Data (Hipotesa)
Timaida Adelina Sianipar
timaidasianipar05@gmail.com
Abstrac
Perawat membutuhkan cara berpikir kritis dalam praktiknya. Berpikir kritis akanberguna untuk
pengambilan keputusan dalam menetapkan kondisi pasien atau klien perawat tersebut. Kesalahan
dalam menetapkan kondisi pasien akan mempengaruhi kualitas kan kuantitas perawatan yang
diberikan kepada pasien tersebut. Dalam bertugas, perawat juga menggunakan beberapa elemen
dalam pengambilan keputusan agar perkembangan kondisi kesehatan pasien dapat lebih terdata
dan dapat ditetapkan pelayanan-pelayanan yang akan diberikan selanjutnya.Dalam penelitian
kualitatif pengumpulan data lazimnya menggunakan metode observasi, dokumentasi dan
wawancara. Juga tidak diabaikan kemungkinan menggunakan sumber-sumber non-manusia
(non-human source of information), seperti dokumen, dan rekaman (record) yang tersedia.
Pelaksanaan pengumpulan data ini juga melibatkan berbagai aktivitas pendukung lainnya, seperti
menciptakan rapport, pemilihan informan, pencatatan data/informasi hasil pengumpulan data.
Karena itu dalam bagian ini akan dibahas secara berturut-turut; Penciptaan rapport, Pemilihan
informan, Pengumpulan data dengan metode observasi, dokumentasi, wawancara, Pengumpulan
data dari sumber non-manusia dan Pencatatan data/ informasi hasil pengumpulan data.
Hipotesis adalah tiap pertanyaan tentang suatu hal yang bersifat sementara yang belum
dibuktikan kebenarannya secara empiris (Nasution, 2003;39). Hubungan perawat klien adalah
dasar dari praktik keperawatan yang berfokus pada pasien (patient centered care). Keterlibatan
pasien merupakan inti dari proses keperawatan,sehingga partisipasi pasien dalam
proseskeperawatan menjadi penting dalam penentuan kualitas dan efektifitas dalam pelayanan
asuhan keperawatan. Proses keperawatan merupakan suatu metode yang sistematis karena
dilakukan secara terstruktur dalam memberikan suatu asuhan keperawatan kepada klien. Proses
keperawatan mencakup beberapa tahapan yaitu mulai dari pengkajian, menentukan diagnosis,
merencanakan tindakan yang akan dilakukan, implementasi atau melaksanakan tindakan serta
melakukan evaluasi dari asuhan keperawatan yang telah dilakukan kepada klien.
Metode
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode riset
yang sifatnya memberikan penjelasan dengan menggunakan analisis. Menurut Sugiyono (2011),
metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post
positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.Untuk mendapatkan hipotesa yang baik pada proses keperawatan
terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan,dimulai dari tahapan pengkajian sampai pada
tahap evaluasi, dalam proses pengkajian sampai evaluasi mencakup kegiatan pengumpulan data.
Hasil
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu
masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data, menentukan alternatif yang matang untuk
mengambil suatu tindakan yang tepat.Sebagai perawat, perlu menerapkan metode berpikir secara
kritis dalam mengambil keputusan. Fungsi berpikir secara kritis bagi seorang perawat adalah
Dapat membedakan sejumlah penggunaan dan isu dalam keperawatan.Teknik pengumpulan data
merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data penelitian dari
sumber data (subyek maupun sampel penelitian). Teknik pengumpulan data merupakan suatu
kewajiban, karena teknik pengumpulan data ini nantinya digunakan sebagai dasar untuk
menyusun instrumen penelitian. Instrument penelitian merupakan seperangkat peralatan yang
akan digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data penelitian (Kristanto, 2018).
Pengumpulan data merupakan tahapan yang sangat penting dalam sebuah penelitian.
Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi,
dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahapan ini tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat
sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif. Sebab, kesalahan atau ketidaksempurnaan
dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible,
sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.Membantu klien dalam
pengambilan keputusan klinis membutuhkan ketepampilan teknis, interpersinal, intelektual dan
berlandaskan etika keperawatan selain itu diperlukan wawasan terhadap masalah-masalah lain
yang terkait dan juga perlu adanya latihan khusus bagi Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020 Page | 7
perawat untuk belajar mengambil keputusan klinis terkait dengan konsep terkait(Samijatun,
2009).
- Analisa Fakta dan Data: Fakta-fakta dan data yang telah terkumpul dengan baik diolah secara
sistematis yang akhirnya akan merupakan suatu informasi yang akan digunakan sebagai bahan
untuk pengambilan keputusan.
- Penentuan Alternatif
- Penentuan Pilihan yang Terbaik: Pada umumnya pilihan diambil dari beberapa alternatif jika
diduga bahwa pilihan itu akan memberikan manfaat yang paling besar baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek.
- Evaluasi
Pembahasan
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu
masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data, menentukan alternatif yang matang untuk
mengambil suatu tindakan yang tepat. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan
keputusan :
2. Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono tapi harus berdasarkan pada
sistematika tertentu :
Dalam proses keperawatan, menyimpulan hasil untuk hipotesa didapatkan dari data-data yang
dikumpulkan yang dimulai dari proses pengkajian sampai tahap evaluasi. Sesuai dengan standar
disiplin profesi pendokumentasian dan pelaksanaan tersebut harus sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan :
3. Perencanaan merupakan suatu langkah sitematis untuk mengatasi masalah keperawatan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Jika diagnosa berubah maka intervensi harus mengikuti
diagnosa yang muncul dan terdokumentasi.
Ciri – Ciri Hipotesis yang Baik Menurut Donald Ary,et.al (dalam Arief Furchan, 1982:126-129)
adalah:
1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas. Suatu hipotesis harus merupakan penjelasan yang
mungkin mengenai apa yang seharusnya dijelaskan atau diterangkan.
2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel.Suatu
hipotesis harus memprediksi hubungan antara dua atau lebih variabel.
❖ Mendefinisikan Masalah
Untuk mengetahui hakekat suatu masalah tidaklah mudah, karena masalah yang sebenarnya
dihadapi sering terselubung dan tidak terlihat jelas. Oleh karena itu diperlukan keahlian,
pendidikan dan pengalaman untuk membuat diagnosa yang tepat. Untuk itu manajer perawat dan
bidan agar selalu mengembangkan kemampuannya dan belajar dari pengalaman di masa lalu
untuk mempelajari perubahan yang terjadi.
❖ Pengumpulan Data
Pengumpulan data atau informasi dikerjakan secara berkesinambungan melalui proses yang
sistematis, sehingga upaya untuk mengantisipasi keadaan/masalah yang mungkin timbul akan
lebih mudah dilaksanakan seperti
Fakta-fakta dan data yang telah terkumpul dengan baik diolah secara sistematis yang akhirnya
akan merupakan suatu informasi yang akan digunakan sebagai bahan untuk pengambilan
keputusan. Analisa fakta dan data perlu dihubungkan dengan serangkaian pertanyaan sbb ;
❖ Penentuan Alternatif
Baik buruknya sesuatu keputusan yang diambil sangat tergantung atas kemampuan menganalisa
kekuatan dan kelemahan alternatif-alternatif yang dihadapi. Dalam usaha menganalisa alternatif
yang ada seseorang perlu memperhitungkan :
1. Siapa yang terlibat/dipengaruhi setiap alternatif ?
2. Tindakan apa yang diperlukan ?
3. Reaksi apa yang mungkin timbul ?
❖ Penentuan Pilihan yang TerbaikPada setiap pengambilan keputusan selalu disertai dengan
pengambilan resiko.
❖ Evaluasi Untuk mengadakan penilaian yang baik, diperlukan obyektivitas dalam melakukan
penilaian atau evaluasi. Biasanya suatu hal yang sangat sukar bagi seseorang untuk menilai
dirinya sendiri secara obyektif.
PENUTUP
Seorang perawat harus mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan dan memikul
tanggung jawab atas akibat dari resiko yang timbul sebagai konsekuensi dari keputusan yang
telah diambilnya. Pada hakekatnya, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakekat suatu masalah yang difokuskan untuk memecahkan masalah
secepatnya dimana individu harus memiliki kemampuan berfikir kritis dengan menggunakan
pendidikan dan pengalaman yang berharga yang cukup efektif dalam pemecahan masalah. Proses
keperawatan merupakan suatu metode yang sistematis karena dilakukan secara terstruktur dalam
memberikan suatu asuhan keperawatan kepada klien. Proses keperawatan mencakup beberapa
tahapan yaitu mulai dari pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan tindakan yang akan
dilakukan, implementasi atau melaksanakan tindakan serta melakukan evaluasi dari asuhan
keperawatan yang telah dilakukan kepada klien untuk mendapatkan hipotesa yang baik dan
benar.
Hipotesa harus merupakan pernyataan terkaan tentang hubungan – hubungan antar
variabel. Ini berarti bahwa hipotesa mengandung dua atau lebih variabel yang dapat di ukur
ataupun cara potensial di ukur. Hipotesa harus cocok dengan fakta artinya, hipotesa harus terang.
Kandungan dan konsep dan variabel harus jelas.
Daftar Pustaka
Alligood, Martha Raile and Ann Marriner Tomey. (2012) Nursing Theorist and Their Work
(sixth edition).Elsevier Mosby Committee onQuality of Health Care in America: Institute of
Medicine. Crossing the Quality Chasm: A New.
Afiyanti, Y. (2008). Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) Sebagai Metode
Pengumpulan Dataa Penelitian Kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia .
DS,Bambang Sudono,dkk. (2017) Gambaran Kemampuan Berpikir Kritis Perawat Primer Dalam
Pelaksanaan Asuhan Keperawatandi Rumah Sakit Islam Surakarta.Jurnal Ilmu Keperawatan
Indonesia.10(1).88-100.
Deniati, dkk. (2018). Pengaruh Berfikir Kritis Terhadap Kemampuan Perawat Pelaksana Dalam
Melakukan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Hermina Bekasi Tahun 2016. Jurnal Kesehatan
Holistik, 12(1), 21-24.
Khairina. lfa, Hema Malini, Emil Huriani. 2018. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Pengambilan Keputusan Perawat Dalam Ketepatan Triase Di Kota Padang. Indonesian Journal
For Heath Science. Vol 2, No 1 DOI10.24269/ijhs.v2i1.707
Rahayu, CD., Mulyani, S. (2020). Pengambilan Keputusan Klinis Perawat. Jurnal Ilmiah
Kesehatan. 1-11