fungsi profesi, optimis dalam bekerja, kerja iklas aktif tanpa harus
diawasi dan antusias menerima perubahan
48
Gambar 4.1 : koordinasi dengan aparat desa untuk menggerakkan gerakan cuci
tangan didesa hari selasa tanggal 27 april 2021 setelah selesai
melakukan pelayanan di puskesmas
Dokumentasi FotoKegiatan IV
MISI “untuk mendorong kemandirian dan peran aktif masyarakat untuk hidup
sehat dalam setiap program dan kegiatan sehat, menjalin kerja sama dengan
lintas sector untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta
memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara gratis dan
merata” kegiatan ini juga memperkuat tata nilai organisasi peserta yaitu fokus
pada tugas dan fungsi profesi, optimis dalam bekerja, kerja ikhlas aktif tanpa
diawasi dan antusias menerima perubahan.
Gambar 5.1 : mendata jumlah fasilitas publik didesa fuata (oto gem kau baren,
tempat ibadah, kantor desa)
Dokumentasi FotoKegiatan V
MISI “mendorong kemandirian dan peran aktif masyarakat untuk hidup sehat
dalam setiap program dan kegiatan kesehatan, menjalin kerja sama
dengan lintas sektor untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan
masyarakat serta memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan secara gratis dan merata” juga telah memperkuat tata nilai
organisasi yakni fokus pada tugas dn fungsi profesi, optimis dalam
bekerja, kerja ikhlas aktif tanpa diawasi, hasil akhir adalah harapan dan
antusias menerima perubahan.
58
Gambar 6.4: evaluasi penerapan KACO terhadap tingkat kesadaran pasien untuk
menerapkan protokol kesehatan dimasa pandemik (memakai masker,menjaga
jarak dan mencuci tangan)
B. Analsis Dampak
61
Analisis dapak nilai-nilai ANEKA dari kegiatan aktualisasi habituasi ini yaitu :
Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja
PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Proses setiap
individu/kelompok/institusi akan diminta pertanggungjawaban secara aktif
yang terlibat dalam proses evaluasi dan berfokus peningkatan kinerja.
Nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain : 1. kesesuaian; 2. dapat
dipertanggungjawabkan; 3. terkontrol; 4. integritas; 5. relevan; 6.
informatif; dan 7. transparan.
62
Etika Publik
Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektifitas,
efisiensi, dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintah dan pelayanan publik. Apabila nilai komitmen mutu tidak
peserta terapkan dalam aktualisasi habituasi ini, maka akan berdampak
pada:
Jika tidak melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat
dengan berorientasi mutu, maka pemahaman masyarakat mengenai
pentingnya pelaksanaan penerapan protokol kesehatan dimasa
pandemik ini tidak dapat meningkat.
Jika kegiatan evaluasi gerakan KACO (Kampung Anti Corona)
tidak dilakukan atau dilakukan asal asalan, maka kita tidak punya
output dari hasil evaluasi sehingga tidak punya tolak ukur baru
untuk mengambil suatu kebijakan yang bertujuan untuk
peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien dimasa
pandemic ini.
Anti Korupsi
Di dalam kegiatan ini, termuat nilai jujur, disiplin, dan mandiri. Apabila
nilai anti korupsi tidak peserta terapkan dalam kegiatan aktualisasi
habituasi ini, maka akan memiliki dampak :
Jika peserta tidak disiplin dan datang terlambat pelayanan kepada
pasien tidak maksimal.
Jika tidak jujur dan transparan dalam mengolah dan melaporkan
hasil evaluasi gerakan KACO maka bias terjadi bias data dan bisa
keliru dalam mengambil kebijakan selanjutnya.
65
Manajemen ASN
Pelayanan Publik
Pelayanan publik merupakan segala bentuk pelayanan umum yang
dilaksanakan yang bertujuan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Prinsip pelayanan publik yang ditekankan pada pelaksanaan aktualisasi
habituasi ini untuk mewujudkan pelayanan prima ditekankan pada nilai
partisipatif, mudah dan murah, efektif dan efisien dan aksesibel.
Apabila peserta tidak menerapkan nilai pelayanan publik dalam kegiatan
aktualisasi habituasi ini pada tempat peserta bertugas di Puskesmas Fuata,
maka akan memilik dampak yaitu :
Jika masyarakat sebagai ujung tombak untuk memutus mata rantai
penularan covid1- 19 tidak dilibatkan, maka tidak akan terbentuk
gerakan KACO (kampong anti corona)
Jika dalam pelaksanaan gerakan cuci tangan tidak
mempertimbangkan asas efektif dan efisien, yaitu dengan
menyediakan fasilitas dengan prosedur yang sederhana,
membutuhkan biaya yang murah dan tenaga kerja yang sedikit
maka fasilitas cuci tangan sederhana di depan rumah warga tidak
akan tersedia.
66
C. Role Model
ROLE MODEL
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan aktualisasi adalah kegiatan yang pada intinya
bertujuan untuk menindaklanjuti isu atau masalah dengan memberikan
tindakan berupa solusi Isu yang diangkat “menurunnya penerapan protokol
kesehatan masyarakat selama pandemik covid-19”. Isu ini sedang diatasi
dengan meningkatkan kesadaran penerapan protokol kesehatan oleh
masyarakat Melalui gerakan KACO (kampong anti corona) yang memuat
beberapa kegiatan diantanya sosialisasi penerapan protokol kesehatan di
masyarakat, pengaktifan kembali tembat cuci tangan sederhana di depan
rumah warga dan penyemprotan desinfektan di fasilitas publik. Nilai nilai
dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti
korupsi (ANEKA) yang berprinsip pada Manajemen ASN, Pelayanan
Publik dan Whole Of Government juga telah diaktualisasikan dalam setiap
kegiatan dan tahapan kegiatan. Kegiatan yang telah dilakukan melibatkan
banyak pihak diataranya dokter, tim Mutu, tim PPI, tim UKP, tim UKM,
perangkat desa serta masyarakat desa Fuata.
Hasil evaluasi penerapan KACO ini adalah tingkat pemahaman
responden terhadap protokol kesehatan 100% kategori baik, penggunaan
masker oleh masyarakat yang berkunjung ke puskesmas 68,75 %, menjaga
jarak 100 %, dan mencuci tangan 27, 5 %. Hasil mencuci tangan rendah
dikarenakan tidak tersedianya air di tempat fasilitas cuci tangan di
puskesmas (mesin air yang rusak) sehingga pasien menggunakan handrub.
Gerakan KACO (kampong anti corona) dapat menjadi suatu
gagasan pemecahan isu jika diterapkan secara terus menerus dimasyarakat.
Dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada Puskesmas, Petugas,
dan Pengunjung / pasien serta masyarakat dalam memerangi pandemic
covid-19 ini
69
B. Saran
Lampiran 1
BIODATA PESERTA
dr. Siti Fathiyah Sapsuha lahir di Sanana pada tanggal 07 November 1994.
Anak dari ayahanda tercinta Alm. Dr. M. Taher Sapsuha, M.Ag, dan Ibunda
Saat ini tercatat sebagai dokter ahli pertama CPNS di unit kerja UPTD
Lampiran II