Anda di halaman 1dari 19

LEMBAR TUGAS MAHASISWA

Topik : Struktur dan Fungsi Makromolekul


Tujuan : 1. Mahasiswa mampu membedakan struktur dasar makromolekul
2. Mahasiswa mampu mengklasifikasi masing-masing makromolekul
3. Mahasiswa mampu menggambarkan peranan masing-masing makromolekul di
dalam tubuh manusia.

Tugas Struktur dan Fungsi Kabohidrat


1. Terdapat 2 klasifikasi karbohidrat berdasarkan strukturnya yaitu aldose dan ketosa. Apakah
perbedaan keduanya dan berikan contohnya.
Jawab : Aldose: Aldose adalah karbohidrat yang mengandung gugus fungsional aldehida (-
CHO) pada salah satu ujung rantai karbonnya. Gugus aldehida ini terdapat pada atom karbon
pertama (C1) dalam molekul aldose.
Contoh aldose:
Glukosa adalah aldose yang paling dikenal. Molekul glukosa memiliki rumus kimia C6H12O6
dan memiliki gugus aldehida pada atom karbon pertama dalam rantainya.

Ketosa: Ketosa adalah karbohidrat yang mengandung gugus fungsional keton (-C=O) pada
salah satu ujung rantai karbonnya. Gugus keton ini terdapat pada atom karbon kedua (C2) dalam
molekul ketosa.
Contoh ketosa:
Fruktosa adalah ketosa yang umum. Molekul fruktosa juga memiliki rumus kimia C6H12O6,
tetapi gugus ketonnya terdapat pada atom karbon kedua dalam rantainya.
2. Uraikan peranan karbohidrat berdasarkan fungsinya berikut ini :
a. Sumber energi utama dan metabolism seluler
b. Membentuk struktur dan pengenalan sel
c. Membentuk struktur DNA dan RNA
d. Prekursor biosintesis sejumlah senyawa
e. Penyusun jaringan ikat
Jawab :
1. Karbohidrat adalah salah satu jenis makromolekul biologis yang memiliki berbagai
peran penting dalam organisme. Berikut ini adalah uraian peranan karbohidrat
berdasarkan fungsinya:

a. Sumber energi utama dan metabolisme seluler:


Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Ketika dikonsumsi dalam
makanan, karbohidrat diubah menjadi glukosa, yang kemudian digunakan oleh sel-
sel tubuh sebagai bahan bakar untuk melakukan berbagai proses biokimia. Glukosa
juga berperan dalam mengatur kadar gula darah, yang penting untuk menjaga
fungsi tubuh yang optimal.
b. Membentuk struktur dan pengenalan sel:
Beberapa jenis karbohidrat, seperti glukosaminoglikan dan glikoprotein,
berperan dalam membentuk struktur sel dan jaringan. Misalnya, glikoprotein adalah
protein yang terikat dengan rantai karbohidrat dan berperan dalam pengenalan sel,
interaksi sel-sel, dan adhesi seluler.

c. Membentuk struktur DNA dan RNA:


Meskipun DNA dan RNA adalah asam nukleat yang terdiri dari nukleotida,
salah satu komponen nukleotida adalah deoksiribosa, yang merupakan jenis
karbohidrat. Karbohidrat ini membentuk bagian dasar struktur DNA dan RNA,
yang penting dalam penyimpanan dan transmisi informasi genetik.

d. Prekursor biosintesis sejumlah senyawa:


Karbohidrat juga berperan sebagai prekursor dalam biosintesis sejumlah
senyawa penting dalam tubuh. Misalnya, glukosa dapat digunakan sebagai bahan
baku untuk sintesis asam lemak, asam amino, dan berbagai senyawa lainnya yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi tubuh.

e. Penyusun jaringan ikat:


Beberapa karbohidrat, seperti selulosa, berperan sebagai komponen struktural utama
dalam penyusunan jaringan ikat, seperti dinding sel tumbuhan. Selulosa adalah polimer
karbohidrat yang membentuk struktur utama dalam dinding sel tumbuhan, memberikan
dukungan mekanis dan kekuatan pada tumbuhan.

Jadi, karbohidrat memiliki berbagai peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sel
dan organisme, termasuk sebagai sumber energi, komponen struktural, prekursor
biosintesis, dan banyak lagi.

3. Mengapa sukrosa disebut sebagai gula non pereduksi? (perhatikan struktur sukrosa)
Jawab :Sukrosa disebut sebagai "gula non-pereduksi" karena strukturnya tidak mengandung
gugus aldehida atau keton yang dapat bereaksi dengan reagen pereduksi, seperti reagen Fehling
atau reagen Benedict. Sukrosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua monosakarida, yaitu
glukosa dan fruktosa, melalui reaksi dehidrasi. Dalam molekul sukrosa, gugus aldehida pada
glukosa dan gugus keton pada fruktosa bereaksi untuk membentuk ikatan glikosidik, dan inilah
yang membuatnya menjadi gula non-pereduksi.

Reagen pereduksi bekerja dengan cara mengoksidasi gugus aldehida atau keton dalam molekul
gula, mengubahnya menjadi bentuk yang dapat diukur atau terdeteksi, seperti asam uronat
dalam reaksi Benedict. Namun, dalam sukrosa, gugus-gugus ini telah terikat satu sama lain
dalam ikatan glikosidik sehingga tidak lagi ada gugus aldehida atau keton yang bebas untuk
bereaksi dengan reagen pereduksi. Oleh karena itu, sukrosa tidak menghasilkan perubahan
warna atau endapan dalam reaksi dengan reagen pereduksi, sehingga disebut sebagai gula non-
pereduksi.
4. Uraikan perbedaan pati, glikogen, dan selulola
Jawab :
➢ Pati:

o Pati adalah polisakarida yang ditemukan dalam tumbuhan dan berfungsi sebagai
cadangan energi.
o Strukturnya terdiri dari dua jenis: amilosa (rantai lurus glukosa) dan amilopektin
(rantai bercabang glukosa).
o Manusia dan hewan dapat mencerna pati dengan bantuan enzim amilase untuk
menghasilkan glukosa sebagai sumber energi.
o Pati ditemukan dalam beras, kentang, gandum, dan makanan pokok lainnya.

➢ Glikogen:
• Glikogen adalah polisakarida yang berfungsi sebagai cadangan energi dalam
hewan, terutama dalam hati dan otot.
• Strukturnya mirip dengan amilopektin, tetapi dengan cabang-cabang yang lebih
sering, sehingga glikogen lebih baik untuk penyimpanan cepat dan pengambilan
kembali glukosa.
• Glikogen dapat dipecah menjadi glukosa oleh enzim glikogenolisis ketika tubuh
membutuhkan energi tambahan.
• Jumlah glikogen dalam tubuh manusia tergantung pada tingkat aktivitas dan
asupan makanan.

➢ Selulosa:
• Selulosa adalah polisakarida struktural yang merupakan komponen utama dinding
sel tumbuhan.
• Strukturnya terdiri dari rantai panjang glukosa yang saling terhubung oleh ikatan
β-1,4, yang membuat selulosa sangat kuat dan tahan terhadap pencernaan oleh
sebagian besar hewan.
• Manusia dan beberapa hewan tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk
mencerna selulosa, sehingga tidak bisa mencernanya sebagai sumber energi.
• Meskipun tidak dapat dicerna oleh manusia, serat dalam makanan kita, seperti
sayuran dan buah-buahan, mengandung selulosa yang berperan penting dalam
pencernaan dan kesehatan usus.
Jadi, meskipun pati, glikogen, dan selulosa semuanya terbuat dari glukosa, mereka memiliki
fungsi dan struktur yang berbeda serta peran yang berbeda dalam tubuh manusia dan hewan.
Tugas Struktur dan Fungsi Protein
1. Protein adalah senyawa makromolekul berupa polimer yang terdapat pada jasad hidup tersusun
atas asam amino. Terdapat 20 jenis asam amino yang bersifat proteogenic di alam, ada asam
amino esensial dan non esensial. Jelaskan maksud kalimat tersebut dan sebutkan jenis asam
amino esensial dan non esensial.
Jawab : Protein adalah senyawa makromolekul berupa polimer yang terdapat pada jasad hidup
tersusun atas asam amino. Terdapat 20 jenis asam amino yang bersifat proteogenic di alam,
ada asam amino esensial dan non esensial. Jelaskan maksud kalimat tersebut dan sebutkan
jenis asam amino esensial dan non esensial Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak
dapat diproduksi tubuh.contohnya fenilalanin dan valin
Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat diproduksi oleh tubuh.contohnya
glisin,serin
2. Asam amino dapat berperan sebagai zwitter ion atau amfoter. Sifat ini sangat berperan dalam
menjaga keseimbangan pH di darah. Bagaimana cara asam amino mempertahankan pH darah
dengan bertindak sebagai zwitter ion ?
Jawab : Gugus amino (-NH2) bersifat basa (dapat mengikat proton, H+) dan gugus karboksil (-
COOH) bersifat asam (dapat memberi proton, H+). Oleh karena itu, asam amino dapat menjadi
ion bermuatan ganda, yaitu muatan positif dan negatif. Ion asam amino yang bermuatan ganda
disebut ion zwitter.

3. Uraikan fungsi asam amino/protein berikut ini :


a. Biokatalisator
b. Transportasi
c. Imunitas
d. Reseptor
e. Struktural
f. Kontraktil
g. Komunikasi
h. Prekursor biosintesis sejumlah senyawa
Jawab : a. Biokatalisator: Asam amino/protein berfungsi sebagai biokatalisator dalam reaksi
kimia di dalam sel. Mereka bertindak sebagai enzim yang mempercepat laju reaksi kimia dengan
menurunkan energi aktivasi. Contoh enzim yang berperan sebagai biokatalisator adalah amilase
yang mengkatalisis pemecahan amilum menjadi glukosa [1].

b. Transportasi: Beberapa protein berperan dalam transportasi zat-zat penting di dalam tubuh.
Misalnya, hemoglobin adalah protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
melalui aliran darah [1].

c. Imunitas: Protein seperti antibodi berperan dalam sistem kekebalan tubuh dengan mengenali
dan melawan patogen seperti bakteri dan virus. Antibodi mengikat patogen dan membantu dalam
penghancuran dan penghapusan mereka dari tubuh [1].

d. Reseptor: Protein reseptor berperan dalam transduksi sinyal di dalam sel. Mereka menerima
sinyal dari luar sel dan menginisiasi respons seluler yang sesuai. Contohnya adalah reseptor
insulin yang berperan dalam mengatur kadar gula darah [1].

e. Struktural: Protein berperan dalam memberikan struktur dan kekuatan pada jaringan dan
organisme. Misalnya, kolagen adalah protein struktural yang memberikan kekuatan pada
jaringan ikat, tulang, dan kulit [1].

f. Kontraktil: Protein seperti aktin dan miosin berperan dalam kontraksi otot. Mereka bekerja
bersama-sama untuk menghasilkan gerakan otot yang terkoordinasi [1].
g. Komunikasi: Beberapa protein berperan dalam komunikasi antar sel. Misalnya, hormon seperti
insulin berperan dalam mengatur metabolisme dan pertumbuhan tubuh [1].

h. Prekursor biosintesis sejumlah senyawa: Protein berperan sebagai prekursor dalam biosintesis
sejumlah senyawa penting. Misalnya, protein dalam sistem enzimik terlibat dalam sintesis as

4. Terdapat 4 jenis struktur protein, yaitu primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. Uraikan
perbedaan keempat struktur tersebut.
jawab : Perbedaan keempat struktur protein, yaitu primer, sekunder, tersier, dan kuarterner,
adalah sebagai berikut:

1. Struktur Primer:
o Struktur primer adalah urutan linier asam amino dalam rantai polipeptida.
o Struktur primer ditentukan oleh urutan nukleotida dalam gen yang mengodekan
protein tersebut.
o Struktur primer menentukan sifat dan fungsi protein.
2. Struktur Sekunder:
o Struktur sekunder adalah pola-pola reguler dalam rantai polipeptida yang
dihasilkan oleh ikatan hidrogen antara atom-atom hidrogen dan oksigen dalam
ikatan peptida.
o Contoh struktur sekunder termasuk heliks alfa dan lembaran beta.
3. Struktur Tersier:
o Struktur tersier adalah tiga dimensi yang lebih kompleks dari rantai polipeptida,
yang melibatkan interaksi antara residu asam amino yang jauh dalam rantai.
o Interaksi yang terlibat dalam struktur tersier termasuk ikatan hidrogen, ikatan
ionik, ikatan hidrofobik, dan ikatan disulfida.
o Struktur tersier menentukan bentuk akhir protein dan fungsi fungsionalnya.
4. Struktur Kuarterner:
o Struktur kuarterner terbentuk ketika dua atau lebih rantai polipeptida bergabung
untuk membentuk protein multimerik.
o Rantai polipeptida dalam struktur kuarterner dapat identik atau berbeda.
o Interaksi antara rantai polipeptida dalam struktur kuarterner melibatkan ikatan
hidrogen, ikatan ionik, ikatan hidrofobik, dan ikatan disulfida.

5. Protein jika dipanaskan akan mengalami disfungsi dan perubahan konformasi. Istilah untuk
keadaan ini
Jawab : Istilah untuk keadaan di mana protein mengalami disfungsi dan perubahan konformasi
akibat pemanasan adalah denaturasi protein
Tugas Struktur dan Fungsi Lipid 1.
Uraikan fungsi lipid berikut ini :
a. Simpanan energi jangka panjang
b. Penyusun membrane sel
c. Insulator panas
d. Inflamasi
e. Vitamin
f. Komunikasi
g. Emulsifikasi lemak
h. Penyusun cairan serebrospinal
Jawab : a. Simpanan energi jangka panjang: Lipid, terutama trigliserida, berfungsi sebagai
sumber energi jangka panjang dalam tubuh. Molekul trigliserida dapat disimpan dalam
jaringan adiposa dan digunakan saat tubuh membutuhkan energi tambahan
b. Penyusun membran sel: Fosfolipid adalah komponen utama membran sel. Mereka
membentuk lapisan ganda lipid yang disebut bilayer fosfolipid, yang memberikan struktur
dan kestabilan pada membran sel
c. Insulator panas: Lemak subkutan, yang terdiri dari jaringan adiposa, berfungsi sebagai
insulator panas. Lapisan lemak ini membantu menjaga suhu tubuh dengan mengurangi
hilangnya panas melalui kulit
d. Inflamasi: Lipid, seperti prostaglandin dan leukotrien, berperan dalam respons inflamasi.
Mereka dapat mempengaruhi pelepasan mediator inflamasi dan mengatur respons imun
tubuh terhadap cedera atau infeksi
e. Vitamin: Beberapa vitamin, seperti vitamin A, D, E, dan K, termasuk dalam kelompok
lipid. Vitamin-vitamin ini memiliki peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, seperti
penglihatan, kesehatan tulang, antioksidan, dan pembekuan darah
f. Komunikasi: Lipid, seperti hormon steroid dan eikosanoid, berperan dalam komunikasi
seluler. Hormon steroid, seperti estrogen dan testosteron, mengatur berbagai fungsi tubuh,
sedangkan eikosanoid, seperti prostaglandin, berperan dalam pengaturan respons fisiologis
dan inflamasi
g. Emulsifikasi lemak: Lipid, seperti emulsi lemak dalam saluran pencernaan. Garam
empedu membantu memecah lemak menjadi partikel yang lebih kecil, sehingga
memudahkan pencernaan dan penyerapan lemak oleh tubuh
2. Asam lemak merupakan penyusun trigliserida. Terdapat 2 jenis asam lemak yaitu asam lemak
jenuh dan tidak jenuh. Uraikan perbedaan keduanya
Jawab : Perbedaan antara asam lemak jenuh dan tidak jenuh adalah sebagai berikut:

Asam Lemak Jenuh:


• Asam lemak jenuh memiliki ikatan tunggal (single bond) antara atom karbon dalam rantai
karbonnya.
• Molekul asam lemak jenuh memiliki jumlah atom hidrogen yang maksimal, sehingga
rantai karbonnya penuh dengan atom hidrogen.
• Asam lemak jenuh biasanya berbentuk padat pada suhu ruangan.
Asam Lemak Tidak Jenuh:
• Asam lemak tidak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan rangkap (double bond) antara atom
karbon dalam rantai karbonnya.
• Molekul asam lemak tidak jenuh memiliki jumlah atom hidrogen yang kurang dari
maksimal, sehingga terdapat ruang kosong dalam rantai karbonnya.
• Asam lemak tidak jenuh biasanya berbentuk cair pada suhu ruangan.
3. Berikanlah penamaan asam lemak di atas
berdasarkan tata nama karbon metil terminal!
Jawab : Nama dari asam lemak tersebut berdasarkan
tata nama karbon metil terminal adalah Asam Oleat
yang termasuk dalam Asam lemak tidak jenuh
4. Jelaskan peranan ergosterol sebagai prekursor vitamin D
Jawab : Ergosterol adalah senyawa sterol yang ditemukan pada jamur, termasuk ragi.
Ergosterol memiliki peran penting sebagai prekursor vitamin D. Ketika kulit manusia terpapar
sinar matahari, ergosterol diubah menjadi provitamin D3 (7-dehidrokolesterol) melalui reaksi
fotokimia Provitamin D3 kemudian mengalami konversi menjadi prekursor aktif vitamin D,
yaitu kalsitriol, melalui dua tahap hidroksilasi di hati dan ginjal. Tahap pertama terjadi di hati,
di mana provitamin D3 diubah menjadi 25-hidroksikolekalsiferol (25(OH)D3). Tahap kedua
terjadi di ginjal, di mana 25(OH)D3 diubah menjadi 1,25-dihidroksikolekalsiferol
(1,25(OH)2D3), bentuk aktif vitamin D [1].
5. Berikan penjelasan gambar di bawah ini
Jawab : Asam lemak, fosfolipid, sfingolipid, garam empedu dan
sebagian kecil kolesterol mengandung gugus polar
• Satu bagian bersifat hidrofobik dan bagian lain bersifat
hidrofilik disebut ampifatik
• Molekul ampifatik membentuk posisi antarmuka minyak-air
dengan gugus polar di dalam fase air dan gugus nonpolar di
fase minyak.
• Pada media akueosa, lipid polar akan membentuk misel
• Agregasi garam empedu menjadi misel serta liposom, dan
pembentukan misel campuran dengan hasil pencernaan
lemak sangat penting untuk memudahkan penyerapan lipid
dari dalam usus
• Liposom terbentuk melalui proses sonikasi lipid ampifatik
dalam media air. Penting secara klinik, sebagai pembawa
obat di dalam darah yang ditujukan pada organ spesifik
• Emulsi: partikel yang memiliki ukuran jauh lebih besar dan
terbentuk dari lipid nonpolar di dalam suatu media air
6. Terdapat beberapa jenis pengangkutan lipid di dalam darah yang disebut lipoprotein,
diantaranya kilomikron, LDL, HDL, dan vLDL. Uraikan perbedaan keeempat lipoprotein
tersebut.
Jawab : Kilomikron: Kilomikron adalah lipoprotein terbesar dan memiliki kandungan
trigliserida yang tinggi. Fungsinya adalah mengangkut trigliserida dari saluran pencernaan ke
jaringan tubuh. Kilomikron dibentuk di usus halus dan dilepaskan ke dalam sistem limfatik
sebelum masuk ke dalam sirkulasi darah [1].

LDL (Low-Density Lipoprotein): LDL dikenal sebagai "kolesterol jahat" karena memiliki
kepadatan rendah dan dapat menyebabkan penumpukan kolesterol di dinding arteri. LDL
mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan tubuh. Jika kadar LDL tinggi, dapat meningkatkan
risiko penyakit jantung dan pembuluh darah [1].

HDL (High-Density Lipoprotein): HDL dikenal sebagai "kolesterol baik" karena memiliki
kepadatan tinggi dan dapat membantu mengangkut kolesterol dari jaringan tubuh kembali ke
hati untuk pengeluaran. HDL memiliki efek protektif terhadap penyakit jantung dan pembuluh
darah [1].

VLDL (Very Low-Density Lipoprotein): VLDL mengangkut trigliserida dari hati ke jaringan
tubuh. Setelah trigliserida diangkut, VLDL berubah menjadi LDL. Kadar VLDL yang tinggi
dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah [1].
Tugas Struktur dan Fungsi Asam Nukleat
1. Terdapat 2 jenis asam nukleat yaitu DNA dan RNA. Uraikan perbedaan kedua asam nukleat
tersebut!

Jawab : Perbedaan antara DNA (Deoxyribonucleic Acid) dan RNA (Ribonucleic


Acid) adalah sebagai berikut:

1. Struktur Kimia:
o DNA terdiri dari dua untai polinukleotida yang saling berpaut
melalui ikatan hidrogen antara basa nitrogen. Basa nitrogen yang
terdapat dalam DNA adalah adenin (A), timin (T), sitosin (C), dan
guanin (G).
o RNA terdiri dari satu untai polinukleotida yang terdiri dari basa
nitrogen adenin (A), urasil (U), sitosin (C), dan guanin (G). Urasil
menggantikan timin yang ada dalam DNA.
2. Fungsi:
o DNA berperan sebagai materi genetik yang menyimpan informasi
genetik yang diperlukan untuk sintesis protein dan pewarisan sifat
dari generasi ke generasi.
o RNA berperan dalam mentranskripsi informasi genetik dari DNA
dan menghasilkan protein melalui proses translasi.
3. Lokasi:
o DNA terdapat di inti sel (nukleus) pada eukariota dan dalam
sitoplasma pada prokariota.
o RNA dapat ditemukan di inti sel (nukleus) dan sitoplasma sel.
4. Stabilitas:
o DNA lebih stabil dan tahan terhadap kerusakan karena memiliki
gugus hidroksil yang terproteksi pada karbon 2 deoksiribosa.
o RNA lebih rentan terhadap kerusakan karena tidak memiliki gugus
hidroksil yang terproteksi pada karbon 2 ribosa.

2. Nukleotida merupakan penyusun dasar asam nukleat. Sebutkan 3 komponen utama penyusun
asam nukleat
Jawab : Tiga komponen utama penyusun asam nukleat adalah nukleotida, gula pentosa, dan
basa nitrogen. Nukleotida terdiri dari gula pentosa, basa nitrogen, dan gugus fosfat. Gula
pentosa yang terdapat dalam DNA adalah deoksiribosa, sedangkan dalam RNA adalah ribosa.
Basa nitrogen yang terdapat dalam DNA adalah adenin (A), timin (T), sitosin (C), dan guanin
(G), sedangkan dalam RNA, urasil (U) menggantikan timin. [1]
3. Mengapa ikatan Guanin-Sitosin lebih kuat dibanding ikatan Adenin-Timin ?
Jawab : Ikatan Guanin-Sitosin (G-C) lebih kuat dibandingkan ikatan Adenin-Timin (A-T)
karena adanya tiga ikatan hidrogen antara pasangan basa G-C, sedangkan hanya terdapat dua
ikatan hidrogen antara pasangan basa A-T. Ikatan hidrogen adalah interaksi lemah antara atom
hidrogen yang terikat pada satu molekul dengan atom oksigen atau nitrogen yang terikat pada
molekul lainnya.
4. Selain nucleus, organela sel yang juma memiliki DNA adalah mitokondria. Berikan gambaran
mengenai DNA yang terdapat di mitokondria
Jawab : DNA yang terdapat di mitokondria dikenal sebagai DNA mitokondria (mtDNA).
DNA mitokondria memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari DNA inti sel.
Berikut adalah gambaran mengenai DNA mitokondria:

1. Struktur: DNA mitokondria berbentuk sirkular, berbeda dengan DNA inti sel yang
berbentuk linear. DNA mitokondria juga lebih kecil ukurannya dibandingkan DNA
inti sel.
2. Jumlah: Setiap mitokondria dapat memiliki beberapa salinan DNA mitokondria.
Jumlah salinan DNA mitokondria dalam satu sel dapat bervariasi tergantung pada
jenis sel dan kondisi fisiologis.
3. Gen: DNA mitokondria mengandung gen-gen yang terkait dengan fungsi
mitokondria, seperti gen yang terlibat dalam produksi energi melalui respirasi
seluler. Gen-gen ini mengodekan RNA dan protein yang diperlukan untuk sintesis
protein mitokondria.
4. Pewarisan: DNA mitokondria diturunkan secara matrilineal, yaitu hanya diturunkan
dari ibu kepada keturunannya. Hal ini karena sel telur mengandung mitokondria,
sedangkan sperma tidak. Pewarisan DNA mitokondria memungkinkan penelusuran
garis keturunan maternal.

5. Berikan gambaran pengemasan DNA di nucleus berdasarkan gambar berikut ini


Jawab : Pengemasan DNA di dalam nucleus sel dilakukan melalui beberapa tahap untuk
memungkinkan penyimpanan dan penggunaan efisien dari materi genetik. Berikut adalah
gambaran umum tentang pengemasan DNA di dalam nucleus:

1. Nukleosom: DNA terpilin pada protein histon membentuk struktur yang disebut
nukleosom. Nukleosom terdiri dari sekelompok delapan protein histon yang membentuk
inti protein, di mana DNA terpilin sekitar. Nukleosom membantu dalam pengemasan
DNA dan membentuk struktur yang lebih padat.
2. Serat Kromatin: Nukleosom dapat membentuk serat kromatin yang lebih besar. Serat
kromatin terdiri dari serangkaian nukleosom yang terhubung oleh DNA yang tidak
terpilin. Serat kromatin membantu dalam pengemasan lebih lanjut DNA dan membentuk
struktur yang lebih padat daripada nukleosom tunggal.
3. Looping dan Domain: Serat kromatin dapat membentuk looping dan domain yang lebih
besar. Looping terjadi ketika serat kromatin dilipat dan membentuk struktur yang lebih
terorganisir. Domain adalah wilayah yang terdiri dari looping DNA yang terkait dengan
regulasi genetik dan aktivitas transkripsi.
4. Kromosom: Selama pembelahan sel, serat kromatin mengalami kondensasi lebih lanjut
dan membentuk struktur yang terlihat dengan jelas di bawah mikroskop, yang disebut
kromosom. Kromosom terdiri dari dua kromatid yang identik yang terhubung oleh
sentromer. Kromosom memungkinkan pemisahan dan distribusi yang tepat dari materi
genetik selama pembelahan sel.
6. Berikan penjelasan terhadap struktur gen berikut ini

Jawab : Genom jasad prokariot tersusun atas banyak unit gen. Secara umum struktur lengkap
gen pada bakteri ata 3 bagian utama yaitu promoter, bagian struktural (coding region), dan
terminator. Promoter adalah bagian gen yang berfungsi sebagai pengatur proses ekspresi
genetic (transkripsi) bagian structural. Bagian ini adalah bagian yang pertama kali dikenali
oleh RNA polimerase dan protein regulator sebelum proses transkripsi (sintesis RNA)
dimulai. Bagian struktural adalah bagian gen yang membawa kode-kode genetic yang akan
ditranskripsi dan kemudian ditranslasi (dalam hal gen yang mengkode protein) atau hanya di
transkripsi saa (dalam hal gen yang mengkode rRNA dan tRNA). Bagian terminator adalah
bagian gen yang berperan dalam proses penghentian transkripsi.
LEMBAR TUGAS MAHASISWA

Topik : Enzim dan Koenzim


Tujuan : 1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dan sifat-sifat enzim dan koenzim
2.Mahasiswa mampu mengklasifikasi penggolongan enzim
3.Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
4.Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme kerja enzim
5.Mahasiswa memahami peranan enzim dalam fungsi biologis tubuh dan bidang
kesehatan

Tugas Enzim dan Ko-enzim


1. Enzim merupakan biokatalisator utama yang terlibat di seluruh reaksi seluler. Terdapat 2 teori
yang menjelaskan mekanisme kerja enzim yaitu lock and key dan induced fit. Uraikan
perbedaan kedua teori tersebut beserta gambarnya.
Jawab : Perbedaan antara teori lock and key dan induced fit dalam mekanisme kerja enzim
adalah sebagai berikut:

1. Teori Lock and Key:


o Teori lock and key menyatakan bahwa enzim memiliki bentuk yang kaku dan
spesifik yang cocok dengan substratnya seperti kunci yang cocok dengan kunci.
o Menurut teori ini, substrat akan berikatan dengan enzim secara langsung tanpa
perubahan bentuk enzim.
o Bentuk aktif enzim sudah sesuai dengan bentuk substrat sejak awal, sehingga
reaksi dapat terjadi dengan efisien.
o Gambaran teori lock and key dapat dilihat pada gambar berikut:
Teori Induced Fit:

• Teori induced fit menyatakan bahwa enzim dapat mengalami perubahan bentuk saat
berinteraksi dengan substrat.
• Menurut teori ini, substrat dan enzim saling mempengaruhi dan beradaptasi satu sama
lain sehingga terbentuk ikatan yang kuat antara keduanya.
• Perubahan bentuk enzim yang terjadi saat berikatan dengan substrat memungkinkan
terbentuknya situs aktif yang optimal untuk reaksi.
• Gambaran teori induced fit dapat dilihat pada gambar berikut:

2. Pada keadaan tertentu enzim ditemukan sebagai prekursor inaktif yang disebut zimogen.
Berikan contohnya
Jawab : Salah satu contoh zimogen adalah tripsinogen. Tripsinogen adalah prekursor inaktif
dari enzim tripsin. Tripsinogen diproduksi oleh pankreas dan kemudian diaktifkan menjadi
tripsin oleh enzim lain yang disebut enterokinase. Aktivasi tripsinogen menjadi tripsin penting
untuk pencernaan protein dalam saluran pencernaan.
3. Uraikan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
Jawab : Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim meliputi:

1. Suhu: Suhu dapat mempengaruhi aktivitas enzim. Pada suhu yang optimal, aktivitas
enzim mencapai puncaknya. Namun, jika suhu terlalu rendah atau terlalu tinggi, aktivitas
enzim dapat menurun atau bahkan terhenti. Misalnya, pada suhu tinggi, enzim dapat
mengalami denaturasi dan kehilangan aktivitasnya [1].
2. pH: pH juga dapat mempengaruhi aktivitas enzim. Setiap enzim memiliki pH optimal di
mana aktivitasnya paling efisien. Perubahan pH di luar rentang optimal dapat
mengganggu struktur enzim dan mengurangi aktivitasnya. Contohnya, pepsin, enzim
yang bekerja dalam pencernaan protein di lambung, memiliki pH optimal sekitar 2 [1].
3. Konsentrasi Substrat: Konsentrasi substrat dapat mempengaruhi aktivitas enzim. Pada
awalnya, peningkatan konsentrasi substrat akan meningkatkan laju reaksi enzim. Namun,
setelah mencapai titik jenuh, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan lagi
meningkatkan laju reaksi karena semua situs aktif enzim telah terisi [1].
4. Konsentrasi Enzim: Konsentrasi enzim juga dapat mempengaruhi aktivitas enzim.
Peningkatan konsentrasi enzim akan meningkatkan laju reaksi, asalkan konsentrasi
substrat mencukupi. Namun, jika konsentrasi enzim terlalu tinggi, laju reaksi akan
mencapai titik jenuh dan tidak akan meningkat lagi [1].
5. Inhibitor: Keberadaan inhibitor dapat menghambat aktivitas enzim. Inhibitor dapat
bersifat reversibel atau ireversibel. Inhibitor reversibel dapat dilepaskan dari enzim,
sedangkan inhibitor ireversibel terikat secara permanen dan menghambat aktivitas enzim
secara

4. Beri penjelasan bagaimana enzim mempercepat suatu rekasi kimia di dalam sel. 5. Koenzim
disebut juga sebagai Kosubstrat. Jelaskan maksud pernyataan tersebut 6. Berikan contoh
peranan enzim dalam diagnostik dan terapi.
Jawab : dengan enzim dan membantu dalam katalisis reaksi kimia. Koenzim dapat berfungsi
sebagai donor atau akseptor gugus fungsional dalam reaksi enzimatik. Mereka dapat berinteraksi
dengan substrat dan membantu dalam transfer gugus fungsional atau elektron. Koenzim biasanya
tidak berubah secara permanen selama reaksi dan dapat digunakan kembali dalam reaksi
berikutnya.

Contoh koenzim adalah NAD+ (nikotinamida adenin dinukleot


LEMBAR TUGAS MAHASISWA

Topik : Membran Biologi dan Matriks Ekstraseluler


Tujuan : 1. Mahasiswa mampu menguraikan komponen penyusun membrane sel
2.Mahasiswa mampu membedakan mekanisme transportasi zat keluar masuk sel.
3.Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan larutan isotonic, hipotonik, dan
hypertonic.
4.Mahasiswa mampu mengklasifikasikan matriks ekstraseluler
5.Mahasiswa mampu menguraikan peranan matriks ekstraseluler

Tugas Membran Sel dan Matriks Ekstraseluler


1. Membran sel terdiri atas berbagai komponen makromolekul. Membran ini disebut juga sebagai
membrane mozaik cair. Berikan penjelasan istilah tersebut.
Jawab : Membran sel disebut juga sebagai membrane mozaik cair karena terdiri dari berbagai
komponen makromolekul yang terdistribusi secara tidak merata di dalam lapisan lipid. Istilah
"mozaik" mengacu pada keberagaman dan keragaman komponen yang ada dalam membran,
seperti protein, lipid, dan karbohidrat. Istilah "cair" menggambarkan sifat fleksibel dan dinamis
dari membran, di mana komponen-komponen tersebut dapat bergerak secara lateral di dalam
lapisan lipid.

Protein-protein membran, baik yang terbenam secara integral maupun yang terikat secara perifer,
berperan penting dalam fungsi membran. Mereka bertanggung jawab untuk berbagai fungsi,
seperti transportasi zat, transduksi sinyal, dan adhesi seluler. Lipid-lipid dalam membran juga
memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan dan kelekatan membran.

Membran mozaik cair memiliki sifat dinamis yang memungkinkan perubahan komposisi dan
struktur membran sesuai dengan kebutuhan sel. Komponen-komponen membran dapat
berinteraksi satu sama lain dan bergerak secara lateral, sehingga memungkinkan adaptasi dan
respons seluler yang efisien.

2. Mengapa zat-zat yang dapat menembus membran sel adalah zat-zat yang bersifat hidrofobik?
Jawab : Zat-zat yang dapat menembus membran sel adalah zat-zat yang bersifat hidrofobik
karena membran sel terdiri dari lapisan ganda fosfolipid yang bersifat hidrofobik pada bagian
dalamnya dan hidrofilik pada bagian luarannya. Molekul hidrofobik seperti CO2 dan O2 dapat
melewati membran sel dengan mudah karena dapat larut dalam lapisan fosfolipid hidrofobik.
Sedangkan molekul polar yang sangat kecil seperti air dan etanol juga dapat melewati
membran sel karena dapat melalui pori-pori kecil pada membran sel. Molekul polar dengan
ukuran besar seperti glukosa, ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus
agar dapat masuk ke dalam sel
3. Uraikan mekanisme transportasi zat yang melalui membrane sel
Jawab : Mekanisme transportasi zat melalui membran sel dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu transportasi pasif dan transportasi aktif
• Transportasi Pasif
Transportasi pasif terjadi tanpa memerlukan energi dan mengikuti gradien konsentrasi
zat dari lingkungan sekitar ke dalam sel atau sebaliknya
➢ Beberapa jenis transportasi pasif antara lain:
o Difusi: pergerakan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui
membran sel
o Osmosis: difusi air melalui membran sel dari lingkungan dengan
konsentrasi air yang lebih tinggi ke lingkungan dengan konsentrasi air yang
lebih rendah
o Transpor fasilitasi: zat-zat yang tidak dapat melewati membran sel secara
langsung dapat melewati membran sel melalui protein pembawa atau
saluran protein

• Transportasi Aktif
Transportasi aktif terjadi melawan gradien konsentrasi dan memerlukan energi dalam
bentuk ATP. Beberapa jenis transportasi aktif antara lain:
o Pompa ion: protein membran yang memompa ion melawan gradien konsentrasi
o Endositosis: membran sel membentuk pelipatan ke dalam dan memakan benda
yang akan dipindahkan ke dalam sel
o Eksositosis: membran sel membentuk kantong dan mengeluarkan benda dari dalam
sel

Kombinasi dari transportasi pasif dan aktif memungkinkan sel untuk mempertahankan
keseimbangan lingkungan internal dan eksternal.

4. Beri penjelasan perbedaan ketiga gambar berikut ini.


Jawab:
• Isotonic
Isotonic adalah kondisi di mana konsentrasi zat-zat di dalam sel sama dengan konsentrasi
zat-zat di luar sel. Dalam kondisi ini, air masuk dan keluar sel dengan jumlah yang sama,
sehingga volume sel tetap konstan
Contoh penggunaan istilah isotonic dalam kehidupan sehari-hari adalah minuman isotonik
yang mengandung elektrolit dan gula dalam konsentrasi yang sama dengan darah manusia
• Hypertonic
Hypertonic adalah kondisi di mana konsentrasi zat-zat di luar sel lebih tinggi daripada
konsentrasi zat-zat di dalam sel. Dalam kondisi ini, air akan keluar dari sel ke lingkungan
sekitar untuk mencapai keseimbangan osmotik, sehingga sel menjadi menyusut
Contoh penggunaan istilah hypertonic dalam kehidupan sehari-hari adalah saat kita
memasukkan sel darah merah ke dalam larutan garam yang lebih pekat, sehingga sel darah
merah menjadi keriput.
• Hypotonic
Hypotonic adalah kondisi di mana konsentrasi zat-zat di dalam sel lebih tinggi daripada
konsentrasi zat-zat di luar sel. Dalam kondisi ini, air akan masuk ke dalam sel dari
lingkungan sekitar untuk mencapai keseimbangan osmotik, sehingga sel menjadi
membengkak.
Contoh penggunaan istilah hypotonic dalam kehidupan sehari-hari adalah saat kita
memasukkan sel darah merah ke dalam larutan garam yang lebih encer, sehingga sel darah
merah menjadi membengkak

5. Uraikan jenis-jenis matriks ekstraseluler dan peranannya masing-masing.


Jawab : Matriks ekstraseluler (ECM) merupakan komponen paling besar pada kulit normal dan
memberikan sifat yang unik pada kulit dari elastisitas, daya rentang dan pemadatannya. ECM
terdiri dari beberapa jenis matriks ekstraseluler dengan peranannya masing-masing, yaitu :
• Kolagen
Kolagen adalah protein yang paling banyak ditemukan pada matriks ekstraseluler dan
memberikan kekuatan dan kepadatan pada jaringan. Kolagen juga berperan dalam
pembentukan tulang, tendon, dan ligamen
• Elastin
Elastin memberikan elastisitas pada jaringan dan memungkinkan jaringan untuk meregang
dan kembali ke bentuk semula. Elastin terutama ditemukan pada jaringan yang
memerlukan elastisitas seperti kulit, pembuluh darah, dan paru-paru
• Fibronektin
Fibronektin adalah protein yang berperan dalam pelekatan sel ke matriks ekstraseluler dan
menuntun migrasi sel dalam embrio vertebrata. Fibronektin juga berinteraksi dengan
banyak zat ekstraseluler seperti kolagen, fibrin, dan heparin
• Laminin
Laminin adalah protein yang berperan dalam membentuk membran basal dan
mempertahankan struktur jaringan. Laminin juga berperan dalam diferensiasi sel dan
perkembangan embrio
• Proteoglikan
Proteoglikan adalah protein yang berperan dalam memberikan kepadatan pada matriks
ekstraseluler dan menahan air. Proteoglikan juga berperan dalam pembentukan tulang dan
kartilago
• Glikoprotein
Glikoprotein adalah protein yang berperan dalam pelekatan sel ke matriks ekstraseluler dan
mempertahankan struktur jaringan. Glikoprotein juga berperan dalam diferensiasi sel dan
perkembangan embrio

Matriks ekstraseluler memegang peranan penting dalam menjaga struktur dan fungsi jaringan.
ECM memberikan dukungan mekanis pada sel, mempertahankan bentuk sel, dan mempengaruhi
kelangsungan hidup sel. ECM juga berperan dalam perkembangan embrio dan penyembuhan luka

Anda mungkin juga menyukai