Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN dan sistem giliran kerja permanen

Rumah sakit adalah bagian dapat menyebabkan masalah


dari integral dari keseluruhan sistem kesehatan mental, masalah tidur,
kesehatan yang dikembangkan kelelahan, kekacauan irama
melalui rencana pembangunan sirkadian, gangguan kehidupan
kesehatan. Sehingga pembangunan sosial dan keluarga dan masalah
rumah sakit tidak lepas dari kesehatan fisik lain4.
pembangunan kesehatan, yakni Menyimpulkan dalam
harus sesuai dengan garis-garis penelitiannya terhadap perawat
besar haluan negara, sistem dibeberapa rumah sakit dijepang
kesehatan Nasional dan repelita bahwa terdapat hubungan antara
dibidang kesehatan serta peraturan giliran kerja malam dengan
perundang-undangan1. penggunaan alkohol dan obat-
Pekerjaan rumah sakit obatan tidur untuk mengatasi
merupakan sumber daya potensi kesulitan tidur5.
daya potensial yang harus dibina Rumah sakit Abdul Manap
agar menjadi produktif, berkualitas, kota Jambi adalah rumah sakit milik
dan dapat memberikan pelayanan pemerintah Kota Jambi dan
yang terbaik dan memuaskan bagi merupakan rumah sakit rujukan
pengguna jasanya. Dalam diwilayah provinsi jambi. Sesuai
melaksanakan tugasnya pekerja dengan motto “Melayani Dengan
rumah sakit banyak terpapar dengan Setulus Hati” maka RSUD H. Abdul
berbagai faktor yang dapat Manap Kota Jambi memberikan
menimbulkan dampak negatif dan pelayanan dengan ketulussan hati
mempengaruhi derajat untuk mencapai pemenuhan
kesehatannya. Pekerjaan rumah kepuasan pelanggan, Di Rumah
sakit yang sangat bervariasi dalam Sakit ini terdapat rata-rata tingkat
melaksanakan tugasnya selalu hunian BOR 2013 (45,20%), 160
berhubungan dengan berbagai tempat tidur6.
bahaya potensial, bila tidak Permasalahan pokok yang
diantisipasi dengan baik dan benar berhubungan dengan kerja bergilir
dapat menimbulkan dampak negatif adalah pekerja tidur saat kegiatan
terhadap kesehatan dan sosial berlangsung, hal ini
keselamatannya. Kondisi ini pada menyebabkan pekerja sulit
akhirnya dapat mempengaruhi memberikan waktunya kepada
produktivitas dan kualitas pelayanan. keluarga. Hal ini menyebabkan
Kualitas pelayanan yang rendah pekerja sulit memberikan waktunya
pada akhirnya akan berdampak pula kepada keluarga, berkumpul dengan
terhadap kepuasan pemakai jasa teman atau interaksi dengan
rumah sakit2. masyarakat untuk mendapatkan nilai
Berbagai potensi bahaya sosial yang besar7.
yang dapat muncul pada tenaga Dalam Undang-Undang No.13
kerja di rumah sakit ialah: bahaya Tahun 2003 tentang
pemajanan radiasi, bahan kimia ketenagakerjaan, khususnya pasal
toksin, bahaya biologis, temperatur 77 sampai dengan pasal 85
ekstrim, bising, debu, stres kerja dan ketentuan jam kerja diatur dalam
lain-lain. Perawat sering mengalami dua sistem yaitu 7 jam kerja dalam 1
back injuries, terpajan zat kimia hari atau 40 jam dalam 1 minggu
beracun, radiasi, stress kerja dan untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu,
berbagai dampak yang merugikan atau 8 jam kerja dalam 1 hari atau
akibat giliran kerja3. 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5
Shift kerja Malam termasuk hari kerja dalam satu minggu8.
didalamnya sistem giliran kerja rotasi
Pembagian shift kerja perawat Salah satu upaya tersebut
di bagi empat sistem yaitu 40 jam ialah melakukan penelitian
dengan 10 jam perhari dan 4 hari mengenai “Hubungan Sistem Kerja
kerja perminggu, 12 jam dalam satu Perawat Shift dan Non Shift Dengan
shift yaitu 3 hari keerja, 4 hari libur Gangguan Tidur Dan Gangguan
dan 4 hari kerja, 70 jam dalam 2 Kehidupan Sosial Keluarga Di
minggu yaitu 10 jam perhari (7 hari RSUD H. Abdul Manap Jambi Tahun
kerja dan 7 hari libur) dan 8 jam 2014”.
perhari dengan 5 hari kerja TUJUAN PENELITIAN
perminggu9. 1. Tujuan Umum
Pembagian Shift kerja di Untuk mengetahui gambaran
RSUD H Abdul Manap Kota Jambi dan hubungan sistem kerja perawat
dibagi menjadi 3 yaitu 2 hari pagi Shift dan Non Shift dengan
dengan jam kerja pukul 08.00-14.00, gangguan tidur dan gangguan
2 hari siang dengan jam kerja siang kehidupan sosial keluarga di RSUD
pukul 14.00-20.00 dan 2 hari malam H. Abdul Manap Jambi Tahun 2014.
dengan jam kerja pukul 20.00-08.00. 2. Tujuan Khusus
Survei awal tanggal 20-23 juni a) Untuk mengetahui
2014 yang telah dilakukan hubungan sistem kerja
menemukan permasalahan adanya perawat Shift dan Non Shift
perbedaan waktu kerja yaitu giliran dengan gangguan tidur di
malam lebih lama jika dibandingkan RSUD H. Abdul Manap
giliran kerja pagi dan sore. Hal ini Jambi Tahun 2014
dapat dilihat dari perbandingan b) Untuk mengetahui
waktu kerja giliran pagi 7 jam (08.00- hubungan sistem kerja
14.00), giliran sore 7 jam (14.00- perawat Shift dan Non Shift
20.00) dan giliran malam 12 jam dengan gangguan
(20.00-08.00). kehidupan sosial keluarga
Gangguan dalam berintraksi di RSUD H. Abdul Manap
dengan keluarga dan masyarakat Jambi Tahun 2014.
60% dan tidak ada gangguan
interaksi keluarga 40%. Sedangkan METODE
10 orang perawat yang bekerja tidak
dengan sistem bergiliran semuanya Penelitian ini merupakan
menjawab tidak mempunyai penelitian kuantitatif dengan desain
masalah apa-apa akibat jadwal penelitian cross sectional yang
kerjanya. Hal ini menyebabkan bertujuan untuk mengetahui
pekerja sulit memberikan waktunya hubungan antara variabel dependen
kepada keluarga, berkumpul dengan dengan variabel independen.
teman atau interaksi dengan Adapun variabel independennya
masyarakat untuk mendapatkan nilai adalah sistem kerja perawat Shift
sosial yang besar dan pada saat dan Non Shift dan dependennya
kegiatan sosial seperti pengajian gangguan tidur dan gangguan
sering mengantuk atau tertidur. kehidupan sosial dan keluarga.
Dari hasil wawancara terhadap Populasi dalam penelitian ini adalah
10 orang perawat yang bekerja Shift seluruh perawat sebanyak 166
malam semuanya menjawab orang. Cara pengambilan sampel
mengalami keluhan gangguan tidur dilakukan dengan teknik accidental
70% dan tidak ada keluhan tidur random sampling dengan jumlah 70
30%. Ada pun akibat gangguan responden . Hasil penelitian akan
tidur itu sendiri bagi pegawai seperti dianalisis secara univariat dan
sulit bangun pagi hari, emosional, bivariat menggunakan uji statistik
implusif mudah prustasi,sakit kepala. Chi-Square. Peneletian ini
dilaksanakan pada bulan November sosial keluarga adalah sebanyak 37
2014 di RSUD H. Abdul Manap Kota (52,9%) dan tidak ada gangguan
Jambi Tahun 2014. Dengan cara kehidupan sosial keluarga adalah 33
penelitian menggunakan kuesioner (47,1%).
(wawancara) pada tanggal 23 Analisis Bivariat
November sampai 15 Desember Hubungan ganggguan tidur, dan
2014 Kehidupan Sosial Keluaraga
Terhadap Sistem Kerja Perawat
HASIL Shift dan Non Shift
Variabel Sistem Kerja Shift dan Non
Analisis Univariat Shift Total p-Value
Shift Non Shift
Sistem Kerja Perawat Shift dan Non
Shift n % N % N %
Gangguan
Tidur
Sistem Kerja Perawat Shift dan Ada 25 65,8 13 34,2 38 100
Non Shift RSUD. H. Abdul Manap Gangguan 0,017
Tidur
Kota Jambi dapat dilihat pada tabel Tidak Ada
berikut : Gangguan 11 34,4 21 65,6 32 100
Tidur
Gangguan
Kehidupan
Variabel F Frekuensi Persentase Sosial
Sistem Kerja Keluarga
Shift 36 51,4 Ada
Gangguan
Non Shift 34 48,6 Kehidupan 64,9
Gangguan Sosial 24 13 35,1 37 100
Tidur Keluarga
Ada 38 54,3 Tidak Ada
Gangguan
gangguan Kehidupan
Tidur Sosial
0,032
Tidak 32 45,7 Keluarga 36,4 21 63,3 33 100
12
gangguan
Tidur
Gangguan
Kehidupan Total 36 51,4 34 48,6 70 100
Sosial
Keluarga
Ada 37
52,9 Dari tabel diatas dapat
Gangguan
Kehidupan diketahui ada gangguan tidur
Sosial sebanyak 38 perawat, yang Shift
Keluarga kerja sebanyak 25 perawat (65,8%)
Tidak Ada dan Non Shift sebanyak 13 perawat
Gangguan 33 (34,2%). Sedangkan tidak ada
47,1
Kehidupan gangguan tidur terdapat 32 perawat,
Sosial yang Shift Kerja sebanyak 11
Keluarga perawat (34,4%) dan yang Non Shift
(Sumber: Data Primer Tahun 2014) sebanyak 21 perawat (65,6%).
Dari tabel diatas dapat dilihat Dari uji chi-square diperoleh p-
bahwa perawat yang sistem kerja Value = 0,017 (p<0,05) Ho ditolak,
Shift sebanyak 36 (51,4%) dan yang artinya ada hubungan yang
Non Shift adalah 34 (48,6%), bermakna antara gangguan tidur
perawat dengan ada gangguan tidur terhadap sistem kerja Shift dan Non
adalah sebanyak 38 (54,3%) dan Shift
tidak ada gangguan tidur adalah 32 Dari tabel diatas dapat
(45,7%), ada gangguan kehidupan diketahui ada gangguan kehidupan
sosial keluarga sebanyak 37 profesinya dan saat penelitian harus
perawat, yang Shift kerja sebanyak dilakukan di saat malam hari.
24 perawat (64,9%) dan yang Non Pembahasan hasil penelitian
Shift sebanyak 13 perawat (35,1%). Univariat
Sedangkan tidak ada gangguan Gambaran Gambaran Shift dan Non
kehidupan sosial keluarga sebanyak Shift Di RSUD H Abdul Manap Kota
33 perawat, yang Shift kerja Jambi Tahun 2014
sebanyak 12 perawat (36,4%) dan Hasil penelitian ini menunjukan
yang Non Shift sebanyak 21 perawat bahwa Shift mencapai 51,4
(63,3%). sedangkan Non Shift 48,6%. Dari
Dari uji chi-square diperoleh p- hasil ini dapat disimpulkan bahwa
Value = 0,032 (p<0,05) Ho ditolak, Shift persentase cukup tinggi.
artinya ada hubungan gangguan Adapun pertanyaan Shift dilakukan
kehidupan sosial keluarga dengan adalah lebih banyak perawat yang
terhadap sistem kerja Shift dan Non ada Shift di banding responden yang
Shift Non shift .
Pada penelitian ini penulis
PEMBAHASAN mengambil penelitian hubungan
Keterbatasan Dalam Penelitian gangguan tidur pada keluhan Shift
Penelitian ini menggunakan dan Non Shift, serta kemungkinan
rancangan cross sectional yang dipengaruhi oleh gangguan tidur
bertujuan untuk mengetahui juga turut berperan dalam keluhan
hubungan antara gangguan tidur dan shift dan Non Shift.
gangguan kehidupan sosial keluarga Pembahasan Hasil Penelitian
Bivariat.
pada perawat shift dan non shift di
Hubungan Gangguan Tidur Dengan
RSUD H Abdul Manap Kota Jambi Sistem Kerja Perawat Shift dan Non
Tahun 2014. Pada penelitian ini tidak Shift Di RSUD H Abdul Manap Kota
semua variabel yang berhubungan Jambi Tahun 2014.
dengan perawat yang mengalami Dari Hasil penelitian ini
shift dan non shift tersebut yang menunjukan bahwa ada hubungan
diteliti, hanya variabel yang terdapat signifikan sistem kerja perawat shift
di kerangka konsep saja, karena dan non shift dengan gangguan tidur
adanya keterbatasan kemampuan, dan gangguan kehidupan sosial
waktu dan biaya dari peneliti sendiri. keluarga di RSUD H. Abdul Manap
Dalam hal teknik Jambi dengan diperoleh nilai
p=0,017 (p-Value<0,05).
pelaksanaan, pengumpulan data
Dari hasil penelitian di wilayah
dalam penelitian ini melalui kerja RSUD H. Abdul Manap banyak
wawancara dengan menggunakan terdapat pegawai yang mengalami
kuesioner dengan pertanyaan tertutup kurang tidur dalam satu hari, ini
sehingga kualitas data sangat disebabkan kurangnya mempunyai
tergantung dari persepsi responden waktu luang untuk bisa beristirahat
yang menjawab pertanyaan maupun sehingga merasa kebiasaan tidur
kemampuan dalam memahami setiap yang kurang cukup. Banyak perawat
pertanyaan yang ada dalam yang mengatakan sering terbangun
kuesioner. Pada saat penelitian terlalu pagi sehingga tidak bisa
perawat agak susah ditemui, ada juga meneruskan tidurnya lagi. Sedikit
perawat yang menagalmi mimpi
tidak mau mengisi kuesioner
buruk saat tidur.
berarasan tidak mau mengganggu Upaya-upaya yang dilakukan
untuk tidak terjadinya gangguan tidur
adalah responden harus tidur 1. Dari 70 perawat shift
minimal 8 jam dalam sehari-hari, sebanyak 51,4% sedangkan
untuk memulai tidur harus 48,6% perawat Non Shift.
membutuhkan waktu yang cepat, 2. Terdapat ada hubungan
ketika mempunyai waktu luang sistem kerja perawat shift
biasakan untuk tidur dan istirahat. dan non shift dengan
Untuk melakukan hal tersebut dari gangguan tidur di RSUD H.
pihak keluarga harus lebih Abdul Manap Jambi Tahun
memberikan waktu untuk bisa 2014
beristirahat. 3. Terdapat ada hubungan
Hubungan Gangguan Kehidupan sistem kerja perawat shift
Sosial Keluarga Dengan Sistem dan non shift dengan
Kerja Perawat Shift dan Non Shift Di gangguan kehidupan sosial
RSUD H Abdul Manap Kota Jambi keluarga di RSUD H. Abdul
Tahun 2014. Manap Jambi Tahun 2014
Dari Hasil penelitian ini Saran
menunjukan bahwa ada hubungan
1. Bagi RSUD H Abdul Manap Kota
signifikan sistem kerja perawat shift
Jambi
dan non shift dengan gangguan
kehidupan sosial keluarga di RSUD Bagi pihak RSUD H Abdul
H. Abdul Manap Jambi Tahun 2014 Manap Kota Jambi lebih
dengan diperoleh nilai p=0,017 (p- memberikan waktu libur kepada
Value<0,05). perawat jika perawat mendapatkan
Dari hasil penelitian di shift kerja malam perawat diberikan
wilayah kerja RSUD H. Abdul Manap waktu dua hari libur sehingga
banyak terdapat perawat yang perawat bisa lebih lama beristirahat
kurang memberikan waktu luang dan berkumpul bersama keluarga,
bagi keluarga sehingga kesulitan jam waktu bekerja mungkin lebih
mengatur dan tanggung jawab dikurangi sehingga perawat bisa
pribadi dan kurang berpartisi dalam beristirahat lebih lama setelah
kegaitan sosial/kemasyarakatan bekerja, perawat yang bekerja
sosial disekitar lingkungan rumah. dengan baik dberikan reward dari
Tetapi sedikit meraka masalah pihak rumah sakit sehingga mereka
dalam perawatan keluarga atau bekerja lebih baik lagi dan insentip di
anaknya. naikan.
Untuk tidak terjadinya 2. Bagi Institusi Pendidikan (STIKES
gangguan sosial keluarga, HI-JAMBI)
responden harus lebih memberikan Diharapkan hasil penelitian
waktu kepada keluarga jika ada ini sebagai bahan masukan dan
waktu libur seperti jalan-jalan dan , sebagai bahan perbandingan bagi
berkumpul sama keluarga. Untuk peliti selanjutnya dalam hal yang
pihak rumah sakit harus memberikan berhubungan dengan sistem kerja
libur jika perawat mendapatkan shift perawat shift dan Non Shift.
minimal mendapatkan dua hari libur 3. Bagi Peneliti Lain
setelah mendapatkan shift. Sebagai masukan bagi
peneliti lain untuk melakukan
KESIMPULAN DAN SARAN penelitian tentang faktor-faktor yang
Kesimpulan berhubungan dengan keluhan Shift
Dari hasil penelitian dan dan Non Shift.
pembahasan didapatkan beberapa
kesimpulan sebagai berikut: DAFTAR PUSTAKA
1. Alamsyah, Dedi, (2011),
Manajemen Pelayanan
Kesehatan. Nuha Medika .
Yogjakarta
2. Bambang Guntur, 2001.
Kebijakan Kesehatan dan
Kesehatan Kerja.
Departemen Kesehatan. UI
Jakarta.
3. MS Nasri, 2001. Risiko
Tinggi di Tempat Kerja
Rumah Sakit. Makalah
Seminar K3 RS
Persahabatan. UIP Jakarta.
4. Fujiono Y, Mizoue T, Izumi H,
Kumashiro M, Hasegawa T,
Yoshimura, 2001. “Job
Stress Anda Mental Health
Among Permanen Night
Workers”. Journal Of
Occupational Health. 2001.
Http//www.joh.med.UOEH
5. Takashi O, Journal Of
Occupational 43 : 150 – 156.
Http:// www.Joh.Med.Uoeh-
U.Ac.Jp/-5k
6. Profil RSUD. H. Abdul Manap
Kota Jambi. Tahun 2014
7. Nurmianto, Eko. 2004.
Ergonomi Konsep Dasar dan
Aplikasinya. Jakarta. PT.
Guna Wijaya.
8. Fahruddin,Muh 2013. “jam
kerja di indonesia menurut
Undang-Undang No.13
Tahun 2003 tentang
ketenaga kerjaan.
M.fahruddin8.blogspot.com.
9. Puji, Hastuti (2011),
Perencanaan dan
Pembagian Ketenagaan
Keperawatan.
http//:apriyanipujihastuti.word
Press.com

Anda mungkin juga menyukai