Maltose
Sukrosa
- Sukrosa ( gula tebu ) merupakan disakharida yang disusun oleh glukosa dan fruktosa
karena ikatan glikosida terbentuk dari gugus hidroksil
- Sukrosa bukanlah gula pereduksi dan tidak mengalami mutarotasi
- Sukrosa dapat dihidrolisis baik secara enzimatik dan secara kimia untuk
menghasilkan suatu campuran keseimbangan dari glukosa dan fruktosa yang disebut
gula invert
Laktosa
Polisakarida
- Polisakarida adalah polimer karbohidrat dengan beberapa ratus hingga ribu monosakarida yang
dihubungkan dengan ikatan glikosida.
- Ikatan antar monomernya disebut ikatan glikosidik
- Monomernya memiliki satu gugus aldehid (aldosa) dan keton (ketosa)
Secara fungsional
1. Polisakarida Struktural
a. Berlaku sebagai pembangun komponen dari organel sel dan juga sebagai unsur penyokong
interseluler. Sebagai fungsi struktur di dalam dinding sel dan jaringan pengikat.
2. Polisakarida Nutrien / Simpanan
a. Berlaku sebagai materi cadangan ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk memenuhi
permintaan gula bagi sel
Secara kimia
1. Homopolisakarida
- Mengandung satu unit jenis monosakharida
- Polisakharida yang pada hidrolisis menghasilkan heksosa disebut heksosan ,
contohnya glikogen, pati dan selulosa
- Polisakharida yang menghasilkan pentosa disebut pentosan , contohnya
gummi arabikum.
2. Hetropolisakarida
- Mengandung dua atau lebih jenis monosakharida yang berbeda
- Contoh : asam hialuronat pada jaringan pengikat, yang mengandung N-asetil
glukosamin dan asam glukoronat.
Senyawa polisakarida
1. Selulosa
- Berupa rantai lurus (ikatan β -1,4 glikosidik)
- Banyak terdapat dalam dinding sel pelindung seperti batang, dahan dan daun
Struktur selulosa
2. Kitin
- Merupakan polimer N-asetil β – D glukosamin
- Terhubung dengan ikatan β 1→4, sehingga memiliki struktur mirip dengan selulosa kecuali
pada gugus OH atom C 2 diganti dengan gugus amino yang terasiliasi
- Terdistribusi luas di banyak organisme terutama menyusun eksoskeleton beberapa moluska
dan artropoda
Struktur kitin
3. Pati
- Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α -glikosidik.
- Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta
apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya.
- Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas.
- Fraksi terlarut disebut amilosa dan ftaksi tidak terlarut disebut amilopektin, amilosa
memiliki struktur lurus sedangkan amilopektin mempunyai cabang.