Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jonny Kristian Sirait. Jurusan Pasca Sarjana, M.Th. STT REM, Jakarta .

Soal Spiritual Leadership :

1.Seorang pemimpin gereja seharusnya bukan hanya menjalankan CHRISTIAN LEADERSHIP, namun juga
SPIRITUAL LEADERSHIP, namun faktanya ada banyak hamba Tuhan yang justru TIDAK MENUNJUKKAN
Spiritual Leadership, misalnya MEMIMPIN tidak menunjukan KARAKTER & HIDUP ROHANI seperti
KRISTUS . Menurut analisa anda, apakah kesulitan yang dihadapi sehingga tidak telihat SPIRITUAL
LEADERSHIP-nya ?

Jawab :

Didalam aktiftas gereja biasanya terbentuk suatu kumpulan orang yang disebut organisasi. Organisasi
dibentuk untuk mengatur jalannya suatu aktifitas secara bersama sama didalam upaya suatu tujuan
dengan membuat visi dan misi dalam menjalani aktifitas organisasi. Hal tersebut terjadi baik didalam
pekerjaan Sekuler dan juga pekerjaan rohani, dalam menjalankan organisasi itu berjalan dengan aturan
aturan yang dibuat dan disepakati bersama. Hanya saja didalam Kekristenan didalam menjalankan
pelayanan baik didalam suatu organisasi ataupun secara pribadi haruslah mencerminkan gaya
kepemimpinan didalam ketentuan yang disebut Christian Leadership. Dan terlebih didalam aktifitas
secara organisasi dimana aktifitas gereja yang dipimpin oleh pemimpin gereja atau disebut hamba
Tuhan yang mengetahui bahwa gaya dan pola organisasi secara Spiritual dimana terhubungan dengan
kegiatan secara Roh, dalam Iman Percaya, Pengharapan dan Kasih bertindak dalam pimpinan Roh
Kudus. Namum memang akan terjadi kesulitan dalam menjalankan secara Spiritual Leadership, jika para
hamba Tuhan dan peminpin melihat aktifitas dan pelayanan sama seperti aktifitas sekuler mengerjakan
sesuatu secara nyata dan real dan melihat pekerjaan sebagai aktifitas yang disebut berkarir dan
ditambah dengan kebutuhan kebutuhan dan tawaran tawaran dunia menjadi titik/point pemisah dalam
pemilihan cara menjalani panggilan hidup dan berjalan dalam spiritual, hidu didalam kuasa Roh Kudus.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Ada Seorang gembala ditawarkan oleh Staff marketing sebuah bank B untuk memindahkan deposito
uang pembangunan gereja yang berjumlah Rp.5M, dari Bank A (saat ini deposito itu ada di bank A).
Tawaran staff Bank B adalah memberikan Bunga deposito lebih tinggi 3% dari deposito bank A kepada
gereja, an 2% (dari 5 M) kepada pribadi sang gembala sebagai imbal terima kasih. Menurut anda, apakah
hal demikian adalah hal yang baik ?

Jawab :

Adalah hal wajar didalam aktifitas jasa adanya segala penawaran-penawaran barang atau jasa, dalam hal
ini gembala tersebut idtawarkan bunga yang lebih besar dari bank sebelumnya, disisi lain sebagai
orang/pribadi/organisasi yang ditawarkan oleh adalah suatu hal yang wajar dan memang harus
dipertimbangkan dan ditelusuri kepada masing masing Bank, apa dan kenapa juga mereka masih
memberikan nilai yang lebih dari bank lainnya.perlu pertimbangan dan kesepakatan dari organisasi
terlebih jika gembala bukan milik pribadi gembala tersebut, tetapi merupakan uang untuk
pembangunan gereja. Jadi jika ada tawaran lebih baik dari Bank lain terkait bunga, Gembala tersebut
harus mengumpulkan para pengurus yang tergabung untuk membicarakan tawaran tersebut apakah
diterima atau diabaikan. Sehingga segala keputusan adala keputusan bersama. Sehingga jika sang
gembala mengambil keputusan secara pribadi apalagi mendapatkan keuntungan secara pribadi dari
tawaran bank lain adalah tindakan tidak terpuji dan tidak beretika terlebih sebagai hamba Tuhan/
Gembala, Jadi keputusan harus bersama dan keuntungan ataupun kerugian atas salah tindakan adalah
keputusan bersama.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Seorang jemaat mengalami pelecehan seksual oleh seorang gembala sidang. Jemaat tersebut
menceritakan kepada anda. Apa yang aka anda lakukan ? Sebagai informasi , gembala tersebut adalah
gembala yang merintis, dan hampir 50% jemaat adalah keluarga atau sanak family sang gembala, serta
gembala ini sangat dihormati, dipandang baik dalam pelayanan selama sudah 25 tahun, baik oleh jemaat
maupun masyarakat sekitar.

Jawab :

Yang saya lakukan adalah sebagai berikut :

1. Mendengarkan cerita dan kronologi yang disampaikan oleh Jemaat tersebut dengan seksama,
dengan tidak tidak juga menerima secara bulat sebagai bentuk kebernaran dari segala informasi
yang disampaikan.
2. Menanyakan tujuan ataupun keinginan dari sisi jemaat tersebut dalam meresponi apa yang
dialami oleh jemaat tersebut, apakah hanya sekedar untuk didengarkan atau mau ditindak
lanjuti secara internal gereja atau diproses secara hukum diluar gereja.
3. Jika permintaan dari jemaat tersebut tidak hanya untuk didengarkan saja dan dan minta
diproses baik di internal gereja atau secara hukum diluar gereja , maka akan dilakukan
pendekatan klarifikasi dan pembuktian secara tidak menjadi masalah baru dalam komunikasi
antar jemaat dengan gereja, dan juga mengikuti ketentuan-ketentuan umum didalam hukum
Indonesia.
4. Benar, hukum tertinggi adalah hukum Kasih, tetapi kebenaran itu harus ditegakkan dengan
kasih, dengan menjunjung etika dan dengan cara baik dan persuasive kita menjadi pribadi yang
dipakai Tuhan untuk menyelesaikan setiap masalah atau kendala yang diperhadapkan kepada
kita dan nama Tuhan tetap dipermuliakan dalam setiap tindakan kita didalam tuntunan Roh
Kudus
5. Dalam hal ini juga kita harus peka dan memiliki Tuntunan Roh Kudus dengan hikmat yang
diberikan kepada kita dalam menghadapi siapa saja, baik jemaat yang bisa saja ternyata
berbohong dan iseng membuat masalah tampa memikirkan konsekwensi perbuatan atau
aduannya, atau pun menghadapi Hamba Tuhan yang sudah memiliki jaringan atau
berpengalaman atau punya kekuasaan dalam jabatan gereja dan sudah berpengaruh baik
didalam jeaat atupun masyarakat sekitar sekalipun.

Anda mungkin juga menyukai