Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dewa Ayu Sri Hari Priyadewi

NIM : 2013041004 / 4410121137


Universitas Pendidikan Ganesha

PENCERNAAN KARBOHIDRAT

Soal:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan karbohidrat!


2. Jelaskan klasifikasi karbohidrat berdasarkan unit gula yang dimiliki!
3. Jelaskan perbedaan struktur gula ketosa dan aldosa!
4. Jelaskan dengan gambar struktur kimia maltosa, laktosa dan galaktosa ! Tentukan jenis
ikatan kimia yang menghubungkan unit-unit gula penyusunnya!
5. Jelaskan dengan gambar struktur kimia glikogen, selulosa, amilosa dan amilopektin !
Tentukan jenis ikatan kimia yang menghubungkan unit-unit gula penyusunnya!
6. Jelaskan prinsip pencernaan enzimatik terhadap disakarida dan poliskarida!
7. Jelaskan enzim-enzim pemecah disakarida dan atau polisakarida, yang terdapat pada
organ-organ pencernaan!
8. Jelaskan mekanisme absorpsi monosakarida dari lumen usus halus ke dalam sel epitel
usus halus, kemudian masuk sirkulasi darah!

Jawaban:

1. Karbohidrat adalah turunan aldehida atau keton dari alkohol polihidroksil atau zat-zat
yang pada hidrolisis menghasilkan derivat-derivat tersebut. Polihidroksi aldehida atau
polihidroksi keton yang mempunyai rumus molekul umum (CH2O)n. Dari rumus ini
dapat diketahui bahwa karbohidrat adalah suatu polimer. Senyawa yang menyusunnya
adalah monomer-monomer. Senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus hidroksi.
Zat padat berwarna putih yang sukar larut dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air
(kecuali beberapa polisakarida).
2. Klasifikasi karbohidrat
Karbohidrat dapat dibagi dalam 4 golongan besar berdasarkan jumlah monomer yang
menyusun polimernya yaitu:
a. Monosakarida yang terdiri atas jumlah atom yang sama dengan molekul air, yaitu
{C6(H2O)6}dan {C5(H2O)5}.
b. Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida di mana untuk tiap 12 atom C ada
11 molekul air {C12(H2O)11}.
c. Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa dan
fruktosa.
d. Polisakarida terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida.

3. Perbedaan struktur gula ketosa dan aldosa

Berdasarkan letak gugus karbonilnya, monosakarida dapat dibedakan menjadi 2 jenis,


yaitu :
a) Aldosa, gugus karbonilnya (C=O) berada di ujung rantai dan berfungsi sebagai
aldehid, sedangkan
b) Ketosa, gugus karbonilnya berlokasi di dalam rantai dan berfungsi sebagai
keton.

4. Struktur Maltosa

Maltosa dihubungkan oleh unit-unit gula penyusunnya yang umumnya dihasilkan dari
hidrolisis pati dan terdiri dari dua satuan monosakarida yaitu glukosa dan glukosa.
Struktur Laktosa

Laktosa dihubungkan oleh unit-unit gula penyusunnya yang terdiri dari galaktosa dan
glukosa ikat mengikat melalui atom C1 dan C4 dengan ikatan : 1,4-  -galaktosida.
Struktur Galaktosa

Galaktosa dihubungkan oleh unit-unit gula penyusunnya yang mempunyai 6 atom C


dalam molekulnya. Galaktosa merupakan pembentuk laktosa, senyawa ini dapat
ditemukan pada susu

5. Struktur Glikogen

Glikogen merupakan sumber polisakarida utama pada hewan seperti pati pada sel
tanaman. Glikogen merupakan polisakarida bercabang dari D-glukosa dengan ikatan α (1
– 4) tetapi memiliki percabangan yang lebih banyak dengan struktur yang lebih kompak
dibandingkan dengan amilopektin. Ikatan pada percabangan adalah α (1 - 6).
Struktur Selulosa

Selulosa adalah serat-serat panjang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein


membentuk struktur jaringan sehingga memperkuat dinding sel. Selulosa tersusun atas
rantai glukosa dengan ikatan β (1-4). Selulosa lazim disebut sebagai serat dan merupakan
polisakarida terbanyak.
Struktur Amilosa

Amilosa mempunyai struktur lurus, yaitu α-D-glukosa yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan glikosidik α-1,4 dan memiliki dengan berat molekul sekitar 1x10 5 – 1x10.
Bentuk molekul amilosa yang linear dengan jumlah gugus hidroksil yang banyak
memungkinkannya untuk lebih mudah membentuk ikatan hidrogen satu sama lain,
sehingga ikatan hidrogen yang terbentuk menjadi lebih kuat. Adanya ikatan hidrogen ini
membentuk struktur heliks pada amilosa
Struktur Amilopektin
Amilopektin mempunyai struktur bercabang-cabang, yaitu titik percabangannya
dihubungkan dengan ikatan glikosidik α-1,6. molekul amilopektin memiliki ukuran yang
besar dengan struktur yang bercabang-cabang, maka ikatan hidrogen antara molekul
amilopektin lebih lemah dibandingkan dengan ikatan hidrogen antar molekul amilosa

6. Pencernaan enzimatik adalah pencernaan yang dibantu dengan enzim sehingga mudah
diserap biasanya pencernaan enzimatik terjadi di organ lambung dan pankreas. Prinsip
pencernaan enzimatik terhadap disakarida dan poliskarida dimulai dari:
1. Mulut
Di mulut makanan yang dimakan berupa polisakarida (terdiri atas lebih dari 2 ikatan
monosakarida) akan dipecah oleh enzim amilase membentuk maltosa.
2. Usus halus
Di dalam usus halus maltosa yang tidak bisa dicerna dimulut diambil kembali oleh
enzim amilase dari pankreas membentuk maltosa atau disakarida (terdiri dari 2 ikatan
monosakarida) lainnya. Kemudian diakhir usus halus akan mencerna kembali maltosa
tersebut dengan bantuan enzim disakaridase yang kemudian membentuk
monosakarida, contohnya : glukosa, fruktosa, galaktosa yang akan diangkut oleh
kapiler darah.

7. Enzim-enzim pemecah disakarida atau polisakarida yang terdapat pada organ pencernaan,
yaitu :
a. Enzim laktase, merupakan enzim yang berperan untuk memecah laktosa atau gula
susu yang ditemukan dalam susu atau produk olahan susu, dipecah menjadi gula
glukosa sederhana dan galaktosa.
b. Enzim maltase, merupakan enzim yang berperan dalam proses pemecahan maltosa
menjadi glukosa gula sederhana di usus kecil. Di dalam tubu manusia, enzim ini
diperkirakan disintesis oleh sel-sel selaput lendir yang melapisi dinding usus.
c. Enzim sukrosa, merupakan enzim yang diproduksi oleh usus kecil yang fungsinya
untuk memecah sukrosa menjadi gula fruktosa dan glukosa dalam molekul yang lebih
sederhana. Sukrosa umumnya ditemukan pada gula tebu, sorgum, dan madu.
d. Enzim amilase, enzim ini berfungsi untuk memecah zat amilum atau glikogen dari
makanan yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Sifat dari amilase adalah netral
dimana derajat keasaman atau ph dari enzim ini tergolong normal. Enzim amilase
dapat merasakan makanan mana yang pedas, asam, basa, pahit, kecut, dan lain
sebagainya.
e. Enzim disakarase, enzim ini berfungsi untuk memecah dua molekul ikatan
disakarida menjadi bentuk sakarida yang lebih sederhana atau satu ikatan saja. Enzim
disakarida ini di bagi menjadi 3 bentuk antara lain adalah: (1) Enzim disakarida
maltosa, (2) Enzim disakarida sukrosa, dan (3) Enzim disakarida laktosa.

8. Absorpsi merupakan pergerakan dari produk akhir pencernaan yang dibawa dari lumen
saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah limfatik sehingga dapat di gunakan oleh sel
tubuh. Proses absorpsi sangat kompleks yang dapat menggunakan empat cara yakni:
pasif, fasilitatif, aktif, dan fagositosis. Pencernaan di dalam usus halus dilakukan oleh
amilase pankreas. Sel epitel yang membatasi usus halus mengandung empat enzim yaitu
laktase, sukrase, maltase, dan isomaltase, dimana masing-masing enzim mampu
memecahkan disakarida laktosa, sukrosa, maltosa, dan isomaltosa menjadi unsur-unsur
monosakaridanya. Enzim-enzim ini terletak pada sel yang membatasi lumen usus halus,
dimana disakarida dicerna menjadi monosakarida pada waktu berhubungan dengan sel
yang membatasi lumen usus halus tersebut. Kemudian monosakarida glukosa, galaktosa
dan fruktosa diabsorpsi melalui sel-sel epitel. Laktosa dipecah menjadi satu molekul
galaktosa dan satu molekul glukosa. Sukrosa dipecahkan menjadi satu molekul fruktosa
dan satu molekul glukosa. Maltosa dan isomaltosa masing-masing pecah menjadi dua
molekul glukosa. Jadi, hasil akhir pencernaan karbohidrat yang diabsorpsi ke dalam
darah berupa monosakarida yang diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta.
Jika konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau mukosa sel cukup tinggi, maka
absorpsi dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Sebaliknya jika konsentrasi turun, maka
absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan
energi dari ATP dan ion natrium.

Anda mungkin juga menyukai