Anda di halaman 1dari 2

NAMA : KEZIA MEIVIANA RANNU

NIM : 202202015

PRODI : D3 KEBIDANAN

KELAS : 1A

PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI ALVI

A. PENGERTIAN ELIMINASI ALVI

Sistem tubuh yang memiliki peran dalam proses eliminasi alvi adalah sistem gastrointestinal yang
meliputi usus halus dan usus besar. Usus halus terdiri dari atas deudenum, jejeneum & ileum dengan
panjang kurang lebih 6 meter & diamater 2,5cm serta berfungsi sebagai tempat absorbsi elektrolit Na,
Cl, K, M, HCO2 & kalsium usus besar memiliki di mulai dari rektum, kolum hingga anus yang memiliki
panjang kurang lebih 1,5 meter atau 50/60 inci dengan diameter 6 cm. Usus besar merupakan bagian
bawah atas atau bagian ujung dari saluran pencernaan di mulai ileum carcum dan sampai ke dubut
(anus).

B. GEJALA ELIMINASI ALVI

Konstipasi
Merupakan gejala,bukan penyakit yaitu menurunnya frekuensi buang air besar disertai dengan
pengeluaran feses yang sulit, keras dan mengejan.BAB yang keras bisa menyebabkan nyeri rektum,
kondisi ini terjadi karena feses berada di intestinal lebih lama, sehingga banyak air yang diserap.
Diare
Keadaan individu mengalami atau berisiko sering mengalami pengeluaran feses cair/tidak berbentuk
atau keluarnya tinja yang encer terlalu banyak dan sering. Frekuensi defekasi lebih dari 3 kali sehari,
nyeri/kram abdomen, bising usus meningkat.
Konstipasi
Keadaan individu mengalami atau berisiko tinggi terjadinya stasis usus besar yang berakibat jarang
buang air besar, keadaan ini ditandai dengan adanya feses yang keras, defekasi kurang dari 3 kali
seminggu, menurunnya bising usus, nyeri saat mengejan dan defekasi dan keluhan pada rectum

C. PENATALAKSANAAN ELIMINASI ALVI

Dalam memberikan pelayanan,bidan terlibat dalam membantu klien atau pasien dalam
memenuhi kebutuhan eliminasi buang airbesar.Untuk itu, bidan mempunyai peran dan
tanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi buang air besar atau defekasi
pasien.Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa peran dan tanggung jawab bidan dalam
pemenuhan kebutuhan eeliminasi alvi pasien.
Menanyakan kepada ibu tentang kebiasaan defekasi merupakan bagian dari pemeriksaan
harian selama periode pascanatal.
Hal tersebut harus dilakukan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan rasa malu pada ibu.
Berbagai kesulitan defekasi harus didiskusikan dan anjuran diberikan untuk memperlancar
defekasi.
Berbagai masalah yang terjadi, saran yang diberikan dan hasilnya harus dicatat dalam catatan
kasus.
Semua obat yang diberikan untuk membantu defekasi harus sesuai dengan tanggung jawab
pemberian obat
Bila masalah defekasi tidak terselesaikan, bidan harus membantu Atau merujuk ibu untuk
pemeriksaan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai